Sampang (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang memperkirakan musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih lama dibandingkan biasanya. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca panas masih akan terjadi hingga awal tahun depan.
“Angin kencang diperkirakan bertahan dari bulan September hingga Februari 2026,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sampang, Fajar Arif Taufikurrahman, Jumat (19/9/2025).
Ia menambahkan, meski belum menerima pembaruan resmi dari BMKG, tanda-tanda kemarau panjang sudah terlihat nyata di lapangan. Tahun ini, BPBD mencatat sebanyak 95 desa terdampak kekeringan. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, namun kebutuhan masyarakat terhadap pasokan air bersih tetap tinggi.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan, BPBD Sampang telah mengerahkan empat unit armada tangki air. Air bersih didistribusikan ke desa-desa yang paling membutuhkan.
“Distribusi air kami prioritaskan ke desa-desa dengan kondisi krisis air. Karena warga masih harus menghadapi masa kemarau yang cukup panjang ke depan,” ujar Fajar.
Meski dalam beberapa hari terakhir cuaca di Sampang sempat mendung, BMKG memprediksi awal musim penghujan baru akan terjadi pada akhir Desember 2025 atau bahkan awal Januari 2026. [sar/beq]









