Category: Beritajatim.com Regional

  • Dari Tahu Petis, Ketan Merdeka, hingga Ziarah ke Makam Pendiri, Alumni Undar Jombang Rayakan Reuni Penuh Makna

    Dari Tahu Petis, Ketan Merdeka, hingga Ziarah ke Makam Pendiri, Alumni Undar Jombang Rayakan Reuni Penuh Makna

    Jombang (beritajatim.com) – Jalan Gus Dur Jombang Jawa Timur kembali bergeliat, mengingatkan pada suasana awal perkuliahan yang penuh semangat dan lalu lintas mahasiswa yang padat. Sejak Jumat malam (30/5/2025), alumni Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang dari berbagai daerah di Indonesia mulai berdatangan, mengikuti momen istimewa bertajuk ‘Alumni Tilik Kampus dan Reuni Akbar Undar 2025’.

    Dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan, hingga Sulawesi, serta berbagai daerah lainnya, para alumni ini datang membawa rindu dan semangat untuk mengenang masa-masa indah di kampus yang didirikan oleh KH Musta’in Romly. Kebersamaan, persahabatan, dan idealisme masa muda seolah hidup kembali.

    Kampus Undar pun bersolek menyambut tamu istimewanya. Spanduk bertuliskan ucapan selamat datang membentang di gerbang kampus, sementara wajah-wajah antusias memenuhi halaman, koridor, dan aula kampus.

    Tak sedikit yang berdiri lama di depan gedung-gedung lama, berfoto di sudut-sudut penuh memori, bahkan berbagi kisah di tempat yang mungkin dulu menjadi lokasi jatuh cinta pertama. “Rasanya seperti mesin waktu. Semua seperti hidup kembali,” kata Nur Rohman, Ketua Pelaksana acara, Sabtu (31/5/2025).

    Ia menambahkan, reuni ini bukan sekadar ajang nostalgia. “Ini tentang membangun kembali jejaring, menguatkan peran alumni dalam pengembangan kampus, sekaligus mengenalkan Undar kepada generasi baru.”

    Rangkaian kegiatan selama dua hari, 31 Mei hingga 1 Juni 2025, diawali dengan ziarah ke makam pendiri Undar KH Musta’in Romly di Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Rejoso, Peterongan. Ziarah ini menjadi momen refleksi dan pengingat akan akar spiritual kampus Undar yang kuat.

    Para alumni lintas generasi berjalan kaki menyusuri koridor dan ruang kelas, sembari tertawa, dan sesekali terdiam saat mengenang bangku-bangku tua yang menyimpan ribuan cerita perjuangan intelektual dan emosional.

    Alumni Undar dari berbagai wilayah sedang menikmati kopi di Jombang

    Warung kopi dan tahu petis Lukman, yang legendaris di kalangan mahasiswa Undar, juga menjadi destinasi nostalgia. “Bayangkan, kita sekarang duduk di tempat yang sama, memesan menu yang sama, hanya waktu yang berbeda,” ujar Tarnoto, alumni angkatan 1988, sembari tersenyum penuh kenangan.

    Keesokan paginya, ritual berjalan kaki selepas subuh menuju warung ketan Merdeka kembali dihidupkan. Ketan hangat bertabur kelapa dan bubuk kedelai itu tak hanya memanjakan lidah, tapi juga menjadi simbol kebersamaan yang melampaui waktu.

    Selama reuni, suasana Undar berubah menjadi ruang perayaan emosional. Setiap langkah, senyum, dan pelukan menjadi bukti bahwa ‘pulang’ ke kampus bukan hanya kembali ke bangunan fisik, tetapi pulang ke masa ketika idealisme dan semangat belajar menjadi denyut hidup sehari-hari.

    “Reuni Akbar Undar 2025 tidak berhenti sebagai penutup kenangan. Ia justru menjadi pembuka baru bagi keterlibatan alumni dalam merancang masa depan universitas tercinta,” ujar Nur Rohman, alumnus Undar Angkatan 1995 dari Fakultas Teknik.

    Bukan hanya peserta reuni, karangan bunga sebagai ucapan selamat juga berdatangan ke kampus Undar. Ucapan tersebut datang dari para alumni. Di antaranya, Bupati Blora Jawa Tengah periode 2025-2030 Arief Rohman, kemudian pengusaha kecap dari Sulawesi Selatan (Sulsel) Narto, serta pengusaha kuliner dari DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) Hj Nusilasari.

    Selain itu, ucapan selamat melalui karangan bunga juga datang dari Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) 2019-2014 Helmy Faishal Zaini, Bupati Pamekasan 2025-2030 Khililurrohman, serta dari Rektor Undar sendiri Amir Maliki Abitolkha.

    “Kami atas nama panitia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga acara ini etrselenggara dengan aman dan lancar,” pungkas Nur Rohman. [suf]

  • Cuaca Malang Raya Sabtu 31 Mei 2025: Waspadai Hujan Petir dan Udara Kabut di Sejumlah Wilayah

    Cuaca Malang Raya Sabtu 31 Mei 2025: Waspadai Hujan Petir dan Udara Kabut di Sejumlah Wilayah

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Malang Raya pada Sabtu, 31 Mei 2025. Prakiraan ini mencakup Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, dengan informasi detail mengenai kondisi cuaca sejak pagi hingga dini hari Minggu, 1 Juni 2025.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa cuaca di Kota Malang pada pagi hari pukul 07.00 hingga 09.00 WIB diperkirakan berawan dan sebagian kecil wilayah mengalami hujan ringan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pada siang hari sekitar pukul 13.00 WIB, Kota Malang diprediksi mengalami hujan petir. Sementara pada sore harinya, udara di kota ini tertutup kabut. Malam hari diperkirakan cuaca akan kembali membaik menjadi cerah berawan.

    Memasuki dini hari Minggu, 1 Juni 2025, cuaca tetap berawan dengan suhu harian berkisar antara 21 hingga 29 derajat celcius. Pagi hari pada Minggu juga diperkirakan masih akan terjadi hujan ringan.

    Sementara itu, di wilayah Kabupaten Malang, pada Sabtu pagi sebagian besar kecamatan akan mengalami cuaca berawan disertai hujan ringan. Udara kabut dilaporkan terjadi di wilayah Ampelgading, sedangkan Kasembon diprediksi mengalami hujan dengan intensitas sedang.

    Mulai pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, cuaca di sebagian besar kecamatan diperkirakan berawan. Udara kabut juga terjadi di wilayah Jabung, Wagir, Ngajum, dan Ngantang. “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Sebagian lainnya cuaca udara kabut terjadi di Gondanglegi, Bantur, Gedangan. Lawang,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pada malam hari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, cuaca sebagian besar wilayah Kabupaten Malang cerah berawan, namun udara kabut tetap bertahan di beberapa kecamatan seperti Pagelaran dan Pagak. Dini hari Minggu, 1 Juni 2025, diperkirakan wilayah kabupaten Malang cerah berawan, dengan hujan ringan terjadi di Poncokusumo. Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 20 hingga 30 derajat celcius.

    Di Kota Batu, pada Sabtu pagi cuaca diperkirakan hujan ringan. Pada pukul 10.00 WIB hingga sore hari, cuaca cenderung berawan. Wilayah Batu, Bumiaji, dan Junrejo akan diliputi udara kabut dan berawan pada pukul 19.00 WIB. Malam harinya diperkirakan udara kabut tetap menyelimuti wilayah tersebut, sebelum akhirnya cuaca cerah berawan menjelang dini hari Minggu. Suhu harian di Kota Batu berada pada kisaran 17 hingga 26 derajat celcius.

    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan petir dan kabut yang berpotensi mengganggu aktivitas, terutama di wilayah dataran tinggi dan jalan-jalan utama yang rawan terganggunya jarak pandang. [dan/suf]

  • Pantai Pancer Dorr Jadi Sirkuit Dadakan, Upaya Tekan Balap Liar di Pacitan

    Pantai Pancer Dorr Jadi Sirkuit Dadakan, Upaya Tekan Balap Liar di Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Kawasan wisata Pantai Pancer Dorr, Kabupaten Pacitan, berubah menjadi lintasan pacu motor pada Jumat (30/5/2025). Sebanyak 150 pembalap lokal memadati lokasi dalam rangka mengikuti latihan perdana Pancer Dorr Street Race, sebuah ajang balap resmi yang diinisiasi oleh Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar.

    Kegiatan ini menjadi langkah konkret kepolisian dalam menyediakan wadah positif bagi para pemuda yang gemar balapan. Dengan mengenakan perlengkapan keselamatan yang sesuai standar, para pembalap memacu motor mereka di lintasan drag sepanjang 201 meter.

    “Ini adalah wadah bagi para pemotor yang sering melakukan balap liar, menggunakan knalpot brong, yang kerap melakukan aksi balap liar di jalan raya,” kata Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar.

    Pancer Dorr Street Race dibuka dengan deklarasi anti-balap liar yang dipimpin langsung oleh Kapolres bersama Forkopimda, komunitas otomotif, dan unsur pemerintahan. Para peserta dan penggemar otomotif secara terbuka menyatakan janji untuk menghentikan aksi balap liar dan penggunaan knalpot tidak standar di wilayah Pacitan.

    Ajang ini menghadirkan tiga kelas lomba: Sport, FFA (Free For All), dan Matic. Respons publik pun cukup meriah, terbukti dari antusiasme ratusan penonton yang memadati lokasi. Kehadiran balap resmi ini diharapkan mampu menjadi solusi menekan angka pelanggaran lalu lintas yang kerap terjadi akibat balap liar.

    “Kami ingin memberikan ruang yang aman bagi generasi muda untuk menyalurkan minat mereka di dunia balap tanpa membahayakan diri dan pengguna jalan lainnya,” ujar Kapolres Ayub.

    Selain sebagai sarana pembinaan atlet otomotif daerah, kegiatan ini juga diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Pantai Pancer Dorr dan menjadi agenda tetap yang mampu menggeliatkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal. [tri/suf]

  • Silaturahim Adit dan Zaka: Merangkai Literasi dan Pertanian untuk Pemuda Desa

    Silaturahim Adit dan Zaka: Merangkai Literasi dan Pertanian untuk Pemuda Desa

    Gresik (beritajatim.com) – Pertemuan inspiratif terjadi di Desa Sambogunung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jumat siang (30/5/2025). Founder Gemar Maos, Aditya Akbar Hakim, melakukan kunjungan silaturahim ke markas komunitas Bangga Petani Muda yang dikomandoi oleh Zaka bin Usman.

    Pertemuan dua sosok muda dengan visi besar ini membuka perspektif baru tentang bagaimana literasi dan pertanian bisa menjadi jalan sejahtera bagi generasi muda.

    Bangga Petani Muda telah dikenal luas di wilayah Gresik Pantura. Setahun terakhir, komunitas ini mencuri perhatian publik berkat inovasi dan kreativitas mereka di sektor pertanian, terutama melalui kanal YouTube yang dikelola secara profesional. Dengan pendekatan yang segar dan visioner, mereka mampu mengolah konten menarik sekaligus membangun bisnis berkelanjutan dari lahan pertanian.

    Zaka bin Usman, pendiri komunitas tersebut, mengusung spirit: selama pangan tak tergantikan, maka bisnis pertanian akan selalu menjanjikan. Sebuah pandangan strategis yang tak hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga menumbuhkan semangat kemandirian di tengah arus urbanisasi dan migrasi profesi anak muda ke sektor non-agraris.

    “Saya datang ke Mas Zaka, dalam rangka pertama silaturahim. Kedua sinau tentang literasi kontekstual, bagaimana eksekusi terhadap literasi yang mensejahterakan. Dan ketiga, saya punya visi besar akhir tahun ini bisa mendirikan greenhouse di sebelah basecamp Gemar Maos,” ucap Adit, penulis buku sekaligus pengurus Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Jawa Timur.

    Kehadiran Adit di markas Bangga Petani Muda mencerminkan sinergi dua bidang yang selama ini dipandang berbeda: literasi dan pertanian. Namun dalam praktiknya, keduanya memiliki titik temu yang kuat: sama-sama bertujuan menciptakan transformasi sosial dan ekonomi berbasis aksi nyata.

    Zaka memulai kiprahnya sejak 2016. Ia tidak pernah membuat lamaran kerja seumur hidupnya. Sebaliknya, ia justru menjadi tujuan para pelamar kerja yang ingin bergabung dengan komunitasnya.

    “Sekitar 2016 saya memulai, sampai detik ini saya sama sekali tidak pernah membuat lamaran kerja. Justru saya kerap didatangi para pelamar yang ingin ikut bergabung dengan Bangga Petani Muda,” tukas Zaka, alumni IPB yang kini menjadi role model petani muda.

    Perjalanan Zaka dan komunitasnya memang bukan tanpa tantangan. Jalan panjang yang ia tempuh dipenuhi liku. Namun berkat konsistensi dan kecintaan terhadap profesi, ia mampu menjadikan pertanian sebagai panggung eksistensi sekaligus kontribusi nyata terhadap masyarakat.

    Kini, kantor dan kebun greenhousenya hampir setiap hari dikunjungi banyak pihak, dari akademisi hingga pejabat pemerintahan.

    Apa yang dikerjakan oleh Bangga Petani Muda merupakan aplikasi konkret dari konsep literasi kontekstual atau literasi berbasis inklusi sosial. Konsep ini tidak berhenti di tataran teori, tetapi telah dieksekusi dan dibuktikan dampaknya secara langsung.

    Melalui pertanian, konten digital, dan semangat kolaborasi, mereka telah berhasil menaikkan taraf hidup dan memperluas pengaruh positif di kalangan pemuda desa.

    Zaka telah membuktikan bahwa profesi petani bisa dijalani dengan kepala tegak, tanpa rasa gengsi. Ia menjadi teladan bagi generasi muda bahwa kemajuan tidak selalu berarti pindah ke kota, tapi bisa juga dengan menghidupkan desa. [suf]

  • AMSI Sambut Peluncuran Google News Showcase, Dorong Perluasan Kolaborasi

    AMSI Sambut Peluncuran Google News Showcase, Dorong Perluasan Kolaborasi

    Jakarta (beritajatim.com) – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyambut positif peluncuran fitur Google News Showcase atau Berita Pilihan di Indonesia, Rabu (28/5/2025). Kehadiran program ini dinilai sebagai langkah strategis mendukung keberlanjutan media digital di tanah air melalui kemitraan yang sehat dan adil antara platform teknologi dan perusahaan media berita.

    “Peluncuran Google News Showcase sudah melalui proses panjang untuk menyamakan persepsi para stakeholders mengenai cara terbaik membangun dan memperkuat ekosistem informasi di Indonesia. Kami berharap Google memperkuat dan meningkatkan kerja sama ini, dengan melibatkan lebih banyak lagi perusahaan media berita, baik nasional maupun daerah,” ujar Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, Jumat (30/5/2025).

    Google menggandeng 34 penerbit berita nasional dan lokal dalam peluncuran awal Berita Pilihan. Program ini menyajikan konten berita yang terkurasi dan berlisensi, yang langsung mengarah ke situs resmi media mitra. Google juga memberikan kompensasi finansial kepada media yang tergabung guna mendukung produksi berita yang berkualitas.

    Wahyu menilai bahwa Google News Showcase menjadi bagian penting dari transformasi digital media dan implementasi Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas (Perpres Publisher Rights).

    “Kolaborasi yang menjangkau media lokal sangat penting untuk memperkuat jurnalisme akar rumput, yang menjadi garda terdepan dalam menyuarakan kepentingan publik di wilayah masing-masing,” kata Wahyu. Ia menegaskan bahwa AMSI, sesuai dengan AD/ART, siap menjadi perwakilan anggotanya dalam kesepakatan kolektif dengan perusahaan platform digital.

    Selain Google, AMSI juga mendesak platform digital lain seperti Meta, TikTok, X, dan penyedia layanan kecerdasan buatan (AI) untuk mengikuti langkah serupa. Menurut Wahyu, kontribusi platform tidak semata-mata berbentuk kompensasi finansial, tetapi juga bisa berupa pelatihan, dukungan teknologi, dan infrastruktur yang dibutuhkan media.

    “Kolaborasi harus dibangun di atas prinsip transparansi, keadilan, dan saling menghargai peran masing-masing pihak. Ini bukan hanya soal dukungan ekonomi, tetapi juga pengakuan atas peran vital jurnalisme dalam menjaga demokrasi,” tegas Wahyu.

    AMSI berkomitmen untuk terus mendorong agar semua bentuk kolaborasi dijalankan secara terbuka dan inklusif, dengan tetap menjunjung tinggi independensi redaksional. Ia berharap inisiatif ini menjadi momentum baru dalam memperkuat jurnalisme berkualitas dan memperluas akses masyarakat terhadap informasi yang akurat dan berdampak. [beq]

  • Demi Sungai Kalianak, Dua Keluarga di Surabaya Kehilangan Rumah dan Penghidupan

    Demi Sungai Kalianak, Dua Keluarga di Surabaya Kehilangan Rumah dan Penghidupan

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua keluarga di Kelurahan Genting Kalianak, Jalan Kalianak Barat, Kecamatan Asemrowo, Surabaya kehilangan rumahnya akibat proyek normalisasi (pelebaran) Sungai Kalianak, Jumat 29 Mei 2025.

    Proyek normalisasi Sungai Kalianak itu dijalankan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan cara membongkar bangunan yang berdiri di atas sungai. Untuk mencegah banjir di Kota Pahlawan.

    Dua keluarga yang kehilangan rumah merupakan warga RW 1. Mereka adalah SP, seorang laki-laki duda dengan satu anak dan tiga cucu. Kemudian NA, seorang perempuan janda yang memiliki tiga anak.

    Ketua RW 1, Tri Muryanto (49) megatakan, nasib keluarga yang rumahnya dibongkar (hilang) 100 persen itu kini tinggal di kos, dan belum memiliki tempat tinggal tetap. “Ada dua rumah yang benar-benar habis. Pemilik rumah adalah warga kami RW 1, mereka terpaksa kos,” kata Tri saat ditemui beritajatim.com, Jumat (29/5).

    Dia mengungkapkan, pembongkaran rumah milik ibu NA itu juga berdampak pada kehilangan mata pencaharian. NA setiap hari berjualan jajanan dan cemilan anak-anak di rumahnya. “Selain tidak ada tempat tinggal, warga kami NA juga kehilangan pekerjaan. Sebab dia ini bekerja jualan jajan dan cemilan anak-anak di rumahnya,” imbuh dia.

    Tri turut menjelaskan, proyek normalisasi sungai di tempatnya itu baru berjalan 300 meter. Namun sudah menyasar 107 bangunan rumah terdampak dengan luas dibongkar berbeda-beda. Disesuaikan rencana pelebaran sungai, yaitu 18,6 meter.

    “Rumah warga dibongkar itu ada banyak. Saat ini di sepanjang 300 meter proyek normalisasi yang berjalan, ada 107 rumah yang terdampak,” terang Tri.

    Tri mengaku telah meminta kompensasi kepada pemerintah kota untuk memberikan solusi bagi warga yang kehilangan rumah. Namun, pemerintah kota baru menjanjikan pemberian rumah susun. “Kepada dua warga kami, yang saat ini tidak ada rumah, sudah kita usulkan ke pemkot untuk bisa relokasi. Dari pemkot sendiri jawabanya masih di upayakan, dengan pemberian rumah susun,” ucap dia.

    Diberitakan sebelumnya, Sungai Kalianak yang terletak di antara dua kecamatan Asemrowo dan Krembangan, Surabaya akan dilakukan pelebaran sungai, meliputi penambahan rumah pompa, dan juga bozem.

    Pelebaran dan normalisasi Sungai Kalianak akan melibatkan sejumlah instansi Dinas Sumber Daya Air Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Satpol PP Surabaya, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) dan perangkat kecamatan juga kelurahan setempat.

    Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Surabaya, Irna Pawanti mengatakan, normalisasi dilakukan sebab selama ini telah terjadi penyempitan badan sungai akibat bangunan rumah warga, dan untuk mengantisipasi banjir.

    “Karena penyempitan inilah perlu dilakukan pelebaran untuk dapat memperlancar aliran air dengan melakukan normalisasi ruang sungai. Sehingga air dapat mengalir saat hujan turun dan tidak meneybabkan banjir,” kata Irna, Selasa (4/1/2025). [kun]

  • Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik Kembali Telan Korban

    Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik Kembali Telan Korban

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Raya Pantura, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. Peristiwa tragis ini menewaskan Abdul Kodir (46), warga Desa Tambakrejo, yang meninggal dunia usai terlibat tabrakan dengan sesama pengendara motor pada Jumat (30/5/2025).

    Kecelakaan melibatkan dua sepeda motor, yakni Honda Vario W 6767 DN yang dikendarai korban dan Honda Beat S 3169 JCJ yang dikemudikan Jockie Afmi Oktavian (40), warga Gadukan Utara 6B, Morokrembangan, Surabaya. Saat kejadian, Jockie berboncengan dengan Virta Widyawati (40) dan anaknya Achmad Rizky Prayoga (7), warga Desa Sukorejo, Kecamatan Turi, Lamongan.

    Menurut informasi yang dihimpun, kecelakaan terjadi ketika korban menyeberang dari arah selatan ke utara tanpa mengenakan helm. Jarak yang terlalu dekat membuat Jockie tak sempat menghindar, hingga akhirnya terjadi benturan keras yang membuat keduanya terpental.

    Korban mengalami luka parah di bagian kepala dan sempat dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Namun, nyawanya tidak tertolong. Sementara itu, Jockie dan Virta mengalami luka di bagian tangan dan kaki.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Achmad Andri Aswoko, membenarkan insiden tersebut dan menyampaikan bahwa kecelakaan di jalur Pantura Duduksampeyan memang sering terjadi. “Korban mengalami luka berat di kepala akibat tidak memakai helm. Kami imbau pengguna jalan agar lebih waspada dan mematuhi rambu lalu lintas,” ujarnya.

    Andri menambahkan bahwa pihak kepolisian telah memasang spanduk imbauan di sejumlah titik rawan sebagai upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut. [dny/but]

  • Pipa Air Rusak, Perumdam Probolinggo Sebut Akibat Kecelakaan

    Pipa Air Rusak, Perumdam Probolinggo Sebut Akibat Kecelakaan

    Probolinggo (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo pada Selasa (27/5/2025), menyebabkan kerusakan serius pada jaringan pipa milik Perumdam Tirta Argapura. Truk yang terlibat dalam insiden tersebut menghantam pipa air bersih, hingga menyebabkan putus dan penyok.

    Akibat kejadian ini, distribusi air ke sekitar 500 pelanggan di wilayah Kecamatan Leces dan Tigasan terganggu. Untuk sementara, Perumdam harus menyuplai air menggunakan armada tangki ke sejumlah titik pelanggan terdampak.

    Sejak Rabu (28/5/2025), tim teknis dari Perumdam terlihat melakukan perbaikan darurat di lokasi. Mereka menelusuri sambungan pipa yang rusak dan menutup aliran agar tidak terjadi kebocoran lebih lanjut.

    Kepala Bagian Teknis Perumdam Tirta Argapura, Hari Supriyanto, mengatakan bahwa perbaikan memakan waktu dua hari. “Kerusakan mencapai sekitar 10 meter. Kami mulai pengerjaan pagi ini, dan untuk daerah Leces, aliran sudah mulai tersambung dengan sistem pipa darurat,” ujarnya dalam pesan singkat.

    Hari menambahkan bahwa meski pipa sementara ini belum memenuhi standar teknis permanen, langkah tersebut diambil agar kebutuhan air warga tetap terpenuhi. “Kami akan lanjutkan pemasangan jalur baru untuk Kecamatan Tigasan besok,” jelasnya.

    Diperkirakan, jika dilakukan perbaikan permanen sesuai standar teknis, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 200 juta. Saat ini, biaya perbaikan sementara masih ditanggung oleh Perumdam. “Soal ganti rugi masih belum bisa dipastikan karena kasus kecelakaan ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian,” terang Hari.

    Perumdam berkomitmen menyelesaikan perbaikan secepat mungkin agar aliran air bersih kembali normal dan layanan kepada masyarakat tidak terganggu lebih lama. (ada/but)

  • Langganan Rob! Ratusan Rumah di Bangkalan Terendam Air Laut 4 Hari Berturut-turut

    Langganan Rob! Ratusan Rumah di Bangkalan Terendam Air Laut 4 Hari Berturut-turut

    Bangkalan (beritajatim.com) – Meluapnya air laut di muara Sungai Lebak, Kelurahan Pangeranan, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, mengakibatkan banjir rob sehingga ratusan rumah penduduk terendam air laut.

    Salah satu warga, Husaini mengaku banjir terjadi sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Rumahnya yang hanya berjarak 10 meter dari tepi sungai itu menjadi sasaran banjir setiap tahunnya. “Sudah langganan banjir. Setiap tahun selalu banjir karena memang dekat sungai. Itu kan pertemuan sungai dan laut,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).

    Sementara itu, Lurah Pangeranan, Agus Deni mengatakan terdapat sekitar ratusan rumah warganya yang menjadi korban banjir rob. Ia mengaku, sebanyak 3 RW saat ini terendam banjir. “Ini sudah hari ke empat banjir, ada 3 RW yang kena. Rata-rata, tiap RW itu ada 50 kepala keluarga,” ungkapnya.

    Ia mengatakan, saat ini belum mendapatkan adanya laporan warga yang sakit akibat banjir tersebut. “Kalau sakit tidak ada ya, hanya gatal karena ini airnya juga kotor,” imbuhnya. Ia berharap, air segera surut sehingga tidak mengganggu aktivitas warganya.[sar/kun]

  • Pohon Tumbang di Tegalampel Bondowoso, Separuh Jalan Tertutup

    Pohon Tumbang di Tegalampel Bondowoso, Separuh Jalan Tertutup

    Bondowoso (beritajatim.com) — Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Bondowoso pada Jumat sore, 30 Mei 2025, menyebabkan sebuah pohon asam tumbang di Jl Tegalampel, RT 16 RW 04, Desa Pejaten.

    Akibat kejadian ini, separuh akses jalan tertutup dan kabel jaringan internet terputus. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa kejadian terjadi sekitar pukul 15.38 WIB.

    “Kami menerima laporan dari warga melalui WhatsApp. Setelah dicek ke lokasi, ternyata dahan pohon patah karena kondisinya yang sudah lapuk, diperparah oleh terpaan angin kencang,” kata Sigit pada BeritaJatim.com, Jumat (30/5/2025) petang.

    Petugas BPBD Bondowoso mengevakuasi pohon tumbang di Tegalampel, Jumat (30/5/2025). (BPBD Bondowoso)

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama Koramil Pejaten, Dinas PUPR, dan Pemerintah Desa Pejaten langsung turun ke lokasi. Proses penanganan selesai pada pukul 16.33 WIB.

    “Tim kami dari Pusdalops dan agen BPBD langsung melakukan assessment dan bergerak cepat menangani pohon tumbang. Tidak ada kendala berarti di lapangan,” tambah Sigit.

    Hingga pukul 17.03 WIB, situasi di wilayah Kabupaten Bondowoso dilaporkan dalam kondisi aman dan terkendali, meski cuaca masih terpantau hujan ringan di beberapa titik.

    “Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di kawasan yang banyak ditumbuhi pohon tua atau lapuk,” terang Sigit. (awi/but)