Category: Beritajatim.com Regional

  • Minimarket Anggota Aprindo Surabaya Sepakat Gratiskan Parkir dan Rekrut Jukir Resmi

    Minimarket Anggota Aprindo Surabaya Sepakat Gratiskan Parkir dan Rekrut Jukir Resmi

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah minimarket yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di Surabaya sepakat menggratiskan parkir bagi pelanggan dan memperkerjakan juru parkir resmi mulai Rabu (18/6/2025). Komitmen itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, usai menggelar pertemuan bersama pengusaha minimarket di Ruang Sidang Wali Kota.

    “Alhamdulillah loh, toko modern hari ini komitmen gratis (parkir). Dan saya juga mengatakan dengan gratis itu tadi tetap memberikan pegawai yang bertugas sebagai tukang parkir,” ujar Wali Kota Eri.

    Eri menjelaskan, kesepakatan ini merupakan hasil diskusi panjang selama enam hari antara Pemkot Surabaya dan para pengusaha retail. Minimarket yang sepakat melaksanakan kebijakan parkir gratis di antaranya Alfamart, Indomaret, Alfamidi, Lawson, Circle K, dan Family Mart.

    “Oleh sebab itu saya ta’dzim dan berterima kasih banyak kepada minimarket semuanya,” kata Eri menambahkan.

    Meski parkir digratiskan, Eri menegaskan bahwa hal tersebut tidak menghapus kewajiban membayar pajak parkir sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2018. Perda tersebut mengatur bahwa setiap tempat usaha tetap dikenai pajak parkir sebesar 10 persen.

    “Jadi (dalam perda) ini pajak parkir itu adalah 10 persen yang diberikan kepada kita (pemkot),” jelasnya.

    Wali Kota Eri berharap langkah yang dilakukan para pengusaha retail ini dapat menjadi contoh bagi pelaku usaha lain, seperti rumah makan dan tempat hiburan, agar turut menyediakan lahan parkir, mempekerjakan jukir resmi, dan tertib membayar pajak.

    “Mereka akan saya jadikan contoh, untuk rumah makan atau tempat usaha lainnya yang menyediakan lahan parkir,” tegasnya.

    Dukungan terhadap kebijakan ini juga datang dari kalangan pengusaha. Romadoni, anggota Aprindo Surabaya, menyatakan pihaknya siap mendukung langkah Pemkot Surabaya dalam merekrut juru parkir resmi, terutama dari warga sekitar.

    “Kami mewakili teman-teman retail bahwasanya kita membantu dan mendukung Pemkot Surabaya untuk memberdayakan lingkungan sekitar untuk menjadi petugas parkir resmi kami. Dengan Perda Nomor 3 Tahun 2018 itu terjawab bahwasanya kita wajib menyediakan petugas parkir resmi dari perusahaan,” ujarnya. [ram/beq]

  • Komsos Nasional ke-XII Ajak Umat Jadi Misionaris Digital yang Lembut dan Membawa Harapan

    Komsos Nasional ke-XII Ajak Umat Jadi Misionaris Digital yang Lembut dan Membawa Harapan

    Malang (beritajatim.com) – Perayaan Komunikasi Sosial Nasional (Komsos) ke-XII Tahun 2025 yang digelar di Aula SMAK St. Albertus Malang, Sabtu (14/6/2025), mengusung tema pesan Paus Fransiskus: “Bagikanlah Dengan Lemah Lembut Harapan Yang Ada Di Dalam Hatimu.” Tema ini menjadi seruan bagi seluruh pelaku komunikasi sosial se-Indonesia untuk menjadi misionaris digital yang membawa kelembutan, cinta damai, dan harapan di tengah arus komunikasi yang semakin destruktif.

    Romo Stephanus Jemmy Fantaw dari Komisi Komsos Keuskupan Malang menjelaskan bahwa setiap 24 Januari, Paus selalu menyampaikan pesan untuk Hari Komunikasi Sedunia. Tahun ini, pesan Paus selaras dengan peringatan Tahun Yubelium 2025 yang dirayakan Gereja Katolik sedunia.

    “Tahun ini wujud kepedulian Bapak Suci terhadap situasi komunikasi pada zaman ini yang cenderung bersifat destruktif, atau bersifat untuk menghancurkan kekerasan dan tindakan-tindakan yang membuat seseorang kehilangan harapan,” tegas Romo Jemmy, Rabu (18/6/2025).

    Ia berharap, perayaan Komsos ini menjadi momentum penting untuk membangun gaya komunikasi baru yang lebih menumbuhkan semangat dan harapan. Bukan komunikasi yang membangun tembok, tetapi membangun jembatan antarpribadi.

    “Kita tidak menjadi pribadi yang menghancurkan, melainkan mampu menjadi rekan seperjalanan yang berdialog seperti sahabat yang meneguhkan, menguatkan, dan membantu orang untuk mencintai kehidupan,” lanjutnya.

    Komsos Nasional ke-XII diikuti peserta dari berbagai keuskupan di Indonesia. Selain seminar, juga diadakan berbagai pendampingan sejak 11–15 Juni 2025, dan ditutup dengan Perayaan Ekaristi bersama insan komunikasi sosial serta media. Seluruh rangkaian acara ini juga diisi konten digital untuk menangkal perilaku destruktif dan memperkuat harapan melalui media.

    Sementara itu, Romo Antonius Steven Lalu selaku Sekretaris Komsos Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) menekankan pentingnya tiga unsur utama dalam perayaan Hari Komunikasi: spiritualitas, formasi, dan solidaritas.

    “Unsur ini ada pesan utama yakni pesan dari Paus Fransiskus De Sales juga. Sehingga tujuan utama bisa tersampaikan kepada umat manusia sesuai pesannya. Yakni, bagikanlah dengan lemah lembut pengharapan yang ada di dalam hati,” jelasnya.

    Romo Steven mengajak seluruh peserta untuk benar-benar menjalani panggilan sebagai agen misionaris digital yang menyuarakan harapan.

    “Kita bersama-sama untuk menjadi agen misionaris di dunia digital untuk membawa voice. Bisa membangkitkan harapan, kita harus melucuti komunikasi agresif, yakni komunikasi yang menghancurkan, komunikasi yang memecah belah diganti dengan komunikasi dari hati. Dan itu semua pesan Bapak Suci Paus Fransiskus,” pungkasnya. [yog/beq]

  • Mustain Kembali Terpilih sebagai Ketua PWI Sidoarjo

    Mustain Kembali Terpilih sebagai Ketua PWI Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo menggelar Konferensi IV bertema “Memperkuat Peran Pers dalam Akselerasi Pembangunan Daerah”, yang berlangsung di Gedung Youth Center Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Sidoarjo, Rabu (18/6/2025).

    Konferensi dibuka oleh Plt Sekretaris Diskominfo Sidoarjo, Sulistianto, dan dihadiri oleh Plt Ketua PWI Jawa Timur, Machmud Suhermono, Plt Sekretaris Disporapar Sidoarjo, Rachmad Eko Firmansjah, serta seluruh pengurus dan anggota PWI Sidoarjo.

    Dalam pemilihan ketua, terdapat dua kandidat, yakni Mustain dari Harian Bangsa dan Sugeng Purnomo dari Zona Jatim. Berdasarkan hasil voting, Mustain meraih 22 suara dan kembali terpilih sebagai Ketua PWI Sidoarjo untuk periode 2025–2028.

    Setelah terpilih, Mustain menyampaikan komitmennya untuk memperkuat organisasi dan terus mendorong profesionalisme di kalangan jurnalis. Ia menegaskan pentingnya PWI yang solid dan mampu menjadi jembatan aspirasi masyarakat serta berperan aktif dalam pembangunan daerah.

    “Terima kasih kepada seluruh pengurus. Alhamdulillah, proses demokrasi hari ini berjalan dengan baik. Saatnya kita kembali bersatu membangun PWI Sidoarjo yang solid,” ujar Mustain.

    Mustain menjelaskan bahwa “PWI Solid” mencakup lima prinsip utama. Yaitu, Sinergi dalam membangun jurnalisme yang berkualitas, Objektivitas sebagai landasan karya jurnalistik, Loyalitas terhadap kode etik dan integritas profesi, Inovasi dalam menghadapi era transformasi digital, serta Dedikasi untuk kesejahteraan wartawan dan masyarakat.

    “Kami juga berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan Kabupaten Sidoarjo yang lebih baik dan maju,” ucapnya.

    Sementara itu, Plt Ketua PWI Jatim, Machmud Suhermono, mengingatkan bahwa dunia pers saat ini tengah menghadapi tantangan besar. Baik dari sisi internal maupun eksternal. Salah satunya adalah pengurangan tenaga kerja di sejumlah perusahaan media.

    “Namun tugas utama kita tetap menyampaikan informasi yang independen. Setiap berita harus melalui proses verifikasi dan klarifikasi. Pers tidak boleh disamakan dengan media sosial,” tegasnya.

    Machmud juga mendorong penguatan literasi media di tengah masyarakat, termasuk di lingkungan sekolah dan instansi pemerintahan.

    “Dengan literasi media yang kuat, para pemangku kepentingan tidak akan takut menerima media, karena mereka bisa membedakan mana media yang kredibel dan mana yang tidak,” pungkasnya. (isa/but)

  • Rem Blong, Pikap L300 Terguling di Wringin Bondowoso

    Rem Blong, Pikap L300 Terguling di Wringin Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal menimpa sebuah mobil pikap Mitsubishi L300 bernomor polisi W-8205-DU di ruas jalan penghubung Bondowoso–Besuki, tepatnya di depan area pohon jati Desa Sumber Canting, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, Rabu (18/6/2025) pagi.

    Kasatlantas Polres Bondowoso, AKP Achmat Rochan, mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.45 WIB. Pikap yang dikemudikan Jubriyanto (46), warga Desa Glinseran, Kecamatan Wringin, diduga mengalami rem blong sehingga sopir tidak mampu mengendalikan kendaraan.

    “Dugaan awal, kecelakaan terjadi akibat rem blong sehingga pengemudi tidak mampu mengendalikan laju kendaraan. Mobil kemudian keluar jalur dan terguling,” jelas AKP Rochan kepada BeritaJatim.com.

    Pikap tersebut mengangkut sejumlah penumpang yang mayoritas merupakan petani dan ibu rumah tangga asal wilayah sekitar. Saat kejadian, kendaraan melaju dari arah selatan ke utara.

    Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun seorang penumpang, Latipa (57), warga Desa Jatitambang, mengalami luka pada punggung telapak tangan kanannya dan segera dilarikan ke Puskesmas Wringin untuk mendapatkan perawatan medis.

    Sementara penumpang lain seperti Busiri (50), Sam’ati (50), Tosi (50), Latif (50), Faturrozi (50), dan Awa (50) dilaporkan selamat tanpa mengalami luka.

    Kerugian material akibat kecelakaan ini ditaksir mencapai Rp3 juta. Polisi telah mengamankan kendaraan dan terus mendalami kronologi serta penyebab pasti kecelakaan.

    “Pengemudi kendaraan niaga diimbau agar rutin memeriksa sistem pengereman dan kondisi teknis kendaraan sebelum digunakan, guna mencegah kejadian serupa di kemudian hari,” tegas AKP Rochan. [awi/beq]

  • Sebulan Latihan Tari, Ratusan Murid di Blitar Kecewa Tampil Tak Dilihat Gibran

    Sebulan Latihan Tari, Ratusan Murid di Blitar Kecewa Tampil Tak Dilihat Gibran

    Blitar (beritajatim.com) – Ratusan murid asal Blitar Raya kecewa karena tidak jadi tampil di depan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Meski telah berdandan layaknya penari tradisional namun para murid tersebut gagal tampil di depan Gibran.

    Para murid ini pun kecewa karena merasa rasa kerja kerasnya tidak dihargai. Padahal para murid ini sudah berlatih tari selama lebih dari 2 pekan, bahkan para penari cilik yang merupakan siswa sekolah dasar (SD) telah berlatih selama hampir 1 bulan.

    Namun sayangnya kerja keras anak-anak tersebut tidak membuahkan hasil. Persiapan panjang agar bisa tampil maksimal di hadapan Wapres RI, justru pupus begitu saja.

    “Katanya untuk menyambut Wapres tapi ya gitu. Kecewa lah terlanjur latihan mengorbankan waktu,” ucap Refaldi, salah satu penari.

    Para siswa ini sebenarnya sudah mempersiapkan matang-matang penampilan tarinya. Bahkan para murid perempuan telah berdandan sejak pukul 03.00 WIB dini hari demi bisa tampil maksimal di hadapan Wapres Gibran.

    “Make up jam 3 sampai jam 6 pagi, agak sedih tapi ya tidak apa-apa,” ucap Rahma, murid.

    Meski kecewa namun para siswa ini tidak mempermasalahkan kepergian Gibran sebelum mereka tampil. Ratusan siswa ini pun mencoba berlapang dada dan menerima kenyataan yang ada.

    “Bayangannya sih ditonton sama Mas Gibrannya tapi keburu pulang ya tidak ada-apa,” tegasnya.

    Gibran sendiri memang berkunjung ke Blitar Djadoel. Awalnya Pemerintah Kota Blitar memang menyediakan protokoler penyambutan, namun Gibran justru langsung masuk ke dalam alun-alun Kota Blitar untuk melihat lapak UMKM.

    Wapres RI tersebut pun tidak sempat melihat tarian penyambutan yang disiapkan oleh ratusan murid se Blitar Raya. Begitu selesai Gibran juga langsung pergi meninggalkan Blitar Djadoel tanpa menunggu gelaran tari dari para murid. [owi/beq]

  • Bojonegoro Kehilangan Hutan 5.080 Hektare, Itulah Sebabnya Sering Banjir

    Bojonegoro Kehilangan Hutan 5.080 Hektare, Itulah Sebabnya Sering Banjir

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Secara keseluruhan, Kabupaten Bojonegoro memiliki luasan 230.706 hektare. Dari jumlah itu, sekitar 40 persennya adalah kawasan hutan. Dengan luas mencapai 94.397 hektare. Namun, kondisi tutupan pohon saat ini terus berkurang.

    Berdasarkan data Global Forest Watch, sejak tahun 2001 hingga 2024, Bojonegoro telah kehilangan 5.080 hektare tutupan pohon. Angka tersebut menempatkan Bojonegoro pada posisi kelima tertinggi deforestasi atau pengurangan luas hutan di Jawa Timur.

    Pemerhati lingkungan Bojonegoro Institute (BI) Arief Dwi Setiawan mengatakan, dampak berkurangnya tutupan pohon tersebut setidaknya sudah mulai terasa. Seperti maraknya kejadian bencana banjir bandang, tanah longsor, hingga bencana kekeringan yang semakin meluas.

    “Pada 2023, sebanyak 109 desa mengalami kekeringan, meningkat drastis dari 50 desa pada tahun sebelumnya,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro Luluk Alifah mengatakan, pengurangan tutupan lahan atau hutan di Kabupaten Bojonegoro itu terjadi karena beberapa sebab. Seperti penebangan liar, kebakaran lahan dan hutan, serta alih fungsi lahan.

    DLH Bojonegoro mencatat, pada awal tahun 2025 penebangan pohon liar ada sebanyak 114 kasus hingga per Maret 2025. Sementara, kebakaran lahan dan hutan pada musim kemarau tahun 2024 terjadi sebanyak 47 peristiwa kebakaran, dengan rincian 8 kebakaran hutan dan 39 kebakaran lahan.

    “Penebangan pohon untuk alih fungsi lahan pertanian dan perkebunan yang berlebihan ini menyebabkan kerusakan ekologis dan meningkatkan risiko bencana alam,” ungkapnya. [lus/but]

  • Parkir Non Tunai di Probolinggo, Solusi Cerdas Atasi Jukir Nakal

    Parkir Non Tunai di Probolinggo, Solusi Cerdas Atasi Jukir Nakal

    Probolinggo (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Probolinggo mulai menerapkan sistem parkir non tunai sebagai langkah nyata untuk menghadirkan pelayanan publik yang lebih transparan dan modern. Tak hanya soal efisiensi, kebijakan ini juga menjadi tameng dari praktik jukir nakal yang kerap dikeluhkan masyarakat.

    Peluncuran sistem parkir digital ini dilakukan langsung oleh Wali Kota Aminuddin di Alun-Alun Kota Probolinggo. Di tempat yang sama, masyarakat mendapatkan edukasi dari Dinas Perhubungan terkait tata cara penggunaan sistem pembayaran berbasis QRIS ini.

    “Cukup scan barcode, bayar parkir bisa langsung lewat ponsel. Tidak perlu uang tunai, tidak perlu repot cari kembalian. Yang terpenting, kita bisa menutup celah kecurangan,” ujar Aminuddin.

    Langkah ini menyasar masalah lama yang kerap terjadi di lapangan: kebocoran retribusi dan setoran parkir yang tak masuk kas daerah. Dengan sistem non tunai, uang parkir langsung disetor ke kas daerah tanpa campur tangan petugas lapangan.

    Kepala Dinas Perhubungan Kota Probolinggo, Agus Efendy, menjelaskan bahwa masyarakat yang telah membayar parkir berlangganan tahunan yang dibayarkan bersamaan dengan pajak kendaraan tidak perlu lagi membayar retribusi saat parkir di tepi jalan.

    “Kami ingin masyarakat tahu bahwa kendaraan plat Probolinggo yang sudah berlangganan, parkirnya gratis di tepi jalan. Jadi tidak usah membayar lagi, baik motor maupun mobil,” jelas Agus.

    Namun, sistem berbeda berlaku pada acara-acara tertentu yang bersifat insidentil. Misalnya, saat ada kegiatan di Alun-Alun seperti Pasar Minggu, pertandingan di stadion, atau event di GOR. Dalam kondisi tersebut, semua kendaraan baik dari dalam maupun luar kota tetap dikenakan tarif parkir.

    “Yang penting, semua pembayaran dilakukan secara non tunai. Jadi petugas parkir tidak menerima uang fisik. Ini mengurangi peluang korupsi dan meningkatkan kepercayaan publik,” tambahnya.

    Selain memberikan kenyamanan, sistem ini sekaligus memperjelas peran jukir yang kini lebih fokus pada pelayanan dan pengaturan kendaraan. Tak ada lagi celah untuk ‘bermain’ dengan uang retribusi.

    Dengan hadirnya parkir non tunai, Probolinggo menunjukkan komitmennya untuk maju menuju kota yang lebih transparan, modern, dan bebas dari praktik-praktik nakal yang merugikan masyarakat. [ada/aje]

  • Tak Temukan PMKS, Satpol PP Kabupaten Mojokerto Intensifkan Patroli di Simpang Empat RA Basoeni

    Tak Temukan PMKS, Satpol PP Kabupaten Mojokerto Intensifkan Patroli di Simpang Empat RA Basoeni

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto kembali melaksanakan patroli preventif secara rutin di kawasan simpang empat RA Basoeni, Kecamatan Sooko, Rabu (18/6/2025). Namun petugas tak menemukan keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

    Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Mahendra Widho Wicaksono menyampaikan jika patroli tersebut merupakan bagian dari patroli cegah dini yang dilakukan secara continuable atau berkelanjutan. Tujuannya untuk mencegah potensi gangguan ketertiban umum dan menertibkan keberadaan PMKS dari luar daerah.

    “Hasil pemantauan hari ini menunjukkan hasil positif. Tidak ditemukan PMKS yang mangkal di lokasi tersebut, sehingga kami menyatakan kawasan ini sebagai zero area PMKS,” ungkapnya, Rabu (18/6/2025).

    Selain patroli langsung di lapangan, pemantauan juga dilakukan melalui sistem CCTV live streaming Pasoepati milik Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) Kabupaten Mojokerto. Hal tersebut untuk memastikan pengawasan berjalan maksimal dan real-time.

    Suasana lalu-lintas tersebut terpantau lebih tertib dan nyaman bagi pengguna jalan. Hal ini sejalan dengan tujuan utama kegiatan, yakni menciptakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Mojokerto Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

    “Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh insan media yang telah berperan aktif mempublikasikan upaya preventif ini. Sinergi antara pemerintah dan media sangat penting demi mewujudkan Mojokerto yang nyaman, tertib, dan tentram,” pungkasnya. [tin/aje]

  • Lerai Keributan, Pria di Mojokerto Dibacok hingga Luka Parah

    Lerai Keributan, Pria di Mojokerto Dibacok hingga Luka Parah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang pria berinisial DE (34), warga Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, ditangkap jajaran Satreskrim Polres Mojokerto setelah melakukan pembacokan terhadap Samsul Hadi (44), warga Dusun Kowang, Desa Gebangsari, Kecamatan Jatirejo. Insiden penganiayaan berat ini terjadi pada Minggu (11/5/2025) sore, sekitar pukul 15.30 WIB, di Dusun Buluh, Desa Dukuhngarjo, Kecamatan Jatirejo.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Nova Indra Pratama menjelaskan, kejadian bermula saat korban mencoba melerai keributan antar warga. Namun niat baik itu berujung tragis setelah pelaku datang membawa senjata tajam jenis bendo dan langsung menyerang korban.

    “Korban semula hanya berniat melerai keributan yang melibatkan beberapa orang. Namun, tidak lama kemudian pelaku datang membawa senjata tajam jenis bendo dan langsung membacok korban di bagian leher belakang,” kata AKP Nova, Rabu (18/6/2025).

    Akibat pembacokan tersebut, korban mengalami luka robek sepanjang 12 sentimeter di bagian belakang leher. Dalam kondisi terluka, korban berupaya menyelamatkan diri dengan berlari ke area persawahan tebu sebelum akhirnya berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Dian Husada di Kecamatan Sooko untuk mendapatkan perawatan intensif.

    “Tim Jatanras Polres Mojokerto langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap DE di kediamannya di Dusun Bancang, Desa Pakis, Kecamatan Trowulan. Dalam penggerebekan tersebut, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sebilah bendo, satu kaos berwarna biru berlumuran darah, serta celana jeans biru yang juga dipenuhi bercak darah,” kata Nova.

    Saat ini tersangka dan barang bukti sudah diamankan di Mapolres Mojokerto. Kami masih melakukan pendalaman terhadap motif pelaku. Dugaan awal mengarah pada buntut dari pertikaian sebelumnya yang melibatkan warga, [tin/beq]

  • Pedagang Pasar Pacar Keling Surabaya Tolak Relokasi 

    Pedagang Pasar Pacar Keling Surabaya Tolak Relokasi 

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 68 pedagang di Pasar Pacar Keling Surabaya akan direlokasi imbas proyek pembangunan jalan di Jalan Tambang Boyo sisi barat.

    Para pedagang terdampak proyek pembangunan jalan diminta untuk segera mengosongkan lapak atau stand jualan mereka. Rencananya, pembongkaran dilakukan bertahap, mulai 23 Juni 2025.

    Direktur PD Pasar Surya, Agus Priyo Akhirono, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pedagang Pasar Pacar Keling yang terdampak akan direlokasi ke tiga pasar di Surabaya.

    “Betul karena pembangunan tersebut pedagang Pasar Pacar Keling akan direlokasi di tiga pasar terdekat yaitu Pasar Pucang, Pasar Gubeng Masjid, dan Pasar Tambah Rejo,” kata Agus Priyo, Rabu (18/6).

    Kondisi pembangunan jalan Tambang Boyo sisi barat (dok. Rama Indra/beritajatim.com)

    Agus Priyo menjelaskan, relokasi pasar dilakukan karena lokasi lama sudah tidak memungkinkan untuk kegiatan berdagang. Hal ini disebabkan penyempitan lahan akibat pembongkaran untuk pelebaran jalan.

    “Di area Pasar Pacar Keling sudah tidak cukup ya, kalau dipaksakan kasihan pedagang,” jelas Agus Priyo.

    Sementara, mayoritas pedagang Pasar Pacar Keling yang terdampak proyek pembangunan jalan ini menolak rencana relokasi tersebut.

    Ahmad (56), salah seorang pedagang mengatakan, mayoritas pedagang menolak direlokasi. Pertimbangannya jarak tempuh pasar baru yang jauh dengan tempat tinggal mereka.

    “Pertimbangannya kalau direlokasi ke pasar lain itu akan kena biaya ongkos lebih besar. Ditambah lagi, kita juga harus mencari pelanggan baru dan itu tidak gampang,” kata Ahmad.

    Ahmad mengaku, ia bersama pedagang lain telah mengusulkan peningkatan atau pembangunan lantai 2 di Pasar Pacar Keling kepada Pemerintah Kota (0emkot) Surabaya, agar pedagang tidak perlu direlokasi ke pasar lain.

    “Usulan kami sudah tersampaikan, agar pasar ini ditingkat saja. Tapi sejauh ini usulan tersebut belum direspon,” ucapnya. [ama/but]