Category: Beritajatim.com Regional

  • Duel Berdarah di Lumajang, Dua Saudara Saling Serang Gara-Gara Chat WhatsApp

    Duel Berdarah di Lumajang, Dua Saudara Saling Serang Gara-Gara Chat WhatsApp

    Lumajang (beritajatim.com) – Peristiwa duel menggunakan senjata tajam (Sajam) terjadi di Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kejadian ini melibatkan dua orang pemuda bernama Bima (33) dan Dandung (22) warga setempat pada, Jumat (12/9/2025).

    Keduanya diketahui masih memiliki ikatan saudara di mana Dandung merupakan keponakan dari ibu Bima. Akibat kejadian ini, Dandung mengalami luka robek sabetan senjata tajam di bagian tangan dan harus menjalani perawatan medis di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kecamatan Pasirian.

    Damang, ibu Bima mengatakan, duel antara anaknya dengan keponakannya itu bermula dari perselisihan di group Whatsapp. Hal itu membuat Dandung kesal dan langsung mendatangi Bima di tempat kerjanya sembari memberikan pukulan.

    Pemukulan yang dilakukan Dandung tidak mendapat balasan dari Bima yang langsung memilih untuk pulang ke rumahnya. Namun, tak berselang lama Dandung justru kembali mendatangi Bima yang sedang berada di dapur rumah sembari mengayunkan sebuah linggis.

    Beruntung, Bima sempat menangkis serangan Dandung sambil mengambil golok yang saat itu berada di meja. “Ini Dandung ini tiba-tiba datang pakai linggis pukul Bima terus ditangkis, Bima langsung ambil parang (golok) yang ada di meja makan langsung membalas dan mengenai pergelangan tangan kiri,” terang Damang, Sabtu (13/9/2025).

    Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro menyampaikan, saat ini Dandung masih harus mendapatkan perawatan medis karena mendapat luka sabetan di tangan sebelah kiri. Sementara, Bima diakui masih diamankan di Polsek Pasirian untuk dilakukan proses pemeriksaan.

    Diakui, kejadian ini diawali dengan Dandung sebagai korban luka yang terlebih dahulu mendatangi pelaku Bima. “Awalnya dari korban yang mendatangi rumah pelaku sembari membawa linggis, terjadi percekcokan dan pelaku ini langsung mengambil golok untuk nangkis linggis yang dipukulkan. Sekarang korban masih dirawat sementara pelaku diamankan untuk diperiksa,” ungkap Untoro. (has/kun)

  • Pikap Muatan Pipa PVC dan Lem Terbakar di Tol Ngawi, Begini Kondisi Sopir

    Pikap Muatan Pipa PVC dan Lem Terbakar di Tol Ngawi, Begini Kondisi Sopir

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah mobil pikap pengangkut pipa PVC dan lem terbakar hebat di ruas Tol Ngawi, tepatnya di KM 558+900 A, masuk Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, pada Sabtu (13/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Kobaran api melahap seluruh bodi kendaraan hingga muatan yang dibawa.

    Meski api begitu cepat membesar, pengemudi dan seorang penumpangnya berhasil menyelamatkan diri. Mereka sempat berusaha menurunkan sebagian muatan, namun api lebih dulu melalap seluruh isi kendaraan.

    Dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Ngawi diterjunkan ke lokasi. Api baru bisa dipadamkan setelah 30 menit, namun kondisi mobil sudah hangus terbakar bersama seluruh muatannya.

    Kejadian bermula ketika pikap yang dikemudikan Atep Jaka (21), warga Bandung, Jawa Barat, bersama penumpangnya, Hepi Komarudin (48), asal Tasikmalaya, melaju dari arah Bandung menuju Surabaya. Kendaraan itu membawa satu ton pipa PVC beserta lem yang rencananya akan dikirim ke Kalimantan untuk kebutuhan proyek.

    “Awalnya terlihat asap dari bagian belakang mobil melalui spion. Setelah berhenti, api langsung membesar. Diduga korsleting listrik. Kami panik dan berusaha menyelamatkan muatan, tapi api semakin cepat membesar,” ungkap Hepi Komarudin, penumpang pikap tersebut.

    Petugas Damkar Ngawi, Heri Kuncoro, mengatakan saat tiba di lokasi api sudah dalam kondisi besar. “Kami mendapat laporan dari pihak tol. Begitu datang, api sudah membesar. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk benar-benar padam. Beruntung sopir dan penumpangnya selamat,” jelasnya.

    Diduga kuat kebakaran dipicu korsleting listrik dari bagian bawah kendaraan. Bangkai mobil yang terbakar langsung dievakuasi ke Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. Sementara itu, pengemudi dan penumpang masih dimintai keterangan oleh pihak kepolisian terkait insiden tersebut. [fiq/kun]

  • Downhill Urban 2025 di Pasuruan, Andy Prayoga Kuasai Seeding Run di Desa Ngadiwono

    Downhill Urban 2025 di Pasuruan, Andy Prayoga Kuasai Seeding Run di Desa Ngadiwono

    Pasuruan (beritajatim.com) – Suasana Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (13/9/2025), mendadak berubah menjadi arena balap penuh adrenalin. Ratusan warga tampak antusias menyaksikan pebalap downhill terbaik nasional meluncur di lintasan urban sepanjang 1,1 kilometer.

    Event bergengsi 76 Indonesian Downhill (IDH) URBAN 2025 ini menghadirkan 12 kelas, mulai kategori Men Elite, Women Open, hingga berbagai kelompok umur dan master. Atmosfer sportainment begitu terasa karena lomba tidak hanya menguji kecepatan, tetapi juga menyuguhkan hiburan bagi masyarakat.

    Di kelas utama Men Elite, Andy Prayoga tampil gemilang dengan catatan waktu 1 menit 53,175 detik. Catatan ini menempatkannya di posisi hot seat sekaligus menjadikannya start terakhir pada babak final.

    “Dari awal saya coba main rapi, alhamdulillah hasilnya baik. Besok saya akan lebih maksimalkan lagi agar bisa juara,” ujar Andy usai lomba.

    Persaingan di kelas Men Elite begitu ketat. Agung Prio Apriliano dari D-One Factory Team hanya terpaut satu detik, sedangkan Hildan Afosma dari Tim Katana finis di posisi ketiga.

    Meski baru pulih dari cedera pasca crash di seri Yogyakarta bulan lalu, Andy tetap tampil percaya diri. Ia mengaku terkesan dengan karakteristik trek urban downhill yang melewati rumah warga namun tetap menantang.

    “Atmosfernya berbeda sekali, karena ada penonton yang langsung memberi dukungan di sepanjang jalur. Ini menambah motivasi kami sebagai rider,” imbuh Andy.

    Tak kalah seru, kelas Men Junior melahirkan juara baru. M. Bagus Refansha dari Jam Cycle Boistois mencatat waktu 2 menit 1,012 detik, unggul tipis dari pesaing terdekatnya.

    Event Director 76 IDH URBAN, Aditya Nugraha, menyebut penyelenggaraan kali ini sesuai konsep sportainment. “Lomba tidak hanya kompetisi, tapi juga hiburan yang mendekatkan olahraga ekstrem kepada masyarakat,” jelasnya.

    Sebagai tambahan, panitia juga menggelar jump contest yang memicu tepuk tangan meriah dari penonton. Aksi-aksi spektakuler para rider menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Desa Ngadiwono.

    Aditya menegaskan, antusiasme masyarakat sangat positif dan banyak rider lokal Pasuruan ikut ambil bagian. “Kami berharap event ini bisa memberi dampak baik bagi prestasi downhill Indonesia ke depan,” tutupnya. (ada/ian)

  • Pos Polisi Bungkul Surabaya Kembali Beroperasi, Layanan Simanis Dibuka Lagi Usai Renovasi

    Pos Polisi Bungkul Surabaya Kembali Beroperasi, Layanan Simanis Dibuka Lagi Usai Renovasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Setelah rusak akibat dibakar massa pendemo pada 29 Agustus 2025 lalu, Pos Polisi Bungkul di Jalan Darmo, Surabaya, kini kembali beroperasi. Selain menjadi tempat anggota kepolisian berjaga, pos ini juga menyediakan layanan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) pada malam hari.

    Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Galih Bayu Raditya menjelaskan, pihaknya bergerak cepat memulihkan pelayanan masyarakat sesuai instruksi Kapolrestabes Kombes Pol Luthfie Sulistiawan. Salah satu layanan yang kembali berjalan adalah Simanis (SIM Taman Bungkul Night Service).

    “Alhamdulillah kami kembali bisa membuka Simanis dan memberikan pelayanan optimal pada masyarakat Surabaya yang hendak melakukan perpanjangan masa berlaku SIM. Pos ini sudah beroperasi sejak kemarin Jumat (12/9/2025) malam,” kata Galih.

    Layanan Simanis beroperasi setiap Jumat dan Sabtu pukul 18.00–21.00. Tidak hanya warga Surabaya, masyarakat dari luar kota juga dipersilakan memanfaatkan layanan tersebut, dengan syarat membawa SIM lama dan KTP.

    “Bagi masyarakat yang ingin memperpanjang masa berlaku SIM bisa langsung ke lokasi. Sudah kami buka kembali seperti semula. Semoga Simanis bisa membantu masyarakat Surabaya,” ujarnya.

    Diketahui, Pos Polisi Taman Bungkul merupakan salah satu fasilitas umum yang rusak saat kerusuhan 29–31 Agustus 2025. Pada malam pertama aksi, lima titik api terlihat menyala di sepanjang Jalan Raya Darmo, termasuk pos polisi yang ikut dibakar massa. Selain itu, oknum pendemo juga membakar pembatas jalan di lokasi.

    Dari serangkaian kerusuhan tersebut, Polrestabes Surabaya telah menetapkan 35 orang sebagai tersangka. Sebanyak tujuh orang di antaranya positif menggunakan narkoba jenis pil koplo. Hingga kini, polisi masih memburu pelaku lain yang terlibat dalam aksi anarkis tersebut. [ang/beq]

  • Jalur Tengkorak Jalan Raya Balongbendo Kembali Memakan Korban

    Jalur Tengkorak Jalan Raya Balongbendo Kembali Memakan Korban

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jalur tengkorak di Jalan Raya Desa Bakungtemenggungan Kecamatan Balongbendo arah Surabaya, kembali memakan korban. Sebuah truk diesel menabrak dump truk yang tengah terparkir di bahu jalan, tepat di depan SDN Bakungtemenggungan, Sabtu (13/9/2025).

    Akibat kecelakaan itu, sopir truk diesel mengalami kritis, sementara seorang penumpang menderita luka di bagian kepala. Kecelakaan yang juga mendapatkan penanganan dari Polsek Balongbendo.

    Kapolsek Balongbendo AKP Sugeng Sulistiyono mengatakan truk diesel dengan nomor polisi G 8277 OG melaju dari arah Mojokerto menuju Surabaya. Saat melintas di lokasi, sopir truk diesel diduga mengantuk sehingga kendaraan oleng ke kiri dan menabrak dump truk bernopol L 9248 UW yang sedang terparkir di bahu jalan.

    Akibatnya, sopir truk diesel Mohammad Faiz Budiarto (26) asal Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon mengalami luka cukup parah dan saat ini dalam kondisi kritis. Sedangkan, penumpangnya, Arifin (23) asal Indramayu, juga mengalami luka robek di bagian kepala

    “Sopir dan penumpang truk diesel yang mengalami luka serius langsung dievakuasi dilarikan ke Rumah Sakit Citra Medika, Tarik,” ucap AKP Sugeng.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sementara pengemudi dump truk bernama Machin, warga Desa Bakungtemenggungan, Balongbendo, tidak mengalami luka.

    Mantan Kasat Samapta Polres Gresik itu menambahkan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan barang bukti, serta memeriksa sejumlah saksi.

    Perkara laka ini dilimpahkan kepada Unit Gakkum Satlantas Polresta Sidoarjo untuk proses penyelidikan lebih lanjut. “Penyebab kecelakaan ini diduga sopir truk diesel kurang hati-hatinya dalam mengemudikan kendaraannya,” ungkapnya.

    AKP Sugeng juga mengimbau agar para sopir lebih memperhatikan kondisi fisik sebelum mengemudi, terutama saat melintas di jalur ramai seperti di Jalan Raya Balongbendo. (isa/ian)

  • Malam Mencekam di Grahadi, Pangdam V/Brawijaya Redam Kerusuhan dengan Empati

    Malam Mencekam di Grahadi, Pangdam V/Brawijaya Redam Kerusuhan dengan Empati

    Surabaya (beritajatim.com) – Malam akhir Agustus 2025, Gedung Negara Grahadi Surabaya nyaris terbakar ketika ribuan massa anarkis melempar batu, molotov, dan petasan ke arah gedung bersejarah itu. Suara kaca pecah dan dentuman petasan bercampur dengan teriakan massa, menciptakan suasana mencekam yang sulit dibayangkan.

    Beberapa jam sebelum kerusuhan pecah, Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Rudy Saladin turun langsung menemui massa aksi. Sambutan “Ijo! Ijo! Ijo!” menggema saat ia menghampiri kerumunan. Dengan senyum tenang, kehadirannya sejenak mencairkan ketegangan.

    Dalam kondisi krisis, Rudy memilih pendekatan humanis dan empati ketimbang pengerahan kekuatan penuh. “Saya lihat mereka dewasa. Ketika ada yang melempar botol, mahasiswa sendiri yang melarang. Mereka tak suka kerusuhan,” katanya.

    Keputusan itu diambil dengan penuh risiko. Ia sadar adanya provokator yang bisa memicu bentrokan, namun intuisi kepemimpinan mendorongnya untuk berani berdiri di tengah mahasiswa, mendengarkan tuntutan mereka, dan meredam emosi massa.

    “Mereka minta teman-temannya yang ditahan di Polrestabes Surabaya dibebaskan. Saya sampaikan, kita cari jalan bersama,” ujar Rudy.

    Bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jatim, Rudy kemudian menuju Polrestabes Surabaya untuk melobi pembebasan mahasiswa yang ditahan. Namun, saat rombongan meninggalkan Grahadi, api mulai menyala di sisi barat gedung.

    Rudy menegaskan bahwa empat hal menjadi senjata penting dalam menghadapi situasi genting: berpikir cepat, intuisi, keberanian mengambil risiko, dan empati. Langkah tersebut terbukti efektif, sebab mahasiswa ikut membantu menjaga ketertiban, sementara TNI bersama pemadam kebakaran berhasil memadamkan api sebelum merembet ke bangunan utama.

    Ia menekankan bahwa stabilitas keamanan tidak bisa dijaga TNI sendirian, melainkan melalui sinergi lima unsur: pemerintah, akademisi, masyarakat, media, dan dunia usaha. “Kita hidup di era post-truth. Kalau lima unsur ini tidak saling percaya, yang hancur pertama kali adalah ekonomi. Dunia usaha harus yakin pemerintah mampu menjaga keamanan,” tegasnya.

    Gerak Cepat Padamkan Api

    Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Nico Reza H. Dipura, menerima instruksi langsung dari Pangdam untuk mengamankan lokasi agar pemadam kebakaran bisa bekerja. “Segera padamkan,” kata Nico mengutip perintah Mayjend Rudy Saladin.

    Wakil Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya, Bambang Vistadi, memimpin 24 petugas dengan empat unit truk pemadam berkapasitas 3.000 hingga 10.000 liter. Jalur belakang Grahadi berhasil diamankan oleh TNI dan warga, memungkinkan truk pemadam masuk mendekati titik api.

    “Kalau terlambat lima menit saja, habis sudah Grahadi,” kenang Bambang.

    Dengan kombinasi metode spray dan jet, petugas damkar berhasil menaklukkan kobaran api. Kolaborasi antara aparat keamanan, pemadam kebakaran, dan masyarakat menjadi kunci penyelamatan Grahadi dari kebakaran besar. [uci/beq]

  • Viral, Eks Anggota Satpol PP Diduga Curi Beras di Toko Kelontong Probolinggo

    Viral, Eks Anggota Satpol PP Diduga Curi Beras di Toko Kelontong Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Warga Kota Probolinggo dihebohkan dengan rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pria mencuri beras di sebuah toko kelontong di Gang Kemiri, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Jumat (12/9/2025). Video tersebut menyebar cepat di media sosial dan menimbulkan kehebohan karena sosok pelaku diduga mantan anggota Satpol PP.

    Pemilik toko, Diyah Agustina (50), mengaku awalnya curiga setelah mendapati beras merek Tinta seberat 10 kilogram hilang sepulang dari Bali. “Saya curiga, lalu cek CCTV. Ternyata benar ada orang yang ngambil,” ujarnya dengan nada kesal.

    Rekaman itu beredar luas di grup WhatsApp warga sekitar hingga akhirnya pelaku dikenali. Tak lama kemudian, pria yang diduga sebagai pelaku datang langsung ke rumah Diyah untuk meminta maaf dan menawarkan ganti rugi sebesar Rp100 ribu. Namun, Diyah menolak tawaran uang tersebut. “Dia mengaku pernah dinas di Satpol PP. Tapi saya tidak mau terima uangnya, cukup permintaan maaf saja,” jelasnya, Sabtu (13/9/2025).

    Meski kasus diselesaikan secara kekeluargaan, warga sekitar tetap menyayangkan aksi itu. Mereka menilai perbuatan tersebut mencoreng nama baik aparat penegak perda. Kepala Satpol PP Kota Probolinggo, Pujo Agung Satrio, turut menanggapi singkat. “Untuk kejadian itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” katanya.

    Meski persoalan dianggap tuntas, rekaman CCTV yang sudah viral masih menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan masyarakat Probolinggo. [ada/beq]

  • Mantan PNS Tipu Warga Probolinggo Rp100 Juta dengan Modus Urus Sertifikat Tanah

    Mantan PNS Tipu Warga Probolinggo Rp100 Juta dengan Modus Urus Sertifikat Tanah

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kasus penipuan berkedok jasa pengurusan sertifikat tanah kembali mencuat di Kota Probolinggo. Seorang mantan pegawai negeri sipil (PNS) berinisial MS (44) ditangkap polisi setelah menipu warga dengan dalih mampu mengurus balik nama sertifikat tanah dengan cepat.

    Kasihumas Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainullah, menjelaskan MS sudah tidak lagi berstatus PNS sejak 2024, tetapi tetap memanfaatkan citra lamanya sebagai aparatur pemerintahan untuk mengelabui korban.

    “Yang bersangkutan sudah diberhentikan, tapi masih memanfaatkan status lamanya untuk mengelabui korban,” tegasnya, Sabtu (13/9/2025).

    Kasus ini bermula dari permintaan seorang warga, SGN, asal Desa Pesisir, Kecamatan Gending, yang ingin mengurus balik nama sertifikat tanah. Ia meminta bantuan Kepala Desa setempat, SN, untuk menjembatani urusan tersebut. Pada Juli 2020, ketiganya bertemu di sebuah rumah makan di Jalan Pahlawan. Dalam pertemuan itu, MS meminta uang hampir Rp100 juta. Dana diserahkan kontan oleh SN, sementara SGN tidak hadir karena percaya penuh kepada kepala desanya.

    Namun, hingga batas waktu yang dijanjikan, proses balik nama tidak pernah terealisasi. Surat pernyataan pengembalian uang yang dibuat MS juga tidak pernah ditepati. Merasa ditipu, SN melaporkan kasus ini ke Polres Probolinggo Kota pada 8 Desember 2023. Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan penyelidikan intensif.

    Hasil pemeriksaan penyidik mengungkap fakta mengejutkan. Uang korban ternyata tidak digunakan untuk administrasi, melainkan habis untuk kepentingan pribadi, bahkan sebagian besar dibakar untuk judi online.

    “Dari hasil pemeriksaan, uang itu tidak ada yang dipakai untuk urusan administrasi. Parahnya, sebagian besar justru habis untuk judi online,” ungkap Zainullah.

    Kini MS mendekam di sel tahanan Polres Probolinggo Kota. Ia dijerat Pasal 372 dan 378 KUHP tentang penipuan dan penggelapan, dengan ancaman pidana lebih dari lima tahun penjara. [ada/beq]

  • Viral Dugaan Pelecehan Pengusaha Rental Mobil oleh Oknum Dosen di Malang

    Viral Dugaan Pelecehan Pengusaha Rental Mobil oleh Oknum Dosen di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Sebuah video di TikTok terkait dugaan pelecehan yang sudah dilihat sekitar 3 juta kali ramai menjadi perbincangan. Dugaan pelecehan tersebut menyeret dosen salah satu perguruan tinggi di Malang.

    Video tersebut juga telah mendapat komentar hingga ribuan dari netizen. Banyak netizen yang penasaran dengan video yang berisi seorang lelaki paruh baya dengan istrinya tengah cekcok dengan tetangga sebelah rumahnya.

    Untuk mengetahui hal itu, beritajatim.com coba telah melakukan wawancara dengan terduga korban dan terduga pelaku. Korban, seorang pengusaha rental mobil membeberkan kronologi lengkap serangkaian peristiwa yang dialaminya.

    Konflik yang berawal dari hubungan baik antar tetangga di kawasan Joyogrand, Kota Malang, ini berujung pada teror dan laporan hukum. Korban menuturkan, hubungannya dengan terduga pelaku pada awalnya sangat baik. Namun, keakraban tersebut diduga disalahartikan oleh terduga pelaku, yang kemudian mulai melontarkan candaan dan pernyataan yang mengarah pada pelecehan.

    “Dia menganggap saya terlalu santai. Bercandaan-bercandaan yang menurut saya intim, itu dianggap biasa sama dia,” ungkap Sahara.

    Menurut penuturan korban, tindakan tidak menyenangkan yang ia alami terjadi dalam beberapa tahap. Berikut adalah kronologi lengkap berdasarkan kesaksiannya:

    Dugaan Pelecehan Verbal dan Visual

    Korban mengaku telah mengalami pelecehan sebanyak empat kali. Tindakan tersebut tidak hanya bersifat verbal, tetapi juga visual. Korban mengklaim pelaku pernah secara sengaja menunjukkan video porno yang diduga diperankan pelaku bersama istrinya.

    “Dia menunjukkan video porno bersama istrinya ke saya sambil berkata hal yang tidak pantas diucapkan” jelas korban kepada beritajatim.com, Jumat (12/9/2025) sore.

    Pelaku diduga sering melontarkan kalimat-kalimat bernada seksual. Korban mencontohkan, pelaku pernah berkata, “Saya kalau dekat Mbak ***** bawaannya sangat nafsu.”

    Pelecehan verbal berlanjut ketika pelaku mengomentari penampilan fisik korban dengan kalimat yang sangat tidak pantas, membandingkan bagian tubuhnya dengan istrinya dan menyatakan ketertarikannya secara eksplisit.

    Setelah korban mulai menjaga jarak, konflik semakin memanas. pelaku diduga menyebarkan fitnah melalui media sosial (Facebook, Instagram, dan WhatsApp) untuk merusak reputasi pribadi dan bisnis rental mobil milik korban.

    “Dia menggiring opini publik untuk membenci saya dan usaha saya. Garasi saya dituduh sebagai tempat transaksi narkoba, miras, judi online, bahkan mobil-mobil rental saya disebut mobil curian,” tegas korban.

    Fitnah tersebut juga menyerang kehidupan pribadinya, termasuk dengan mengaitkan namanya dengan pejabat universitas lain yang sama sekali tidak ia kenal.

    Tindakan pelaku diduga meningkat menjadi perusakan fisik dan intimidasi. Korban menyebut mobil usahanya sengaja dirusak dengan cara digores menggunakan paku di seluruh bagian bodi. Aksi ini, menurutnya, terekam oleh kamera CCTV.

    Puncak teror terjadi pada suatu malam pukul 02.30 WIB. IM diduga dengan sengaja membunyikan klakson mobil selama lima menit dan menggeber mobil customer yang terparkir hingga menimbulkan keributan. Insiden ini berujung pada ketegangan fisik antara pelaku dan karyawan korban.

    “Dia mengambil kunci mobil customer dari kotak penyimpanan kami, itu sudah masuk wilayah privasi usaha,” katanya.

    Tak hanya itu, korban juga menuding pelaku melakukan intimidasi dengan melibatkan mahasiswa dan orang-orang yang mengaku sebagai anggota TNI untuk menyerang dan mengancamnya.

    Jawaban dari Pelaku

    Terkait hal ini, beritajatim.com juga telah mendapatkan klarifikasi dari pihak terduga pelaku. Melalui istrinya, terduga pelaku secara tegas membantah semua tuduhan, terutama terkait pelecehan seksual dan menyebutkan sebagai fitnah yang kejam.

    “Kalau soal cabul, saya pastikan semiliar persen itu fitnah,” ujar istri terduga pelaku.

    Sementara, terduga pelaku sendiri memberikan narasi yang berbeda. Ia mengklaim kepindahannya ke lingkungan tersebut adalah untuk melakukan pengamatan terhadap dugaan aktivitas ilegal, seperti jual-beli mobil bodong dan transaksi obat terlarang.

    Ia merasa menjadi korban dalam kasus ini, dengan menyatakan bahwa dirinya telah dirugikan secara profesional. “Beberapa masjid sudah memecat saya, memberhentikan saya dari jadwal khutbah hingga tahun 2026,” ungkapnya.

    Pelaku juga menuduh pihak korban telah memengaruhi warga sekitar, termasuk pengurus RT, dengan memberikan sejumlah uang agar berpihak padanya. Menurutnya, konflik ini adalah rekayasa yang sengaja dibuat untuk mengusirnya dari lingkungan tersebut.

    Kasus ini telah viral di media sosial dan mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama (Kemenag) yang dikabarkan telah menurunkan tim Inspektorat Jenderal (Irjen) untuk menangani kasus ini. Sementara itu, proses pidana sedang berjalan untuk menentukan langkah hukum selanjutnya terhadap ASN tersebut.

    Beritajatim.com telah berusaha menghubungi pihak perguruan tinggi di Malang, tempat terduga pelaku mengajar, terkait tindak lanjut atas kasus ini. Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan dari pihak perguruan tinggi tersebut. [dan/beq]

  • Hanan Attaki Ingatkan Generasi Z: Nikah Bukan Tren, tapi Ibadah

    Hanan Attaki Ingatkan Generasi Z: Nikah Bukan Tren, tapi Ibadah

    Surabaya (beritajatim.com) – FESyar Jawa 2025 di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya pada Jumat sore (12/9/2025) menjadi ajang bagi Ustadz Hanan Attaki untuk menyampaikan pesan mendalam kepada generasi muda. Dalam tausiahnya, ia menekankan bahwa pernikahan adalah sebuah akad suci, bukan sekadar tren atau status sosial.

    Pendakwah yang dikenal dekat dengan komunitas milenial dan Gen Z ini menjelaskan, “Pernikahan syariah adalah perjanjian agung untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.”

    Ustadz Hanan Attaki menegaskan bahwa pernikahan memiliki tujuan luhur dalam Islam. Selain menciptakan ketenangan dan menjaga kehormatan diri, pernikahan juga bertujuan melanjutkan keturunan sesuai tuntunan agama.

    “Ini yang harus dipahami oleh generasi muda. Nikah itu bukan sekadar tren atau status, melainkan ibadah yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah,” ujarnya.

    Ia menambahkan, agar pernikahan sah dan menjadi ibadah, seluruh syarat dan rukun yang digariskan syariat harus terpenuhi. Hal ini termasuk adanya wali nikah, dua saksi yang adil, dan ijab qabul yang sah. Menurutnya, pernikahan adalah mitsaqan ghalizhan atau ikatan yang sangat kuat.

    Meneladani Akhlak Nabi dalam Rumah Tangga

    Ribuan jamaah yang hadir, banyak di antaranya mengaku baru pertama kali mendengar penjelasan rinci tentang pernikahan syariah dengan gaya penyampaian yang ringan. Dia juga berpesan, dalam membangun rumah tangga, pasangan harus meneladani akhlak Rasulullah SAW.

    “Attitude dalam pernikahan harus mencontoh Nabi. Bagaimana beliau memperlakukan istrinya dengan kasih sayang, kelembutan, dan penuh rasa hormat,” pungkasnya.[rea]