Category: Beritajatim.com Regional

  • Mahasiswa Unesa Tertabrak Bus Restu di Twin Road Magetan, Meninggal Seketika

    Mahasiswa Unesa Tertabrak Bus Restu di Twin Road Magetan, Meninggal Seketika

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus 5 Magetan berinisial GD (20), meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan tragis dengan Bus Restu jurusan Magetan–Surabaya. Insiden tersebut terjadi di Jalan Raya Twin Road Sukomoro, Kelurahan Tinap, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, pada Sabtu malam (7/6/2025) sekitar pukul 23.45 WIB.

    Menurut keterangan warga sekitar, kecelakaan tersebut mengejutkan karena terdengar suara benturan keras dari jalan. Ketika warga keluar untuk memeriksa, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa di jalur arah Kota Magetan. Tidak jauh dari lokasi kejadian, sebuah bus Restu terlihat berhenti, diduga sebagai kendaraan yang terlibat dalam insiden tersebut. Sepeda motor korban juga ditemukan tergeletak di pinggir jalan.

    “Persis kejadiannya kami tidak tahu, tapi kami dengar suara benturan keras dari depan rumah. Waktu kami keluar, pengendara motor sudah tergeletak, kepala sudah terluka parah. Ada bus Restu tak jauh dari situ, diduga korban tertabrak lalu terlindas,” ungkap Doni, warga setempat yang menjadi saksi mata.

    Pengemudi bus diketahui berinisial N (49), warga Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo, Magetan. Petugas kepolisian dari Satlantas Polres Magetan segera tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah korban segera dibawa untuk keperluan identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

    ”Masih kami lakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini,” kata Kanit Gakkum Polres Magetan, Iptu Sulanjar.

    Untuk keperluan penyelidikan, pihak kepolisian telah mengamankan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan sebagai barang bukti di Kantor Satlantas Polres Magetan. Proses investigasi terus dilakukan guna mengungkap kronologi pasti dari insiden yang merenggut nyawa mahasiswa asal Desa Bogoarum, Plaosan, Magetan tersebut. [fiq/but]

  • Pemuda Asal Kendal Tewas Kecelakaan di Jombang Saat Perjalanan ke Gunung Bromo

    Pemuda Asal Kendal Tewas Kecelakaan di Jombang Saat Perjalanan ke Gunung Bromo

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Desa Mancar, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Minggu dini hari, 8 Juni 2025, sekitar pukul 01.30 WIB. Satu korban meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka serius dalam insiden yang diduga akibat kelelahan pengendara.

    Kendaraan yang terlibat adalah sepeda motor Yamaha Aerox dengan nomor polisi H-6846-SU. Motor tersebut dikendarai oleh M. Rafli Ardianto (25), seorang pria asal Dusun Klangsem, Desa Sumberjo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

    Bersama Rafli, turut dibonceng seorang penumpang bernama Tristanto Agustin Indriyani (20), perempuan asal Jalan Rorojonggrang, Desa Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kabupaten Semarang.

    “Dari hasil olah tempat kejadian perkara, diketahui bahwa kendaraan melaju dari arah barat menuju timur. Keduanya diketahui sedang dalam perjalanan dari Semarang menuju Gunung Bromo, sebuah destinasi wisata populer di Jawa Timur,” ujar Kepala Unit Penegakkan Hukum (Kanit Gakkum) Polres Jombang Ipda Siswanto.

    Namun, saat tiba di lokasi kejadian, diduga karena kelelahan, pengendara kehilangan kendali atas sepeda motornya. Kendaraan lantas keluar jalur dan menabrak pohon yang berada di tepi jalan. Benturan keras membuat Rafli mengalami luka parah di bagian kepala. Ia sempat dibawa ke RSUD Jombang, namun nyawanya tidak tertolong.

    Sementara itu, Tristanto mengalami luka serius dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang sama. Petugas menyebut kondisi korban mengalami luka COS (cedera otak ringan).

    Saksi mata di lokasi, Mulyadi (55) dan Gangsar (32), warga Desa Mancar, turut memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. Keduanya mendengar suara keras dari arah jalan dan langsung bergegas melihat sumber suara tersebut.

    Pihak kepolisian menyatakan bahwa kecelakaan ini juga mengakibatkan kerugian material yang ditaksir sekitar Rp500.000. Namun, nilai materi tersebut tidak sebanding dengan kehilangan nyawa seorang pemuda yang tengah meniti hidup dan cita-cita.

    Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga stamina dan kewaspadaan selama berkendara, terutama saat melakukan perjalanan jauh pada malam hari. Kelelahan pengemudi merupakan salah satu faktor risiko tinggi penyebab kecelakaan lalu lintas. [suf]

  • Jemaah Haji Asal Magetan Dehidrasi Saat Ibadah, Wafat di Tanah Suci

    Jemaah Haji Asal Magetan Dehidrasi Saat Ibadah, Wafat di Tanah Suci

    Magetan (beritajatim.com) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan, Taufiqurrohman, menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya jemaah haji asal Magetan, Hj. Sumi Amatredjo. Almarhumah tergabung dalam Kloter 51 dan berasal dari RT 10/RW 04, Desa Purworejo, Kecamatan Nguntoronadi.

    Hj. Sumi Amatredjo wafat pada hari Jumat (6/6/2025) di usia 78 tahun. Berdasarkan informasi dari petugas haji, almarhumah memiliki riwayat penyakit jantung dan gula. Kemudian, sempat mengalami dehidrasi saat menjalani rangkaian ibadah.

    “Semoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi Allah SWT, diampuni segala dosa‑dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta keikhlasan,” katanya.

    Kemenag Magetan mencatat, pada musim haji tahun 2025 ini, sebanyak 435 jemaah asal Kabupaten Magetan diberangkatkan ke Tanah Suci. Mereka terbagi dalam lima kelompok terbang (kloter), yakni:

    Kloter 51: 339 orang

    Kloter 55: 82 orang

    Kloter 83: 7 orang

    Kloter 87: 5 orang

    Kloter 88: 2 orang

    Jemaah haji tertua dari Magetan tahun ini berusia 85 tahun, sementara yang termuda berusia 21 tahun. [fiq/but]

  • Potensi Hujan di Jam Ini! Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 8 Juni 2025

    Potensi Hujan di Jam Ini! Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 8 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Minggu, 8 Juni 2025.

    “Cuaca di Surabaya cenderung berawan sepanjang hari ini. Hanya saja, sekitar pukul 18.00 WIB diprediksi hujan ringan. Begitu juga dengan prakiraan cuaca di daerah Sidoarjo dan Gresik,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Sabtu (7/6/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG memprediksi cuaca di Surabaya cenderung berawan sepanjang hari ini. Hanya saja, sekitar pukul 18.00—20.00 WIB diprediksi hujan ringan, termasuk Kecamatan
    Gunung Anyar, Rungkut, Mulyorejo, Sukolilo atau Tambaksari.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 54% – 95%
    Kecepatan angin: 9,6 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, cuaca cenderung berawan. Namun, hanya beberapa saja daerah yang akan diguyur hujan pada sore harinya, yakni seperti Kecamatan Balongbendo, Sedati, Sidoarjo, Waru, Tarik, dan Tanggulangin.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 59% – 97%
    Kecepatan angin: 5,4 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Pada pagi hingga sore hari ini, cuaca Gresik cenderung berawan. Adapun menjelang malamnya sebagian daerah diprakirakan diguyur hujan ringan, seperti halnya Kecamatan Sangkapura, Panceng, Winginanom, Manyar, Kedamean, Duduk Sampeyan, dan Cerme.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 62% – 95%
    Kecepatan angin: 15,6 km/jam dari arah Barat Daya.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/but)

  • Sapi Kurban Ngamuk dan Terjun ke Sungai, Evakuasi Dramatis di Ponpes Tebuireng Jombang Berlangsung 3 Jam

    Sapi Kurban Ngamuk dan Terjun ke Sungai, Evakuasi Dramatis di Ponpes Tebuireng Jombang Berlangsung 3 Jam

    Jombang (beritajatim.com) — Suasana sore di Pondok Pesantren Tebuireng yang biasanya khidmat menjelang penyembelihan hewan kurban, mendadak berubah tegang pada Sabtu (7/6/2025). Seekor sapi kurban yang hendak disembelih tiba-tiba mengamuk, lepas dari kendali panitia, lalu lari ke jalan raya dan akhirnya tercebur ke sungai di depan pondok.

    Insiden ini sontak menarik perhatian ratusan santri dan warga sekitar. Kepanikan pun merebak, mengingat ukuran sapi yang besar dan kekuatan liarnya yang tak terduga. Panitia dan para santri sempat mencoba mengevakuasi sendiri, namun kesulitan menjinakkan hewan yang panik itu.

    Damkar Turun Tangan

    Sekitar pukul 17.25 WIB, panitia akhirnya menghubungi Pos Pemadam Kebakaran Jombang. Tak lama, laporan ditindaklanjuti ke pimpinan, dan tim penyelamat gabungan dari BPBD Jombang, Pusdalops-PB, serta regu Damkar segera diterjunkan ke lokasi. Satu unit mobil rescue beserta peralatan khusus diberangkatkan untuk menangani situasi tersebut.

    Tim tiba pukul 17.55 WIB dan langsung melakukan koordinasi cepat di lapangan, bekerja sama dengan Polsek Diwek, Babinsa, pengurus pondok, dan warga. Mengingat situasi yang cukup riskan—karena sapi bisa kembali mengamuk jika stres—evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati.

    Evakuasi Penuh Ketegangan

    Komandan PMK yang juga Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jombang, Syamsul Bahri, mengatakan bahwa proses evakuasi memakan waktu sekitar tiga jam.

    “Kita menerima laporan pukul 17.25 WIB, dan sapi berhasil dievakuasi sekitar pukul 20.00 WIB. Prosesnya cukup sulit karena lokasinya di sungai dan sapi dalam kondisi stres. Kita pastikan tidak ada warga maupun personel yang terluka,” ujarnya pada Minggu (8/6/2025).

    Seluruh proses evakuasi disaksikan oleh ratusan santri yang memadati pinggir sungai. Teriakan takbir menggema ketika sapi akhirnya berhasil diamankan ke darat menggunakan tali dengan bantuan alat dari mobil rescue.

    Meski dramatis, kejadian ini berakhir tanpa korban. Sapi kurban berhasil diselamatkan dan tetap dapat digunakan dalam prosesi penyembelihan. Tim BPBD Jombang pun kembali ke markas pada pukul 20.00 WIB. [suf]

  • Detik-Detik Ertiga Tersambar KA Turangga di Surabaya, Penumpang Selamat tapi Shock!

    Detik-Detik Ertiga Tersambar KA Turangga di Surabaya, Penumpang Selamat tapi Shock!

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah mobil Suzuki Ertiga L 1748 HY yang dikendarai seorang driver taksi online dan berpenumpang, mengalami kecelakaan dengan kereta api di perlintasan Jalan Kalibokor Kencana I, Surabaya, Sabtu (7/6) malam. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

    Kecelakaan antara mobil dan Kereta Api (KA) Turangga relasi Surabaya – Bandung itu terjadi sekitar pukul 20.21 WIB, mengakibatkan bagian belakang mobil ringsek parah dan penumpang di dalamnya shock.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Linda Novanti mengatakan bahwa, tidak ada korban jiwa dalam kejadian kecelakaan tersebut. “Driver dan penumpang sadar, hanya mengalami sock,” kata Linda dikonfirmasi, Sabtu (7/6).

    Linda menjelaskan, penanganan kecelakaan di lokasi kejadian dibantu oleh pihak kepolisian setempat Polsek Gubeng. Dan untuk lokasi perlintasan rel KA telah dipastikan aman. “Korban kondisinya tidak perlu dirujuk. Kejadian ini kemudian ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian Polsek Gubeng,” ucap Linda.

    Terpisah, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa insiden kecelakaan tersebut menyebabkan KA Turangga berhenti luar biasa (BLB) di lokasi untuk pemeriksaan menyeluruh. Setelah dipastikan aman, KA Turangga melanjutkan perjalanan, meskipun mengalami keterlambatan 10 menit.

    “Setelah dilakukan pengecekan, dipastikan bahwa lokomotif dan seluruh rangkaian kereta dalam kondisi aman dan layak untuk melanjutkan perjalanan,” jelas Luqman.

    Atas ketidaknyamanan dan keterlambatan yang ditimbulkan, Luqman menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan. Hal ini sekaligus menegaskan komitmen KAI Daop 8 untuk selalu mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan dalam setiap perjalanan kereta api.

    “KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan. Kami berkomitmen untuk selalu mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan dalam setiap perjalanan kereta api,” tutupnya. [kun]

  • Kandas Terbentur Karang, Kapal Putra Bahari Dievakuasi ke Pelabuhan Rakyat Dungkek

    Kandas Terbentur Karang, Kapal Putra Bahari Dievakuasi ke Pelabuhan Rakyat Dungkek

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapal layar motor (KLM) Putra Bahari akhirnya berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Rakyat Dungkek setelah mengalami kandas dan karam.

    “Kapal dievakuasi dengan cara di-towing atau ditarik ke pelabuhan. Kapal akan diperbaiki setelah lambungnya bocor terbentur karang,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Sabtu (07/06/2025).

    KLM Putra Bahari berangkat dari Pelabuhan Rakyat Dungkek sekitar jam 01.00 WIB dini hari. Sedianya kapal akan menuju Pulau Raas. Namun ketika baru perjalanan sekitar 200 meter, mesin kapal trouble. Nahkoda pun memutuskan lego jangkar. Tapi ombak terlalu besar, sehingga jangkar tidak kuat menahan. Kapal akhirnya hanyut mengikuti arus.

    Kapal pun terbawa arus sampai ke perairan dangkal dan membentur karang. Akibatnya lambung kapal bocor. Air pun masuk ke kapal dan kapal karam di perairan dangkal area kolam Pelabuhan Rakyat Dungkek.

    “Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Seluruh ABK bisa menyelamatkan diri. Namun sebagian muatan tidak bisa diselamatkan. Kerugian mencapai Rp 30 juta,” terang Widiarti.

    Kapal tersebut mengangkut sembako berupa 20 karung beras masing-masing karung 25 kg, kemudian 700 dos air mineral gelasan, dan beberapa karton mie instan.

    Akibat karamnya kapal, muatan kapal berupa air mineral dan mie instan berserakan di pinggir pantai. Cukup banyak warga yang berdatangan ke pantai untuk melihat banyaknya mie instan di pinggir pantai. Sebagian lagi terlihat memunguti mie instan tersebut.

    “Sebagian barang muatan kapal yang masih bisa diselamatkan telah diamankan pemiliknya. Sedangkan sebagian barang lainnya dibiarkan mengambang berserakan di bibir pantai,” ujar Widiarti. (tem/kun)

  • Seorang Jemaah Haji Asal Pamekasan Wafat Usai Laksanakan Wukuf

    Seorang Jemaah Haji Asal Pamekasan Wafat Usai Laksanakan Wukuf

    Pamekasan (beritajatim.com) – Seorang jemaah haji Pamekasan, Hasiyeh binti Habidin asal Desa Palengaan Dhaja, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, wafat usai melaksanakan ibadah wukuf di Arafah.

    Jemaah haji berusia 87 tahun tersebut, merupakan jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 95 Embarkasi Surabaya, ia meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan insentif dari tim medis, Kamis (5/6/2025).

    “Almarhumah meninggal dunia sekitar pukul 19.30 Waktu Arab Saudi pasca pelaksanaan wukuf di Arafah, beliau meninggal dunia setelah dilakukan perawatan oleh tim medis,” kata Kepala Kemenag Pamekasan, Mawardi, Sabtu (7/6/2025).

    Selain itu pihaknya menyampaikan jika almarhumah wafat seiring dengan usia yang sudah masuk katagori lanjut. “Selain karena lanjut usia, almarhumah juga memiliki riwayat tekanan darah tinggi,” ungkapnya.

    “Saat meninggal dunia, almarhumah didampingi sejumlah keluarga yang juga tercatat sebagai jemaah haji. Mulai dari suami, anak hingga menantu juga sudah mengikhlaskan kepergian almarhumah,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga menyampaikan belasungkawa atas wafatnya jemaah haji Pamekasan, sekaligus bertatap almarhumah diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dan kesabaran.

    “Berdasar informasi yang kami terima, almarhumah Hasiyeh dimakankan di Pemakaman Sharae, Makkah, Arab Saudi, dan pemulasaran ditangani langsung Syarikah Rifad. Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Hendak Masak, Warga Gresik Temukan Ular Kobra di Tutup Panci!

    Hendak Masak, Warga Gresik Temukan Ular Kobra di Tutup Panci!

    Gresik (beritajatim.com)- Keberadaan binatang melata seperti ular yang berkeliaran di pemukiman warga sangat dikuatirkan. Hal ini dialami oleh Reyhan warga Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Gresik. Dirinya kaget tiba-tiba ada ular cobra bersembunyi di dalam tutup panci saat santai di rumahnya.

    Sebelum dievakuasi oleh petugas Damkarla Gresik. Reyhan menceritakan ular berbisa itu masuk kedalam rumahnya melalui depan rumahnya. Dalam hitungan detik, ular tersebut malah bersembunyi di dalam tutup panci.

    Kuatir dirinya bersama keluarganya terganggu oleh keberadaan ular cobra. Tanpa berpikir panjang warga Desa Kepatihan itu melapor petugas damkarla. “Daripada anak dan istri saya digigit oleh ular cobra. Saya langsung menghubungi petugas damkarla supaya segera dievakuasi,” ujar Reyhan, Sabtu (7/6/2025).

    Sementara itu, petugas Damkarla Gresik, Yusuf mengatakan, setelah mendapat laporan ada ular cobra masuk ke rumah warga. Dirinya, bersama empat personel lainnya bergegas ke lokasi. “Kami langsung melakukan proses pencarian. Setelah dicari kesana kemari, ternyata ular cobra tersebut bersembunyi dibawah tutup panci,” katanya.

    Sewaktu dievakuasi lanjut dia, ular cobra mendesis hendak menyerang. Namun, dirinya bersama rekannya yang bertugas bisa mengendalikan ular tersebut. “Dengan alat penjepit, ular cobra tersebut bisa kami tangkap lalu dimasukkan kedalam karung supaya tidak mengganggu warga,” ungkapnya.

    Yusuf menambahkan, ular cobra masuk ke pemukiman warga sudah kesekian kalinya. Untuk itu, warga dihimbau tetap waspada dan segera melapor bila ada binatang melata. “Segera melapor bila menemukan binatang ular. Kami segera melakukan evakuasi jika ada laporan dari masyarakat,” imbuhnya. [dny/kun]

  • Heboh! Sapi Kurban di  Pondok Tebuireng Jombang Lepas, Lari ke Jalan Raya Lalu Masuk Sungai

    Heboh! Sapi Kurban di Pondok Tebuireng Jombang Lepas, Lari ke Jalan Raya Lalu Masuk Sungai

    Jombang (beritajatm.com) – Suasana tenang di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, mendadak berubah menjadi riuh dan penuh kepanikan pada Sabtu sore (7/6/2025) sekitar pukul 17.35 WIB. Seekor sapi kurban tiba-tiba lepas kendali, mengamuk, dan berlari liar sebelum akhirnya melompat ke aliran sungai di depan kompleks pondok pesantren.

    Sapi tersebut merupakan salah satu dari 40 ekor yang dijadwalkan untuk disembelih secara bertahap dalam tiga hari ke depan dalam rangka Hari Raya Iduladha. Kejadian bermula saat hewan kurban baru diturunkan dari truk pengangkut. Diduga mengalami stres berat, sapi itu langsung mengamuk dan tak bisa dikendalikan oleh para pengurus.

    Dalam waktu singkat, sapi itu lari ke arah jalan raya. Meski sempat tertangkap, ia kembali lolos dan kali ini melompat ke sungai di depan Pondok Tebuireng. Aksi dramatis ini mengundang perhatian ratusan santri yang segera memadati tepian sungai. Mereka menyaksikan langsung bagaimana sapi yang mengamuk itu kini mulai kelelahan dan lemas di aliran air.

    Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang diterjunkan ke lokasi. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Syamsul Bahri, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 17.35 WIB. “Kita akan lakukan evakuasi dengan bantuan alat berat,” ujarnya singkat di tengah proses penanganan.

    Kepala Desa Cukir Kecamatan Diwek, Sawung Agus Basuki, juga berada di lokasi dan memberikan keterangan. “Sapi baru datang, belum sempat istirahat, langsung stres saat diturunkan dari truk. Akhirnya lepas dan mengamuk,” katanya.

    Sapi yang kini berada di sungai sudah berhasil diikat oleh petugas dan warga, namun proses evakuasi menunggu kedatangan alat berat. Situasi masih berlangsung tegang namun penuh harapan agar sapi dapat dievakuasi dengan selamat.

    Iduladha tahun ini, Pondok Pesantren Tebuireng berencana menyembelih 40 ekor sapi. Hewan-hewan tersebut merupakan sumbangan dari berbagai pihak, mulai dari wali santri, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, hingga tokoh-tokoh penting lain. Satu ekor sapi terbesar berbobot lebih dari satu ton, diketahui berasal dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

    Daging kurban tersebut nantinya tidak hanya dibagikan kepada para santri, tetapi juga untuk ribuan warga sekitar yang telah rutin menerima pembagian setiap tahun. Hingga berita ini ditulis, warga dan petugas masih bersiaga di lokasi kejadian, berharap proses evakuasi berjalan lancar dan hewan kurban tetap dapat menjalani fungsinya dalam ibadah yang penuh makna ini. [suf]