Category: Beritajatim.com Regional

  • Jari Siswi SMK Kesehatan Ngawi Tersangkut Kursi, Dievakuasi Damkar

    Jari Siswi SMK Kesehatan Ngawi Tersangkut Kursi, Dievakuasi Damkar

    Ngawi (beritajatim.com) – Suasana belajar di sebuah kelas SMK Kesehatan di Ngawi mendadak panik pada Rabu (24/9/2025), ketika seorang siswi kelas 10 berinisial NA (16) mengalami insiden tak terduga. Jari telunjuk kirinya tersangkut di lubang kursi besi dan tidak bisa dilepaskan.

    Awalnya, NA hanya iseng memasukkan jarinya ke lubang kursi saat pelajaran berlangsung. Namun, upayanya untuk menarik kembali jari gagal. Guru dan teman-temannya sudah berusaha menolong, tetapi kursi besi terlalu kuat untuk ditarik secara manual. Setelah lebih dari satu jam, pihak sekolah akhirnya menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Ngawi.

    “Nggak tahu, cuma iseng masukin jari. Eh, ternyata nggak bisa keluar. Sudah coba dilepas tapi nggak bisa sampai satu jam lebih. Akhirnya panggil Damkar,” ujar NA dengan wajah masih tegang.

    Petugas Damkar segera datang ke lokasi dan membongkar kursi besi tersebut. Mereka menggunakan mesin gerinda mini dan melumasi celah besi dengan minyak goreng untuk mempermudah pelepasan jari.

    “Kami dapat laporan ada siswi yang jarinya terjepit kursi. Upaya dilakukan dengan gerinda kecil dan pelumas minyak goreng agar jari bisa keluar tanpa luka,” jelas Edy Sudiyanto, petugas Damkar Ngawi.

    Proses evakuasi berlangsung sekitar 30 menit. NA sempat menahan sakit, namun beruntung jarinya berhasil dikeluarkan tanpa luka. Keberhasilan itu disambut lega oleh guru dan sorak bahagia teman-teman sekelasnya. [fiq/beq]

  • Praktisi Ahli K3 Umum Surabaya Temukan Banyak Pelanggaran di Proyek Saluran Air Gayungsari Barat

    Praktisi Ahli K3 Umum Surabaya Temukan Banyak Pelanggaran di Proyek Saluran Air Gayungsari Barat

    Surabaya (beritajatim.com) – Praktisi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) umum Surabaya menemukan banyak pelanggaran pada proyek saluran air di Gayungsari Barat yang dimenangkan PT Bumindo Sakti dan dikerjakan CV Samoka. Diketahui, dalam proyek tersebut seorang pekerja bernama Sutrisno mengalami kecelakaan kerja hingga meninggal dunia.

    Beritajatim bersama Widodo (48) seorang Praktisi Ahli K3 umum yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun meninjau lokasi proyek saluran air yang dikerjakan CV Samoka itu. Saat masuk portal perumahan, Widodo sudah menemukan ada pelanggaran standar K3 yang diterapkan oleh para pekerja. Yaitu, material U-Ditch dengan dimensi 150cm×150cm yang diletakan dengan cara ditumpuk di bidang tanah yang sedikit miring.

    “U-Ditch itu tidak boleh ditaruh menumpuk seperti itu. Apalagi, tanahnya kalau dilihat itu kan sedikit miring. Ini membahayakan sekali. Material itu beratnya kan 2 ton lebih. Kalau jatuh ya bisa dibayangkan,” kata Widodo.

    Rangkaian tali webbing yang ada di lokasi tewasnya Sutrisno

    Setelah masuk lebih dalam. Tepatnya ke lokasi kecelakaan kerja yang menimpa Sutrisno di depan Restoran Ruas Rasa, Widodo langsung tertegun melihat sejumlah tali webbing yang terikat di tiang listrik. Di lokasi tersebut juga ada unit U-ditch yang terjatuh di menghimpit tiang listrik. Disisi yang lain, bucket excavator menghadap ke atas. Widodo memprediksi, kecelakaan yang menimpa Sutrisno diakibatkan oleh pelanggaran dalam pengangkatan unit U-Ditch yang hendak dipasang.

    “Kalau dilihat dari posisinya, kemungkinan pengangkatan unit U-Ditch menggunakan tali webbing. Itu sangat dilarang. Standarnya bisa pakai kabel sling. Tapi memang memakan waktu kalau pakai kabel sling,” imbuh Widodo.

    Di sepanjang penggalian, Widodo juga tidak menemukan adanya pemasangan sheet pile atau turap yang berfungsi mencegah tanah disekitar penggalian longsor. Sheet pile atau turap biasanya berupa kayu jati atau besi yang dipasang di tanah galian. Widodo menjelaskan, tidak dipasangnya sheet pile atau turap membuat tiang listrik di sekitar proyek miring.

    “Tanah bisa turun (longsor) membuat kerusakan lain di sekitar lokasi penggalian. Seperti itu tiang listriknya kan miring walaupun unit (U-ditch) sudah terpasang,” jelasnya.

    Unit U-Ditch yang diletakan menumpuk di bidang tanah miring.

    Dari informasi yang dihimpun beritajatim di sekitar lokasi, akibat proyek saluran yang dikerjakan PT Bumindo Sakti, PDAM di Gayungsari Barat mati lebih dari dua minggu. Di tempat penggalian depan restoran Ruas Rasa tampak aliran air bersih mengalir deras.

    “Dilihat tidak ada pembatas antara lokasi proyek dengan jalan yang masih bisa dilalui. Kalau dari perspektif saya banyak yang tidak sesuai standar K3 yang sudah diatur di UU dan Peraturan yang berlaku,” pungkasnya.

    Sementara itu, Beritajatim sudah menghubungi nomor telepon PT Bumindo Sakti yang tertera di website untuk mengkonfirmasi temuan beritajatim bersama dengan praktisi ahli K3 umum di lokasi proyek. Namun, pesan yang dikirimkan belum mendapatkan balasan.

    Beritajatim juga sudah menghubungi Kepala Dinas PU Bina Marga Kota Surabaya Syamsul Hariadi untuk mengkonfirmasi pengawasan dan penerapan K3 di lokasi proyek tersebut. Namun, sampai berita ini ditulis Syamsul belum memberikan tanggapan.

    Sementara itu, dalam kasus ini pihak kepolisian sudah memeriksa 4 saksi. Namun, belum dijelaskan secara rinci siapa saja 4 saksi yang sudah diperiksa oleh pihak Polrestabes Surabaya.

    “Sudah ada 4 saksi yang kami periksa,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Edy Herwiyanto.

    Diketahui sebelumnya, Sutrisno warga Bojonegoro merupakan pekerja yang tewas dalam pengerjaan proyek saluran air di Jalan Gayungsari Barat, Gayungan, Selasa (16/9/2025) lalu. Proyek ini sempat tercatat di pengadaan elektronik Surabaya dengan nama pembangunan saluran U-Ditch 150/150 dengan cover gandar 15 ton. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT Bumindo Sakti dan dikerjakan oleh CV Samoka. [ang/beq]

  • Siswa SMKN Palang Tuban Diduga Keracunan MBG Bertambah Jadi 6 Orang

    Siswa SMKN Palang Tuban Diduga Keracunan MBG Bertambah Jadi 6 Orang

    Tuban (beritajatim.com) – Jumlah siswa SMK Negeri Palang, Kabupaten Tuban, yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertambah menjadi enam orang, terdiri dari lima siswi dan satu siswa. Dugaan kuat keracunan muncul setelah para pelajar memakan menu nasi goreng dengan lauk telur ceplok, timun, serta tambahan buah anggur.

    Salah satu korban tambahan dilarikan ke RSUD Tuban pada pukul 16.00 WIB menggunakan mobil pribadi seorang guru. Hingga Rabu sore (24/9/2025), keenam siswa masih menjalani perawatan intensif dengan pengawasan ketat dari tenaga medis.

    Seorang wali murid, Juharti, mengaku panik ketika mendapat kabar anaknya yang berinisial SKN, kelas X, harus dirawat karena tubuh melemah dan mengalami sesak napas. “Ini kondisinya anak saya masih lemas, sama ada sesak nafas,” ujar Juharti.

    Ia menuturkan, gejala awal yang dialami SKN muncul setelah mengonsumsi nasi goreng dari MBG. Anak perempuannya sempat mual sebelum akhirnya mengalami sesak napas.

    Berdasarkan kronologi, sebanyak 203 porsi makanan MBG mulai disiapkan sekitar pukul 09.30 WIB. Pada pukul 11.50 WIB, makanan dibagikan kepada siswa. Sekitar pukul 12.30 WIB, wadah makan (ompreng) diambil kembali oleh pihak penyedia SPPG. Pukul 13.00 WIB, tiga siswi pertama mulai mengeluhkan mual dan sesak napas.

    Selanjutnya, pukul 13.15 WIB ketiga siswa tersebut dibawa ke Puskesmas Palang. Lima belas menit kemudian, satu siswi tambahan dan seorang siswa laki-laki juga mengalami gejala serupa. Kasus bertambah lagi pada pukul 16.00 WIB ketika satu siswi dilarikan ke RSUD, sehingga total korban menjadi enam siswa. [dya/beq]

  • Diduga Keracunan MBG, 5 Siswa SMKN Palang Dilarikan ke RSUD Tuban

    Diduga Keracunan MBG, 5 Siswa SMKN Palang Dilarikan ke RSUD Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Lima siswa SMKN Palang, Kabupaten Tuban, dilarikan ke RSUD dr. R. Koesma Tuban usai diduga mengalami keracunan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (24/9/2025). Rombongan siswa tersebut dibawa menggunakan empat unit ambulans dari Puskesmas Palang.

    Kronologis awal menyebutkan tiga siswa lebih dulu muntah-muntah setelah menyantap makanan MBG. Mereka sempat dirawat di Puskesmas Palang sebelum akhirnya dirujuk ke IGD RSUD Koesma Tuban.

    Dwi Kartiningsih, tante dari salah satu siswa berinisial SKN kelas X, mengaku menerima kabar langsung dari pihak puskesmas. “Pukul 14.30 WIB, saya dihubungi terus saya mengajak ibunya siswa ke Rumah Sakit,” ujarnya.

    Menurutnya, MBG tiba di sekolah sekitar pukul 09.30 WIB dengan total 203 porsi. Makanan dibagikan pada pukul 11.50 WIB, sementara wadah ompreng diambil kembali pihak penyedia sekitar pukul 12.30 WIB. Sekitar pukul 13.00 WIB, tiga siswi mengeluh mual dan sesak napas.

    “Kayaknya muntah-muntah itu karena keracunan, katanya juga menunya nasi goreng,” jelas Dwi.

    Tak lama kemudian, korban dibawa ke Puskesmas Palang sekitar pukul 13.15 WIB. Selang 15 menit, dua siswa lain ikut mengalami gejala serupa hingga total menjadi lima orang.

    Hingga pukul 15.40 WIB, kelima siswa tersebut masih mendapat perawatan intensif di IGD RSUD Koesma Tuban dengan penjagaan ketat tenaga medis. [dya/beq]

  • Aktivis Perempuan Demo di Polres Sampang, Desak Kasus Pencabulan Anak Ditangani Serius

    Aktivis Perempuan Demo di Polres Sampang, Desak Kasus Pencabulan Anak Ditangani Serius

    Sampang (beritajatim.com) – Ratusan aktivis perempuan dari berbagai organisasi menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Polres Sampang, Rabu (24/9/2025). Mereka menuntut kepolisian agar serius menangani kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang.

    Dalam orasinya, demonstran menuding Polres Sampang tidak menunjukkan keseriusan dalam menindaklanjuti laporan warga. Mereka juga menilai aparat cenderung lamban dalam menangani kasus kekerasan seksual.

    “Jika dalam waktu dekat tidak ada progres nyata, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih besar,” tegas Juhairiyah, salah satu orator aksi.

    Pendemo mencurigai adanya permainan internal di tubuh kepolisian yang membuat kasus jalan di tempat. Mereka menilai aparat baru bertindak ketika kasus sudah viral di media sosial. “Lebih dari dua bulan kasus ini seperti jalan di tempat. Kami khawatir ada permainan,” ujarnya.

    Kekecewaan juga diungkapkan Mistiyah (55), nenek dari salah satu korban pencabulan. Ia merasa kehilangan kepercayaan terhadap penanganan kasus yang menimpa cucunya. “Selama dua bulan ini tidak ada kabar apa-apa. Saya minta tolong kepada Pak Polisi, tangkap pelaku yang sudah berbuat tidak senonoh terhadap cucu saya,” pintanya.

    Menanggapi aksi massa, Kapolres Sampang AKBP Hartono membantah anggapan bahwa pihaknya tidak serius menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak. Ia menegaskan semua laporan tetap dipantau dan ditangani sesuai prosedur.

    Namun, Hartono mengakui ada kendala teknis dalam proses penyelidikan, salah satunya laporan yang sering baru masuk setelah kasus viral sehingga pelaku keburu melarikan diri.

    “Kalau memang ada anggota yang bermain-main atau menghalangi penanganan kasus, silakan dilaporkan. Saya pastikan akan ditindak. Tidak ada yang akan saya lindungi,” tandasnya. [sar/beq]

  • Bagikan 4 Kuintal Sayur-Mayur, Petani Jember Ini Diserbu Kaum Perempuan

    Bagikan 4 Kuintal Sayur-Mayur, Petani Jember Ini Diserbu Kaum Perempuan

    Jember (beritajatim.com) – Ketua Forum Komunikasi Petani Jember Jumantoro membagikan sayur-mayur gratis untuk masyarakat di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember, dan depan gedung DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (24/9/2025).

    Jumantoro datang dengan mengenakan topi capil khas petani dan membawa kurang lebih empat kuintal tomat, mentimun, kol, terong, bawang prei, cabai. “Ini hasil bumi kelompok tani Sumber Makmur, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa. Sementara bawang dan kol sumbangan dari kelompok tani lain,” katanya.

    Tak butuh waktu lama, hasil bumi itu habis diserbu warga yang sebagian besar perempuan. “Silakan ambil gratis ya. Ambil secukupnya, biar yang lain kebagian. Jangan rebutan,” kata Jumantoro.

    Jumantoro mengatakan, aksi bagi-bagi hasil bumi ini untuk memperingati Hari Tani Nasional. “Tuntutan kami tuntaskan reforma agraria, wujudkan kemakmuran dan keadilan untuk petani, dan kami berharap kawasan LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) di Jember ditata ulang,” katanya.

    Jumantoro menekankan penataan ulang LP2B karena banyak lahan produktif untuk pangan di Jember terlah terkonversi peruntukannya menjadi perumahan dan perkantoran. “Perlu penataan LP2B, tak hanya di Jember tapi juga nasional, kalau kita betul-betul ingin berswasembada pangan,” katanya.

    Peringatan Hari Tani Nasional, menurut Jumantoro, adalah momentum kebangkitan petani. “Sejauh ini kebijakan pemerintah sekadar omon-omon doang dan tidak terimplementasi nyata di lapangan,” katanya.

    Jumantoro berharap pejabat-pejabat di sekitar Presiden Prabowo Subianto memberikan informasi yang benar soal kondisi petani di Indonesia. “Jangan asal bapak senang. Kalau kita ingin mewujudkan ketahanan pangan, perlu adanya keselarasan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah untuk mengawal regulasi agar dirasakan manfaatnya oleh petani,” katanya. [wir]

  • Wali Kota Mojokerto Ajak Satlinmas Aktifkan Kembali Siskamling

    Wali Kota Mojokerto Ajak Satlinmas Aktifkan Kembali Siskamling

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengajak seluruh anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) untuk kembali mengaktifkan kegiatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di setiap lingkungan. Ajakan tersebut disampaikan saat pertemuan dengan anggota Satlinmas Kelurahan Kedundung di Aula Kantor Kelurahan Kedundung.

    Ika Puspitasari, yang akrab disapa Ning Ita, menjelaskan bahwa instruksi menghidupkan kembali Siskamling datang langsung dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan telah diteruskan kepada seluruh kepala daerah, mulai dari bupati, wali kota, hingga gubernur.

    “Sebagai kepala daerah, saya mendapat mandat langsung dari pusat untuk menghidupkan kembali Siskamling di Kota Mojokerto,” ungkapnya.

    Instruksi tersebut kemudian didelegasikan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk ditindaklanjuti. Pelaksanaan Siskamling akan dipantau secara rutin, di mana setiap hari Satpol PP akan melaporkan hasil kegiatan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbang) Kota Mojokerto.

    Dalam kesempatan itu, Ning Ita juga memberikan arahan khusus kepada anggota Satlinmas. Ia menekankan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban memang menjadi tugas utama TNI dan Polri, namun Linmas tetap memiliki peran penting dalam menciptakan suasana aman, tertib, dan kondusif di lingkungan masing-masing.

    “Kalau TNI dan Polri sudah tugas pokoknya menjaga keamanan. Tapi bagi kita di pemerintah daerah, ada instruksi yang harus menjadi atensi penting,” jelasnya.

    Karena itu, Ning Ita mengajak anggota Satlinmas untuk lebih fokus menjaga ketenteraman di wilayah masing-masing melalui pengaktifan kembali Siskamling. Ia berharap keterlibatan aktif Satlinmas dapat menjaga Kota Mojokerto tetap aman dari berbagai potensi ancaman.

    “Intinya kita semua punya komitmen yang sama, menjaga Kota Mojokerto supaya tetap aman, masyarakat bisa hidup tenteram, dan kegiatan sehari-hari berjalan dengan damai. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan bagi kita semua,” pungkasnya. [tin/beq]

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Rabu 24 September 2025, Kondisi Berawan dan Kabut

    Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Rabu 24 September 2025, Kondisi Berawan dan Kabut

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Rabu 24 September 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca masih cerah,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca udara kabut juga terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca udara kabut. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca udara kabut.

    Hari Kamis (25/9/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca cerah dan beberapa berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentang 19 sampai 29 derajat celcius. Pagi hari cuaca kembali cerah.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Rabu (24/9/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan. Bululawang, Gondanglegi, Lawang, dan sebagian lainnya cuaca cerah. Poncokusumo cuaca hujan ringan.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cerah berawan dan udara kabut. Cuaca berawan terjadi di Lawang, Ampelgading, Karangploso, Singosari.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan dan kabut. Cuaca udara kabut di Karangploso, Kalipare, Kepanjen, Pagak Kromengan, Sumberpucung,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca masih berawan. Sementara itu di Bantur, Donomulyo, Gedangan, Pujon, Tirtoyudo, dan Wajak cuaca udara kabut.

    Dini hari Kamis (25/9/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah. Cuaca cerah berawan di Gedangan, Gondanglegi, Sumbermanjing Wetan, Tumpang, Sumberpucung. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 18 sampai 30 derajat celcius.

    Kota Batu pada Rabu 24 September 2025 pagi hari diperkirakan cuaca cerah berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca cerah berawan. Cuaca udara kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca udara kabut.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca udara kabut terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca udara kabut. Dini hari Kamis, 25 September 2025 cuaca cerah. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca cerah berawan. Suhu berada pada rentan 15 – 23 derajat celcius. (dan/ian)

  • Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Baru 73 Persen, Anak Usia 2 Tahun akan Diimunisasi Massal

    Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Baru 73 Persen, Anak Usia 2 Tahun akan Diimunisasi Massal

    Lumajang (beritajatim.com) – Capaian anak yang sudah mendapat imunisasi campak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tercatat baru mencapai 73,6 persen.

    Data ini disampaikan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Lumajang, menanggapi rilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia yang menyebut 46 kabupaten dan kota di Indonesia mengalami KLB Campak.

    Di mana disebutkan salah satu daerah yang mengalami KLB Campak hingga minggu ke-33 atau 24 Agustus 2025 adalah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes-P2KB Lumajang dr Marshall Trihandono mengatakan, pada periode tahun 2024, data imunisasi campak dibagi menjadi dua kategori.

    Kategori pertama khusus persentase imunisasi measles rubela (MR1) yang capaian selama setahun yakni 73,6 persen.

    Diakui, jumlah ini sudah turun dibandingkan tahun 2023 yang saat itu tingkat imunisasi campak mencapai 87,83 persen. Sementara, untuk capaian imunisasi di tahun 2025 saat ini masih terus berjalan.

    Imunisasi MR1 sendiri adalah imunisasi untuk mencegah penyakit campak (Measles) dan Rubella yang disebabkan oleh virus.

    “Capaian imunisasi tahun 2024, MR1 (Measles Rubela) sebesar 73,6 persen. Sedangkan IDL (Imunisasi Dasar Lengkap, Red) tahun 2024 sebesar 83,6 persen,” terang Marshall ketika dikonfirmasi, Rabu (24/9/2025).

    Menurutnya, masih banyak anak yang belum diimunisasi campak disebabkan karena para orang tua belum teredukasi dengan baik.

    Seperti orang tua yang memiliki pandangan apabila anaknya diimunisasi akan rewel dan sulit ditenangkan.

    “Ya ini kebanyakan kurang edukasinya, padahal imunisasi ini sangat penting untuk memberikan stimulus agar sistem kekebakan tubuh pada anak bisa bereaksi apabila virus serupa (campak) menyerang. Tapi ada saja yang takut anaknya rewel dan sebagainya,” kata Marshall.

    Menanggapi kondisi sebaran campak ini, Bupati Lumajang Indah Amperawati memerintahkan Dinkes-P2KB uuntuk segera menjadwalkan imunisasi massal bagi anak-anak di bawah usia 2 tahun.

    “Jadi ini balita dua tahun ke bawah saya suruh imunisasi (campak) serentak. Nanti akan dijadwalkan oleh Dinkes,” ungkapnya. (has/ian)

  • Angka Putus Sekolah dan Pernikahan Anak di Lumajang Masih Tinggi, Begini Trend Setiap Tahunnya

    Angka Putus Sekolah dan Pernikahan Anak di Lumajang Masih Tinggi, Begini Trend Setiap Tahunnya

    Lumajang (beritajatim.com) – Angka putus sekolah dan pernikahan pada anak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tercatat masih cukup tinggi.

    Catatan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Lumajang, angka anak putus sekolah pada tahun ajaran 2023/2024 tembus 1.739 orang.

    Rinciannya, sebanyak 392 anak putus sekolah pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Sisa 1.347 anak tercatat putus sekolah di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

    Data ini menunjukkan, Kecamatan Pasirian, Candipuro, dan Randuagung tercatat memiliki jumlah anak putus sekolah tertinggi.

    Sementara, berdasarkan data Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, jumlah perkara dispensasi nikah dini di Pengadilan Agama (PA) Lumajang terus mengalami penurunan meski belum signifikan.

    Jumlah perkara dispensasi kawin pada tahun 2022 awalnya tembus sampai 856 perkara. Selanjutnya angka pada tahun 2023 menurun menjadi 825 perkara. Kemudian kembali turun sepanjang tahun 2024 yang hanya 682 perkara.

    Kabid Perlindungan Anak dan Rehabilitasi Sosial Dinsos-P3A Lumajang Darno menjelaskan, banyak upaya yang harus dilakukan untuk mencegah perkawinan anak dan membantu mereka kembali bersekolah setelah sempat putus pendidikan.

    Diakui, salah satu upaya yang dilakukan adalah sangat penting untuk melibatkan kolaborasi lintas sektor.

    Sehingga selain Pemkab Lumajang, pihak sekolah, desa, tokoh masyarakat, dan lembaga sosial juga ikut terlibat untuk memastikan setiap anak memperoleh pendidikan dan terlindungi dari perkawinan dini.

    “Tentu kesuksesan program ini bergantung pada kerja sama. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Butuh dukungan masyarakat, guru, hingga desa juga agar anak-anak bisa kembali ke bangku sekolah dan terhindar dari perkawinan dini,” terang Darno, Rabu (24/9/2025).

    Menurutnya, pendekatan humanis juga harus dilakukan untuk menekan angka putus sekolah dan pernikahan pada anak.

    Sehingga, selain memberikan pendampingan secara personal, pemenuhan kebutuhan dasar, dan mendapatkan pendampingan psikologis bagi anak juga diperlukan.

    Hal ini diakui sekaligus menguatkan fondasi sosial agar anak-anak merasa aman dan diterima kembali di lingkungan pendidikan.

    Di luar itu, jaminan terhadap kebutuhan hidup bagi anak yang putus sekolah juga akan ikut diberikan.

    “Jadi mencegah perkawinan anak dan membantu anak putus sekolah kembali bersekolah ini jadi salah satu komitmen utama. Tentu, semua kebutuhan hidup sehari-hari mereka harus difasilitasi,” ungkap Darno. (has/ian)