Category: Beritajatim.com Regional

  • 7 Rumah di Tulungagung Rusak Akibat Longsor dan Banjir

    7 Rumah di Tulungagung Rusak Akibat Longsor dan Banjir

    Tulungagung (beritajatim.com) – Intensitas hujan tinggi yang terjadi dini hari tadi menyebabkan banjir dan longsor di beberapa titik di wilayah Tulungagung. Bencana tersebut terjadi di dua Kecamatan yakni Besuki dan Bandung.

    Dari pendataang yang dilakukan BPBD setempat, terdapat beberapa desa di dua kecamatan tersebut yang terjadi banjir. Sedangka bencana longsor terjadi di kawasan kampung nelayan, Pantai Klatak di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Gilang Zelakusuma mengatakan hujan deras terjadi dini hari. Sejumlah desa di wilayah Kecamatan Bandung dan Besuki mengalami banjir.

    Meskipun begitu banjir bisa segera surut beberapa jam kemudian. “Banjir juga masuk ke kawasan pemukiman, airnya masuk ke dalam rumah,” ujarnya, Kamis (5/6/2025).

    Sedangkan bencana longsor terjadi kampung nelayan, Pantai Klatak di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki. Material longsor merusak 7 rumah nelayan. Petugas gabungan melakukan upaya pembersihan material longsor yang menimpa rumah tersebut.

    Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. “Ada 7 rumah yang rusak karena terkena material longsor dan banjir,” jelasnya.

    Selain itu terdapat jembatan penghubung antar desa yang rusak. Tebing sisi jembatan tergerus derasnya arus sungai karena hujan. Pihak BPBD sendiri masih terus melakukan asesment untuk mengetahui dampak hujan deras tersebut.

    Pihaknya juga fokus membantu masyarakat untuk membersihkan sisa banjir berupa lumpur. “Proses asesment hingga kini masih berjalan, petugas kita masih di lapangan,” pungkasnya [nm/ian]

  • Timnas Indonesia Tekuk China 1-0, Ribuan Warga Mojokerto Nobar di Pendopo GMT

    Timnas Indonesia Tekuk China 1-0, Ribuan Warga Mojokerto Nobar di Pendopo GMT

    Mojokerto (beritajatim.com) – Ribuan warga Mojokerto Raya tumpah ruah di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) untuk menyaksikan laga bergengsi Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia melawan China. Dalam pertandingan yang berlangsung ketat tersebut, skuad Garuda menang tipis 1-0 berkat gol penalti di babak pertama.

    Acara nonton bareng (nobar) yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini menyedot perhatian masyarakat dari berbagai penjuru Mojokerto. Tiga layar lebar disiapkan, satu di Pendopo GMT dan dua lainnya di halaman depan Kantor Pemkab Mojokerto sehingga menciptakan atmosfer layaknya stadion mini.

    Sejak menit awal, Indonesia tampil menekan dengan permainan sabar namun efektif. Di bawah arahan pelatih baru, Patrick Kluivert, Timnas menunjukkan organisasi permainan yang lebih solid, terutama dalam mengatur ritme serangan dari lini tengah ke depan. Peluang demi peluang tercipta, hingga pada menit ke-39, Indonesia mendapatkan hadiah penalti.

    Wasit Rustam Lutfulin asal Uzbekistan menunjuk titik putih setelah striker Indonesia, Ricky Kambuaya dijatuhkan bek China dalam kotak terlarang usai melakukan penetrasi tajam. Penalti sukses dieksekusi Ole Romeny, pemain dengan nomor punggung 10 ini mengubah skor menjadi 1-0. Di babak kedua, China mencoba mengejar ketertinggalan dengan meningkatkan intensitas serangan.

    Namun, lini pertahanan Indonesia yang dikawal Jay Idzes tampil disiplin dan kokoh. Beberapa kali serangan balik Indonesia nyaris memperbesar keunggulan, tapi hingga laga berakhir skor tetap bertahan 1-0 untuk kemenangan Garuda. Kemenangan ini disambut suka cita oleh warga Mojokerto Raya yang menyaksikan jalannya pertandingan.

    Usai peluit akhir dibunyikan, kegembiraan pecah di area nobar. Sorak-sorai penonton menggema di seluruh area pendopo. Tak sedikit warga yang langsung menggelar konvoi sepeda motor sebagai bentuk perayaan, bergerak dari depan Kantor Bupati Mojokerto menuju Jalan Majapahit dan terpisah ke masing-masing tujuan di Jalan Majapahit Selatan.

    Pjs Bupati Mojokerto, Muhammad Rizal Oktavian yang turut hadir bersama stakeholder terkiat mengapresiasi permainan apik Timnas dan antusiasme warga Mojokerto. “Alhamdulillah meskipun prediksi saya dengan Gus Barra 2-0 tidak sesuai, tapi tetap menang. Dengan pelatih baru, alhamdulillah kita bisa lebih sabar dan umpan-umpan lebih tepat sasaran,” ungkapnya.

    Menurutnya hadiah penalti yang diberikan wasit bukan sekadar hadiah. Wakil Bupati Mojokerto ini menilai jika skill pemain depan. Kemenangan ini menjaga asa Indonesia untuk melaju ke babak selanjutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dukungan dari seluruh penjuru negeri, termasuk Mojokerto Raya, menjadi penyemangat tersendiri bagi perjuangan Timnas Garuda.

    “Pemain depan Indonesia merepotkan lawan. Babak pertama luar biasa, optimis menang. Kita nobar lagi! (Indonesia vs Jepang,” tegasnya penuh semangat. [tin/ian]

  • Antisipasi Konvoi dan Kriminalitas di Tuban, Personel Gabungan Gelar Patroli Skala Besar

    Antisipasi Konvoi dan Kriminalitas di Tuban, Personel Gabungan Gelar Patroli Skala Besar

    Tuban (beritajatim.com) – Ratusan personel Polres Tuban dikerahkan dalam rangka mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di kabupaten Tuban pada malam takbiran Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M.

    Kegiatan patroli skala besar ini dilaksanakan secara gabungan bersama unsur TNI dari Kodim 0811 Tuban dan Satuan Polisi Pamong Praja. Kamis, (05/06/2025) malam, dimulai dari apel di Mapolres Tuban, dilanjut menyasar sejumlah titik rawan maupun lokasi yang berpotensi terjadi kerumunan massa atau konvoi hingga aksi kriminalitas.

    Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale, S.I.K., mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan situasi yang kondusif dan memberikan rasa aman bagi masyarakat yang sedang merayakan malam takbiran.

    “Patroli gabungan ini wujud sinergitas antara Polri, TNI dan pemerintah daerah dalam menjaga ketertiban umum khususnya pada malam takbiran,” ungkap AKBP Tanasale sapanya.

    Lanjut, ia mengimbau kepada masyarakat demi keamanan bersama dan mencegah terjadinya kecelakaan lalulintas agar tidak melaksanakan takbir keliling menggunakan kendaraan di jalan raya.

    “Demi keamanan bersama, mari kita kumandangkan takbir di masjid maupun mushola sekitar,” kata Perwira polisi kelahiran Ambon itu.

    Selain itu, pihaknya berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak melakukan kegiatan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain, seperti konvoi kendaraan yang ugal-ugalan atau penggunaan petasan.

    “Patroli ini juga dilaksanakan oleh Polsek jajaran, dengan harapan agar malam takbiran dapat berlangsung dengan aman damai dan penuh khidmat menjelang pelaksanaan salat Idul Adha keesokan harinya,” pungkasnya. [dya/ian]

  • Ribuan Warga Surabaya Tumpah! Takbiran Sekaligus Nobar Timnas di Masjid Al Akbar

    Ribuan Warga Surabaya Tumpah! Takbiran Sekaligus Nobar Timnas di Masjid Al Akbar

    Surabaya (beritajatim.com) – Ribuan jamaah memadati halaman Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya pada Kamis (5/6) malam untuk menggemakan takbir Idul Adha sembari mendukung dan menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia melawan China secara langsung melalui layar tancap. Suasana malam itu menjadi sangat berbeda, karena tak hanya penuh semangat religius, tetapi juga dipenuhi antusiasme pecinta sepak bola Tanah Air.

    Massa mulai berdatangan sejak pukul 19.00 WIB, tepat setelah salat Isya berjamaah. Sebuah layar besar terpasang di serambi masjid, menarik perhatian masyarakat dari berbagai penjuru kota hingga luar kota seperti Sidoarjo. Mereka duduk rapi, sebagian membawa keluarga, sambil mengumandangkan takbir dan meneriakkan dukungan untuk tim nasional Indonesia.

    “Baru kali ini merasakan takbiran sekaligus nonton Timnas (tim nasional) bermain. Katanya teman-teman sekalian saja ke Masjid Al Akbar,” kata Muhamad Recoba (26 tahun), warga Gedangan, Sidoarjo.

    Recoba mengaku menikmati atmosfer malam Idul Adha yang sangat berbeda ini dan berharap Timnas Indonesia bisa menang serta melaju ke Piala Dunia.

    “Senang, jadi meskipun sedikit jauh dari rumah saya di Sidoarjo ya tetap ke sini. Ya semoga Timnas menang lah, berapa pun hasilnya pokoknya Indonesia menang,” ujarnya.

    Hal serupa juga dirasakan Rofiq Hidayat (29 tahun), warga Jalan Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, yang menyebut suasana takbiran sambil nobar sebagai momen unik dan menyenangkan.

    “Agak sedikit aneh awalnya nobar di masjid, biasanya kan di jalan, balai kota atau mall begitu. Tapi ternyata ya nyaman-nyaman saja di sini ada yang jual makanan juga,” ucap Rofiq.

    Pihak pengurus Masjid Al Akbar Surabaya yang diwakili humas-nya, Helmy M Noor, menyebut acara ini merupakan inisiatif baru yang langsung mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Layar besar dan sistem audio disiapkan secara khusus untuk mendukung kenyamanan para pengunjung.

    “Ini yang datang kalau dihitung-hitung ada seribuan warga. Tadi sudah datang sejak pukul 19.00 WIB, tapi mereka keliling-keliling dulu lihat sapi dan membeli makanan,” ujar Helmy.

    Menurut Helmy, ini adalah kali pertama Masjid Al Akbar menggelar nonton bareng di malam takbiran dan pihaknya tidak menyangka sambutan warga begitu luar biasa. Suasana malam Idul Adha di Masjid Al Akbar tahun ini menjadi kombinasi sempurna antara nilai keagamaan dan semangat nasionalisme. [ram/ian]

  • Polisi Selidiki Lagi Pembobolan ATM BNI di Minimarket Magetan, Periksa Mesin hingga Atap Toko

    Polisi Selidiki Lagi Pembobolan ATM BNI di Minimarket Magetan, Periksa Mesin hingga Atap Toko

    Magetan (beritajatim.com) – Upaya pengungkapan kasus pembobolan mesin ATM milik Bank BNI di Indomaret Jalan Tebon, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, terus dilakukan oleh aparat kepolisian. Tim gabungan dari Unit TKP Polda Jatim, Tim Inafis, serta Unit Reskrim Polres Magetan melakukan pemeriksaan lanjutan di lokasi kejadian, Pada Rabu (4/6/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

    Meski aktivitas toko swalayan tetap berlangsung seperti biasa, tim kepolisian tampak fokus memeriksa detail mesin ATM yang menjadi sasaran aksi kejahatan. Aparat juga menelusuri area belakang bangunan dan menaiki tangga hingga ke bagian atap. Lokasi tidak dipasangi garis polisi, namun akses jurnalis dan warga dibatasi.

    Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa mengonfirmasi adanya olah TKP lanjutan. “Iya, tim dari Polda, Inafis, dan Reskrim memang melakukan olah TKP kembali,” ungkapnya singkat saat dikonfirmasi.

    Kasat Reskrim Polres Magetan AKP Joko Santoso juga terlihat berada di lokasi pemeriksaan. Namun, pihaknya belum memberikan keterangan rinci mengenai perkembangan penyelidikan atau nilai kerugian yang ditimbulkan akibat pembobolan. “Untuk saat ini semuanya masih dalam proses penyelidikan. Belum bisa kami sampaikan,” ujarnya.

    Sebelumnya diberitakan bahwa peristiwa pembobolan terjadi pada Senin (2/6) dini hari. Dalam proses olah TKP pertama, polisi sempat menggunakan anjing pelacak dari Unit K-9 untuk menelusuri jejak pelaku.

    Hingga saat ini, belum ada informasi resmi dari pihak kepolisian mengenai identitas pelaku ataupun kronologi lengkap kejadian. Penyidik terus mengumpulkan bukti dan menelusuri berbagai kemungkinan guna mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas aksi kriminal tersebut. [fiq/kun]

  • Gunung Raung Meletus Lagi, Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter

    Gunung Raung Meletus Lagi, Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Gunung Raung yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso kembali mengalami erupsi pada Kamis (5/6) pukul 12.25 WIB. Letusan menghasilkan kolom abu setinggi 600 meter di atas puncak, atau sekitar 3.932 meter di atas permukaan laut (mdpl).

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM masih menetapkan status Gunung Raung pada level II atau waspada. Masyarakat, pengunjung, maupun wisatawan dilarang keras mendekati area kawah puncak dalam radius 3 kilometer, termasuk menuruni kaldera dan bermalam di sekitar kawasan tersebut.

    Melalui pengamatan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, condong ke arah timur laut.

    “Benar, siang tadi terjadi erupsi yang terekam pada alat seismograf. Rekaman seismik didominasi oleh Tremor menerus selama erupsi berlangsung,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea saat dikonfirmasi.

    Menurut Burhan, Gunung Raung sudah menunjukkan tanda-tanda akan mengalami erupsi sejak Kamis pagi. Namun, abu yang keluar sempat menyatu dengan awan sehingga sulit diidentifikasi secara pasti.

    “Sejak pagi sudah menunjukkan gejala akan erupsi. Akan tetapi kami belum bisa memastikan karena posisi abu masih sama dengan awan. Namun pada siang ini bisa terlihat jelas perbedaannya sehingga dapat kami pastikan bahwa abu tersebut berasal dari erupsi,” terangnya.

    Ia juga menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas vulkanik sudah mulai terdeteksi sejak akhir April lalu. Meski bersifat fluktuatif, aktivitas ini ditandai dengan peningkatan jumlah gempa hembusan maupun gempa tektonik.

    “Meskipun sifatnya fluktuatif akan tetapi terjadi tren peningkatan aktivitas sejak akhir April. Sehingga kami sudah memberikan warning untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km. Pengumuman itu kami sampaikan secara berkala dan kepada instansi terkait maupun sekretariat pendakian di Kalibaru,” bebernya.

    Lebih lanjut, Burhan mengungkapkan bahwa erupsi kali ini masih lebih kecil dibandingkan dengan erupsi besar yang terjadi pada 13 Maret lalu. Namun terdapat perbedaan signifikan berupa munculnya gempa vulkanik dalam yang patut diwaspadai.

    “Untuk erupsi siang ini lebih kecil dibandingkan erupsi pada bulan Maret lalu. Namun bedanya ada gempa vulkanik dalam (VA) pada erupsi kali ini yang bisa memberikan suplai magma ke atas,” terangnya.

    PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari instansi terkait, mengingat aktivitas Gunung Raung masih belum sepenuhnya stabil. [tar/ian]

  • Harmoni Idul Adha, PT CJI Serahkan 23 Hewan Kurban untuk Masyarakat Sekitar

    Harmoni Idul Adha, PT CJI Serahkan 23 Hewan Kurban untuk Masyarakat Sekitar

    Jombang (beritajatim.com) – Dalam semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang menjadi jiwa dari Hari Raya Idul Adha, PT CJI kembali menunjukkan komitmennya untuk hadir dan berbagi dengan masyarakat sekitar.

    Tahun ini, perusahaan yang berlokasi di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang itu menyerahkan sebanyak 23 ekor hewan kurban — terdiri dari 1 ekor sapi dan 22 ekor kambing — kepada warga desa di sekitar kawasan industri perusahaan.

    Penyerahan simbolis hewan kurban dilangsungkan pada Kamis, 5 Juni 2025, di pelataran Masjid CJ Islamic Center. Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai acara tersebut, yang turut dihadiri jajaran manajemen PT CJI, di antaranya Vice President Director Hwang Inseok, Administration Director Lee Inku, Associate Director Beny Effendy, Department Head GA & Safety Rudhik Siswanto, serta Section Chief GA External Wahyu Aries Setiawan.

    Dalam prosesi ini, Hwang Inseok secara langsung menyerahkan hewan kurban kepada para kepala desa dan perangkat desa setempat. Gestur ini bukan hanya menjadi simbol seremonial, tetapi juga menegaskan nilai kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial tempat mereka beroperasi.

    “Perayaan Idul Adha mengajarkan bahwa pengorbanan bukan hanya soal menyembelih hewan kurban, tetapi juga kepedulian sosial untuk saling berbagi,” ujar Wahyu Aries Setiawan dalam sambutannya.

    Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) tahunan PT CJI, yang telah rutin dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat yang selama ini telah mendukung keberlangsungan aktivitas perusahaan.

    Seluruh proses penyembelihan dan pembagian daging kurban diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat setempat, sebagai bentuk kepercayaan dan penghormatan terhadap adat dan kearifan lokal.

    Dengan semangat Idul Adha, PT CJI tidak sekadar menyalurkan bantuan. Lebih dari itu, perusahaan membangun jembatan emosional dan spiritual dengan warga, menegaskan bahwa relasi korporasi dan masyarakat haruslah berjalan beriringan dalam nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas. [suf]

  • Sapi Kurban dari Menteri Nusron Wahid: Berkah untuk Warga Pesantren Al Ghozali 2 Jombang

    Sapi Kurban dari Menteri Nusron Wahid: Berkah untuk Warga Pesantren Al Ghozali 2 Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Di bawah rindangnya pohon mangga di halaman Pondok Pesantren Al Ghozali 2 Bahrul Ulum, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, seekor sapi limosin tampak berdiri tenang, Kamis (5/6/2025).

    Warna tubuhnya putih kehitaman, dengan postur kekar seberat 4 kuintal. Sesekali ekornya berayun, mengusir lalat yang mengganggu, sembari melenguh panjang—seolah tahu dirinya membawa pesan besar dari ibu kota.

    Sapi itu bukan hewan kurban biasa. Ia datang dari Jakarta, mewakili perhatian seorang pejabat negara: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid.

    Sapi itu diserahkan secara simbolis oleh Haris Kurniawan Waluyo Adi, Kasi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor ATR/BPN Jombang, kepada pengasuh pondok, Agus H. AR Jauharuddin Alfatih—akrab disapa Gus Rudin.

    “Sapi ini jenis limosin, beratnya sekitar 400 kilogram. Semoga bermanfaat bagi warga sekitar pondok,” ujar Haris usai penyerahan.

    Bagi Gus Rudin, kiriman ini bukan sekadar daging kurban, melainkan bukti nyata bahwa masyarakat akar rumput masih mendapat perhatian dari para pemimpin di atas. “Mudah-mudahan menjadi tanda bahwa masyarakat di bawah masih diperhatikan oleh bapak-bapak yang di atas, termasuk Pak Menteri Nusron Wahid. Saya mengucapkan terima kasih untuk Pak Nusron,” ujarnya.

    Rencananya, sapi tersebut akan disembelih pada Jumat (6/6/2025), dan dagingnya dibagikan kepada warga Desa Tampingmojo. Bukan hanya sebagai wujud ibadah, tetapi juga sebagai pengikat silaturahmi dan penguat solidaritas sosial di tengah masyarakat.

    Lewat satu ekor sapi kurban, hadir harapan dan pengingat: bahwa kebaikan bisa datang dari siapa saja, dan perhatian dari pemimpin—sekalipun jauh di pusat kekuasaan—dapat menyejukkan hati masyarakat di kampung halaman. [suf]

  • Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Gresik Belum Ditemukan

    Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Gresik Belum Ditemukan

    Gresik (beritajatim.com) – Memasuki hari keempat pencarian terhadap Ahmada Ainun Haq (9), bocah asal Desa Dukunanyar, Kecamatan Dukun, Gresik, yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Solo, tim gabungan masih belum menemukan titik terang.

    Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan secara intensif oleh lima Search and Rescue Unit (SRU) air yang menyisir sepanjang aliran Bengawan Solo, Kamis (5/6/2025).

    “SRU pertama dan kedua menyisir sisi kanan dan kiri sungai menggunakan perahu karet sejauh 2,06 kilometer hingga Bendungan Gerak Sembayat (BGS),” ujar Nanang.

    Dari titik BGS, SRU ketiga melanjutkan penyisiran hingga Jembatan Sembayat sejauh 11,8 kilometer, lalu dilanjutkan oleh SRU keempat ke wilayah Randuboto dengan jarak 8,5 kilometer. Terakhir, SRU kelima menyisir dari Randuboto hingga muara sungai, menempuh jarak 19,5 kilometer.

    Nanang menambahkan, pada lokasi-lokasi tertentu yang dicurigai menjadi tempat korban tersangkut, perahu melakukan manuver khusus untuk menciptakan gelombang air dengan harapan bisa mengangkat benda dari dasar sungai.

    “Selain SRU air, kami juga mengerahkan SRU darat untuk memantau daerah sekitar lokasi kejadian dan wilayah BGS,” jelasnya.

    Tim SAR juga aktif menyebarluaskan informasi tenggelamnya korban kepada warga sekitar, agar masyarakat turut membantu dengan melaporkan bila menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

    Operasi pencarian ini melibatkan puluhan personel dari berbagai instansi, seperti Kantor SAR Kelas A Surabaya, BPBD Gresik, BPBD Provinsi Jatim, SAR MTA, SAR Pangkah, Satpolairud Gresik, Polsek dan Koramil Dukun, Jasa Tirta, MDMC Gresik, serta SAR Surabaya.
    Kronologi Kejadian:

    Diketahui, korban Ahmada Ainun Haq meninggalkan rumah setelah sarapan pada Sabtu (31/5) pukul 06.00 WIB. Namun hingga sore hari, ia belum kembali. Pihak keluarga yang khawatir kemudian dibantu warga melakukan pencarian di sekitar DAS Bengawan Solo.

    Pada keesokan harinya, Minggu (1/6), pencarian menemukan jejak kaki dan sepasang sandal yang diduga milik korban di tepi sungai. Berdasarkan temuan tersebut, diduga kuat korban terpeleset dan jatuh ke sungai.

    Hingga berita ini ditulis, pencarian masih terus dilakukan. [dny/but]

  • Pihak FIP UM Bantah Tuduhan Labeli Lapak Baca Mahasiswa Sebagai Menyesatkan

    Pihak FIP UM Bantah Tuduhan Labeli Lapak Baca Mahasiswa Sebagai Menyesatkan

    Malang (beritajatim.com) – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM) membantah tuduhan melabeli lapak baca mahasiswa sebagai penyebar buku menyesatkan. Wakil Dekan I FIP UM, Dr. Sri Wahyuni, M.Pd., menegaskan pembubaran kegiatan tersebut dilakukan semata karena tidak ada izin resmi dan melibatkan peserta dari luar kampus.

    Sri Wahyuni memberikan klarifikasi saat dikonfirmasi beritajatim.com pada Kamis (5/6/2025) terkait kontroversi pembubaran lapak baca kolaboratif di area FIP UM.

    “Karena tidak ada izin dari pimpinan yang berwenang, dan yang melaksanakan kegiatan banyak dari orang luar kampus,” jelasnya.

    Ketika ditanya soal tuduhan bahwa pihak kampus menyebut lapak baca itu “menyesatkan”, Sri Wahyuni mengaku terkejut dan membantah langsung.

    “Waduh… siapa yang bilang seperti itu?” tuturnya.

    Ia menjelaskan bahwa pihak kampus tidak menuduh komunitas penyelenggara secara langsung. Pihak fakultas hanya bersikap waspada setelah menemukan flyer-flyer berisi konten yang dianggap menyesatkan yang pernah ditempel di lingkungan FIP.

    “Kami tidak menuduh mereka. Kami menyampaikan bahwa ada flyer-flyer menyesatkan yang pernah ditempel di lingkungan kami. Jadi kami sedang berhati-hati. Siapapun yang tidak berizin kami anggap ilegal,” tambah Sri Wahyuni.

    Ia juga menyampaikan bahwa isi flyer itu sudah menjadi urusan internal fakultas dan tengah ditangani pihak berwenang. Selain itu, pihaknya tidak memiliki catatan resmi atas komunitas yang menggelar lapak baca tersebut.

    “Siapa komunitas itu, sepertinya kami tidak punya komunitas itu,” jelasnya.

    Menurutnya, menggelar kegiatan tanpa izin resmi dan melibatkan pihak eksternal merupakan pelanggaran aturan kampus.

    “Dengan tidak dimintai izin dan menggelar kegiatan tanpa izin sebenarnya sudah menyalahi aturan kami,” tegasnya.

    Sri Wahyuni berharap agar informasi yang beredar bisa bersifat seimbang dan didasarkan pada bukti, bukan hanya pengakuan sepihak.

    “Mas harus mencari bukti bentuk kegiatannya, tidak hanya basis pengakuan ya mas. Supaya imbang, tidak hanya berbasis pengaduan,” ujarnya.

    Sementara itu, Bedul, mahasiswa Fakultas Sastra UM yang hadir sebagai pengunjung lapak, mengungkapkan pengalamannya saat kegiatan dibubarkan. Ia merasa heran karena dosen yang datang justru mempertanyakan izin kegiatan dan menyatakan kegiatan itu bisa menyebarkan buku terlarang.

    “Aku lagi baca buku ekologi, tiba-tiba ada dosen datang. Kirain mau ikutan diskusi, eh malah tanya-tanya dan mengusir,” ujarnya.

    Bedul menyayangkan sikap pembubaran yang terkesan kasar, apalagi tujuan lapak baca adalah untuk mendukung literasi dan inklusivitas.

    Peristiwa ini memunculkan perdebatan tentang batasan antara pengawasan kampus terhadap kegiatan mahasiswa dan kebebasan berekspresi. Di satu sisi, kampus menegaskan pentingnya prosedur izin demi keamanan dan ketertiban, sementara di sisi lain mahasiswa berharap ruang kampus tetap terbuka untuk gerakan literasi yang inklusif. [dan/beq]