Category: Beritajatim.com Regional

  • Nekat Bobol Kotak Amal Kuburan, Pria Asal Kota Blitar Diringkus Warga

    Nekat Bobol Kotak Amal Kuburan, Pria Asal Kota Blitar Diringkus Warga

    Blitar (beritajatim.com) – Aksi pencurian uang di dalam kotak amal di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, berhasil digagalkan berkat kesigapan warga. Seorang pria berinisial DH (32), warga Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, ditangkap setelah aksinya membongkar kotak amal kepergok warga pada Sabtu (13/9/2025) petang.

    Pelaku nyaris menjadi bulan-bulanan massa yang geram, namun berhasil diamankan oleh tokoh masyarakat setempat sebelum akhirnya diserahkan ke pihak kepolisian. Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, membenarkan adanya penangkapan tersebut.

    “Benar, telah diamankan seorang terduga pelaku pencurian dengan pemberatan. Pelaku ditangkap oleh warga saat diduga kuat telah mencuri uang dari kotak amal di TPU,” ujarnya.

    Berawal dari Kecurigaan Warga

    Pengungkapan kasus ini bermula sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, seorang saksi mata bernama Suyanto (32) yang sedang memancing bersama warga lainnya, menaruh curiga pada gerak-gerik DH yang berada di area makam.

    “Saksi melihat pelaku sedang membongkar kotak amal. Ia kemudian segera melapor kepada Pak Sumarno, yang juga merupakan tokoh masyarakat di sana,” jelas Ipda Putut.

    Mendapat laporan tersebut, Sumarno (50) selaku pelapor, langsung bergegas mencari pelaku di sekitar TPU, namun jejaknya sudah tidak ditemukan. Tak kehilangan akal, Sumarno segera menghubungi Ketua RW setempat, Habib, untuk membantu melakukan pencarian.

    Pelaku Dicegat di Jalan Desa

    Koordinasi cepat antar warga membuahkan hasil. Tak lama berselang, Ketua RW berhasil menemukan dan menghentikan DH yang sedang melintas sendirian di jalan pedesaan (dikenal sebagai jalan Jabalan) di Desa Sumber Glagah.

    “Setelah mendapat kabar pelaku berhasil dihentikan, Pak Sumarno bersama saksi dan warga lainnya langsung menyusul ke lokasi,” lanjut Ipda Putut.

    Saat diinterogasi warga, DH tidak dapat menunjukkan kartu identitasnya. Situasi mulai memanas karena semakin banyak warga yang berdatangan ke lokasi. Khawatir pelaku akan dihakimi massa, Sumarno mengambil inisiatif untuk membawa DH ke Kantor Desa Ngeni guna diamankan, sebelum akhirnya melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke Polsek Wonotirto.

    Barang Bukti Alat Kejahatan Diamankan

    Dari tangan pelaku, warga dan polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan kejahatan, antara lain: 1 buah kotak amal kayu warna hijau dalam kondisi engselnya rusak. Uang tunai sebesar Rp 41.000. 1 buah tas kecil dan 1 tas punggung warna hitam.

    Berbagai macam alat yang diduga digunakan untuk mencongkel, seperti 2 buah palu besi, 1 obeng, dan 1 buah garpu. 1 unit sepeda motor Honda C70 (kalong) yang digunakan pelaku. 1 buah ponsel merek Realme.

    “Pelaku beserta seluruh barang bukti kini telah diamankan di Polsek Wonotirto untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut,” tutup Ipda Putut. [owi/aje]

  • Geger Temuan Mayat Pria Tinggal Tengkorak di Pantai Pangi Blitar, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas

    Geger Temuan Mayat Pria Tinggal Tengkorak di Pantai Pangi Blitar, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas

    Blitar (beritajatim.com) – Suasana tenang di pesisir Pantai Pangi, Desa Tumpakkepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, mendadak pecah oleh kengerian. Sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan sebelum akhirnya terdampar di bibir pantai, menggegerkan warga dan nelayan setempat.

    Kondisi jenazah yang ditemukan sangat memprihatinkan. Sebagian besar tubuhnya telah rusak akibat proses pembusukan hebat, bahkan bagian kepala hanya menyisakan tengkorak.

    Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, mengkonfirmasi temuan tersebut saat dihubungi pada Minggu (14/9). “Benar, telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki. Usia diperkirakan antara 30 sampai 40 tahun, ditemukan dalam kondisi sudah rusak akibat pembusukan,” ujarnya.

    Kronologi Penemuan

    Penemuan bermula saat seorang nelayan, Jeki Timo (57), melihat sebuah benda mencurigakan menyerupai tubuh manusia mengapung di laut sekitar pukul 15.35 WIB. Untuk memastikan penglihatannya, ia memanggil dua rekannya, Sunarji Sudariyanto (54) dan Ismaji (47).

    “Ketiganya kemudian mengamati bersama. Setelah arus membawa benda tersebut ke bibir pantai, barulah mereka yakin bahwa itu adalah mayat manusia,” terang Ipda Putut.

    Tanpa menunggu lama, ketiga saksi mata itu segera melaporkan temuan tersebut ke perangkat desa setempat, yang langsung meneruskannya ke Polsek Bakung.

    Upaya Evakuasi dan Identifikasi Buntu

    Sebuah tim gabungan yang terdiri dari Polsek Bakung, Tim Inafis Polres Blitar, Polairud, TNI AL, BPBD Kabupaten Blitar, dan petugas medis dari Puskesmas Bakung segera diterjunkan ke lokasi. Proses evakuasi berjalan lancar, dan jenazah langsung dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, untuk proses visum et repertum.

    Namun, upaya untuk mengungkap identitas korban menemui jalan buntu. Kondisi jenazah yang tidak lagi utuh menjadi kendala utama.

    “Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana jeans tiga perempat warna biru serta sebuah gelang dari kayu berwarna hitam di pergelangan tangan kiri. Upaya identifikasi menggunakan alat MAMBIS tidak membuahkan hasil karena seluruh kulit jari korban telah rusak.” bebernya.

    Barang bukti yang diamankan petugas dari lokasi hanya berupa celana jeans dan gelang yang melekat di tubuh korban. Hingga saat ini, identitas korban masih menjadi misteri. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat luas yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat atau menghubungi Polres Blitar.

    “Penyelidikan masih terus kami lakukan untuk mengungkap identitas korban dan penyebab kematiannya,” tutup Ipda Putut. [owi/aje]

  • Geger Temuan Mayat Pria Tinggal Tengkorak di Pantai Pangi Blitar, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas

    Geger Temuan Mayat Pria Tinggal Tengkorak di Pantai Pangi Blitar, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas

    Blitar (beritajatim.com) – Suasana tenang di pesisir Pantai Pangi, Desa Tumpakkepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, mendadak pecah oleh kengerian. Sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan sebelum akhirnya terdampar di bibir pantai, menggegerkan warga dan nelayan setempat.

    Kondisi jenazah yang ditemukan sangat memprihatinkan. Sebagian besar tubuhnya telah rusak akibat proses pembusukan hebat, bahkan bagian kepala hanya menyisakan tengkorak.

    Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, mengkonfirmasi temuan tersebut saat dihubungi pada Minggu (14/9). “Benar, telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki. Usia diperkirakan antara 30 sampai 40 tahun, ditemukan dalam kondisi sudah rusak akibat pembusukan,” ujarnya.

    Kronologi Penemuan

    Penemuan bermula saat seorang nelayan, Jeki Timo (57), melihat sebuah benda mencurigakan menyerupai tubuh manusia mengapung di laut sekitar pukul 15.35 WIB. Untuk memastikan penglihatannya, ia memanggil dua rekannya, Sunarji Sudariyanto (54) dan Ismaji (47).

    “Ketiganya kemudian mengamati bersama. Setelah arus membawa benda tersebut ke bibir pantai, barulah mereka yakin bahwa itu adalah mayat manusia,” terang Ipda Putut.

    Tanpa menunggu lama, ketiga saksi mata itu segera melaporkan temuan tersebut ke perangkat desa setempat, yang langsung meneruskannya ke Polsek Bakung.

    Upaya Evakuasi dan Identifikasi Buntu

    Sebuah tim gabungan yang terdiri dari Polsek Bakung, Tim Inafis Polres Blitar, Polairud, TNI AL, BPBD Kabupaten Blitar, dan petugas medis dari Puskesmas Bakung segera diterjunkan ke lokasi. Proses evakuasi berjalan lancar, dan jenazah langsung dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, untuk proses visum et repertum.

    Namun, upaya untuk mengungkap identitas korban menemui jalan buntu. Kondisi jenazah yang tidak lagi utuh menjadi kendala utama.

    “Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana jeans tiga perempat warna biru serta sebuah gelang dari kayu berwarna hitam di pergelangan tangan kiri. Upaya identifikasi menggunakan alat MAMBIS tidak membuahkan hasil karena seluruh kulit jari korban telah rusak.” bebernya.

    Barang bukti yang diamankan petugas dari lokasi hanya berupa celana jeans dan gelang yang melekat di tubuh korban. Hingga saat ini, identitas korban masih menjadi misteri. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat luas yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat atau menghubungi Polres Blitar.

    “Penyelidikan masih terus kami lakukan untuk mengungkap identitas korban dan penyebab kematiannya,” tutup Ipda Putut. [owi/aje]

  • Diduga Konsleting Listrik, Toko Pakaian dan Rumah di Gresik Dilalap Api

    Diduga Konsleting Listrik, Toko Pakaian dan Rumah di Gresik Dilalap Api

    Gresik (beritajatim.com)- Kejadian kebakaran kembali melanda di wilayah Kabupaten Gresik. Kali ini satu unit toko pakaian, dan rumah milik warga di Jalan Raya Desa Bringkang 122 Menganti ludes dilalapi api, Minggu dini hari (14/9/2025).

    Diduga api yang membara itu akibat konsleting listrik, sehingga dengan cepat api menjalar laku melalap dua bangunan tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran itu. Pasalnya, petugas damkarla setempat berjibaku memadamkan api.

    Kronologi kebakaran itu berawal petugas damkarla menerima laporan dari Dimas warga Desa Bringkang adanya kebakaran. Usai menerima laporan petugas bergegas ke lokasi.

    Usai tiba di lokasi kebakaran, petugas damkarla menunggu listrik padam dari PLN. Setelah dipastikan aman pasukan langsung melakukan pemadaman lengkap dengan APD.

    Petugas damkarla juga dibantu oleh Pos Damkarla Driyorejo. Setelah berjibaku memadamkan api selama dua jam lebih. Sepuluh personel yang ditugaskan bersama dua unit mobil damkar, dan dua unit mobil suplai air melakukan pembahasan.

    Hal itu dilakukan supaya tidak muncul titik api yang bisa menyebabkan api berkobar kembali.

    “Usai toko pakaian dan satu rumah warga dipadamkan. Kami bersama personel lainnya kembali ke posko,” ujar petugas piket Mangara Christanuel Aprilino Pakpahan.

    Sementara unsur yang terlibat yang turut memadamkan kebakaran ini. Antara lain Dinas Damkarla Gresik Pos Menganti, Pos Driyorejo, Polsek Menganti, serta PLN wilayah Menganti. [dny/aje]

  • Edukasi Cinta Alam, Anak PAUD Lepas 500 Tukik di Pantai Soge Pacitan

    Edukasi Cinta Alam, Anak PAUD Lepas 500 Tukik di Pantai Soge Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sarimulyo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, melepasliarkan 500 anak penyu atau tukik di Pantai Soge, Minggu (14/9/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak mencintai satwa langka yang dilindungi undang-undang.

    Beragam ekspresi terlihat saat anak-anak mencoba memegang tukik untuk pertama kalinya. Ada yang memegang dengan kaku, ada pula yang langsung melepaskan karena kaget saat menyentuh tubuh tukik. Salah satunya Jennaira Lisfi Bahira yang spontan berseru, “Ih, tukiknya imut. Selamat jalan tukik,” katanya polos.

    Sekretaris Desa Sidomulyo, Ruslianto, menjelaskan bahwa tukik yang dilepaskan merupakan hasil konservasi kelompok Sido Lestari yang didukung Dompet Dhuafa. “Pantai Soge ini menjadi salah satu lokasi bertelur penyu. Telur-telur kami kumpulkan, ditetaskan di saung, lalu setelah menetas dilepasliarkan kembali,” jelasnya.

    Pelepasan tukik ini tidak hanya melibatkan anak-anak PAUD dan TK, tetapi juga masyarakat umum, pemerintah desa, Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa, Dompet Dhuafa, serta relawan setempat. Sekitar 200 orang hadir dan ikut serta melepas tukik. Sebelumnya, peserta juga mengikuti senam sehat bersama.

    Ruslianto berharap habitat penyu di kawasan Pantai Soge tetap terjaga, sekaligus menanamkan kepedulian pada generasi penerus bangsa agar mencintai alam, lingkungan, serta satwa yang dilindungi. “Kegiatan ini rutin kami lakukan setiap kali tukik sudah waktunya dilepas,” pungkasnya. [tri/suf]

  • Cuaca Malang Raya pada Minggu 14 September 2025, Berawan dengan Potensi Hujan Ringan

    Cuaca Malang Raya pada Minggu 14 September 2025, Berawan dengan Potensi Hujan Ringan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi bahwa cuaca di wilayah Malang Raya pada Minggu, 14 September 2025, akan didominasi oleh kondisi berawan, dengan potensi hujan ringan di beberapa daerah. Cuaca ini akan berlangsung sepanjang hari, dengan suhu yang cukup sejuk di kisaran 20 hingga 32 derajat Celsius.

    Di kota Malang, BMKG Juanda melaporkan bahwa pagi hari, antara pukul 07.00 hingga 09.00 WIB, cuaca diperkirakan berawan. Cuaca berawan ini akan terus berlanjut hingga siang hari, tepatnya mulai pukul 10.00 WIB. Pada sore hari, cuaca berawan masih akan dominan, dan pada malam hari, kota Malang akan diliputi cuaca berawan disertai kabut.

    Untuk wilayah Kabupaten Malang, pada pagi hari sebagian besar kecamatan diperkirakan akan mengalami cuaca berawan. Namun, sejumlah daerah seperti Ampelgading, Ngantang, Poncokusumo, Tirtoyudo, dan Pujon diperkirakan akan diguyur hujan ringan.

    Pada pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB, cuaca berawan diperkirakan akan menyelimuti sebagian besar kecamatan, meskipun Ampelgading dan Poncokusumo masih berpotensi hujan ringan.

    Memasuki sore hari, pukul 16.00 WIB, cuaca di sebagian besar wilayah Kabupaten Malang diperkirakan akan kembali berawan, sementara daerah seperti Ampelgading, Dau, Ngantang, Pujon, dan Poncokusumo akan mengalami udara kabut.

    Pada malam hari, mulai pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB, cuaca masih diperkirakan berawan, dengan beberapa daerah seperti Kepanjen, Pagelaran, Pakisaji, Wagir, dan Wonosari mengalami udara kabut.

    Sementara itu, wilayah Kota Batu pada Minggu pagi, 14 September 2025, juga diprediksi berawan. Pukul 10.00 WIB, kabut diperkirakan akan mulai menyelimuti wilayah ini, dan kondisi kabut akan terus berlanjut hingga siang hari.

    Pada sore hari, cuaca kembali berawan. Pada malam hari, cuaca di Batu, Bumiaji, dan Junrejo diperkirakan akan berawan hingga pukul 19.00 WIB. Pada dini hari, 15 September 2025, cuaca cerah berawan dan hujan ringan diperkirakan akan turun. [dan/suf]

  • Panas Menyengat! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 14 September 2025

    Panas Menyengat! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 14 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Minggu, 14 September 2025.

    “Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, maupun Gresik siangnya tampak terik, meski pagi dan malamnya cenderung berawan pada hari ini. Meskipun begitu tidak ada tanda akan turun hujan. Untuk suhu antara 24°C hingga 34°C,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Sabtu (13/9/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca Surabaya cerah pada siang hari ini, adapun selebihnya cenderung berawan, trrmasuk di Kecamatan Bubutan, Bulak, Dukuh Pakis, Gayungan, Gubeng, Kenjeran, Wiyung, hingga Wonocolo.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 40% – 84%
    Kecepatan angin: 13,8 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Cuaca di Sidoarjo pada siang hari tampak terik, sedangkan pagi dan malamnya diprediksi berawan. Meski begitu tidak ada tanda akan diguyur hujan. Adapun malamnya tampak cerah, termasuk di Porong, Sedati, Sukodono, Candi, Gedangan, Taman, dan Tulangan.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 44% – 86%
    Kecepatan angin: 15 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung berawan hari ini. Meski begitu tidak ada daerah yang diguyur hujan. Adapun siangnya bahkan tampal terik, termasuk di Panceng, Sangkapura, Tambak, Bungah, Dukun, Kedamean, dan Ujungpangkah.

    Suhu udara: 25°C – 31°C
    Kelembapan: 57%-87%
    Kecepatan angin: 18,3 km/jam dari arah Selatan.

    Meski cuaca diprediksi tidak hujan, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/suf]

  • Gubernur Khofifah: MTQ Pancarkan Cahaya Persatuan dan Keimanan

    Gubernur Khofifah: MTQ Pancarkan Cahaya Persatuan dan Keimanan

    Jember (beritajatim.com) – Gubernur Khofifah Indar Parawansa berharap penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Qur’an ke-31 Tingkar Jawa Timur di Kabupaten Jember membawa energi positif.

    “MTQ adalah energi yang akan memancarkan cahaya persatuan. MTQ adalah energi yang akan memancarkan cahaya keimanan. MTQ adalah energi yang akan memancarkan cahaya Al-Qur’an,” kata Khofifah, dalam pembukaan MTQ Jatim di Stadion Jember Sport Garden, Jember, Sabtu (13/9/2025) malam.

    Khofifah berharap penyelenggaraan MTQ ke-31 di Jember akan melahirkan sosok yang mengantarkan Jawa Timur sebagau juara dalam MTQ nasional di Semarang tahun depan.

    Sementara itu Bupati Muhammad Fawait mengatakan, santri dan penghapal Al-Qur’am merupakan bagian dari delapan ribu orang penerima beasiswa yang diberikan Pemerintah Kabupaten Jember. “Masyarakat Jember cinta Al-Qur’an, masyarakat Jember cinta sama hafiz hafizah, masyarakat Jember cinta sholawat,” katanya.

    Fawait menegaskan dukungannya kepada Khofifah. “Kami Jember, tegak lurus merah putih, sama Ibu Gubernur dan Presiden Republik Indonesia Pak Prabowo Subianto.Kami siap berjuang di belakang Ibu Gubernur untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Jember,” katanya.

    MTQ Jawa Timur dilaksanakan pada 14-19 September 2025, dan diikuti 1.348 orang. “Total seluruh kafilah berjumlah 2.047 orang, termasuk peserta dan seluruh pendukung serta dewan hakim. Seluruh peserta nantinya akan bertanding dan merebutkan juara pada delapan cabang perlombaan,” kata Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Jawa Timur Adhy Karyono.

    Delapan cabang itu adalah cabang tilawah, cabang qiraat, cabang musabaqah hafizh Qur’an, cabang tafsir Al-Qur’an, cabang kaligrafi Alquran, cabang musabaqah syahril Qur’an, cabang musabaqah fahmil Qur’an, dan cabang karya tulis ilmiah Al-Qur’an. Peserta akan memperebutkan total 288 gelar juara yang terdiri atas tiga besar peserta terbaik dan tiga besar peserta harapan. [wir]

  • LPTQ Jatim: Jember Layak Menjadi Tuan Rumah MTQ Nasional

    LPTQ Jatim: Jember Layak Menjadi Tuan Rumah MTQ Nasional

    Jember (beritajatim.com) – Pembukaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) 31 Tingkat Jawa Timur di Stadion Jember Sport Garden, Kabupaten Jember, Sabtu (13/9/2025) malam menyuguhkan sajian spektakuler dengan teknologi drone.

    Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Jawa Timur Adhy Karyono menyebut teknologi drone baru pertama kali digunakan dalam pembukaan MTQ tingkat provinsi maupun tingkat nasional. “Belum ada dalam pembukaannya ada pertunjukan teknologi drone,” katanya, saat memberikan sambutan.

    “Oleh karena itu saya bisa menyatakan bahwa kelas pembukaan MTQ ke-31 di Jember ini lebih dari kelas MTQ Nasional. Layak untuk tahun berikutnya mungkin bisa menjadi tuan rumah MTQ Nasional,” kata Karyono.

    MTQ Jawa Timur dilaksanakan pada 14-19 September 2025, dan diikuti 1.348 orang. “Total seluruh kafilah berjumlah 2.047 orang, termasuk peserta dan seluruh pendukung serta dewan hakim. Seluruh peserta nantinya akan bertanding dan merebutkan juara pada delapan cabang perlombaan,” kata Karyono.

    Delapan cabang itu adalah cabang tilawah, cabang qiraat, cabang musabaqah hafizh Qur’an, cabang tafsir Al-Qur’an, cabang kaligrafi Alquran, cabang musabaqah syahril Qur’an, cabang musabaqah fahmil Qur’an, dan cabang karya tulis ilmiah Al-Qur’an. Peserta akan memperebutkan total 288 gelar juara yang terdiri atas tiga besar peserta terbaik dan tiga besar peserta harapan.

    “Kami berharap dengan jumlah kategori juara sebanyak 288 itu, semua kabupaten dan kota mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh juara. Kami berharap indikator keberhasilan MTQ ini adalah pemerataan. Semua bisa mendapatkan juara dalam kategori,” kata Karyono.

    Kendati berharap ada pemerataan gelar juara, Karyono menekankan, MTQ bukan sekedar ajang perlombaan. “Ini momentum untuk mengukuhkan kecintaan kita kepada Al-Qur’an,” katanya.

    “Lebih dari sekadar menjadi juara, MTQ adalah ikhtiar kita bersama untuk menghadirkan cahaya Al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” kata Karyono. Penyelenggaraan MTQ bertujuan untuk mencari sosok pemenang yang mewakili Provinsi Jawa Timur dalam ajang MTQ Nasional 2026 di Semarang. [wir]

  • Warga Babadan Kediri Geruduk Lahan Perhutani, Desak LMDH Transparan

    Warga Babadan Kediri Geruduk Lahan Perhutani, Desak LMDH Transparan

    Kediri (beritajatim.com) – Ratusan warga Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri menggeruduk lahan milik Perhutani pada Sabtu, 13 September 2025. Aksi itu dilakukan untuk menuntut transparansi pengelolaan lahan oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

    Suryadi, salah satu warga Babadan, menilai kebijakan LMDH merugikan masyarakat karena tidak pernah melibatkan warga dalam musyawarah pembagian lahan, terutama di petak 104.

    “Jadi kita menghadang itu sebenarnya tidak ada kepentingan. Jadi kita menghadang cuma itu, harusnya itu (lahan) kan milik anggota semua,” ujar Suryadi.

    Ia menambahkan, sebelum lahan dikelola, semestinya ada kesepakatan resmi antara LMDH dengan anggota, minimal melalui Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub).

    Dalam aksi ini, warga juga menuntut LMDH segera memberikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang belum pernah dipublikasikan sejak lembaga berdiri pada 2014.

    “Jadi yang pertama itu harusnya ada LPJ. Jadi selama ini aset lembaga itu ada berapa, tapi ternyata ini 0. Gak ada aset. Jadi uang yang dikeluh LMDH itu kan harusnya anggota tahu,” tegasnya.

    Wariman, warga Babadan lainnya, menambahkan bahwa pihaknya menyoroti dugaan pungutan liar (pungli) dan penjualan lahan yang melibatkan LMDH. “Waktu itu lembaga mengadakan pungli keanggota sebesar Rp75 ribu peranggota di atas namakan untuk daftar ulang,” katanya.

    Wariman mengaku sempat melaporkan hal tersebut kepada Polsek setempat, tetapi tidak ada tindak lanjut. “Itu sudah saya laporkan ke Polsek. Ternyata dari pihak Polsek tidak ada tanggapan sama sekali,” imbuhnya.

    Kepala Desa Babadan, Arif Priyo Wiyoko, mengungkapkan bahwa sengketa lahan ini sebenarnya sudah pernah diselesaikan pada 2019, namun mencuat kembali karena kesepakatan diduga diingkari.

    Sedangkan aksi warga kali ini merupakan tindak lanjut dari musyawarah dua bulan lalu yang tidak membuahkan hasil. “Hari ini adalah tindak lanjut dari awalnya ada sekitar 2 bulan yang lalu musyawarah belum ada hasil,” terangnya.

    Arif menegaskan, persoalan muncul karena tindakan LMDH dianggap tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Ia menyoroti adanya lahan di luar petak 100 seluas sekitar 9,5 hektar yang belum terdata secara kependudukan.

    “Makanya ini saya berinisiatif sebagai kepala desa. Kroscek data dari 100 sampai 103 semuanya biar transparan. Yang menempati benar-benar hak masyarakat di sini, bukan dari warga luar atau oleh yang memiliki kepentingan,” ungkapnya.

    Pihak Desa Babadan berencana melakukan verifikasi data KK baru di kantor desa pada Senin, 15 September 2025. Sementara itu, pihak LMDH hingga berita ini diterbitkan belum memberikan keterangan resmi. [nm/kun]