Category: Beritajatim.com Regional

  • Truk Tronton Serempet Sepeda Motor di Kabuh Jombang, Begini Nasib Pengendaranya

    Truk Tronton Serempet Sepeda Motor di Kabuh Jombang, Begini Nasib Pengendaranya

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Desa Pengampon, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Selasa (9/9/2025). Kecelakaan melibatkan kendaraan truk tronton dan sepeda motor Honda Verza, yang menyebabkan satu korban mengalami luka berat.

    Kronologi kejadian bermula ketika truk tronton dengan nomor polisi S-8308-UF yang dikemudikan oleh Suradi (51), warga Desa Pataan, Kabupaten Lamongan, melaju dari arah selatan menuju utara.

    Saat truk berusaha mendahului kendaraan di depannya, pengemudi kurang memperhatikan situasi lalu lintas, sehingga truk tersebut menyerempet sepeda motor Honda Verza yang dikendarai oleh Dian Frida Widiarta (32), warga Desa Jombang, Kabupaten Jombang.

    Sepeda motor itu datang dari arah berlawanan. Akibat dari peristiwa tersebut, Dian Frida Widiarta mengalami luka patah pada kaki kanan dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Jombang.

    Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, kecelakaan terjadi akibat kelalaian pengemudi truk yang tidak memperhatikan kondisi lalu lintas saat mendahului. “Kami mengimbau pengendara untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan Bersama,” kata Siswanto.

    Peristiwa ini menjadi perhatian masyarakat setempat, termasuk dua saksi yang memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. Sapto (35), warga Desa Pengampon, menyaksikan langsung kejadian tersebut, sedangkan Wahid (65), warga Desa Lamongrejo, Kabupaten Lamongan, juga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. [suf]

  • Tim SAR Temukan Pria Tenggilis Surabaya yang Lompat di Pintu Air Jagir

    Tim SAR Temukan Pria Tenggilis Surabaya yang Lompat di Pintu Air Jagir

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim SAR Gabungan menemukan jenazah seorang pria yang hanyut di Sungai Jagir Wonokromo, Surabaya, pada Selasa (9/9/2025) petang, setelah sebelumnya ia dilaporkan melompat dari pintu air.

    Jasad korban ditemukan mengapung sekitar 140 meter dari lokasi ia melompat. Petugas berhasil mengevakuasi jenazah tersebut sekitar pukul 17.35 WIB.

    “Tim SAR Gabungan segera merapatkan dua perahu karet untuk mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan mengapung dan mulai terbawa arus sungai,” ujar Komandan Tim Basarnas Surabaya, Andi Pamudji, Selasa (9/9/2025).

    Setelah berhasil dievakuasi, jenazah yang awalnya tidak diketahui identitasnya itu langsung dibawa ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Di sana, tim Inafis melakukan pemeriksaan untuk keperluan identifikasi.

    Identitas korban akhirnya terkonfirmasi setelah pihak keluarga mendatangi posko pencarian. Berdasarkan pengakuan keluarga, korban diketahui bernama Agus Susanto, warga Tenggilis Surabaya, yang berusia 59 tahun.

    Andi Pamudji menambahkan, anak dan menantu korban telah melihat foto dan video dari CCTV Perum Jasa Tirta I di Pintu Air Jagir. Mereka mengonfirmasi bahwa sosok dalam rekaman tersebut adalah ayah mereka.

    “Anak dan menantu korban telah melihat foto maupun video dari CCTV Perum Jasa Tirta I di Pintu Air Jagir dan mengkonfirmasi identitas korban sebagai ayahnya bernama Agus Susanto warga Tenggilis Surabaya yang berusia 59 tahun,” lanjut Andi.

    Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi dihentikan. Seluruh unsur Tim SAR Gabungan yang terlibat, termasuk Basarnas, BPBD, Polsek dan Koramil Wonokromo, DPKP, PMI, dan berbagai komunitas relawan lainnya, kembali ke satuan masing-masing. (rma/kun)

  • Waspada Hujan! Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 10 September 2025

    Waspada Hujan! Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 10 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Rabu, 10 September 2025.

    “Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, maupun Gresik diprediksi hujan dibeberapa daerah, terlebih pada pagi harinya. Adapun selebihnya cuaca cenderung berawan. Untuk suhu antara 24°C hingga 33°C,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Selasa (9/9/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini
    BMKG Juanda menyebut cuaca Surabaya cenderung berawan sejak pagi hingga malam hari ini, termasuk di Kecamatan Gubeng, Karangpilang, Kenjeran, Krembangan, Semampir, Simokerto, Tandes, dan Tegalsari. Adapun Lakarsantri diprediksi sempat hujan ringan sekitar pukul 6.00 WIB.

    Suhu udara: 25°C – 33°C
    Kelembapan: 51% – 91%
    Kecepatan angin: 12,1 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini
    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, cuaca Sidoarjo cenderung berawan sejak pagi hingga malamnya, termasuk Sukodono, Prambon, Taman, dan Tulangan. Sedangkan
    di Krian, Tarik, dan Balungbendo, hujan sempat mengguyur di pagi hari.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 52% – 91%
    Kecepatan angin: 9,6 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini
    Menurut data dari BMKG Juanda, beberapa daerah di Gresik diguyur hujan ringan pada pagi hari ini, termasuk Kedamean, Menganti, Wringianom, dan Driyorejo. Sedangkan Balongpanggang dan Tambak, diprediksi hujan malam harinya. Selebihnya, cuaca cenderung berawan.

    Suhu udara: 24°C – 29°C
    Kelembapan: 68%-92%
    Kecepatan angin: 16,5 km/jam dari arah Timur.

    Meski cuaca diprediksi tidak hujan, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/kun)

  • Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Pamekasan Bertambah

    Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Pamekasan Bertambah

    Pamekasan (beritajatim.com) – Jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan pasca mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Selasa (9/9/2025). Bertambah menjadi 20 siswa, dan mereka mendapatkan perawatan intensif dari tim medis.

    “Terbaru ada 20 siswa yang harus mendapat perawatan, sembilan di antaranya dirawat dengan infus, delapan orang observasi rawat jalan, dan tiga siswa lainnya dirujuk ke RSUD Smart Pamekasan,” kata Kepala Puskesmas Tlanakan, dr Henny Setyowati.

    Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari gejala yang dialami para siswa, baik karena konsumsi MBG atau faktor lain. “Insya’ Allah nanti kami update ya, sekarang masih menangani pasien,” ungkapnya.

    Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, dr Saifuddin juga menyampaikan jika saat ini masih fokus pada kondisi siswa agar bisa segera pulih. Terlebih mereka dilaporkan mengalami gejala seperti pusing, mual hingga muntah-muntah.

    “Jadi fokus kami untuk saat ini memastikan kondisi kesehatan siswa segera pulih, dan kami kami melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Para petugas kesehatan juga kita fokuskan pada penanganan pasien,” ungkapnya.

    Bahkan pihaknya bersama tim medis juga masih melakukan observasi sekaligus menelusuri penyebab pasti dugaan keracunan dari program MBG. “Untuk detail nama siswa, sekolah maupun teknis program MBG, akan kami sampaikan setelah ada hasil investigasi lebih lanjut,” pungkasnya.

    Berdasar informasi yang dihimpun beritajatim.com, program MBG di kecamatan Tlanakan, Pamekasan, masih dalam tahap ujicoba yang dilakukan sejak Senin (8/2025) kemarin.

    Diketahui, menu MBG yang mulai disalurkan ke sekolah-sekolah di Kecamatan Tlanakan, masih dalam tahap uji coba selama tiga hari sejak Senin (8/9/2025). Namun hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), khususnya di wilayah Desa Larangan Tokol, Tlanakan, Pamekasan. [pin/kun]

  • DPRD Jember Sepakat Parpol Harus Mereformasi Diri

    DPRD Jember Sepakat Parpol Harus Mereformasi Diri

    Jember (beritajatim.com) – DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, sepakat partai politik harus melakukan perbaikan internal. Kesepakatan itu ditunjukkan dengan penandatanganan sembilan butir pernyataan mahasiswa yang tergabung dalam Amarah Masyarakat Jember yang berunjuk rasa di halaman gedung Dewan, Selasa (9/9/2025).

    Dua tuntutan mahasiswa adalah perbaikan kompetensi DPR dengan merevisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pemilihan Umum dan melakukan reformasi secara menyeluruh terhadap sistem kaderisasi partai politik.

    “Kami tahu bahwa partai politik harus mereformasi diri. Kita tahu semua siapa yang membuat masalah ini. Siapa mereka DPR-RI yang kemudian menyampaikan pernyataan yang melukai hati rakyat? Silakan dicek latar belakangnya,” kata Wakil Ketua DPRD Jember Widarto di hadapan massa aksi.

    “Kami tahu bahwa partai politik harus mereformasi diri, agar ke depan para petugasnya, kader-kader yang ditugaskan menjadi anggota DPRD, DPR RI, bahkan di eksekutif, adalah kader-kader yang mumpuni. Bukan karena popularitas atau banyaknya duit,” kata Widarto.

    Namun Widarto meminta bantuan kepada mahasiswa untuk ikut mendidik masyarakat secara politik. “Kami tahu bahwa partai politik tidak mungkin mampu melakukan pendidikan politik pada seluruh masyarakat. Kami minta tolong dibantu. Teman-teman adalah kelompok yang terdidik. Aktivis-aktivis gerakan yang saya yakin omongannya, tuntunannya, didengarkan rakyat,” katanya.

    “Bantu kami melakukan pendidikan politik agar yang dipilih pada saat pemilu dan pemilihan kepala daerah adalah orang-orang yang memang punya kompetensi,” kata Widarto.

    Widarto menyebut saat ini momentum perbaikan. “Kami punya empati dan ini bukan pencitraan. Kami tahu. Sekarang ini antara apa yang di permukaan dengan yang sebenarnya sekali berbeda. Tapi hari ini kami menerima teman-teman dengan kesungguhan hati, bahwa kami terutama DPRD Kabupaten Jember tidak semewah yang dibayangkan,” katanya.

    Widarto menyadari DPRD Jember masih tidak ideal. Namun di tengah kekurangan itu, dia menegaskan, anggota parlemen bekerja dengan sungguh-sungguh. “Kami terus berbenah. Banyak program rakyat yang sedang kita perjuangkan,” katanya.

    Atas nama DPRD Jemberm Widarto berterima kasih dan meminta maaf kepada mahasiswa yang menyuarakan aspirasi rakyat Jember. “Ini bukan basa-basi, ini empati kami. Saya yakin semuanya sekarang sedang berbenah. Baik pemerintah pusat, daerah, semuanya berbenah,” katanya.

    “Tidak ada pejabat yang hari ini bergaya hidup mewah. Tidak ada yang berani memamerkan kekayaan dan celometan ngomong seenaknya. Saya jamin enggak ada. Dan itu kami berterima kasih atas gerakan yang dilakukan oleh kawan-kawan sekalian, terutama di Kabupaten Jember,” kata alumnus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ini. [wir]

  • Isak Tangis Iringi Pemakaman Tiara, Korban Mutilasi Pacet Mojokerto

    Isak Tangis Iringi Pemakaman Tiara, Korban Mutilasi Pacet Mojokerto

    Lamongan (beritajatim.com) – Isak tangis pecah saat jenazah Tiara Angelina Saraswati (25), warga Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, tiba di rumah duka pada Selasa (9/9/2025) malam. Tiara menjadi korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di jurang kawasan Pacet, Mojokerto.

    Jenazah yang diantar menggunakan mobil jenazah RS Bhayangkara Pusdik Sabhara tiba di rumah duka sekitar pukul 20.05 WIB. Begitu mobil berhenti, keluarga, kerabat, sahabat, hingga tetangga langsung histeris dan tak kuasa menahan tangis. Kedua orang tua korban bahkan tampak terkulai lemas menyambut kedatangan putri mereka.

    Peti jenazah berwarna putih kemudian dibawa masuk ke rumah duka dan diselimuti kain hijau. Setelah itu, jenazah disalatkan di Masjid Nurul Yaqin yang berada di lingkungan setempat.

    Usai disalatkan, jenazah Tiara kembali dimasukkan ke dalam mobil jenazah untuk dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Made. Ratusan warga ikut mengiringi prosesi pemakaman hingga ke peristirahatan terakhir korban.

    Kepala Desa Made, Eko Widianto, menyampaikan duka mendalam atas kepergian warganya. Ia juga mengapresiasi kepedulian warga yang turut mengiringi prosesi pemakaman.

    “Kami semua turut berduka. Antusias dan rasa simpati masyarakat sangat luar biasa,” kata Eko di sela prosesi pemakaman.

    Eko berharap peristiwa tragis ini bisa menjadi pelajaran berharga agar masyarakat lebih meningkatkan kepedulian terhadap keluarga, terutama dalam hal pendampingan anak.

    “Semoga bisa menjadi hikmah, khususnya untuk lebih memperhatikan pendampingan terhadap anak-anak kita,” ujarnya.

    Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran rangkaian prosesi hingga pemakaman korban. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu melancarkan seluruh proses ini,” pungkasnya. [fak/ian]

  • Didemo, Ketua Bapemperda DPRD Jember Berdebat dengan Mahasiswa Soal Perda

    Didemo, Ketua Bapemperda DPRD Jember Berdebat dengan Mahasiswa Soal Perda

    Jember (beritajatim.com) – Perdebatan terjadi antara Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) Hanan Kukuh Ratmono dengan mahasiswa, dalam aksi unjuk rasa di halaman gedung DPRD Kabupaten Jember, Selasa (9/9/2025).

    Pimpinan DPRD Jember dan perwakilan tujuh fraksi menemui para mahasiswa yang tergabung dalam Amarah Masyarakat Jember dengan dikawal aparat kepolisian. Dalam kesempatan itu, mahasiswa mempertanyakan keberpihakan anggota DPRD Jember kepada masyarakat.

    Hanan yang meminta izin untuk berbicara kemudian menjelaskan tentang pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Perlindungan Petani. “Insyaallah di minggu depan ini Mas Tabroni (Wakil Ketua Badan Pembentukan Peratutan Daerah) mungkin akan mengundang teman-teman untuk semacam uji publik untuk melengkapi,” katanya.

    Politisi Gerindra inimengatakan, raperda itu sudah digagas sejak dua tahun silam. “Cuma pembahasannya kemarin masih terkendala. Insyaallah dalam waktu dekat (disahkan). Proses penyusunan undang-undang bukan hal mudah,” katanya.

    Tak puas dengan penjelasan Hanan, Muhammad Faizin, salah satu demonstran, mempertanyakan kebijakan-kebijakan prorakyat lainnya. “Contohnya perda pertembakauan, dari tiga hingga empat tahun kemarin kami sudah menuntut itu ke sini. Kami datang beraudiensi dan demonstrasi,” katanya.

    Hanan mengatakan, ada beberapa rancangan perda yang sedang dibahas DPRD Jember. “Insyaallah tahun ini bisa selesai. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Ada kekurangan mungkin, itu kita akui sebagai kekurangan. Kita terbuka untuk kritik dari teman-teman,” jelasnya.
    Wakil Ketua DPRD Jember Widarto mengatakan sejumlah perda sudah digagas dan dibahas di parlemen. “Ada perda tentang Pancasila dan wawasan kebangsaan yang sedang kita lakukan pembahasan agar segera disahkan. Itu penting untuk kita semuanya,” katanya.

    Widarto sepakat perda pertembakauan yang diterbitkan pada 2003 sudah harus diperbaiki. “Perda itu sudah usang dan kita masyarakat Jember bermayoritas petani tembakau,” katanya.

    Soal revisi perda tembakau itu, Widarto meminta bantuan dari mahasiswa untuk memberi masukan. “Mohon maaf kalau kamu penuh keterbatasan Tapi itulah kami. Bantu kami. Kami bukan dewa tapi bukan berarti kami juga tidak tahu apa-apa. Kami belajar, kami terus memperbaiki dan kami punya empati,” katanya.

    Mahasiswa dipersilakan Widarto untuk hadir di gedung Dewan untuk memberi masukan, “Bahkan berikan kami naskah akademik, berikan kami poin-poin penting untuk diperjuangkan terkait petani tembakau, terkait petani, terkait nelayan,” katanya.

    “Banyak sekali hari ini yang membutuhkan bantuan kita. Kritik soal undang-undang TNI, undang-undang pemilu, soal kebebasan berekspresi, kami sepakat. Tapi sekali lagi kami mohon jaga kondusivitas Jember,” kata Widarto.[wir]

  • 30 Adegan Rekonstruksi Ungkap Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Sukapura

    30 Adegan Rekonstruksi Ungkap Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Sukapura

    Probolinggo (beritajatim.com) – Misteri pembunuhan sadis yang mengguncang warga Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, akhirnya mulai terungkap jelas. Selasa (9/9/2025), aparat kepolisian menggelar rekonstruksi dengan memperagakan 30 adegan yang menyingkap detik-detik kejahatan berdarah tersebut.

    Suasana di lokasi berlangsung tegang. Di hadapan aparat kepolisian, kuasa hukum, serta warga yang ikut menyaksikan, para tersangka memerankan kembali setiap langkah yang dilakukan pada malam nahas itu. Dari cekcok mulut hingga eksekusi brutal, semuanya dipertontonkan secara gamblang.

    Korban, Deding Dharma (27), warga Desa Nogosaren, Kecamatan Gading, tewas mengenaskan setelah tubuhnya dihujani sabetan senjata tajam. Ia ambruk bersimbah darah di Jalan Raya Kecamatan Sukapura pada Selasa (2/9/2025) pagi, tepat saat sedang mengisi bensin eceran. Pelakunya adalah M (54), pria yang tak lain merupakan mantan mertua istrinya.

    Rekonstruksi memperlihatkan bagaimana dendam lama akhirnya berubah menjadi tragedi. Tanpa banyak bicara, pelaku tiba-tiba menyerang korban dengan senjata tajam, meninggalkan warga sekitar terpaku melihat Deding terkapar tak berdaya. Korban sempat dilarikan ke RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo, namun luka parah membuat nyawanya tak terselamatkan.

    “Semua adegan berhasil dilaksanakan sesuai keterangan para saksi. Tidak ada hambatan sama sekali, dan masyarakat yang menonton pun mengikuti prosedur. Hasil ini akan menjadi bahan penting untuk proses penyidikan dan persidangan mendatang,” tegas Kanit Reskrim Polsek Sukapura, Aipda Apri Yulianto.

    Sementara itu, kuasa hukum tersangka, Ervina Wijayati, menegaskan pihaknya menghormati seluruh proses hukum.

    “Alhamdulillah, semua berjalan kondusif. Para tersangka memperagakan adegan dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Keluarga juga kooperatif, dan kami serahkan sepenuhnya pada hukum yang berlaku,” ujarnya.

    Polisi sendiri bergerak cepat. Tak sampai satu jam usai pembunuhan, pelaku M berhasil diringkus di kediamannya di Desa Resongo, Kecamatan Kuripan. “Ya benar, salah satu terduga pelaku sudah kami amankan. M berperan sebagai eksekutor pembacokan. Kasus ini masih terus kami dalami,” ungkap Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Putra Adi Fajar Winarsa.

    Rekonstruksi ini menjadi titik terang, menggambarkan secara utuh alur peristiwa: mulai dari pertengkaran, aksi eksekusi, hingga langkah terakhir pelaku pasca-menghabisi korban. Tahapan ini diyakini akan memperkuat berkas perkara sebelum dilimpahkan ke kejaksaan, memastikan pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum. (ada/kun)

  • Bus Sugeng Rahayu Tabrak Pemotor di Mojokerto, Sopir Sempat Dihakimi Massa

    Bus Sugeng Rahayu Tabrak Pemotor di Mojokerto, Sopir Sempat Dihakimi Massa

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu-lintas terjadi di Jalan Raya Bypass Sekarputih, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Sebuah bus penumpang PO Sugeng Rahayu menabrak sepeda motor Honda Beat yang dikendarai seorang karyawan swasta asal Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

    Bus Hino yang dikemudikan KMR (29) warga Karangjati, Kabupaten Ngawi tersebut melaju dari arah Surabaya menuju Jombang sekira pukul 13.30 WIB. Saat tiba di lokasi, pengemudi diduga kurang mengantisipasi kondisi lalu-lintas meski lampu traffic light menyala merah, bus tak juga berhenti.

    Akibatnya, bus menabrak motor Honda Beat yang dikendarai MAD (32) yang saat itu melaju dari arah barat ke timur dengan kondisi lampu hijau. Akibat benturan, MAD mengalami luka di bagian kepala dan langsung dilarikan ke RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto untuk mendapatkan perawatan medis.

    Usai kejadian, sopir bus sempat dihakimi massa yang geram melihat peristiwa tersebut. Beruntung, aparat kepolisian yang bertugas di pos dekat lokasi segera mengamankan sopir sehingga situasi tidak semakin memanas. Sopir dan kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan petugas.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Galih Yasir Mubarok membenarkan terkait kecelakaan lalu-lintas tersebut dan mengimbau seluruh pengguna jalan untuk selalu mematuhi aturan lalu-lintas demi keselamatan bersama. Jaga jarak aman, jangan menyalip jika ruang tidak cukup, serta selalu konsentrasi saat berkendara.

    “Dengan begitu kita bisa menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas,” tegasnya, Selasa (9/9/2025). [tin/ian]

  • Tampungan Air di Magetan Diklaim Cukup untuk Pertanian

    Tampungan Air di Magetan Diklaim Cukup untuk Pertanian

    Magetan (beritajatim.com) – Kondisi tampungan air di Kabupaten Magetan pada musim kemarau tahun ini masih relatif aman. Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Magetan, Yuli K. Iswahyudi, menjelaskan bahwa sejumlah waduk, embung, dan sumber air masih menyimpan volume cukup untuk kebutuhan irigasi pertanian.

    “Alhamdulillah tahun ini untuk waduk kita masih di elevasi 12 dari top elevasi 14. Telaga Pasir atau Telaga Sarangan kondisinya masih aman, termasuk Waduk Gonggang yang elevasinya juga masih di atas separuh,” terang Yuli, Selasa (9/9/2025).

    Kondisi tersebut membuat ketersediaan air irigasi tetap terjaga, apalagi aktivitas giling Pabrik Gula Josari diperkirakan berhenti pada September atau awal Oktober 2025. Artinya, suplai air bagi petani masih bisa diandalkan hingga masuk musim hujan.

    Sejauh ini, tidak ada laporan gagal panen dari sektor pertanian. Menurut Yuli, faktor cuaca turut mendukung karena hujan masih sempat turun di beberapa wilayah hingga Agustus lalu. “Jadi tahun ini bisa disimpulkan kemarau basah, karena sampai Agustus masih ada curah hujan,” jelasnya.

    Petani pun disebut semakin adaptif dalam memilih komoditas sesuai ketersediaan air. “Kalau air terbatas, mereka tanam palawija. Kalau dekat sumber atau pompa, baru padi. Petani sudah pandai melihat situasi di lapangan,” imbuh Yuli.

    Hingga awal September ini, kondisi embung di Magetan juga masih menyimpan tampungan. Dari data DPUPR, Magetan memiliki sekitar 27 embung dan sumber air, dua waduk besar yaitu Telaga Pasir (Telaga Sarangan) dan Waduk Gonggang, 108 sumur dalam, serta 169 bendung irigasi. Total lahan pertanian yang mendapat irigasi di Magetan mencapai 27.000 hektar.

    Meski dalam sepekan terakhir cuaca cenderung panas tanpa hujan, pihaknya memastikan cadangan air masih cukup untuk menopang kebutuhan pertanian hingga panen.

    “Informasi dari teman-teman UPTD, tampungan-tampungan kita masih ada semua. Hanya mulai menyusut sedikit, tapi masih mencukupi,” pungkas Yuli. [fiq/suf]