Sumenep (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep turun langsung ke lokasi gempa yakni di Desa Gapurana Kecamatan Talango untuk menyerahkan bantuan tahap pertama bagi warga yang terdampak.
Asisten Administrasi Umum Setkab Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya mengatakan bantuan awal yang disalurkan berupa kebutuhan pokok harian, mulai dari makanan siap saji hingga selimut dan matras.
“Bantuan ini sifatnya darurat ya. Jadi hanya untuk menunjang kebutuhan korban selama beberapa hari ke depan. Sambil kami menunggu langkah lanjutan setelah rapat koordinasi Bupati dan Forkopimda,” katanya, Rabu (01/10/2025).
Ia menjelaskan, tahap berikutnya adalah pendataan untuk mengetahui tingkat kerusakan rumah warga dan besaran kerugian yang dialami akibat gempa.
“Bisa saja di tahap berikutnya Pemkab akan memberikan bantuan renovasi rumah. Tapi itu tentu saja akan kita asesmen terlebih dahulu tingkat kerusakan bangunannya,” terang Ferdian.
Sementara satu rumah di Desa Gapurana Talango milik Pak Tajibu atau Pak Ebbu yang terdampak gempa tidak bisa lagi ditempati. Karena itu, Pak Ebbu untuk sementara akan tinggal di rumah anaknya, tidak jauh dari situ.
“Tadi saya sudah komunikasi dengan anaknya. Jadi sementara Pak Ebbu ini akan tinggal bersama anaknya, sambil menunggu perbaikan rumah yang terdampak gempa,” ujarnya.
Sedangkan untuk kondisi kesehatan Pak Ebbu, berdasarkan hasil pemeriksaan Puskesmas, dinyatakan sehat dan tidak ada luka meski mengaku sempat kejatuhan batu.
“Tapi tadi saya sudah pesan ke tenaga kesehatan di Puskesmas supaya rutin memantau kondisi kesehatan Pak Ebbu,” ucapnya.
Gempa bumi magnitudo 6,5 terjadi di Sumenep pada Selasa (30/09/2025) jam 23.49 WIB. Berdasarkan rilis Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 7.25 lintang selatan,114.22 bujur timur, dengan episenter gempa berada di laut 50 kilometer tenggara Sumenep dan Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep di kedalaman 11 kilometer.
Jenis gempa bumi yang terjadi di Sumenep adalah gempa tektonik, yakni gempa dangkal yang disebabkan adanya aktivitas sesar aktif bawah laut. Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami.
BMKG juga mencatat terjadi empat kali gempa susulan hingga pukul 00.29 WIB Rabu pagi, dari kejadian awal pada Selasa (30/09/2025) pukul 23.49 WIB. Gempa susulan tersebut paling besar tercatat 4,4 magnitudo.
Berdasarkan data di call center 112, gempa bumi magnitudo 6,5 yang mengguncang Sumenep pada Selasa (30/09/2025) jam 23.49 WIB menyebabkan 144 bangunan rusak.
Bangunan rusak tersebut terdiri dari rumah, masjid, musholla, sekolah, dan Puskesmas, yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Gayam, Nonggunong, dan Talango. Sedangkan untuk korban luka tercatat ada 6 orang. Semuanya telah mendapatkan penanganan di Puskesmas Gayam. [tem/aje]