Category: Beritajatim.com Regional

  • 2.228 Jiwa Terdampak Banjir di Malang Selatan

    2.228 Jiwa Terdampak Banjir di Malang Selatan

    Malang (beritajatim.com)– Banjir melanda Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (20/9/2025) dini hari. Sedikitnya 830 kepala keluarga (KK) atau 2.228 jiwa terdampak setelah hujan deras mengguyur sejak Jumat (19/9/2025) malam dan membuat Sungai Penguluran meluap.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, Jalur utama Malang–Sendangbiru juga sempat lumpuh karena tertutup banjir hingga lebih dari 1 meter.

    Polres Malang bersama Polsek Sumbermanjing Wetan bergerak cepat dengan mendatangi lokasi terdampak, melakukan evakuasi, hingga mendirikan posko di Balai Desa Sitiarjo.

    [

    Personel juga membantu warga membersihkan lumpur yang menutupi rumah maupun jalan.

    “Sejak dini hari kami langsung menurunkan personel gabungan bersama BPBD, TNI, PMI, dan relawan. Fokus utama adalah evakuasi warga, mendirikan dapur umum sementara, serta pendataan kerugian,” kata Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, Minggu (21/9/2025).

    Berdasarkan data yang diperoleh, luapan air setinggi 1 hingga 2 meter merendam permukiman di sejumlah dusun. Antara lain Dusun Krajan Wetan (250 KK/648 jiwa), Krajan Tengah (240 KK/705 jiwa), Rowotrate (177 KK/464 jiwa), serta Krajan Kulon (163 KK/411 jiwa).

    Menurut Bambang, dapur umum sementara didirikan di GKJW Induk Sitiarjo dan GKJW Sumberembak, Gunungtumo. Posko data juga disiapkan untuk mencatat jumlah korban terdampak dan kebutuhan mendesak.

    “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun, akses ke beberapa dusun seperti Rowotrate dan Gunungtumo sempat sulit ditembus karena genangan mencapai lebih dari setengah meter,” tegasnya.

    Selain Polri, penanganan banjir juga melibatkan sejumlah unsur lain. Di antaranya BPBD Kabupaten Malang, Tagana, SAR Awangga, TNI AL Sendangbiru, Malang Selatan Rescue, hingga komunitas relawan lokal.

    Mereka bergotong-royong melakukan evakuasi, distribusi logistik, hingga pembersihan pasca-banjir.

    “Polres Malang tetap siaga mengantisipasi potensi banjir susulan. Kami mengimbau warga agar tetap waspada karena intensitas hujan di wilayah selatan Kabupaten Malang masih cukup tinggi,” pungkas Bambang. [yog/aje]

  • Festival Jalur Rempah di Tosari Bikin Ketua Tim Penggerak PKK Pasuruan Terpukau

    Festival Jalur Rempah di Tosari Bikin Ketua Tim Penggerak PKK Pasuruan Terpukau

    Pasuruan (beritajatim.com) – Festival Jalur Rempah yang digelar di Tengger Culture Center, Tosari, menghadirkan beragam kesenian tradisional. Acara tersebut sukses menyedot perhatian masyarakat sekaligus menjadi ajang kebanggaan Kabupaten Pasuruan.

    Dalam pagelaran itu, berbagai seni budaya tampil memukau, mulai dari seni terbang, ketipung, slompret, hingga pencak kembangan. Tak ketinggalan jaran kencak Tengger, bantengan, dan fashion batik khas Pasuruan ikut memeriahkan panggung.

    Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, drg Merita Rusdi Sutejo, mengaku terpesona dengan penampilan para peserta. Ia menyebut festival ini menunjukkan betapa kayanya khazanah budaya bangsa.

    “Festival Jalur Rempah ini bukan sekadar pertunjukan, tapi juga bukti bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa,” kata Merita.

    Menurutnya, setiap tampilan membawa pesan mendalam tentang identitas masyarakat lokal. Ia pun menilai seni tradisional akan selalu relevan meski zaman terus berubah.

    “Contohnya batik dengan sentuhan modern, bisa tampil elegan dan berkelas tanpa meninggalkan akar budaya,” jelasnya.

    Merita menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga warisan budaya. Ia menilai jika tidak dilestarikan, lambat laun seni tradisional bisa hilang.

    “Semua ini adalah identitas yang harus kita jaga bersama agar tidak tergerus perkembangan zaman,” tegasnya.

    Lebih jauh, ia berharap festival ini mampu memotivasi generasi muda untuk bangga dengan budaya daerah. Menurutnya, rasa cinta tersebut juga bisa mendorong lahirnya peluang ekonomi kreatif.

    “Semoga anak-anak muda makin mencintai produk lokal dan memanfaatkannya untuk membuka usaha kreatif, khususnya di bidang fashion,” ujarnya penuh harap.

    Festival Jalur Rempah di Tosari pun menjadi bukti nyata bahwa budaya bisa menjadi ruang inspirasi. Tidak hanya sebagai hiburan, namun juga sebagai sumber kebanggaan dan daya tarik Kabupaten Pasuruan. [ada/aje]

  • Empat Korban Pembacokan di Arjosari Jalani Perawatan Intensif di RSUD Pacitan

    Empat Korban Pembacokan di Arjosari Jalani Perawatan Intensif di RSUD Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Empat korban pembacokan brutal di Dusun Drono, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Darsono Pacitan. Mereka adalah Miskun (60), Miswati (40), Arga (10), dan Eki Azrista (27).

    Kepala IGD RSUD dr. Darsono Pacitan, dr.Netty Nurnaningtyas,membenarkan bahwa seluruh korban dibawa ke IGD tidak lama setelah kejadian dan langsung mendapat penanganan medis.

    “Keempat pasien saat ini dalam kondisi sadar. Namun dua diantaranya mengalami patah tulang dan membutuhkan tindakan operasi,” jelas dr. Netty, Minggu (21/9/2025) pagi.

    Berdasarkan data medis, Miskun mengalami cedera kepala ringan dan patah tulang scapula. Sementara Miswati, mantan istri pelaku, mengalami cedera cukup parah dengan patah tulang di beberapa bagian tangan, termasuk patah terbuka radius ulna sinistra.

    “Keduanya dijadwalkan menjalani operasi ortopedi (ORIF) pada Senin (22/9/2025) apabila kondisi umum memungkinkan,” jelasnya.

    Sedangkan Arga, bocah 10 tahun, dan Eki, mengalami cedera kepala ringan. Hingga kini tim medis gabungan terus memantau kondisi korban. “Untuk Arga dan Eki, kami lakukan observasi ketat di ruang perawatan,” imbuh dr. Netty.

    Seperti diketahui, Seorang pria bernama Wawan (45), warga Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, membacok mantan istrinya beserta anggota keluarga menggunakan senjata tajam jenis sabit.

    Aksi brutal itu menewaskan satu orang di lokasi kejadian serta menyebabkan empat lainnya mengalami luka berat. Korban meninggal diketahui bernama Timi (50), warga setempat. [tri/aje]

  • PPBU Tambakberas Jombang: 2 Abad Berkarya, Menghadirkan Transformasi Pesantren di Abad Ketiga

    PPBU Tambakberas Jombang: 2 Abad Berkarya, Menghadirkan Transformasi Pesantren di Abad Ketiga

    Jombang (beritajatim.com) – Peringatan 2 Abad Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas Jombang akan digelar dengan serangkaian acara spektakuler yang melibatkan ribuan santri, alumni, dan masyarakat umum.

    Dengan tema besar ‘Mewariskan Daya Juang, Berkhidmah Membangun Peradaban’, acara ini tidak hanya menjadi ajang refleksi perjalanan panjang pesantren, tetapi juga memproyeksikan peran pesantren dalam menghadapai tantangan abad ketiga.

    Rangkaian kegiatan yang dimulai sejak awal September hingga puncak acara pada 25 Oktober 2025 ini mencakup berbagai aktivitas menarik, seperti liga sepak bola santri, pengajian, seminar nasional, bedah buku, konser kebangsaan, pameran UMKM pesantren, hingga Multaqo Santri Nusantara.

    KH. Azam Khoiruman Najib, Sekretaris Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, menyampaikan bahwa peringatan dua abad ini lebih dari sekadar perayaan usia.

    “Dua abad adalah perjalanan yang sangat panjang. PP Bahrul Ulum berdiri sejak tahun 1825, dan kini kita menatap abad ketiga. Karena itu, perayaan ini tidak hanya bernuansa seremonial, tetapi juga menghadirkan forum-forum strategis yang membicarakan transformasi pesantren dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, hingga pemanfaatan teknologi,” ungkapnya, Minggu (21/9/2025).

    Selain itu, Gus Heru, sapaan akrab KH. Azam, juga menyebutkan bahwa berbagai tokoh nasional akan hadir dalam acara ini, mulai dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Menteri Agama RI, Menko PMK, hingga KH. Ma’ruf Amin yang dijadwalkan memberikan tausiyah pada pengajian puncak.

    Lebih lanjut, Gus Heru menekankan pentingnya sinergi antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat. “Kami ingin menunjukkan bahwa pesantren bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Melalui seminar, pameran UMKM, dan forum multaqo, kita berharap lahir gagasan-gagasan besar untuk menjawab tantangan abad ke-21,” jelasnya.

    Puncak acara akan digelar pada 25 Oktober 2025, dengan pengajian umum di halaman Gedung Serba Guna KH. Hasbullah Sa’id yang diperkirakan akan dihadiri puluhan ribu jamaah dari berbagai daerah.

    “Ini bukan hanya milik Bahrul Ulum, tetapi milik seluruh umat. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan semakin menguatkan peran pesantren dalam mencetak generasi berakhlak, berilmu, dan berdaya saing,” pungkasnya. [suf]

    Rangkaian kegiatan peringatan 2 Abad PPBU Tambakberas Jombang:

    Liga Santri 2 Abad PPBU (2 September – 17 Oktober 2025) – Lapangan Untung Suropati

    Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW (5 September 2025) – Halaman Gedung Serba Guna KH. Hasbullah Said

    Silatnas IKAMANTAB dan Bedah Buku (27 September 2025) – MAN 3 Jombang

    Seminar Nasional Pendidikan: Transformasi Pesantren Menuju Abad ke 3 PPBU (15 Oktober 2025) – Halaman Gedung Serba Guna KH. Hasbullah Said

    Talkshow: Transformasi Pesantren Menuju Abad ke 3 PPBU (15 Oktober 2025) – Halaman Gedung Serba Guna KH. Hasbullah Said

    Gowes Bersama (19 Oktober 2025) – Halaman Gedung Serba Guna KH. Hasbullah Said

    Konser Kebangsaan (18 Oktober 2025) – Lapangan Untung Suropati

    Pameran Produk UMKM Pesantren (18-25 Oktober 2025) – Halaman Gedung Serba Guna KH. Hasbullah Said

    Khotmil Quran 200 Majelis (23 Oktober 2025) – Maqbaroh Muassis

    Multaqo Santri Nusantara: Pembukaan dan Gebyar Shalawat (23 Oktober 2025) – Halaman Gedung Serba Guna KH. Hasbullah Said

  • Tiga Dekade Ponpes Ar-Risalah Kediri, Mbak Wali: Pesantren Benteng Moral dan Peradaban Bangsa

    Tiga Dekade Ponpes Ar-Risalah Kediri, Mbak Wali: Pesantren Benteng Moral dan Peradaban Bangsa

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menghadiri Majelis Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul ke-30 Pondok Pesantren Salafiy Terpadu (PPST) Ar-Risalah Kediri, Sabtu (20/9/2025). Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.

    Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Kediri yang akrab disapa Mbak Wali menyampaikan harapannya agar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat menjadi momentum untuk semakin meneladani ajaran dan akhlak Rasulullah.

    “Masih dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga sosok beliau selalu kita teladani dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beliau adalah pemimpin umat yang adil, penuh kasih sayang, serta selalu mengutamakan kemaslahatan. Nilai-nilai inilah yang sepatutnya kita bawa dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam penyelenggaraan pemerintahan,” tutur Mbak Wali.

    Wali Kota termuda di Indonesia ini juga menegaskan bahwa bagi Pemerintah Kota Kediri, meneladani Rasulullah berarti berusaha menghadirkan kebijakan yang adil, memberi manfaat bagi masyarakat luas, serta menjadi penyejuk di tengah dinamika kehidupan.

    “Kita yakin, hanya dengan meneladani akhlak Nabi, sebuah pemerintahan akan mampu menghadirkan kesejahteraan dan kedamaian bagi rakyatnya,” imbuhnya.

    Momen ini juga sekaligus memperingati haul ke-30 PPST Ar-Risalah. Selama tiga dekade, pondok pesantren tersebut telah berkontribusi dalam membangun karakter bangsa.

    “Pondok pesantren ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga benteng moral, tempat lahirnya kader ulama, sekaligus penjaga tradisi keilmuan dan kebangsaan,” ungkap Mbak Wali.

    Lebih lanjut, Wali Kota Kediri menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Ar-Risalah Lirboyo atas istiqamahnya merawat tradisi ilmu dan tarekat, serta menjadi pilar penjaga nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.

    “Keberadaan pondok pesantren di Kota Kediri menjadikan kota ini tidak hanya maju dari sisi infrastruktur, tetapi juga kaya dengan nilai spiritualitas,” pungkasnya.

    Hadir dalam acara ini, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Romo KH. M. Anwar Manshur, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Suyitno, para masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo, Pengasuh PPST Ar-Risalah Hj. Aina ‘Ainaul Mardliyah Anwar, Kepala PPST Ar-Risalah Agus H.M. Shofaul Huda, KH. Muhammad Nur Hayid.

    Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, serta tamu undangan dan jama’ah yang hadir. [nm/aje]

  • BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob, Diperkirakan Dua Kali Hingga Akhir September di Pesisir Jatim

    BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob, Diperkirakan Dua Kali Hingga Akhir September di Pesisir Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menginformasikan adanya potensi banjir rob yang akan melanda wilayah pesisir Jawa Timur sebanyak dua kali selama akhir bulan September 2025.

    Potensi banjir rob ini dipicu oleh fase bulan baru yang mengakibatkan meningkatkan ketinggian air laut maksimum, terjadi pada rentang tanggal 18-23 September 2025 serta 28-30 September 2025.

    Menurut Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, pasang air laut bisa mencapai ketinggian 130 cm. Pasang ini akan berdampak pada potensi banjir rob di wilayah pesisir Surabaya Barat, Gresik, Lamongan, dan Tuban.

    “Untuk wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob sebagian besar di pesisir utara Jawa Timur, antara pukul 08.00-12.00 WIB, dengan ketinggian mulai 130 cm dari permukaan air laut,” kata Ady, Jumat (19/9/2025)

    BMKG turut mengimbau masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah pesisir, agar senantiasa waspada, sebab genangan air rob tersebut memiliki sifat korosif dan berpotensi mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

    “Masyarakat bisa menghindari melewati jalan dan wilayah yang tergenang oleh banjir rob karena airnya bersifat korosif atau mudah membuat karat benda-benda dari metal atau logam,” urainya.

    Selain itu, banjir rob juga bisa mengganggu aktivitas tambak garam dan perikanan darat. Sehingga para pemilik tambak juga diimbau untuk meninggikan tanggulnya agar tidak terdampak kerugian.

    “Untuk pemilik tambak hendaknya meninggikan tanggulnya meminimalisir kerugian karena tambak yang meluber,” bebernya.

    BMKG pun mengingatkan agar masyarakat bisa mengikuti informasi terkini yang disampaikan BMKG, sebelum melakukan aktivitas di wilayah pesisir Jawa Timur. (rma/)

  • Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 21 September 2025, Suhu Capai 34°C

    Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 21 September 2025, Suhu Capai 34°C

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Minggu, 21 September 2025.

    “Cuaca di Surabaya dan Sidoarjo diprediksi cerah. Sedangkan Gresik, beberapa wilayah diprediksi turun hujan ringan hari ini. Untuk suhu antara 24°C hingga 34°C,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Sabtu (20/9/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya sepanjang hari ini cerah. Bahkan terik di pagi hingga sore harinya, termasuk di Kecamatan Bulak, Kenjeran, Mulyorejo, Rungkut, Sukomanunggal, Wonokromo, dan Sambikerep.

    Suhu udara: 25°C – 34°C
    Kelembapan: 49% – 93%
    Kecepatan angin: 8,7 Km/jam dari arah Barat Laut.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, cuaca di Sidoarjo tidak ada tanda akan turun hujan, lantaran diprediksi cerah sepanjang hari ini, termasuk di Kecamatan Tarik, Balongbendo, Tarik, Tulangan, Wonoayu, Sidoarjo, Tanggulangin, dan Sedati.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 45%-92%
    Kecepatan angin: 11,6 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung cerah hari ini, termasuk Kecamatan Manyar, Dangkapura, Wringinanom, Gresik, Duduk Sampeyan, dan Benjeng. Adapun di Kecamatan Ujungpangkah diprediksi hujan ringan pada siang harinya.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 67%-94%
    Kecepatan angin: 18,4 km/jam dari arah Barat.

    Meski cuaca cenderung cerah, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi]

  • Tragis! Pria di Pacitan Bacok Mantan Istri dan Keluarganya, 1 Tewas dan 4 Luka Berat

    Tragis! Pria di Pacitan Bacok Mantan Istri dan Keluarganya, 1 Tewas dan 4 Luka Berat

    Pacitan (beritajatim.com) – Peristiwa penganiayaan berdarah gegerkan warga Dusun Drono, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Sabtu (20/9/2025) malam. Seorang pria bernama Wawan (45), warga Desa Kayen, diduga membacok mantan istrinya beserta anggota keluarga menggunakan senjata tajam jenis sabit.

    Aksi brutal itu menewaskan satu orang di lokasi kejadian serta menyebabkan empat lainnya mengalami luka berat. Korban meninggal diketahui bernama Timi (50), warga setempat. Sementara korban luka, yakni Miskun (60), Miswati (40) yang merupakan mantan istri pelaku, Eki (27), dan Arga (10), kini menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Pacitan.

    Menurut keterangan Kepala Desa Temon, Jamiatin, peristiwa ini dipicu kemarahan pelaku yang tidak terima mantan istrinya menolak ajakan rujuk dan berencana menikah lagi.

    “Pelaku datang membawa sabit dan melampiaskan amarahnya kepada keluarga mantan istrinya,” ungkapnya.

    Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB dan baru dilaporkan ke pihak berwajib satu jam kemudian. Pelaku yang diketahui bekerja sebagai penjaga sekolah melarikan diri usai kejadian sambil membawa anak kandungnya, Bima (17).

    Polsek Arjosari bersama Polres Pacitan langsung mendatangi lokasi dan menutup tempat kejadian perkara. Aparat gabungan TNI, Polri, serta warga setempat kini tengah melakukan penyisiran untuk mengejar pelaku.

    Kasus ini masih dalam penanganan pihak kepolisian, sementara masyarakat diimbau tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat. [tri/aje]

  • Hujan Berangin Rusak Rumah dan Kafe di Jember

    Hujan Berangin Rusak Rumah dan Kafe di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Hujan berangin yang melanda Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (20/9/2025) sore, merusak sejumlah rumah dan kafe serta menumbangkan sejumlah pohon di Kecamatan Sumbersari yang termasuk kawasan perkotaan.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat, dua pohon trembesi dengan lingkar 200-250 centimeter tumbang dan dua tempat usaha Tertimpa pohon yang tumbang di Jalan Tidar, Kelurahan Sumbersari.

    Atap rumah milik Abdul Rahman di Jalan Kaliurang, Kelurahan Sumbersari, juga rusak, dan sebuah pohon dengan lingkar 50 centimeter tumbang menutupi jalan.

    Sementara itu di Jalan Merpati Indah, Kelurahan Antirogo, sebuah pohon dengan lingkar 100 centimeter tumbang menimpa sebuah tempat usaha. Tak hanya itu. Tempat usaha milik Pak Bo dan Rosidi juga tertimpa pohon.

    Angin merusak rumah Devi Sekar Langit dan Rinto di Puri Bunga Nirwana. Sementara tumah Misnawi di Jalan Suket dan rumah Motika di Jalan Rinjani, Kelurahan Karangrejo juga rusak.

    Kerusakan terparah dialami kafe Contact, di Jalan Tidar. “Awalnya cuma angin biasa dan mendung. Tiba-tiba angin semakin kencang dan mendung semakin pekat,” kata Bella, salah satu karyawan kafe.

    Angin kencang membuat porak-poranda kafe dalam waktu singkat. “Kita kocar-kacir. Plafon roboh. Kami lari menyelamatkan diri. Tapi aman tidak ada korban,” kata Bella.

    Kepala BPBD Jember Indra Tri Purnomo mengatakan, pohon yang tumbang menutupi jalan sudah selesai ditangani. “Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati bila hujan dan angin kencang,” katanya.

    Sejumlah pohon di sekitar Jalan Tidar, Jalan Kaliurang, sekitar kampus Universitas Jember, Politeknik Hember, dan Universitas Terbuka dipotong dan dirempeskan. [wir]

  • 3 Pantun dari Ketua Golkar Bondowoso untuk Bupati, Siratkan Pesan Komitmen Koalisi

    3 Pantun dari Ketua Golkar Bondowoso untuk Bupati, Siratkan Pesan Komitmen Koalisi

    Bondowoso (beritajatim.com) – Ady Kriesna kembali terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Bondowoso periode 2025-2030. Dia terpilih aklamasi dan akan menahkodai Golkar Bondowoso 2 periode sejak 2020.

    Dalam musyawarah daerah (musda) Golkar Bondowoso yang ke-11, Sabtu (20/9/2025), Kriesna lebih banyak menitikberatkan pada refleksi bersama di masa kepemimpinannya 5 tahun belakangan.

    “Ini momen refleksi. Sejak awal memimpin sebenarnya banyak ide yang akan dilakukan. Namun seiring berjalan, tidak semua ide itu sesuai harapan,” akunya.

    Di bawah kepemimpinan Kriesna, Golkar Bondowoso menggaet lebih banyak kursi parlemen. Di pemilu 2019, Golkar meraup 6 kursi. Lalu naik 1 kursi di pemilu 2024 menjadi 7 kursi.

    “Banyak kekhilafan, kealpaan dan kekurangan yang terjadi tapi setidaknya pada kesempatan ini golkar bisa mendapatkan 7 kursi dan mengantarkan RAHMAD (Ra Hamid – Ra As’ad) menjadi bupati dan wakil bupati bondowoso,” terangnya.

    Pria yang juga Wakil Ketua DPRD Bondowoso ini berterima kasih kepada para kader atas perjuangan yang telah dilakukan bersama.

    “Yang paling saya khawatirkan adalah selama kepemimpinan saya, saya tidak bisa mewariskan nilai-nilai. Tugas ketua partai golkar tidak hanya membangun gedung dan menaikkan kursi tapi mewariskan nilai nilai yang baik,” ulasnya.

    Di akhir sambutan, Wakil Rakyat dari Dapil V Bondowoso ini melayangkan tiga puisi teruntuk RAHMAD yang telah diusung Golkar.

    Pantun tersebut mensiratkan komitmen koalisi bersama PKB dan Gerindra di pemerintahan Bondowoso BerKaH periode 2025-2030.

    “Busa putih beraroma bangir. Sepatu tertukar belum disemir. Bupati dan wakil bupati tak usah khawatir. Partai golkar ada setia mengawal hingga akhir,” kata Kriesna.

    Ia kemudian melanjutkan pada pantun kedua. “Kalau ingin buah pisang. Tunggu saja tiupan angin. Kalau ingin pikiran tenang. Berteduh saja di bawah rindang pohon beringin,” ucapnya.

    Terakhir, Kriesna berpantun dengan bahasa Madura—bahasa lokal mayoritas penduduk Bondowoso— yang juga syarat makna.

    “Sabe lanjeng mare etorap. Ecapok angen mentamenan terrep. Mon selaen maojeng kor masoap. Perak selambang beringin semacelep,” tuturnya.

    Pantun ketiga kurang lebihnya menjelaskan bahwa jika yang lain bikin panas dan gerah, hanya partai berlambang beringin yang mendinginkan.

    Sementara Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid menyebut jika Golkar adalah mitra strategis, loyal, kreatif dan produktif.

    “Saya kira dalam pemerintahan banyak konsep yang dituangkan oleh golkar. Harapan kita partai golkar terus jadi mitra strategis pemkab Bondowoso,” jelas Bupati dalam sambutannya.

    Ra Hamid mengajak momen Musda ke-11 jadi momentum kembali meneguhkan komitmen bersama untuk bekerja maksimal untuk Bondowoso. “Kita bekerja nyata untuk kepentingan masyarakat Bondowoso,” pungkasnya. (awi/ted)