Category: Beritajatim.com Regional

  • Lapas Mojokerto Beri Pelatihan Kemandirian Warga Binaan

    Lapas Mojokerto Beri Pelatihan Kemandirian Warga Binaan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto terus memperkuat program pembinaan kemandirian bagi warga binaan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan yakni menjalin koordinasi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Mojokerto dalam rangka menghadirkan pelatihan keterampilan bersertifikat.

    “Koordinasi ini penting sebagai upaya kami menghadirkan pembinaan yang tepat guna,” ungkap Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Kasi Binadik dan Giatja), Lapas Kelas IIB Mojokerto, Bambang Budiantoro Hutabarat, Rabu (18/6/2025).

    Dalam koordinasi dengan BLK Mojokerto tersebut, dibahas sejumlah program pelatihan yang akan disesuaikan dengan minat dan potensi warga binaan. Beberapa diantaranya mencakup keterampilan pertukangan dan pengelasan, budidaya ikan lele, peternakan ayam, serta peternakan kambing.

    Selain pelatihan teknis, program ini juga akan difokuskan pada penguatan soft skill, etos kerja, serta penanaman mental kewirausahaan bagi warga binaan. Melalui kolaborasi tersebut, Lapas Kelas IIB Mojokerto berharap dapat mencetak lebih banyak warga binaan yang tidak hanya taat aturan, tetapi juga siap mandiri dan produktif setelah menyelesaikan masa pidananya.

    “Dengan pelatihan dari pihak profesional seperti BLK, kami berharap warga binaan memiliki keahlian yang diakui dan siap berdaya saing setelah keluar dari Lapas,” harapnya. [tin/but]

  • Jejak Bung Karno di Ploso: Komunitas Sejarah Desak Penetapan Situs Kelahiran Sang Proklamator di Jombang

    Jejak Bung Karno di Ploso: Komunitas Sejarah Desak Penetapan Situs Kelahiran Sang Proklamator di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah desakan penuh semangat datang dari kalangan pegiat sejarah di Kabupaten Jombang. Komunitas Pelestari Sejarah (Kompas) Jombang meminta Bupati Jombang, Warsubi, untuk segera mengambil langkah konkret: menetapkan secara resmi titik nol kelahiran Ir. Soekarno, Sang Proklamator, yang diyakini berada di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, sebagai situs sejarah melalui Surat Keputusan (SK) Bupati.

    Desakan ini bukan tanpa dasar. Mochamad Hendy—yang akrab disapa Gambit—selaku Ketua Kompas Jombang, menegaskan bahwa bukti-bukti sejarah yang dikumpulkan pihaknya semakin mengerucut pada satu kesimpulan: Bung Karno dilahirkan pada 6 Juni 1902 di sebuah rumah di Gang Buntu, Desa Rejoagung, Ploso, Jombang. Klaim lama tentang kelahiran di Surabaya pada 6 Juni 1901, menurut mereka, perlahan-lahan kehilangan pijakan.

    “Pemerintah Kabupaten Jombang baiknya segera sat-set untuk menetapkan titik nol Bung Karno itu sebagai tempat lahirnya Bung Karno,” kata Gambit, Rabu (18/6/2025).

    Tak hanya berhenti pada data dan narasi sejarah, Kompas Jombang bahkan telah menggulirkan wacana pembebasan lahan di lokasi yang diyakini sebagai tempat kelahiran Bung Karno. Dukungan swadaya dan gotong royong menjadi kekuatan mereka. “Teman-teman juga siap urunan, dan kami bisa ajak komunitas lain,” imbuhnya.

    Dorongan ini menjadi semakin kuat karena pada tahun 2024 lalu, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Jombang telah mengeluarkan rekomendasi resmi untuk penetapan situs tersebut sebagai bagian dari warisan sejarah yang harus dilindungi. Beberapa diskusi publik dan kajian ilmiah pun telah dilakukan, menandakan bahwa ini bukan sekadar wacana sesaat.

    “Kami harap Pak Bupati bisa segera mengeluarkan SK, setidaknya di tingkat kabupaten dulu, sebelum naik ke ranah yang lebih tinggi,” tutur Gambit. “Kalau bisa sebelum pergantian tahun.”

    Jejak sejarah Bung Karno di Ploso bukan hanya tentang fakta kelahiran, tapi juga tentang pengakuan identitas lokal terhadap peran besar Jombang dalam sejarah Indonesia. Komunitas sejarah berharap, langkah kecil berupa SK bupati bisa menjadi gerbang awal untuk membangun kesadaran nasional akan jejak yang selama ini luput dari sorotan utama.

    Kini, keputusan ada di tangan Pemerintah Kabupaten Jombang. Apakah akan membiarkan lembar sejarah ini tetap samar, atau justru menjadikannya terang—sebagai kebanggaan dan warisan yang dijaga untuk generasi mendatang. [suf]

  • Truk Tertabrak Kereta di Perlintasan Tanpa Penjaga di Lamongan, Sopir Meninggal

    Truk Tertabrak Kereta di Perlintasan Tanpa Penjaga di Lamongan, Sopir Meninggal

    Lamongan (beritajatim.com) – Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang dan penjaga di Desa Karanglangit, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 14.22 WIB. Sebuah truk tangki berisi air tertabrak Kereta Ambarawa Ekspres 265 jurusan Surabaya–Semarang, menewaskan sopir truk di lokasi kejadian.

    Truk tangki tersebut dikemudikan oleh Ahmad Ainun Badiuyun, warga Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Saat itu, korban hendak menyeberang masuk ke desa dari arah utara. Namun, dari arah timur melaju cepat Kereta Ambarawa Ekspres yang langsung menghantam bagian depan truk.

    Benturan keras membuat kondisi truk rusak berat. Kepala truk bahkan terlepas dari rangka dan roda depannya sempat terpental hingga masuk ke sebuah warung yang berada tepat di sisi perlintasan. Sopir mengalami luka serius di bagian kepala dan perut, dan dinyatakan meninggal dunia di tempat. Jenazah korban dievakuasi ke RS Muhammadiyah Lamongan oleh petugas medis.

    “Rodanya tadi terlempar ke dalam warung, orang yang ngopi bergegas lari menjauh, jadi tidak ada yang terluka,” kata Rafa, warga yang juga penjaga warung di dekat lokasi kejadian.

    Petugas dari Polres Lamongan bersama tim teknis PT KAI langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan tengah menyelidiki penyebab pasti insiden ini. Evaluasi terhadap aspek keselamatan di perlintasan tanpa penjaga juga akan dilakukan.

    Peristiwa ini kembali menjadi peringatan akan pentingnya kewaspadaan saat melintasi perlintasan sebidang, terutama yang tidak dilengkapi sistem pengamanan aktif seperti palang dan penjaga. [fak/beq]

  • Pencarian Penumpang Kapal Lompat ke Laut di Sumenep Terhambat Cuaca

    Pencarian Penumpang Kapal Lompat ke Laut di Sumenep Terhambat Cuaca

    Sumenep (beritajatim.com) – Pencarian terhadap Rahmat (49), warga Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep, Madura yang melompat ke laut dari Kapal Sabuk Nusantara 91, hingga saat ini belum membuahkan hasil.

    “Pencarian terhambat cuaca, yakni gelombang tinggi dan hujan. Karena itu, kami tidak bisa melakukan pencarian terlalu ke tengah,” kata Koordinator Basarnas Sumenep Imam Nahrawi, Rabu (18/06/2025).

    Memurutnya, Basarnas telah melakukan pemetaan arah di perairan tempat kejadian. Korban kemungkinan terbawa arus ke arah tenggara. “Karena itu, petugas mulai memfokuskan pencarian ke wilayah tenggara. Tapi belum membuahkan hasil. Pencarian masih akan kami lakukan,” ungkapnya.

    Sementara Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Raas, Wahid Hasyim Asyari mengaku telah berkoordinasi dengan nelayan di Pulau Raas agar membantu proses pencairan Rahmat.

    “Penyisiran di pinggir pantai juga sudah dilakukan. Tapi belum ada tanda-tanda keberadaan korban. Biasanya kalau terbawa arus besar bisa sampai ke tepi pantai,” ujarnya.

    Rahmat berangkat dari Pelabuhan Kalianget pada Minggu (15/06/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Kapal berlayar menuju Pelabuhan Batu Guluk, Pulau Kangean.

    Setiba di Perairan Raas, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai petani ini tiba-tiba melompat ke laut di sekitar perairan selatan Desa Ketupat, Pulau Raas.

    Saat ABK mendapat laporan bahwa ada penumpang yang melompat ke laut dari dek 4 sisi kanan kapal, nahkoda pun memutuskan untuk balik arah melakukan pencarian di Perairan Raas. Namun setelah melakukan pencarian berjam-jam, penumpang yang melompat ke laut itu belum ditemukan. Kapal kemudian melanjutkan perjalanan ke Kangean. (tem/ted)

  • Viral Video Pengeroyokan di Konvoi Anniversary Persebaya, Korban Minta Polisi Usut Tuntas

    Viral Video Pengeroyokan di Konvoi Anniversary Persebaya, Korban Minta Polisi Usut Tuntas

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah video yang memperlihatkan aksi pengeroyokan saat konvoi perayaan Anniversary ke-98 Persebaya Surabaya viral di media sosial dan menuai kecaman publik. Kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (18/6/2025) dini hari di kawasan Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, dan melibatkan Kevin Tirta Budianto sebagai korban.

    Dalam keterangannya, Kevin menjelaskan bahwa insiden bermula saat dirinya tengah berkendara pulang dan melintasi Jalan Basuki Rahmat. Ia berpapasan dengan rombongan suporter Persebaya yang melaju melawan arus lalu lintas. Salah satu pengendara disebut sengaja mengemudi secara zigzag meskipun mengetahui ada mobil di jalur yang benar.

    “Diriku udah minggir itu, jadi aku jalan terus. Entah nyenggol salah satu dari mereka, aku pun jalan terus sampai diteriaki tabrak lari sama maling,” ujar Kevin saat dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025).

    Kevin, yang merasa tidak bersalah, memutuskan turun dari kendaraan untuk menjelaskan situasi sekaligus memastikan tidak ada yang terluka. Namun, kerumunan justru memanas dan terjadi percekcokan yang berujung pada keributan antarsuporter. Pihak Polsek Tegalsari yang berada tepat di seberang lokasi sempat melerai dan meredakan situasi.

    “Namun setelah dilerai pihak Polsek Tegalsari, karena lokasi kejadian itu berseberangan dengan kantor mereka, keributan sempat mereda,” tambahnya.

    Kevin mengungkap bahwa seorang anggota kepolisian bahkan ikut terkena pukulan saat mencoba melerai. Ia lalu diberi opsi untuk melanjutkan perjalanan pulang atau mengikuti proses ke kantor polisi. Karena situasi tampak telah tenang, Kevin memilih untuk pulang.

    Namun baru beberapa saat kemudian, Kevin kembali dikejar oleh rombongan yang sama. Saat hendak berbelok ke arah Embong Wungu, massa mulai merusak mobilnya dan menyeretnya keluar dari kendaraan untuk dikeroyok secara brutal.

    “Gerombolan tersebut sudah tidak bisa diajak bicara baik-baik. Mobil saya dirusak, saya ditarik keluar dan terjadi pengeroyokan itu,” tegas Kevin.

    Akibat kejadian tersebut, Kevin mengalami luka serius di pelipis, bibir pecah, memar di bagian dada, serta kerusakan parah pada mobilnya. Ia telah menjalani visum dan melaporkan kejadian ke Polrestabes Surabaya.

    “Saya sudah visum, sekarang masih nunggu hasil. Wajah-wajah pelaku terekam jelas di video. Tolong diusut tuntas,” pintanya. [ram/beq]

  • 3 Anggota PMII Diduga Ditangkap Paspampres, Wakapolres Blitar Beri Klarifikasi

    3 Anggota PMII Diduga Ditangkap Paspampres, Wakapolres Blitar Beri Klarifikasi

    Blitar (beritajatim.com) – Waka Polres Blitar Kota, Kompol Subiyantana memberikan klarifikasi terkait tiga mahasiswa anggota PC PMII Blitar yang diduga ditangkap Paspampres. Menurut dia, tiga mahasiswa tersebut bukan ditangkap melainkan hanya dihalau. Bahkan setelah dihalau, ketiga PMII PC Blitar itu juga diajak untuk makan siang bersama.

    Menurut Kompol Subiyantana, ke 3 mahasiswa tersebut tidak dilakukan penangkapan namun hanya dihalau agar tidak menerobos rombongan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang hendak makan siang di rumah makan ayam bakar Bu Mamik.

    “Saat rombongan wakil presiden hendak ke Makam Bu Mamik tiba-tiba ada 3 orang yang akan menerobos barisan, sehingga dari barisan pengamanan untuk dipinggirkan supaya tidak menghalangi jalan,” kata Waka Polres Blitar Kota, Kompol Subiyantana, Rabu (18/06/2025).

    Kompol Subiyantana menjelaskan bahwa dalam prosedur pengamanan Wapres di bagian ring 1 harus steril. Sehingga saat ketiga mahasiswa PMII Blitar tersebut hendak menerobos barisan maka dilakukan penghalauan.

    “Kan kalau VVIP harus steril, harus tidak ada kendala,” tegasnya.

    Ketiga PMII Blitar tersebut pun tidak lakukan pemrosesan hukum lanjutan. Para mahasiswa tersebut pun langsung diajak makan dan dipulangkan usai dihalau tersebut.

    “Ketiganya sekarang sudah pulang lawong cuma disuruh minggir saja,” tegasnya.

    Penghalauan ini disebut sebagai upaya antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Petugas pengamanan pun hanya menghalau dan tidak melakukan hal-hal lain.

    “Itu saat rombongan masuk, jadi pengamanan internal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya. [owi/beq]

  • Minimarket Anggota Aprindo Surabaya Sepakat Gratiskan Parkir dan Rekrut Jukir Resmi

    Minimarket Anggota Aprindo Surabaya Sepakat Gratiskan Parkir dan Rekrut Jukir Resmi

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah minimarket yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di Surabaya sepakat menggratiskan parkir bagi pelanggan dan memperkerjakan juru parkir resmi mulai Rabu (18/6/2025). Komitmen itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, usai menggelar pertemuan bersama pengusaha minimarket di Ruang Sidang Wali Kota.

    “Alhamdulillah loh, toko modern hari ini komitmen gratis (parkir). Dan saya juga mengatakan dengan gratis itu tadi tetap memberikan pegawai yang bertugas sebagai tukang parkir,” ujar Wali Kota Eri.

    Eri menjelaskan, kesepakatan ini merupakan hasil diskusi panjang selama enam hari antara Pemkot Surabaya dan para pengusaha retail. Minimarket yang sepakat melaksanakan kebijakan parkir gratis di antaranya Alfamart, Indomaret, Alfamidi, Lawson, Circle K, dan Family Mart.

    “Oleh sebab itu saya ta’dzim dan berterima kasih banyak kepada minimarket semuanya,” kata Eri menambahkan.

    Meski parkir digratiskan, Eri menegaskan bahwa hal tersebut tidak menghapus kewajiban membayar pajak parkir sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2018. Perda tersebut mengatur bahwa setiap tempat usaha tetap dikenai pajak parkir sebesar 10 persen.

    “Jadi (dalam perda) ini pajak parkir itu adalah 10 persen yang diberikan kepada kita (pemkot),” jelasnya.

    Wali Kota Eri berharap langkah yang dilakukan para pengusaha retail ini dapat menjadi contoh bagi pelaku usaha lain, seperti rumah makan dan tempat hiburan, agar turut menyediakan lahan parkir, mempekerjakan jukir resmi, dan tertib membayar pajak.

    “Mereka akan saya jadikan contoh, untuk rumah makan atau tempat usaha lainnya yang menyediakan lahan parkir,” tegasnya.

    Dukungan terhadap kebijakan ini juga datang dari kalangan pengusaha. Romadoni, anggota Aprindo Surabaya, menyatakan pihaknya siap mendukung langkah Pemkot Surabaya dalam merekrut juru parkir resmi, terutama dari warga sekitar.

    “Kami mewakili teman-teman retail bahwasanya kita membantu dan mendukung Pemkot Surabaya untuk memberdayakan lingkungan sekitar untuk menjadi petugas parkir resmi kami. Dengan Perda Nomor 3 Tahun 2018 itu terjawab bahwasanya kita wajib menyediakan petugas parkir resmi dari perusahaan,” ujarnya. [ram/beq]

  • Komsos Nasional ke-XII Ajak Umat Jadi Misionaris Digital yang Lembut dan Membawa Harapan

    Komsos Nasional ke-XII Ajak Umat Jadi Misionaris Digital yang Lembut dan Membawa Harapan

    Malang (beritajatim.com) – Perayaan Komunikasi Sosial Nasional (Komsos) ke-XII Tahun 2025 yang digelar di Aula SMAK St. Albertus Malang, Sabtu (14/6/2025), mengusung tema pesan Paus Fransiskus: “Bagikanlah Dengan Lemah Lembut Harapan Yang Ada Di Dalam Hatimu.” Tema ini menjadi seruan bagi seluruh pelaku komunikasi sosial se-Indonesia untuk menjadi misionaris digital yang membawa kelembutan, cinta damai, dan harapan di tengah arus komunikasi yang semakin destruktif.

    Romo Stephanus Jemmy Fantaw dari Komisi Komsos Keuskupan Malang menjelaskan bahwa setiap 24 Januari, Paus selalu menyampaikan pesan untuk Hari Komunikasi Sedunia. Tahun ini, pesan Paus selaras dengan peringatan Tahun Yubelium 2025 yang dirayakan Gereja Katolik sedunia.

    “Tahun ini wujud kepedulian Bapak Suci terhadap situasi komunikasi pada zaman ini yang cenderung bersifat destruktif, atau bersifat untuk menghancurkan kekerasan dan tindakan-tindakan yang membuat seseorang kehilangan harapan,” tegas Romo Jemmy, Rabu (18/6/2025).

    Ia berharap, perayaan Komsos ini menjadi momentum penting untuk membangun gaya komunikasi baru yang lebih menumbuhkan semangat dan harapan. Bukan komunikasi yang membangun tembok, tetapi membangun jembatan antarpribadi.

    “Kita tidak menjadi pribadi yang menghancurkan, melainkan mampu menjadi rekan seperjalanan yang berdialog seperti sahabat yang meneguhkan, menguatkan, dan membantu orang untuk mencintai kehidupan,” lanjutnya.

    Komsos Nasional ke-XII diikuti peserta dari berbagai keuskupan di Indonesia. Selain seminar, juga diadakan berbagai pendampingan sejak 11–15 Juni 2025, dan ditutup dengan Perayaan Ekaristi bersama insan komunikasi sosial serta media. Seluruh rangkaian acara ini juga diisi konten digital untuk menangkal perilaku destruktif dan memperkuat harapan melalui media.

    Sementara itu, Romo Antonius Steven Lalu selaku Sekretaris Komsos Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) menekankan pentingnya tiga unsur utama dalam perayaan Hari Komunikasi: spiritualitas, formasi, dan solidaritas.

    “Unsur ini ada pesan utama yakni pesan dari Paus Fransiskus De Sales juga. Sehingga tujuan utama bisa tersampaikan kepada umat manusia sesuai pesannya. Yakni, bagikanlah dengan lemah lembut pengharapan yang ada di dalam hati,” jelasnya.

    Romo Steven mengajak seluruh peserta untuk benar-benar menjalani panggilan sebagai agen misionaris digital yang menyuarakan harapan.

    “Kita bersama-sama untuk menjadi agen misionaris di dunia digital untuk membawa voice. Bisa membangkitkan harapan, kita harus melucuti komunikasi agresif, yakni komunikasi yang menghancurkan, komunikasi yang memecah belah diganti dengan komunikasi dari hati. Dan itu semua pesan Bapak Suci Paus Fransiskus,” pungkasnya. [yog/beq]

  • Mustain Kembali Terpilih sebagai Ketua PWI Sidoarjo

    Mustain Kembali Terpilih sebagai Ketua PWI Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo menggelar Konferensi IV bertema “Memperkuat Peran Pers dalam Akselerasi Pembangunan Daerah”, yang berlangsung di Gedung Youth Center Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Sidoarjo, Rabu (18/6/2025).

    Konferensi dibuka oleh Plt Sekretaris Diskominfo Sidoarjo, Sulistianto, dan dihadiri oleh Plt Ketua PWI Jawa Timur, Machmud Suhermono, Plt Sekretaris Disporapar Sidoarjo, Rachmad Eko Firmansjah, serta seluruh pengurus dan anggota PWI Sidoarjo.

    Dalam pemilihan ketua, terdapat dua kandidat, yakni Mustain dari Harian Bangsa dan Sugeng Purnomo dari Zona Jatim. Berdasarkan hasil voting, Mustain meraih 22 suara dan kembali terpilih sebagai Ketua PWI Sidoarjo untuk periode 2025–2028.

    Setelah terpilih, Mustain menyampaikan komitmennya untuk memperkuat organisasi dan terus mendorong profesionalisme di kalangan jurnalis. Ia menegaskan pentingnya PWI yang solid dan mampu menjadi jembatan aspirasi masyarakat serta berperan aktif dalam pembangunan daerah.

    “Terima kasih kepada seluruh pengurus. Alhamdulillah, proses demokrasi hari ini berjalan dengan baik. Saatnya kita kembali bersatu membangun PWI Sidoarjo yang solid,” ujar Mustain.

    Mustain menjelaskan bahwa “PWI Solid” mencakup lima prinsip utama. Yaitu, Sinergi dalam membangun jurnalisme yang berkualitas, Objektivitas sebagai landasan karya jurnalistik, Loyalitas terhadap kode etik dan integritas profesi, Inovasi dalam menghadapi era transformasi digital, serta Dedikasi untuk kesejahteraan wartawan dan masyarakat.

    “Kami juga berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan Kabupaten Sidoarjo yang lebih baik dan maju,” ucapnya.

    Sementara itu, Plt Ketua PWI Jatim, Machmud Suhermono, mengingatkan bahwa dunia pers saat ini tengah menghadapi tantangan besar. Baik dari sisi internal maupun eksternal. Salah satunya adalah pengurangan tenaga kerja di sejumlah perusahaan media.

    “Namun tugas utama kita tetap menyampaikan informasi yang independen. Setiap berita harus melalui proses verifikasi dan klarifikasi. Pers tidak boleh disamakan dengan media sosial,” tegasnya.

    Machmud juga mendorong penguatan literasi media di tengah masyarakat, termasuk di lingkungan sekolah dan instansi pemerintahan.

    “Dengan literasi media yang kuat, para pemangku kepentingan tidak akan takut menerima media, karena mereka bisa membedakan mana media yang kredibel dan mana yang tidak,” pungkasnya. (isa/but)

  • Rem Blong, Pikap L300 Terguling di Wringin Bondowoso

    Rem Blong, Pikap L300 Terguling di Wringin Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal menimpa sebuah mobil pikap Mitsubishi L300 bernomor polisi W-8205-DU di ruas jalan penghubung Bondowoso–Besuki, tepatnya di depan area pohon jati Desa Sumber Canting, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, Rabu (18/6/2025) pagi.

    Kasatlantas Polres Bondowoso, AKP Achmat Rochan, mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.45 WIB. Pikap yang dikemudikan Jubriyanto (46), warga Desa Glinseran, Kecamatan Wringin, diduga mengalami rem blong sehingga sopir tidak mampu mengendalikan kendaraan.

    “Dugaan awal, kecelakaan terjadi akibat rem blong sehingga pengemudi tidak mampu mengendalikan laju kendaraan. Mobil kemudian keluar jalur dan terguling,” jelas AKP Rochan kepada BeritaJatim.com.

    Pikap tersebut mengangkut sejumlah penumpang yang mayoritas merupakan petani dan ibu rumah tangga asal wilayah sekitar. Saat kejadian, kendaraan melaju dari arah selatan ke utara.

    Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun seorang penumpang, Latipa (57), warga Desa Jatitambang, mengalami luka pada punggung telapak tangan kanannya dan segera dilarikan ke Puskesmas Wringin untuk mendapatkan perawatan medis.

    Sementara penumpang lain seperti Busiri (50), Sam’ati (50), Tosi (50), Latif (50), Faturrozi (50), dan Awa (50) dilaporkan selamat tanpa mengalami luka.

    Kerugian material akibat kecelakaan ini ditaksir mencapai Rp3 juta. Polisi telah mengamankan kendaraan dan terus mendalami kronologi serta penyebab pasti kecelakaan.

    “Pengemudi kendaraan niaga diimbau agar rutin memeriksa sistem pengereman dan kondisi teknis kendaraan sebelum digunakan, guna mencegah kejadian serupa di kemudian hari,” tegas AKP Rochan. [awi/beq]