Category: Beritajatim.com Regional

  • Coretan Provokatif “Police Killed People” Muncul Lagi di Kota Pasuruan

    Coretan Provokatif “Police Killed People” Muncul Lagi di Kota Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kota Pasuruan kembali dihebohkan dengan kemunculan coretan bernada provokatif di sejumlah titik. Tulisan “Police Killed People” yang sebelumnya sudah dihapus Satpol PP, kini ditemukan lagi di empat lokasi berbeda.

    Coretan serupa pertama kali terlihat di kawasan Jalan Soekarno Hatta dan simpang empat Kumala. Namun, meski sudah dibersihkan, jejak tulisan itu justru semakin meluas di titik lain.

    Plt Sekretaris Satpol PP Kota Pasuruan, Iman Hidayat, menyebut bahwa petugas menemukan coretan baru di Jalan Cemara, Pasar Besar sisi timur, Gedung Pancasila Jalan Hasanudin, serta di sekitar Klenteng. “Sekarang sudah ada di empat titik baru, dan segera kami hapus,” jelasnya, Selasa (09/09/2025).

    Iman menegaskan bahwa coretan tersebut bersifat provokatif dan bisa memicu keresahan. Oleh karena itu, tim Satpol PP akan memperluas patroli untuk memastikan tidak ada titik lain yang luput dari pengawasan.

    Tulisan yang dibuat dengan cat semprot itu tampak sederhana tanpa gaya artistik khusus. Warna merah dipakai untuk kata “killed”, sementara hitam dipakai untuk kata “police” dan “people”.

    Selain melakukan penghapusan, Satpol PP juga berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Harapannya, pelaku bisa segera terungkap agar tidak menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat.

    Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Mintarta, membenarkan bahwa pihaknya tengah mendalami kasus ini. “Kami masih lakukan penyelidikan untuk mencari siapa pelakunya dan apa motifnya,” ungkapnya.

    Menurutnya, penyelidikan dilakukan dengan mengumpulkan bukti di sekitar lokasi. Kamera pengawas atau CCTV di sekitar area juga akan ditelusuri demi mengidentifikasi terduga pelaku.

    Polisi juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh pesan dalam coretan tersebut. “Kami harap warga tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu yang sengaja dibuat untuk memecah belah,” tambah Mintarta. (ada/but)

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Selasa 9 September 2025, Berawan

    Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Selasa 9 September 2025, Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Selasa 9 September 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca masih berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca hujan ringan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan dan hujan ringan.

    Hari Rabu (10/9/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca kembali cerah berawan dan berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentang 19 sampai 27 derajat celcius. Pagi hari cuaca cerah.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Selasa (9/9/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan. Ampelgading, Dau, Jabung, Ngajum, Pujon, Tirtoyudo cuaca hujan ringan.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca berawan. Ampelgading dan Tirtoyudo cuaca hujan ringan. Dampit, Jabung, Karangploso Poncokusumo, Pujon, Donomulyo, cuaca udara kabut.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca hujan ringan. Cuaca berawan terjadi di Kasembon, Karangploso, Lawang,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca masih hujan ringan. Sementara itu di Karangploso, Kasembon, Ngantang, Pujon cuaca udara kabut.

    Dini hari Rabu (10/9/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah dan sebagian lainnya dan cerah berawan. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 21 sampai 26 derajat celcius.

    Kota Batu pada Selasa 9 September 2025 pagi hari diperkirakan cuaca berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca udara kabut.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca udara kabut terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca hujan ringan. Dini hari Rabu, 10 September 2025 cuaca cerah berawan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca cerah berawan. Suhu berada pada rentan 15 – 23 derajat celcius. [dan/aje]

  • Ramai Kabar PHK Massal di Gudang Garam, Ini Tanggapan Disnakertrans Jatim

    Ramai Kabar PHK Massal di Gudang Garam, Ini Tanggapan Disnakertrans Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Salah satu produsen rokok terbesar di Tanah Air, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) diisukan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap ribuan buruhnya. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim membantah kabar tersebut.

    Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto menegaskan, yang terjadi di perusahaan rokok asal Kediri itu adalah program pensiun dini, bukanlah PHK.

    “Kami sudah koordinasi dengan Disnaker Kediri, ternyata itu adalah program pensiun dini,” katanya, Selasa (9/9/2025).

    Ia lalu menyebut, buruh Gudang Garam yang mengajukan diri ikut program pensiun dini sekitar 200-an orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 14 karyawan memang sudah mendekati usia pensiun. Sementara sisanya, masih bervariasi dan sedang dalam pendataan oleh Disnaker Kediri.

    Data itu nantinya akan digunakan pemerintah untuk memberikan pembinaan lanjutan. “Kalau ada nama dan alamat, nanti kita bisa lakukan pembinaan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Misalnya dilatih wirausaha, keterampilan membuat kue, hingga membuka kafe. Harapannya, pesangon yang diterima bisa dimanfaatkan untuk usaha,” tuturnya.

    Sigit menambahkan, pemerintah daerah mendorong agar tidak ada PHK massal di perusahaan. Program pensiun dini ini diharapkan bisa menjadi jalan tengah yang lebih manusiawi bagi pekerja maupun perusahaan.

    Terkait isu bahwa langkah tersebut dipicu oleh tingginya cukai rokok dan maraknya rokok ilegal, Sigit menyebut hal itu lebih kepada faktor internal perusahaan. [tok/aje]

  • Alam Pacet Mojokerto Berbisik! 5 Kasus Pembuangan Mayat 2020-2025 di Jalur Angker Terungkap

    Alam Pacet Mojokerto Berbisik! 5 Kasus Pembuangan Mayat 2020-2025 di Jalur Angker Terungkap

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jalur Cangar–Pacet yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dengan Kota Batu kembali menjadi perhatian publik selama 3 hari terakhir ini karena ditemukan potongan tubuh yang dibuang di jurang Dusun Sendi Pacet Mojokerto.

    Selama lima tahun terakhir, kawasan berhawa dingin ini tercatat sedikitnya menjadi lokasi pembuangan mayat dalam lima kasus berbeda.

    Fenomena ini menegaskan citra Pacet sebagai lokasi yang kerap dipilih pelaku kejahatan untuk menghilangkan jejak, namun nyatanya justru selalu berujung pada terbongkarnya kasus.

    Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengingatkan kepada calon pelaku kejahatan agar tidak menjadikan kawasan Pacet sebagai tempat pembuangan mayat.

    “Pacet ini milik alam semesta beserta isinya. Jangan kotori Pacet. Pacet adalah tempat indah untuk melepas lelah dengan nuansa alam sangat luar biasa. Jangan jadikan Pacet tempat terakhir untuk membuang jenazah, pasti saya tangkap,” tegasnya pada Senin (8/9/2025).

    Peringatan ini disampaikan tidak tanpa alasan. Jalur Cangar-Pacet-Cangar telah berulang kali dijadikan lokasi pembuangan mayat dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

    Data yang terkumpul menunjukkan setidaknya lima kasus pembuangan mayat telah terjadi di jalur penghubung Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto ini sejak tahun 2020 .

    Kronologi Kelam: Lima Kasus Pembuangan Mayat di Pacet (2020-2025)

    Berikut adalah rangkuman kelima kasus pembuangan mayat yang terjadi di kawasan Pacet, Mojokerto:

    1. Rabu, 24 Juni 2020: Sesosok mayat ditemukan di Kawasan Tahura Raden Soerjo Blok Gajah Mungkur, Desa Pacet Selatan. Korban diidentifikasi sebagai Vina Aisyah Pratiwi (21), warga Kediri yang tinggal di Porong, Sidoarjo.

    Dua pelaku, Mas’ud Andy Wiratama (27) dan Rifat Rizatur Rizan (20), berhasil diringkus satu hari setelah penemuan mayat .

    2. Selasa, 22 November 2022: Mayat terbungkus karpet ditemukan di jalur tanjakan AMD, Kawasan Sendi, Dusun Pacet Selatan. Korban adalah Ahmad Hasan Muntolip (26) warga Mojosari, Mojokerto. Tiga pelaku, MNH (25), MSJ (27), dan AA (23), diamankan pada 23 November 2024 .

    3. Rabu, 7 Juni 2023: Bungkusan karung diduga berisi mayat ditemukan di jalur Pacet-Cangar. Korban adalah Angeline Nathania (22), mahasiswi  asal Surabaya. Pelaku adalah kekasihnya, RBA (41), yang menghabisi nyawa korban di sebuah apartemen pada 3 Mei 2024 .

    4. Jumat, 13 September 2024: Sesosok mayat ditemukan di Blok Lembah Bang, Tahura Raden Soerjo. Korban diidentifikasi sebagai Anyk Mariyanni (36) warga Kediri. Pelaku, Dedi Abdullah (36) dari Brebes, Jawa Tengah, adalah teman dekat korban yang merampok dan membunuhnya .

    5. Sabtu, 6 September 2025: Potongan tubuh manusia (mutilasi) ditemukan di pinggir jalan Jurang AMD Sendi. Korban diidentifikasi sebagai Tiara Angelina Saraswati (25) warga Lamongan. Pelaku, Alvi Maulana (24)—yang merupakan pacar korban dan tinggal satu atap—diamankan di Surabaya pada 7 September dini hari .

    Alam Pacet yang Berbicara: Mengungkap Kebenaran di Balik Kesunyian

    ⚫️ Kondisi Geografis Pacet yang sepi, berliku, dan memiliki jurang dalam seringkali dianggap “aman” oleh pelaku untuk membuang mayat dan menghilangkan jejak . Namun, ironisnya, justru karakteristik alamiah inilah yang kemudian membantu pihak berwajib mengungkap kejahatan tersebut.

    ⚫️ Kesunyian dan keterpencilan kawasan Pacet, yang awalnya dipilih pelaku untuk menghindari deteksi, justru memudahkan petugas dalam melacak aktivitas mencurigakan dan menemukan bukti-bukti. Setiap gangguan terhadap keseimbangan alam di daerah yang sepi itu menjadi lebih mudah terdeteksi.

    ⚫️ Satwa liar dan kondisi hutan di Tahura Raden Soerjo juga kerap menjadi “penjaga” tak terduga. Aktivitas hewan atau adanya perubahan tidak wajar pada vegetasi seringkali menarik perhatian penjaga hutan atau warga yang melintas, yang kemudian melaporkannya kepada pejabat berwenang .

    ⚫️ Dalam setiap kasus, meskipun pelaku berusaha menyembunyikan bukti dengan memanfaatkan kondisi alam Pacet, jejak-jejak yang ditinggalkan—entah itu berupa barang bukti kecil, perubahan pada lingkungan, atau kesaksian tidak langsung dari alam—pada akhirnya membantu polisi menyatukan teka-teki kejahatan.

    Penegakan Hukum yang Tak Kenal Lelah

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, menegaskan komitmennya untuk menangkap setiap pelaku kejahatan yang mencoba menggunakan Pacet sebagai tempat pembuangan akhir korbannya. “Selama satu tahun saya bertugas di sini, sudah empat kali terjadi di wilayah Pacet. Saya pastikan semua pelaku akan kami tangkap,” tegasnya .

    Dalam kasus mutilasi terbaru (2025), pelaku Alvi Maulana dijerat dengan Pasal 338 dan 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup atau pidana mati .

    Proses penyidikan melibatkan teknologi forensik canggih dan penyisiran ekstensif oleh puluhan personel dibantu Unit Satwa Ditsamapta Polda Jatim untuk mengumpulkan ratusan potongan tubuh korban .

    Refleksi: Pacet Bukan Tempat Sunyi untuk Menghilangkan Dosa

    Pacet, dengan keindahan alamnya yang memesona, seharusnya menjadi tempat untuk memulihkan jiwa, bukan mengubur tragedi dan mengakhiri cerita hidup seseorang secara tragis. Peringatan Kapolres bukan hanya sekadar ancaman, tetapi juga sebuah permohonan untuk menjaga martabat kemanusiaan dan kelestarian alam.

    Alam Pacet mungkin terlihat sunyi dan penyabar, tetapi seperti diungkapkan oleh berbagai kasus, ‘ia tidak akan pernah diam menyimpan rahasia kejahatan’. Pada akhirnya, alam akan “berbisik” melalui berbagai cara, membimbing para penegak hukum untuk mengungkap kebenaran dan menuntut keadilan bagi setiap nyawa yang direngut secara paksa. (tin/ted)

  • Panas Menyengat? Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 9 September 2025

    Panas Menyengat? Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 9 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Selasa, 9 September 2025.

    “Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, maupun Gresik diprediksi tidak akan turun hujan hari ini. Adapun sepanjang hari ini cuaca cenderung berawan. Untuk suhu antara 24°C hingga 34°C,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Senin (8/9/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca Surabaya cenderung berawan pada pagi hingga malam hari ini. Meskipun begitu, tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Tambaksari, Sukolilo, Rungkut, Wonokromo, Wonocolo, Wiyung, dan Mulyorejo.

    Suhu udara: 25°C – 34°C
    Kelembapan: 45% – 84%
    Kecepatan angin: 14,8 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sempat cerah di pagi hari, kemudian cuaca di Sidoarjo cenderung berawan hari ini. Meski begitu tidak diguyur hujan, termasuk yang terjadi di Kecamatan Tulangan, Waru, Gedangan, Buduran, Sedati, Sukodono, hingga Sidoarjo.

    Suhu udara: 24°C – 33°C
    Kelembapan: 48% – 89%
    Kecepatan angin: 12 km/jam dari arah Barat Laut.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik hampir sama seperti Sidoarjo, cerah di pagi hari dan berawan pada siang hingga malamnya. Meski begitu, tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Panceng, Manyar, Sidayu, Dukun, Bungah, Tambak, dan Ujungpangkah.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 64%-87%
    Kecepatan angin: 18,7 km/jam dari arah Barat Daya.

    Meski cuaca diprediksi tidak hujan, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ian)

  • 5 Alasan Kenapa Drama Korea Love, Take Two Layak Masuk Watchlist Kamu!

    5 Alasan Kenapa Drama Korea Love, Take Two Layak Masuk Watchlist Kamu!

    Surabaya (beritajatim.com) – Drama Korea terbaru Love, Take Two sukses menarik perhatian penonton sejak penayangan perdananya. Dibesut oleh sutradara Yoo Je Won, yang sebelumnya menggarap drama populer seperti Hometown Cha-Cha-Cha, Crash Course in Romance, hingga Love Next Door, drama ini hadir dengan nuansa hangat dan penuh makna.

    Serial Love, Take Two tayang perdana di tvN pada 4 Agustus 2025, sementara penonton di Indonesia bisa menyaksikannya melalui platform Vidio dan Viu sejak 5 Agustus 2025. Drama ini hadir setiap Senin dan Selasa, dengan total 12 episode yang dijadwalkan tamat pada 9 September 2025.

    Mengangkat kisah cinta di usia matang, pengalaman jatuh cinta pertama, serta keberanian memulai hidup baru, Love, Take Two menyuguhkan latar pedesaan yang tenang dan sarat kehangatan.

    Tokoh utama drama ini adalah Lee Ji An (Yum Jung Ah), seorang ibu tunggal berusia 43 tahun yang bekerja sebagai manajer proyek konstruksi di siang hari dan membesarkan putrinya, Lee Hyo Ri (Choi Yoon Ji), di malam hari.

    Hyo Ri, seorang mahasiswi kedokteran berusia 23 tahun, menjadi sumber kekuatan bagi Ji An. Namun, hubungan erat ibu dan anak ini mulai diuji ketika Hyo Ri berusaha menemukan kemandiriannya sendiri.

    Kehidupan Ji An semakin berubah ketika ia kembali dipertemukan dengan cinta pertamanya, Ryu Jeong Seok (Park Hae Joon), seorang ayah tunggal yang tinggal di desa pesisir Cheonghae bersama putranya, Ryu Bo Hyeon (Kim Min Kyu). Dari sinilah, kisah penuh emosi, penyembuhan, dan kesempatan kedua dimulai.

    Berikut lima alasan mengapa Love, Take Two layak masuk daftar tontonan drama Korea kalian.

    1. Latar Pedesaan yang Menyegarkan dan Menenangkan

    Cheonghae bukan sekadar latar belakang cerita, melainkan bagian penting yang memberi nyawa pada drama ini. Suasana desa pesisir yang damai menghadirkan kontras dengan hiruk pikuk kota besar seperti Seoul, membuat penonton seakan diajak “melarikan diri” ke tempat yang penuh ketenangan.

    Dari pemandangan pantai yang indah hingga interaksi hangat antarwarga, semua detailnya mempertegas nuansa healing yang ingin disampaikan drama ini.

    2. Akting Mendalam dari Para Pemeran Utama

    Drama ini semakin kuat berkat akting para pemainnya. Yum Jung Ah mampu memerankan sosok Lee Ji An dengan emosi yang kompleks—seorang ibu tangguh yang penuh kasih sayang, namun menyimpan kerentanan dan kerinduan mendalam.

    Park Hae Joon menghadirkan karakter Ryu Jeong Seok dengan nuansa yang membumi, menampilkan dilema antara masa lalu yang penuh penyesalan dan harapan untuk membuka lembaran baru.

    Sementara itu, Choi Yoon Ji dan Kim Min Kyu memberi keseimbangan lewat kisah cinta muda yang polos, ceria, dan menyegarkan. Kombinasi dua generasi cinta ini membuat penonton bisa merasakan spektrum emosi yang luas dalam satu cerita.

    3. Luka yang Menjadi Jalan Menuju Penyembuhan

    Salah satu kekuatan Love, Take Two adalah cara drama ini membicarakan luka tanpa berlebihan. Setiap karakter digambarkan memiliki masa lalu yang tidak mudah, mulai dari kehilangan orang tua, pernikahan yang gagal, hingga kehilangan orang yang dicintai. Namun, alih-alih menjerumuskan mereka dalam kesedihan, cerita justru memperlihatkan bagaimana luka itu bisa menjadi jembatan menuju penyembuhan.

    4. Romansa Pertama hingga Cinta di Usia Matang

    Drama ini menyuguhkan dua lapisan kisah cinta yang saling melengkapi. Di satu sisi, kisah Lee Ji An dan Ryu Jeong Seok menampilkan cinta yang matang, sederhana, dan realistis, penuh dengan keraguan namun juga keberanian untuk mencoba lagi.

    Di sisi lain, kisah Hyo Ri dan Bo Hyeon membawa sentuhan romansa pertama yang manis, polos, dan penuh harapan. Perpaduan dua generasi cinta ini membuat penonton dapat melihat cinta dari berbagai perspektif, baik dari mereka yang baru merasakannya untuk pertama kali maupun dari mereka yang berani membuka hati setelah pengalaman panjang dalam hidup.

    5. Pesan Kuat tentang Kesempatan Kedua

    Dengan hanya 12 episode, Love, Take Two berhasil menyajikan kisah yang padat namun sarat makna. Pesan utama drama ini adalah tentang kesempatan kedua dalam hidup. Meski waktu tidak bisa diputar ulang, selalu ada ruang untuk memperbaiki dan memulai sesuatu dengan cara yang lebih baik. Drama ini mengingatkan bahwa keberanian untuk melangkah lagi, meski dengan penuh keraguan, bisa membawa kebahagiaan yang tidak terduga.

    Dengan cerita yang hangat dan penuh makna, Love, Take Two menjadi drama Korea yang layak masuk daftar tontonan Anda. Jangan lewatkan episode terakhirnya pada 9 September 2025 di tvN serta di platform Vidio dan Viu. (mnd/ian)

  • Banser Kota Kediri Tegaskan Komitmen Kawal Aspirasi Rakyat Lewat Posko Jaga Indonesia

    Banser Kota Kediri Tegaskan Komitmen Kawal Aspirasi Rakyat Lewat Posko Jaga Indonesia

    Kediri (beritajatim.com) – Satkorcab Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Kediri resmi meluncurkan Posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia pada Senin, (8/9/2025).

    Posko tersebut berlokasi di depan Masjid Agung Kota Kediri dan akan beroperasi selama lima hari, hingga Jumat, 12 September 2025.

    Kepala Satkorcab Banser Kota Kediri, Muryanto, menegaskan bahwa pendirian posko ini dijalankan berdasarkan arahan Satkornas Banser. Digelar selama lima hari. Secara teknis, personel Banser akan bergantian bertugas di posko tersebut.

    “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas arahan dan instruksi Satkornas Banser sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden Republik Indonesia yang disampaikan melalui Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor,” terangnya.

    Ketua PC GP Ansor Kota Kediri, H.M. Baihaqi Nabilunnuha atau Gus Baihaqi, menambahkan bahwa posko ini adalah wujud komitmen GP Ansor untuk menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.

    “Presiden Prabowo sangat terbuka terhadap aspirasi masyarakat, dan kami siap menjadi jembatan untuk menyampaikan itu. Posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga Indonesia dengan mendengar suara rakyat,” jelasnya.

    Ia menegaskan bahwa GP Ansor tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang mencoba memprovokasi dan memecah belah masyarakat.

    “GP Ansor mendukung aspirasi masyarakat. Kami juga ikut mengawal dan menyampaikannya dengan baik. Tapi bagi provokator yang ingin menghasut atau memecah belah, kami tidak akan diam. Tidak ada ruang bagi provokator,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Gus Baihaqi mengingatkan para kader Ansor agar kembali pada esensi organisasi, yakni menjadi penolong masyarakat.

    “Kita ini Ansor — artinya penolong. Mari kita jadikan posko ini sebagai sarana kita untuk benar-benar hadir menolong dan mendengarkan masyarakat,” pungkasnya.

    Posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia ini terbuka bagi masyarakat luas yang ingin menyampaikan aspirasi, saran, maupun keluhan. Aspirasi yang dihimpun akan diteruskan ke pihak-pihak terkait sebagai bentuk kontribusi menjaga kondusifitas dan persatuan bangsa. [ian]

  • Kekeringan di Bojonegoro, BPBD Salurkan 120 Ribu Liter Air Bersih

    Kekeringan di Bojonegoro, BPBD Salurkan 120 Ribu Liter Air Bersih

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Memasuki musim kemarau sejumlah warga di Kabupaten Bojonegoro telah terdampak bencana kekeringan. Sebagai langkah cepat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah melakukan pendistribusian air bersih di daerah yang mengalami kekeringan.

    Sedikitnya, hingga Senin (8/9/2025) BPBD Bojonegoro telah mendistribusikan sebanyak 120.000 liter air bersih di 10 titik pada 8 kecamatan. Atau sebanyak 24 tangki dengan kapasitas sebesar 5.000 liter.

    Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Heru Wicaksi mengatakan, memasuki musim kemarau, pihaknya telah menyiapkan bantuan air bersih bagi warga yang mengalami kekeringan. Daerah yang terdampak bisa mengajukan permintaan dropping air bersih melalui pemerintah desa masing-masing.

    “Kami telah siapkan air bersih untuk daerah yang kekeringan. Jadi mangga (silakan) bagi desa yang kekeringan bisa melaporkan ke kita,” ujarnya saat melakukan distribusi air bersih di Desa Meduri Kecamatan Margomulyo, Senin (8/9/2025).

    Heru menambahkan, hingga saat ini pihaknya sudah menerima laporan kekeringan dari delapan kecamatan di sepuluh titik, di antaranya Kecamatan Kepohbaru (SMA N 1 Kepohbaru, Dusun Kepoh, MTsN Kepohbaru), Kecamatan Sugihwaras (Desa Siwalan).

    Kemudian di Kecamatan Sumberejo (Desa Karangdinoyo), Kecamatan Temayang (Desa Papringan), Kecamatan Sekar (Desa Bobol), Kecamatan Margomulyo (Desa Meduri), Kecamatan Dander (Sekolah Rakyat Desa Ngumpakdalem), dan Kecamatan Sukosewu (Desa Sumberejokidul). [lus/kun]

  • Kapolres Mojokerto : Jangan Jadikan Pacet Tempat Pembuangan Mayat

    Kapolres Mojokerto : Jangan Jadikan Pacet Tempat Pembuangan Mayat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengingatkan kepada para calon pelaku kejahatan agar tidak menjadikan Pacet sebagai tempat pembuangan mayat. Hal tersebut disampaikan saat pers rilis ungkap kasus mutilasi di Mapolres Mojokerto.

    “Pacet ini milik alam semesta beserta isinya. Jangan kotori Pacet. Pacet adalah tempat indah untuk melepas lelah dengan nuansa alam sangat luar biasa. Jangan jadikan Pacet tempat terakhir untuk membuang jenazah, pasti saya tangkap,” ungkapnya, Senin (8/9/2025).

    Hal tersebut lantaran jalur Cangar-Pacet-Cangar beberapa kali dijadikan lokasi pembuangan mayat. Sepanjang tahun 2020-2025 ini, ada setidaknya lima kasus pembuangan mayat di jalur penghubung Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto tersebut.

    Sebelumnya, sesosok mayat ditemukan di Kawasan Tahura Raden Soerjo Blok Gajah Mungkur Desa Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada, Rabu (24/6/2020). Korban diketahui atas nama Vina Aisyah Pratiwi (21 warga Kediri yang tinggal di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.

    Dua pelaku yakni Mas’ud Andy Wiratama (27) dan Rifat Rizatur Rizan (20) diringkus di dua lokasi berbeda pada Kamis (25/6/2020) atau satu hari setelah mayat ditemukan warga. Kasus kedua, mayat terbungkus karpet ditemukan di jalur tanjakan AMD, Kawasan Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Selasa (22/11/2022).

    Korban diketahui atas nama Ahmad Hasan Muntolip (26) warga Dusun Jurangsari, Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Ketiga pelaku yakni MNH (25), MSJ (27), dan perempuan berinisial AA (23), warga Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto diamankan pada 23 November 2024.

    Kasus ketiga, ditemuka bungkusan karung diduga berisi mayat di jalur Pacet-Cangar, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/6/2023). Korban yakni Angeline Nathania (22), warga Gununganyar Tambak, Kota Surabaya yang merupakan mahasiswi dari Fakultas Hukum Ubaya semester VI.

    Korban dihabisi kekasihnya berinisial RBA (41) warga Gunung Anyar Kidul, Kota Surabaya. Pembunuhan terjadi di dalam sebuah apartemen tanggal 3 Mei 2024. Kasus keempat, sesosok mayat ditemukan di Blok Lembah Bang, Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo tepatnya di Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada Jumat (13/9/2024).

    Identitas korban diketahui atas nama Anyk Mariyanni (36) warga Dusun Banjarjo RT 001/005 Kelurahan Besuk, Kacamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Pelaku adalah Dedi Abdullah (36) warga Sisalam RT 002 RW 001, Kelurahan Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kota Brebes, Jawa Tengah yang merupakan teman dekat korban.

    Dan terbaru, potongan tubuh manusia ditemukan di pinggir jalan Jurang AMD Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada, Sabtu (6/9/2025). Usai menemukan telapak tangan korban berhasil diidentifikasikan yakni Tiara Angelina Saraswati (25) warga Lamongan.

    Tak butuh waktu lama, Minggu (7/9/2025) dini hari, pelaku pembunuhan dan mutilasi berhasil diamankan di kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Pelaku tidak lain adalah pacar korban, Alvi Maulana (24) dan keduanya sudah tinggal satu atap tanpa ikatan yang sah. [tin/kun]

  • Mencekam! Minibus Tersambar KA Ranggajati di Tongas Probolinggo

    Mencekam! Minibus Tersambar KA Ranggajati di Tongas Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Suasana mencekam menyelimuti perlintasan kereta api Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Senin (8/9/2025) malam.

    Sebuah minibus Nissan Serena silver hancur berkeping-keping setelah diterjang Kereta Api Ranggajati yang melaju kencang dari arah timur.

    Beruntung, sopir minibus bernama Diaz, warga Pilang, Kota Probolinggo, berhasil keluar sesaat sebelum “ular besi” itu menggilas mobilnya. Tidak ada korban jiwa, namun detik-detik tabrakan mengerikan itu sempat direkam warga dan langsung viral di media sosial.

    Menurut keterangan saksi, minibus naas itu sebelumnya mengalami pecah ban hingga tersangkut di tengah rel. Warga berusaha sekuat tenaga mendorong kendaraan keluar dari jalur maut, namun upaya mereka kandas.

    “Sudah berusaha ditolong sama warga lain, tapi karena yang mendorong itu kurang, akhirnya ndak berhasil lolos,” tutur Rizal salah seorang warga dengan wajah pucat.

    Benturan keras tak terhindarkan. Dalam hitungan detik, kereta dengan bobot ribuan ton menghantam minibus hingga tubuh kendaraan terpental ke sisi jalan raya nasional Probolinggo–Surabaya. Suara dentuman logam bergema, membuat warga sekitar berlarian ketakutan.

    Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, masinis KA Ranggajati sudah mengerem darurat setelah diberi tahu penjaga perlintasan, namun jarak terlalu dekat.

    “Masinis sudah berusaha melakukan pengereman, namun kereta tetap tidak bisa berhenti tepat di lokasi mobil mogok. Sehingga tumburan tetap terjadi,” ungkap Cahyo.

    Akibat tabrakan, cowhanger atau bumper lokomotif mengalami pergeseran 3–4 sentimeter. Kereta sempat berhenti sejenak, lalu hanya bisa merayap dengan kecepatan 5 kilometer per jam hingga Stasiun Bayeman.

    Meski tak menelan korban jiwa, kejadian ini meninggalkan trauma mendalam bagi warga sekitar yang menyaksikan langsung detik-detik maut itu.

    “Kalau sopirnya tadi tidak cepat keluar, mungkin sudah jadi berita duka,” ucap Rizal. (ada/ted)