Category: Beritajatim.com Regional

  • Kasus Keracunan Siswa SMA 2 Lamongan, Dapur MBG Jetis Disterilkan dan Distribusi Dihentikan

    Kasus Keracunan Siswa SMA 2 Lamongan, Dapur MBG Jetis Disterilkan dan Distribusi Dihentikan

    Lamongan (beritajatim.com) – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jetis, penyedia makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 2 Lamongan, mengambil langkah cepat setelah belasan siswa diduga mengalami keracunan. Pengelola SPPG Jetis, Frangky Irawan, memastikan dapur MBG langsung disterilkan begitu kabar keracunan diterima.

    “Terkait permasalahan di SMA Negeri 2 itu, kemarin langsung saya lakukan penindaklanjutan dengan menyeterilkan dapur. Kita mencari tahu sumbernya dulu seperti apa,” kata Frangky, Rabu (18/9/2025).

    Selama proses sterilisasi, pihaknya juga memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas dapur MBG. “Saya sudah bersurat ke pusat, untuk pemberhentian sementara dulu. Uji laboratorium juga sudah saya kirimkan, supaya semua bisa terang,” ujarnya.

    Frangky menilai penyebab keracunan tidak bisa serta-merta dikaitkan dengan makanan MBG. Ia menegaskan, dari 1.200 siswa penerima MBG, hanya 12 yang mengalami gejala keracunan.

    “Kalau semisal itu keracunan (MBG), kan tidak mungkin cuma 12 yang keracunan. Itu sebabnya harus dievaluasi menyeluruh, mulai kondisi siswa, makanan MBG, maupun makanan lain yang dikonsumsi,” jelasnya.

    Meski begitu, Frangky menegaskan pihaknya siap dievaluasi. “Kalau memang kita salah, ya kita siap menerima konsekuensinya. Tapi kalau dari pihak luar yang salah, ya juga harus ikut disalahkan,” tegasnya.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, Chaidir Annas, menyebut pihaknya telah menurunkan tim untuk memeriksa lingkungan sekolah dan mengambil sampel makanan serta air di SMA Negeri 2 Lamongan. “Kami mencari data perkembangan dari kasus keracunan, dengan memeriksa lingkungan sekolah, sama pengambilan sampel air dan makanan,” katanya.

    Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Lamongan, Sofyan Hadi, memastikan pendistribusian MBG di sekolahnya diberhentikan sementara sampai hasil uji laboratorium keluar. “Kepada anak-anak diimbau agar menjaga kesehatan masing-masing, misalkan mau makan ya cuci tangan pakai sabun, supaya sehat,” ujarnya.

    Sebelumnya, belasan siswa SMA Negeri 2 Lamongan dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Nasrul Ummah setelah mengalami gejala keracunan. Pihak rumah sakit menyebut penyebabnya diduga berasal dari makanan MBG. [fak/beq]

  • Rumah Bidan di Blitar Disatroni Maling, Emas 1,5 Kg Senilai Rp2 Miliar Raib

    Rumah Bidan di Blitar Disatroni Maling, Emas 1,5 Kg Senilai Rp2 Miliar Raib

    Blitar (beritajatim.com) – Rumah bidan senior di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar disatroni komplotan maling pada Jumat, 12 Agustus 2025 lalu. Diketahui para pelaku menggasak emas seberat 1,5 kilogram senilai kurang lebih Rp2 miliar.

    Selain emas senilai kurang lebih 2 miliar, komplotan maling juga membawa kabur uang tunai senilai Rp.20 juta. Aksi pencurian bernilai fantastis tersebut, terjadi saat pemilik rumah yang merupakan bidan senior di Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar sedang berkunjung ke Banyuwangi.

    “Saat itu yang dirumah suami saya yang sedang sakit dan seorang pembantu, pelaku itu seperti sudah tahu dan langsung mencongkel pintu kamar utama tempat dimana emas dan uang saya simpan,” ungkap B (74), pemilik rumah saat dikonfirmasi pada Kamis (18/9/2025).

    Diketahui emas yang dicuri oleh para komplotan maling ini merupakan tabungan dan investasi dari sang bidan. Emas tersebut ditabung oleh sang bidan sejak tahun 1991 yang kemudian terkumpul hingga sekarang.

    Namun setelah terkumpul, emas dan perhiasan sekitar 1,5 kilogram tersebut justru raib usai digondol oleh komplotan maling. Kini kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Kesamben.

    “Uang tunainya sekitar Rp20 juta saya simpan di kresek, kemudian emas dan perhiasan seberat 1,5 kilogram,” imbuhnya.

    Menurut sang bidan, sebelum aksi pencurian itu, ada seorang pria yang datang ke rumahnya. Pria tersebut berpura-pura menanyakan lingkungan. Diduga pria tersebut sengaja mengalihkan perhatian sang pembantu yang ada di rumah agar komplotan tersebut bisa masuk.

    “Suami saya yang mau kencing juga ditemui sama satu lagi pelaku. Di situ sang pelaku juga bertanya-tanya dan mengalihkan perhatian,” tegasnya.

    Kini sang bidan berharap kasus ini bisa segera diungkap oleh polisi. Pasalnya emas dan uang tersebut merupakan tabungan masa tuanya.

    “Sebetulnya sudah ditindaklanjuti oleh polisi tapi saya berharap ini bisa segera diselesaikan,” tegasnya. [owi/beq]

  • Siswa SMAN 15 Surabaya Keluhkan Makanan Basi

    Siswa SMAN 15 Surabaya Keluhkan Makanan Basi

    Surabaya (beritajatim.com) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 15 Surabaya dikeluhkan oleh sejumlah siswa karena menu makanan yang disajikan ditemukan basi. Peristiwa ini terjadi pada Kamis (18/9/2025) atau hari kesembilan pelaksanaan program di sekolah tersebut.

    Kepala SMAN 15 Surabaya, Johanes Mardijono, membenarkan adanya keluhan dari siswa terkait makanan basi. Menurut Johanes, program MBG di SMAN 15 telah berjalan selama sembilan hari.

    “Selama delapan hari berjalan, makanan tidak ada yang basi, atau baik-baik saja,Siswa siswi kami juga menyampaikan makanan pada hari-hari sebelumnya enak dan sesuai dengan harapan mereka,” ungkap Johanes dikonfirmasi Kamis (18/9/2025).

    Namun, pada pelaksanaan di hari kesembilan, ditemukan sayur yang menjadi bagian dari menu MBG sudah dalam kondisi basi, yang kemudian dikeluhkan oleh para siswa.

    Diketahui, penyediaan menu MBG di SMAN 15 Surabaya disuplai oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gayungan.

    Atas insiden ini, pihak sekolah telah mengambil langkah cepat dengan melakukan koordinasi langsung dengan SPPG Gayungan untuk menindaklanjuti keluhan dan memastikan kualitas makanan di hari-hari selanjutnya. [ipl/beq]

  • Warga Joget di Air Mancur Bundaran Glaser Probolinggo, Ikon Kota Malah Alami Kerusakan

    Warga Joget di Air Mancur Bundaran Glaser Probolinggo, Ikon Kota Malah Alami Kerusakan

    Probolinggo (beritajatim.com) – Jagat maya dihebohkan dengan ulah seorang warga Kota Probolinggo yang nekat berjoget di atas kolam air mancur Bundaran Glaser. Aksi tak biasa itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial dan menuai banyak sorotan.

    Sayangnya, kelakuan konyol tersebut tidak hanya jadi tontonan publik, tetapi juga berimbas pada kerusakan fasilitas. Air mancur yang selama ini menjadi ikon kebanggaan masyarakat Probolinggo harus kembali diperbaiki akibat ulah jahil tersebut.

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo pun buka suara. Kabid Konservasi dan Pertamanan, Suci Ningsih, menegaskan pihaknya sangat menyayangkan aksi warga yang jelas-jelas merugikan fasilitas umum.

    “Belakangan ini, taman air mancur Bundaran Glaser memang sering bermasalah akibat ulah tangan jahil. Kasus joget di kolam itu semakin memperparah kerusakan yang ada,” ujar Suci, Kamis (18/9/2025).

    Ia menjelaskan bahwa pipa saluran air mancur bahkan ada yang terlepas. Kondisi itu membuat air kolam tidak bisa penuh sebagaimana mestinya.

    “Pipa saluran airnya ada yang melepas, dan kami tidak tahu siapa yang melakukannya. Padahal kalau masyarakat peduli, bisa langsung melapor ke call center 112,” tegasnya.

    Suci juga menyinggung biaya perawatan Bundaran Glaser yang tidak sedikit. Menurutnya, sudah seharusnya fasilitas umum dijaga bersama, bukan justru dirusak.

    “Dirawat dengan biaya mahal, tapi malah dihancurkan. Terlepas dia orang gila atau bukan, semestinya Satpol PP bisa menertibkan agar hal seperti ini tidak terulang,” tambahnya dengan nada kecewa.

    Kini, Bundaran Glaser yang biasanya menjadi pusat hiburan warga justru berubah jadi bahan pembicaraan hangat. Video viral itu tak hanya memalukan, tetapi juga menambah beban perbaikan fasilitas kota.

    Masyarakat diimbau lebih peduli terhadap aset bersama agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Ikon kota seharusnya dirawat sebagai ruang publik yang bisa dinikmati semua orang, bukan dijadikan tempat aksi sembrono. (ada/ian)

  • Sejumlah Orang Tagih Janji dan Komitmen Bupati Pamekasan

    Sejumlah Orang Tagih Janji dan Komitmen Bupati Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sejumlah orang menagih janji dan mendatangi kantor Bupati Pamekasan, di Jl Kabupaten 107 Pamekasan, mereka menagih janji dan komitmen Bupati Kholilurrahman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Kamis (18/9/2025).

    Sebab mereka menilai jika selama ini Bupati Kholilurrahman, cenderung mengabaikan terhadap komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seiring dengan banyaknya kritik yang selalu menjadi perbincangan publik.

    Terlebih di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil, masyarakat juga diarahkan untuk gotong royong memperbaiki berbagai sarana publik, termasuk infrastruktur jalan yang diperbaiki warga secara swadaya.

    Sebaliknya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, justru melakukan beragam aktivitas yang dinilai mencederai empati masyarakat secara umum. “Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat dituntut memperbaiki infrastruktur jalan dengan cara swadaya,” kata salah satu orator aksi, Zaini Wer.

    “Sayangnya Pemkab Pamekasan, justru menganggarkan sejumlah pengadaan barang dan jasa demi kepentingan pribadi. Kondisi ini tentunya kontras dan sangat jauh dari kepentingan publik. Masyarakat dituntut perbaiki jalan dengan swadaya, sedangkan di rumah pribadi bupati menggunakan APBD,” ungkapnya.

    Tidak hanya itu, beberapa penganggaran pengadaan juga dilakukan Pemkab Pamekasan, demi kepentingan pejabat tertentu yang mengesankan tanpa rasa empati terhadap masyarakat. “Hal ini tentu tidak baik, apalagi anggaran kursi sofa juga dianggarkan hingga ratusan juta rupiah,” sambung orator lainnya, Yazid.

    Hingga berita ini, puluhan massa masih melakukan orasi menyoroti beragam janji dan komitmen Bupati Pamekasan. Bahkan mereka juga meminta agar Bupati bersama Ketua DPRD Pamekasan, Ali Masykur datang menemui mereka. [pin/kun]

  • Lonjakan Pemohon SKCK di Polres Magetan Capai Ribuan, Didominasi Calon PPPK Paruh Waktu

    Lonjakan Pemohon SKCK di Polres Magetan Capai Ribuan, Didominasi Calon PPPK Paruh Waktu

    Magetan (beritajatim.com) – Permohonan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Polres Magetan melonjak tajam hampir sepekan terakhir. Jika biasanya hanya puluhan orang per hari, sejak Kamis (11/9) lalu jumlahnya meningkat drastis hingga ratusan pemohon setiap hari.

    Kasi Humas Polres Magetan, Ipda Indra Suprihatin, menyampaikan bahwa lonjakan pemohon ini dipicu kebutuhan syarat administrasi bagi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.

    “Lonjakan ini informasi dari Satintelkam disebabkan karena banyak masyarakat yang membutuhkan SKCK sebagai persyaratan penetapan NIP PPPK paruh waktu,” jelasnya, Rabu (17/9/2025)

    Data Satintelkam Polres Magetan mencatat, sejak 11 hingga 16 September 2025, jumlah pemohon mencapai 1.694 orang. Puncaknya terjadi pada Senin (15/9) dengan 550 orang mengurus SKCK dalam sehari.

    Meski jumlah pemohon membludak, pelayanan di Polres Magetan dipastikan tetap berjalan normal. “Untuk sementara jam pelayanan belum ditambah, karena dengan kondisi sekarang pemohon masih bisa terlayani,” imbuh Indra.

    Polres Magetan melalui Satuan Intelkam juga terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Prosedur penerbitan SKCK kini semakin transparan dan mudah diakses. Pemohon diwajibkan mendaftar secara online melalui aplikasi Super Apps Presisi Polri dengan menyiapkan dokumen pendukung berupa fotokopi KTP, Kartu Keluarga, akta kelahiran, bukti kepesertaan aktif JKN, dan pas foto 4×6 berlatar merah.

    Setelah mendaftar online, pemohon cukup membawa nomor antrean dan menyerahkan berkas ke bagian pelayanan. SKCK kemudian dicetak dan diserahkan langsung kepada pemohon.

    Indra juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menggunakan jasa calo. “Kami ingin memberikan kepastian pelayanan yang mudah, cepat, dan transparan. Semua informasi sudah terbuka, sehingga masyarakat bisa lebih nyaman dalam mengurus keperluan administrasi,” pungkasnya. [fiq/ian]

  • Pemkab Sidoarjo Siapkan Super Apps untuk Satukan 120 Layanan Publik

    Pemkab Sidoarjo Siapkan Super Apps untuk Satukan 120 Layanan Publik

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo tengah menyiapkan digitalisasi layanan publik melalui aplikasi terpadu Super Apps Sidoarjo. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan masyarakat mengakses berbagai layanan publik hanya melalui ponsel.

    Sebagai langkah awal, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sidoarjo melakukan studi tiru ke Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mempelajari pengembangan aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Aplikasi JSS yang dibangun sejak 2018 itu menjadi salah satu model terbaik nasional dan bahkan pernah mengikuti kompetisi pelayanan publik internasional.

    Rombongan Dinas Kominfo Sidoarjo dipimpin oleh Pranata Komputer Ahli Muda, Moh. Wahyudi Nafi’i, bersama sejumlah programmer. Mereka diterima langsung oleh Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, Suciati Sah.

    Wahyudi menyampaikan, saat ini Pemkab Sidoarjo memiliki sekitar 120 aplikasi layanan publik yang masih berjalan terpisah. Melalui Super Apps, seluruh aplikasi tersebut akan disatukan dalam satu sistem terpadu, serupa dengan JSS.

    “Kami mendapat tuntutan agar menyatukan seluruh aplikasi pelayanan masyarakat menjadi satu. Untuk itu, kami ingin mengetahui roadmap aplikasi JSS sebagai gambaran umum dalam merancang Super Apps Sidoarjo dalam tiga tahun ke depan,” ucap Wahyudi.

    Suciati menjelaskan, JSS merupakan layanan digital terintegrasi berbasis web dan mobile, yang bisa diakses melalui situs jss.jogjakota.go.id atau diunduh di perangkat Android dan iOS. Sistem ini menggunakan konsep Single ID, Single Window, dan Single Sign On.

    “Semua data dan sistemnya sudah terintegrasi. Jadi melalui aplikasi JSS pengguna bisa mengakses 248 layanan hanya dengan satu kali login,” terangnya.

    Hingga Agustus 2025, JSS telah digunakan lebih dari 255 ribu pengguna terverifikasi dan kini sudah memasuki versi terbaru 7.0. Aplikasi ini tidak hanya digunakan masyarakat untuk pelayanan publik, tetapi juga untuk kebutuhan internal pegawai Pemkot Yogyakarta.

    “Dalam perjalanannya, JSS terus melakukan evaluasi dan pembaruan layanan sesuai kebutuhan pengguna dan perkembangan teknologi,” jelas Suciati.

    Dengan studi tiru ini, Pemkab Sidoarjo menargetkan Super Apps Sidoarjo bisa menjadi solusi layanan publik digital yang praktis, modern, dan terintegrasi seperti JSS. [isa/beq]

  • Banyuwangi Jadi Pilot Project Digitalisasi Bansos Nasional, Uji Coba Dimulai Hari Ini

    Banyuwangi Jadi Pilot Project Digitalisasi Bansos Nasional, Uji Coba Dimulai Hari Ini

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi resmi ditunjuk sebagai daerah percontohan (pilot project) program digitalisasi bantuan sosial (bansos) nasional. Uji coba pendaftaran program terbaru dari pemerintah pusat ini dimulai pada Kamis (18/9/2025) di dua lokasi, yakni Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, dan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.

    Masyarakat dapat mendaftar dengan dua cara. Pertama, secara mandiri melalui aplikasi Portal Perlinsos (Perlindungan Sosial) yang terhubung dengan Identitas Kependudukan Digital (IKD). Kedua, melalui agen perlinsos yang sudah dilatih sebelumnya.

    Saat ini terdapat sekitar 500 agen perlinsos di Banyuwangi yang terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), dan operator desa/kelurahan.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan bahwa para agen sudah mendapatkan pelatihan khusus untuk mendampingi warga yang mengalami kendala pendaftaran mandiri.

    “Bagi warga yang tidak bisa mendaftar mandiri, misalkan tidak punya gadget atau kendala lainnya, bisa melalui pendamping PKH, TKSK. Mereka yang akan menyisir warga tak mampu di daerahnya yang sekiranya tidak bisa melakukan pendaftaran mandiri,” ujar Ipuk.

    Selain melalui agen, warga juga dapat datang ke desa/kelurahan untuk dibantu operator SIKS-NG yang bertugas menginput dan memvalidasi data kemiskinan. Ipuk menambahkan, Pemkab Banyuwangi akan melibatkan kader dasa wisma sebagai agen perlinsos tambahan. “Jika hal tersebut terealisasi, jumlah agen perlinsos di Banyuwangi bisa mencapai sekitar 2.000 orang,” imbuhnya.

    Menurut Ipuk, Banyuwangi siap mendukung penuh uji coba ini. “Kita bersama-sama dengan tim dari lintas kementerian dan lembaga akan berkolaborasi untuk sama-sama melakukan penyempurnaan program ini,” jelasnya.

    Sementara itu, Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah, Rahmat Danu Andika, menjelaskan bahwa uji coba tahap awal hanya berlaku untuk warga Banyuwangi. “Setelah proses uji coba di Kemiren dan Lateng berjalan, pendaftaran digitalisasi perlinsos secara keseluruhan di Banyuwangi akan dimulai pada Oktober mendatang,” terangnya.

    Andika menambahkan, setiap warga dapat mendaftarkan diri, namun wajib memberikan izin akses data pribadi untuk keperluan verifikasi. “Dari proses verifikasi dan formulasi nantinya diharapkan bisa menghasilkan rekomendasi lanjutan terkait sistem seleksi penargetan ini. Jika sudah ada hasil yang lebih akurat maka warga akan menerima pemberitahuan apakah layak atau tidak menerima dengan sejumlah alasan. Apabila tidak puas, warga bisa menyanggah data hasil verifikasi melalui kolom Sanggahan di portal,” jelasnya.

    Hasil digitalisasi perlinsos ini akan digunakan untuk penyaluran PKH dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) tahun mendatang. Sementara penyaluran bansos tahun ini masih memakai data dan mekanisme lama. “Pemerintah berharap digitalisasi perlinsos bisa meminimalisir program bantuan tak tepat sasaran,” pungkas Andika. [alr/beq]

  • TNI-Polri Sidoarjo Kompak Renovasi Rumah Warga di Krian

    TNI-Polri Sidoarjo Kompak Renovasi Rumah Warga di Krian

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri Sidoarjo turun bareng kerja bakti merenovasi rumah warga di Desa Sedenganmijen, Kecamatan Krian, Kamis (18/9/2025).

    Personel dari Koramil dan Polsek Krian merenovasi rumah milik Proyogo, warga setempat yang kondisinya kurang layak huni. Dari Polsek Krian Polresta Sidoarjo, lima personel turut serta dalam kegiatan tersebut, yakni Aiptu Akh. Masroni, Aiptu Domingos D.C, Aiptu Fajar Nugroho, Aipda Abd. Gopoer, dan Bripka Agung Winarno.

    Kelima personel bersama anggota Koramil Krian bergotong royong membantu proses renovasi rumah sebagai wujud nyata kepedulian aparat terhadap masyarakat.

    “Sinergitas antara TNI-Polri dalam karya bakti ini bukan hanya sebatas kegiatan simbolis, tetapi juga bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat. Melalui kebersamaan, diharapkan semakin mempererat hubungan kedua institusi sekaligus memberikan manfaat langsung bagi warga yang membutuhkan,” ucap Kapolsek Krian, Kompol IGP Atma Giri.

    Kompol IGP Atma Giri juga menjelaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial. “TNI-Polri akan terus hadir bersama masyarakat, bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga ikut serta dalam aksi nyata yang bermanfaat,” papar mantan Kasi Propam Polresta Sidoarjo tersebut. [isa/beq]

  • Paralayang Dilarang di Bromo, Pelanggar Bisa Kena Sanksi Adat Tengger

    Paralayang Dilarang di Bromo, Pelanggar Bisa Kena Sanksi Adat Tengger

    Pasuruan (beritajatim.com) – Aktivitas paralayang di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) resmi dinyatakan terlarang. Balai Besar TNBTS menegaskan, siapa pun yang melanggar berpotensi dikenai sanksi adat oleh masyarakat Tengger.

    Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menyampaikan klarifikasi usai beredarnya video paralayang di media sosial. Hasil penelusuran menunjukkan, rekaman itu diambil pada 30 Juli 2025 di area Lemah Pasar.

    “Berdasarkan keterangan saksi, lokasi video berada di Lemah Pasar. Namun hingga kini, identitas wisatawan yang melakukan aksi itu belum diketahui,” kata Rudi dalam keterangannya, Kamis (18/9/2025).

    Rudi menegaskan, seluruh aktivitas olahraga udara seperti paralayang maupun aeromodeling tidak diperbolehkan di kawasan Bromo. Larangan tersebut bukan hanya soal konservasi, tetapi juga penghormatan terhadap kesakralan wilayah adat Tengger.

    “Bromo bukan hanya destinasi wisata, tapi juga kawasan sakral bagi masyarakat Tengger. Karena itu, tindakan semacam ini jelas dianggap melanggar nilai adat,” tegasnya.

    Larangan itu juga diperkuat oleh Surat Paruman Dukun Pandita Kawasan Tengger Nomor 295/Perm/PDP-Tengger/X/2024 yang dikeluarkan pada 24 Oktober 2024. Dalam surat tersebut ditegaskan, seluruh kawasan Bromo memiliki nilai sakral yang wajib dijaga.

    Jika terjadi pelanggaran, masyarakat adat berhak menjatuhkan sanksi. Hukuman bisa berupa ritual pembersihan kawasan, sanksi fisik sesuai pelanggaran, hingga sanksi sosial yang berlaku di lingkungan masyarakat.

    “Ini bukan hanya aturan konservasi, tapi juga aturan adat. Jadi konsekuensinya tidak main-main,” tambah Rudi.

    Pihaknya mengimbau wisatawan maupun pelaku usaha pariwisata agar mematuhi ketentuan yang berlaku. Menurutnya, menjaga Bromo tidak hanya berarti melestarikan alam, tetapi juga menghormati nilai budaya masyarakat Tengger.

    “Kami berharap tidak ada lagi kejadian serupa. Mari bersama-sama menjaga kelestarian Bromo sekaligus menghormati nilai budaya Tengger,” tutupnya. [ada/beq]