Category: Beritajatim.com Regional

  • BPJS Kesehatan Pasuruan Gelar Lelang Mobil Dinas Melalui KPKNL Sidoarjo

    BPJS Kesehatan Pasuruan Gelar Lelang Mobil Dinas Melalui KPKNL Sidoarjo

    Pasuruan (beritajatim.com) – BPJS Kesehatan Kantor Cabang Pasuruan akan menggelar lelang aset berupa kendaraan dinas. Lelang ini dilakukan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Sidoarjo sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Barang yang dilelang berupa satu unit mobil Suzuki APV dengan nomor polisi N 1291 WA. Kendaraan tersebut memiliki nilai limit sebesar Rp34 juta dengan nilai jaminan Rp13,6 juta.

    Proses lelang dilaksanakan menggunakan sistem e-auction atau penawaran terbuka melalui situs resmi lelang.go.id. Peserta wajib memiliki akun yang sudah terverifikasi untuk bisa mengikuti proses lelang tersebut.

    Calon peserta lelang diwajibkan menyetor uang jaminan sesuai dengan ketentuan. Uang jaminan tersebut harus efektif diterima KPKNL Sidoarjo paling lambat satu hari sebelum pelaksanaan lelang.

    Bagi peserta yang menang, pelunasan harga lelang ditambah bea lelang sebesar 2 persen wajib dilakukan dalam waktu lima hari kerja. Jika tidak, peserta dianggap wanprestasi dan uang jaminan akan disetorkan ke kas negara.

    Kendaraan yang dilelang dijual dalam kondisi apa adanya. Masyarakat yang berminat dapat melihat langsung objek lelang di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pasuruan pada jam kerja mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.

    BPJS Kesehatan Cabang Pasuruan menegaskan, apabila terjadi pembatalan atau penundaan lelang, pihak terkait tidak dapat menuntut dalam bentuk apapun. Informasi lebih lanjut terkait pelaksanaan lelang dapat diakses melalui KPKNL Sidoarjo maupun Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pasuruan. (*)

  • Tak Kuat Nanjak, Truk Bermuatan Pasir di Bangkalan Timpa Rumah Warga dan Tewaskan Dua Balita

    Tak Kuat Nanjak, Truk Bermuatan Pasir di Bangkalan Timpa Rumah Warga dan Tewaskan Dua Balita

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kecelakaan maut terjadi di Dusun Kramat, Desa Bunajih, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Senin (22/09/2025).

    Sebuah dump truk Colt Diesel bermuatan pasir dengan nomor polisi M-8620-UH hilang kendali saat melewati tanjakan dan akhirnya mundur menabrak rumah warga.

    Akibat kejadian itu, dua penghuni rumah yang masih anak-anak meninggal dunia. Mereka adalah DNA (10) dan KAA (5), keduanya warga Kecamatan Labang. Keduanya meninggal dunia setelah tertimpa truk yang menabrak ruang kamar tidur rumah korban.

    Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama membenarkan insiden tersebut. Truk yang dikemudikan AA (50), warga Kecamatan Socah, diduga tidak kuat menanjak sehingga mundur dan menabrak rumah.

    “Jalan di tempat kejadian menanjak dan menikung, sementara posisi rumah di sekitar berada di bawah jalan,” ungkapnya, Selasa (23/09/2025).

    Dia juga mengungkapkan, selain menelan korban jiwa, kecelakaan itu juga mengakibatkan kerusakan pada rumah serta kendaraan dengan estimasi kerugian materi mencapai Rp11 juta.

    Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi korban. Kedua korban sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat, namun nyawa keduanya tidak tertolong.

    “Saat ini, sopir truk berinisial AA telah diamankan dan diproses lebih lanjut oleh Unit Gakkum Laka Lantas Polres Bangkalan,” tandasnya.[sar/aje]

  • Identitas Orang Tua Bayi Dibuang di Pos Kamling Terungkap, Ternyata Masih Remaja

    Identitas Orang Tua Bayi Dibuang di Pos Kamling Terungkap, Ternyata Masih Remaja

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kasus penelantaran bayi di pos kamling Desa Pohsangit Leres, Kecamatan Sumberasih, akhirnya menemui titik terang. Setelah melalui penyelidikan intensif, polisi berhasil mengungkap identitas orang tua bayi yang sempat membuat geger warga.

    Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Rico Yumasri, menyebut bahwa bayi tersebut dilahirkan secara diam-diam di sebuah kamar kos di pinggiran kota. Proses persalinan dilakukan tanpa bantuan tenaga medis sehingga menambah risiko keselamatan sang bayi.

    “Setelah kami lakukan serangkaian penyelidikan, kedua orang tua bayi berhasil ditemukan pada Kamis, 9 September. Yang mengejutkan, mereka masih di bawah umur,” ungkap AKBP Rico, Selasa (23/9/2025).

    Polisi mendapati identitas keduanya masing-masing berinisial P (17), remaja asal Kota Probolinggo, dan N (17), gadis asal Kabupaten Probolinggo. Keduanya mengaku bingung dan malu hingga memutuskan meninggalkan bayinya di pos kamling.

    Jejak mereka terungkap lewat kombinasi keterangan warga, pemilik kos, rekaman CCTV, hingga bantuan aparat desa setempat. Fakta itu memastikan bahwa kasus ini bukan sekadar dugaan, melainkan tindakan nyata dari dua remaja yang tertekan.

    “Rasa takut dan malu menjadi alasan keduanya menelantarkan anaknya sendiri. Namun hal itu tentu tidak bisa dibenarkan,” tegas AKBP Rico.

    Saat ini, bayi tersebut masih dalam perawatan intensif di Puskesmas Sumberasih. Sementara kedua orang tuanya diperiksa lebih lanjut dengan status Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

    Polres Probolinggo Kota juga menggandeng Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo untuk menentukan kelanjutan pengasuhan bayi. Pilihannya, apakah dikembalikan kepada orang tua kandung atau diasuh pihak lain yang lebih layak.

    “Untuk proses hukum, kami tetap berpedoman pada sistem peradilan anak. Semua langkah akan ditempuh dengan bijak agar hak bayi tetap terlindungi,” jelas Kapolres.

    Kasus ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya pendidikan seksualitas dan peran keluarga dalam mendampingi remaja. Selain itu, masyarakat diimbau lebih peka terhadap lingkungan sekitar agar kasus serupa tidak kembali terulang. (ada/but)

  • Anak Kandung Bunuh Ayah dan Ibu di Ponorogo, Pemakaman Jadi Satu Liang Lahat

    Anak Kandung Bunuh Ayah dan Ibu di Ponorogo, Pemakaman Jadi Satu Liang Lahat

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pasangan suami istri (pasutri) Ponorogo yang dibunuh anak kandungnya sendiri, dimakamkan beriringan dalam satu liang lahat. Kaseno (65) dan Sarilah (60), dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Seledok Desa Pomahan Kecamatan Pulung.

    Pemakaman baru dilakukan pada Selasa (23/9/2025) pagi, sebab pada Senin (22/9/2025) malam kedua jenazah dibawa ke RSUD dr. Harjono Ponorogo untuk diotopsi. Hal itu dilakukan guba untuk penyelidikan kepolisian.

    “Tadi pagi sudah dimakamkan,” kata Pairin Edi Sucipto, menantu korban.

    Pairin mengaku dirinya dan sang istri masih seakan tidak percaya, bahwa peristiwa ini menimpa orang tuanya. Dia mengisahkan bahwa kemarin istrinya berniat menjenguk dan membawa sembako untuk kedua orang tuanya tersebut. Namun niat itu terhalang oleh adiknya yang belakangan ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan.

    “Awalnya istri saya mau jenguk orang tua, tapi tidak boleh masuk. Tahu-tahu kami dikabari kalau orang tua sudah meninggal. Pelaku memang sekitar satu setengah bulan terakhir sakit, sering termenung di rumah,” ungkap Pairin.

    Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, mengatakan keterangan Sukar masih berubah-ubah. Penyidik pun kesulitan menggali motif pasti. Untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku, polisi berencana melakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

    “Keterangan pelaku berubah-ubah dan berbelit. Ada informasi yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa, tapi itu masih akan kita dalami. Ahli nanti yang menentukan. Dari hasil visum, korban meninggal akibat luka benturan keras di bagian belakang kepala,” tegas Kapolres.

    Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Pasutri yang dikenal ramah itu kini bersemayam berdampingan, sementara kasusnya menjadi perhatian serius aparat kepolisian. (End

  • Titik Kekeringan di Pamekasan Turun Jadi 231 pada Musim Kemarau 2025

    Titik Kekeringan di Pamekasan Turun Jadi 231 pada Musim Kemarau 2025

    Pamekasan (beritajatim.com) – Jumlah titik kekeringan di Kabupaten Pamekasan pada musim kemarau tahun ini mengalami penurunan dibanding 2024 lalu. Berdasarkan hasil asesmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, terdapat 231 titik kekeringan atau berkurang 38 titik dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 269 titik.

    “Untuk titik kekeringan pada musim kemarau tahun ini, terdata sebanyak 231 dusun di 76 desa yang tersebar di 11 kecamatan berbeda di Pamekasan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pamekasan, Achmad Zainullah, Selasa (23/9/2025).

    Jumlah itu diperoleh dari hasil asesmen Tim BPBD berdasarkan usulan desa melalui kecamatan setempat. Dari total 332 dusun yang diusulkan, hanya 231 dusun yang terverifikasi sebagai titik kekeringan. “Angka ini menunjukkan jika titik kekeringan berkurang dibanding tahun sebelumnya, sementara desa dan kecamatan terdampak masih tetap sama, yakni 76 desa di 11 kecamatan. Untuk dua kecamatan yang dinyatakan bebas kekeringan, yaitu Kecamatan Pakong dan Pamekasan (Kota),” jelasnya.

    BPBD mengklasifikasikan kekeringan menjadi dua kategori, yakni kekeringan langka dan kekeringan kritis. Kekeringan langka tercatat di 158 titik, sementara kekeringan kritis tersebar di 73 titik. Kecamatan Batumarmar menjadi wilayah dengan jumlah terbanyak kekeringan kritis sebanyak 27 titik, disusul Pademawu 15 titik, dan Waru 12 titik.

    Menurut Zainullah, kekeringan langka terjadi ketika kebutuhan air di dusun berada di bawah 10 liter per orang per hari dengan jarak tempuh menuju sumber air antara 0,5 hingga 3 kilometer. Sedangkan kekeringan kritis terjadi saat kebutuhan air lebih dari 10 liter per orang per hari, namun jarak menuju sumber air bersih mencapai lebih dari 3 kilometer.

    Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, mengimbau masyarakat untuk berhemat air melalui langkah-langkah sederhana. “Hal ini bisa kita lakukan dengan cara mematikan keran saat tidak digunakan, memperbaiki kebocoran, menggunakan peralatan hemat air, menampung air hujan, serta menghindari pemakaian air berlebihan,” ujarnya.

    “Maka dari itu, mari kita bersama-sama menggunakan air secukupnya sesuai dengan kebutuhan, ayo kita bersama hemat air untuk generasi mendatang. Ayo hemat air dengan aksi nyata untuk masa depan,” pungkasnya. [pin/beq]

  • Mie Gacoan Probolinggo Ditutup Sementara, Manajemen Beri Penjelasan

    Mie Gacoan Probolinggo Ditutup Sementara, Manajemen Beri Penjelasan

    Probolinggo (beritajatim.com) – Polemik penutupan sementara Mie Gacoan Probolinggo menuai perhatian luas masyarakat. Restoran populer itu terpaksa berhenti beroperasi setelah keputusan resmi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Probolinggo.

    Manajemen PT Pesta Pora Abadi akhirnya memberikan tanggapan resmi terkait langkah pemerintah kota. Pernyataan itu disampaikan oleh Area Legal Manager sekaligus Corporate Communications Manager, Purnama Aditya, pada Selasa (23/9/2025).

    “Kami menghormati kebijakan pemerintah, namun tentu berharap ada pertimbangan aspek sosial dan ekonomi dalam proses ini,” ungkap Purnama. Ia menilai penghentian sementara juga berdampak pada pekerja lokal dan para mitra ojek online.

    Menurut Purnama, mayoritas karyawan yang bekerja di gerai Probolinggo adalah warga sekitar. Kondisi ini membuat keputusan penghentian berimbas langsung pada mata pencaharian mereka.

    Pihak manajemen menegaskan bahwa seluruh perizinan operasional sebenarnya sudah diajukan ke dinas terkait. Hanya saja, proses administrasi masih memerlukan waktu penyelarasan.

    “Kami berkomitmen melengkapi seluruh persyaratan sesuai aturan. Koordinasi dengan pihak terkait juga terus berjalan hingga tahapan perizinan selesai,” jelasnya.

    Mengenai polemik lahan parkir, pihak perusahaan mengaku masih mencari titik temu dengan Pemerintah Kota. Syarat dan biaya yang diajukan dinilai cukup membebani sehingga perlu kajian lebih lanjut.

    Meski demikian, manajemen menyatakan tetap terbuka untuk opsi lain yang sesuai ketentuan. Tujuannya, agar operasional gerai tetap lancar tanpa mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

    “Kami selalu terbuka menerima masukan yang konstruktif dari semua pihak,” tegas Purnama. Ia juga memastikan perusahaan menghormati Pemkot Probolinggo dan seluruh jajaran pemangku kebijakan.

    Manajemen berharap persoalan ini bisa segera menemukan solusi terbaik. Dengan begitu, restoran kembali beroperasi dan tetap memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. [ada/beq]

  • Terbakar Cemburu, Kakek di Bancar Tuban Tega Bacok Tetangga Sendiri Hingga Tewas

    Terbakar Cemburu, Kakek di Bancar Tuban Tega Bacok Tetangga Sendiri Hingga Tewas

    Tuban (beritajatim.com) – Lantaran terbakar api cemburu, seorang kakek berinisial J (75) asal Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban tega membacok tetangganya sendiri yang juga sudah lanjut usia hingga tewas.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Tuban AKP Dimas Robin Alexander membenarkan kejadian tersebut pada Senin 22 September 2025 sekitar pukul 12.30 WIB, bahwa istri pelaku ini diduga berselingkuh dengan korban yang sama-sama sudah lansia.

    “Pelaku ini sudah memendam amarah, sehingga saat melihat korban berjalan di depan rumahnya, emosinya meluap,” ujar Dimas Robin Alexander. Selasa (23/09/2025).

    Setelah itu, pelaku langsung mengambil sebilah celurit yang disimpan di dapur, kemudian pelaku membuntuti korban dan tanpa basa-basi langsung membacok korban.

    “Akibatnya korban terluka di bagian tubuh serta mengenai kaki korban,” imbuhnya.

    Setelah melihat korban tak berdaya, pelaku langsung kabur dan bersembunyi di semak-semak.

    “Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung menolong korban dan dibawa ke Puskesmas Tambakboyo,” terang Dimas sapanya.

    Namun, saat dalam perjalanan ke Puskesmas, nyawa korban tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

    “Saat ini pelaku sudah kami amankan dan masih kita dalami,” kata Dimas.

    Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Juncto Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. [dya/aje]

  • DPRD Jember Curigai Permainan Camat di Balik Rendahnya Realisasi BPHTB

    DPRD Jember Curigai Permainan Camat di Balik Rendahnya Realisasi BPHTB

    Jember (beritajatim.com) – Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) berpotensi besar menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jember, Jawa Timur. Namun hingga 31 Agustus 2025, realisasinya jauh dari target.

    Pemerintah Kabupaten Jember menargetkan perolehan Rp 108 miliar dari BPHTB. Namun tinggal beberapa bulan jelang tutup tahun, realisasinya baru mencapai Rp 37,036 miliar. “Potensi setelah kita hitung, sebetulnya kita itu bisa mencapai kisaran Rp 200 miliar,” kata Ketua Komisi C DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo.

    Ardi mengatakan, ada camat yang tidak menyetorkan BPHTB ke kas daerah. “Masing-masing kecamatan mungkin hanya melaporkan sekian rupiah saja ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Selebihnya mereka menggunakan sendiri,” katanya, Senin (23/9/2025).

    Menurut Ardi, Komisi C menerima banyak pengaduan dari masyarakat soal BPHTB. “Contoh kasus, saya membeli sebidang tanah pada tahun yang sama. Kami tahun ini sudah membayar, tapi waktu ada pembeli, pembli ini dikenakan pajak kembali. Padahal kami sudah bayar pajak, tapi ditarik lagi oleh PPATS (Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara),” katanya.

    Kepala Bapenda Jember Achmad Imam Fauzi membenarkan pernyataan Ardi itu. “Memang ada. Potensinya itu memang besar, tapi ada memang yang memainkan di tingkat bawah. Saya tidak mau sebut operator di tingkat bawah,” katanya.

    Bahkan, menurut Fauzi, ada masukan dari jaksa pengacara negara untuk mentertibkan hal itu. “Jadi memang peralihan hak itu menjadi hal yang urgen,” katanya,

    Fauzi mengatakan, penetapan target Rp 108 miliar memiliki sejarah tersendiri. “Setelah saya jejak lacak historical-nya, pada 2022 pernah ada peristiwa yang luar biasa. Ketika PTP mengalihkan BPHTB-nya, sehingga nilainya besar dan itu dijadikan target di tahun berikutnya. Padahal itu hanya peristiwa acak yang insidentil,” katanya.

    Namun Fauzi berjanji meninjau kembali target agar rasional. “Kami juga apa mengakui ada lagi penyamaan untuk menghitung agar objektif dalam penentuan target rasional,” katanya. [wir]

  • Pemilik RS Bina Sehat Jember Puji Penetapan Sopir Bus Wisata Maut Jadi Tersangka

    Pemilik RS Bina Sehat Jember Puji Penetapan Sopir Bus Wisata Maut Jadi Tersangka

    Jember (beritajatim.com) – Faida, pemilik Rumah Sakit Bina Sehat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, memuji penetapan AB, sopir bus wisata maut menjadi tersangka oleh polisi.

    “Setiap pekerjaan ada risiko, termasuk risiko hukumnya. Keadilan hukum memang harus ditegakkan, meski tidak akan menjadikan yang telah pergi bisa kembali,” kata Faida, Selasa (23/9/2025).

    Faida memuji ketegasan , keseriusan, dan kecepatan aparat penegak hukum dalam bertindak. “Aparat penegak hukum dalam perkara ini patut diapresiasi,” katanya.

    Sembilan orang meninggal dunia dalam kecelakaan bus yang membawa rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat dan keluarga mereka, di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur,Minggu (14/9/2025).

    Mereka dalam perjalanan pulang setelah bertamasya di Gunung Bromo. Sekitar pukul 11.45 WIB, mendadak bus yang mengangkut 53 orang penumpang itu hilang kendali dan menghantam pagar rumah warga.

    Saat ini, tinggal dua korban yang dirawat di Bina Sehat. “Trikokoh sudah pindah dari ICU ke ruang rawar inap biasa. Sementara Riyanti masih di ICU,” kata Faida.

    Riyanti dioperasi karena sejumlah tulang rusuknya patah. “Rasa sakit di sekujur tubuhnya sudah mulai berkurang. Kedua tangan yang dioperasi karena patah juga sudah mulai dilatih untuk digerakkan,” katanya.

    Menurut Faida, Riyanti sudah diberitahu tentang meninggalnya sang anak setelah memaksa melakukan panggilan video untuk melihat kondisi anaknya. “Akhirnya suaminya memberitahukan bahwa anaknya termasuk korban yang meninggal di tempat. Kini Riyanti sudah bisa tersenyum, tabah,” katanya. [wir]

  • Suhu Capai 35°C, Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 23 September 2025

    Suhu Capai 35°C, Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 23 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Selasa, 23 September 2025.

    “Cuaca di Surabaya dan Sidoarjo diprediksi tidak akan turun hujan. Begitu juga untuk wilayah Gresik yang cenderung cerah hari ini. Suhu antara 24°C hingga 35°C,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Senin (22/9/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya pagi hari ini cerah berawan, dan selebihnya cenderung terik, termasuk di Kecamatan Asemrowo, Gayungan, Bulak, Krembangan, Lakarsantri, Pakal, Rungkut, Sukomanunggal, dan Tenggilis Mejoyo.

    Suhu udara: 25°C – 35°C
    Kelembapan: 23% – 83%
    Kecepatan angin: 18,5 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, cuaca di Sidoarjo tidak ada tanda akan turun hujan, lantaran diprediksi cerah sepanjang hari ini, termasuk di Kecamatan Taman, Sukodono, Sidoarjo, Krembung, Jabon, Gedangan, Buduran, dan Waru.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 25%-86%
    Kecepatan angin: 15,9 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung cerah hari ini, termasuk Kecamatan Sangkapura, Tambak, Bungah, Dukun, Panceng, Sidayu, Ujungpangkah, Gresik, dan Kebomas.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 53%-90%
    Kecepatan angin: 18,5 km/jam dari arah Selatan.

    Meski cuaca cenderung cerah, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/aje)