Category: Beritajatim.com Regional

  • Kerusuhan Kediri, Museum Bhagawanta Bhari Dijarah Usai DPRD dan Kantor Bupati Dibakar

    Kerusuhan Kediri, Museum Bhagawanta Bhari Dijarah Usai DPRD dan Kantor Bupati Dibakar

    Kediri (beritajatim.com) – Kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Kediri tak hanya berdampak pada Kantor Bupati dan Gedung DPRD, tetapi juga merugikan Museum Bhagawanta Bhari yang berada di belakang gedung dewan. Massa melakukan aksi perusakan dan penjarahan terhadap sejumlah koleksi bersejarah yang tersimpan di dalam museum.

    Setelah membakar Kantor Bupati dan Gedung DPRD Kabupaten Kediri, massa juga mengambil barang-barang elektronik dari dalam gedung tersebut. Tidak berhenti di situ, mereka bergerak ke Museum Bhagawanta Bhari dan melakukan penjarahan.

    Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur, Imam Mubarok Muslim, menyebutkan beberapa artefak penting hilang akibat aksi massa. “Artefak yang hilang di Museum Bhagawanta Bari, antara lain, Plakat HVA Sidomulyo 2 buah, Bata Ber Inskipsi dan Arca Sumber Cangkring,” ungkapnya, pada Sabtu malam 30 Agustus 2025.

    Imam Mubarok, yang akrab disapa Gus Barok, mengecam keras tindakan tersebut. Menurutnya, kerugian bukan hanya soal materi, melainkan nilai sejarah yang tidak bisa tergantikan.

    Selain merusak fasilitas publik, massa juga membakar sedikitnya 10 mobil di belakang Kantor Bupati Kediri, serta sejumlah sepeda motor dan perabotan di Jalan Soekarno Hatta, tepat di depan Gedung DPRD Kabupaten Kediri. Tidak hanya itu, Kantor Samsat Katang yang berada di sisi barat Gedung DPRD juga menjadi sasaran penjarahan dan pembakaran.

    Aksi massa ini merupakan rangkaian lanjutan dari kerusuhan sebelumnya. Ribuan orang dilaporkan lebih dulu merusak Markas Polres Kediri Kota dan membakar Gedung DPRD Kota Kediri, sebelum akhirnya bergerak ke wilayah Kabupaten Kediri. [nm/kun]

  • Asap Gas Air Mata Selimuti Surabaya, Massa Bakar Barier di Depan Polsek Tegalsari

    Asap Gas Air Mata Selimuti Surabaya, Massa Bakar Barier di Depan Polsek Tegalsari

    Surabaya (beritajatim.com) – Suasana di Jalan Basuki Rachmat, Surabaya, masih mencekam hingga Sabtu (30/8/2025) malam. Pada pukul 23.58 WIB, aparat kepolisian yang datang dari arah selatan menembakkan gas air mata tepat di depan Polsek Tegalsari untuk memukul mundur massa menuju pusat kota.

    Sebagian besar massa yang menggunakan kendaraan bermotor berhasil didorong mundur. Namun, masih ada kelompok yang bertahan di sekitar Jalan Basuki Rachmat. Dari pantauan beritajatim.com, massa bahkan sempat membakar barier di depan Polsek Tegalsari.

    Tidak berhenti di situ, aksi pembakaran juga terjadi di bawah Jembatan Penyeberangan Umum (JPU) Jalan Basuki Rachmat.

    Hingga berita ini diturunkan, kepulan asap gas air mata masih tebal menyelimuti kawasan, sementara situasi tetap tegang dan belum sepenuhnya terkendali. [kun]

  • Aksi 1.000 Lilin di Lumajang Berujung Ricuh, Polisi Amankan 4 Diduga Provokator

    Aksi 1.000 Lilin di Lumajang Berujung Ricuh, Polisi Amankan 4 Diduga Provokator

    Lumajang (beritajatim.com) – Gelombang aksi solidaritas yang dilakukan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur atas meninggalnya Affan Kurniawan awalnya berjalan aman dan kondusif. Semula, ratusan masa dari aliansi masyarakat tertindas tampak menggelar aksi solidaritas di depan Mapolres Lumajang dengan menyalakan 1.000 lilin, Sabtu (30/8/2025).

    Aksi ini berjalan aman dan damai hingga pembacaan sejumlah orasi dan tuntutan terhadap Kepolisian Resort (Polres) Lumajang selesai disampaikan perwakilan massa.

    Kedamaian itu secara tiba-tiba berubah menjadi sikap anarkis dari ratusan masa yang berkumpul di Alun-alun Lumajang. Hal ini terjadi setelah sejumlah massa mulai saling melempari berbagai benda kearah aparat kepolisian yang sedang bersiaga di lokasi. Akibatnya, bentrokan antara masa aksi dan aparat tidak terhindari.

    Diduga, pemicu kerusuhan ini disebabkan dari pihak penyusup di luar massa aliansi masyarakat tertindas. Orator aksi Nibras mengatakan, sedikitnya massa dari aliansi masyarakat tertindas berjumlah 60 hingga 100 orang di luar pihak ojol yang ikut bergabung.

    Diakui, sebelum berangkat aksi proses brefing terhadap massa agar tetap kondusif telah dilakukan. Sehingga, Nibras menduga, kericuhan terjadi bukan karena dipicu pihak massa dari aliansi masyarakat tertindas.

    “Ini yang menyebabkan kericuhan tadi rata-rata penyusup dan dari aliansi masyarakat tertindas. Tadi juga banyak masih anak-anak di bawah umur yang kami lihat, karena tidak tahu siapa yang mengkoordinir,” terang Nibras di Lumajang, Sabtu (30/8/2025).

    Sementara itu, Kapolres Lumajang menjelaskan, terdapat empat orang yang diamankan karena diduga menjadi pemicu kericuhan. Selanjutnya, proses pemeriksaan mendalam akan dilakukan terhadap beberapa orang yang diamankan.

    Selain itu, sebagai penanganan, personel polisi terus disiagakan untuk mensterilkan lokasi kericuhan. “Tadi kami mengamankan bisa dibilang profokator sekitar 4 orang yang akan kita lakukan pemeriksaan mendalam secara prosedural dan profesional. Jika ditemukan mereka melakukan upaya untuk melakukan agenda tertentu akan kita dalami lebih lanjut,” ungkap Alex. (has/kun)

  • Gedung Grahadi Membara, Massa Nyanyi Indonesia Raya di Tengah Api dan Petasan

    Gedung Grahadi Membara, Massa Nyanyi Indonesia Raya di Tengah Api dan Petasan

    Surabaya (beritajatim.com) – Situasi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, masih mencekam. Massa tetap berkerumun di sekitar gedung yang terbakar, meski hingga malam ini belum tampak adanya petugas pemadam kebakaran di depan lokasi.

    Informasi yang beredar menyebutkan, tim damkar berusaha masuk melalui pintu belakang gedung untuk melakukan pemadaman.

    Pantauan beritajatim di lapangan, kericuhan masih berlangsung. Sejumlah petasan terus hilir mudik di udara. Bahkan, massa terlihat menjarah isi dalam gedung yang terbakar, seperti bangkai kerangka sepeda motor, pagar, bongkahan besi-besi lain imbas pembakaran, serta spon.

    Sedangkan barang elektronik lain yang diambil dari dalam juga terpantau telah mengalami kerusakan, seperti, Monitor, CPU, dan mesin printer. Barang pungutan lain, yang terlihat masih memiliki nilai manfaat, juga tidak terlewat, seperti tumpukan kertas-kertas HVS.

    Sementara di tengah kericuhan, massa juga menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil mengibarkan bendera Merah Putih. Namun, pemandangan janggal terlihat saat sebuah bendera One Piece dikibarkan tepat di bawah Merah Putih. Hingga berita ini diturunkan, massa masih memenuhi Jalan Gubernur Suryo, tepat di depan Gedung Grahadi. [kun]

  • PKB Lamongan Ajak Warga Jaga Persatuan, Gelar Doa Bersama untuk Bangsa

    PKB Lamongan Ajak Warga Jaga Persatuan, Gelar Doa Bersama untuk Bangsa

    Lamongan (beritajatim.com) – Merespon situasi dan kondisi sosial, ekonomi dan politik di berbagai penjuru Indonesia yang belakangan semakin genting, DPC PKB Lamongan menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia.

    Do’a Bersama untuk keselamatan bangsa ini diikuti oleh seluruh kader PKB Lamongan di berbagai tingkatan, dan dilaksanakan selama 3 hari, mulai 30 Agustus sampai 1 September 2025, di Kantor DPC PKB Lamongan dan beberapa Pondok Pesantren di Lamongan.

    Rangkaian doa bersama diawali dengan shalat isyak berjama’ah di lanjut shalat ghoib yang di tujukan kepada almarhum Affan Kurniawan. Kemudian dilanjutkan dengan do’a bersama yang dipimpin langsung oleh ketua Dewan Syuro DPC PKB Lamongan, Kiai Mustain Anam, untuk keselamatan bangsa Indonesia dan terwujudnya negara yang Baldatun Thoyibatun Wa Robbun Ghofur, amandan sejahtera.

    Wakil Ketua DPC PKB Lamongan, M. Freddy Wahyudi, menyatakan PKB turut berbela sungkawa atas meninggalnya saudara Afan Kurniawan, driver ojek online (ojol) yang menjadi korban dalam insiden di jakarta beberapa hari lalu.

    “Seluruh kader PKB Lamongan mendoakan agar almarhum diberikan khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” kata Fredy, Sabtu (30/8/2025).

    Lebih lanjut Fredy menyampaikan, PKB mengajak seluruh elemen anak bangsa untuk lebih bijak dalam merespon informasi-informasi yang tidak bertanggungjawab yang beredar dimedia sosial.

    Kemudian ikut menjaga indonesia dari berbagai pihak yang ingin memecah belah anak bangsa dan NKRI. Ikut mendo’akan Indonesia agar diberi keselamatan dan menjadi negara yang lebih kuat, serta mampu mensejahterakan masyarakat.

    “Kami juga mengajak untuk mendoakan para pemimpin Indonesia, agar diberi kekuatan dan kesabaran, serta mampu menjadi pemimpin-pemimpin yang pro masyakat dan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih kuat dan maju,” tuturnya. (fak/kun)

  • Breaking News: Gedung Grahadi Dibakar Massa, Surabaya Kembali Mencekam

    Breaking News: Gedung Grahadi Dibakar Massa, Surabaya Kembali Mencekam

    Surabaya (beritajatim.com) – Suasana Gedung Negara Grahadi, Surabaya, kembali mencekam. Pada Sabtu (30/8/2025) malam, massa aksi membakar bagian Press Room Grahadi sekitar pukul 21.58 WIB.

    Press Room yang berada di pintu gerbang sisi kiri, tepat di samping SMA Tri Murti dan menjadi area parkir motor wartawan, ludes dilalap api. Aksi ini menandai pecahnya kerusuhan setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V Brawijaya sempat menemui massa.

    Pantauan di lapangan, hanya terlihat aparat TNI yang berjaga sejak sore hari. Sementara aparat kepolisian sama sekali tidak tampak di lokasi kejadian.

    Kerusuhan tersebut bukan yang pertama. Sehari sebelumnya, pada Jumat malam, massa juga melakukan pembakaran terhadap sejumlah motor yang terparkir di dalam kompleks Grahadi. [kun]

  • Kerusuhan di Kediri Meluas, Gedung DPRD dan Kantor Bupati Dibakar Massa

    Kerusuhan di Kediri Meluas, Gedung DPRD dan Kantor Bupati Dibakar Massa

    Kediri (beritajatim.com) – Kerusuhan di Kediri semakin meluas pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Setelah melakukan perusakan di Mapolres Kediri Kota dan membakar Gedung DPRD Kota Kediri, massa bergerak ke wilayah Kabupaten Kediri.

    Pantauan di lokasi, ribuan orang terlibat dalam aksi anarkis tersebut dengan menjarah dan membakar Kantor Bupati Kediri serta Gedung DPRD Kabupaten Kediri. Barang-barang di dua kantor pemerintahan itu diambil dan dibawa pergi, bahkan koleksi benda bersejarah di Museum Kabupaten Kediri juga ikut dijarah.

    Dua kantor pemerintahan tersebut kemudian dibakar dengan lemparan bom molotov, membuat api cepat membesar. Barang-barang seperti meja, kursi, hingga kendaraan roda dua dan roda empat ikut dibakar di jalan raya depan dan belakang Gedung DPRD Kabupaten Kediri.

    Tidak berhenti di situ, massa bergerak ke arah barat dan menyasar Kantor Samsat Kabupaten Kediri. Sejumlah barang dari dalam kantor dilaporkan turut dijarah dan bangunan dirusak.

    Kerusuhan membuat Jalan Soekarno Hatta Kabupaten Kediri lumpuh total. Hingga kini Gedung DPRD Kabupaten Kediri dan Kantor Bupati Kediri masih terbakar, sementara sebagian massa bergeser menuju Markas Brimob Kediri. [nm/beq]

  • Situasi Grahadi Kembali Tegang! Massa Rusak Pagar hingga Bakar Puing di Tengah Jalan

    Situasi Grahadi Kembali Tegang! Massa Rusak Pagar hingga Bakar Puing di Tengah Jalan

    Surabaya (beritajatim.com) – Massa aksi berkumpul di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya kembali kembali memanas pada Jumat (30/8/2025) malam, pukul 21.36 WIB.

    Massa aksi membakar lima titik api, di sepanjang Jalan Gubernur Suryo. Berderet, mulai dari depan Trans Net hingga bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) depan SMA Negeri 6 Surabaya. Massa menyulut api dengan puing-puing tripleks dan kupasan banner dirusak dari gapura Grahadi.

    Aksi ini terjadi, setelah massa Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V Brawijaya Rudy Saladin meninggalkan lokasi Grahadi menuju ke Mapolrestabes Surabaya, menjemput massa aksi yang ditangkap polisi.

    Tidak hanya melakukan pembakaran di tengah jalan, massa juga mencoba merusak pagar Grahadi, dan menyalakan petasan diarahkan ke area gedung. [kun]

  • Massa Aksi Solidaritas Hujani Gedung Negara Grahadi dengan Petasan

    Massa Aksi Solidaritas Hujani Gedung Negara Grahadi dengan Petasan

    Surabaya (beritajatim.com) – Situasi di depan Gedung Negara Grahadi kembali memanas. Setelah ditemui Pangdam V Brawijaya dan Gubernur Jawa Timur, massa aksi yang sedang menunggu janji untuk pembebasan rekan-rekan mahasiswa berusaha masuk Grahadi dengan merusak pagar dan menghujani Gedung Negara Grahadi dengan petasan.

    Massa lalu merusak lampu penerangan jalan di depan gedung negara Grahadi. Saat ini situasi kian memanas. Asap hitam mengepul di depan gedung negara grahadi. Massa aksi melempar molotov ke gedung negara Grahadi. Informasi yang dihimpun massa juga kembali ricuh di pos Polisi Embong Malang. Sampai berita ini ditulis, massa aksi masih kisruh. Belum diketahui pasti penyebab massa aksi kisruh. (ang/kun)

  • Gubernur Khofifah Minta Polisi Bebaskan Demonstran

    Gubernur Khofifah Minta Polisi Bebaskan Demonstran

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pihak kepolisian membebaskan warga yang masih ditahan di Polrestabes Surabaya. Khofifah berharap mereka dapat dibebaskan pada malam ini.

    ​”Yang masih di Polrestabes ingin dibebaskan malam ini. Jadi saya telepon Pak Kapolda karena tadi siang ada dua yang sudah dibebaskan,” ujar Khofifah, Sabtu (30/8/2025).

    ​Menurut Khofifah, ia akan berkoordinasi langsung dengan pihak Polrestabes Surabaya. Ia meyakini, warga yang terlibat adalah masyarakat Jawa Timur yang baik dan selama ini dikenal sebagai pekerja keras serta hidup rukun.

    ​”Tentu harapannya kalau sudah selesai tercapai, mereka warga Jatim yang baik, yang saya bersama di pemerintahan lima tahun ini guyub rukun, mereka kerja keras,” imbuhnya.

    ​Khofifah juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga perdamaian, tanpa anarkis, serta tidak mudah terprovokasi. [ipl/kun]