Category: Beritajatim.com Regional

  • Dinkes Surabaya Ungkap Jurus Tangkal Covid-19 Varian Baru MB 1.1

    Dinkes Surabaya Ungkap Jurus Tangkal Covid-19 Varian Baru MB 1.1

    Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya merespons cepat kemunculan varian baru Covid-19 MB 1.1 yang mulai terdeteksi di sejumlah wilayah Indonesia. Meski varian ini masih tergolong berisiko rendah, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan disiplin menerapkan pola hidup sehat.

    “Gejala yang ditimbulkan oleh varian baru (Covid-19 MB 1.1) seperti batuk, demam, pilek, atau sesak napas,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina saat dikonfirmasi beritajatim.com, Selasa (3/6/2025).

    Sebagai langkah preventif, Dinkes Surabaya membagikan jurus jitu untuk menangkal penularan, yang dapat diterapkan oleh masyarakat dalam aktivitas harian.

    1. Menjaga Pola Hidup Sehat:

    Melakukan olahraga teratur minimal tiga kali seminggu, serta istirahat cukup minimal delapan jam per hari.
    Menjaga kebersihan tangan dan lingkungan dengan mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer secara rutin.
    Menerapkan etika batuk dengan menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau lengan baju bagian dalam.
    Menggunakan masker saat sakit atau berada di tempat ramai seperti fasilitas kesehatan, transportasi umum, atau area dengan ventilasi terbatas.
    Mengurangi mobilitas fisik yang tidak perlu.

    2. Meningkatkan Asupan Gizi dan Nutrisi:

    Mengonsumsi makanan bergizi tinggi seperti protein, vitamin C dan D, serta zinc untuk memperkuat imunitas tubuh.
    Menambahkan buah seperti jeruk dan pepaya, sayuran hijau, ikan, telur, serta rempah-rempah seperti jahe dan kunyit yang bersifat antiperadangan.
    Menghindari konsumsi gula berlebihan dan makanan olahan.

    Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat tetap sehat dan mencegah penyebaran lebih luas dari varian Covid-19 yang baru. Dinkes juga mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala mencurigakan. [ram/beq]

  • Mahasiswa Poltek asal Lumajang Meninggal dalam Kebakaran Rumah Kos di Jember

    Mahasiswa Poltek asal Lumajang Meninggal dalam Kebakaran Rumah Kos di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Seorang mahasiswa Politeknik Jember asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bernama Maharsyah Wildan Mahardika ditemukan meninggal dunia dalam kebakaran runah kos di Jalan Mastrip, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Selasa (3/6/2025).

    Kebakaran terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. “Kami belum tahu penyebab kebakaran. Kami masih selidiki,” kata Panit Binmas Polsek Sumbersari Inspektur Dua Dodit Zulkarnain.

    Rumah kos itu dihuni empat orang Saat api membakar lantai dua, Wildan berada di lantai dua bersama seorang teman. “Temannya bisa keluar, tapi korban tidak bisa,” kata Dodit. Wildan tak bisa bernapas karena asap.

    Wildan sebenarnya sempat dibangunkan untuk lari. Tapi gagal karena api sudah membumbung tinggi.

    “Petugas pemadam kebakaran datang langsung menerjang masuk begitu datang. Ternyata ada korban,” kata Thoriq, warga sekitar. [wir/beq]

  • Motor Salip di Depan SPBU Baureno Bojonegoro, Remaja Tewas Usai Tabrakan Beruntun

    Motor Salip di Depan SPBU Baureno Bojonegoro, Remaja Tewas Usai Tabrakan Beruntun

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun melibatkan tiga sepeda motor terjadi di Jalan PUK jurusan Baureno–Kepohbaru, tepatnya di depan SPBU Desa Baureno, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (3/6/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Insiden tragis ini menyebabkan seorang remaja berusia 16 tahun meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Kanit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro, IPDA Septian Nur Pratama menjelaskan, kecelakaan bermula saat sepeda motor Kawasaki S 4974 ABL yang dikendarai Gagas Irnanda Putra (22), mahasiswa asal Desa Sumbergede, hendak berbelok masuk ke area SPBU dan berhenti di tengah jalan.

    Dari belakang, Abdul Aziz (16), pelajar asal Desa Sumberagung, mencoba menyalip dari sisi kanan menggunakan Honda Vario 125. Sayangnya, manuver tersebut menyebabkan senggolan dengan Kawasaki, membuat motor Abdul Aziz oleng ke kanan.

    “Dari arah berlawanan, utara ke selatan, datang pengendara sepeda motor PCX yang tidak diketahui identitasnya, lalu tabrakan pun tak terhindarkan,” ungkap IPDA Septian.

    Benturan keras antara Honda Vario dan Honda PCX mengakibatkan Abdul Aziz meninggal dunia di tempat. Jenazah korban langsung dibawa ke Puskesmas Baureno untuk proses penanganan. Pihak kepolisian mencatat kerugian materiil akibat kecelakaan ini mencapai Rp500 ribu.

    Sementara itu, pengendara PCX yang terlibat dilaporkan kabur dari lokasi dan masih dalam pencarian aparat. Proses penyelidikan masih berlangsung, termasuk pemeriksaan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian guna mengidentifikasi pelaku tabrak lari. [lus/beq]

  • Jibom Polda Jatim Selidiki Temuan Granat Aktif di Rumah Kosong Tuban

    Jibom Polda Jatim Selidiki Temuan Granat Aktif di Rumah Kosong Tuban

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Polda Jawa Timur diterjunkan ke Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, usai penemuan granat aktif di sebuah rumah kosong yang berlokasi di Jalan Panglima Sudirman, tepat di samping Hotel Amerta, Selasa (3/6/2025).

    Dalam pantauan di lokasi, empat personel Jibom tampak memeriksa dan mengevakuasi granat yang ditemukan di pekarangan rumah tersebut. Rumah tersebut diketahui telah lama kosong, sehingga keberadaan granat menimbulkan tanda tanya besar.

    Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander menyatakan granat yang ditemukan masih aktif dan saat ini telah diamankan untuk ditindaklanjuti oleh tim Gegana. Menurutnya, granat itu pertama kali ditemukan oleh seorang tukang kebersihan.

    “Nanti kami minta keterangan saksi-saksi termasuk pemilik rumah dan tukang kebersihan yang pertama kali menemukan granat tersebut,” kata AKP Dimas.

    Ia menambahkan, granat diperkirakan sudah cukup lama berada di lokasi mengingat bentuknya yang telah berkarat. Namun demikian, pihak kepolisian belum dapat memastikan asal-usul maupun kepemilikannya.

    “Kita masih belum tahu kepemilikan granat tersebut, maupun didapat dari mana, masih kita periksa,” tegasnya.

    Granat aktif tersebut kini telah dibawa oleh tim Gegana Polda Jatim dan rencananya akan diledakkan di kawasan Semen Gresik Tuban sebagai bagian dari prosedur netralisasi bahan peledak. Sementara itu, polisi juga akan menyelidiki lebih lanjut jejak keberadaan granat di rumah kosong tersebut. [dya/beq]

  • Granat Ditemukan di Rumah Kosong Dekat Hotel Amerta Tuban

    Granat Ditemukan di Rumah Kosong Dekat Hotel Amerta Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Sebuah granat ditemukan di rumah kosong yang terletak di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, tepatnya di samping Hotel Amerta, Selasa (3/6/2025). Penemuan mengejutkan ini langsung mengundang respons dari aparat keamanan setempat.

    Yos Setiawan (58), warga setempat yang pertama kali menemukan granat tersebut, mengatakan bahwa kejadian bermula saat ia membersihkan pohon di halaman rumah milik seorang warga bernama Bapak Cahyo.

    “Pagi tadi jam 8 saya membersihkan, tiba-tiba ada bunyi kayak suara besi gitu, ternyata ada granat,” ujar Yos.

    Pria yang akrab disapa Yos itu menambahkan bahwa dirinya sudah lama bekerja sebagai tukang bersih-bersih di rumah tersebut, namun baru kali ini menemukan benda berbahaya.

    “Terus pas saya tahu bentuknya kayak granat, terus saya foto saya kirim Koramil,” lanjutnya.

    Tak lama setelah menerima laporan berupa foto, pihak Koramil dan anggota dari Polres Tuban segera datang ke lokasi untuk memeriksa dan mengamankan granat tersebut.

    “Tadi langsung dibawa granatnya,” kata Yos.

    Wakapolres Tuban Kompol Achmad Robial membenarkan adanya penemuan tersebut. Ia menyampaikan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan Unit Penjinak Bom (Jibom) dari Gegana.

    “Iya benar, ini rumah sudah kosong 2 tahun dan saat ini masih menunggu Unit Jibom,” ungkap Kompol Robial.

    Hingga berita ini ditayangkan, proses penyelidikan masih berlanjut dan Kepolisian masih menanti bantuan dari Polda Jawa Timur untuk menindaklanjuti temuan tersebut. [dya/beq]

  • Satgas TMMD 124 Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana di Sekaran Lamongan

    Satgas TMMD 124 Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana di Sekaran Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Satgas TMMD ke-124 Kodim 0812/Lamongan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan menggelar pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana di Balai Desa Kebalankulon, Kecamatan Sekaran, Selasa (3/6/2025).

    Kegiatan ini diikuti perwakilan desa-desa di Kecamatan Sekaran, personel Satgas TMMD, BPBD, serta petugas pemadam kebakaran. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di wilayah mereka.

    Komandan Satgas TMMD 124, Lettu Arh Nanang Wijayanto mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pembentukan Desa Tangguh Bencana.

    “Kami ingin meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam pencegahan dan mitigasi bencana. Pelatihan ini juga bertujuan untuk membentuk dan membina Desa Tangguh Bencana di Kecamatan Sekaran,” ujar Lettu Arh Nanang Wijayanto.

    Pelatihan mencakup materi teori dan simulasi lapangan mengenai penanganan awal bencana seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, dan tanah longsor. Peserta juga diajarkan membaca potensi risiko bencana di lingkungan masing-masing, menyusun rencana evakuasi, serta teknik pertolongan pertama dan pemadaman api ringan.

    Kepala Desa Kebalankulon, Andik Sudarno, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi lintas sektor dalam kegiatan tersebut.

    “Kami sangat berterima kasih kepada Satgas TMMD 124 Kodim 0812/Lamongan dan BPBD Kabupaten Lamongan atas kerjasama dalam menggelar pelatihan ini. Kami berharap bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam pencegahan dan mitigasi bencana,” katanya. [fak/beq]

  • Dispertan Banyuwangi Pastikan Hewan Kurban Bebas PMK dan Penyakit Menular

    Dispertan Banyuwangi Pastikan Hewan Kurban Bebas PMK dan Penyakit Menular

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi memastikan tidak ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban di wilayah setempat. Kepastian ini diperoleh setelah Dispertan melakukan pemantauan rutin terhadap lapak-lapak penjual hewan kurban.

    “Sudah 18 hari Dispertan keliling lakukan pemeriksaan, tidak ada kasus baru penyebaran PMK, laporan juga tidak ada,” ujar Plt Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Ilham Juanda.

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan, drh Nanang Sugiharto, menyatakan bahwa selain PMK, petugas juga tidak menemukan penyakit menular strategis lainnya seperti Lumpy Skin Disease (LSD) maupun Septicaemia Epizootica (SE).

    “Penularan penyakit strategis lainnya seperti LSD, SE dan sebagainya tidak kita temukan dalam pemeriksaan, sampai hari ini,” kata Nanang.

    Tim lapangan Dispertan telah menyisir sejumlah lapak musiman penjual hewan kurban yang tersebar di beberapa lokasi seperti Jalan Gajah Mada, Jalan Kepiting, dan kawasan sekitarnya. Hingga kini, sebanyak 14 lapak telah diperiksa, dan seluruh hewan dinyatakan sehat serta layak potong.

    “Hari Rabu (28/5) kemarin ada sekitar 10 lapak. Hari ini ada tambahan 4 lapak, jadi totalnya 14 lapak yang sudah diperiksa. Tidak ditemukan penyakit di lapak musiman, maupun di pemasok dan produsen kambing. Semua dalam kondisi baik,” jelasnya.

    Pengawasan juga ditingkatkan terhadap lalu lintas hewan kurban, terutama dari luar daerah. Dispertan menggunakan aplikasi iSIKHNAS untuk memantau pergerakan hewan secara nasional. Setiap pelaku usaha wajib memiliki surat rekomendasi keluar dan masuk dari wilayah tujuan.

    “Kami akan terus pantau hewan kurban. Kalau kita amati, semua ternak sehat. Tidak ditemukan penyakit menular strategis lainnya,” tandas Nanang. [alr/beq]

  • Jelang Iduladha, Disnakeswan Lamongan Gencarkan Sterilisasi Pasar Hewan

    Jelang Iduladha, Disnakeswan Lamongan Gencarkan Sterilisasi Pasar Hewan

    Lamongan (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), semakin menggencarkan pemeriksaan terhadap calon hewan kurban.

    Sasaran pemeriksaan tidak hanya di sejumlah pasar hewan milik pemerintah, tapi juga dilakukan di berbagai lapak penjual hewan kurban yang menjamur di tepi jalan.

    Kepala Disnakeswan Lamongan, Sofiah Nurhayati, mengatakan pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat, bahwa hewan yang diperdagangkan dalam kondisi sehat dan layak jual.

    Petugas dari Disnakeswan Lamongan, saat melakukan oemeriksaan terhadap calon hewan kurban, di sejumlah lapak yang tersebar di berbagai kecamatan.

    “kami ingin memastikan ternak bakal calon kurban dalam keadaan sehat, sesuai persyaratan dan tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit hewan menular,” kata Sofiah, Selasa (3/6/2025).

    Menurut Sofiah, pemeriksaan kesehatan hewan intensif dilakukan sejak tanggal 26 Mei 2025, dan terus dilakukan hingga H-1 Iduladha.

    “Pelaksanaannya setiap hari. Untuk lokasinya di lapak-lapak sekitar Kecamatan Lamongan, Tikung, Kembangbahu dan Mantup,” tuturnya.

    Petugas dari Disnakeswan Lamongan, saat melakukan oemeriksaan terhadap calon hewan kurban, di sejumlah lapak yang tersebar di berbagai kecamatan.

    Dalam melaksanakan oemeriksaan ini, Disnakeswan melibatkan 140 petugas, yang terdiri dari 41 orang dokter hewan, 62 orang petugas dinas meliputi paramedik veteriner, pengawas bibit ternak, penyuluh, pengawas mutu pakan dan lainnya, kemudian 15 orang mahasiswa Fakultas Peternakan UNISLA, 5 orang mahasiswa FKH Universitas Brawijaya, 8 orang mahasiswa FKH UWKS, dan 9 orang Siswa SMK Muhammadiyah 6 Modo yang akan diterjunkan di 27 kecamatan.

    Sementara mengenai keteraediaan hewan ternak di Lamongan untuk kurban, Sofiah memastikan telah mencukupi kebutuhan. Total populasi kambing maupun domba terdapat 176.578 ekor, sedangkan sapi 107.030 ekor.

    “Populasi sudah mencukupi, namun pembelian hewan kurban bisa dari mana saja tergantung pembeli. Seringnya masyarakat juga mengambil dari Kabupaten sekitar seperti Mojokerto, Probolinggo, Pasuruan, dan kabupaten lain,” ujarnya.

    Lebih lanjut Sofiah menjelaskan, selama proses pemeriksaan hewan ternak, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan informasi dan edukasi kepada para pedagang dan peternak, untuk turut serta dalam meminimalisir persebaran penyakit hewan menular, dengan menjaga biosecurity lingkungan maupun personal.

    “Karena ini juga kebetulan iklimnya tidak menentu, kadang hujan kadang tidak. Ini juga bisa mempengaruhi penyakit BEF (Bovine Ephemeral Fever) pada sapi,” tuturnya.

    Sofiah menambhakan, selain pemeriksaan, Disnakeswan juga masif melakukan sterilisasi dan skrining pasar hewan, untuk mencegah terjadinya penularan penyakit pada hewan.

    “Kita antisipasi, pertama dengan penyemprotan disinfektan. Jadi hewan yang masuk kita semprot disinfektan. Kemudian kita periksa, lalu saat sapinya keluar (dari pasar hewan) juga kita semprot disinfektan lagi. Jadi biar sapi ini bersih dan terhindar dari penyakit,” ucap Sofiah. (fak/but)

  • Pembangunan Gudang Ekspedisi JNT di Probolinggo Diprotes, Ini Jawaban Pemilik

    Pembangunan Gudang Ekspedisi JNT di Probolinggo Diprotes, Ini Jawaban Pemilik

    Probolinggo (beritajatim.com) – Pembangunan gudang ekspedisi JNT di Jalan Anggrek, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, menuai protes dari sejumlah warga. Mereka mengeluhkan rumahnya mengalami keretakan yang diduga akibat aktivitas pembangunan. Menanggapi hal ini, pemilik gudang, Martin, memastikan persoalan telah diselesaikan melalui mediasi dan pemberian ganti rugi.

    “Begitu warga datang mengadu, kami langsung datangi rumah-rumah yang terdampak. Kami duduk bersama dengan Lurah dan perangkat RT/RW, lalu disepakati adanya ganti rugi,” kata Martin, Selasa (3/6/2025).

    Menurut Martin, keretakan rumah tidak sepenuhnya disebabkan oleh proyek pembangunan. Ia menyebutkan bahwa truk besar berbobot hingga 70 ton melintasi jalan tersebut setiap hari, dan getarannya terasa secara terus-menerus.

    “Rumah saya juga retak, jadi bukan hanya mereka. Memang jalan ini dilalui truk-truk besar setiap hari. Tapi saya tetap bertanggung jawab. Kami bantu semampu kami,” ujarnya.

    Martin mengakui adanya kekeliruan karena tidak melakukan survei awal terhadap kondisi bangunan sekitar. Meski demikian, ia menegaskan telah membantu memperbaiki beberapa rumah dan bahkan membangunkan pagar tambahan.

    Terkait tuduhan penggunaan alat berat dan pemasangan paku bumi, Martin membantahnya. “Tidak ada alat berat. Yang dipakai cuma bruk untuk meratakan tanah. Ini hanya gudang biasa, bukan proyek besar,” jelasnya.

    Sebagai bukti, Martin menunjukkan dokumen kesepakatan yang ditandatangani oleh sejumlah warga terdampak, lengkap dengan materai dan disaksikan pejabat kelurahan.

    “Masalah ini sebenarnya sudah selesai. Ada tanda tangan warga, ada Lurah, RT dan RW yang menyaksikan. Proyek ini juga punya izin resmi dari Dinas PUPR Kota Probolinggo,” tandasnya.

    Sebelumnya, sejumlah warga Pilang sempat mengadukan kasus ini ke anggota DPRD. Namun pemilik menyatakan bahwa mediasi telah dilakukan dan kompensasi telah diberikan sesuai kesepakatan. [ada/beq]

  • Perbaikan Pipa Lambat: Meski Dinyatakan Selesai, Warga Probolinggo Masih Alami Krisis Air

    Perbaikan Pipa Lambat: Meski Dinyatakan Selesai, Warga Probolinggo Masih Alami Krisis Air

    Probolinggo (beritajatim.com) – Meski Perumdam Bayuangga Kota Probolinggo mengklaim perbaikan pipa telah rampung pada Jumat (30/5/2025), banyak pelanggan masih belum menikmati aliran air bersih. Warga pun mempertanyakan kinerja Perumdam yang dinilai lamban dan tidak maksimal.

    Pipa yang rusak berada di Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, akibat penurunan tanah yang memicu pergeseran struktur. Air pun menyembur dari sambungan yang bocor dan menyebabkan suplai terganggu selama hampir sepekan.

    Direktur Perumdam Bayuangga, Indra Sovia Jalal, mengklaim bahwa pekerjaan telah selesai sesuai target. “Pekerjaan selesai sekitar pukul 09.00 WIB. Saat ini masuk tahap normalisasi agar aliran air kembali stabil,” katanya.

    Meski menyatakan lancar, Indra mengakui bahwa timnya menghadapi sejumlah kendala teknis saat perbaikan. Ia menyebut metode bolt join digunakan untuk menambal pipa bocor tanpa penggantian jalur secara menyeluruh.

    Namun warga kecewa karena suplai air tak langsung kembali meski pekerjaan dinyatakan selesai. Banyak pelanggan mengeluh karena harus terus membeli air isi ulang atau menampung air dari tangki bantuan.

    Perumdam Bayuangga memang melakukan dropping air menggunakan dua armada tangki, namun dinilai belum menjangkau seluruh pelanggan terdampak. Setiap hari sekitar 18.000 liter air dikirimkan, angka yang dianggap tidak cukup untuk kebutuhan ribuan rumah tangga.

    Kasubag Pelayanan Perumdam, Bagus, menyebut pihaknya dibantu armada dari Perumdam Kabupaten dan BPBD Kota Probolinggo. “Kami suplai sesuai permintaan. Tangki kami isi dari Wonoasih, lalu langsung distribusikan ke lokasi,” jelasnya.

    Namun dalam praktiknya, masih banyak warga yang mengaku belum mendapat bantuan air bersih sama sekali. Permintaan terus meningkat, dan layanan distribusi tangki dinilai tidak sebanding dengan kebutuhan.

    “Kami pastikan semua yang butuh tetap mendapat layanan,” ujar Bagus. Meski begitu, fakta di lapangan menunjukkan sebagian pelanggan masih mengeluh karena belum mendapat distribusi hingga hari ini.

    Perumdam mengimbau warga bersabar karena normalisasi butuh waktu untuk mengeluarkan udara dari pipa dan menstabilkan tekanan air. Namun keterlambatan dan buruknya komunikasi membuat kepercayaan pelanggan terhadap Perumdam kian menurun. [ada/aje]