Category: Beritajatim.com Regional

  • Jemaah Haji Surabaya Kloter 1 dan 2 Pulang ke Tanah Air Hari Ini

    Jemaah Haji Surabaya Kloter 1 dan 2 Pulang ke Tanah Air Hari Ini

    Makkah (beritajatim.com) – Fase kepulangan jemaah haji Indonesia 2025 dimulai pada Rabu (11/6/2025) ini. Sebanyak tujuh kloter jemaah haji diterbangkan ke Tanah Air. Dua kloter di antaranya adalah jemaah haji embarkasi Surabaya.

    Mengutip Kemenag.go.id, kloter pertama asal embarkasi Makassar (UPG 01) menjadi rombongan perdana yang diberangkatkan ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. Sebanyak 388 jemaah dan lima petugas dalam kloter ini diterbangkan ke Indonesia pada pukul 03.30 dini hari waktu setempat.

    “Alhamdulillah, seluruh jemaah dan petugas dalam kloter ini telah sampai di bandara dalam keadaan sehat walafiat,” kata Wakil Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara PPIH Arab Saudi, Abdillah, di Bandara Madinah.

    Pemulangan UPG 1 ini menjadi tanda resmi bergulirnya fase pemulangan jemaah haji Indonesia tahun 2025. “Kami bersyukur proses berjalan lancar. Ini awal dari rangkaian panjang pemulangan jemaah ke Tanah Air,” tambahnya.

    Secara keseluruhan, pada hari pertama ini sebanyak 2.764 jemaah dan petugas dijadwalkan pulang melalui dua bandara, yakni Bandara Madinah dan Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah.

    Menurut Abdillah, hari pertama pemulangan melibatkan tujuh kelompok terbang (kloter). “Empat kloter akan terbang dari Bandara Madinah, dimulai pukul 03.30 dini hari hingga pukul 18.10 waktu setempat. Sementara tiga kloter lainnya akan terbang dari Bandara Jeddah antara pukul 16.00 hingga 21.00,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa tim PPIH Daker Bandara telah menyiapkan seluruh prosedur layanan untuk memastikan proses pemulangan berlangsung aman, tertib, dan nyaman bagi jemaah.

    Sebanyak tujuh kloter jemaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Air pada 11 Juni 2025 adalah sebagai berikut:

    1. Kloter 1 Embarkasi Makassar (UPG 01) membawa 392 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara AMAA Madinah;

    2. Kloter 1 Embarkasi Lombok (LOP 01) membawa 385 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara AMAA Madinah;

    3. Kloter 1 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 01) membawa 393 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara AMAA Madinah;

    4. Kloter 2 Embarkasi Makassar (UPG 02) membawa 392 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara AMAA Madinah;

    5. Kloter 1 Embarkasi Surabaya (SUB 01) membawa 380 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah;

    6. Kloter 2 Embarkasi Surabaya (SUB 02) membawa 380 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah; dan

    7. Kloter 1 Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS 01) membawa 442 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah.

    Barang Bawaan

    Satu hal yang selalu diingatkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia kepada para jemaah adalah tentang berat barang bawaan. Abdillah Abdillah juga mengingatkan seluruh jamaah yang belum diberangkatkan ke bandara agar mematuhi aturan barang bawaan penerbangan. Ia menekankan pentingnya disiplin dalam membawa barang agar proses di bandara berjalan lancar dan tertib.

    “Untuk keperluan kabin, hanya diperbolehkan membawa koper kecil (tas kabin) dan tas paspor. Tidak boleh membawa tas tambahan lain,” katanya.

    Ia mengimbau jamaah agar sejak dari hotel sudah mempersiapkan barang bawaannya sesuai ketentuan. “Kalau sudah tertib dari hotel, proses di bandara akan lebih cepat dan nyaman,” tegas Abdillah. [air/beq]

  • Rumah di Blimbingsari Banyuwangi Ludes Terbakar Saat Ditinggal Pemiliknya

    Rumah di Blimbingsari Banyuwangi Ludes Terbakar Saat Ditinggal Pemiliknya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik Nur Gatot Sunardi (51), warga Dusun Kedunen, Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, ludes terbakar pada Rabu malam (11/6/2025). Peristiwa kebakaran terjadi saat rumah dalam keadaan kosong karena pemilik sedang pergi.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan melalui Humas Muammar Kadhafi menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan kejadian sekitar pukul 00.00 WIB. Berdasarkan informasi dari saksi mata, kebakaran bermula sekitar pukul 23.28 WIB ketika Sri Muryani (54), warga setempat, melihat percikan api muncul dari kamar tengah rumah korban.

    Saat kejadian, rumah sedang tidak berpenghuni. Nur Gatot Sunardi tengah mengantar anak pertamanya bertanding bola voli. Sementara sang istri, Eka Sisanti (40), sedang beristirahat di rumah ibunya, dan anak kedua juga tidak berada di lokasi karena menginap di rumah saudara.

    Melihat kobaran api, Sri Muryani segera meminta pertolongan warga sekitar. Warga sempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun angin kencang membuat api cepat membesar. “Warga berbondong-bondong memadamkan api dengan peralatan seadanya, karena api semakin membesar akibat tiupan angin yang kencang. Karena itu warga langsung menghubungi Call Center Damkarmat,” kata Kadhafi.

    Petugas pemadam dari Mako Induk dan Sektor Srono diterjunkan ke lokasi pada pukul 00.04 WIB dan tiba di lokasi pukul 00.17 WIB. Mereka mengerahkan unit Fire Doom 05, Hino, dan unit suplai dari Sektor Srono untuk memadamkan api yang sudah melahap hampir seluruh bangunan.

    “Alhamdulillah pukul 01.25 WIB api berhasil dipadamkan,” ujar Kadhafi.

    Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik di kamar tengah rumah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp300 juta. “Tidak ada korban karena kondisi rumah sedang kosong, namun kerugian yang ditaksir karena kejadian ini capai ratusan juta,” pungkas Kadhafi. [alr/beq]

  • Bumbu Nusantara saat Haji 2024 Sebanyak 70 Ton, 2025 Sebanyak 475 Ton

    Bumbu Nusantara saat Haji 2024 Sebanyak 70 Ton, 2025 Sebanyak 475 Ton

    Makkah (beritajatim.com) – Dalam penilaian dan pandangan Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, ada empat terobosan yang dilakukan pihaknya dan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia, sehingga prosesi haji 2025 berjalan lancar dan sukses.

    Satu di antara terobosan dimaksud adalah penguatan ekosistem ekonomi haji. Ini merupakan program berkelanjutan sejak tiga tahun terakhir, dalam bentuk ekspor bumbu nusantara. Namun, lompatan tahun ini cukup signifikan.

    “Ekspor bumbu nusantara meningkat tajam hingga 475 ton pada musim haji 2025. Tahun 2023, ekspor bumbu nusantara sebanyak 16 ton. Tahun 2024, ekspor bumbu nusantara sekitar 70 ton,” kata Menag, Nasaruddin Umar saat jumpa pers di Kota Makkah, Selasa (10/6/2025) mengutip Kemenag.go.id, Rabu (11/6/2025).

    Masalah bumbu nusantara ini memiliki arti penting bagi jemaah haji Indonesia selama berada di Makkah dan Madinah. Makanan bercita rasa Indonesia sangat diharapkan jemaah haji, sehingga ketika kebutuhan dan harapan tersebut terpenuhi, diharapkan pemenuhan kebutuhan konsumsi jemaah haji tercukupi dengan baik dan memadai.

    Pola konsumsi yang teratur, bergizi tinggi, dan bercita rasa sesuai selera jemaah haji Indonesia sangat penting untuk menjaga dan memelihara fisik jemaah haji tetap sehat. Sebab, ibadah haji merupakan ritual fisik yang membutuhkan stamina prima dan banyak energi.

    Menag mengatakan penyelenggaraan Armuzna secara umum berjalan baik. Dia tak menutup mata dengan beberapa hal yang menjadi catatan perbaikan serta meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan jemaah. Namun, Menag juga mencatat sejumlah terobosan dalam penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M.

    Menurut Menag, setidaknya ada empat terobosan yang telah dilakukan pada operasional haji 1446 H/2025 M. Pertama, penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Ini merupakan hasil kesepakatan bersama pemerintah dan DPR dan sesuai arahan Presiden Prabowo Subiyanto. “BPIH tahun ini turun, dari rerata BPIH 2024 sebesar Rp93,4juta menjadi rerata BPIH sebesar Rp89,4 juta,” ujarnya.

    Kedua, mencegah praktik monopoli. Ini dilakukan dengan skema penyediaan layanan haji yang melibatkan delapan Syarikah. Hal ini, menurutnya, menjadi pondasi awal dalam menyesuaikan dengan transformasi penyelenggaraan ibadah haji yang sedang berlangsung di Saudi.

    Ketiga, pembayaran Dam melalui Adahi dan Baznas. Tahun ini, kali pertama, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menetapkan dua jalur pelaksanaan dam/hadyu. Jalur pertama, penyembelihan Dam/Hadyu di Tanah Suci dilakukan melalui Program Adahi yang dikelola Al-Haiah Al-Malakiah Makkah wal Masyair al Muqoddasah. Jalur kedua, penyembelihan Dam/Hadyu di Tanah Air.

    “Bagi jemaah yang mengikuti pendapat ulama yang membolehkan penyembelihan hewan Dam di Indonesia, pelaksanaan dapat dilakukan melalui BAZNAS. Sampai hari ini, terkumpul Rp21.290.432.707, untuk 8.451 dam,” kata Menag. [air/beq]

  • Persuasif, Pemkab Pamekasan Kembali Tertibkan PKL di Jl Jokotole

    Persuasif, Pemkab Pamekasan Kembali Tertibkan PKL di Jl Jokotole

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, kembali menertibkan pada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang membuka lapak di area terlarang, khususnya di sepanjang Jl Jokotole, Pamekasan, Rabu (11/6/2025).

    Penertiban tersebut diawali dengan apel gabungan yang dipimpin langsung oleh Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman di sisi timur Arek Lancor Pamekasan. Diikuti sejumlah instansi berbeda, di antaranya Satpol-PP, Dinas Perhubungan, Diskop UKM Naker, TNI-Polri, serta beberapa instansi lainnya.

    Penertiban tersebut dilakukan dengan pendekatan persuasif demi menjaga ketertiban dan keindahan kota. “Penertiban PKL ini merupakan kebijakan dilematis, satu sisi kita ingin ekonomi masyarakat tumbuh, sisi lainnya tata ruang kota dan ketertiban umum juga menjadi kebutuhan mendesak yang tidak bisa diabaikan,” kata KH Kholilurrahman.

    “Karena bagaimanapun, jika PKL berjualan di area terlarang tentu bisa merusak wajah kita dan mengganggu ketertiban umum. Sehingga pemerintah ini kita harus lakukan secara berkala demi menciptakan ketertiban dan kenyamanan di Pamekasan,” ungkapnya.

    Penataan tersebut dilakukan bukan semata-mata untuk menyingkirkan PKL, tetapi demi menciptakan suasana kota lebih nyaman, bersih dan layak huni. “Untuk itu, penertiban ini kita lakukan dengan mengedepankan prinsip dialog dan kemanusiaan, bukan dengan kekerasan,” tegasnya.

    “Secara prinsip kita ingin menata PKL tanpa ketegangan dan kekerasan, kalau perlu kita undang para PKL ke Pendopo, selanjutnya kita bicara dari hati ke hati demi mewujudkan suasana damai seperti yang kita harapkan bersama,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, penertiban tersebut sebagai tindak lanjut dari regulasi yang telah ditetapkan, seperti yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2021 serta Peraturan Bupati (Perbup) Pamekasan Nomor 101 Tahun 2022 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL.

    Dalam Perbup 101 Tahun 2022, telah diatur bahwa Pemkab Pamekasan menyediakan beberapa titik yang diperbolehkan bagi PKL untuk berjualan. Lokasi tersebut antara lain di sepanjang Jl Pintu Gerbang (sisi barat), Jl Jokotole (sisi selatan), serta Jl Wahid Hasyim (sisi barat hingga utara).

    Selain itu, Pemkab Pamekasan juga sudah menyiapkan 4 titik yang dijadikan sebagai Sentra PKL, yakni Food Colony (Jl Kesehatan), Sae Salera (Jl Niaga), Sae Rassa (Jl Dirgahayu), dan Eks PJK (Jl Trunojoyo). Apalagi di Food Colony juga banyak ruang kosong dan luas, sehingga bisa menampung para PKL. [pin]

  • Buruh Petik Jeruk di Jember Ngamuk, Dua Tewas, Istri Hamil Tua Kritis

    Buruh Petik Jeruk di Jember Ngamuk, Dua Tewas, Istri Hamil Tua Kritis

    Jember (beritajatim.com) – Seorang pria berprofesi sebagai buruh petik jeruk berinisial IN (27) Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur mengamuk, menyebabkan dua orang meninggal dunia dan dua orang kritis, termasuk istri pelaku, Selasa (10/6/2025) malam.

    Korban meninggal dunia adalah Armanu (57) dan ayah kandung tersangka Imam Syafii (52). Sementara dua korban lain yang dalam kondisi kritis adalah Farida (23), istri tersangka yang hamil delapan bulan dan paman tersangka Sanimin (65).

    Mulanya pada pukul 19.30 WIB, IN menuju rumah Armanu untuk menerima upah sebagai buruh petik jeruk sebesar Rp 150 ribu.

    Tak ada insiden apapun saat itu. Setelah urusan selesai, IN pulang.

    Namun pada pukul 20.15 WIB, IN yang kembali ke rumah mendadak mengambil clurit dan kembali ke rumah Amanu.

    “Tersangka membacok Korban dari belakang dan mengakibatkan Korban meninggal dunia di tempat,” kata Kepala Kepolisian Sektoe Umbulsari Ajun Komisaris Dian Eko Timoryono.

    Usai membacok sang juragan, IN pulang. Di sana, ayahnya Imam Syafii dan Farida sudah menanti. Cekcok terjadi.

    IN ngamuk dan membacok mereka. Sanimin yang tahu ada pertengkaran berusaha melerai. “Namun wajahnya dibacok juga oleh tersangka,” kata Dian..

    Syafii meninggal dunia di puskesmas. Sementara istri dan paman tersangka mendapat perawatan intensif karena dalam kondisi kritis.

    Polisi pun bergerak dan membekuk IN. Namun IN melakukan perlawanan dan menyerang petugas dengan golok. “Kami ferpaksa mengambil tindakan tegas terukur dengan cara melumpuhkan kaki pelaku,” kata Kapolsek.

    Polisi masih menyelidiki motif IN. Ada dugaan pelaku mengalami depresi. [wir/beq]

  • Kecelakaan Beruntun Libatkan Tiga Motor di Magetan, Pelajar dan Nakes Tewas

    Kecelakaan Beruntun Libatkan Tiga Motor di Magetan, Pelajar dan Nakes Tewas

    Magetan (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas tabrak beruntun yang melibatkan tiga sepeda motor terjadi pada Rabu pagi (11/6/2025) sekitar pukul 06.08 WIB di Jalan Raya Kawedanan–Nguntoronadi, tepatnya di depan Rumah Bidan Susi, Desa Simbatan, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan. Seorang pelajar berusia 16 tahun dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Korban meninggal dunia adalah N-A-P, pelajar asal Desa Genengan, Kecamatan Kawedanan, yang mengendarai sepeda motor Honda Revo Fit nomor polisi AE 2719 RG. Ia mengalami pendarahan di kepala, patah tangan dan kaki. Sementara dua pengendara lainnya mengalami luka-luka.

    Korban luka ringan adalah E-W (42), warga Kelurahan Kawedanan, pengendara Honda Beat AE 2769 DO, yang mengalami luka lecet di kaki kanan dan nyeri tangan kanan namun dalam kondisi sadar.

    Korban luka berat adalah F-M-N (27), seorang tenaga kesehatan, asal Desa Ngadirejo, pengendara Honda Stylo AE 2660 RC, yang mengalami patah tangan kanan, patah paha kanan, serta tidak sadarkan diri. Hingga akhirnya diketahui telah meninggal dunia saat hendak mendapatkan perawatan medis.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan, Iptu Sulanjar mengatakan, kecelakaan bermula saat sepeda motor Honda Revo Fit yang dikendarai N-A-P melaju dari arah timur ke barat atau fari arah Madiun ke arah Magetan. Saat mencoba mendahului Honda Beat yang dikendarai E-W, dari arah berlawanan datang Honda Stylo yang dikendarai F-M-N. Karena jarak yang terlalu dekat, tabrakan tidak dapat dihindari.

    “Setelah benturan dengan Honda Stylo, Revo Fit terjatuh ke kiri dan kembali tertabrak oleh Honda Beat yang berada di belakangnya,” terang Sulanjar.

    Tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan kemudian diamankan ke Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Magetan sebagai barang bukti. [fiq/aje]

  • Anggota Satlantas Polres Ngawi Tewas Tertabrak Truk Saat Pulang Dinas

    Anggota Satlantas Polres Ngawi Tewas Tertabrak Truk Saat Pulang Dinas

    Ngawi (beritajatim.com) – Anggota Satlantas Polres Ngawi, Bripka Sidik Pramono, mengalami kejadian tragis. Sepeda motor yang dia kendarai tertabrak truk boks di Jalan Raya Ngawi-Solo, tepatnya di depan Rumah Makan Duta, Desa Watualang, Kecamatan Ngawi, pada Rabu (11/9/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.

    Saat kejadian, Bripka Sidik Pramono diketahui dalam perjalanan pulang dari dinas menuju Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar. Berdasarkan informasi awal, korban diduga hendak menyeberang ke galeri ATM yang berada di sisi kanan jalan. Namun nahas, saat mengambil haluan ke jalur kanan, motornya ditabrak truk boks yang melaju dari arah berlawanan.

    “Truk dari barat. Diduga korban hendak menuju ke ATM, menyeberang, lalu tertabrak. Korban anggota polisi meninggal di lokasi,” ujar Andik Ari Siswoko, petugas keamanan di lokasi kejadian.

    Truk boks dengan kecepatan tinggi tersebut dikemudikan oleh Ahmad Setyo Bakti (35), warga Desa Betro, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Ahmad mengaku tidak sempat menghindar karena motor korban tiba-tiba mengambil arah kanan.

    “Ada motor berhenti, terus korban ke kanan. Tertabrak truk saya. Meninggal di lokasi, korban masih berseragam polisi,” ungkap Ahmad.

    Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, menyebut pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap sopir truk. “Kita masih olah TKP. Truk diduga melaju dengan kecepatan tidak sewajarnya di jalur ramai. Korban anggota kami tertabrak saat pulang dinas,” tegasnya.

    Jenazah Bripka Sidik langsung dibawa ke RSUD dr. Soeroto Ngawi untuk dilakukan visum. Sementara itu, kendaraan truk dan sepeda motor korban telah diamankan sebagai barang bukti. Sopir dan kenek truk saat ini masih dalam proses pemeriksaan di Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. [fiq/beq]

  • Polres Mojokerto Kota Intensifkan Pengamanan Lapas Kelas IIB, Dukung Sinergi Jaga Kamtibmas

    Polres Mojokerto Kota Intensifkan Pengamanan Lapas Kelas IIB, Dukung Sinergi Jaga Kamtibmas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota terus meningkatkan dukungan pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto sebagai bentuk tindak lanjut instruksi Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) terkait penguatan sinergi menjaga keamanan dan ketertiban.

    Dukungan itu diwujudkan melalui penambahan personel dan intensifikasi patroli sambang secara rutin di lingkungan Lapas. Langkah ini menjadi upaya preventif untuk mencegah potensi gangguan keamanan serta mempererat koordinasi antara kepolisian dan petugas pemasyarakatan.

    Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, mengapresiasi komitmen Polres Mojokerto Kota dalam menjaga stabilitas keamanan. “Sinergi ini sangat penting untuk mendukung tugas pembinaan dan pengawasan terhadap warga binaan. Patroli rutin dan penambahan personel sangat membantu kami,” ujar Rudi, Rabu (11/6/2025).

    Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel Somanonasa, menegaskan bahwa keamanan Lapas merupakan bagian dari tanggung jawab wilayah hukumnya. “Kami akan terus mendukung pengamanan Lapas Mojokerto. Patroli sambang dilakukan secara intens, antara 5 hingga 10 kali dalam sehari,” jelasnya.

    Ia juga menambahkan bahwa hubungan sinergis antara Polres Mojokerto Kota dan Lapas Kelas IIB Mojokerto selama ini telah terjalin dengan sangat baik. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penurunan personel setiap hari untuk memastikan kondisi Lapas tetap aman dan tertib.

    Melalui kerja sama yang terus diperkuat ini, diharapkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di dalam maupun sekitar lingkungan Lapas Kelas IIB Mojokerto tetap terjaga. Hal ini juga mendukung penuh program Akselerasi Pemasyarakatan Maju yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. [tin/beq]

  • Diduga Epilepsi Kambuh, Pria di Bangkalan Tercebur ke Dalam Sumur

    Diduga Epilepsi Kambuh, Pria di Bangkalan Tercebur ke Dalam Sumur

    Bangkalan (beritajatim.com) – Nasib naas dialami oleh SF (35) warga Desa Kranggan Timur, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan. Ia ditemukan tak bernyawa setelah tercebur ke dalam sumur sedalam 8 meter.

    Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Bangkalan, Arif Rahman Surya Atmaja mengatakan kejadian bermula saat korban hendak mandi sore. Diduga penyakit ayan yang dideritanya kumat.

    “Lalu korban tercebur ke dalam sumur. Tidak lama kemudian isterinya melihat korban didalam sumur dan meminta tolong warga,” ungkapnya, Rabu (11/6/2025).

    Warga berusaha menolong korban namun tidak ada yang berani masuk ke dalam sumur. Sehingga, warga melapor ke TNI-Polri dan BPBD Bangkalan untuk melakukan evakuasi.

    “Setelah itu tim gabungan melakukan evakuasi dan berhasil mengangkat korban yang sudah tidak bernyawa,” jelasnya.

    Saat diangkat, korban sudah tak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia. Diduga korban kehabisan oksigen setelah tenggelam didalam sumur.

    “Korban lalu dibawa pihak keluarga untuk selanjutnya dikebumikan,” pungkasnya.[sar/aje]

  • Ortu Lengah, Balita 1,5 Tahun Tewas Tenggelam di Sungai Sedayu Bantul DIY Dekat Rumah

    Ortu Lengah, Balita 1,5 Tahun Tewas Tenggelam di Sungai Sedayu Bantul DIY Dekat Rumah

    Bantul (beritajatim.com)– Peristiwa tragis menimpa seorang balita berusia 1,5 tahun bernama Kima Klahira Sally yang ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Bendo, Dusun Kepuhan, Argorejo, Sedayu, Bantul, pada Selasa (10/6/2025) siang kemarin.

    Anak perempuan tersebut ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 13.45 WIB, tak jauh dari rumahnya, setelah sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya. Korban diketahui baru belajar berjalan dan diduga keluar rumah tanpa pengawasan orang dewasa.

    Menurut keterangan ayah korban, Dwi Setyawan (40), awalnya ia menyadari anaknya tidak berada di dalam rumah sekitar pukul 13.15 WIB. Setelah mencari di sekitar rumah namun tidak menemukan jejak sang anak, ia meminta bantuan tetangga untuk ikut mencari.

    “Pencarian dilakukan secara spontan bersama warga sekitar. Tidak lama kemudian, korban ditemukan dalam keadaan tenggelam di sungai yang berada di dekat rumah,” ungkap Dwi.

    Korban langsung dibawa ke RS Sedayu General Hospital untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, dokter Muhammad Nugroho Putra yang memeriksa menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia sekitar 30 menit sebelum dibawa ke rumah sakit. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Diketahui, sungai tempat korban ditemukan memiliki kedalaman sekitar 40 cm. Meski terlihat dangkal, kondisi tersebut tetap berbahaya, terutama bagi anak kecil yang belum stabil saat berjalan.

    Pihak Polsek Sedayu yang datang ke lokasi bersama petugas PMI dan tim medis langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mencatat keterangan saksi, dan memastikan tidak ada unsur kriminal dalam kejadian ini.

    Kapolsek Sedayu, Kompol Slamet Subiyantoro, SH, mengonfirmasi bahwa keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut secara hukum.

    “Orang tua korban telah membuat pernyataan tertulis bahwa mereka menerima peristiwa ini sebagai musibah,” ujarnya.

    Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak, terutama balita yang baru belajar berjalan dan masih rentan terhadap risiko di sekitar lingkungan rumah. [aje]