Category: Beritajatim.com Regional

  • Pilu, Pemuda Tabrakkan Diri ke Kereta Api di Blitar Tinggalkan Pesan Menyentuh di HP

    Pilu, Pemuda Tabrakkan Diri ke Kereta Api di Blitar Tinggalkan Pesan Menyentuh di HP

    Blitar (beritajatim.com) – Peristiwa memilukan menyelimuti perlintasan kereta api berpalang di Jalan Bakung, Kota Blitar tatkala saat seorang pemuda nekat menabrakan diri ke arah kereta yang melintas, Minggu dini hari (21/09/2025). Kejadian tragis ini terekam jelas oleh kamera CCTV yang ada di pos perlintasan palang pintu.

    Menurut penuturan Raymond Anugrah, Penjaga Jalur Lintasan (PJL) yang bertugas, korban sebelumnya terlihat memarkir sepeda motornya sebelum berlari ke tengah ril saat kereta melaju kencang. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.26 WIB.

    “Saya sempat teriak. Begitu lampu sorot kereta dan bel terdengar, dia langsung melompat dari motornya dan berlari ke tengah rel,” ungkap Raymond pada Sabtu (20/09/2025).

    Petugas menunjukkan lokasi kejadian pemuda menabrakkan diri ke kereta api. [Winanto/Beritajatim.com]Raymond menjelaskan bahwa ia sempat melihat korban ragu sejenak sebelum memutuskan untuk lari ke tengah rel kereta. Sebelum menabrakkan diri korban juga meninggalkan kartu identitas dan hp di atas sepeda motornya yang diparkir di sebelah perlintasan.

    “Dia sempat berhenti beberapa detik, lalu langsung lari,” ucapnya dengan nada getir.

    Akibat benturan keras, tubuh korban terpental sejauh 50 hingga 100 meter ke arah timur dari titik tabrakan. Korban tewas di tempat dengan kondisi tubuh masih utuh, namun mengalami luka lecet di sekujur badan dan pendarahan di kepala.

    “Korban sempat tergulung-gulung di bawah kereta,” kata Raymond.

    Dugaan kuat mengarah pada aksi bunuh diri. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya riwayat pesan singkat di ponsel korban yang diletakkan di tas motornya.

    “Ada chat yang menunjukkan dia berpamitan dengan kakaknya,” ungkap Raymond.

    Dari kartu identitas yang ditemukan di lokasi diketahui korban berinisial GE berusia 25 tahun asal Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Hingga kini belum diketahui pasti penyebab korban nekat mengakhiri hidup dengan cara seperti itu. (owi/ian)

    PERINGATAN: Jika Anda atau orang terdekat mengalami kesulitan, depresi, atau memiliki pemikiran untuk bunuh diri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Anda bisa menghubungi layanan konseling seperti Layanan itu adalah 119 ext 8 atau SEJIWA atau Into the Light Indonesia di nomor telepon (021) 7500366 atau melalui situs web intothelightid.org, atau bisa juga menghubungi Yayasan Sehat Mental Indonesia (SMI) di +62 822-1086-1360.

  • Di Balik Renovasi Stasiun Garum Blitar, 11 Pedagang Tergusur dan Tanpa Kejelasan Relokasi

    Di Balik Renovasi Stasiun Garum Blitar, 11 Pedagang Tergusur dan Tanpa Kejelasan Relokasi

    Blitar (beritajatim.com) – Wajah Stasiun Garum, Kabupaten Blitar bersiap untuk dirombak total tahun depan. Namun, di balik janji modernisasi dan peningkatan ekonomi, 11 pedagang kios yang telah lama menggantungkan hidupnya di sana harus menghadapi kenyataan pahit yakni penggusuran.

    Para pedagang yang selama ini berjualan di area Stasiun Garum harus angkat kaki dari lahan milik PT KAI. Mereka pun terpaksa harus mencari tempat berjualan lain agar tungku dapurnya tetap mengepul.

    PT KAI Daop 7 Madiun pun sebenarnya tidak tinggal diam. Pihaknya akan memberikan kompensasi berupa uang yang akan ditransfer ke 11 pedagang terdampak. Namun kompensasi ini sebatas pengembalian kontrak sewa.

    “Warga yang terdampak ini statusnya sebatas hak sewa dan kebanyakan berupa kios. Kalau ada pengembalian kontrak sewa, maka akan diberikan kompensasi,” ujar Rokhmad Makin Zainul, Manajer Humas Daop 7 Madiun, Sabtu (20/09/2025).

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun memastikan rencana penataan ulang ini didasari oleh lonjakan penumpang yang signifikan. Data menunjukkan tren positif sejak tahun 2022, dengan 60 ribu penumpang, melonjak menjadi lebih dari 85 ribu pada 2023, dan diperkirakan mencapai 94 ribu penumpang di tahun 2024. Hingga Agustus tahun ini saja, angka penumpang sudah menembus 60 ribu.

    Lonjakan ini tak lepas dari posisi strategis Stasiun Garum sebagai gerbang menuju berbagai destinasi wisata andalan seperti Blitar Park, Istana Sakura, hingga akses alternatif ke Candi Penataran dan jalur pendakian Gunung Kelud.

    Meski demikian, proyek yang digadang-gadang akan membawa dampak ekonomi positif ini menyisakan kesedihan bagi 11 penyewa kios. Pertemuan antara PT KAI, pihak Kecamatan Garum, dan warga terdampak telah digelar pada Senin (15/9). Hasilnya, pengosongan lahan tak terhindarkan.

    “Dana akan ditransfer ke rekening masing-masing sesuai besaran masa sewa yang belum termanfaatkan,” imbuhnya.

    Namun, janji itu belum cukup menenangkan hati para pedagang. Yang paling meresahkan adalah ketidakpastian mengenai tempat relokasi. Hingga saat ini, PT KAI belum bisa memastikan apakah akan ada tempat pengganti yang disiapkan untuk mereka kembali berdagang.

    Salah satu warga terdampak, Kartika, hanya bisa pasrah menerima keputusan tersebut. Ia sadar betul posisinya lemah karena menempati lahan milik PT KAI. Namun, kebingungan menyelimutinya, terutama terkait kompensasi dan nasib usahanya ke depan.

    “Kalau saya mau tidak setuju itu gak bisa. Karena tanahnya juga miliknya PT KAI. Kalau sudah diminta pemiliknya, ya saya hanya bisa pasrah, mau bagaimana lagi” ungkapnya dengan nada getir.

    Para pedagang ini kini hanya bisa pasrah dan berharap kebijaksanaan dari PT KAI. kesebelas pedagang ini berharap ada tempat relokasi yang strategis untuk mereka kembali berjualan.

    “Ya, harapannya tentu agar kami difasilitasi tempat agar kami tetap bisa berjualan,” imbuhnya.

    Di sisi lain, Pemerintah Kecamatan Garum menyatakan dukungan penuh terhadap proyek renovasi. Camat Garum, Frazao Castello, meyakini penataan ulang stasiun akan membawa manfaat besar bagi masyarakat luas, terutama dalam menopang sektor pariwisata yang sedang digalakkan oleh KAI Commuter.

    “Renovasi akan membuat stasiun lebih tertata. Itu jelas berdampak positif terhadap perekonomian warga Garum maupun Blitar secara umum.” ucap Camat Garum, Frazao Castello.

    Dukungan serupa datang dari berbagai pihak, termasuk Kadishub Kabupaten Blitar, Kapolsek, dan Danramil Garum yang turut hadir dalam sosialisasi. Namun, bagi 11 pedagang yang tergusur, modernisasi stasiun berarti kehilangan lapak dan mata pencaharian yang telah mereka bangun bertahun-tahun. Kini, mereka hanya bisa berharap kompensasi yang dijanjikan dapat menjadi modal untuk memulai kembali, di tengah ketidakpastian di mana mereka akan melanjutkan usaha. (owi/ian)

  • Akses Jembatan Pagerluyung Mojokerto Terbatas, PG Gempolkrep Siapkan Rencana Perbaikan

    Akses Jembatan Pagerluyung Mojokerto Terbatas, PG Gempolkrep Siapkan Rencana Perbaikan

    Mojokerto (beritajatim.com – PG Gempolkrep di bawah naungan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) memastikan akan melakukan perbaikan terhadap Jembatan Pagerluyung yang menjadi salah satu akses penting pengangkutan tebu menuju pabrik.

    Rencana perbaikan dijadwalkan pada tahun 2026 mendatang, menyusul kondisi jembatan yang sudah berusia lebih dari seabad saat ini tidak bisa dilewati semua kendaraan.

    Manager Keuangan dan Umum, PG Gempolkrep, PT SGN Choiron Syakur menjelaskan bahwa jembatan tersebut merupakan aset resmi milik perusahaan, lengkap dengan sertifikat tanah di sekitarnya. Dibangun sejak era Belanda, awalnya jembatan berfungsi sebagai jalur lori pengangkut tebu dari selatan Sungai Brantas menuju PG Gempolkrep.

    “Namun sejak 1988, lori sudah tidak digunakan dan jalur tersebut kemudian diaspal untuk akses jalan kendaraan. Jembatan Pagerluyung dibangun bersamaan dengan pabrik, usianya lebih dari 100 tahun. Awalnya khusus lori, tapi setelah tidak digunakan, jalurnya di aspal agar bisa dilintasi kendaraan umum baik roda dua maupun roda empat,” ungkapnya, Sabtu (20/9/2025).

    Kerusakan jembatan mulai terlihat serius pada tahun 2024 lalu, saat Sungai Brantas dilanda arus deras yang membawa sampah dan kayu besar hingga tersangkut di bawah jembatan. Setelah dilakukan pembersihan menggunakan alat berat selama hampir 15 hari, ditemukan adanya tiga tiang penyangga jembatan yang putus dan retak tengah jembatan.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto dan konsultan jembatan. Saat ini kondisi jembatan masih dalam pengawasan ketat, bahkan sempat kami tutup total. Namun karena kebutuhan musim giling, truk tebu dari arah selatan tetap diizinkan melintas dengan sistem satu per satu truk melintas sampai ujung jembatan dan baru truk lainnya menyusul yang diawasi petugas,” jelasnya.

    Sementara kendaraan pribadi dilarang melintas di atas Jembatan Pagerluyung. Choiron menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk perbaikan jembatan pada tahun 2026 ini saat ini dalam proses pengajuan ke kantor pusat. Namun, mengingat konstruksi jembatan yang tua, langkah perbaikan dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan dampak lebih besar.

    “Sekarang jembatan hanya boleh dilintasi truk tebu dengan stiker khusus dan bergantian. Untuk kendaraan lain, terutama darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran, atau mobil pengamanan tetap kami prioritaskan. Ini bentuk tanggung jawab kami untuk menjaga keselamatan sekaligus mendukung keberlangsungan petani tebu,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Choiron menyampaikan bahwa jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto berencana membangun jembatan baru di lokasi tersebut, pihak PG Gempolkrep siap menyerahkan asetnya. Menurutnya, keberadaan jembatan dengan kapasitas lebih besar sangat dibutuhkan untuk mendukung akses transportasi masyarakat maupun pengangkutan hasil pertanian.

    “Kami pernah punya pengalaman serupa di PG Mrican Kediri. Prosesnya memang panjang, tapi kami terbuka jika Pemerintah daerah ingin membangun jembatan baru. Apalagi di sini ada dua pemerintahan daerah. Di Kediri ada lima jembatan tapi di sini hanya ada Jembatan Gajahmada (untuk semua kendaraan). Prinsipnya, kami ingin mendukung kepentingan bersama, terutama petani tebu yang jadi tulang punggung swasembada gula nasional 2028,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Hujan Semalam, Rumah Warga di Tiga Dusun Terdampak Banjir

    Hujan Semalam, Rumah Warga di Tiga Dusun Terdampak Banjir

    Malang (beritajatim.com) – Hujan intensitas sedang hingga deras pada Sabtu (20/9/2025) dini hari berdampak meluapnya Sungai Penguluran di Desa Sitiarjo,
    Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

    Akibatnya, luapan sungai mengakibatkan banjir menggenangi rumah warga yang ada di tiga Dusun.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga deras sejak Sabtu malam hari di hulu sungai penguluran, Kecamatan Sumbermanjing wetan menyebabkan debit air meningkat. Sehingga air meluap ke rumah warga serta membawa material berupa bebatuan dan batang pohon, sehingga menutupi sebagian badan jalan,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Sabtu (20/9/2025).

    Adapun rumah warga tergenang air dan lumpur sisa banjir semalam, kata dia, berada di Dusun Palung, Dusun Krajan Kulon dan Dusun Rowotrate.

    Menurut Sadono, logistik sementara yang sudah di distribusikan yakni makanan siap saji, makanan tambahan gizi, lauk pauk, juga
    alat kebersihan keluarga.

    “Kondisi saat ini sudah kita lakukan pembersihan jalan utama Sitiarjo, pendataan jumlah warga dan pembersihan rumah warga,” pungkasnya. (yog/ian)

  • Proyek Saluran Air Pemkot Surabaya di Gayungan Makan Korban

    Proyek Saluran Air Pemkot Surabaya di Gayungan Makan Korban

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang pekerja proyek saluran air di Jalan Gayungsari Barat, Gayungan, tewas usai terjepit material Box Culvert, Selasa (16/9/2025) kemarin. Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, pekerja yang tewas dalam proyek Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu adalah sang mandor bernama Sutrisno warga Bojonegoro.

    Sejumlah warga yang berada di lokasi mengatakan, Sutrisno tewas karena tertimpa material box culvert dan U-Ditch berukuran besar. Tubuh Sutrisno lantas terhimpit di antara material box culvert dan tiang listrik yang berada di Jalan Gayungsari Barat 29.

    “Kejadiannya jam 2 pagi. Saat itu korban langsung dibawa menggunakan mobil pikap ke Rumah Sakit Bhayangkara,” kata salah satu warga yang enggan namanya disebut.

    Mayoritas warga mengetahui jika Sutrisno merupakan pekerja dari CV Samoka. Namun, papan yang berada di lokasi proyek bertuliskan PT Bumindo Sakti. Dari keterangan yang dihimpun, CV Samoka merupakan perusahaan yang bertanggung jawab melakukan pemasangan gorong-gorong di Jalan Gayungsari Barat. Lokasi yang sama tempat Sutrisno merenggut nyawa.

    “Sebelum polisi datang, itu korban sudah dibawa duluan oleh rekan-rekan yang lain,” jelasnya.

    Sutrisno sempat menjalani perawatan intensif selama 3 hari di RS Bhayangkara. Namun, ia dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter dan dipulangkan ke tempat asalnya.

    Sementara itu, Kapolsek Gayungan Kompol Yanuar Tri Ratna Sanjaya membenarkan kecelakaan kerja yang terjadi di proyek saluran air Pemkot Surabaya itu. Namun, pihaknya hanya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal.

    “Kami hanya melakukan penangan awal. Yaitu menjaga dan mengawal olah TKP yang dilakukan tim inafis Satreskrim Polrestabes Surabaya,” kata Yanuwar.

    Senada dengan Yanuwar, Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanti menjelaskan bahwa proses hukum terkait peristiwa kecelakaan kerja tersebut masih didalami oleh pihak Satreskrim.

    “Masih penyelidikan ya. Nanti akan kami sampaikan kelanjutannya,” pungkas Rina. (ang/ian)

  • Waspada Hujan, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 20 September 2025

    Waspada Hujan, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 20 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Sabtu, 20 September 2025.

    “Cuaca di Surabaya dan Sidoarjo diprediksi cerah. Sedangkan Gresik, beberapa wilayah diprediksi turun hujan ringan hari ini. Untuk suhu antara 25°C hingga 33°C,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Jumat (19/9/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya sepanjang hari ini cerah. Bahkan terik di pagi hingga sore harinya, termasuk di Kecamatan Sambikerep, Sukomanunggal, Tenggilis Mejoyo, Gunung Anyar, Karangpilang, Dukuh Pakis, Asemrowo, hingga Wonokromo.

    Suhu udara: 26°C – 32°C
    Kelembapan: 55% – 89%
    Kecepatan angin: 11,8 Km/jam dari arah Timur.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, cuaca di Sidoarjo tidak ada tanda akan turun hujan, lantaran diprediksi cerah sepanjang hari ini, termasuk di Kecamatan Balongbendo, Krembung, Gedangan, Buduran, Tanggulangin, Tulangan, dan Wonoayu.

    Suhu udara: 25°C – 33°C
    Kelembapan: 49%-91%
    Kecepatan angin: 15,4 km/jam dari arah Timur.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung cerah hari ini. Namun, di beberapa daerah diprediksi hujan ringan pada siang harinya, di antaranya seperti di Kecamatan Ujungpangkah, Sidayu, Manyar, Kebomas, Gresik, Dukun, Duduk Sampean, dan Bungah.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 68%-92%
    Kecepatan angin: 24,7 km/jam dari arah Tenggara.

    Meski cuaca diprediksi tidak hujan, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/suf)

  • Pemuda Kediri Ditemukan Tewas Usai Diduga Lompat dari Tower BTS di Pare

    Pemuda Kediri Ditemukan Tewas Usai Diduga Lompat dari Tower BTS di Pare

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pemuda berinisial K (31), warga Jalan Imam Bonjol, Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, ditemukan meninggal dunia di area tower BTS Jalan Sumatra gang Tower pada Jumat (19/9/2025) sore. Korban diduga tewas setelah melompat dari atas tower dan jatuh menimpa atap gudang genset.

    Peristiwa itu pertama kali diketahui warga setempat, NS (36), sekitar pukul 16.15 WIB. Saat itu ia mendengar suara keras seperti benda jatuh dari arah tower. Karena penasaran, ia mendatangi lokasi dan melihat atap gudang genset dalam kondisi ringsek. Temuan tersebut segera ia laporkan kepada ketua RT, perangkat desa, hingga akhirnya diteruskan ke Polsek Pare.

    Sebelum kejadian, seorang remaja bernama AZ (13) sempat melihat seorang pria berhenti dengan sepeda motor Beat di depan rumahnya. Pria tersebut kemudian berjalan menuju area tower BTS. Beberapa jam kemudian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa.

    Kapolsek Pare, AKP Rudi Darmawan, menyampaikan bahwa korban sempat keluar rumah sekitar pukul 13.30 WIB. Berdasarkan keterangan keluarga, korban sebelumnya mengeluh bingung karena belum mampu melunasi hutang.
    “Korban diduga meninggal akibat meloncat dari atas tower BTS kemudian jatuh menimpa atap gudang genset,” terangnya.

    Hasil pemeriksaan tim INAFIS Polres Kediri bersama tenaga medis Puskesmas Sidorejo dan DAMKAR menunjukkan adanya luka sobek di kepala bagian kiri korban.

    “Luka pada kepala korban diduga pada saat jatuh membentur atap gudang genset yang terbuat dari galfalum/seng,” jelas AKP Rudi.

    Pihak keluarga korban menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Mereka juga menegaskan tidak akan menuntut secara hukum atas insiden tersebut.

    “Keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Warga Plosolor Kediri Masih Khawatir Pemasangan Filter Air Tercemar

    Warga Plosolor Kediri Masih Khawatir Pemasangan Filter Air Tercemar

    Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak 21 kepala keluarga (KK) di Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, masih menghadapi persoalan pencemaran air sumur sejak awal 2025. Air sumur warga berubah keruh, berbau, dan tidak layak konsumsi.

    Pemerintah bersama DPRD, BPBD, DLH Kabupaten Kediri, serta PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) MKSO Tebu Kebun Dhoho berupaya mencari solusi, salah satunya melalui pemasangan filter air berkapasitas 4.000 liter.

    Kepala Desa Plosolor, Pujiyono, menyampaikan bahwa filter tersebut merupakan bantuan dari Baznas dan akan dipasang di lokasi dengan luas minimal 3×3 meter.

    “Sekarang yang dipikirkan lokasi. Lokasi yang paling luas ada di tempat sulis, katim, edi, fajar bekas pos kamling. Diberi waktu 1 minggu. Hasilnya lokasinya akan disampaikan di BPBD, DPRD,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).

    Meski begitu, sebagian warga tetap merasa ragu. Hendra Kurniawan (36), salah seorang warga terdampak, menilai solusi pemasangan filter kurang tepat. “Kalau saya pribadi nggak setuju. Ya masak air tercemar difilter. Tapi kalau warga banyak yang setuju ya sudah,” ucapnya.

    Namun ada pula warga yang mendukung rencana pemasangan tersebut. Munaim menilai langkah itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Kediri.

    “Kalau memang hasilnya baik, oke-oke saja. Dari pemerintah kabupaten sudah memberikan solusi, kita lihat dulu hasilnya nanti bagaimana. Kalau berhasil bisa ditambah lagi. Tapi kalau ternyata tidak memberikan solusi, ya biar dicari solusi lain yang lebih baik,” jelasnya.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, menyatakan pencemaran air sumur di Desa Plosolor tidak hanya dipicu oleh limbah blotong, melainkan juga faktor lingkungan seperti vulkanik dan tingginya curah hujan.

    Ia menegaskan air sumur yang ada saat ini tidak layak konsumsi. “Jadi hasil lab air itu hanya bisa untuk mandi dan cuci, karena mengandung Fe, Mn, Coliform,” ungkapnya.

    Pihaknya siap melakukan uji laboratorium kembali pasca pemasangan filter untuk menjawab kekhawatiran warga. “Kekhawatiran masyarakat bisa dijawab setelah digunakan, dilihat perkembangannya,” tambah Putut.

    Pemasangan filter akan dilakukan oleh BPBD Kabupaten Kediri setelah laporan titik lokasi diserahkan kepala desa pada Senin (22/9/2025) mendatang. [nm/suf]

  • 64 Kebakaran Terjadi di Pamekasan Sejak Januari 2025

    64 Kebakaran Terjadi di Pamekasan Sejak Januari 2025

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 64 peristiwa kebakaran terjadi di kabupaten Pamekasan, terhitung sejak Januari hingga pertengahan September 2025. Terbaru kebakaran terjadi di sebuah gudang tembakau PT SHM Jaya di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Kamis (18/9/2025) malam.

    “Terhitung sejak Januari hingga pertengahan September 2025, total data kebakaran di Pamekasan, tercatat sebanyak 64 kejadian,” kata Kasi Ops Damkar Satpol-PP dan Damkar Pamekasan, Zainuddin kepada beritajatim.com, Jum’at (19/9/2025).

    Peristiwa kebakaran tersebut terjadi di beberapa kecamatan berbeda di Pamekasan, khususnya di wilayah tengah dan wilayah selatan Pamekasan. Seperti kecamatan Larangan, Pademawu, Palengaan, Pamekasan (Kota), Proppo, dan beberapa kecamatan lainnya.

    “Dari total kebakaran yang terjadi, mayoritas berupa lahan kosong. Sementara untuk unit bangunan terdata ada 4 unit, sebanyak 3 unit di antaranya merupakan bangunan penyimpanan tembakau, sedangkan 1 unit lainnya merupakan bangunan kosong di Palengaan,” ungkapnya.

    Beruntung dari total kebakaran tersebut, tidak ada satupun korban jiwa maupun korban luka-luka akibat insiden tersebut. Namun untuk kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah khususnya untuk unit bangunan gudang tembakau.

    Dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya kembali mengingatkan sekaligus mengimbau masyarakat, agar selalu mawas diri dan berhati-hati terhadap berbagai jenis bencana, termasuk kebakaran. “Selalu mawas diri dan melakukan melakukan berbagai langkah antisipatif untuk menghindari peristiwa (kebakaran) ini,” imbaunya.

    Karena bagaimanapun yang namanya kebakaran tidak memandang musim, apakah itu musim penghujan ataupun musim kemarau. Sehingga kita harus selalu waspada agar terhindar dari peristiwa ini ,” pungkasnya. [pin/but]

  • LAZ Persada Gelar Peringatan Maulid Nabi dan Santunan Yatim di Tuban

    LAZ Persada Gelar Peringatan Maulid Nabi dan Santunan Yatim di Tuban

    Tuban (beritajatim.com) — Lembaga Amil Zakat (LAZ) Persada menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus santunan kepada 100 anak yatim di Panti Asuhan Mandiri Sosial Indonesia (YAMSI), Dusun Gemulung, Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, (19/9/2025).

    Acara yang berlangsung pukul 13.30 hingga 16.00 WIB ini dihadiri oleh Direktur LAZ Persada, Ketua Yayasan YAMSI, tokoh masyarakat Dusun Gemulung, serta 100 anak yatim dari panti asuhan dan wilayah sekitarnya.

    Kegiatan ini digelar sebagai bentuk syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai rahmat bagi seluruh alam. Selain untuk memperingati Maulid, acara ini bertujuan meneladani akhlak Rasulullah, mempererat ukhuwah Islamiyah, memperkuat keimanan, serta menyebarkan semangat solidaritas dan cinta kasih, terutama kepada anak-anak yatim.

    Dalam sambutannya, Camat Palang Kabupaten Tuban menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia berharap, “Kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan dan semakin meriah di tahun-tahun berikutnya. Sebab semboyan dari YAMSI adalah meneladani Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam hal kepedulian sosial.”

    Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan, pembacaan tilawah Al-Qur’an, pembacaan sholawat Nabi/barzanji, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan-sambutan, santunan yatim, penyerahan wakaf Al-Qur’an, mau’idhotu hasanah, dan ditutup dengan doa bersama.

    Dalam tausiyahnya, K.H. Junaidi menegaskan bahwa Maulid Nabi bukan sekadar mengenang hari lahir Rasulullah, tetapi juga sebagai momentum untuk menghidupkan kembali semangat cinta kepada beliau, serta meneladani akhlak, perjuangan, dan kepedulian sosialnya terutama terhadap kaum dhuafa, miskin, dan yatim.

    Beliau juga mengutip hadis dari Sahl bin Sa’ad, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

    “Aku dan orang yang menanggung anak yatim akan berada di surga seperti ini,” sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah, lalu merenggangkannya sedikit (HR. Bukhari).

    Hadis tersebut menunjukkan betapa tinggi kedudukan orang yang peduli terhadap anak yatim, hingga digambarkan sangat dekat dengan Rasulullah SAW di surga.

    Acara ditutup dengan doa bersama dan harapan agar semangat meneladani Rasulullah SAW tidak berhenti pada momen seremonial semata. Semoga peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini memperkuat iman kita, mempererat persaudaraan, dan menumbuhkan semangat dalam menebar manfaat serta kebaikan, khususnya kepada anak-anak yatim dan kaum yang membutuhkan. (aga/ted).