Category: Beritajatim.com Regional

  • Dinilai Ada Kejanggalan, Keluarga Alfan Siswa SMK Swasta Mojokerto Minta Ekshumasi

    Dinilai Ada Kejanggalan, Keluarga Alfan Siswa SMK Swasta Mojokerto Minta Ekshumasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Meski hasil autopsi menyatakan kematian, Alfan (17) sebagai kematian wajar, pihak keluarga belum bisa menerima sepenuhnya. Mereka menduga ada kejanggalan dalam peristiwa yang menewaskan siswa SMK swasta di Kabupaten Mojokerto tersebut.

    Sehingga pihak keluarga korban memilih menempuh jalur hukum lanjutan dengan mengajukan permintaan ekshumasi atau penggalian ulang makam untuk keperluan forensik ulang. Rombongan keluarga Alfan didampingi kuasa hukum Ahmad Muhlisin mendatangi Mapolres Mojokerto pada, Rabu (5/6/2025).

    Mereka menyerahkan surat resmi permohonan ekshumasi kepada Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto di Ruang Presisi. Permintaan ekshumasi tersebut menjadi harapan terakhir bagi keluarga untuk mendapatkan kepastian hukum dan kebenaran atas kematian anak mereka.

    “Kami berharap semua pihak, termasuk kepolisian dan tim forensik, bisa bekerja secara independen dan profesional. L. Kami tidak menuduh siapa-siapa. Kami hanya ingin tahu, apa benar Alfan meninggal wajar, atau ada hal lain yang belum terungkap,” ungkapnya. (4/6/2026).

    Masih kata Humas, Aone merasa belum mendapat kejelasan dari hasil autopsi sebelumnya. Sehingga pihak keluarga korban mendorong untuk mengajukan forensik ulang. Dokter Forensik dari RS Pusdik Bhayangkara Pusdik Sabhara, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, mengungkap hasil autopsi jenazah Alfan. Menurut hasil pemeriksaan, Alfan meninggal dunia karena tenggelam.

    Sementara itu, Kapolres mojokerto, AKBP Ilhram Muhm menyampaikan jika pihaknya menghargai aspirasi dan permintaan keluarga. “Polres berkomitmen membuka ruang penyelidikan yang transparan dan profesional. “Kami akan pelajari permintaan ini dan tindak lanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku,” katanya.

    Tujuannya, satu agar penyebab kematian almarhum bisa terungkap secara terang dan jelas. Sebelumnya, Alfan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan mengambang di aliran Sungai Porong pada tanggal 5 Mei 2024 lalu. Hasil autopsi yang diterbitkan sebelumnya menyimpulkan tidak ditemukan tanda kekerasan atau penyebab mencurigakan lainnya.

    Namun pihak keluarga mengaku menemukan luka-luka yang dianggap janggal saat melihat kondisi jenazah. Inilah yang kemudian menjadi dasar kuat keluarga untuk mengajukan ekshumasi demi mendapatkan hasil forensik yang dianggap lebih objektif dan menyeluruh. [tin/aje]

  • Plt Gubernur Jawa Timur Sidak Banjir di Lamongan, Ini Tindakan yang Dilakukan

    Plt Gubernur Jawa Timur Sidak Banjir di Lamongan, Ini Tindakan yang Dilakukan

    Lamongan (beritajatim.com) – Plt Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, melakukan sidak di wilayah yang terdampak banjir dan beberapa infrastruktur, Selasa (3/6/2025) sore.

    Salah satu lokasi sidak banji yakni di Desa Ketapangtelu Kecamatan Karangbinangun. Emil mengatakan bahwa menurut studi, wilayah tersebut masuk kategori wilayah cekungan, Sehingga akan rawan terjadi banjir.

    “Wilayah ini sudah diteliti dan masuk kategori cekungan, namun Pak Bupati, Pemprov Jatim, BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) akan terus melakukan tindakan. Namun tidak permisif karena penanganan banjir juga akan kita lakukan di Kali Lamong,” tuturnya.

    Setelah dilakukan koordinasi dan pengecekan oleh kepala desa setempat,  akan disalurkan bantuan uang sebesar 3,5 juta untuk 25 sasaran. Bantuan tersebut diperuntukkan untuk menambah tinggi bangunan rumah.

    “Setelah koordinasi bersama nanti akan diberikan bantuan uang agar masyarakat bisa menambah tinggi bangunan rumah, dan Pemprov Jatim berkomitmen membantu,” katanya.

    Emil menambahkan, Pemprov Jatim juga akan membantu menangani Jembatan Mediyeng di Desa Ketapangtelu yang terendam banjir. Namun sebelumnya akan dikaji lebih mendalam terkait struktur bangunannya, karena jembatan tersebut sudah tiga kali ambles.

    “Jembatan ini menjadi perhatian kita, karena sebagai fasilitas infrastruktur dan sarana mobilitas masyarakat setempat sudah ambles tiga kali. Sebelumnya dibangun menggunakan dana desa, setelah ini akan dibantu oleh Pemprov untuk penanganannya,” kata Emil.

    Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengatakan penanganan banjir di Lamongan terus dilakukan secara kolaboratif.

    “Mulai dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, hingga BBWS Bengawan Solo,” kata Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu.

    Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyaluran bantuan paket pangan, sandang, selimut, terpal, glangsing, paket kebersihan, hingga tambah gizi untuk masyarakat setempat yang terdampak banjir.

    Selanjutnya sidak dilakukan di ruas jalan nasional, Km. 54+365-54+665, lebih tepatnya di perempatan Sukodadi Lamongan. Pak Yes terus melaporkan jika ada kerusakan dan gangguan lainnya.

    Seperti yang baru saja dilakukan adalah overlay, salah satu bentuk perbaikan jalan yang dilakukan untuk menjaga kualitas dan keselamatan pengguna jalan. Namun Emil meminta agar setelah ini juga dilakukan perbaikan pada drainase bahu jalan yang saat ini posisinya lebih tinggi dari pada jalan, sehingga kerap terjadi banjir.

    “Saya selalu menekankan bahwa infrastruktur adalah tanggung jawab kami, baik itu jalan kabupaten, provinsi, nasional harus terus dilakukan koordinasi saat terjadi kerusakan. Dan Pak Bupati Yes aktif koordinasi terkait kerusakan jalan di Lamongan, karena tujuannya adalah memberikan pelayanan yang layak pada infrastruktur dan memberikan kenyamanan
    pada pengguna jalan,” tegasnya.

    Menjadi titik terakhir pelaksanaan sidak, Jalan Lingkar Utara (JLU) diupayakan akan dibuka segera untuk umum. Dengan harapan mengurai kemacetan lalu lintas.

    Mengingat belum terpasangnya traffic light, Emil meminta pengerahan petugas pengamanan lalu lintas terutama di titik persimpangan. (fak/ian)

  • HMI ‘Geruduk’ Pendopo, Bupati Sidoarjo Teken Komitmen 14 Program Prioritas

    HMI ‘Geruduk’ Pendopo, Bupati Sidoarjo Teken Komitmen 14 Program Prioritas

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kepedulian akan pembangunan Kabupaten Sidoarjo ditunjukkan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang setempat. Mereka mendatangi pendopo Delta Wibawa dan diterima Bupati Sidoarjo H. Subandi Selasa, (3/6/2025).

    Usai menemuai para mahasiswa, bupati juga bersedia menandatangani pakta integritas tentang komitmen pelaksanaan 14 program prioritas pemerintah daerah.

    Bupati Sidoarjo H. Subandi mengapresiasi kedatangan puluhan HMI Cabang Sidoarjo. Ia mengajak mereka dialog di dalam pendopo. Ada beberapa kepala dinas yang mendampingi bupati saat dialog.

    Bupati ingin mereka menyampaikan segala uneg-unegnya untuk ikut bersama membangun Sidoarjo. Meski sebelumnya mereka telah berorasi terkait seratus hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi-Hj. Mimik Idayana di depan pendopo.

    Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo H. Subandi menyampaikan sejumlah capaian yang dilakukannya selama seratus hari menjabat. Bahkan ia berkomitmen untuk membangun Kabupaten Sidoarjo secara berkelanjutan. Ia juga tegaskan bahwa berbagai program pembangunan telah berjalan. Mulai dari proyek betonisasi, bantuan permodalan bagi UMKM serta pemberian beasiswa.

    “Terkait infrastruktur, kami telah membentuk 18 Satgas (Satuan Tugas) untuk menangani jalan rusak sehingga jika ditemukan jalan rusak bisa segera diperbaiki,” ujar H. Subandi.

    Bupati H. Subandi menegaskan komitmen dirinya untuk terus memperbaiki Kabupaten Sidoarjo. Aduan masyarakat secepat mungkin diresponnya. Ia bersama wakil bupati telah membagi tugas untuk mengatasi setiap permasalahan yang ada di masyarakat. “Tugas bupati dandan-dandan untuk Kabupaten Sidoarjo,” tukasnya.

    Ketua Umum HMI Cabang Sidoarjo Dandi Amar Rizky mengatakan kedatangannya menemui bupati untuk memberikan evaluasi terkait seratus hari kinerjanya dalam memimpin Kabupaten Sidoarjo. Selain itu beberapa tuntutan juga disuarakannya. Menurutnya seratus hari kerja adalah tolak ukur untuk kinerja selanjutnya.

    “Kami datang kemari tidak untuk membenci pemerintah tetapi kami sebagai warga Sidoarjo kami cinta pemerintah dan memberikan evaluasi karena cinta,” tandasnya.

    Dandi juga mengatakan kedatangannya juga untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang dirangkumnya bersama dalam policy brief. Menurutnya dokumen tersebut sebagai bahan solusi untuk pembangunan pemerintahan yang lebih baik kedepannya. Ia sendiri ingin 14 program prioritas bupati dan wakil bupati Sidoarjo kedepan dapat berjalan lancar sesuai keinginan masyarakat.

    “Kami datang kemari tidak hanya memberikan tuntutan saja, namun kami memberikan rangkaian dasar pemikiran kami melalui bentuk policy brief agar kedepan pemerintahan Kabupaten Sidoarjo berjalan lancar,” pungkas Dandi. (isa/kun)

  • Diduga Korsleting, Rumah di Karas Magetan Kebakaran, Segini Kerugiannya

    Diduga Korsleting, Rumah di Karas Magetan Kebakaran, Segini Kerugiannya

    Magetan (beritajatim.com) — Sebuah insiden kebakaran terjadi di Desa Botok, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Selasa (3/6/2025). Peristiwa tersebut dilaporkan oleh warga melalui pesan WhatsApp pada pukul 18.33 WIB, dan segera ditindaklanjuti oleh Regu 1 Pos Karangrejo Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Magetan.

    Petugas Damkar langsung bergerak menuju lokasi dengan mengerahkan 3 unit mobil pemadam kebakaran, terdiri dari 1 unit rescue dan 2 unit suplay. Tim tiba di lokasi pada pukul 18.48 WIB, dengan estimasi jarak tempuh sekitar 10 kilometer.

    “Jenis penanganan yang dilakukan adalah pemadaman serta pembasahan rumah milik warga bernama Kurniawati. Tim kami segera melakukan size up (penilaian situasi awal) dan memutuskan untuk melakukan pembasahan area sekitar titik api guna mencegah penjalaran. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses pemadaman dan pembasahan menyeluruh di area terdampak,” terang Ali.

    Diduga, penyebab kebakaran akibat konsleting listrik. Beruntung, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Namun, kerugian material ditaksir mencapai sekitar Rp50 juta.

    Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Magetan, Ali Sukamto, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang cepat tanggap melaporkan kejadian, serta kepada petugas yang sigap dalam melakukan penanganan.

    Dia juga kembali mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya korsleting listrik, terutama saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. [kun]

  • Banyak Jemaah Haji Furoda Gagal Berangkat, Tokoh Muda NU: Jangan Paksakan Diri Masuk Makkah

    Banyak Jemaah Haji Furoda Gagal Berangkat, Tokoh Muda NU: Jangan Paksakan Diri Masuk Makkah

    Surabaya (beritajatim.com) – Fenomena gagalnya keberangkatan jemaah haji Furoda tahun ini kembali menjadi sorotan. Banyak di antara mereka yang gagal melaksanakan ibadah haji karena berbagai kendala, utamanya penggunaan visa ziarah atau visa turis yang tidak diperuntukkan bagi haji.

    Salah satu Tokoh Muda NU, Ubaidillah Amin (Gus Ubaid) yang pernah mengalami pengalaman serupa, menyampaikan imbauan agar para jemaah Furoda maupun jemaah lain yang saat ini berada di Arab Saudi dengan visa ziarah tidak memaksakan diri untuk masuk ke Makkah. Ia menegaskan, setiap menjelang puncak haji (khususnya saat wukuf di Arafah) pemerintah Saudi Arabia sangat memperketat seluruh perbatasan, sehingga upaya untuk lolos ke Arafah sangat berisiko.

    “Kalaupun lolos ke Arafah, bisa jadi akses ke tempat lain belum tentu terbuka,” ujar Gus Ubaid, sapaan akrabnya.

    Menurutnya, pemerintah Saudi kini bahkan menggunakan teknologi drone untuk memperketat pengawasan. Ia juga mengingatkan agar pihak travel tidak memanfaatkan jasa orang mukimin lokal untuk menerobos jalur-jalur tidak resmi. “Banyak yang menawarkan jasa lewat jalur gurun, tapi risikonya sangat besar. Kami pernah dikejar-kejar saat menggunakan visa ziarah, tapi sekarang jauh lebih ketat,” tambahnya.

    Ia juga menyarankan, lebih baik para jemaah Furoda menunggu di Jeddah dan melaksanakan umrah setelah puncak haji selesai. “Biasanya, setelah wukuf Arafah dan jemaah haji resmi kembali ke Mekah, barulah akses dibuka untuk umrah. Tidak perlu memaksakan diri agar tidak berakhir dengan penahanan, deportasi, bahkan masuk daftar hitam (blacklist) di Saudi Arabia,” jelasnya.

    Selain itu, ia mengingatkan bahwa jemaah yang memaksakan diri masuk ke Mekah dengan visa ziarah hampir pasti akan sulit masuk ke Arafah. Penjagaan sangat ketat, dan seluruh tenda di Arafah sudah terdaftar atas nama jemaah haji resmi. “Apalagi suhu di Arafah saat ini mencapai 50 derajat Celsius, sangat membahayakan bagi yang tidak memiliki fasilitas memadai. Jemaah resmi pun biasanya menolak kehadiran orang yang tak terdaftar di tenda mereka,” tegasnya.

    Ia menekankan, ibadah haji seharusnya dijalankan dengan penuh hikmat dan tertib, bukan dengan menciptakan kegaduhan atau berisiko menimbulkan konflik. “Saran kami, bagi calon jemaah haji Furoda yang sudah di Jeddah atau Riyadh, sebaiknya tidak memaksakan diri masuk ke Mekah tahun ini. Keselamatan dan ketertiban harus diutamakan,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Poltek Jember: Korban Kebakaran Itu Alumnus Angkatan 2018 yang Membantu Teman

    Poltek Jember: Korban Kebakaran Itu Alumnus Angkatan 2018 yang Membantu Teman

    Jember (beritajati,.com) – Ketua Tim Layanan Humas Politeknik Negeri Jember Syaiful Bachri menyatakan, warga Kabupaten Lumajang yang meninggal dunia dalam kebakaran di Jalan Mastrip, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (3/6/2025), adalah alumni perguruan tinggi tersebut.

    Maharsyah Wildan Mahardika adalah alumni Program Studi Teknik Produksi Benih (STPB) pada Jurusan Produksi Pertanian Angkatan 2018. “Dia sebenarnya tidak kos di sana (di lokasi kebakaran, red),” kata Syaiful.

    Menurut Syaiful, Wildan datang ke Jember untuk membantu teman satu angkatan yang belum lulus. “Dia membantu mengerjakan tugas akhirnya. Terus tidur,” katanya.

    Wildan sudah bekerja. “Dia memang pintar dan sering membantu teman. Saya melihat di berita kok tidak asing,” kata Syaiful.

    Kebakaran terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. “Kami belum tahu penyebab kebakaran. Kami masih selidiki,” kata Panit Binmas Polsek Sumbersari Inspektur Dua Dodit Zulkarnain.

    Rumah kos itu dihuni empat orang Saat api membakar lantai dua, Wildan berada di lantai dua bersama seorang teman. “Temannya bisa keluar, tapi korban tidak bisa,” kata Dodit. Wildan tak bisa bernapas karena asap.

    Wildan sebenarnya sempat dibangunkan untuk lari. Tapi gagal karena api sudah membumbung tinggi.

    “Petugas pemadam kebakaran datang langsung menerjang masuk begitu datang. Ternyata ada korban,” kata Thoriq, warga sekitar. [wir]

  • Termasuk PNS, Korban Meninggal Kecelakaan Maut di Purwodadi Bertambah

    Termasuk PNS, Korban Meninggal Kecelakaan Maut di Purwodadi Bertambah

    Pasuruan (beritajatim.com) – Korban kecelakaan beruntun yang terjadi di jalan umum jurusan Malang-Surabaya bertambah. Dari data awal yang di dapat reporter beritajatim.com korban meninggal hanya satu orang, namun sekarang bertambah satu orang lagi.

    Hal ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko Suseno saat dikonfirmasi melalui sambungan telfon. Joko mengatakan bahwa terdapat satu orang lagi yang meninggal dunia.

    “Benar ada satu orang lagi yang meninggal dunia, jadi total ada dua orang yang meninggal dunia. Yakni Timbul Pristiwantoro (45) warga Kecamatan Purwosari dan Ma’in (43) warga Kecamatan Purwodadi” ungkapnya, Selasa (3/6/2025).

    Joko juga menjelaskan bahwa kedua korban merupakan pengendara sepeda motor. Keduanya mengalami luka serius di sekujur tubuhnya hingga meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit.

    Tak hanya itu, Joko juga menjelaskan bahwa total korban dalam kecelakaan beruntun tersebut ada delapan orang. Enam orang mengalami luka-luka dan dua orang lainnya meninggal dunia.

    “Enam orang yang mengalami luka masih dirawat di dua rumah sakit yang berbeda. Yakni di RSPH Sukorejo empat orang dan dua orang lagi dikirim ke RS Medika Lawang,” imbuhnya.

    Masih Joko, dirinya juga memastikan bahwa dalam kecelakaan beruntun tersebut melibatkan 10 unit kendaraan. Di antaranya yakni satu unit kendaraan truk wings box, satu unit micro bus elf, dua unit minibus, dan enam unit sepeda motor.

    Dari keenam sepeda motor tersebut terdapat satu unit sepeda motor milik Pemkab Pasuruan dengan nomor polisi N-3056-SP. Kendaraan tersebut dikendarai oleh Turianto (52) warga Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi.

    Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam dan memeriksa beberapa orang saksi dalam kejadian kecelakaan maut ini. (ada/ian)

  • Wali Kota Mojokerto Ajak Pelaku Usaha Aktif Jaga Lingkungan Lewat Labkesmas Tingkat 2

    Wali Kota Mojokerto Ajak Pelaku Usaha Aktif Jaga Lingkungan Lewat Labkesmas Tingkat 2

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak para pelaku usaha untuk aktif menjaga kesehatan lingkungan sebagai bagian dari upaya kolektif melindungi kesehatan masyarakat. Ajakan ini disampaikan dalam kegiatan Advokasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Tingkat 2.

    Dalam sambutannya, Ning Ita sapaan akrab wali kota perempuan itu menegaskan, bahwa Kota Mojokerto kini telah memiliki Labkesmas Tingkat 2. Laboratorium tersebut, lanjutnya, tidak hanya melayani pemeriksaan kesehatan klinik, tetapi juga pengujian kualitas lingkungan seperti air, udara, dan limbah.

    “Harapan kami, para pelaku usaha menyadari bahwa pemantauan lingkungan hidup adalah hal penting. Ini bentuk sinergi kita menjaga kesehatan masyarakat,” ungkapnya di salah satu hotel di Kota Mojokerto, Selasa (3/6/2025).

    Ning Ita juga menekankan pentingnya kepatuhan pelaku usaha terhadap kewajiban melakukan uji laboratorium secara berkala. Menurutnya, kepatuhan ini akan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

    “Apa yang menjadi kewajiban untuk diuji secara berkala, kami harap panjenengan semua patuh. Karena kepatuhan panjenengan ini akan membawa dampak besar bagi kesehatan masyarakat kita,” imbuhnya.

    Ia juga mengingatkan bahwa sebagai kota terpadat di Indonesia dengan hampir 60 persen wilayahnya merupakan kawasan permukiman, Kota Mojokerto menghadapi tantangan serius terkait sanitasi, pengelolaan limbah, dan sampah.

    “Kalau persoalan lingkungan ini tidak dikelola dengan baik, maka dampaknya akan langsung terasa pada manusia. Ini yang harus menjadi komitmen kita bersama,” tegasnya.

    Pemkot Mojokertl berharap forum tersebut menjadi momentum penguatan kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Sebagai informasi, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Pemerintan Kota (Pemkot) Mojokerto kini telah bertransformasi.

    Labkesda bertransformasi menjadi Labkesmas dan meningkat statusnya menjadi Labkesmas Tingkat 2. Laboratorium ini telah mengantongi akreditasi dari Kementerian Kesehatan, Komite Akreditasi Nasional (KAN), serta Kementerian Lingkungan Hidup.

    Hal ini menjadikan Labkesmas Kota Mojokerto sebagai laboratorium rujukan resmi dengan kualitas pelayanan yang diakui secara nasional. Acara ini dihadiri para pelaku usaha dari berbagai sektor, perwakilan klinik, rumah sakit, serta perusahaan swasta di Kota Mojokerto. [tin/ian]

  • Terima Uang Pelicin Rp3,5 Miliar, Pejabat Dinas PU Bina Marga Ditahan Kejati Jatim

    Terima Uang Pelicin Rp3,5 Miliar, Pejabat Dinas PU Bina Marga Ditahan Kejati Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, GSP ditahan oleh penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

    Penyidik menemukan bukti kuat bahwa Tersangka terlibat dalam penerimaan
    gratifikasi dari kontraktor proyek pemerintah. Tak tanggung-tanggung, uang pelicin yang dikantongi Tersangka sebesar Rp3,5 miliar.

    Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, HB Siregar mengatakan, pihaknya sebelum menetapkan GSP sebagai tersangka sudah memeriksa 32 saksi. Dari saksi-saksi itulah, penyidik kemudian menetapkan GSP sebagai Tersangka.

    “Penyidikan dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, dan dari hasil pemeriksaan, GSP diketahui menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sejak tahun 2016 hingga 2022,” ujar HB Siregar, Selasa (3/6/2025) malam.

    Dijelaskan Aspidus, dugaan korupsi bermula dari penerimaan uang Rp3,6 miliar yang seharusnya dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sesuai aturan yang berlaku. Namun, GSP tidak melaksanakan kewajiban tersebut dalam jangka waktu yang ditentukan.

    Lebih lanjut, hasil penyelidikan mengungkap bahwa dana tersebut telah disamarkan melalui penyetoran ke rekening pribadi BCA milik GSP sebelum akhirnya dialihkan ke bentuk deposito serta investasi sukuk.

    “Walaupun tidak ditemukan kerugian negara dalam perkara ini, GSP tetap menerima gratifikasi dalam jumlah besar dan kemudian mengalihkannya ke bentuk investasi,” imbuhnya.

    Perbuatan ini dinilai melanggar Pasal 12B junto Pasal 12C junto Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, yang telah direvisi dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Selain itu, ia juga diduga melanggar Pasal 3 junto Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 terkait Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

    Sebagai tindak lanjut, penyidik menerbitkan Surat Perintah Penahanan Nomor Print-804/M.5/FD.2/06/2025, berlaku selama 20 hari sejak 3 Juni 2025. Saat ini, GSP ditahan di Rumah Tahanan Kelas 1 Surabaya. [uci/ian]

  • Jelang Idul Adha, Pedagang Kambing di Sumenep Keluhkan Sepinya Pembeli

    Jelang Idul Adha, Pedagang Kambing di Sumenep Keluhkan Sepinya Pembeli

    Sumenep (beritajatim.com) – Jelang Hari Raya Idul Adha 2025, sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Sumenep, Madura, mengeluhkan sepinya pembeli kambing jika dibandingkan dengan tahun lalu. Padahal stok kambing yang mereka sediakan tahun ini justru lebih banyak.

    “Tahun lalu saya sedia kambing 95 ekor. Laku 94. Jadi hanya tersisa 1. Kalau tahun ini saya sedia 100 ekor kambing. Sampai hari ini, hanya tinggal beberapa hari saja ke Idul Qurban, kambing saya baru laku 70-an,” kata Thariq, pedagang kambing di lapak musiman Jalan Urip Sumoharjo, Selasa (3/6/2025).

    Thariq menjual kambing dengan harga bervariasi, antara Rp 2 juta hingga Rp 4 juta per ekor. Menurutnya, harga tersebut tidak mengalami perubahan signifikan dari tahun lalu. Namun, ia menduga turunnya minat beli masyarakat disebabkan oleh kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

    “Ya sekarang ini kan memang situasinya serba sulit. Ekonomi turun. Daya beli masyarakat ini menurun,” ujarnya.

    Hal serupa disampaikan Ruli, pedagang kambing di Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep. Ia mengatakan, penjualan tahun ini lebih lambat dari tahun sebelumnya. Meski demikian, ia tetap optimis akan ada lonjakan pembeli menjelang hari H. “Biasanya nanti kalau makin dekat hari H, makin ramai pembeli. Semoga saja seperti itu,” harapnya.

    Ruli mengaku terpaksa menaikkan harga kambingnya akibat naiknya ongkos kirim dan terbatasnya pasokan dari peternak. Kenaikan harga tersebut berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp600 ribu per ekor.

    “Ya gimana lagi. Ongkos naik. Stok dari peternak tidak banyak. Ya terpaksa saya naikkan harga jual kambing. Kalau di saya, paling murah Rp2.950.000. Kalau yang super bisa mencapai Rp6.500.000,” terangnya.

    Di sisi lain, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep mulai mengintensifkan pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban yang dijual di lapak-lapak musiman. Petugas kesehatan hewan diturunkan langsung untuk memastikan bahwa kambing dan sapi yang ditawarkan memenuhi syarat sebagai hewan kurban.

    Tak hanya itu, DKPP juga menyebarkan banner berisi panduan memilih hewan kurban yang sehat dan cukup umur di lokasi-lokasi penjualan. Langkah ini diambil untuk membantu masyarakat agar lebih bijak dalam memilih hewan kurban yang sesuai syariat dan layak konsumsi. [tem/suf]