Category: Beritajatim.com Regional

  • Berpacu dengan Waktu, Arzeti Bilbina Desak Evakuasi Santri Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Dimaksimalkan

    Berpacu dengan Waktu, Arzeti Bilbina Desak Evakuasi Santri Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Dimaksimalkan

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB, Arzeti Bilbina menegaskan, pencarian korban yang masih tertimbun akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9/2025) harus dimaksimalkan.

    “Kita berpacu dengan waktu, sehingga upaya penyelamatan harus dilakukan maksimal agar tidak menambah jumlah korban. Gerak cepat dan tepat dalam proses evakuasi para santri yang terjebak di bawah reruntuhan harus menjadi prioritas,” kata Legislator dari Dapil Surabaya-Sidoarjo ini, Selasa (30/9/2025).

    Arzeti juga mendorong adanya pendataan yang akurat terkait jumlah santri serta kondisi para korban. Menurutnya, posko khusus sangat dibutuhkan untuk memudahkan koordinasi penanganan, sekaligus memberi kepastian kepada keluarga santri.

    “Pendataan yang tepat akan memastikan tidak ada santri yang terlewat, baik yang selamat maupun yang menjadi korban. Posko khusus juga penting agar keluarga bisa mendapatkan informasi yang jelas mengenai kondisi anggota keluarganya,” ujarnya.

    Dia pun meminta Kementerian Kesehatan segera menginstruksikan rumah sakit dan layanan kesehatan di sekitar lokasi untuk memprioritaskan penanganan para korban.

    “Santri yang menjadi korban harus segera mendapat perawatan medis. Luka fisik harus segera ditangani, sementara trauma psikologis juga perlu diperhatikan dengan pendampingan khusus. Kemenkes harus mengambil peran strategis dalam memastikan seluruh korban mendapat layanan kesehatan yang layak,” tegas Arzetti. [hen/ian]

  • Doa Bersama Hingga Tahlil Jadi Cara Arema FC Peringati 3 Tahun Tragedi Kanjuruhan

    Doa Bersama Hingga Tahlil Jadi Cara Arema FC Peringati 3 Tahun Tragedi Kanjuruhan

    Malang (beritajatim.com) – Manajemen Arema FC menggelar peringatan 3 tahun Tragedi Kanjuruhan di Kantor Arema FC. Peringatan tragedi paling memilukan dalam sejarah sepak bola dunia ini digelar selama 2 hari sejak Selasa, (30/9/2025) hingga Rabu, (1/10/2025) besok.

    General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengatakan, doa bersama dan khataman Al-Quran dimulai pukul 13.00 WIB pada Selasa. Kemudian, Yasinan dan Tahlil bersama warga sekitar kantor Arema FC pada pukul 15.30 WIB Rabu besok.

    “Seluruh agenda ini akan diikuti pula oleh jajaran karyawan Arema FC serta para pelatih dan staf dari Arema FC Football Academy sebagai bentuk penghormatan dan pengingat bagi generasi penerus,” ujar Yusrinal.

    Arema FC menggelar rangkaian doa bersama untuk memperingati tiga tahun Tragedi Kanjuruhan. Menurut Yusrinal peringatan ini menjadi momen refleksi dan penguatan komitmen untuk terus membersamai keluarga korban serta melakukan pembenahan menyeluruh.

    Yusrinal mengatakan bahwa duka akibat tragedi pada 1 Oktober 2022 tersebut adalah duka abadi yang akan selalu dikenang. Apalagi sebanyak 135 orang meninggal dunia akibat panik dan berdesakan usai tembakan gas air mata di arahkan ke tribun suporter.

    “Di hadapan keluarga korban dan seluruh elemen masyarakat, izinkan saya, mewakili Arema FC, untuk sekali lagi menyampaikan bahwa duka ini adalah duka abadi kita bersama,” ujar Yusrinal. (luc/ian)

  • Pasca Angin Puting Beliung, Personel Gabungan Gerak Cepat Melakukan Bantuan dan Bersih-Bersih

    Pasca Angin Puting Beliung, Personel Gabungan Gerak Cepat Melakukan Bantuan dan Bersih-Bersih

    Tuban (beritajatim.com) – Pasca terkena bencana angin puting beliung beserta hujan deras yang melanda wilayah Desa Tanjungrejo dan Mergosari, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, petugas gabungan dari TNI, Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban gerak cepat memberikan bantuan kepada masyarakat.

    Adapun dampak dari angin puting beliung tersebut, sejumlah bangunan sekolah dan rumah warga mengalami kerusakan, serta beberapa pohon juga ikut tumbang, sehingga menutup akses jalan.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Tuban Sudarmadji mengatakan bahwa sejumlah aparat Kepolisian dari Polres Tuban dan Polsek Singgahan bersama TNI, BPBD dibantu masyarakat setempat mendatangi lokasi yang bertujuan untuk membantu pemulihan kondisi kedua desa pasca terjadinya bencana angin puting beliung.

    “Kita lakukan pemulihan terutama rumah warga agar bisa segera ditempati kembali,” ucap Sudarmadji. Selasa (30/09/2025).

    Sedangkan untuk fasilitas-fasilitas umum lainnya yang terdampak akan segera dilakukan assessment sebelum dilakukan pembenahan. “Untuk hari ini kita fokus pembenahan tempat tinggal,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale, S.I.K., mengatakan bahwa personel Polres Tuban hari ini ikut hadir di tengah-tengah masyarakat.

    “Kami turut membantu membersihkan puing-puing dan ranting pohon yang berserakan di jalan hingga ada yang menimpa rumah warga,” tutur Kapolres Tuban.

    Dari hasil assesment sebanyak 28 rumah di Desa Tanjungrejo dan 9 rumah di Desa Mergosari mengalami kerusakan yang sebagian besar atapnya runtuh akibat di terjang angin, beruntung dalam kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

    “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya kerugian materil,” pungkasnya. [dya/ian]

  • Peringatan 3 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Tegaskan Komitmen Bersama Korban

    Peringatan 3 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Tegaskan Komitmen Bersama Korban

    Malang (beritajatim.com) – General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengatakan manajemen Arema FC berkomitmen terus berjalan beriringan dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Dalam Tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2025 itu sebanyak 135 orang meninggal dunia akibat berdesakan usai polisi menembakan gas air mata.

    Yusrinal menyebut, mengenang saja tidak cukup. Tragedi Kanjuruhan harus menjadi titik balik untuk membangun masa depan sepak bola yang lebih manusiawi. Sebab, manajemen menyadari tidak ada yang bisa menggantikan sebuah kehilangan terutama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

    “Kami sadar, tidak ada yang bisa menggantikan kehilangan yang ada. Namun, komitmen kami adalah untuk terus membersamai keluarga korban, berjalan beriringan, mendengarkan, dan berupaya sekuat tenaga meringankan beban yang dipikul,” ujar Yusrinal, Selasa, (30/9/2025).

    Yusrinal mengungkapkan saat ini, Arema FC bertekad membangun tradisi dan paradigma baru tentang perilaku positif suporter. Manajemen sangat mendukung Aremania yang kini terus berbenah menjalin komunikasi dengan suporter klub lain.

    “Tragedi ini harus menjadi fondasi untuk membangun masa depan sepak bola yang lebih baik dan lebih manusiawi. Keamanan dan kehormatan di stadion adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar.

    Manajemen Arema FC sendiri kembali menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, terutama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan jika segala usaha yang dilakukan masih belum memenuhi harapan.

    “Kami ingin menegaskan satu hal: kami tidak akan pernah berhenti. Kami akan tetap berkomitmen untuk selalu membersamai, dan kami akan bersungguh-sungguh untuk menjalankan setiap komitmen yang telah kita susun bersama,” ujar Yusrinal.

    Arema FC menggelar rangkaian doa bersama untuk memperingati tiga tahun Tragedi Kanjuruhan. Menurut Yusrinal peringatan ini menjadi momen refleksi dan penguatan komitmen untuk terus membersamai keluarga korban serta melakukan pembenahan menyeluruh.

    “Peringatan ini diharapkan menjadi momen untuk menguatkan tekad bersama, memastikan tidak ada lagi air mata yang tumpah di stadion karena sepak bola, seraya mendoakan para syuhada Kanjuruhan mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Yusrinal. (luc/ian)

  • Bupati Bondowoso Dorong Pembayaran Pajak dan Retribusi Daerah Secara Digital

    Bupati Bondowoso Dorong Pembayaran Pajak dan Retribusi Daerah Secara Digital

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi pajak serta retribusi daerah.

    Langkah ini ditegaskan melalui Surat Edaran (SE) Bupati Bondowoso Nomor 273 Tahun 2025 tentang percepatan pembayaran pajak dan retribusi secara digital.

    Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, dalam SE tertanggal 9 September 2025 itu mengimbau seluruh wajib pajak dan wajib retribusi untuk memanfaatkan kanal pembayaran digital, baik melalui QRIS, internet banking, mobile banking, electronic data capture (EDC), maupun mesin ATM.

    Tujuannya untuk mendukung pencapaian indeks digitalisasi pemerintah daerah sekaligus mempermudah masyarakat dalam bertransaksi.

    Menindaklanjuti SE tersebut, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bondowoso, Dodik Siregar, menyampaikan pihaknya akan fokus mengoptimalkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun ini.

    “Apalagi nilai ETPD (Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah) kita masih yang terendah se-Sekarkijang, yakni wilayah eks Karesidenan Besuki dan Lumajang yang meliputi Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi,” ungkap Dodik, Selasa (30/9/2025).

    Menurutnya, ke depan digitalisasi pembayaran juga mencakup Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang) yang diterbitkan Pemkab Bondowoso akan dilengkapi dengan barcode dan nomor rekening kas daerah.

    Dengan begitu, wajib pajak bisa langsung melakukan pembayaran menggunakan QRIS atau transfer melalui telepon genggam tanpa harus datang dan membayar tunai di kantor.

    “Ini bukan hanya soal kemudahan, tapi juga upaya mencegah kebocoran PAD, terutama dari sektor PBB,” tegasnya.

    Digitalisasi transaksi ini diharapkan mampu meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas pengelolaan keuangan daerah, serta memperluas partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan Bondowoso. (awi/ted)

  • DPRD Madiun Soroti Proyek Rp10,6 Miliar Jembatan Klumutan Saradan

    DPRD Madiun Soroti Proyek Rp10,6 Miliar Jembatan Klumutan Saradan

    Madiun (beritajatim.com) – Proyek pembangunan Jembatan Klumutan di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, yang menelan anggaran Rp10,6 miliar dari APBD 2025, belum berjalan sesuai jadwal.

    Hasil inspeksi mendadak (sidak) Komisi D DPRD Kabupaten Madiun pada Selasa (30/9/2025) menemukan progres pekerjaan terlambat sekitar 11 persen.

    “Keterlambatan ini jelas harus jadi perhatian. Memang masih dalam batas kontrak, tapi tidak boleh dibiarkan. Hasil akhir harus sesuai target,” tegas Djoko Setijono, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Madiun, usai sidak.

    Djoko menekankan, sebagai rekanan pelaksana, perusahaan harus segera melakukan percepatan agar keterlambatan tidak semakin melebar. “Kami minta segera ditambah tenaga kerja atau dilakukan lembur. Kalau tidak dipacu, progres bisa makin tertinggal,” ujarnya.

    Selain progres yang lamban, sidak juga menemukan kendala teknis di lapangan, yakni pekerjaan sedikit menyentuh tanah warung milik warga. Namun, pihak rekanan menyatakan siap mengganti dengan yang baru.

    Berdasarkan laporan Dinas PUPR, pihak pelaksana dari CV Dwi Tunggal Sejati berkomitmen menyelesaikan 50 persen pekerjaan pada pertengahan hingga akhir Oktober. DPRD akan terus memantau janji tersebut. “Kami tunggu realisasi di lapangan. Kalau molor lagi, tentu akan kami tindaklanjuti,” tandas Djoko.

    Pembangunan Jembatan Klumutan sendiri digadang-gadang menjadi infrastruktur strategis yang memperlancar akses transportasi masyarakat Saradan sekaligus mendukung aktivitas ekonomi warga sekitar. (rbr/ted)

  • Angin Kencang Terjang Bondowoso, Dua Rumah Rusak di Tapen dan Grujugan

    Angin Kencang Terjang Bondowoso, Dua Rumah Rusak di Tapen dan Grujugan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Hujan disertai angin kencang melanda wilayah Bondowoso pada Selasa (30/9/2025) sore. Dua rumah warga di Kecamatan Tapen dan Grujugan dilaporkan mengalami kerusakan akibat terpaan angin.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.42 WIB.

    “Kami menerima laporan melalui WhatsApp bahwa angin kencang mengakibatkan kerusakan rumah di dua titik lokasi. Tim langsung kami turunkan untuk asesmen di lapangan,” ujarnya.

    Adapun rumah yang terdampak yakni milik Hatip, warga Desa Jurang Sapi, Kecamatan Tapen, mengalami rusak ringan dengan estimasi kerugian sekitar Rp5 juta.

    Sementara rumah milik B. Sittina, warga Desa Taman, Kecamatan Grujugan, mengalami rusak berat dengan kerugian ditaksir mencapai Rp10 juta.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Saat ini kondisi sudah aman dan terkendali, cuaca di lokasi juga berawan,” tambah Sigit.

    BPBD Bondowoso bersama pemerintah kecamatan, desa, serta masyarakat setempat telah melakukan penanganan awal.

    Upaya asesmen lapangan dilakukan oleh Pusdalops dan agen bencana Jatim untuk merumuskan tindak lanjut penanganan.

    Sigit menegaskan pihaknya terus memantau kondisi cuaca di Bondowoso. “Kami mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Jika ada kejadian serupa, segera laporkan ke BPBD melalui Pusdalops,” pungkasnya. (awi/ted)

  • Korban Mushola Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo Ambruk Bertambah, Tiga Santri Dilaporkan Meninggal

    Korban Mushola Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo Ambruk Bertambah, Tiga Santri Dilaporkan Meninggal

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jumlah korban dalam peristiwa ambruknya bangunan mushola di Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo terus bertambah. Data terbaru menyebutkan tiga santri meninggal dunia akibat musibah tersebut.

    Korban meninggal pertama diketahui atas nama Maulana Alfan Ibrahim (11), santri asal Surabaya, yang sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo. Menyusul kemudian, dua santri yang sebelumnya menjalani perawatan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo juga dikabarkan meninggal dunia, masing-masing bernama Mochammad Mashudulhaq, santri asal Kali Kendal Dukuhpakis, Surabaya, dan Muhammad Sholeh (22), santri asal Pandan, Bangka Belitung.

    Sementara itu, jumlah korban luka masih terus didata. Tercatat sekitar 49 santri dirawat di RSI Siti Hajar Sidoarjo, 38 korban sempat dirawat di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dan 6 korban lainnya mendapat perawatan tim medis di RS Delta Surya Sidoarjo. Tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, dan berbagai unsur relawan masih terus melakukan pencarian korban serta evakuasi puing-puing reruntuhan bangunan tiga lantai yang roboh.

    Pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, KHR. Abdussalam Mujib, menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa para santri. Rois Syuriah NU Kabupaten Sidoarjo itu menjelaskan bahwa bangunan yang ambruk merupakan sebuah mushola yang masih dalam tahap akhir proses pembangunan, khususnya pada bagian pengecoran lantai atas.

    “Ambruknya bangunan itu diduga bangunan bawah yang dijadikan tempat ibadah dan lantai biasa dibuat kegiatan santri itu tidak kuat menahan beban bangunan sisi atas, cor untuk penutup atas bangunan,” terangnya, Selasa (30/9/2025). [isa/beq]

  • DPRD Soroti Pengelolaan Sampah di Bondowoso, TPA Overload dan TPS3R Belum Optimal

    DPRD Soroti Pengelolaan Sampah di Bondowoso, TPA Overload dan TPS3R Belum Optimal

    Bondowoso (beritajatim.com) – Persoalan sampah di Kabupaten Bondowoso kembali menjadi sorotan. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Bondowoso, Kukuh Rahardjo, menilai diperlukan rencana strategis dan menyeluruh dalam pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.

    Menurut Kukuh, sampah seharusnya tidak hanya dipandang dari sisi kebersihan semata, melainkan juga sebagai peluang ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Pengelolaan sampah mencakup pemberdayaan ekonomi, optimalisasi TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle), pengembangan bank sampah, pemanfaatan TPA, hingga inovasi berbasis circular economy. Semua itu harus membawa dampak positif, baik untuk lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat,” ujarnya kepada beritajatim.com, Selasa (30/9/2025).

    Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bondowoso, Erfan Rendy Wibowo, mengingatkan bahwa Bupati Bondowoso telah menerbitkan surat edaran (SE) khusus terkait pengelolaan sampah. Surat edaran ini menekankan pentingnya pemilahan sampah sejak dari sumbernya.

    “SE akan disebarkan secara berjenjang hingga ke tingkat desa. Masyarakat diminta memilah sampah organik, anorganik, dan logam. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos, plastik dan anorganik lain bisa dijual ke bank sampah, sementara limbah yang tak bisa didaur ulang baru dikirim ke TPA,” jelas Erfan.

    Ia menegaskan, kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Paguan saat ini sudah dalam keadaan penuh (overload). Karena itu, kesadaran masyarakat dalam mengurangi timbunan sampah sangat penting untuk mengurangi beban lingkungan.

    Terkait fasilitas pengelolaan, Bondowoso saat ini memiliki dua TPS3R yang dibangun melalui anggaran APBN. Masing-masing berada di Desa Koncer Kidul, Kecamatan Tenggarang, dengan anggaran Rp700 juta pada 2021, serta di Desa/Kecamatan Wringin dengan anggaran Rp500 juta pada 2024. Namun, hingga kini keduanya belum dapat berfungsi secara maksimal.

    “Pola manajemen masih perlu dibenahi agar fasilitas TPS3R ini benar-benar optimal dalam mendukung pengelolaan sampah,” tambah Erfan. [awi/beq]

  • Puluhan Rumah di Tuban Rusak Diterjang Angin Kencang

    Puluhan Rumah di Tuban Rusak Diterjang Angin Kencang

    Tuban (beritajatim.com) – Puluhan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, mengalami kerusakan setelah diterjang angin kencang pada Senin (29/9/2025) sore. Angin tiba-tiba datang bersamaan dengan mendung tebal, menyebabkan atap rumah beterbangan dan sejumlah pohon tumbang.

    Kepala Desa Tanjungrejo, M Syaefuddin, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut sedikitnya 28 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan, baik ringan maupun parah. \

    “Kejadiannya secara tiba-tiba, ketika awan mendung terus ada angin kencang,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

    Syaefuddin menambahkan, Senin malam pihaknya bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban langsung melakukan assessment untuk memetakan dampak kerusakan. Hasil sementara menunjukkan 28 rumah terdampak, selain sejumlah fasilitas umum yang juga mengalami kerusakan.

    Pada pukul 20.30 WIB, wilayah tersebut masih diguyur hujan deras. Meski demikian, tim pemerintah desa bersama BPBD sudah melakukan pengecekan kondisi bangunan dan memastikan langkah penanganan cepat, termasuk rehabilitasi rumah warga dan pembersihan pohon tumbang.

    “Kami masih mengambil langkah-langkah konkret untuk menangani kerusakan dan membantu warga yang terdampak,” tegas Syaefuddin.

    Fenomena angin kencang ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi di musim pancaroba. BPBD Jawa Timur sendiri sebelumnya telah mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa berdampak pada permukiman warga. [dya/beq]