Category: Beritajatim.com Regional

  • 350 Personel Gabungan Siaga Pengamanan Malam Takbiran di Tuban

    350 Personel Gabungan Siaga Pengamanan Malam Takbiran di Tuban

  • Dihalau Saat Hampiri Wapres Gibran, 3 Mahasiswa PMII di Blitar Diajak Makan Siang

    Dihalau Saat Hampiri Wapres Gibran, 3 Mahasiswa PMII di Blitar Diajak Makan Siang

    Blitar (beritajatim.com) – Tiga mahasiswa anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar dihalau oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka hendak makan siang di Rumah Makan Ayam Bakar Bu Mamik, Blitar, Rabu (18/06/2025).

    Wakapolres Blitar Kota, Kompol Subiyantana, memberikan klarifikasi bahwa ketiga mahasiswa tersebut tidak ditangkap, melainkan dihalau karena berusaha mendekati rombongan Wapres yang hendak memasuki rumah makan.

    “Saat rombongan Wapres hendak masuk ke Rumah Makan Bu Mamik, tiba-tiba ada 3 orang yang berusaha menerobos barisan pengamanan. Mereka kemudian dipinggirkan agar tidak menghalangi jalan,” kata Kompol Subiyantana.

    Subiyantana menjelaskan bahwa prosedur pengamanan Wapres mengharuskan ring 1 steril dari orang-orang yang tidak berkepentingan. Penghalauan tersebut merupakan upaya antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Prosedur VVIP mengharuskan ring 1 steril. Tidak boleh ada kendala,” tegasnya.

    Ketiga mahasiswa PMII tersebut tidak menjalani proses hukum. Setelah dihalau, mereka justru diajak makan siang bersama rombongan dan kemudian dipulangkan.

    “Setelah dihalau, mereka diajak makan dan dipulangkan. Tidak ada proses hukum lanjutan,” pungkas Waka Polres Blitar Kota.

    Sejalan dengan pernyataan Wakapolres Blitar Kota, Dandim 0808/Blitar, Letkol Inf Hendra Sukmana, menambahkan bahwa prosedur pengamanan yang dilakukan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

    “Pengamanan VVIP, khususnya Wapres, memiliki SOP yang ketat. Apa yang dilakukan oleh Paspampres dan aparat keamanan lainnya sudah sesuai prosedur untuk menjamin keamanan dan keselamatan Wapres selama berada di Blitar,” ujar Dandim 0808/Blitar.

    “Penghalauan tersebut merupakan bagian dari upaya preventif untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.” tambah Dandim 0808/Blitar. [owi/beq]

  • Dandim 0814 Jombang Terima Penghargaan dari Bulog atas Kontribusi Program Serap Gabah

    Dandim 0814 Jombang Terima Penghargaan dari Bulog atas Kontribusi Program Serap Gabah

    Jombang (beritajatim.com) – Komando Distrik Militer (Kodim) 0814 Jombang kembali mencatatkan prestasi membanggakan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dandim 0814 Jombang, Letkol Kav Devid Eko Junanto, menerima penghargaan dari Perum Bulog atas kontribusi signifikan dalam mengawal dan mendampingi program serap gabah di wilayah teritorialnya.

    Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog, Mayjen TNI Novi Helmy, dalam seremoni yang digelar di Gedung Serbaguna Oryza, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu sore (18/6/2025). Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-58 Perum Bulog.

    Kodim 0814 Jombang dinilai berhasil menjalankan peran strategis dalam menyukseskan program serap gabah. Bahkan, capaian serap gabah yang diraih Kodim Jombang mencapai 100 persen dari target yang ditetapkan hingga akhir April 2025.

    “Kami mengapresiasi sinergi Kodim Jombang dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras. Peran aktif TNI menjadi kunci keberhasilan penyerapan gabah tahun ini,” ujar Mayjen TNI Novi Helmy.

    Terpisah, Dandim 0814 Jombang, Letkol Kav Devid Eko Junanto menyampaikan bahwa penghargaan yang diterimanya merupakan hasil kerja sama dan dedikasi banyak pihak, terutama para Babinsa yang terlibat langsung di lapangan. “Ketahanan pangan adalah ketahanan negara,” tandasnya.

    Ia menambahkan, Kodim 0814 Jombang akan terus berkomitmen mendukung ketahanan pangan sebagai bagian integral dari upaya mewujudkan ketahanan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Dengan adanya penghargaan ini, Kodim 0814 Jombang siap bersinergi dengan semua pihak dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di Kabupaten Jombang,” pungkasnya. [suf]

  • Kedatangan Jemaah Haji Kloter 23-25 Padati Jalan Urip Sumoharjo Sumenep

    Kedatangan Jemaah Haji Kloter 23-25 Padati Jalan Urip Sumoharjo Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Jalan Urip Sumoharjo di sekitar GOR A. Yani Sumenep berubah menjadi lautan manusia sejak Rabu (18/6/2025) malam hingga Kamis (19/6/2025) pagi. Ribuan warga memadati ruas jalan tersebut untuk menyambut kedatangan jemaah haji asal Kabupaten Sumenep dari kloter 23, 24, dan 25.

    Masyarakat tampak antusias berjalan kaki menuju area kedatangan di dalam kompleks GOR A. Yani. Meski kendaraan penjemput diparkir rapi di pinggir jalan, hanya satu mobil berstiker khusus yang diizinkan masuk ke dalam GOR.

    “Aturan penjemputan ini kami berlakukan untuk mencegah penumpukan orang di dalam GOR. Yang lain silakan menunggu di luar,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Setkab Sumenep, Kamiluddin, Kamis (19/6/2025).

    Ia juga menyampaikan bahwa sekitar 80 jemaah memilih dijemput langsung oleh keluarga di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, dan tidak ikut dalam rombongan bus. “Memang boleh. Diperbolehkan jika jemaah haji ingin langsung dijemput keluarganya di Surabaya. Silakan disampaikan langsung ke petugas Kemenag Sumenep,” jelasnya.

    Sementara jemaah yang ikut rombongan menggunakan armada bus yang telah disediakan oleh Pemkab Sumenep. Setibanya di GOR A. Yani, seluruh bus diarahkan masuk ke lapangan parkir, namun pintu bus belum dibuka hingga prosesi penyambutan resmi selesai dilakukan.

    Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, hadir langsung menyambut kedatangan jemaah haji. Ia menyampaikan rasa syukur atas keselamatan dan kesehatan seluruh jemaah selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.

    “Kami mengucapkan selamat datang para tamu Allah. Selamat berkumpul kembali dengan keluarga. Kami tahu, para jemaah sudah rindu keluarganya. Keluarga di rumah juga pasti merindukan yang baru pulang dari Tanah Suci,” ujar Bupati.

    Ia berharap seluruh ibadah yang dijalani selama di Makkah dan Madinah diterima oleh Allah SWT. “Semoga seluruh ibadahnya diterima Allah SWT dan menjadi haji yang mabrur. Semoga setelah berhaji ini, mampu meningkatkan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.

    Menurut Bupati, Pemkab Sumenep terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji, baik saat keberangkatan maupun pemulangan, serta dalam hal pembinaan pra dan pasca haji.

    “Alhamdulillah, tahun ini berjalan lancar, mulai pemberangkatan hingga pemulangan. Semua ini berkat kekompakan jemaah haji dan panitia. Kalau tidak kompak, pasti ada kendala. Tapi tahun ini semua saling mendukung,” pungkasnya. [tem/beq]

  • Selang Elpiji Bocor Picu Kebakaran Rumah di Bojonegoro, Rugi Capai Rp400 Juta

    Selang Elpiji Bocor Picu Kebakaran Rumah di Bojonegoro, Rugi Capai Rp400 Juta

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik warga di Desa Jajar, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, ludes terbakar akibat kebocoran selang elpiji yang menyambar api kompor saat memasak, Kamis (19/6/2025) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp400 juta.

    Kebakaran terjadi sekitar pukul 05.30 WIB dan dilaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro Pos Temayang pada pukul 05.43 WIB. Petugas segera menuju lokasi dan tiba pada pukul 05.56 WIB. Proses pemadaman berlangsung hingga pukul 07.40 WIB.

    Kepala Bidang Penyelamatan dan Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bojonegoro, Ahmad Agus Salim, menjelaskan bahwa kebakaran bermula dari kebocoran pada selang elpiji yang tersambar api kompor. “Api dengan cepat membesar dan membakar bagian rumah serta toko milik korban,” ujarnya.

    Diketahui, rumah tersebut milik Muh Khoirum (39), seorang wiraswasta. Bangunan yang terbakar berukuran 7 x 20 meter dengan kondisi terbakar sekitar 50 persen. Meski demikian, aset senilai Rp300 juta berhasil diselamatkan, termasuk sebagian bangunan rumah dan isi etalase toko.

    Dalam operasi pemadaman, Damkarmat Bojonegoro mengerahkan tiga unit armada, yakni satu unit fire truck Pos Temayang, satu unit fire truck Firedome Pos Kota, dan satu unit water supply dari Pos Kota. Sebanyak sembilan personel dilibatkan dalam penanganan kebakaran tersebut.

    “Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam peristiwa ini. Tiga orang penghuni rumah berhasil diselamatkan,” lanjutnya.

    Setelah proses pemadaman, petugas Damkarmat juga memberikan sosialisasi kepada warga sekitar tentang pencegahan kebakaran, penanganan awal saat kebakaran terjadi, serta membagikan informasi terkait tugas pokok dan fungsi Damkarmat beserta nomor call center. Dalam penanganan kebakaran ini, turut terlibat unsur Babinsa Sukosewu, Polsek Sukosewu, dan masyarakat setempat. [lus/beq]

  • Marak LGBT, Ansor Tuban Teguhkan Komitmen Edukasi Kaum Muda Jaga Moralitas

    Marak LGBT, Ansor Tuban Teguhkan Komitmen Edukasi Kaum Muda Jaga Moralitas

    Tuban (beritajatim.com) – Maraknya keberadaan grup LGBT di media sosial yang aktif di wilayah Kabupaten Tuban mendorong Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Tuban untuk mempertegas komitmen mereka dalam menjaga moralitas publik, terutama di kalangan generasi muda. Langkah ini ditegaskan menyusul diamankannya dua admin grup “Gay Tuban” oleh Polres Tuban pada Rabu (18/6/2025).

    Ketua PC GP Ansor Tuban, H. Abdul Muiz, menyampaikan apresiasi terhadap langkah cepat aparat kepolisian dalam menindak aktivitas online yang dianggap menyimpang dari norma sosial dan agama. “Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas langkah cepat dan tegas Polres Tuban dalam menangani kasus tersebut,” ujarnya, Kamis (19/6/2025).

    Ia menyebut fenomena ini sebagai peringatan pentingnya peran aktif masyarakat sipil dalam menjaga ruang publik, khususnya media sosial, dari pengaruh negatif terhadap moral generasi muda. Menurutnya, GP Ansor akan terus menggiatkan edukasi publik mengenai bahaya perilaku menyimpang.

    “Kami akan terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya perilaku menyimpang, baik dari sisi agama, sosial, maupun kesehatan, dan akan kami fokuskan pada sekolah, pesantren, dan lingkungan komunitas melalui pendekatan persuasif dan berbasis nilai keagamaan,” tegasnya.

    Sebagai bagian dari upaya konkret, GP Ansor Tuban mengandalkan peran Badan Siber Ansor yang aktif melakukan patroli media sosial. Gus Muiz, sapaan akrab Abdul Muiz, mengatakan bahwa pengawasan digital ini penting untuk mencegah penyebaran konten berbahaya, terutama di kalangan remaja.

    “Kami akan pantau secara berkala untuk mencegah penyebaran konten berbahaya di kalangan remaja,” ujarnya.

    Selain itu, GP Ansor Tuban juga membangun sinergi dengan lembaga pendidikan, tokoh agama, dan instansi pemerintah dalam rangka mengawal nilai-nilai luhur bangsa yang dinilai terancam oleh budaya luar yang bertentangan, termasuk aktivitas LGBT.

    “Kami tidak akan tinggal diam. Media sosial bukan ruang bebas nilai. Patroli digital akan kami intensifkan demi menjaga ruang publik tetap sehat dan bermoral,” pungkas Gus Muiz. [dya/beq]

  • Detik-Detik Eksekusi Rumah Dr Soetomo Surabaya Memanas, Kelompok Massa Mulai Saling Dorong

    Detik-Detik Eksekusi Rumah Dr Soetomo Surabaya Memanas, Kelompok Massa Mulai Saling Dorong

    Surabaya (beritajatim.com) – Kelompok massa yang tergabung dalam MAKI dan GRIB melakukan perlawanan saat juru sita dari Pengadilan Negeri (PN) Surabaya berusaha memasuki area objek sengketa yakni rumah di jalan Dr Soetomo nomor 55.

    Kapolrestabes Surabaya Lutfi Sulistyawan yang memimpin pengamanan proses eksekusi melakukan peringatan pada para pihak yang mencoba menghalangi proses eksekusi.

    “Saya peringatkan untuk ketiga kalinya, untuk para pihak yang tidak berkepentingan silahkan mundur. Karena siapa pun yang menghalangi proses eksekusi maka dapat dipidana,” ujar Kapolrestabes Surabaya Lutfi Sulistyawan , Kamis (19/6/2025).

    Lutfi kemudian menginstruksikan pasukan Dalmas Polrestabes Surabaya untuk maju ke area lokasi. Namun upaya itu mendapat perlawanan dari kelompok massa.

    Sambil terus merangsek ke area lokasi, Lutfi sesekali memerintahkan anggotanya untuk mengamankan sejumlah orang.

    “Anggota Resmob, itu yang menyalakan petasan adalah bagian dari melawan petugas. Amankan dia,” ujar Lutfi.

    Saat petugas Dalmas terus berupaya masuk ke area lokasi. Sempat terjadi aksi dorong antara pasukan Dalmas dengan kelompok Massa. Saling dorong pun tidak bisa dihindarkan. Sejumlah orang dari kelompok massa dipaksa mundur oleh petugas kepolisian.

    Situasi semakin memanas saling dorong terus terjadi antara petugas Dalmas dan kelompok massa.

    Lutfi kemudian menginstruksikan pada anggota Dalmas untuk mundur dan memerintahkan pasukan Brimob untuk maju.

    “Pasukan Dalmas cepat mundur, pasukan Brimob maju. Cepat cepat,” teriak Lutfi.

    Ratusan pasukan Brimob yang sudah bersiaga pun akhirnya masuk ke area lokasi eksekusi.

    Saat ini masih dilakukan negosiasi antara petugas dengan kelompok massa serta pihak termohon eksekusi. [uci/ian]

  • Ratusan Orang Padati Eksekusi Rumah Jalan Dr Soetomo 55 Surabaya, Arus Lalu Lintas Dialihkan

    Ratusan Orang Padati Eksekusi Rumah Jalan Dr Soetomo 55 Surabaya, Arus Lalu Lintas Dialihkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Ratusan orang dari Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (Grib) dan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) memadati Jalan dr Soetomo 55, Surabaya. Diketahui, hari ini, Kamis (19/06/2025)  juru sita Pengadilan Negeri (PN) Surabaya mengadakan eksekusi ketiga terhadap rumah di Jalan dr Soetomo 55.

    Pantauan Beritajatim.com, eksekusi ini membuat Jalan dr Soetomo sisi selatan arah ke Jalan Diponegoro ditutup total oleh pihak kepolisian. Para pengendara yang hendak melintas jalan dr Soetomo menuju Jalan Diponegoro dialihkan menuju Jalan Doktor Wahidin dan Jalan M.H Thamrin.

    Tampak petugas kepolisian, Satpol PP dan Dishub Kota Surabaya melakukan pengaturan lalu lintas untuk mengurangi kemacetan. Sesekali, arus lalu lintas di lokasi terhenti dan macet karena volume kendaraan. Namun, keadaan tersebut tidak berlangsung lama.

    Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanti saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya mengerahkan 702 anggota untuk mengamankan jalannya eksekusi.

    “Ada 702 anggota gabungan untuk mengamankan eksekusi. Termasuk sejumlah petugas yang melakukan pengaturan jalan,” kata Rina.

    Diketahui, Tim kuasa hukum dari Handoko Wibisono, pemohon eksekusi atas objek sengketa rumah di Jalan Dr Soetomo nomor 55 Surabaya, meminta semua pihak untuk menghormati proses hukum yang telah berkekuatan hukum tetap.

    Hal ini disampaikan menyusul aksi penolakan yang dilakukan oleh massa dari organisasi Grib dan MAKI saat Pengadilan Negeri (PN) Surabaya berencana melaksanakan eksekusi pada Kamis (19/6/2025).

    “Kita berharap semua pihak menghormati proses hukum. Karena ini adalah pelaksanaan dari proses hukum yang sudah berkekuatan hukum tetap,” kata Aris Priyono, tim kuasa hukum Handoko Wibisono.

    Sementara itu, kelompok massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (Grib) dan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) tampak memenuhi kawasan Jalan Dr Soetomo, lokasi rumah yang akan dieksekusi. Mereka melakukan orasi dan meneriakkan penolakan atas eksekusi yang dilakukan PN Surabaya.

    Ketua MAKI Jawa Timur, Heru Satrio, menyatakan bahwa organisasinya akan terus melakukan perlawanan terhadap eksekusi tersebut. Ia menilai proses ini tidak mencerminkan keadilan dan menduga adanya praktik mafia tanah dalam kasus tersebut.

    “Kita akan terus melawan dan akan kita buktikan bahwa ada mafia tanah dibalik ini,” ujarnya. (ang/ian)

  • Peraturan Wali Kota Disepelekan, Tarif Parkir di Blitar Djadoel Rp5 Ribu

    Peraturan Wali Kota Disepelekan, Tarif Parkir di Blitar Djadoel Rp5 Ribu

    Blitar (beritajatim.com) – Peraturan tarif parkir yang ditetapkan Wali Kota Blitar untuk event Blitar Djadoel 2025 ternyata tidak diindahkan oleh para juru parkir. Meskipun Pemerintah Kota Blitar telah menetapkan tarif resmi sebesar Rp2 ribu untuk sepeda motor, para juru parkir di sekitar lokasi acara masih menarik tarif Rp5 ribu seperti tahun sebelumnya.

    “Tadi saya ditarik parkir Rp5 ribu, padahal kemarin katanya sudah turun 2 ribu,” ujar Jazuli, warga Trenggalek yang datang berkunjung ke Blitar, Kamis (19/06/2025).

    Yang mengejutkan, karcis yang diberikan para juru parkir tersebut juga mencantumkan tarif Rp5 ribu, bertolak belakang dengan kebijakan resmi dari Pemkot Blitar. Hal ini memicu keluhan dari sejumlah pengunjung, karena dinilai memberatkan dan tidak sesuai aturan.

    “Gimana ya, seharusnya kan tetap Rp2 ribu tapi kok justru 5 ribu rupiah,” lanjut Jazuli.

    Sebelumnya, Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, menegaskan bahwa tarif parkir resmi untuk acara Blitar Djadoel 2025 adalah Rp2 ribu untuk sepeda motor dan Rp3 ribu untuk kendaraan roda empat. Kebijakan ini, menurutnya, telah disepakati sebagai bentuk pelayanan ramah kepada masyarakat.

    “Acara Jadul dan Soekarno Coffee Fast alhamdulillah sudah kita teken Rp2 ribu, Rp3 ribu tarifnya normal,” ujar Mas Ibin.

    Tarif ini juga jauh lebih murah dibanding tahun lalu, di mana tarif parkir mencapai Rp5 ribu untuk motor dan Rp7 ribu untuk mobil, mengikuti ketentuan parkir insidentil yang diberlakukan sebelumnya. Kini, kebijakan tersebut tidak lagi digunakan.

    Mas Ibin mengimbau para juru parkir untuk mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan demi menciptakan kenyamanan pengunjung. Ia juga meminta masyarakat untuk aktif melakukan pengawasan dan melaporkan jika menemukan pelanggaran tarif parkir di lapangan.

    “Dengan seperti itu nanti tinggal praktek di lapangan, apakah di lapangan teman-teman jukir menarik sesuai dengan ketentuan atau tidak,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa Pemkot akan terus bersikap adaptif dan responsif terhadap masukan masyarakat demi penyelenggaraan acara yang tertib dan berpihak pada rakyat.

    “Jadi ke depan insyaallah kami akan adaptif dan responsif sesuai dengan keinginan masyarakat dan tentunya di lapangan harus dilakukan,” pungkasnya. (owi/ian)

  • Eksekusi Rumah dr Soetomo Surabaya Dihadang Masa, Kuasa Hukum Minta Semua Pihak Hormati Proses Hukum

    Eksekusi Rumah dr Soetomo Surabaya Dihadang Masa, Kuasa Hukum Minta Semua Pihak Hormati Proses Hukum

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim kuasa hukum dari Handoko Wibisono, pemohon eksekusi atas objek sengketa rumah di Jalan Dr Soetomo nomor 55 Surabaya, meminta semua pihak untuk menghormati proses hukum yang telah berkekuatan hukum tetap.

    Hal ini disampaikan menyusul aksi penolakan yang dilakukan oleh massa dari organisasi Grib dan MAKI saat Pengadilan Negeri (PN) Surabaya berencana melaksanakan eksekusi pada Kamis (19/6/2025).

    “Kita berharap semua pihak menghormati proses hukum. Karena ini adalah pelaksanaan dari proses hukum yang sudah berkekuatan hukum tetap,” kata Aris Priyono, tim kuasa hukum Handoko Wibisono.

    Aris juga menegaskan bahwa pihaknya tetap menghargai semua elemen, baik yang mendukung maupun yang menolak proses eksekusi. Ia menilai bahwa penyelesaian hukum harus tetap dijalankan sebagai bagian dari penegakan keadilan.

    “Kita tetap hormati semua pihak, yang kontra pun kita hormati, itu hak mereka. Yang jelas pelaksanaan proses hukum harus dilaksanakan,” imbuhnya.

    Sementara itu, kelompok massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (Grib) dan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) tampak memenuhi kawasan Jalan Dr Soetomo, lokasi rumah yang akan dieksekusi. Mereka melakukan orasi dan meneriakkan penolakan atas eksekusi yang dilakukan PN Surabaya.

    Ketua MAKI Jawa Timur, Heru Satrio, menyatakan bahwa organisasinya akan terus melakukan perlawanan terhadap eksekusi tersebut. Ia menilai proses ini tidak mencerminkan keadilan dan menduga adanya praktik mafia tanah dalam kasus tersebut.

    “Kita akan terus melawan dan akan kita buktikan bahwa ada mafia tanah dibalik ini,” ujarnya.

    Heru menyebut, sekitar 500 anggota MAKI telah dikerahkan untuk mengawal aksi penolakan, dan jumlah tersebut disebutnya masih akan bertambah dengan kehadiran pendukung dari Grib dan organisasi lainnya.

    Eksekusi yang direncanakan pada hari ini merupakan upaya ketiga yang dilakukan oleh PN Surabaya. Dua eksekusi sebelumnya, masing-masing pada 13 dan 27 Februari 2025, gagal dilaksanakan karena mendapat perlawanan dari pihak termohon eksekusi dan pendukungnya.

    Situasi di sekitar lokasi masih terus dipantau aparat kepolisian dan keamanan untuk memastikan proses eksekusi berjalan sesuai aturan dan menghindari potensi benturan antara pihak pendukung dan penolak eksekusi. [uci/ian]