Category: Beritajatim.com Regional

  • Atap TK Dharma Wanita Geneng 2 Ngawi Ambruk, Aktivitas Belajar Terhenti

    Atap TK Dharma Wanita Geneng 2 Ngawi Ambruk, Aktivitas Belajar Terhenti

    Ngawi (beritajatim.com) – Atap bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) Dharma Wanita Geneng 2, Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ambruk pada Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 21.10 WIB. Peristiwa ini diduga kuat dipicu kondisi bangunan yang sudah lapuk dimakan usia.

    Beruntung, saat kejadian seluruh siswa tengah berada di rumah sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Meski demikian, seluruh peralatan sekolah tertimbun material atap yang roboh dan membuat pihak sekolah terpaksa menghentikan aktivitas belajar-mengajar.

    Sekolah tersebut diketahui telah berdiri selama lebih dari 30 tahun dan saat ini menampung sekitar 30 siswa. Pihak sekolah mengaku sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan, namun hingga kini belum ada realisasi dari pihak terkait.

    Sejumlah warga sekitar mengaku terkejut ketika mendengar suara gemuruh dari arah sekolah setelah hujan reda. Awalnya mereka mengira suara tersebut berasal dari tandon air yang jatuh.

    “Suara keras sekali, dikira tandon air jatuh, ternyata atap sekolah roboh karena termakan usia. Untung kejadiannya malam, jadi tidak ada proses belajar-mengajar. Kasihan juga lihat sekolahnya hancur,” ungkap Sumarti, salah seorang warga.

    Hal senada disampaikan Indah Sri Lestari, guru TK Dharma Wanita Geneng 2. Ia menyebut atap bangunan roboh akibat kondisi material yang sudah rapuh.

    “Kejadian malam hari, bangunannya memang sudah tua. Sekarang ada 30 siswa, sementara kita liburkan dulu,” ujarnya.

    Untuk sementara, kegiatan belajar-mengajar dihentikan. Pihak sekolah berencana memindahkan proses belajar ke rumah warga sekitar sambil menunggu adanya perbaikan dari pemerintah atau pihak terkait. [fiq/beq]

  • Krisis Gaza, Teman Baik Alirkan 10 Ribu Liter Air Bersih untuk Seribu Pengungsi

    Krisis Gaza, Teman Baik Alirkan 10 Ribu Liter Air Bersih untuk Seribu Pengungsi

    Surabaya (beritajatim.com) – Di tengah derita panjang akibat agresi Israel yang tak kunjung usai sejak Oktober 2023, secercah harapan mengalir bagi warga Palestina. Di tengah krisis air bersih yang mencekik, lembaga kemanusiaan Teman Baik menyalurkan 10 ribu liter air bersih bagi para pengungsi di Kamp Al Nasr, Gaza Utara, pada awal September 2025 ini.

    Kehidupan di kamp pengungsian kian berat. Suhu panas, lingkungan berdebu, sanitasi minim, serta keterbatasan pasokan air membuat ribuan keluarga hidup dalam tekanan. Air bersih yang seharusnya jadi kebutuhan dasar, kini berubah menjadi kemewahan.

    “Air bersih bukan sekadar kebutuhan harian, tapi penyelamat hidup. Di tengah kondisi pengungsian, air menjadi benteng pertama dari penyakit yang mengintai. Semoga distribusi ini bisa sedikit meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Gaza,” ungkap Dedi, Manager Teman Baik.

    Bantuan tersebut menjangkau sekitar 1.000 penerima manfaat, bukan hanya untuk melepas dahaga, tetapi juga menjaga kebersihan dan memberi napas baru di tengah keterbatasan.

    Bagi para pengungsi, setiap tetes air yang diterima adalah pesan bahwa dunia masih peduli, bahwa solidaritas kemanusiaan tetap hidup menembus sekat bangsa dan wilayah.

    Teman Baik berkomitmen terus menghadirkan bantuan nyata bagi rakyat Palestina. Melalui program “Bantuan Air Bersih untuk Palestina”, Teman Baik mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut mengalirkan harapan.

    “Kami berterima kasih kepada seluruh donatur yang mendukung program ini. Semoga setiap tetes air yang disalurkan menjadi amal jariyah, membawa berkah bagi pemberi maupun penerima,” tambah Dedi.

    Menurut Dedi, di tengah kegelapan konflik yang tak kunjung reda, setetes air bersih bukan sekadar cairan, ia adalah kehidupan, harapan, dan bukti nyata bahwa kemanusiaan masih ada. [tok/beq]

  • Viral Konten Medsos Sebut Jual BBM Mahal Tapi Masih Rugi, Pertamina: Keliru

    Viral Konten Medsos Sebut Jual BBM Mahal Tapi Masih Rugi, Pertamina: Keliru

    Surabaya (beritajatim.com) – Viral sebuah konten di media sosial yang menyoroti praktik bisnis dan keuangan Pertamina. Konten tersebut bahkan membuat perbandingan harga antara BBM di Indonesia dengan Malaysia.

    Dalam konten yang diunggah di akun Instagram @aliftowew, Pertamina disebut menjual BBM dengan harga Rp13 ribu per liter namun masih mengalami kerugian Rp5 triliun. Sedangkan di Malaysia, BBM dijual dengan harga Rp6.700 per liter tetapi bisa untung Rp280 triliun.

    “Kenapa indonesia jual BBM 13.000 rugi 5T, tapi malaysia jual 6.700 untung 280T? yuk kita hitung,” demikian tulis admin.

    Terkait hal ini, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso tegas menyebut narasi ada konten itu keliru.

    “Beredar narasi keliru yang beredar di media sosial terkait harga penjualan bahan bakar dan kinerja keuangan Pertamina,” ujar Fadjar.

    Fadjar menegaskan kinerja keuangan Pertamina pada tahun buku 2024 cukup baik. Bahkan mencatatkan laba cukup besar.

    “Berdasarkan data resmi perusahaan, PT Pertamina (Persero) membukukan laba bersih senilai US$3,13 miliar atau sekitar Rp49,5 triliun pada periode tahun buku 2024. Dalam periode itu, Pertamina juga mencatat kontribusi sebesar Rp 401,73 triliun kepada negara,” kata dia.

    Lebih lanjut, Fadjar menegaskan Kembali komitmen Pertamina dalam menyediakan BBM dengan harga sesuai regulasi. “Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Pertamina berkomitmen menyediakan harga bahan bakar sesuai regulasi dan terjangkau, serta berkontribusi bagi masyarakat dan negara,” ucap Fadjar.

  • Bupati Ipuk Siap Bantu Perbaiki Rumah Warga Terdampak Gempa

    Bupati Ipuk Siap Bantu Perbaiki Rumah Warga Terdampak Gempa

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Gempa yang mengguncang, Kamis (25/9/2025) sore, mengakibatkan tujuh bangunan di tiga desa di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi rusak. Rinciannya, enam bangunan dapur rumah warga dan satu atap masjid roboh.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendatangi langsung korban yang terdampak gempa 5,7 magnitudo di Kecamatan Wongsorejo, Jumat (26/9/2025).

    Dalam kunjungannya, Ipuk memastikan pemkab akan membantu warga untuk membangun kembali bangunan yang rusak.

    “Kami hari ini mengecek korban gempa yang berdampak di Banyuwangi,” kata Ipuk.

    Dalam pengecekan yang dilakukan pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), saat ini mendata kebutuhan untuk merehabilitasi bangunan yang rusak.

    “Saat ini Pemkab sedang mendata berapa yang dibutuhkan untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak,” ujarnya.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau lokasi dampak gempa di Kecamatan Wongsorejo.

    Dalam kesempatan itu, Ipuk menilik dua rumah warga yang dapurnya rusak di Desa Bimorejo dan Wongsorejo, serta masjid yang atapnya jebol di Desa Sidodadi. Selain mengupayakan perbaikan bangunan yang rusak, Ipuk juga membawa beberapa bantuan yang dibutukan warga.

    Salah satu rumah yang dikunjungi adalah milik Supiyatik (70) di Desa Bimorejo. Dapur rumah Supiyatik yang berukuran sekitar 5 meter x 9 meter ambruk setelah digoyang gempa selama beberapa detik.

    Bangunan dapur rumah memang terlihat tidak kokoh. Namun bangunan batu bata tanpa tulangan dan pondasinya lemah.

    “Saat gempa, saya tidak di rumah. Hanya ada anak saya yang posisinya di depan. Saya dapat kabar kalau rumah roboh, saya kaget dan langsung pulang,” katanya.

    Dia awalnya mengira bangunan yang ambruk adalah rumah inti. Tapi ternyata dapur di sisi belakang rumah. “Terima kasih Ibu Bupati sudah dibantu,” ujarnya.

    Di Desa Sidowangi, Ipuk juga mendatangi Masjid Babul Muttaqin yang atapnya ambrol. Saat kejadian, beruntung masjid dalam keadaan kosong. Para jemaah sudah meninggalkan masjid usai salat ashar sekitar satu jam sebelum gempa terjadi.

    “Saya sedang bersih-bersih di halaman masjid karena malamnya ada peringatan maulid. Lalu tiba-tiba atap ambruk ya pas gempa itu,” kata M Rokib, Takmir Masjid.

    Rokib menyebut, masjid akan tetap digunakan Jumatan hari ini ini.

    “Masjid masih bisa digunakan. Tadi dibawakan terpal untuk penutup sementara sampai ada perbaikan,” jelasnya. [ayu/but]

     

  • Siswa SMKN 1 Bangil Pasuruan Sambat Makanan Berbelatung

    Siswa SMKN 1 Bangil Pasuruan Sambat Makanan Berbelatung

    Pasuruan (beritajatim.com) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pasuruan kembali menuai sorotan. Sejumlah siswa SMKN 1 Bangil mengaku menerima makanan yang tidak layak konsumsi sejak program berjalan sepekan terakhir.

    Beberapa temuan yang dilaporkan siswa di antaranya sayur berulat, daging ayam masih berdarah, hingga nasi basi. Kondisi itu membuat sebagian siswa merasa khawatir saat mengonsumsi makanan yang dibagikan.

    “Kemarin ada nasi basi, bahkan lalat menempel di lauk. Hari ini malah ada belatung di sayur dan daging,” ungkap salah satu siswa yang enggan disebut namanya.

    Pihak sekolah pun tidak tinggal diam dengan aduan yang diterima dari siswanya. Guru serta wali kelas diminta lebih aktif mengawasi makanan yang masuk sebelum dibagikan.

    Waka Kesiswaan SMKN 1 Bangil, Haqiqi, membenarkan adanya laporan makanan yang tidak layak konsumsi. Ia meminta seluruh siswa segera melapor jika menemukan hal serupa.

    “Sudah kami sampaikan, bila ada makanan tidak layak harus segera dilaporkan. Laporan ini penting sebagai bukti kepada pihak penyedia,” ujar Haqiqi di ruang kerjanya, Jumat (26/9/2025).

    Menurutnya, pihak sekolah juga mendapat dukungan dari aparat TNI dan Polri untuk menindaklanjuti permasalahan ini. Setiap temuan akan dituangkan dalam laporan tertulis agar bisa segera ditindak.

    “Kami dibantu oleh petugas TNI dan Polri untuk memperkuat laporan terkait makanan yang bermasalah,” jelasnya.

    Program MBG di SMKN 1 Bangil sendiri diikuti oleh 1.713 siswa dari total 2.015 siswa. Namun, temuan makanan tidak layak membuat jalannya program ini mendapat banyak kritik.

    Haqiqi berharap penyedia makanan lebih berhati-hati dan menjaga kualitas sajian agar tujuan program tidak melenceng. “Harapan kami makanan yang disajikan benar-benar memenuhi kebutuhan gizi siswa, bukan malah menimbulkan masalah,” pungkasnya. [ada/beq]

  • Update Gempa Bumi M5,7 Banyuwangi, Berdampak juga di Bondowoso hingga Bali

    Update Gempa Bumi M5,7 Banyuwangi, Berdampak juga di Bondowoso hingga Bali

    Jakarta (beritajatim.com) – Gempa bumi M 5.7 yang mengguncang wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis (25/9) sore turut dirasakan hingga Provinsi Bali. Berdasarkan pemutakhiran data dampak yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (26/9) pukul 06.50 WIB, Kabupaten Jembrana, Bali, melaporkan adanya kerusakan bangunan akibat peristiwa tersebut.

    “Laporan sementara menyebutkan satu unit rumah warga dan satu unit puskesmas mengalami kerusakan ringan. Hingga saat ini, tidak terdapat laporan korban jiwa maupun warga yang mengungsi akibat gempabumi tersebut,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Jumat (26/9/2025).

    Menurutnya, penambahan wilayah terdampak juga mulai terdata di beberapa wilayah Provinsi Jawa Timur, setelah sebelumnya hanya wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo sudah melaporkan adanya kerusakan pascagempa terjadi.

    Adapun wilayah tersebut yaitu di Kabupaten Bondowoso terdapat dua unit rumah alami rusak berat dan satu unit rumah alami rusak sedang. Kemudian wilayah Kabupaten Jember terdapat satu unit rusak berat dan satu orang sedang dalam penanganan kesehatan setelah alami luka ringan.

    “Hasil pendataan kerusakan di Kabupaten Banyuwangi pun bertambah, terdapat tiga unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang dan empat unit rumah rusak ringan, serta satu unit masjid juga alami kerusakan,” katanya.

    Sementara itu, lanjut Muhari, dampak di Kabupaten Situbondo juga bertambah menjadi 26 unit rumah rusak berat, 10 unit rumah rusak sedang dan 24 unit rumah rusak ringan. Fasilitas umum seperti satu unit masjid, dua unit kantor dan satu unit tempat usaha juga dilaporkan alami kerusakan.

    Dia pun memastikan, tim gabungan di semua wilayah terdampak sampai pagi ini terus berupaya melakukan asesmen dan penanganan darurat bencana ke wilayah terdampak, guna mengetahui sejauh mana gempa yang terjadi berdampak pada masyarakat.

    “Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik serta melapor ke pihak terkait apabila memerlukan evakuasi dan tindakan kedaruratan lainnya,” tegas Muhari.  [hen/aje]

  • Polri untuk Masyarakat, Polres Ngawi Berbagi Sayur Gratis di Jogorogo

    Polri untuk Masyarakat, Polres Ngawi Berbagi Sayur Gratis di Jogorogo

    Ngawi (beritajatim.com) – Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial dan mempererat hubungan dengan masyarakat, Polres Ngawi di bawah kepemimpinan Kapolres AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, S.I.K., S.H., M.H., melalui Polsek Jogorogo melaksanakan kegiatan Jumat Berkah dengan membagikan sayur dan lauk gratis kepada warga Dusun Brubuh, Desa Brubuh, Kecamatan Jogorogo.

    Kegiatan sosial ini tidak hanya membantu meringankan kebutuhan sehari-hari masyarakat, tetapi juga menjadi wujud nyata kebersamaan serta kedekatan Polri dengan warga. Suasana penuh semangat dan sumringah terlihat ketika masyarakat menerima bantuan dengan wajah gembira dan senyum kebahagiaan.

    “Program Jumat Berkah ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat, mempererat silaturahmi, serta membawa keberkahan bagi kita semua,” ujar Kapolres Ngawi AKBP Charles P. Tampubolon pada Jumat (26/9/2025).

    Dengan adanya kegiatan ini, Polres Ngawi berharap hubungan baik antara Polri dan masyarakat semakin kuat serta terus terjalin dalam suasana harmonis. [ted/aje]

  • Gempa Laut Bali Guncang Situbondo, 64 Rumah Rusak di Kecamatan Banyuputih

    Gempa Laut Bali Guncang Situbondo, 64 Rumah Rusak di Kecamatan Banyuputih

    Situbondo, (beritajatim.com) – Gempa bumi bermagnitudo 5,7 Skala Richter (SR) yang berpusat di Laut Bali, Kamis (25/9/2025) pukul 16.04 WIB, menyebabkan puluhan rumah warga di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengalami kerusakan.

    Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Situbondo, guncangan terasa cukup kuat di Kecamatan Banyuputih. Total ada 64 rumah warga terdampak di empat desa, yakni Desa Sumberwaru, Desa Sumberanyar, Desa Sumberejo, dan Desa Wonorejo.

    “Gempa cukup terasa hingga membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah. Dari hasil asesmen awal, ada 64 unit rumah terdampak dengan tingkat kerusakan ringan hingga berat. Syukurlah tidak ada korban jiwa,” kata Sruwi Hartanto, Kalaksa BPBD Situbondo pada BeritaJatim.com, Jumat (26/9/2025).

    Di Desa Sumberwaru, 25 rumah rusak dengan kategori ringan, sedang, hingga berat. Sementara di Desa Sumberanyar tercatat 16 rumah rusak, di Desa Sumberejo 4 rumah rusak, dan di Desa Wonorejo 19 rumah rusak, termasuk satu masjid.

    “Kerusakan paling banyak terjadi di Desa Sumberwaru dan Desa Sumberanyar. Beberapa bangunan permanen mengalami keretakan parah, bahkan roboh sebagian,” jelas Sruwi.

    Menurut catatan BMKG, pusat gempa berada di koordinat 7,82 Lintang Selatan dan 114,47 Bujur Timur atau sekitar 54 km tenggara Situbondo, dengan kedalaman 12 km. Gempa ini dipastikan tidak berpotensi tsunami.

    Meski demikian, getaran kuat membuat warga setempat khawatir dan memilih tetap berada di luar rumah beberapa saat setelah kejadian.

    BPBD Situbondo bersama Tim Reaksi Cepat (TRC), aparat kecamatan, Polsek, Koramil, relawan, hingga unsur TNI AL, Basarnas, PMI, dan Tagana telah turun ke lokasi melakukan asesmen cepat.

    “Kami sudah melakukan pendataan, koordinasi dengan perangkat daerah, dan menyalurkan bantuan logistik darurat. Tahap berikutnya, tim akan masuk pada jitupasna atau pengkajian kebutuhan pasca bencana,” ujar Sruwi.

    BPBD Situbondo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Warga juga diminta tidak berada di dekat bangunan yang mengalami retakan parah.

    “Pemerintah daerah akan mendampingi masyarakat terdampak sampai kondisi pulih. Semua langkah koordinasi lintas sektor terus dilakukan untuk mempercepat pemulihan,” tambah Sruwi.

    Hingga Kamis malam, cuaca di wilayah Banyuputih terpantau cerah berawan. Situasi lapangan relatif aman dan terkendali. Warga terdampak sementara mengungsi ke rumah kerabat masing-masing. [awi/aje]

  • Gempa Laut Bali 5,7 SR Terasa di Bondowoso, Satu Rumah Ambruk dan Tiga Warga Mengungsi

    Gempa Laut Bali 5,7 SR Terasa di Bondowoso, Satu Rumah Ambruk dan Tiga Warga Mengungsi

    Bondowoso (beritajatim.com) – Guncangan gempa bumi bermagnitudo 5,7 Skala Richter (SR) yang berpusat di Laut Bali pada Kamis (25/9/2025) pukul 16.04 WIB terasa kuat hingga ke wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Getaran dengan kekuatan sekitar 4,4 SR di daratan menyebabkan satu rumah warga di Desa Pandak, Kecamatan Klabang, ambruk dan tiga orang harus diungsikan.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, menyebut rumah rusak berat tersebut milik Suniyartiningsih, warga RT 13 RW 04, Desa Pandak. Meski tidak ada korban jiwa, tiga penghuni rumah dievakuasi ke tempat kerabat terdekat demi keselamatan.

    “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun rumah warga mengalami kerusakan berat akibat guncangan gempa. Tiga orang penghuni rumah juga kami evakuasi demi keselamatan,” kata Sigit kepada BeritaJatim.com, Jumat (26/9/2025).

    BPBD Bondowoso mencatat kerugian akibat kerusakan rumah diperkirakan mencapai Rp10 juta. Laporan awal diterima melalui grup WhatsApp warga pada pukul 19.04 WIB. Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama Agen Informasi Bencana, Pemerintah Kecamatan Klabang, serta perangkat Desa Pandak segera turun ke lokasi untuk asesmen.

    Langkah tanggap darurat langsung dilakukan, mulai dari pendataan dampak, evakuasi warga terdampak, hingga pelaporan ke pimpinan. BPBD juga menyiapkan bantuan logistik dan material bangunan untuk meringankan beban korban.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait agar proses penanganan pascabencana berjalan cepat dan tepat sasaran,” ujar Sigit.

    Hingga Kamis malam, kondisi wilayah Bondowoso dilaporkan aman dan terkendali tanpa tambahan kerusakan maupun korban jiwa. Aktivitas warga tetap berjalan normal meski BPBD mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.

    “Tim kami masih siaga memantau perkembangan situasi. Kami juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan,” tambah Sigit.

    Dalam penanganan kejadian ini, BPBD Bondowoso menurunkan sejumlah personel termasuk Sri Sutikno Hadi (Korlap), Rivaldi, Andra, Ahmad Dani, dan Adi Prayoga dari Pusdalops. Penanganan didukung oleh Agen Informasi Bencana 5.5 Kabupaten Bondowoso, pemerintah kecamatan, desa, serta warga sekitar.

    BPBD juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan bencana, termasuk pemeriksaan kondisi bangunan pascagempa dan pelaporan segera apabila ditemukan kerusakan berisiko.

    “Edukasi kesiapsiagaan menjadi penting. Kami mengajak masyarakat untuk mengenali risiko, memperkuat struktur bangunan, dan mengikuti arahan petugas saat terjadi bencana,” pungkas Sigit. [awi/beq]

  • Pembangunan Taman Makkah Pasuruan Berlanjut, Tahun Ini Fokus Lahan Parkir

    Pembangunan Taman Makkah Pasuruan Berlanjut, Tahun Ini Fokus Lahan Parkir

    Pasuruan (beritajatim.com) – Proyek Taman Makkah di Kota Pasuruan tidak berhenti di segmen sebelumnya. Pemerintah kota memastikan tahun ini melanjutkan pembangunan Taman Makkah Kota Pasuruan dengan fokus pada penyediaan lahan parkir serta sarana pendukung lainnya.

    Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Pasuruan, Budi Santoso, menjelaskan bahwa Taman Makkah di Jalan Hasyim Asyari merupakan proyek multiyears. Sejumlah fasilitas utama telah berdiri, termasuk miniatur Ka’bah dan replika Masjidil Haram yang diberi nama Masjid KHAS.

    “Untuk segmen III yang sudah rampung kemarin, anggarannya mencapai Rp13,7 miliar dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemprov Jatim,” jelas Budi.

    Pada tahap lanjutan ini, pemkot mengalokasikan Rp1,3 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun area parkir, akses jalan, pos keamanan, gudang, toilet, dan lampu penerangan.

    Budi menambahkan, seluruh biaya pembangunan tahun ini masih berasal dari BKK Pemprov Jatim. Dari total Rp15 miliar bantuan yang diberikan, sebagian besar telah digunakan pada tahap sebelumnya, dan kini dipakai sisa anggarannya.

    Sementara itu, usulan dana tambahan sebesar Rp21 miliar untuk pembangunan segmen I dan II sebenarnya sudah diajukan awal 2025 lalu. Namun hingga saat ini, Pemkot Pasuruan masih menunggu keputusan dari Pemprov Jatim.

    “Karena belum ada jawaban, maka yang bisa dikerjakan adalah pembangunan dari sisa anggaran yang tersedia,” ungkap Budi.

    Menurutnya, keberadaan lahan parkir sangat mendesak karena kawasan Taman Makkah sudah mulai ramai dikunjungi warga. Bahkan, lokasi ini sudah difungsikan sebagai tempat manasik haji oleh beberapa kelompok.

    Saat ini, proses lelang pengerjaan lahan parkir tengah berjalan di BLP. “Sekarang sudah masuk masa sanggah. Jika semua lancar, targetnya tahun ini bisa selesai,” tambahnya.

    Dengan adanya fasilitas baru, pemkot berharap Taman Makkah tidak hanya menjadi ikon religi, tetapi juga mampu meningkatkan kunjungan wisata di Kota Pasuruan. [ada/aje]