Category: Beritajatim.com Regional

  • Respons Cepat, Kebakaran Proyek Pabrik KT&G di PIER Berhasil Dipadamkan Tanpa Korban

    Respons Cepat, Kebakaran Proyek Pabrik KT&G di PIER Berhasil Dipadamkan Tanpa Korban

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah insiden kebakaran terjadi di area proyek pabrik rokok KT&G di Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) pada Senin (22/9/2025). Berkat respons cepat dari tim pemadam kebakaran, api berhasil dipadamkan sebelum meluas dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    ​Api diduga berasal dari percikan bunga api saat pekerja melakukan pemotongan besi menggunakan gerinda. Percikan ini mengenai material yang mudah terbakar, memicu kobaran api sekitar pukul 10.30 WIB.

    ​Mengetahui kejadian tersebut, tim pemadam kebakaran dari PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Pasuruan langsung diterjunkan.

    Sebanyak empat unit mobil pemadam, terdiri dari dua unit milik SIER dan dua unit dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Pasuruan, sigap menangani api.

    ​Proses pemadaman berjalan lancar, dan api berhasil dikendalikan dalam waktu singkat. Tidak ada korban jiwa maupun gangguan signifikan terhadap pengerjaan proyek.

    ​Corporate Secretary PT SIER, Jefri Ikhwan Maarif, mengapresiasi kolaborasi semua pihak yang sigap menangani kebakaran ini. Menurutnya, respons cepat sangat penting untuk meminimalisasi dampak insiden darurat.

    ​”Kami terus mendukung para investor dengan mengutamakan keselamatan kerja. Kami memastikan kawasan industri PIER tetap aman, kondusif, dan keberlangsungan usaha terjaga,” tegas Jefri. [tok/aje]

  • World Cleanup Day di Pantai Ambunten Sumenep, Relawan Kumpulkan 2,7 Ton Sampah

    World Cleanup Day di Pantai Ambunten Sumenep, Relawan Kumpulkan 2,7 Ton Sampah

    Sumenep (beritajatim.com) – Aksi bersih-bersih Pantai Ambunten Sumenep yang dilakukan ratusan relawan dalam World Cleanup Day (WCD) 2025 berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 2,7 ton. Sampah tersebut dipungut dari area pesisir pantai dan didominasi plastik sekali pakai, botol minuman, hingga limbah rumah tangga. Seluruh sampah kemudian dikumpulkan dan diangkut ke TPA Sumenep.

    Ketua Tim WCD Kabupaten Sumenep, Fadel Abu Aufa mengatakan aksi tersebut bukan sekadar bersih-bersih, tetapi juga momentum mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

    “Jadi World Cleanup Day ini bukan hanya tentang mengumpulkan sampah, tapi bagaimana kita semua sadar bahwa laut dan pantai harus tetap bersih,” katanya, Senin (22/09/2025).

    Ia berharap aksi bersih-bersih sampah tersebut menjadi awal bagi kegiatan lingkungan lainnya di Desa Ambunten. “Semoga kesadaran ini tidak berhenti di hari ini saja. Semoga ada kegiatan-kegiatan lingkungan lainnya yang bisa memberikan edukasi secara berkala ke masyarakat,” ucapnya.

    World Cleanup Day merupakan gerakan aksi bersih sampah serentak di seluruh dunia setiap tahun dengan melibatkan jutaan relawan di berbagai negara. Di Sumenep, sebanyak 220 relawan ikut terlibat dalam aksi bersih-bersih pantai ini.

    Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, Kecamatan Ambunten, warga Desa Ambunten Timur, Desa Ambunten Tangah, siswa SMAN 1 Ambunten, SMPN 1 Ambunten, Pramuka, Purna Paskibraka 25 Sumenep, TNI, ASA Sociopreneur, Pokmaswas Reng Paseser, OISCA, hingga warga lokal dan komunitas lingkungan lainnya.

    “Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa kesadaran menjaga lingkungan semakin tumbuh, khususnya di kalangan generasi muda dan masyarakat pesisir,” ujar Fadel.

    Ia menambahkan kesadaran menjaga kebersihan pantai dan laut tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada sektor ekonomi, pariwisata, hingga kesehatan masyarakat pesisir.

    Sementara Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Sumenep, Hasinudin, menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh relawan. “Sampah 2,7 ton yang berhasil dikumpulkan menjadi bukti nyata bahwa persoalan sampah memang harus ditangani bersama,” ujarnya.

    Ia menegaskan DLH Sumenep berkomitmen mendukung kegiatan bersih-bersih sampah karena sejalan dengan program pemerintah daerah dalam mewujudkan lingkungan bersih dan berkelanjutan. [tem/ian]

  • Sopir Bus Ind’s 88 Jadi Tersangka Tragedi Sukapura, 9 Tewas dan Puluhan Luka

    Sopir Bus Ind’s 88 Jadi Tersangka Tragedi Sukapura, 9 Tewas dan Puluhan Luka

    Probolinggo (beritajatim.com) – Penyelidikan kecelakaan bus pariwisata di jalur maut Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, akhirnya membuahkan hasil. Polres Probolinggo resmi menetapkan sopir bus Ind’s 88, Albahri (59), sebagai tersangka atas tragedi yang menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya.

    Kapolres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif, menjelaskan bahwa penetapan ini dilakukan setelah pemeriksaan menyeluruh. Polisi memeriksa sopir, kernet, tour leader, penumpang, hingga menghadirkan saksi ahli transportasi dan tim TAA Polda Jatim.

    “Hasil penyelidikan memperkuat dugaan adanya kelalaian. Sopir tidak mampu menguasai teknik pengereman di jalur menurun yang dikenal rawan kecelakaan,” tegas Wahyudin, Senin (22/9/2025).

    Fakta di lapangan menunjukkan kondisi bus sangat mengkhawatirkan. Jejak ban sepanjang 35 meter terlihat, namun tidak ada tanda pengereman maksimal yang seharusnya dilakukan.

    Selain itu, bus diketahui berhenti dalam posisi miring setelah menabrak rumah warga. Persneling ditemukan di gigi tiga dengan kecepatan diperkirakan mencapai 82 km/jam. “Pengereman yang dilakukan berulang justru membuat sistem rem mengalami kerusakan total. Faktor inilah yang menyebabkan bus melaju tanpa kendali,” tambah Wahyudin.

    Atas perbuatannya, sopir dijerat Pasal 310 ayat 1 hingga 4 UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ancaman hukumannya enam tahun penjara dan denda maksimal Rp12 juta.

    Polres Probolinggo juga menyarankan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Salah satunya dengan pembangunan jalur darurat di titik rawan serta memperketat ramp check bus wisata setiap akhir pekan.

    “Kami sudah koordinasi dengan Dinas PU dan Dishub agar segera menindaklanjuti rekomendasi tersebut. Keselamatan masyarakat adalah prioritas,” ujar Wahyudin.

    Seperti diketahui, tragedi maut itu menimpa rombongan wisata dari RS Bina Sehat Jember. Bus yang membawa 52 penumpang terjun bebas, menewaskan sembilan orang, melukai 43 lainnya, dan merusak bangunan warga di sekitar lokasi. (ada/kun)

  • Upaya Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Tuban Beri Pelatihan Kerja Gratis

    Upaya Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Tuban Beri Pelatihan Kerja Gratis

    Tuban (beritajatim.com) – Upaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Tuban, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban berikan pelatihan keterampilan berbasis kompetensi secara gratis yang dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Tuban.

    Sekda Tuban, Budi Wiyana menyampaikan, tujuan dari program pelatihan keterampilan ini dalam rangka mengatasi angka pengangguran di Kabupaten Tuban dengan prioritas peserta dari keluarga desil 5 ke bawah.

    “Melalui program seperti ini juga 50 persennya untuk mengatasi angka kemiskinan di Kabupaten Tuban,” ungkap Budi Wiyana. Senin (22/09/2025).

    Ia juga menjelaskan, seluruh peserta sebelumnya telah mendaftarkan diri dan disesuaikan dengan potensi peserta yang terdiri dari keluarga desil 1 sampai 5. Kemudian, dilakukan seleksi dan mereka yang terpilih mengikuti pelatihan ini sesuai kebutuhan lapangan kerja.

    “Analisa dan identifikasi dari Disnakerin, misalkan potensi dan kebutuhannya apa?, tidak semua seperti pelatihan las, tapi ada banyak jenis pelatihan lainnya,” terang Budi sapanya.

    Pihaknya berharap peserta yang nantinya lulus dalam pelatihan ini dapat diserap di dunia kerja atau bisa membuka peluang wirausaha mandiri dengan modal sendiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

    “Kami tidak ingin ini hanya seremonial saja, usai pelatihan harus ada tindak lanjut,” tambahnya.

    Sementara itu, adapun pelatihan ini gratis yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Tuban. Namun, pihaknya berharap kedepan tidak hanya melalui APBD, namun Disnakerin bisa mengajak atau bermitra, kolaborasi dengan perusahaan melalui CSR maupun non-CSR nya.

    “Sebab, kompetensi dan kebutuhan yang tahu ya perusahaan itu sendiri, sehingga pelatihan lebih tepat sasaran. Sehingga, harapannya itu yang akan kita dorong ke depan,” tegas Budi.

    Terlebih saat ini, masih berlaku efisiensi, sehingga diharapkan Disnakerin mampu menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan untuk melaksanakan pelatihan kerja sama dengan BLK atau lembaga pelatihan lain.

    “Ini akan kita masifkan hingga berdampak mengatasi angka pengangguran dan kemiskinan,” tambahnya.

    Oleh karena itu, ia berpesan kepada peserta, agar memanfaatkan pelatihan keterampilan ini sebaik mungkin, sebab yang menginginkan pelatihan ini cukup banyak sekali. Namun, karena terbatasnya kuota maka harus melalui seleksi yang ketat hingga terpilih.

    “Diharapkan mereka sungguh-sungguh dan proaktif selama pelatihan kedepan, baik dengan para peserta maupun pembina atau tutor pelatihan,” pungkasnya. [dya/ian]

  • Festival Literasi 2025 di Sumenep: Bupati Fauzi Ajak Generasi Muda Tinggalkan Gadget dan Cinta Buku

    Festival Literasi 2025 di Sumenep: Bupati Fauzi Ajak Generasi Muda Tinggalkan Gadget dan Cinta Buku

    Sumenep (beritajatim.com) – Membaca diyakini sebagai simpul dari proses belajar. Karena itu, kebiasaan membaca sebaiknya ditanamkan sejak dini. Hal tersebut diungkapkan Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo usai membuka Festival Literasi 2025 di Uniba Sumenep, Senin (22/09/2025).

    “Ini penting untuk para generasi muda. Dalam Alqur’an disebutkan, iqro’. Bacalah. Jadi kita ini memang sudah diperintahkan untuk membaca. Dengan membaca, kita jadi belajar. Kita bisa mendapatkan pengetahuan. Dan pengetahuan itu penting,” katanya.

    Festival bertema Merawat Tradisi Menggali Inspirasi Lewat Literasi ini digelar mulai 22 sampai 27 September 2025. Untuk tanggal 22 sampai 24 September, Festival Literasi berlangsung di Uniba, sedangkan pada 25 sampai 27 September digelar di Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumenep.

    “Festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga menjadi ruang edukasi terutama bagi generasi muda. Ini harus dilakukan rutin setiap tahun, mengajak anak-anak muda ini lebih rajin membaca,” ujar Fauzi.

    Ia mengakui tantangan berat yang dihadapi di era digitalisasi adalah anak-anak muda yang lebih akrab dengan gadget dibanding buku.

    “Karena itu, harus ada inovasi yang mendekatkan pada perubahan perilaku tersebut. Di perpustakaan nasional, sudah mengarah ke digitalisasi. Ini memang perlu proses,” paparnya.

    Sebanyak 500 peserta telah resmi terdaftar di berbagai rangkaian acara Festival Literasi 2025. Di antaranya bedah buku Berteman dengan Luka Masa Kecil, talkshow Membaca Budaya, Menulis Peradaban, serta lomba mewarnai untuk anak TK sederajat. Selain itu, pengunjung bisa menikmati bazar buku murah dengan diskon hingga 80 persen. [tem/ian]

  • Ledakan Mengerikan di Bengkel Jombang: Karyawan Terlempar, Warga Tanggap Padamkan Api

    Ledakan Mengerikan di Bengkel Jombang: Karyawan Terlempar, Warga Tanggap Padamkan Api

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah peristiwa mengejutkan mengguncang sebuah bengkel modifikasi mobil di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Sabtu (20/9/2025).

    Tangki mobil yang tengah dimodifikasi mendadak meledak, mengguncang seluruh area bengkel. Ledakan itu tidak hanya menimbulkan kepanikan, tetapi juga menyebabkan salah satu karyawan, Muhammad Sholeh (20), terluka.

    Sholeh, seorang karyawan bengkel, terlempar beberapa meter akibat dampak ledakan tersebut. Meski begitu, ia bersyukur karena luka yang dialaminya tidak terlalu parah. “Saya terlempar. Hanya luka pada lengan kiri,” ungkap Sholeh dengan tenang saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (22/9/2025).

    Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB itu berlangsung di bengkel milik Takrib, yang terkenal dengan spesialisasinya dalam restorasi truk dan mobil. Saat itu, Sholeh sedang memodifikasi tangki mobil yang terbuat dari pelat besi dengan menggunakan mesin gerinda. Tak disangka, proses tersebut memicu ledakan hebat yang mengirimnya terlempar ke samping.

    Sholeh menduga ledakan itu terjadi karena panas berlebih yang ditimbulkan oleh proses pemotongan besi dengan gerinda. “Tangki persegi panjang saya gerinda untuk diambil pelatnya, kemudian keluar api sama asap. Sejurus kemudian meledak,” ujarnya, mengenang momen menegangkan tersebut.

    Beruntung, meski ledakan begitu keras, api yang menyusul dapat segera dipadamkan oleh warga sekitar. Warga setempat dengan sigap menggunakan ember dan selang untuk menyiram titik api dan mencegahnya merembet ke bengkel lainnya. Berkat upaya bersama itu, kebakaran dapat segera dikendalikan, dan kerusakan yang lebih parah dapat dihindari. [suf]

  • Pasutri di Pulung Ponorogo Ditemukan Tewas dalam Rumah

    Pasutri di Pulung Ponorogo Ditemukan Tewas dalam Rumah

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pasangan suami istri (Pasutri) warga Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo ditemukan tewas di dalam rumahnya. Peristiwa tewasnya pasutri bernama Kaseno dan Sarilah itu, tentu membuat geger masyarakat desa setempat.

    Peristiwa tragis ini pertama kali terungkap setelah salah satu anak korban, Darti, datang dari rumahnya di Wates, Kecamatan Jenangan, untuk menjenguk orang tuanya. Namun, niat tersebut tertunda ketika dirinya dihadang oleh adiknya, Sukar, di depan rumah.

    “Anaknya Darti ini tinggal di Wates Jenangan mau njenguk tapi dihadang-hadangi adiknya Sukar. Lalu memanggil saya,” ungkap Jarno, Ketua RT setempat, Senin (22/9/2025).

    Merasa ada kejanggalan, Jarno bersama sejumlah warga kemudian memaksa masuk ke dalam rumah. Pemandangan mengejutkan pun terjadi. Di dalam kamar, Kaseno dan Sarilah ditemukan sudah tidak bernyawa. Tubuh keduanya terbujur kaku dengan kain jarik menutupi bagian tubuh.

    “Tadi langsung panggil pak Polisi, saat diperiksa ada luka di bagian kepala belakang keduanya,” imbuh Jarno.

    Informasi yang dihimpun, pasutri tersebut selama ini tinggal bersama putranya, Sudar. Sehari-hari, Kaseno dikenal bekerja sebagai kuli angkut pasir untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Kehidupan sederhana itu mendadak berubah mencekam dengan insiden yang merenggut nyawanya dan sang istri.

    Hingga berita ini diturunkan, jajaran kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim Inafis Polres Ponorogo bersama tenaga medis dari Puskesmas Pulung juga dikerahkan untuk memastikan penyebab kematian pasutri tersebut. Polisi belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan motif maupun pelaku. (end/ian)

  • Eksekusi Kampung Taman Pelangi untuk Proyek Flyover Molor, Ditarget Selesai Oktober

    Eksekusi Kampung Taman Pelangi untuk Proyek Flyover Molor, Ditarget Selesai Oktober

    Surabaya (beritajatim.com) – Target eksekusi bangunan rumah di Kampung Taman Pelangi, Jalan Ahmad Yani, Kota Surabaya untuk pembangunan flyover terpaksa mengalami perlambatan, karena adanya proses konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang belum selesai, Senin (22/9/2025).

    Masih terdapat 16 bangunan rumah milik warga di Kampung Taman Pelangi yang hingga saat ini belum dibongkar. Meskipun sebelumnya, pembongkaran sepenuhnya sempat ditarget selesai pada akhir bulan Agustus lalu.

    Kabid Pengadaan Tanah dan Penyelenggaraan Prasarana Sarana Utilitas DPRKPP Surabaya, Farhan, mengungkapkan bahwa saat ini seluruh permohonan eksekusi bangunan sudah dilayangkan. Sehingga ia menargetkan pembongkaran sepenuhnya selesai pada akhir Oktober 2025.

    “Target kami akhir Oktober atau awal November sudah clear (eksekusi) lahannya, tapi ini masih lihat prosesnya di PN seperti apa, semoga dilancarkan prosesnya, jadi kalau mundur pun gak lama-lama,” kata Farhan, Senin (22/9/2025).

    Untuk diketahui, Proyek pembangunan flyover Taman Pelangi ini akan mulai dikerjakan oleh pemerintah pusat pada awal tahun 2026 mendatang.

    Proyek akan dikerjakan oleh pemerintah pusat lantaran lokasi tersebut masuk dalam teritori jalan nasional dan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD). Pembangunan ini diharapkan dapat mengurai kemacetan parah di area perbatasan Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.

    Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa, sampai saat ini proyek pembangunan flyover Taman Pelangi masih dalam tahap pembongkaran. “Pembongkaran adalah kewajiban kita, sementara pembangunannya dari pemerintah pusat karena itu jalan nasional,” ujar Eri di Surabaya, Rabu (27/8/2025).

    Eri menjelaskan, proyek ini menggunakan sistem konsinyasi dengan pemerintah pusat sebagai pelaksana. Pembangunan Flyover ditargetkan dimulai pada tahun 2026.

    “Pengerjaan tahun depan (2026) karena pelaksananya pemerintah pusat. Sudah masuk di Inpres Jalan Daerah (IJD),” jelasnya.

    Eri menambahkan, anggaran yang disiapkan untuk proyek pembangunan Flyover ini mencapai sekitar Rp300 miliar.

    Dengan selesainya proyek ini, diharapkan lalu lintas di wilayah perbatasan yang selama ini padat dapat teratasi secara efektif. Hal ini akan meningkatkan kelancaran mobilitas kendaraan warga dan memperlancar arus barang. (rma/ian)

  • Menteri Agama Nasaruddin Umar Resmikan Rangkaian Hari Santri 2025 di Tebuireng Jombang

    Menteri Agama Nasaruddin Umar Resmikan Rangkaian Hari Santri 2025 di Tebuireng Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, resmi membuka rangkaian Hari Santri 2025 di Aula KH Yusuf Hasyim Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Senin (22/9/2025).

    Dalam acara ini, Menag juga meluncurkan logo Hari Santri 2025, menandai momentum penting dalam sejarah peran pesantren dan santri di Indonesia.

    Peluncuran logo Hari Santri 2025 dilakukan secara simbolis dengan pemencetan tombol bersama oleh Menag Nasaruddin, yang didampingi oleh sejumlah tokoh penting. Di antaranya, Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, Menteri Haji dan Umrah KH Irfan Yusuf, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta sejumlah pejabat Kementerian Agama.

    Begitu tombol ditekan, lampu ruangan pun berkedip, dan logo Hari Santi 2025 muncul di layar panggung, disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin yang memenuhi aula. Acara ini menandai pentingnya Hari Santri dalam memperkenalkan dan memperkuat kontribusi besar santri di Indonesia.

    Menag Nasaruddin dalam sambutannya menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya seremoni, tetapi momentum untuk mengingatkan kita semua akan kontribusi besar kaum santri terhadap bangsa ini. “Dari pesantren lahir kader-kader bangsa yang cerdas, berakhlak, dan siap menyongsong masa depan Indonesia,” ujarnya.

    Pesantren, menurut Nasaruddin, memiliki peran strategis dalam menjaga tradisi dan sebagai agen perubahan. Santri di era modern diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi, sekaligus memperkuat moderasi beragama dan mempererat persatuan bangsa.

    Lebih dari itu, pesantren turut berperan dalam menghadirkan wajah Islam rahmatan lil ‘alamin, yakni Islam yang membawa kedamaian bagi umat manusia di seluruh dunia.

    Pada kesempatan yang sama, Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi tuan rumah acara ini. Gus Kikin, panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa peringatan Hari Santri tidak terlepas dari sejarah perjuangan pesantren dalam merebut kemerdekaan Indonesia, termasuk peran Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari yang mengumandangkan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945.

    Menteri Agama Nasarudin bersama pejabat dan pengasuh pesantren melihat logo Hari Santri 2025 yang baru dilaunching

    “Sehingga setiap 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional,” ujar Gus Kikin yang merupakan cicit dari KH Hasyim Asyari.

    Dirjen Pendis, Amien Suyitno, juga menyampaikan laporan terkait tema besar Hari Santri 2025, yakni “Mengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia”. Tema ini, menurut Amien, menggambarkan semangat perjuangan santri yang tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia. “Kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perjuangan para santri,” jelas Amien.

    Amien juga menyoroti posisi pesantren sebagai pilar peradaban Islam. “Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga pusat peradaban yang membentuk wajah Islam Indonesia yang damai dan inklusif,” tuturnya.

    Pesantren di Indonesia mampu beradaptasi dengan beragam budaya dan tetap menjaga tradisi, menjadikan santri sebagai simbol keterbukaan dan toleransi.

    Acara tahun ini juga berbeda dari tahun sebelumnya dengan adanya program sosial yang langsung menyentuh masyarakat, seperti layanan cek kesehatan gratis di berbagai pesantren, terutama di wilayah Jawa Timur. Hal ini menunjukkan bahwa peringatan Hari Santri 2025 tidak hanya menjadi momen refleksi historis, tetapi juga proyeksi masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

    Melalui acara ini, pemerintah berharap santri dapat terus berkontribusi dalam memperkuat moderasi beragama, membangun persatuan, dan mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang lebih religius, toleran, dan berdaya saing global. Dengan peran aktif pesantren dan santri, Indonesia diharapkan semakin kokoh menuju peradaban dunia. [suf]

  • Dua Penjala Ikan Terseret Arus di Sungai Rolag Surabaya, Satu Ditemukan Tewas

    Dua Penjala Ikan Terseret Arus di Sungai Rolag Surabaya, Satu Ditemukan Tewas

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua orang pria penjala ikan bernama Sumarno (25) dan Galang (35), dilaporkan hilang tenggelam terseret arus saat hendak menebar jala di Sungai Rolag Gunungsari, Surabaya, pada Senin (22/9/2025) siang.

    Kejadian tenggelamnya para penjala ikan ini dilaporkan oleh rekan mereka, Suedy Rahayu (30), yang menunggu di daratan. Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

    “Mereka berdua bermaksud memeriksa kedalaman sungai ke titik tengah area pondasi kolong jembatan Tol Gunungsari (dengan berenang). Di situ nanti rencananya akan dilempar jaring, namun mereka tiba-tiba hilang,” kata Suedy, Senin (22/9/2025).

    Laporan peristiwa orang tenggelam ini kemudian direspon oleh Tim SAR Gabungan, BPBD dan Kantor Basarnas Surabaya dengan dilakukan pencarian.

    Setelah dilakukan pencarian hingga pukul 13.30 WIB, satu korban bernama Sumarno (25) ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

    Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sumbono mengatakan bahwa identifikasi korban tenggelam dan yang ditemukan meninggal dunia adalah Sumarno (25). Ia merupakan warga Blora, Jawa Tengah, yang baru pertama kali mencari ikan di sungai Rolag Gunungsari. “Penemuan dari Tim SAR tidak jauh dari lokasi kejadian (sekitar 5 meter dari tempat tenggelam),” kata Kompol Slamet.

    Slamet menjelaskan, korban meninggal dunia kemudian dievakuasi ke kamar jenazah RS Bhayangkara. Sementara untuk satu korban tenggelam lain, Galang (35), masih dilakukan pencarian. “Korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit (Bhayangkara) Polda Jatim. Untuk korban satunya, pencarian masih berlanjut,” ucapnya. (rma/kun)