Category: Beritajatim.com Regional

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 11 Juni 2025: Cerah!

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 11 Juni 2025: Cerah!

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Rabu, 11 Juni 2025.

    “Cuaca di Surabaya cenderung cerah hari ini. Meski tampak berawan pada siang harinya, tetapi tidak ada tanda akan diguyur hujan. Begitu juga dengan prakiraan cuaca di daerah Sidoarjo dan Gresik,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Selasa (10/6/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG memprediksi cuaca di Surabaya cenderung cerah hari ini. Meski tampak berawan pada siang harinya, tetapi tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk di Kecamatan Lakarsantri, Pakal, Sambikerep, Karangpilang, dan Wiyung.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 54% – 95%
    Kecepatan angin: 5,3 km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, daerah di Sidoarjo cenderung cerah hari ini, meski siang hari tampak berawan. Termasuk di antaranya Kecamatan Krembung, Krian, Prambon, Sukodono, dan Taman.

    Suhu udara: 23°C – 32°C
    Kelembapan: 59% – 94%
    Kecepatan angin: 6,6 km/jam dari arah Barat.

    BMKG memprakirakan cuaca beberapa daerah di Gresik pada pagi hari cenderung terik. Kemudian siang hingga malamnya tampak berawan. Namun tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di antaranya seperti Kecamatan Kedamean, Menganti, dan Wringinanom.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 67% – 92%
    Kecepatan angin: 21,8 km/jam dari arah Tenggara.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

     

  • Warga Ngawi, Magetan, Ponorogo Siap-Siap! Cuaca Cerah Sepanjang Hari 11 Juni 2025

    Warga Ngawi, Magetan, Ponorogo Siap-Siap! Cuaca Cerah Sepanjang Hari 11 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di sejumlah wilayah Jawa Timur diprediksi cerah pada Rabu, 11 Juni 2025. Berdasarkan keterangan prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S. Tr., tiga daerah yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo akan mengalami kondisi cuaca yang relatif stabil dan mendukung aktivitas harian masyarakat.

    Di wilayah Ngawi, cuaca cerah diperkirakan akan berlangsung hampir sepanjang hari, dimulai sejak pukul 06.00 WIB hingga malam pukul 21.00 WIB.

    “Hanya pada pukul 15.00 WIB saja langit sempat terlihat cerah berawan, namun itu tidak berlangsung lama,” ujar Oky pada Selasa (10/6).

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius. Sementara itu, angin bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 20,3 km/jam dan kelembapan udara mencapai 65 hingga 88 persen. Kondisi ini dinilai cukup ideal untuk kegiatan di luar ruangan, baik untuk bekerja maupun bersantai.

    Sementara itu, Magetan mengalami kondisi cuaca yang nyaris serupa dengan Ngawi. Wilayah yang berada di dataran tinggi ini memang memiliki suhu udara yang sedikit lebih sejuk.

    “Suhu minimum Magetan berada di angka 22 derajat Celcius, dan suhu maksimumnya tidak lebih dari 27 derajat,” kata Oky menambahkan.

    Angin di wilayah ini bergerak dari arah Barat Daya dengan kecepatan 19,6 km/jam, dan kelembapan udaranya berada di kisaran 74 hingga 86 persen. Udara yang sejuk diperkirakan membuat suasana Magetan terasa lebih nyaman.

    Berbeda sedikit dari dua wilayah sebelumnya, Ponorogo akan mengalami kombinasi cuaca cerah dan berawan. Sejak pagi hingga siang, cuaca diprediksi cerah dan mendukung kegiatan masyarakat.

    Namun, menjelang sore, langit diperkirakan berubah menjadi berawan meski hanya sesaat. Cuaca akan kembali cerah pada pukul 18.00 WIB hingga malam hari.

    Suhu udara di Ponorogo berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan angin dari arah Tenggara berkecepatan 21,7 km/jam dan kelembapan udara yang cukup tinggi, yakni antara 69 sampai 90 persen.

    Meskipun kondisi cuaca terlihat stabil dan cerah, masyarakat tetap diminta untuk menjaga kesehatan dan memperhatikan paparan sinar matahari.

    “Cuaca memang cukup bersahabat, tapi kami tetap mengimbau masyarakat untuk menggunakan pelindung diri saat beraktivitas di luar, seperti topi atau tabir surya,” pesan Oky.

    Cuaca cerah ini tentu menjadi kabar baik bagi warga Ngawi, Magetan, dan Ponorogo yang memiliki banyak agenda di luar rumah. Selain mempermudah mobilitas, kondisi ini juga dinilai ideal untuk kegiatan wisata maupun aktivitas produktif lainnya. [mnd/aje]

  • Cerah Sejak Pagi! Begini Kondisi Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini 11 Juni 2025

    Cerah Sejak Pagi! Begini Kondisi Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini 11 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Pagi hari di wilayah Madiun dan Pacitan diprediksi akan diawali dengan langit cerah dan kondisi cuaca yang cukup bersahabat. Berdasarkan laporan prakiraan cuaca dari BMKG Juanda, Rabu 11 Juni 2025, cuaca di ketiga wilayah—Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan—didominasi oleh cerah dan cerah berawan, meski beberapa wilayah akan mengalami perubahan menjelang malam hari.

    Kawasan Kota Madiun, matahari akan menyapa warga sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Setelah itu, kondisi langit akan berubah menjadi cerah berawan pada siang hari, dan kemudian berawan penuh pada pukul 15.00 WIB. Meski begitu, menjelang malam cuaca kembali membaik.

    “Langit Kota Madiun akan kembali cerah mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB,” ungkap Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan cuaca BMKG Juanda.

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembapan udara 66 hingga 88 persen, serta angin yang berhembus dari arah selatan dengan kecepatan sekitar 11,9 km/jam.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun menunjukkan pola cuaca yang hampir serupa. Cuaca cerah juga akan berlangsung hingga pukul 09.00 WIB, kemudian berubah menjadi berawan saat memasuki siang hari. Langit mulai kembali cerah pada sore hari sekitar pukul 18.00 WIB.

    Suhu di wilayah ini sedikit lebih sejuk dibanding kota, yaitu antara 22 hingga 28 derajat Celcius. Angin bertiup dari arah barat daya dengan kecepatan sedang, sekitar 6,3 km/jam.

    Berbeda dari Madiun, kondisi cuaca di Pacitan cenderung lebih stabil sejak pagi hingga sore hari. Pada pukul 06.00 WIB, cuaca diperkirakan cerah berawan, lalu berubah menjadi cerah total mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Namun, menjelang malam, langit diprediksi berangsur berawan.

    “Malam hari di Pacitan kemungkinan akan didominasi oleh awan, meski tidak disertai hujan,” jelasnya.

    Suhu udara di wilayah pesisir selatan Jawa Timur ini berkisar antara 20 hingga 26 derajat Celcius, dengan kelembapan tinggi, mencapai 95 persen, dan angin bertiup dari arah timur laut dengan kecepatan 15,1 km/jam.

    Secara keseluruhan, cuaca di Madiun dan Pacitan pada Rabu ini cenderung bersahabat, terutama pada pagi hingga siang hari. Masyarakat diimbau tetap memantau perkembangan cuaca dan menyesuaikan aktivitas luar ruang sesuai kondisi terkini.

    “Meskipun tidak ada potensi hujan, tetap waspadai perubahan cuaca mendadak, terutama pada sore hingga malam hari,” tutup Oky. [mnd/aje]

  • Merusak Jalan Raya, Puluhan Truk Tronton di Banyuwangi Kena Denda Satlantas

    Merusak Jalan Raya, Puluhan Truk Tronton di Banyuwangi Kena Denda Satlantas

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Puluhan kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) mendapat teguran serius oleh Satlantas Polresta Banyuwangi. Hal tersebut dilakukan akibat kendaraan bermuatan besar itu menjadi salah satu penyebab kerusakan infrastruktur jalan raya.

    “Ada sekitar 32 kendaraan ODOL yang berhasil kami tindak. Penindakan itu dilakukan dengan pemberian blanko teguran kepada sopir,” ujar Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Elang Prasetyo melalui Baur Tilang melalui Aipda Hendro Ivan, Selasa (10/6).

    Aipda Hendro mengaku, adanya penindakan dilakukan sejak Senin (2/6) hingga Senin, (9/6). Kendaraan – kendaraan dengan muatan berlebihan tersebut ditemukan beroperasi di sejumlah titik ruas jalan Banyuwangi.

    Menurutnya, truk ODOL merupakan salah satu pelanggaran lalu lintas serius. Bukan hanya dapat merusak infrastruktur jalan, tetapi juga membahayakan keselamatan yang berpotensi tinggi menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.

    Selain sulit dikendalikan, kendaraan ODOL juga berbahaya ketika berada di kondisi jalan menanjak dan menurun seperti di wilayah Gumitir.

    “Penertiban kendaraan ODOL ini bukan semata-mata untuk menindak, tetapi untuk menyelamatkan. Baik pengemudi, pengguna jalan lain, maupun menjaga infrastruktur jalan. Sehingga harus dijaga keamanannya,” jelasnya.

    Aipda Hendro mengungkapkan, dari hasil patroli yang telah dilaksanakan Satlantas, sejumlah kendaraan melanggar batas maksimal tonase. Bahkan, beberapa kendaraan telah dilakukan modifikasi dimensi bak truk yang melampaui ukuran resmi pabrik.

    Oleh sebab itu, kendaraan yang terbukti melakukan pelanggaran ODOL, langsung diberikan tindakan tegas. Selain itu pihaknya juga memberikan edukasi kepada para sopir, terkait bahaya kendaraan ODOL termasuk sanksi yang diterima

    “Meski hanya blanko teguran, mereka juga kami minta untuk segera melakukan pembongkaran muatan berlebih atau pengembalian kendaraan ke spesifikasi standar sesuai aturan Kementerian Perhubungan,” ungkapnya.

    Adapun denda melanggar truk ODOL diatur dalam Pasal 307 Undang-Undang (UU) Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Sanksi yang dikenakan adalah pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda maksimal Rp 500.000.

    Satlantas Polresta Banyuwangi juga melakukan pendataan terhadap pemilik kendaraan. Kemudian akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait untuk langkah yang berkelanjutan, termasuk pembinaan kepada perusahaan angkutan barang yang tidak tertib.

    Penindakan terhadap truk ODOL, Aipda Hendro menambahkan, merupakan bagian dari operasi berkelanjutan Satlantas Polresta Banyuwangi dalam rangka menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar, terutama di wilayah Banyuwangi yang setiap harinya dipadati oleh kendaraan.

    “Dengan langkah-langkah penegakan hukum ini, tentu diharapkan bisa memberikan efek jera kepada para pelanggar dan mendorong terciptanya budaya berlalu lintas yang lebih baik dan bertanggung jawab, demi keselamatan bersama,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Soal Warga Surabaya Pelihara Buaya hingga 2 Meter, Begini Tanggapan BKSDA Jatim

    Soal Warga Surabaya Pelihara Buaya hingga 2 Meter, Begini Tanggapan BKSDA Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) III Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk segera melapor, jika menjumpai hewan liar buas dan dilarang memeliharanya, Selasa (10/5/2025).

    Hal itu diungkapkan Seksi KSDA, Mamat Ruhimat setelah mengevakuasi buaya muara sepanjang 2 meter, yang dipelihara Zainudin (52), warga Gang III Manyar Sabrangan, Surabaya sejak seukuran 60 cm.

    “Memelihara hewan buas melanggar aturan yang sudah ada. Karena itu masyarakat dilarang untuk memiliki, menguasai, atau pun memperjualbelikan satwa yang dilindungi,” terang Mamat.

    Larangan tersebut termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990, tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

    Mamat Ruhimat mengimbau, masyarakat supaya aktif melapor jika menemukan satwa liar, baik itu di lingkungannya maupun sedang dipelihara oleh tetangga.

    “Jika menjumpai satwa liar seperti buaya bisa segera melaporkan ke instansi terkait, nanti pasti diarahkan lebih lanjut,” jelasnya.

    Sementara terkait dengan buaya muara bernama Coki, yang dipelihara Zainudin (52k, saat ini telah diterima oleh BKSDA.

    Selanjutnya, BKSDA akan berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL). Sebab terkait penanganan hewan buaya merupakan kewenangan BPSPL.

    “Kami masih berkoordinasi, rencana akan dibawa ke penangkaran di Kota Batu besok Rabu (11/6) pagi,” pungkasnya. [ram/ian]

  • Sate Lanjeng, Tradisi Idul Adha Penuh Makna di Ponpes Bani Rancang Probolinggo

    Sate Lanjeng, Tradisi Idul Adha Penuh Makna di Ponpes Bani Rancang Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Suasana malam Idul Adha di Pondok Pesantren Bani Rancang, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tampak berbeda dari biasanya. Di tengah udara dingin selepas maghrib, barisan santri tampak sibuk mengipasi bara, menyiapkan tusukan-tusukan sate di atas panggangan sepanjang puluhan meter. Inilah Sate Lanjeng, tradisi khas pondok yang menjadi bagian tak terpisahkan dari semarak Idul Adha mereka.

    Sate Lanjeng dari bahasa Madura yang berarti “sate panjang” merupakan kegiatan memasak sate secara serentak di atas panggangan raksasa yang terbentang sejauh 50 meter. Santri putra mengelola sisi sepanjang 25 meter, demikian pula santri putri di sisi lainnya.

    Kebersamaan dan gotong royong terasa kental sepanjang prosesi ini berlangsung.
    Ratusan santri berpakaian putih dengan bawahan gelap telah bersiap sejak sore.

    Mereka berjajar di sepanjang tungku panjang yang dibuat dari bata dan semen. Strukturnya sederhana namun kokoh, tungku ini telah digunakan secara turun-temurun di lingkungan pondok.

    Daging sate berasal dari 40 ekor kambing kurban yang khusus disediakan untuk para santri. Dari total 90 ekor kambing dan dua ekor sapi yang dikurbankan tahun ini, sebagian besar disalurkan kepada masyarakat sekitar, sedangkan sisanya dinikmati bersama di pondok sebagai bentuk rasa syukur.

    Usai proses memanggang, para santri berkumpul di teras madrasah untuk melanjutkan tradisi poloan yakni makan bersama di atas daun pisang.

    Menu yang dihidangkan sederhana yakni nasi, sate, dan telur rebus. Namun di balik kesederhanaannya, momen ini menghadirkan kehangatan dan kebersamaan yang istimewa.

    Bagi Maulidatun Nabila (19), santri asal Bangkalan, momen ini adalah salah satu yang paling dinanti setiap tahunnya.

    “Alhamdulillah bisa ikut lagi tahun ini. Sate lanjeng itu bukan Cuma tentang makanannya, tapi tentang kebersamaannya. Rasanya lebih nikmat karena dimakan bareng teman-teman,” tuturnya dengan penuh semangat.

    Lebih dari sekadar tradisi kuliner, Sate Lanjeng juga menyimpan filosofi yang mendalam. Ketua Pengurus Pondok, Suhud Al-Fauzi, menjelaskan bahwa panjangnya panggangan menjadi simbol dari proses menuntut ilmu yang tidak mengenal akhir.

    “Sate lanjeng menggambarkan perjalanan menimba ilmu sepanjang hayat Kulli Hayat. Kami ingin santri menyadari bahwa belajar adalah proses seumur hidup,” jelasnya.

    Tradisi poloan pun mengajarkan nilai hidup bersahaja dan saling berbagi, dua hal yang sangat dijunjung tinggi dalam kehidupan santri.

    “Kesederhanaan itu bukan keterbatasan, tapi karakter. Hidup sederhana, namun penuh kebersamaan dan rasa peduli satu sama lain, itulah yang kami tanamkan,” tambah Suhud.

    Tahun ini terasa lebih istimewa karena para santri juga dapat berkomunikasi dengan Pengasuh Pondok, Gus Agus Hasan Muktasim Billah, yang saat ini tengah menunaikan ibadah haji. Dari Tanah Suci, beliau menyampaikan doa dan harapan bagi seluruh santri.

    “Semoga berkah kurban tahun ini membawa semangat baru dalam menuntut ilmu, dan menjadikan para santri insan yang penuh keberkahan sepanjang hidupnya,” ucapnya.

    Di Pondok Pesantren Bani Rancang, sate bukan sekadar sajian. Ia menjadi simbol dari semangat belajar, rasa syukur, dan kebersamaan yang terus diwariskan dari tahun ke tahun. (ada/but)

  • Berikut Ciri-ciri Mayat Perempuan Tanpa Identitas di Pasuruan

    Berikut Ciri-ciri Mayat Perempuan Tanpa Identitas di Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Dusun Kambingan Timur, Desa Kambinganrejo, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, digemparkan oleh penemuan mayat perempuan tanpa identitas, Selasa (10/6/2025) pagi. Korban ditemukan dalam kondisi telanjang, membusuk, dan memiliki ciri jari tengah tangan kanan yang cacat.

    Penemuan jasad bermula saat Sumik, tetangga korban, hendak menjemur kerupuk di depan rumah milik Zaenul Arifin. Ia mencium bau busuk menyengat dan mengajak warga lain untuk memeriksa ke dalam rumah yang saat itu tidak terkunci.

    “Saat masuk ke dalam rumah, kami menemukan pintu kamar terkunci dari luar dan langsung kami dobrak. Begitu berhasil dibuka, ternyata ada jasad perempuan di lantai kamar dalam kondisi mengenaskan,” ungkap Sumik

    Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti. Salah satu yang ditemukan adalah STNK sepeda motor Yamaha Jupiter nopol N-4995-TAQ milik warga bernama Satip.

    “Korban diperkirakan berusia 30-35 tahun, tinggi badan 165 cm, dengan ciri khas jari tengah tangan kanan cacat dan memakai gelang tali rambut di tangan kiri. Identitasnya belum diketahui, kami masih melakukan pendalaman,” kata Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aiptu Junedi.

    Jenazah Mr. X tersebut langsung dibawa ke RSUD dr. Soedarsono Kota Pasuruan untuk dilakukan visum. Sementara itu, untuk autopsi lebih lanjut akan dilakukan di RS Bhayangkara Pusdik Porong guna memastikan penyebab kematian.

    “Kondisi jenazah sudah membusuk, diperkirakan meninggal tiga hari sebelumnya. Untuk saat ini, belum dapat dipastikan apakah ada tanda-tanda kekerasan karena tubuh korban sudah rusak,” jelas Junaedi.

    Polisi juga masih memburu keberadaan Zaenul Arifin, pemilik rumah tempat korban ditemukan. Keberadaannya menjadi kunci penting dalam mengungkap siapa korban dan bagaimana ia bisa tewas di dalam rumah tersebut.

    “Langkah kami saat ini adalah mencari Zaenul untuk dimintai keterangan, karena dia yang tinggal di rumah itu. Kami juga terus kumpulkan keterangan saksi-saksi untuk menyusun kronologi kejadian yang sebenarnya,” tandasnya.

    Kasus ini tengah dalam penanganan intensif oleh Satreskrim Polres Pasuruan Kota dan Polsek Grati. Warga yang mengenali ciri-ciri korban diimbau segera melapor agar identitas dapat segera diketahui dan kasus ini terungkap. (ada/but)

  • Inilah Rupa Coki, Buaya 2 Meter Peliharaan Warga Surabaya yang Diserahkan ke BKSDA

    Inilah Rupa Coki, Buaya 2 Meter Peliharaan Warga Surabaya yang Diserahkan ke BKSDA

    Surabaya (beritajatim.com) – Seekor buaya muara sepanjang dua meter bernama Coki, peliharaan Zainudin (52), warga Manyar Sabrangan Gang III, Surabaya, dievakuasi ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada Selasa (10/6/2025). Proses evakuasi reptil buas tersebut berlangsung dramatis karena sempitnya kolam dan kekuatan fisik buaya yang menyulitkan petugas di lapangan.

    Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Krisna, mengatakan evakuasi dilakukan menggunakan metode jerat simpul. Meski sudah dirancang, proses tetap berlangsung menegangkan selama lebih dari 30 menit.

    “Kesulitannya itu di kolamnya yang sempit, hanya dua meter. Jadi kita butuh effort ekstra buat ngeluarin,” kata Krisna.

    Untuk mengendalikan perlawanan buaya, Krisna menjelaskan bahwa tiga orang petugas memegang erat bagian kepala, tubuh, dan kaki Coki. Langkah itu diikuti dengan penutupan mata dan pengikatan kaki agar buaya tidak kembali mengamuk.

    “Langsung kita tutup matanya, kita ikat kakinya, selesai. Tapi tadi sempat guling-guling, perlawanan juga ada. Langsung kita bawa ke BKSDA, kandangnya sudah disiapkan di sana,” jelasnya.

    Zainudin, sang pemilik, merasa lega karena evakuasi berjalan tanpa kendala berarti. Buaya yang telah ia pelihara selama enam tahun itu, menurutnya, tidak menunjukkan tanda stres selama proses pemindahan.

    “Ya saya lega. Terima kasih sama teman-teman BKSDA, BPBD, teman-teman media juga. Berkat kalian semua, buaya ini bisa dievakuasi dengan aman dan lancar,” ucapnya.

    Ia mengaku memiliki ikatan emosional dengan buaya tersebut. Coki dipelihara sejak masih berukuran 60 cm dan dikenal jinak terhadap Zainudin.

    “Kalau saya yang ngasih makan ya menurut saja. Enggak pernah berontak. Tapi kalau orang lain memang dia agak waspada. Semoga Coki bisa berumur panjang,” ujarnya. [ram/beq]

  • Menbud Fadli Zon Resmikan Galeri Soekarno Kecil di Mojokerto

    Menbud Fadli Zon Resmikan Galeri Soekarno Kecil di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, meresmikan Galeri Soekarno Kecil di Kota Mojokerto, Selasa (10/6/2025). Bertempat di lingkungan SDN Purwotengah, galeri ini menjadi penanda penting atas jejak masa kecil Ir. Soekarno yang pernah tinggal di kota ini selama sekitar 8,5 tahun. Peresmian ini sekaligus memperkuat peran Mojokerto dalam narasi sejarah nasional.

    Dalam sambutannya, Fadli Zon mengapresiasi inisiatif Pemerintah Kota Mojokerto membangun galeri yang merekam memori masa kecil Sang Proklamator. “Mojokerto adalah bagian dari wilayah Kerajaan Majapahit, pusat peradaban Nusantara, dan tempat Bung Karno menghabiskan masa formatifnya. Di sinilah karakter, pemikiran, dan kepribadian beliau dibentuk,” ujar Fadli.

    Ia menekankan bahwa pelestarian narasi sejarah di era globalisasi menjadi sangat penting, dan Galeri Soekarno Kecil adalah salah satu bentuk konkret menjaga memori kolektif bangsa. “Kemerdekaan kita bukan hadiah dari penjajah, tetapi hasil perjuangan panjang para tokoh bangsa. Jejak hidup mereka, termasuk Bung Karno, harus terus diceritakan dan diwariskan,” tegasnya.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, turut menyampaikan kebanggaan atas peresmian galeri yang telah melalui proses panjang sejak tahap perencanaan hingga pembangunan. “Galeri Soekarno Kecil bukan sekadar bangunan, tetapi jendela sejarah yang menunjukkan bahwa dari kota kecil ini, lahir tokoh besar yang mengubah wajah dunia,” ucapnya.

    Ning Ita berharap galeri ini menjadi destinasi edukatif yang menarik bagi generasi muda. Ia juga menyampaikan bahwa galeri telah mengadopsi teknologi digital agar selaras dengan perkembangan zaman. “Kami ingin anak-anak kita belajar mencintai negeri ini sejak dini, sebagaimana Bung Karno memulai perjuangannya dari tempat ini,” katanya.

    Peresmian ini turut dihadiri oleh Penasehat Museum Gubug Wayang Kombes Pol Tri Suhartanto, unsur Forkopimda Kota Mojokerto, Dewan Kebudayaan Daerah, Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur, serta perwakilan Jaringan Jaket Soekarno (Jaringan Kabupaten/Kota Tapak Sejarah Soekarno) yang terdiri dari 22 daerah di Indonesia. Kolaborasi ini menjadi penguat sinergi pelestarian sejarah Bung Karno lintas daerah.

    Acara juga dihadiri kalangan akademisi, asosiasi industri, seniman, budayawan, serta tokoh masyarakat yang menyambut antusias hadirnya galeri ini sebagai pusat edukasi sejarah sekaligus kebanggaan baru warga Mojokerto. [tin/beq]

  • Beton Berpori ThruCrete dari SIG Jadi Solusi Optimalisasi RTH dan Cegah Banjir Kota

    Beton Berpori ThruCrete dari SIG Jadi Solusi Optimalisasi RTH dan Cegah Banjir Kota

    Jakarta (beritajatim.com) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menghadirkan solusi inovatif berupa teknologi beton berpori ThruCrete untuk menjawab tantangan pengelolaan air hujan dan keterbatasan ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah perkotaan. Teknologi ini menjadi alternatif cerdas dalam mengoptimalkan fungsi RTH sekaligus mengatasi risiko banjir akibat limpasan air permukaan (surface run-off).

    Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, beton berpori ThruCrete dirancang untuk memindahkan air hujan dari permukaan jalan, trotoar, lahan parkir, dan taman langsung ke dalam tanah. Dengan daya serap lebih dari 250 liter per meter persegi per menit, teknologi ini mendukung target Koefisien Daerah Hijau (KDH) 30 persen dan prinsip pembangunan kota zero run-off.

    “Beton berpori merupakan solusi bahan bangunan inovatif yang ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Teknologi mutakhir dari SIG ini mampu membantu kota menyerap dan menyimpan air hujan secara optimal, sehingga ketersediaan sumber air tetap terjaga dan risiko banjir dapat diminimalkan,” ujar Vita Mahreyni, Selasa (10/6/2025).

    Penggunaan ThruCrete telah diterapkan di berbagai kawasan strategis seperti Gelora Bung Karno, Blok M, Barito, Melawai, Masjid Istiqlal, Jl. KH Wahid Hasyim, dan Jl. Raya Fatmawati di Jakarta. Di luar ibu kota, teknologi ini telah digunakan di RTH Tegalega Bandung, Alun-Alun Kota Depok, serta pada taxiway shoulder Bandara Juanda Sidoarjo, Jawa Timur. Penerapan ThruCrete di Bandara Juanda terbukti efektif mengurangi genangan air yang sebelumnya kerap menimbulkan gangguan operasional.

    Tak hanya ThruCrete, SIG juga mengembangkan berbagai solusi beton lainnya, seperti SpeedCrete untuk perbaikan jalan dalam semalam, DekoCrete sebagai beton dekoratif berwarna, LocooCrete yang rendah emisi karbon, serta paving block berpori untuk wilayah yang rentan tergenang. ThruCrete juga dapat dipadukan dengan DekoCrete untuk menciptakan jalur pedestrian yang estetis dan aman karena memiliki tekstur anti slip.

    “SIG sangat fokus pada aspek mutu dan kualitas produk-produknya, dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup dan sosial serta memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan. Sebagai perusahaan BUMN penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Indonesia, SIG selalu siap untuk mendukung derap pembangunan di seluruh wilayah Indonesia,” tambah Vita Mahreyni.

    Inovasi beton ramah lingkungan dari SIG semakin relevan di tengah laju urbanisasi yang menggerus ruang resapan air dan menambah tekanan terhadap sistem drainase kota. Melalui ThruCrete, SIG membuktikan kontribusinya dalam menciptakan kota yang lebih hijau, tangguh, dan berkelanjutan. [beq]