Category: Beritajatim.com Regional

  • Warga Kedunggalar Ngawi Ditemukan Meninggal di Bengawan Solo

    Warga Kedunggalar Ngawi Ditemukan Meninggal di Bengawan Solo

    Ngawi (beritajatim.com) – Suasana tenang di tepian Bengawan Solo, Jumat pagi (5/9/2025), mendadak gempar. Warga Dusun Banjarbanggi, Desa Sonde, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, menemukan sesosok tubuh yang mengapung di permukaan air. Belakangan diketahui, korban bernama Eri Fangga (32), warga Dusun Pohjagal, Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar.

    Penemuan ini sontak mengundang perhatian masyarakat sekitar. Warga segera melapor ke petugas, hingga akhirnya tim gabungan penyelamatan datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

    “Kami menerima laporan sekitar pukul 07.30 WIB. Saat sampai di lokasi, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia dan mengapung di tepian sungai. Selanjutnya, dilakukan evakuasi dan diserahkan ke rumah sakit untuk identifikasi lebih lanjut,” terang Purwanto, Kasi Penyelamatan Damkar Satpol PP Kabupaten Ngawi.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan, petugas gabungan sudah melakukan pencarian sejak Kamis (4/9/2025) setelah menerima laporan adanya warga yang hilang diduga tenggelam di aliran Bengawan Solo. Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir sungai dan melibatkan berbagai unsur SAR.

    Namun, pencarian yang berlangsung sepanjang Kamis belum membuahkan hasil. Baru pada Jumat pagi korban berhasil ditemukan, meski dalam kondisi tak bernyawa. Proses evakuasi berlangsung cukup cepat, mengingat kondisi korban sudah ditemukan di area tepian.

    Kegiatan ini melibatkan banyak unsur, mulai dari Damkar Kabupaten Ngawi, BASARNAS, BPBD, TNI, Polri, hingga relawan SAR seperti GMR, MTA, Bagana, Gareng, Granat, Sikatan, RAPI, Renger, Exalos Indonesia, dan ambulans EEC. Sinergi antarinstansi ini membuat proses evakuasi berjalan lancar.

    Evakuasi yang dimulai sekitar pukul 07.35 WIB akhirnya tuntas pada pukul 10.30 WIB. Setelah korban berhasil diangkat, jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk keperluan medis dan proses identifikasi lebih lanjut.

    Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban. Dugaan sementara mengarah pada kecelakaan air, namun keterangan resmi akan menunggu hasil pemeriksaan medis dan penyelidikan aparat.

    Kasi Penyelamatan Damkar Satpol PP Ngawi menegaskan, keberhasilan evakuasi ini tak lepas dari kerja sama lintas instansi. “Kami mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat. Dengan sinergi, penanganan dapat berjalan lebih cepat dan kondusif,” tambah Purwanto.

    Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa wilayah aliran Sungai Bengawan Solo memang menyimpan potensi risiko. Warga diimbau untuk lebih waspada, terutama saat beraktivitas di sekitar bantaran sungai. [fiq/suf]

  • Pertumbuhan Kos-kosan Liar di Blitar: Sewa Per Jam Marak, Rawan Jadi Sarang Maksiat

    Pertumbuhan Kos-kosan Liar di Blitar: Sewa Per Jam Marak, Rawan Jadi Sarang Maksiat

    Blitar (beritajatim.com) – Pertumbuhan kos-kosan di Kota Blitar semakin tidak terbendung. Banyaknya bangunan kos yang muncul, baik yang legal maupun ilegal, kini menyita perhatian publik. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi perekonomian lokal, namun juga menciptakan berbagai masalah sosial dan tata ruang yang kompleks.

    Dari pantauan langsung, kos-kosan dengan model kamar berderet kini mudah ditemui di hampir setiap sudut Kota Blitar, tidak hanya di sekitar area kampus atau perkantoran. Bahkan, gang-gang sempit yang padat penduduk pun kini dihiasi dengan papan bertuliskan “Terima Kost Putri/Putra/Campur”.

    Sayangnya, tidak semua kos-kosan tersebut beroperasi dengan izin yang sah. Kos-kosan ilegal pun semakin marak, dengan beberapa di antaranya menawarkan fasilitas sewa per jam.

    Kondisi ini tentu mengkhawatirkan, terutama karena potensi kos-kosan untuk menjadi sarang kriminalitas, peredaran narkoba, hingga prostitusi menjadi semakin nyata. Satpol PP Kota Blitar mengakui kesulitan dalam melakukan pengawasan terhadap kos-kosan, terutama karena adanya celah dalam peraturan yang mengatur izin pendirian kos.

    Kepala Satpol PP Kota Blitar, Ronny Yoza Pasalbessy, menjelaskan bahwa aturan yang ada saat ini hanya mewajibkan rumah kos dengan lebih dari 10 kamar untuk mengurus izin. Sementara itu, rumah kos yang memiliki 9 kamar atau lebih sedikit, tidak diwajibkan untuk mengurus izin, yang menyulitkan pengawasan oleh pihak berwenang.

    “Cukup banyak, karena secara aturan mereka bisa mengurus izin kalau 10 kamar lebih baru bisa izin, sementara kalau 10 kamar ke bawah tidak usah izin inilah yang menjadi kendala,” kata Ronny, Jumat (5/9/2025).

    Tak hanya itu, kondisi ini semakin diperburuk oleh fakta bahwa beberapa pejabat daerah di Kota Blitar diduga memiliki usaha rumah kos. Hal ini menambah kesulitan dalam penegakan aturan dan pengawasan yang lebih ketat.

    Dalam razia yang dilakukan oleh petugas gabungan pada Minggu (8/12/2024), sedikitnya 15 pasangan tanpa surat nikah dan satu penjual miras terjaring. Hal ini semakin mempertegas pentingnya tindakan nyata untuk menanggulangi masalah yang timbul akibat maraknya kos-kosan ilegal.

    Pertumbuhan pesat rumah kos juga disadari oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Blitar. Kepala DPMPTSP Kota Blitar, Heru Eko Pramono, mengungkapkan bahwa hampir setiap hari ada permohonan izin untuk pendirian rumah kos.

    Namun, hal ini terasa aneh karena pertumbuhan rumah kos tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang hanya sekitar 150 ribu jiwa. “Hunian kos-kosan itu cukup tinggi sekali pertumbuhannya hampir setiap hari itu keluar masuk orang yang mau izin untuk mendirikan kos-kosan,” ujar Heru.

    Data dari DPMPTSP Kota Blitar mencatat, sejak tahun 2013 hingga 2024, hanya sekitar 135 unit rumah kos yang telah memiliki izin, sementara melalui sistem Online Single Submission (OSS) ada 55 unit yang tercatat. Di tengah maraknya pendirian kos, data ini terasa kontras, menunjukkan bahwa pengawasan terhadap rumah kos yang berizin masih sangat minim.

    Fenomena ini memperlihatkan adanya ketimpangan dalam pengaturan tata ruang dan pengawasan terhadap rumah kos di Kota Blitar. Wilayah Kecamatan Sananwetan, misalnya, mencatat pertumbuhan rumah kos yang sangat tinggi, namun rumah kos yang berizin tetap sedikit.

    Dengan semakin meningkatnya jumlah pendatang yang menetap di Kota Blitar, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk segera melakukan kajian serta tindakan nyata agar industri rumah kos tidak semakin meluas tanpa kendali. [owi/suf]

  • Patroli Keamanan Skala Besar di Malang Berlaku Hingga Pagi

    Patroli Keamanan Skala Besar di Malang Berlaku Hingga Pagi

    Malang (beritajatim.com) – Patroli keamanan skala besar diterus dilakukan Polres Malang bersama Kodim 0818 Malang-Batu hingga Jumat (5/9/2025) pagi. Personel gabungan menggunakan kendaraan dinas dan truk taktis, menyisir jalur utama Kabupaten Malang mulai dari Kepanjen, Gondanglegi, hingga perbatasan Kota Malang.

    Patroli skala besar ini juga menyasar sejumlah objek vital seperti kantor pemerintahan, perbankan, dan SPBU. Aparat turut berhenti di beberapa titik keramaian untuk berdialog langsung dengan warga, memberikan imbauan kamtibmas, serta menyerap aspirasi masyarakat.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menegaskan patroli dialogis hingga dini hari ini bertujuan menghadirkan rasa aman sekaligus membangun kedekatan dengan masyarakat.

    “Patroli malam bersama Kodim 0818 tidak hanya fokus pada pencegahan kriminalitas, tapi juga menyentuh langsung masyarakat serta objek vital. Kehadiran aparat harus benar-benar dirasakan, apalagi patroli dilakukan hingga menjelang pagi,” ujar Bambang di sela pelaksanaan patroli.

    Ia menambahkan, patroli nonstop ini juga sebagai bentuk keseriusan aparat dalam menekan potensi kejahatan sekaligus mencegah aksi balap liar dan gangguan kamtibmas lainnya.

    “Kami mengajak masyarakat untuk tetap tertib, tidak mudah terprovokasi, dan segera melapor jika ada aktivitas mencurigakan. Sinergitas aparat dengan masyarakat adalah kunci menjaga keamanan,” pungkasnya.

    Sejumlah warga pun mengaku merasa lebih aman dengan adanya patroli malam hingga menjelang pagi.

    “Alhamdulillah patroli seperti ini membuat kami lebih tenang. Petugas sempat singgah dan mengingatkan agar tetap waspada, itu sangat membantu,” kata Eko, warga Pakisaji. (yog/but)

  • Warga Gubeng Ceritakan Momen Diselamatkan Wali Kota Eri Cahyadi Saat Kerusuhan Surabaya

    Warga Gubeng Ceritakan Momen Diselamatkan Wali Kota Eri Cahyadi Saat Kerusuhan Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Malam penuh ketegangan terjadi di pusat Kota Surabaya, Jumat (29/8/2025) lalu. Intan, warga Gubeng Kertajaya, tak menyangka perjalanan pulangnya akan membawanya pada pertemuan langsung dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di tengah kerusuhan.

    “Saya tahu kalau misalnya ada demonstrasi itu, cuman kalau dari saya pribadi itu saya kira demo-nya ada di Polda Jatim,” kata Intan saat ditemui, Jumat (5/9/2025).

    Awalnya, Intan melintas seperti biasa melewati Jalan Gemblongan, Genteng Kali, hingga Walikota Mustajab. Semua tampak normal dan tak menunjukkan tanda-tanda kerusuhan.

    “Pas waktu di depan Pemkot itu tiba-tiba ditutup. Terus ada Pak Eri. Beliau pakai baju hitam, disuruh belok kiri (Jalan Sedap Malam). Pas belok itu, saya langsung berhenti seketika,” ujarnya.

    Dalam kebingungan, Intan dihampiri petugas Pemkot Surabaya. Ia kemudian memberanikan diri bertanya arah pulang. Tak lama kemudian Wali Kota Eri Cahyadi sendiri mendekatinya.

    “Pak Eri nanya rumah Mbaknya di mana. Saya bilang di daerah Gubeng Kertajaya. Terus Pak Eri langsung bilang, ‘tapi akses menuju rumahnya Mbak ini sedang tidak bisa dilewati.’ Beliau bilang sedang ada kerusuhan, suasananya mencekam,” tutur Intan.

    Jalan menuju rumah Intan memang tidak aman malam itu. Ban-ban dibakar, massa masih bertahan, dan gas air mata mulai dilepaskan.

    “Saya bilang, saya sudah nggak punya orang tua, Pak. Nggak tahu kenapa langsung nangis,” ucapnya terbata-bata.

    Mendengar jawaban itu, Eri tak tinggal diam. Ia langsung menawarkan Intan untuk singgah di rumah dinas agar lebih aman.

    “Ya sudah, istirahat di rumah saya dulu. Rumahnya di sini, enggak apa-apa,” kata Intan menirukan ucapan Wali Kota Surabaya itu.

    Setelah diarahkan masuk, Intan disambut hangat oleh istri Wali Kota Surabaya, Rini Indriyani, bersama putri mereka dan dua asisten rumah tangga. Suasana rumah dinas terasa jauh berbeda dengan kondisi di luar yang dipenuhi bau gas air mata.

    “Saya dikasih air minum supaya tenang. Bu Rini juga menenangkan saya, sambil memantau kondisi lewat CCTV dan sosial media,” cerita Intan.

    Dari layar CCTV besar di rumah dinas, Intan melihat Wali Kota Eri tetap berada di luar. Ia tampak mengatur lalu lintas dan membantu pengendara yang terjebak di tengah kerusuhan.

    “Saya mikirnya mungkin Pak Eri juga membantu supaya pengendara tidak kena demonstran. Beliau juga terlihat membagikan masker dan air minum kepada pengendara yang melintas,” ujarnya.

    Hingga pukul 01.30 WIB, situasi di luar belum sepenuhnya kondusif. Jalanan masih dipenuhi demonstran, ban dan kayu dibakar di sejumlah titik.

    “Waktu diantar, ternyata memang jalanan depan rumah saya masih banyak demonstran, ban dan kayu dibakar,” katanya.

    Atas arahan Eri Cahyadi, Intan diantar pulang menggunakan motor oleh petugas. Mobilnya sementara dititipkan di rumah dinas untuk keamanan.

    Keesokan harinya, Sabtu (30/8), Intan kembali ke rumah dinas untuk mengambil mobil. Tak disangka, ia mendapat kesempatan untuk kembali bertemu langsung dengan Wali Kota Eri Cahyadi.

    “Saya dipersilakan masuk oleh petugas di rumah dinas, di dalam ada Pak Eri sempat ngobrol dan ditanya soal kondisi tadi malam saat pulang,” tuturnya.

    Dalam pertemuan itu, Intan menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. Ia terharu melihat sosok Wali Kota yang turun langsung di lapangan membantu warga.

    “Saya ingin menyampaikan terima kasih banyak. Sudah mau langsung terjun, cepat tanggap membantu keadaan di Surabaya. Itu benar-benar terjun langsung,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

    Bagi Intan, pengalaman malam itu akan selalu membekas. Ia tak hanya mengingat mencekamnya situasi kerusuhan, tetapi juga rasa aman yang ia dapatkan dari perhatian seorang pemimpin kota.

    “Rasanya campur aduk. Saya bingung, takut, tapi juga merasa aman karena ada beliau. Itu tidak akan pernah saya lupakan,” ujar Intan. [asg/but]

  • Duduki Peringkat 6 di Jatim, Pengangguran di Kota Blitar Terus Menurun

    Duduki Peringkat 6 di Jatim, Pengangguran di Kota Blitar Terus Menurun

    Blitar (beritajatim.com) – Angka pengangguran terbuka di Kota Blitar terus berkurang. Berkembangnya industri yang ada di Bumi Bung Karno membuat tingkat pengangguran yang ada juga terus turun dari tahun ke tahun.

    Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Blitar, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kota ini pada tahun 2024 berhasil turun menjadi 5,11 persen. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,13 persen dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 5,24 persen.

    Kepala BPS Kota Blitar, Hanung Pramusito, menjelaskan bahwa tren penurunan ini didorong oleh semakin banyaknya peluang kerja dan keberhasilan bursa kerja dalam menyerap para pencari kerja. Hanung menambahkan, penurunan ini adalah hasil dari upaya kolaboratif yang terus dilakukan setiap tahun.

    “Di Tahun 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Blitar sebesar 5,11%, turun 0,13% dari Tahun 2023 yang sebesar 5,24%,” jelas Hanung pada Jumat (5/9/2025).

    Menariknya, dalam hal daya serap tenaga kerja, Kota Blitar menempati peringkat ke-6 di Jawa Timur, hanya berada di bawah Sidoarjo, Gresik, Kota Malang, Bangkalan, dan Kabupaten Malang. Ini menunjukkan bahwa ekonomi Kota Blitar memiliki pondasi yang kuat untuk menciptakan lapangan kerja.

    Struktur ekonomi Kota Blitar sendiri masih didominasi oleh sektor jasa, yang menyumbang 70,21 persen dari total lapangan usaha. Sektor manufaktur menyusul di urutan kedua dengan 22,86 persen, dan sektor pertanian di posisi terakhir dengan 6,93 persen.

    Dengan tren positif ini, BPS berharap penurunan tingkat pengangguran akan terus berlanjut. Ini menjadi sinyal positif bagi para pencari kerja di Kota Blitar, karena semakin banyak kesempatan yang terbuka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai.

    “Semoga tingkat pengangguran ini akan terus berkurang seiring bertambahnya waktu,” tandasnya. [owi/aje]

  • 2 Bulan Terakhir, 13 Bencana Kebakaran Terjadi di Pamekasan

    2 Bulan Terakhir, 13 Bencana Kebakaran Terjadi di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 13 peristiwa kebakaran terjadi di kabupaten Pamekasan, selama musim kemarau tahun ini khususnya dalam tiga bulan terakhir, terhitung sejak Juli hingga awal September 2025.

    “Terhitung sejak Juli hingga awal September 2025, total data kebakaran di Pamekasan, tercatat sebanyak 13 kejadian,” kata Kasi Ops Damkar Satpol-PP dan Damkar Pamekasan, Zainuddin, Jum’at (5/9/2025).

    Peristiwa kebakaran tersebut terjadi di empat kecamatan berbeda di Pamekasan, khususnya di wilayah selatan Pamekasan. “13 titik kebakaran tersebar di empat kecamatan berbeda, yakni di kecamatan Larangan, Pademawu, Pamekasan (Kota), dan Proppo,” ungkapnya.

    “Dalam rentang waktu tersebut, titik kebakaran sebagian besar menimpa lahan kosong yang mudah terbakar akibat kondisi kering berkepanjangan. Tapi ada satu unit bilik kosong berukuran 4×6 berisi barang dan buku juga tertimpa kebakaran di Pamekasan,” sambung Zainuddin.

    Dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya kembali mengingatkan sekaligus mengimbau masyarakat, agar selalu mawas diri dan berhati-hati terhadap berbagai jenis bencana, termasuk kebakaran. “Selalu mawas diri dan melakukan melakukan berbagai langkah antisipatif untuk menghindari peristiwa (kebakaran) ini,” imbaunya.

    “Karena bagaimanapun yang namanya kebakaran tidak memandang musim, apakah itu musim penghujan ataupun musim kemarau. Sehingga kita harus selalu waspada agar terhindar dari peristiwa ini ,” pungkasnya. [pin/aje]

  • Tradisi “Ngalap Berkah” Warnai Maulid Nabi di Munggut Madiun

    Tradisi “Ngalap Berkah” Warnai Maulid Nabi di Munggut Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Kamis malam (4/9/2025), berlangsung semarak dengan tradisi khas warga yang disebut Ngalap Berkah.

    Ratusan warga tumpah ruah memadati lokasi acara. Mereka berebut gunungan setinggi dua meter yang berisi jajanan pasar hingga perlengkapan rumah tangga. Teriakan sorak-sorai pecah saat doa selesai dipanjatkan. Anak-anak lincah menggapai jajanan, sementara orang dewasa tak kalah sigap meraih mangkuk, gelas, atau kursi plastik.

    “Alhamdulillah bisa dapat mangkok dan jajan. Rasanya senang sekali bisa ikut tradisi seperti ini,” tutur Nur Hayati, salah seorang warga.

    Tradisi ini makin semarak dengan adanya gantungan jajanan sepanjang tujuh meter yang dipasang panitia. Tidak hanya itu, masyarakat juga bersama-sama melantunkan sholawat dan membaca kitab Barzanji, diiringi kesenian gembrung yang menambah suasana religius.

    Tokoh masyarakat, Supriadi (56), menegaskan bahwa Ngalap Berkah bukan sekadar ajang rebutan. Tradisi ini menjadi sarana syukur, mempererat persaudaraan, sekaligus penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

    “Tradisi ini rutin digelar empat kali dalam setahun, termasuk saat Maulid Nabi. Kami ingin menjaga budaya, memperkuat kebersamaan, sekaligus meneladani akhlak Rasulullah,” jelasnya.

    Bagi warga Munggut, Ngalap Berkah dimaknai sebagai simbol rezeki yang harus dibagikan secara merata. Lebih dari sekadar membawa pulang hasil rebutan, kebahagiaan sejati mereka dapatkan dari kebersamaan. [rbr/aje]

  • Kebakaran Hanguskan Rumah Petani di Bojonegoro, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Kebakaran Hanguskan Rumah Petani di Bojonegoro, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik seorang petani di Dusun Klampisan, Desa Mlinjeng, Kecamatan Sumberrejo, ludes dilalap si jago merah pada Jumat (5/9/2025) dini hari. Kebakaran yang diduga berasal dari korsleting listrik itu menimbulkan kerugian material mencapai Rp 155 juta.

    Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Agus Salim, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pada pukul 03.20 WIB dari seorang pelajar bernama Rizal (19).

    Usai mendapat laporan, petugas dari Pos Sumberrejo langsung bergerak menuju lokasi dua menit kemudian, pukul 03.22 WIB. “Tim tiba di Titik Konsentrasi Kebakaran (TKK) pukul 03.35 WIB setelah menempuh perjalanan sekitar 11 kilometer,” jelas Agus kepada awak media.

    Dengan dikerahkan tiga unit mobil pemadam—satu unit dari Pos Sumberrejo dan masing-masing satu unit dari Pos Kedungadem dan Pos Baureno—serta sepuluh personel, api berhasil dipadamkan secara penuh pada pukul 04.43 WIB.

    Rumah milik Sumari (50), seorang petani, hangus terbakar 100 persen. Bangunan berukuran 5×18 meter beserta seluruh isinya itu diperkirakan mengalami kerugian senilai Rp 150 juta. Kebakaran juga merambat dan merusak sekitar 5 persen bagian rumah tetangga milik Darto, dengan estimasi kerugian Rp 5 juta.

    “Penyebab kebakaran diduga kuat akibat korsleting listrik. Pemadaman berjalan lancar dan aman terkendali,” ujar Agus menambahkan.

    Meskipun menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit, peristiwa ini berlangsung tanpa korban jiwa maupun luka-luka. Yang patut disyukuri, upaya pemadaman yang cepat dan terkoordinasi berhasil mencegah api menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya.

    Petugas berhasil menyelamatkan aset warga sekitar yang nilainya sangat signifikan, termasuk rumah dan harta benda milik Wawan (senilai ±Rp250 juta), Darto (±Rp80 juta), Yakop (±Rp250 juta), dan Ibu Surati (±Rp150 juta).

    Usai memadamkan api, petugas tidak langsung beranjak. Mereka memberikan sosialisasi kepada warga setempat tentang pencegahan kebakaran, penanganan awal saat kebakaran terjadi, serta tugas dan fungsi dari Dinas Damkarmat setempat. [lus/aje]

  • Hari Lahir Kejaksaan, SIER dan Kejari Pasuruan Salurkan 1.000 Paket Sembako

    Hari Lahir Kejaksaan, SIER dan Kejari Pasuruan Salurkan 1.000 Paket Sembako

    Surabaya (beritajatim.com) – PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) berkolaborasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan dalam menyalurkan 1.000 paket sembako bagi masyarakat Bumi Untung Suropati.

    Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-80 Kejaksaan Republik Indonesia.

    Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di Kantor Kejari Kabupaten Pasuruan. Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo, Kepala Kejari Pasuruan Teguh Ananto, Ketua DPRD Pasuruan Samsul Hidayat, serta Plt Direktur Utama sekaligus Direktur Keuangan, Administrasi, dan Manajemen Risiko PT SIER, Rizka Syafittri Siregar.

    Dalam sambutannya, Rizka menyampaikan, apresiasi kepada Kejari Kabupaten Pasuruan atas sinergi yang selama ini terjalin, baik dalam penegakan hukum yang berkaitan dengan kawasan industri PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) maupun dalam kegiatan sosial.

    “Kami bangga dapat berkontribusi melalui penyerahan 1.000 paket sembako, sebagian di antaranya untuk warga sekitar kawasan industri PIER. Harapannya, bantuan ini dapat meringankan beban, memberi manfaat nyata, sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat,” ujar Rizka.

    Ia menegaskan, kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat hanya dapat terwujud melalui kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan seluruh elemen masyarakat. “Semoga kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian bersama, mempererat tali silaturahmi, serta membawa berkah bagi kita semua, khususnya masyarakat Kabupaten Pasuruan,” tambahnya.

    Rizka juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada PT SIER untuk turut serta dalam kegiatan sosial ini. “Mari kita terus jaga kebersamaan demi Indonesia yang lebih maju dan Pasuruan yang lebih sejahtera,” tandasnya.

    Sementara itu, Kepala Kejari Pasuruan, Teguh Ananto menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan berjumlah 1.000 paket, berisi beras, gula, minyak goreng, mi instan, serta kebutuhan pokok lainnya.

    “Kami sangat berterima kasih kepada Bupati Pasuruan, Perumda Giri Nawa Tirta, serta PT SIER yang membantu hingga terkumpul 1.000 paket sembako. Awalnya target kami hanya 500 paket, namun berkat dukungan semua pihak jumlahnya bisa dua kali lipat,” jelas Teguh.

    Ia menambahkan, sasaran utama penerima bantuan adalah warga kurang mampu yang selama ini belum pernah tersentuh program pemerintah. “Kami ingin memastikan bantuan ini sampai ke mereka yang benar-benar layak,” ujarnya.

    Teguh juga mengimbau para kepala desa dan lurah untuk berperan aktif dalam pengawasan distribusi bantuan. “Kami minta penyaluran dilakukan secara adil dan tepat sasaran. Semoga ke depan jumlahnya bisa lebih banyak sehingga makin banyak warga yang terbantu,” katanya.

    Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo menyatakan, pemerintah daerah siap terus bersinergi dengan kejaksaan. “Kejaksaan adalah mitra penting pemerintah daerah, sehingga kegiatan sosial seperti ini pasti kami dukung,” tegasnya.

    Ia menilai, kolaborasi tersebut semakin mendekatkan aparat penegak hukum dengan masyarakat. “Kejaksaan bukan hanya mengurus perkara hukum, tetapi juga menunjukkan kepedulian pada aspek kemanusiaan,” ungkapnya.

    Dengan adanya kegiatan bakti sosial ini, pemerintah optimistis tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kejaksaan akan semakin meningkat. “Semoga kejaksaan semakin dicintai warga Pasuruan dan menjadi teladan bagi instansi lain,” pungkas Rusdi. [tok/aje]

  • Maulid Nabi Muhammad SAW, Begini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini 5 September 2025

    Maulid Nabi Muhammad SAW, Begini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini 5 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, yang bertepatan pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jumat, 5 September 2025.

    “Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, diprediksi tidak turun hujan hari ini, untuk suhu antara 24°C hingga 33°C, dan kecepatan angin hingga capai 23 KM/jam,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Kamis (4/9/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca Surabaya cenderung cerah berawan di pagi hari, terik pada siangnya dan kemudian malamnya tampak berawan. Meski begitu tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Gubeng, Jambangan, Mulyorejo, Sawahan, Sukolilo, Dukuh Pakis, Gayungan, dan Tegalsari.

    Suhu udara: 24°C – 33°C
    Kelembapan: 38% – 84%
    Kecepatan angin: 23 km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama dengan Kota Pahlawan, cuaca di Sidoarjo, paginya cerah berawan, siang terik, dan malam berawan. Namun, tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk di Kecamatan Krembung, Krian, Porong, Buduran, Candi, Gedangan, Jabon, hingga Sidoarjo.

    Suhu udara: 23°C – 33°C
    Kelembapan: 42% – 88%
    Kecepatan angin: 21 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, tidak ada tanda akan turun hujan di Gresik, meski beberapa daerah sempat berawan pada malam harinya. Namun, selebihnya diprediksi cenderung cerah berawan dan bahkan terik, termasuk di Kecamatan Duduksampeyan, Dukun, Driyorejo, dan Kedamean.

    Suhu udara: 24°C – 30°C
    Kelembapan: 59%-88%
    Kecepatan angin: 18,9 km/jam dari arah Selatan.

    Meski cuaca tidak ada tanda hujan, tetapi masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya. (fyi)