Category: Beritajatim.com Regional

  • Kebakaran Landa Pabrik Rokok di Kawasan Industri PIER Pasuruan

    Kebakaran Landa Pabrik Rokok di Kawasan Industri PIER Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Suasana mencekam terjadi di kawasan industri PIER, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Senin (22/9/2025). Kobaran api melahap salah satu bangunan pabrik rokok KT&G yang masih dalam tahap pembangunan.

    Asap hitam pekat membumbung tinggi, terlihat jelas dari kejauhan. Para pekerja proyek panik dan berhamburan keluar meninggalkan area pabrik.

    Tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten dan Kota Pasuruan dikerahkan ke lokasi. Petugas berjibaku hampir dua jam hingga api akhirnya berhasil dipadamkan.

    “Api pertama kali muncul di bagian atap bangunan yang sedang dikerjakan. Untuk penyebab pastinya masih kami selidiki,” jelas Kapolsek Kraton, Iptu Rio Sagita.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Seluruh pekerja yang berada di area proyek berhasil dievakuasi tepat waktu.

    Meski begitu, kerugian materiil tidak bisa dihindarkan. Api yang cepat membesar membuat sejumlah material konstruksi hangus terbakar.

    “Diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Kami masih melakukan pendataan bersama pihak perusahaan,” tambah Rio.

    Polisi dan tim pemadam sempat mengalami kesulitan karena angin kencang mempercepat perambatan api. Namun berkat kerja keras, kobaran bisa dikendalikan sebelum menjalar ke bangunan lain.

    Hingga kini, petugas masih melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab kebakaran. Pihak kepolisian juga meminta masyarakat tidak berspekulasi sembari menunggu hasil resmi penyelidikan. (ada/but)

  • Polemik Pelantikan Dekanat FKH UB, Wadek 3 Tersandung Kasus Pelecehan

    Polemik Pelantikan Dekanat FKH UB, Wadek 3 Tersandung Kasus Pelecehan

    Malang (beritajatim.com) – Pelantikan jajaran dekanat baru di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya (UB) periode 2025-2030 memicu polemik tajam. Sorotan publik tertuju pada pengangkatan Widi Nugroho (WN) sebagai Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa, yang menuai kecaman luas di media sosial karena rekam jejaknya sebagai pelaku kekerasan seksual.

    Kontroversi mencuat setelah akun Instagram resmi @fkh_ub mengunggah pengumuman pelantikan. Kolom komentar unggahan tersebut dibanjiri protes dari warganet dan mahasiswa yang mempertanyakan kelayakan WN menduduki jabatan strategis tersebut.

    “Bagaimana bisa membawa keberkahan dan kemajuan jika salah satu wadeknya adalah pelaku pelecehan seksual? apakah melihat beliau diangkat jadi wadek adil untuk korban?” tulis salah satu akun.

    Kecurigaan publik semakin menguat ketika kolom komentar sempat dinonaktifkan, sebelum akhirnya dibuka kembali dan memperlihatkan gelombang protes. Seorang mahasiswa baru FKH, Al, mengaku terkejut. “ Kita baru tahu ternyata ada kasus yang tertutup, lalu itu dipertanyakan kenapa [Widi] naik [menjadi WD3],” ujarnya.

    Menanggapi keresahan tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKH UB mengambil langkah strategis. Presiden BEM FKH, Farahdina, menyebut pihaknya kini fokus menjaring aspirasi dan mengumpulkan bukti terkait dugaan kasus yang melibatkan WN, baik dari mahasiswa aktif, koas, maupun alumni.

    “Untuk saat ini BEM masih fokus menjaring aspirasi-aspirasi mahasiswa. Kami sekarang masih dalam proses mengumpulkan bukti-bukti dari dugaan kasus tersebut,” jelas Farahdina.

    Direktur Jenderal Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat) BEM FKH, Anna, menambahkan bahwa BEM telah membentuk tim pendamping penyintas dan tengah menyusun kajian kasus secara komprehensif. Kajian ini nantinya akan menjadi dasar pernyataan sikap resmi organisasi mahasiswa tersebut.

    Di tengah tekanan publik, pihak Rektorat UB akhirnya memberikan penjelasan. Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Sumber Daya, Prof. Dr. Muchamad Ali Safaat, S.H., M.H., membenarkan bahwa WN pernah terbukti melakukan pelanggaran etik. Menurutnya, pemeriksaan dilakukan pada Mei lalu berdasarkan laporan yang masuk.

    “Hasilnya, kami menemukan satu tindakan yang dikategorikan sebagai pelecehan. Karena terdapat sentuhan fisik dan sudah diproses di FKH. Kejadiannya tahun 2022,” papar Ali Safaat melalui keterangan tertulis, Senin (22/9/2025).

    Ali menambahkan, atas tindakannya pada 2022, WN telah mendapat sanksi berupa rekomendasi penundaan kenaikan jabatan fungsional pada 2023 hingga 2024. WN juga disebut telah menyampaikan permohonan maaf langsung kepada korban.

    Rektorat berdalih bahwa keputusan melantik WN didasarkan pada persyaratan formal, termasuk jenjang pendidikan doktoral (S3), tidak memiliki beban studi lanjutan, serta kinerja dan prestasi akademik yang dinilai baik. Rektorat juga mengklaim tidak menemukan laporan baru pasca-insiden 2022.

    “Kalau kinerja maupun prestasi tidak ada permasalahan,” ujar Ali. Ia menambahkan, WN tetap berada dalam pengawasan senat akademik fakultas.

    Meski demikian, Dekan FKH, Dyah Ayu Oktavianie, menegaskan bahwa fakultas tidak menoleransi segala bentuk kekerasan seksual. “ Perlu untuk kami tegaskan bahwa kami tidak ada kompromi,” ujarnya. Ia juga berkomitmen untuk melindungi privasi dan keselamatan korban.

    Sikap tegas serupa disampaikan BEM FKH. “BEM sendiri memang sangat mengecam keras adanya pelecehan seksual, apalagi hal tersebut terjadi di lingkungan kampus kami,” tutur Farahdina. [dan/beq]

  • Hilang Sejak Akhir Agustus, Identitas Mayat di Lereng Gunung Arjuno Terungkap

    Hilang Sejak Akhir Agustus, Identitas Mayat di Lereng Gunung Arjuno Terungkap

    Pasuruan (beritajatim.com) – Misteri penemuan mayat pria membusuk di lereng Gunung Arjuno akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Aji Santoso (42), warga Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

    Identitas korban dipastikan setelah keluarga mendatangi RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong. Mereka mengenali jenazah dari pakaian, susunan gigi, dan tas pinggang yang masih melekat di tubuh korban.

    Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, membenarkan bahwa korban sudah lama dinyatakan hilang. “Korban berpamitan terakhir pada 29 Agustus 2025 untuk mendaki Gunung Arjuno seorang diri,” jelasnya.

    Menurut keterangan keluarga, Aji Santoso meninggalkan rumah tanpa kabar sejak akhir Agustus. Pihak keluarga bahkan sempat melakukan pencarian ke pos pendakian, namun namanya tidak terdaftar.

    Saksi pertama yang mengenali korban adalah Wiji Sari, adik kandung Aji Santoso. Ia memastikan mayat tersebut adalah kakaknya setelah melihat pakaian dan ciri-ciri gigi korban.

    Saksi lain, Nurul Huda, juga menegaskan hal serupa. Ia mengenali tas pinggang yang dibawa korban, karena barang itu adalah pemberiannya.

    Selain itu, saksi Abd. Mukmin mengaku sempat mendengar kabar korban berpamitan naik ke Gunung Arjuno. Bahkan ia menduga keberangkatan korban berkaitan dengan ritual atau kebiasaan lelaku ilmu Jawa.

    “Dari keterangan keluarga, korban memang berangkat mendaki tanpa teman, melalui jalur terobosan yang tidak resmi,” tambah Joko. Hal ini membuat keberadaan korban sulit dilacak sejak awal.

    Jenazah Aji Santoso ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan dengan kepala tinggal tengkorak. Evakuasi membutuhkan waktu dua jam karena medan yang terjal di lokasi penemuan.

    Kini jenazah telah dibawa ke rumah keluarga di Malang untuk proses pemakaman. “Kami turut berduka dan mengimbau agar pendakian selalu dilakukan melalui jalur resmi untuk menghindari kejadian serupa,” pungkas Joko. (Ada)

  • Boncengan Tiga Tabrak Pohon, Dua Remaja Tewas Kecelakaan di Gubeng Surabaya

    Boncengan Tiga Tabrak Pohon, Dua Remaja Tewas Kecelakaan di Gubeng Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Kecelakaan lalulintas pengendara sepeda motor bonceng tiga terjadi di Jalan Sulawesi, Kecamatan Gubeng, Surabaya pada pukul 04.04 WIB, menewaskan dua remaja, Senin (22/9/2025) pagi.

    Remaja bonceng tiga mengalami kecelakaan dengan menabrak sebuah pohon di tepi jalan, setelah kendaraan yang ditumpanginya melaju oleng dari arah timur Viaduk Kertajaya ke arah barat.

    “Laka tunggal korban berboncengan tiga dari arah timur Viaduk Kertajaya oleng kekanan nabrak pohon dua MD (meninggal dunia),” kata Kanit Lantas Polsek Gubeng Ipda Didik Supriyanto, Senin (22/9/2025).

    Didik menyampaikan, korban meninggal dunia masing-masing adalah berinisial R usia 16 tahun, warga Jalan Gubeng Klingsingan, dan L 15 tahun yang belum diketahui tempat tinggalnya.

    “Korban meninggal dunia dievakuasi ke kamar mayat RSUD Dr Soetomo Surabaya menggunakan ambulans,” urainya.

    Sementara, untuk korban selamat ialah berinisial A perempuan 17 tahun asal Gubeng Jaya. Ia mengalami indikasi fraktur di tulang rahang dan juga dirujuk ke RSUD dr. Soetomo.

    Dan terhadap barang bukti kecelakaan telah diamankan anggota Unit Laka Lantas Polrestabes Surabaya.

    Dalam penanganan kecelakaan lalulintas tunggal bonceng tiga ini, turut melibatkan petugas BPBD dan Tim Gerak Cepat (TGC) Dinkes Kota Surabaya dalam proses evakuasi.

    Kabid Darlog BPBD Kota Surabaya Linda Novanti mengatakan, meninggalnya dua korban remaja ini terjadi di lokasi kejadian kecelakaan setelah menabrak pohon.

    “Korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan. Penanganan dua korban MD (meninggal dunia) dipastikan oleh rekan Tim Gerak Cepat Pusat,” tutupnya. [rma/aje]

  • Bahaya Tawon Vespa di Ponorogo: Sarang Bersembunyi di Kamar, Warga Tersengat Hingga Bengkak

    Bahaya Tawon Vespa di Ponorogo: Sarang Bersembunyi di Kamar, Warga Tersengat Hingga Bengkak

    Ponorogo (beritajatim.com) – Warga Desa Manuk, Kecamatan Siman, Ponorogo, digegerkan dengan temuan sarang tawon Vespa di dalam sebuah kamar rumah. Sarang berukuran besar itu baru terungkap setelah penghuninya, Dwi Wahyuni, tersengat dua kali oleh serangga berbisa tersebut.

    Peristiwa bermula saat Dwi hendak beraktivitas senam pada Minggu (21/9/2025) kemarin. Tanpa disangka, Dia merasakan sengatan tajam di kaki kanan dan tangan kanannya. Rasa sakit yang menusuk, membuat bagian yang tersengat menjadi bengkak.

    “Kemarin mau senam, mau pakai kaos kaki. Saya nginjak langsung nyeeeesss. Disengat tawon dua kali, bagian tangan dan kaki. Sakit, sampai bengkak. Sebenarnya saya malu, tapi saya beranikan saja lapor ke polisi. Tawon kan bahaya,” ungkap Dwi Wahyuni, Senin (22/9/2025).

    Menindaklanjuti laporan warga, Polsek Siman segera berkoordinasi dengan petugas Bhabinkamtibmas dan meneruskan ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Ponorogo. Kapolsek Siman, AKP Nanang Budianto, menegaskan bahwa keberadaan tawon Vespa di dalam rumah berpotensi membahayakan nyawa penghuni.

    “Tadi pagi ada laporan dari Bu Yuni. Setelah dicek, ternyata benar tawon bersarang di dalam kamar, ukurannya lumayan besar. Kalau tidak segera dibasmi, sangat berbahaya. Sengatan tawon bisa membuat orang pingsan,” jelas AKP Nanang.

    Tak butuh waktu lama, tim Damkar Ponorogo datang ke lokasi. Petugas langsung mengevakuasi sarang tawon Vespa yang bersarang di bawah dipan kamar korban. Dari hasil pemeriksaan, sarang itu diperkirakan sudah terbentuk sejak 8 bulan lalu.

    Andi Susanto, salah satu petugas Damkar Ponorogo yang terjun ke lokasi, menjelaskan evakuasi berjalan cukup menantang lantaran sarang berada di tempat tersembunyi. Namun, dengan metode penyemprotan cairan pertalite, tawon berhasil dilumpuhkan.

    “Tawonnya bersarang di dipan, dalam kamar, sudah besar. Kendalanya, sarangnya terlalu bersembunyi. Kita semprot pakai pertalite, otomatis tawon mati. Tidak lama evakuasinya. Kalau soal takut disengat, itu sudah konsekuensi pekerjaan kami,” terang Andi.

    Beruntung, upaya cepat aparat dan petugas damkar membuat situasi segera terkendali. Korban hanya mengalami bengkak dan kini dalam kondisi stabil. Kasus sengatan tawon Vespa di Ponorogo bukan kali pertama terjadi. Serangga yang dikenal dengan sebutan tawon ndas ini memiliki racun cukup kuat. Jika menyerang secara berkelompok, sengatannya bisa berakibat fatal. [end/aje]

  • Gempa Magnitudo 3,6 Guncang Selatan Pacitan, 65 Kejadian Selama September

    Gempa Magnitudo 3,6 Guncang Selatan Pacitan, 65 Kejadian Selama September

    Pacitan (beritajatim.com) – Kabupaten Pacitan kembali diguncang gempa bumi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi dengan magnitudo 3,6 terjadi di wilayah selatan Pacitan, Senin (22/9/2025) pukul 09.27 WIB. Pusat gempa berada pada koordinat 10,67 Lintang Selatan dan 111,22 Bujur Timur atau sekitar 277 kilometer tenggara Pacitan, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Erwin Andriatmoko, memastikan hingga kini tidak ada laporan dari masyarakat.

    “Tidak ada laporan masuk, termasuk getaran maupun kerusakan,” kata Erwin, Senin (22/9/2025).

    Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau warga untuk selalu waspada. Menurutnya, gempa susulan bisa saja terjadi mengingat wilayah Pacitan dan sekitarnya termasuk kawasan rawan gempa.

    “Kami berharap masyarakat tetap tenang, namun meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya gempa susulan,” tambahnya.

    Berdasarkan data Pusdalops BPBD Pacitan, sepanjang bulan September 2025 telah terjadi sebanyak 65 kejadian gempa bumi di wilayah Pacitan. Rentang kekuatan gempa tersebut tercatat antara 2 hingga 4 skala Richter. [tri/aje]

  • Hilang Sejak Akhir Agustus, Identitas Mayat di Lereng Gunung Arjuno Terungkap

    Mayat Membusuk Ditemukan di Lereng Gunung Arjuno, Polisi Selidiki Identitas dan Penyebab Kematian

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, digegerkan dengan penemuan mayat pria di lereng Gunung Arjuno pada Sabtu (20/9/2025). Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah membusuk dengan bagian kepala hanya menyisakan tengkorak.

    Penemuan bermula ketika Parjo (65), warga setempat, tengah mencari kopi di kawasan hutan. Ia mencium bau menyengat yang membuatnya curiga, lalu menelusuri semak-semak hingga menemukan sesosok mayat membusuk. Penemuan itu segera dilaporkan kepada Karyadi (54), petugas pos pendakian Gunung Arjuno, yang kemudian meneruskannya ke Polsek Purwodadi.

    “Ketika diperiksa, kondisi mayat memang mengenaskan. Bagian kepalanya tinggal tengkorak. Laporan langsung kami teruskan ke tim kepolisian,” jelas Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, Senin (22/9/2025).

    Petugas gabungan diterjunkan untuk mengevakuasi korban. Karena medan curam, proses evakuasi memakan waktu hampir dua jam. Sekitar pukul 14.50 WIB, jenazah tiba di parkiran Ontobugo, Desa Tambaksari, lalu dibawa dengan mobil patroli menuju rumah sakit.

    Tim Inafis Polres Pasuruan menangani jenazah dan membawanya ke RS Pusdik Brimob untuk proses otopsi. Pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan penyebab kematian sekaligus identitas korban.

    Menurut Joko, di lokasi kejadian ditemukan identitas yang mengarah pada warga Watukosek, Kecamatan Gempol. “Namun kami belum bisa memastikan apakah identitas tersebut milik korban atau bukan,” terangnya.

    Hingga kini, kepolisian masih menunggu hasil otopsi guna mengungkap penyebab kematian dan memastikan identitas korban. “Kami dalami dulu hasil pemeriksaan medis sebelum menyimpulkan penyebab kematian,” pungkas Joko. [ada/beq]

  • Hujan Disertai Angin Kencang di Madiun Rusakkan Puluhan Rumah

    Hujan Disertai Angin Kencang di Madiun Rusakkan Puluhan Rumah

    Madiun (beritajatim.com) – Hujan deras disertai angin kencang melanda Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, pada Minggu (21/9/2025) sore. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB itu mengakibatkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan di sejumlah titik wilayah Kecamatan Dagangan.

    Angin kencang yang datang tiba-tiba dari arah timur merobohkan pohon hingga menimpa bagian teras salah satu rumah warga. Beberapa rumah lain juga dilaporkan mengalami kerusakan di bagian atap akibat genteng beterbangan.

    “Sejak kemarin sampai sekarang warga masih membersihkan rumah masing-masing. Yang terdampak ada di bagian teras depan dan genteng rumah,” kata Sarkus, warga RT 07 Desa Ngranget, Senin (22/9/2025).

    Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerusakan membuat sejumlah penghuni rumah harus menata ulang bangunan yang terdampak. Warga bersama perangkat desa terlihat bergotong-royong menyingkirkan pohon tumbang serta membersihkan puing-puing rumah.

    Hingga saat ini, pemerintah desa bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun masih melakukan pendataan lebih lanjut terkait jumlah kerusakan rumah yang terdampak puting beliung. Data ini akan menjadi dasar untuk langkah penanganan dan bantuan bagi warga yang terdampak. [rbr/beq]

  • Tragedi Kecelakaan di Jombang: Sepeda Motor CBR vs Honda Beat, Dua Korban Terluka

    Tragedi Kecelakaan di Jombang: Sepeda Motor CBR vs Honda Beat, Dua Korban Terluka

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jalan Raya Mayjen Sungkono, Desa Sengon, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (22/9/2025).

    Kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Honda CBR dengan nomor polisi S-3724-WAA dan sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi S-2878-OY. Akibat kejadian tersebut, dua orang mengalami luka-luka dan harus dirawat di RSUD Jombang.

    Kronologi kejadian bermula ketika sepeda motor Honda CBR yang dikendarai oleh Elvian Fahri Maulana (20), seorang pekerja swasta asal Dusun Banjarkerep, Desa Banjardowo, Jombang, melaju dari arah barat menuju timur.

    Setibanya di lokasi kejadian, diduga pengendara motor CBR tersebut tidak dapat menjaga jarak aman dengan kendaraan lain. Pada saat bersamaan, sepeda motor Honda Beat yang dikendarai oleh Victory Bagyo Candra (63), seorang ojek online (ojol) asal Perum Jombang Permai, hendak belok kanan setelah menyalakan lampu sein.

    Menurut keterangan saksi mata, Susilo (45) dan Farit (26), keduanya warga Desa Sengon, kecelakaan terjadi karena kurangnya perhatian dari pengendara motor CBR terhadap rintangan di depan.

    Motor Honda Beat yang sedang belok kanan menjadi sasaran tabrakan. Akibatnya, kedua pengendara motor, yakni Elvian Fahri Maulana dan Victory Bagyo Candra, serta penumpang motor Beat, Daffa (20), seorang mahasiswa asal Tulungagung yang sedang dalam perjalanan menuju Pondok Unwaha Tambakberas, mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke rumah sakit.

    Saat dikonfirmasi, Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, menyampaikan, “Kecelakaan ini terjadi karena kurangnya jarak aman antara kedua pengendara motor, yang mengakibatkan terjadinya tabrakan. Kami menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar selalu menjaga jarak aman, terutama pada saat berkendara di jalan raya yang padat.”

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Saat ini, kedua korban yang mengalami luka-luka masih menjalani perawatan intensif di RSUD Jombang.

    Dalam kecelakaan ini, pengendara sepeda motor Honda Beat diketahui sedang mengantar penumpang, yang merupakan seorang mahasiswa. Kejadian ini menambah panjang daftar kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara ojek online (ojol) di Jombang.

    Hal ini semakin menyoroti pentingnya keselamatan berkendara, terutama bagi pengemudi ojek online yang memiliki risiko lebih tinggi dalam beroperasi. [suf]

  • Polwan Polresta Sidoarjo Kampanyekan “Berani Bicara, Selamatkan Sesama” di Pusat Perbelanjaan

    Polwan Polresta Sidoarjo Kampanyekan “Berani Bicara, Selamatkan Sesama” di Pusat Perbelanjaan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Polisi Wanita (Polwan) Polresta Sidoarjo menggelar kampanye bertajuk “Berani Bicara, Selamatkan Sesama” di Lippo Plaza Sidoarjo, Senin (22/9/2025). Kegiatan ini menjadi ajang untuk mendorong masyarakat, khususnya anak-anak dan perempuan, agar berani melapor jika mengalami tindakan ketidakadilan, kekerasan, hingga pelecehan.

    Dalam rangkaian acara, Polwan membagikan brosur, memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, hingga membuka meja konsultasi dan pelaporan yang dapat langsung dimanfaatkan pengunjung mall. Kehadiran meja konsultasi ini diharapkan mempermudah kelompok rentan dalam mendapatkan akses perlindungan hukum.

    Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing, menegaskan kampanye ini sebagai wujud nyata hadirnya polisi di tengah masyarakat. “Melalui kegiatan ini kami berharap masyarakat, terutama anak-anak dan perempuan, tidak takut untuk melapor ketika mengalami tindak kekerasan atau pelanggaran hukum lainnya,” ujarnya.

    Respon positif datang dari pengunjung pusat perbelanjaan yang menilai inisiatif Polwan Polresta Sidoarjo memberi kemudahan sekaligus edukasi penting terkait perlindungan hukum.

    “Ini adalah wujud perlindungan hukum bagi masyarakat terhadap tindakan kekerasan atau pelecehan pada anak dan perempuan, serta menjadi sarana edukasi tentang pentingnya berani bicara demi menyelamatkan sesama,” tutur Sani, salah satu pengunjung. [isa/beq]