Category: Beritajatim.com Regional

  • BMKG Juanda Rilis Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini 2 Juni 2025

    BMKG Juanda Rilis Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini 2 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Senin, 2 Juni 2025.

    “Hari ini cuaca di Surabaya cenderung berawan, tapi tidak ada tanda akan diguyur hujan. Sedangkan Sidoarjo dan Gresik diprediksi turun hujan di sejumlah wilayah dan pada jam-jam tertentu,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Senin (2/6/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG memprediksi hari ini cuaca di Surabaya cenderung berawan, tapi tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk Kecamatan Bubutan, Kenjeran, Tambaksari hingga Semampir .

    Suhu udara: 25°C – 32°C
    Kelembapan: 66% – 93%
    Kecepatan angin: 17,1 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, hari ini cuaca di Sidoarjo juga cenderung berawan, tapi tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk di antaranya seperti Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Taman, Tanggulangin, Waru, Gedangan, Candi, dan Buduran.

    Suhu udara: 24°C – 33°C
    Kelembapan: 65% – 92%
    Kecepatan angin: 16,9 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Sempat cerah di pagi hari ini. Kemudian cuaca di Gresik diprediksi akan berawan hingga malamnya. Meski begitu tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk di Kecamatan Gresik, Kebomas, Manyar, Dukun, Bungah, Panceng, dan Sidayu.

    Suhu udara: 26°C – 33°C
    Kelembapan: 75% – 89%
    Kecepatan angin: 20,2 km/jam dari arah Timur.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi)

  • Sapi Masbro Seberat 1,14 ton Asal Mojokerto Jadi Hewan Kurban Presiden Prabowo Tahun Ini

    Sapi Masbro Seberat 1,14 ton Asal Mojokerto Jadi Hewan Kurban Presiden Prabowo Tahun Ini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seekor sapi simmental berbobot 1,14 ton bernama Masbro terpilih menjadi hewan kurban Presiden Prabowo Subianto. Sapi raksasa itu dibeli seharga Rp120 juta dari peternakan Berkah Wafa Farm (WFM) yang berlokasi di Dusun Dateng, Desa Watesnegoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

    Masbro memiliki bulu dominan cokelat dengan corak putih di bagian kepala, perut, dan kaki. Sapi jantan ini juga tidak bertanduk. Rencananya, Masbro akan disembelih di Masjid Dusun Glatik, Desa Watesnegoro. Karena jaraknya tidak sampai satu kilometer dari kandang, sapi akan dikarak atau diarak dengan berjalan kaki pada H-1 Idul Adha.

    Pengawas kandang Berkah Wafa Farm, Mochammad Zaini (50) mengatakan, pemilihan sapi banpres (bantuan Presiden) diawali dengan survei dari Dinas Peternakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dan Pemprov Jawa Timur. Proses seleksi meliputi pengukuran tinggi, panjang tubuh, lingkar badan, penimbangan bobot, hingga pemeriksaan kesehatan.

    “Masbro akan dikarak agar masyarakat bisa melihat langsung. Ini bentuk syukur kami karena tahun ini sapi dari kandang kami dipercaya menjadi banpres (bantuan presiden). Tahun ini menjadi kali pertama, sapi dari Berkah Wafa Farm dipilih langsung oleh Presiden,” ungkapnya, Senin (2/6/2025).

    Tahun sebelumnya, sapi dari peternakan ini dipilih oleh Kementerian Dalam Negeri di bawah kepemimpinan Tito Karnavian. Berkah Wafa Farm merupakan peternakan besar milik Faisal Efendi yang berdiri di atas lahan seluas sekitar 400 x 300 meter. Peternakan ini memelihara berbagai jenis sapi seperti limousin, simmental, peranakan ongole (PO), dan belgian blue.

    “Masbro merupakan sapi jenis simmental. Nama tersebut diberikan secara spontan oleh para karyawan kandang. Setiap karyawan memiliki sapi pegangan masing-masing. Tidak ada perawatan khusus, sejak terpilih menjadi banpres, hanya mulai mendapat tambahan asupan dan suntikan vitamin, termasuk obat cacing. Sapi diberi makan tiga kali sehari, pagi, sore, dan malam,” katanya.

    Pakan utamanya terdiri dari rumput hijau, rumput gajah, dan bonggol jagung giling. Sementara minumannya berupa comboran dari campuran poral, dedak, tetes tebu, bonggol jagung, bubuk kopra, dan bubuk kopi. Menjelang Idul Adha 2025, penjualan sapi di Berkah Wafa Farm mengalami lonjakan signifikan.

    “Meningkat 50 persen karena didukung dengan pembukaan tiga lapak baru di Jakarta, sebelumnya hanya satu. Sebanyak 70 ekor sapi telah dikirim ke Jakarta. Jumlah ini belum termasuk stok yang masih tersedia maupun yang dibeli dari petani mitra. Di sini ada sapi jenis limousin, simmental, peranakan PO dan belgian blue,” jelasnya. [tin/aje]

  • Cuaca Bojonegoro Hari Ini 2 Juni 2025 Cerah Berawan: Bengawan Solo, Status Normal

    Cuaca Bojonegoro Hari Ini 2 Juni 2025 Cerah Berawan: Bengawan Solo, Status Normal

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Cuaca di Kabupaten Bojonegoro pada Senin, 2 Juni 2025 diperkirakan berlangsung cerah berawan sepanjang hari. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta pantauan visual BPBD Bojonegoro, tidak terdapat potensi cuaca ekstrem atau bencana yang perlu diwaspadai hari ini.

    Sejak pagi, kondisi langit diperkirakan berawan dengan suhu sekitar 26 derajat Celsius dan kelembapan udara tinggi di angka 87 persen. Angin bertiup dari arah timur dengan kecepatan 2 km/jam. Memasuki siang hari, suhu meningkat hingga 30 derajat Celsius dengan cuaca cerah dan angin timur berhembus lebih kencang mencapai 14,2 km/jam.

    Kelembapan udara menurun menjadi 67 persen, menandakan cuaca yang cukup panas di tengah hari. Menjelang malam, cuaca kembali berawan dengan suhu yang menurun ke angka 26 derajat Celsius. Arah angin bergeser dari timur laut dengan kecepatan 4,8 km/jam dan kelembapan kembali naik hingga 92 persen.

    Pada dini hari, kondisi cerah berawan diprediksi akan terus berlanjut dengan suhu minimum 24 derajat Celsius dan kelembapan mencapai 91 persen. Angin bertiup dari arah timur dengan kecepatan sekitar 6,1 km/jam.

    Hasil pantauan visual cuaca di seluruh wilayah Bojonegoro, baik di kota maupun bagian timur, barat, dan selatan, menunjukkan kondisi cerah berawan secara merata. Hal ini mendukung kegiatan masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan sepanjang hari.

    Sementara itu, menurut Kepala Seksi Kegawatdaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo, berdasarkan data dari Perusahaan Umum Jasa Tirta III Bengawan Solo, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo tercatat berada pada angka 8,90 meter.

    “Status debit air dinyatakan normal dengan tren menurun, sehingga tidak terdapat potensi banjir dalam waktu dekat,” ujarnya.

    Laporan dari BPBD Bojonegoro juga menyatakan bahwa tidak ada kejadian bencana yang dilaporkan hingga saat ini. Namun, Agus Purnomo, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca serta mengikuti informasi resmi dari instansi terkait.

    “Diharapkan masyarakat dapat menjalani aktivitas harian dengan lancar dan tetap menjaga kesehatan di tengah fluktuasi suhu dan kelembapan udara,” pungkasnya. [lus/aje]

  • Pria Muda di Jombang Tewas Disambar Petir saat Gerimis

    Pria Muda di Jombang Tewas Disambar Petir saat Gerimis

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana tenang di Dusun Santren, Desa Jarak Kulon, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, berubah menjadi kepanikan pada Minggu sore, 1 Juni 2025. Seorang pria ditemukan meninggal dunia akibat tersambar petir saat hujan gerimis mengguyur area persawahan tempat ia berada.

    Korban diketahui bernama Adi Priyanto, pria berusia 28 tahun, warga Dusun Jarak, Desa Jarak Kulon. Adi merupakan seorang karyawan swasta yang sore itu berada di sawah bersama ibunya, Jamilatun, untuk suatu keperluan keluarga.

    Menurut penuturan Jamilatun, mereka tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB saat cuaca mulai mendung dan gerimis. “Saya sempat mengajak anak saya berteduh di rumah warga yang tak jauh dari sawah. Tapi dia menolak dan tetap ingin berada di sawah,” ucap Jamilatun mengenang.

    Tak lama setelah percakapan itu, suara petir menggelegar disertai kilatan cahaya yang menyambar area persawahan. Dari pandangan Jamilatun, sosok tubuh terlihat terpelanting di antara kilat tersebut. Ia mengaku panik dan memutuskan kembali ke rumah.

    Di sisi lain, seorang saksi mata, Sutrisno (68), yang merupakan pemilik lahan tempat kejadian berlangsung, melihat secara langsung detik-detik tragis itu. Sutrisno menyaksikan Adi tersambar petir dan jatuh ke aliran sungai kecil selebar satu meter yang membelah area sawah.

    Karena ketakutan, Sutrisno segera berlari ke pemukiman warga di Dusun Santren untuk meminta pertolongan. Tak lama, ia kembali ke lokasi bersama lima orang warga. Di sana, mereka menemukan tubuh Adi sudah dalam posisi telentang di aliran sungai kecil. Warga segera mengangkat tubuh korban dan membawanya ke rumah duka.

    Keluarga korban bersama warga kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Jogoroto. Pihak kepolisian langsung datang ke tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan awal. Berdasarkan hasil sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan selain luka akibat sambaran petir.

    Musibah ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi alam, terutama saat berada di ruang terbuka seperti sawah. Kehilangan Adi Priyanto membawa duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. [suf]

  • Pelatihan Juleha di Diwek Jombang: Sinau Sembelih Kurban yang Halal, Beradab, dan Thayyib

    Pelatihan Juleha di Diwek Jombang: Sinau Sembelih Kurban yang Halal, Beradab, dan Thayyib

    Jombang (beritajatim.com) – Di Masjid Besar Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, ratusan peserta tampak khusyuk mengikuti pelatihan “Sinau Bareng Sembelih Hewan Kurban” yang digelar pada Minggu (1/6/2025).

    Mereka datang dari berbagai desa sekitar Diwek. Di hadapan mereka, Cholis—pengurus Juru Sembelih Halal (Juleha) Jombang—berdiri dengan semangat, membimbing para peserta agar memahami pentingnya teknik penyembelihan yang sesuai syariat.

    Dengan menggunakan boneka hewan sebagai alat peraga, Cholis mempraktikkan teknik menjatuhkan hewan secara perlahan dan tanpa menyakiti. Simulasi ini penting, mengingat proses melumpuhkan hewan adalah tahapan awal yang menentukan sah tidaknya kurban. Di sisi lain, rekan Cholis memperagakan penggunaan jenis pisau yang ideal dan memberi tutorial cara mengasah pisau secara benar.

    “Proses penyembelihan adalah titik krusial dari ibadah kurban. Kalau salah, daging bisa tak halal. Padahal ini ibadah, bukan sekadar motong,” tegas Cholis saat berbincang usai sesi praktik.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari rutinitas tim Juleha Jombang menjelang Iduladha. Mereka berkeliling dari satu kecamatan ke kecamatan lain untuk melatih takmir masjid dan musala—kelompok yang menjadi garda depan dalam penyembelihan hewan kurban di tingkat komunitas.

    Menurut Cholis, setiap tahun muncul masalah klasik: minimnya jagal yang kompeten. “Banyak yang asal potong. Bukan hanya dari sisi teknik, tapi juga secara syariat banyak yang luput,” ujarnya.

    Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya dibekali teori, tapi juga diberi kesempatan praktik langsung. Mulai dari teknik menjatuhkan hewan, mengasah pisau, membaca doa, hingga memosisikan diri sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Peserta juga diajarkan cara membersihkan hewan setelah disembelih, menjaga kebersihan tangan, serta memisahkan jeroan dan daging secara rapi.

    Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan hadiah berupa pisau sembelih untuk peserta terpilih. Di sisi lain, anggota Juleha juga memberikan layanan asah pisau gratis bagi peserta yang membawa alat masing-masing.

    Peserta dan panitia Sinau Bareng Sembelih Hewan Kurban di Masjid Besar Diwek Jombang

    Camat Diwek, Agus Sholihudin, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan apresiasinya. Ia menilai pelatihan semacam ini berdampak besar terhadap kualitas ibadah kurban. “Kita ingin semua penyembelihan dilakukan dengan benar, tidak hanya dari sisi agama, tapi juga kesehatan dan kebersihan,” katanya.

    Sementara itu, Ketua DMI Diwek, Ahmad Muzani atau Gus Zani, menyampaikan bahwa masjid harus menjadi pusat kegiatan umat, tak hanya tempat salat. “Masjid tidak boleh sekadar tempat salat. Harus menjadi sentrum pencerahan, termasuk dalam hal ibadah sosial seperti kurban,” tegasnya.

    Gus Zani juga menekankan bahwa menjadi jagal bukan perkara sepele. “Itu amanah berat, baik secara fikih maupun sosial. Karena di tangan jagal, ada nilai keabsahan ibadah seluruh umat.”

    Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan semangat baru untuk menyambut Iduladha yang lebih bermakna. Harapannya, penyembelihan hewan kurban tahun ini akan dilakukan dengan lebih baik, lebih manusiawi, dan lebih sesuai dengan ajaran Islam.

    Kurban bukan sekadar potong—ia ibadah yang dimulai dengan niat suci dan berakhir dengan daging yang menyehatkan, menentramkan, dan menyatukan umat. [suf]

  • Balap Liar Lamongan, Puluhan Motor Diamankan Polisi

    Balap Liar Lamongan, Puluhan Motor Diamankan Polisi

    Lamongan (beritajatim.com) – Polres Lamongan mengambil tindakan tegas terhadap aksi konvoi liar yang dilakukan oleh sekelompok pengendara motor pada Minggu (1/6/2026). Dalam operasi penertiban tersebut, puluhan sepeda motor diamankan petugas di depan Kantor Bulog Lamongan.

    Tindakan ini dilakukan setelah polisi menerima laporan dari masyarakat terkait adanya konvoi sekitar 100 kendaraan roda dua yang melintas dari arah barat ke timur. Aksi tersebut dinilai mengganggu ketertiban umum dan menyebabkan keresahan di tengah masyarakat.

    Menanggapi laporan tersebut, personel Polres Lamongan yang dipimpin langsung oleh Kabagops Kompol Budi Santoso segera melakukan penyekatan di lokasi.

    Sepeda motor dari peserta konvoi diamankan di Mapolres Lamongan, Minggu (1/6/2025).

    Hasilnya, petugas berhasil mengamankan sejumlah pengendara dan kendaraan yang tidak memenuhi standar teknis, seperti menggunakan knalpot brong, tidak memakai helm, serta tidak dilengkapi surat-surat kendaraan.

    “Para pelanggar yang terjaring akan dikenai tindakan tilang dan diberikan pembinaan. Setelah itu, mereka akan dipulangkan kepada orang tuanya,” ujar Kompol Budi Santoso.

    Kompol Budi menambahkan, langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen Polres Lamongan dalam menjaga ketertiban lalu lintas, serta mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) akibat konvoi yang tidak sesuai aturan.

    “Kami mengimbau masyarakat, khususnya para remaja, untuk tidak melakukan aksi konvoi yang melanggar aturan, demi menjaga keamanan dan ketertiban bersama,” ucapnya. (fak/but)

  • Bus Pahala Kencana Terbakar di Bangkalan, Seluruh Bodi Hangus

    Bus Pahala Kencana Terbakar di Bangkalan, Seluruh Bodi Hangus

    Bangkalan (beritajatim.com) – Bus Pahala Kencana terbakar di Jalan Raya Paterongan, Kecamatan Galis, Bangkalan. Kobaran api melahap seluruh badan bus.

    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto mengatakan tiga penumpang sudah dipindahkan ke bus lain yang melintas. Ketiganya penumpang selamat dan tak mengalami luka apapun.

    “Untuk tiga penumpang sudah kami pindah ke bus lain,” ujarnya, Minggu (1/6/2025).

    Ia mengatakan, bus dengan nopol B 7424 TK itu dikemudikan oleh Agus Salim (60) warga Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta. Sopir bersama dua kru, yakni Ummu asal Kabupaten Kudus dan Laji (37) asal Kabupaten Tuban.

    Menurut Diyon, kebakaran diduga muncul akibat korsleting listrik di mesin bus pada bagian belakang. Api dengan cepat menyambar dan membakar badan bus.

    “Dugaannya korsleting listrik. Kami masih selidiki lebih lanjut,” ungkapnya.

    Akibat kejadian itu, pihak bus mengalami kerugian hingga Rp 1,2 miliar. Seluruh badan bus hangus tak bersisa. [sar/but]

  • Pikun Salah Jalan, Lansia Gresik Terjepit Tembok

    Pikun Salah Jalan, Lansia Gresik Terjepit Tembok

    Gresik (beritajatim.com) – Seorang perempuan lanjut usia (lansia) bernama Rami (74), warga Desa Klotok, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, harus dievakuasi petugas pemadam kebakaran setelah terjepit di sela-sela dua tembok sempit, Minggu (1/6/2025).

    Peristiwa ini bermula saat Rami, yang diketahui sudah mengalami kepikunan, tersesat dan salah jalan hingga masuk ke celah sempit yang diapit dua tembok bangunan. Ia kemudian tidak mampu keluar sendiri karena terjebak dalam ruang sempit tersebut.

    Warga setempat yang menyadari kejadian tersebut sempat mencoba menolong dengan menarik tubuh Rami, namun gagal karena lansia tersebut mengeluh kesakitan. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke call center 112 dan diteruskan ke petugas piket Damkarla Gresik.

    Kepala Dusun Prambon, Desa Klotok, Abdul Mutaqir, menyebut bahwa evakuasi hanya bisa dilakukan dengan menjebol salah satu tembok rumah warga. “Nenek Rami memang sudah pikun dan sering lupa jalan pulang. Saat kejadian, dia masuk ke jalan sempit dan tidak bisa keluar,” ujarnya.

    Petugas Damkarla Gresik, Rizal S. Nugroho, menjelaskan bahwa evakuasi dilakukan oleh enam personel dengan menjebol tembok sepanjang 1,5 meter. “Lokasi korban berada di tengah-tengah dua tembok yang sangat sempit. Karena tidak memungkinkan ditarik keluar, kami putuskan menjebol tembok,” katanya.

    Setelah berhasil dievakuasi, Rami langsung dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Ia mengalami luka ringan di bagian lutut akibat terlalu lama berada dalam posisi terjepit.

    Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap lansia, terutama yang sudah mengalami gangguan daya ingat atau disorientasi. [dny/but]

  • Ramai Group Gay Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Aktivis Minta Atensi Pemerintah & Aparat

    Ramai Group Gay Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Aktivis Minta Atensi Pemerintah & Aparat

    Tuban (beritajatim.com) – Selain group fantasi di media sosial Facebook, kini ramai diperbincangkan group Gay Tuban, Lamongan, Bojonegoro yang ada di Facebook hingga viral. Kini, group tersebut berisikan 10,9 ribu anggota dan berisikan konten fantasi sesama jenis.

    Sontak, group ini menjadi perbincangan serius terlebih di kalangan aktivis sangat menyayangkan perilaku generasi muda yang menyimpang.

    Ketua PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban, Ahmad Wafa Amrillah mengatakan, bahwa adanya group tersebut perlu disikapi dengan serius, mengingat yang ada di dalam group rata-rata usia remaja.

    “Perlu adanya edukasi untuk mereka, peran penting media disini juga diperlukan,” tutur Ahmad Wafa Amrillah, minggu (01/05/2025).

    Ia menjelaskan, peran media yakni untuk mengontrol dan memberikan edukasi kepada mereka agar tidak terlibat lebih jauh. “Karena anak muda sekarang itu kan seringkali fomo atau ikut-ikutan, sehingga dikhawatirkan banyak yang mengikuti arus,” ujar Wafa sapaannya.

    Selain itu, anak muda terkadang menganggap hal seperti ini wajar dan hal biasa. Sehingga, sangat merusak masa depan. Oleh karena itu, Wafa berharap ada atensi dari Pemerintah maupun aparat dalam menyikapi group tersebut.

    “Tentu menyikapi dengan tegas keberadaan group ini, karena melihat pengikutnya sangat banyak, sehingga harus dibentengi,” terang Wafa.

    Aktivis pergerakan ini juga setuju apabila ada sosialisasi secara langsung, selain edukasi melalui peran media. Terlebih edukasi di lingkungan pendidikan juga diperlukan.

    “Karena ini juga menyangkut akhlak dan moral anak-anak muda itu sendiri, khawatirnya banyak yang ikut-ikutan, terutama di kalangan anak-anak sekolah,” imbuhnya.

    Pihaknya juga menyampaikan bahwa untuk menyikapi hal ini dilakukan secara bersama-sama, baik masyarakat, orang tua, guru-guru yang ada di sekolah dan pengawasan oleh pemerintah serta memberikan atensi tegas dengan diblokirnya group tersebut.

    “Wewenangnya kan ada di pemerintah dan aparat ya harus dipertegas untuk menangani group itu,” pungkasnya. [dya/ted]

  • Tak Ada Hujan, Jalan Menuju Waduk Tukul Pacitan Tertutup Longsor

    Tak Ada Hujan, Jalan Menuju Waduk Tukul Pacitan Tertutup Longsor

    Pacitan (beritajatim.com) – Longsor menutup akses jalan penghubung antara Desa Karangrejo dan Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Pacitan, pada Minggu (1/6/2025) siang. Peristiwa terjadi meski saat itu wilayah tersebut tidak sedang diguyur hujan.

    Material longsor menutup seluruh badan jalan di Dusun Krajan, Desa Karanggede. Akibatnya, kendaraan dari dua arah tidak dapat melintas, termasuk akses menuju Waduk Tukul yang sempat terputus.

    “Longsor menutup seluruh badan jalan, kendaraan dari dua arah tidak bisa lewat, termasuk menuju Waduk Tukul,” ujar Kapolsek Arjosari, Ipda Ferry Ardianto saat dihubungi.

    Beruntung, di sekitar lokasi terdapat alat berat yang kemudian segera dikerahkan untuk membantu evakuasi material longsor. Petugas bersama warga juga turut membuka akses jalan menggunakan peralatan seadanya agar kendaraan roda dua bisa melintas lebih dahulu.

    “Kami langsung menghubungi operator alat berat dan bersama warga berupaya membuka akses agar motor bisa lewat,” jelas Ferry.

    Ia menambahkan, meskipun tidak turun hujan saat kejadian, dua hari sebelumnya wilayah tersebut sempat diguyur hujan deras, sehingga tanah menjadi labil dan memicu longsor.

    “Alhamdulillah, jalur Arjosari–Waduk Tukul sudah kembali normal. Arus lalu lintas kembali lancar dan bisa dilalui kendaraan,” pungkasnya. (tri/ted)