Category: Beritajatim.com Regional

  • Minimarket di Magetan Dibobol, Rp24 Juta dan Puluhan Bungkus Rokok Raib

    Minimarket di Magetan Dibobol, Rp24 Juta dan Puluhan Bungkus Rokok Raib

    Magetan (beritajatim.com) – Aksi pencurian kembali terjadi di wilayah hukum Polres Magetan. Kali ini, sasaran kawanan pencuri adalah sebuah minimarket di Desa Jeruk, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan. Pelaku berhasil membawa kabur uang tunai sekitar Rp24 juta yang tersimpan di dalam brankas, serta puluhan bungkus rokok.

    Peristiwa tersebut diketahui pada Rabu (1/10/2025) pagi, saat karyawan hendak membuka toko sekitar pukul 07.00 WIB. Ia terkejut mendapati kondisi minimarket sudah berantakan. Brankas tempat penyimpanan uang dalam keadaan rusak, sementara plafon di bagian belakang juga jebol.

    Menyadari adanya pencurian, karyawan segera melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang. Mereka diduga masuk dengan cara menjebol atap plafon belakang bangunan.

    Kapolsek Kartoharjo, AKP Eko Supriyanto, membenarkan adanya peristiwa pencurian tersebut. “Pelaku masuk melalui plafon belakang, kemudian membongkar brankas yang berisi sekitar Rp24 juta. Selain itu, mereka juga membawa sejumlah bungkus rokok,” ungkapnya.

    Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan. Petugas telah memintai keterangan sejumlah saksi serta mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengungkap identitas para pelaku. [fiq/aje]

  • Minimarket di Magetan Dibobol, Rp24 Juta dan Puluhan Bungkus Rokok Raib

    Minimarket di Magetan Dibobol, Rp24 Juta dan Puluhan Bungkus Rokok Raib

    Magetan (beritajatim.com) – Aksi pencurian kembali terjadi di wilayah hukum Polres Magetan. Kali ini, sasaran kawanan pencuri adalah sebuah minimarket di Desa Jeruk, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan. Pelaku berhasil membawa kabur uang tunai sekitar Rp24 juta yang tersimpan di dalam brankas, serta puluhan bungkus rokok.

    Peristiwa tersebut diketahui pada Rabu (1/10/2025) pagi, saat karyawan hendak membuka toko sekitar pukul 07.00 WIB. Ia terkejut mendapati kondisi minimarket sudah berantakan. Brankas tempat penyimpanan uang dalam keadaan rusak, sementara plafon di bagian belakang juga jebol.

    Menyadari adanya pencurian, karyawan segera melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang. Mereka diduga masuk dengan cara menjebol atap plafon belakang bangunan.

    Kapolsek Kartoharjo, AKP Eko Supriyanto, membenarkan adanya peristiwa pencurian tersebut. “Pelaku masuk melalui plafon belakang, kemudian membongkar brankas yang berisi sekitar Rp24 juta. Selain itu, mereka juga membawa sejumlah bungkus rokok,” ungkapnya.

    Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan. Petugas telah memintai keterangan sejumlah saksi serta mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengungkap identitas para pelaku. [fiq/aje]

  • Basarnas Berhasil Evakuasi 2 Korban dalam Timbunan di Pondok Al Khoziny

    Basarnas Berhasil Evakuasi 2 Korban dalam Timbunan di Pondok Al Khoziny

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Dua korban reruntuhan bangunan tiga lantai milik Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran, yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan beton, diketemukan. Satu korban kondisi merah (masih hidup), dan satu korban berstatus hitam atau meninggal dunia, Rabu (1/10/2025).

    Keduanya berhasil dievakuasi dengan menggunakan langkah melalui gorong-gorong yang dibuat oleh tim untuk model evakuasi yang dilakukan saat ini.

    “Hari ini ada 2 korban, satu berstatus hitam, satu korban lagi saat kita serahkan ke tim medis, masih kondisi hidup,” ucap Kepala Basarnas RI Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii.

    Mohammad Syafii menjelaskan, upaya pencarian dan pertolongan akan dilakukan oleh tim dalam waktu 24 jam. Tim yang turun dibekali peralatan lengkap dan mereka semuanya sudah bersertifikasi.

    “Kerja tim akan terus maksimal dan tetap mengedepankan sifat kehati-hatian karena medannya demikian,” tegasnya.

    Ia menjelaskan, untuk saat ini data korban meninggal dunia ada 4 santri. Sedangkan luka berat ada 23 santri kini dalan penanganan medis atau dirawat secara intensif dan santri yang mengalami luka ringan ada sekitar 75 santri.

    “Kami minta doa semuanya akan kerja kami upaya menyelamatkan korban bisa berjalan dengan baik,” tutupnya. (isa/but)

  • Keajaiban di Tengah Tragedi Mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Haikal Selamat Tanpa Luka

    Keajaiban di Tengah Tragedi Mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Haikal Selamat Tanpa Luka

    Surabaya (beritajatim.com) – Haikal (13) salah satu santri yang menjadi korban tragedi ambruknya musholla Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo tidak mendapatkan luka yang berarti usai terjebak di reruntuhan selama 3 hari. Peristiwa ini menjadi simbol harapan bagi para wali santri dan petugas evakuasi untuk tetap percaya pada keajaiban kecil di tengah tragedi besar.

    Direktur Rumah Sakit (RS) RSUD R.T. Notopuro, dr. Atok Irawan mengatakan, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Haikal hanya mengalami ruam pada kulit akibat tergencet reruntuhan bangunan mushola ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    “Mungkin kulitnya agak tergencet ya, agak biru. Tapi aman. Insya Allah aman semua,” kata Atok, Rabu (1/10/2025).

    Dari hasil rontgen, Haikal tidak mengalami keretakan tulang pada kerangka tubuh. Namun, Haikal mengalami dehidrasi yang menyebabkan tubuhnya lemas.

    “Mulai tengkorak, panggul, kaki, jari juga semuanya normal, enggak ada masalah. Tidak ada fraktur. Tidak ada yang retak juga tulangnya,” imbuhnya.

    Walaupun kondisinya terpantau baik, tim kedokteran akan terus mengobservasi kondisi Haikal. Terutama terkait dengan pemenuhan nutrisi agar kondisi Haikal terus membaik.

    “Ya, observasi kita terapi dengan baik. Nanti juga mungkin perlu asupan nutrisi yang bagus. Mukanya juga enggak ada luka terbuka jadi dirawat dengan baik,” jelasnya.

    Diketahui, Haikal sempat viral di media sosial setelah videonya berkomunikasi dengan petugas evakuasi diunggah ke media sosial. Haikal terjebak di reruntuhan selama 3 hari atau 48 jam setelah akhirnya berhasil diselamatkan pada Rabu (1/10/2025) sore.

    Keberhasilan petugas mengevakuasi Haikal juga menjadi motor dukungan netizen kepada para petugas yang sedang bekerja. Harapan dan doa terus mengalir dari netizen maupun wali santri yang hadir di lokasi. [ang/aje]

  • Cek Korban Gempa di Sumenep, Pemkab Turun Langsung ke Lokasi

    Cek Korban Gempa di Sumenep, Pemkab Turun Langsung ke Lokasi

    Sumenep (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep turun langsung ke lokasi gempa yakni di Desa Gapurana Kecamatan Talango untuk menyerahkan bantuan tahap pertama bagi warga yang terdampak.

    Asisten Administrasi Umum Setkab Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya mengatakan bantuan awal yang disalurkan berupa kebutuhan pokok harian, mulai dari makanan siap saji hingga selimut dan matras.

    “Bantuan ini sifatnya darurat ya. Jadi hanya untuk menunjang kebutuhan korban selama beberapa hari ke depan. Sambil kami menunggu langkah lanjutan setelah rapat koordinasi Bupati dan Forkopimda,” katanya, Rabu (01/10/2025).

    Ia menjelaskan, tahap berikutnya adalah pendataan untuk mengetahui tingkat kerusakan rumah warga dan besaran kerugian yang dialami akibat gempa.

    “Bisa saja di tahap berikutnya Pemkab akan memberikan bantuan renovasi rumah. Tapi itu tentu saja akan kita asesmen terlebih dahulu tingkat kerusakan bangunannya,” terang Ferdian.

    Sementara satu rumah di Desa Gapurana Talango milik Pak Tajibu atau Pak Ebbu yang terdampak gempa tidak bisa lagi ditempati. Karena itu, Pak Ebbu untuk sementara akan tinggal di rumah anaknya, tidak jauh dari situ.

    “Tadi saya sudah komunikasi dengan anaknya. Jadi sementara Pak Ebbu ini akan tinggal bersama anaknya, sambil menunggu perbaikan rumah yang terdampak gempa,” ujarnya.

    Sedangkan untuk kondisi kesehatan Pak Ebbu, berdasarkan hasil pemeriksaan Puskesmas, dinyatakan sehat dan tidak ada luka meski mengaku sempat kejatuhan batu.

    “Tapi tadi saya sudah pesan ke tenaga kesehatan di Puskesmas supaya rutin memantau kondisi kesehatan Pak Ebbu,” ucapnya.

    Gempa bumi magnitudo 6,5 terjadi di Sumenep pada Selasa (30/09/2025) jam 23.49 WIB. Berdasarkan rilis Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 7.25 lintang selatan,114.22 bujur timur, dengan episenter gempa berada di laut 50 kilometer tenggara Sumenep dan Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep di kedalaman 11 kilometer.

    Jenis gempa bumi yang terjadi di Sumenep adalah gempa tektonik, yakni gempa dangkal yang disebabkan adanya aktivitas sesar aktif bawah laut. Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami.

    BMKG juga mencatat terjadi empat kali gempa susulan hingga pukul 00.29 WIB Rabu pagi, dari kejadian awal pada Selasa (30/09/2025) pukul 23.49 WIB. Gempa susulan tersebut paling besar tercatat 4,4 magnitudo.

    Berdasarkan data di call center 112, gempa bumi magnitudo 6,5 yang mengguncang Sumenep pada Selasa (30/09/2025) jam 23.49 WIB menyebabkan 144 bangunan rusak.

    Bangunan rusak tersebut terdiri dari rumah, masjid, musholla, sekolah, dan Puskesmas, yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Gayam, Nonggunong, dan Talango. Sedangkan untuk korban luka tercatat ada 6 orang. Semuanya telah mendapatkan penanganan di Puskesmas Gayam. [tem/aje]

  • MBG Picu Volume Sampah di Sampang Meningkat

    MBG Picu Volume Sampah di Sampang Meningkat

    Sampang (beritajatim.com) – Sejak berjalannya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sampang, persoalan mulai muncul. Salah satunya yakni terjadinya lonjakan volume sampah.

    Kepala Bidang Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup dan Perumahan Permukiman (DLH Perkim) Kabupaten Sampang Aulia Arif mengatakan, bahwa saat ini produksi sampah harian sudah menembus angka 27 ton, sehingga membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Gunung Maddah berada di ambang kapasitas maksimum.

    “Sejak ada MBG, volume sampah naik signifikan. Kalau tidak segera ditangani, tumpukan ini bisa meluber dan memicu bencana lingkungan,” tegasnya. Rabu (1/10/2025).

    Menurut data yang ada, terdapat 36 dapur aktif dalam program MBG, yang setiap harinya menyajikan ribuan porsi makanan. Dari aktivitas ini, sekitar 70 persen sampah yang dihasilkan berupa limbah organik seperti sisa makanan dan bahan dapur, serta limbah non-organik seperti kemasan plastik.

    ” Saat ini kami tengah merancang surat edaran dan standar operasional prosedur (SOP) teknis pengelolaan sampah dapur MBG, namun menurut Aulia, aksi langsung di lapangan jauh lebih mendesak,” pungkasnya.[sar/aje]

  • Fokus Selamatkan Korban, Polisi Belum Dalami Pelanggaran Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Fokus Selamatkan Korban, Polisi Belum Dalami Pelanggaran Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Surabaya (beritajatim.com)-  Pihak kepolisian masih belum mendalami adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan pihak pengurus pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo atas tragedi ambruknya bangunan Mushola, Senin (28/9/2025) sore kemarin.

    Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan pihaknya masih fokus menyelamatkan korban yang masih terjebak reruntuhan. Pihak kepolisian bersama instansi terkait yang terlibat dalam evakuasi masih memprioritaskan keamanan para korban dan petugas.

    “Jadi, saya harus jawab dulu bahwa sekarang fokusnya adalah penyelamatan korban dulu. Korban selamat. Itu yang paling penting. Apakah itu sudah meninggal ataupun masih hidup, itu harus kita upayakan untuk bisa dievakuasi dulu,” kata Nanang.

    Nanang menyampaikan, kondisi mushola Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang ambruk menyulitkan para petugas untuk melakukan proses evakuasi.

    “Alat berat belum bisa dioperasikan sepenuhnya untuk membantu proses evakuasi karena dikhawatirkan malah memperburuk situasi di lokasi reruntuhan yang belum stabil,” jelasnya.

    Ia memastikan, langkah penyelamatan juga melibatkan Tim ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Masukan mereka akan dibutuhkan mengingat konstruksi bangunan yang runtuh masih tak stabil.

    “Kita pastikan evakuasi didampingi oleh para ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Jadi sama-sama kita semoga berdoa supaya korban bisa dievakuasi dulu ya,” tuturnya.

    Dalam evakuasi di Mushola Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo petugas sudah mengerahkan semua elemen yang bisa diperbantukan untuk korban.

    Termasuk oksigen, minuman dan logistik lain. Terutama untuk para korban yang diduga masih tertimbun di puing-puing bangunan.

    “Ini semua peralatan-peralatan sudah kita kerahkan untuk bisa membantu, memberikan oksigen, memberikan logistik, minuman ke korban sementara saat ini,” pungkasnya. [ang/aje]

  • Kepedulian Polwan Sidoarjo untuk Keluarga Korban Runtuhnya Bangunan Pesantren Al Khoziny

    Kepedulian Polwan Sidoarjo untuk Keluarga Korban Runtuhnya Bangunan Pesantren Al Khoziny

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Musibah runtuhnya bangunan tiga lantai milik Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, yang mengakibatkan sejumlah korban, menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

    Dalam situasi tersebut, Polwan Polresta Sidoarjo hadir untuk memberikan dukungan dengan melakukan trauma healing dan penyaluran bantuan makanan bagi keluarga korban.

    Iptu Murjiani, anggota Sat Samapta Polresta Sidoarjo, menjelaskan bahwa kehadiran Polwan bukan hanya untuk memberikan bantuan logistik, tetapi juga untuk memberikan pelayanan secara langsung kepada keluarga korban.

    “Karenanya kami Polwan Polresta Sidoarjo turut langsung hadir ke lokasi, guna memberikan pendampingan dan pelayanan kepada masyarakat terutama bagi keluarga korban,” ujarnya pada Rabu (1/10/2025).

    Pelayanan yang dilakukan oleh Polwan ini bertujuan untuk membantu meredakan kecemasan dan rasa trauma yang dialami oleh para korban dan keluarga mereka. Dengan pendekatan yang humanis, para Polwan tidak hanya memberi bantuan materi, tetapi juga memberikan dukungan moral yang sangat diperlukan dalam situasi seperti ini.

    Mereka hadir di lokasi posko bantuan dan berkeliling di kawasan pesantren untuk memastikan bantuan sampai kepada yang membutuhkan.

    Runtuhnya musala di Pesantren Al Khoziny ini menjadi sebuah tragedi yang menyedot perhatian banyak pihak. Namun, dengan adanya aksi solidaritas dari Polwan Polresta Sidoarjo, keluarga korban merasa sedikit terbantu, baik secara emosional maupun material. Kehadiran mereka di tengah kesulitan adalah sebuah bentuk empati dan kepedulian yang luar biasa.

    Dalam situasi musibah seperti ini, peran aparat kepolisian, terutama Polwan, sangatlah penting. Tidak hanya dalam tugas-tugas yang berhubungan dengan penegakan hukum, tetapi juga dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat. [isa/suf]

  • Pencemaran Bengawan Solo di Bojonegoro Masih Misteri, DLH Tunggu Hasil Uji Laboratorium

    Pencemaran Bengawan Solo di Bojonegoro Masih Misteri, DLH Tunggu Hasil Uji Laboratorium

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kasus pencemaran Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro hingga kini belum terungkap secara pasti. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel air yang diambil beberapa waktu lalu.

    Kepala DLH Bojonegoro, Luluk Alifah, menyampaikan bahwa pengujian dilakukan di laboratorium di Surabaya dan diperkirakan hasilnya baru keluar pada 8 Oktober 2025. “Hasil uji sedang dalam proses di laboratorium Surabaya, dan kami menunggu hasilnya,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).

    Sebagai langkah investigasi, DLH Bojonegoro berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, serta Balai Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup di Surabaya. Komunikasi juga dilakukan dengan DLH Ngawi sebagai wilayah hulu Bengawan yang melintasi Bojonegoro.

    Menurut Luluk, kondisi air di Ngawi juga diduga telah tercemar dalam beberapa waktu terakhir. Karena itu, keterhubungan aliran sungai menjadi salah satu aspek penting dalam penelusuran sumber pencemaran.

    Pemantauan kondisi air Bengawan dilakukan secara langsung di lapangan maupun melalui sistem Monitoring Online Status Mutu Air milik Kementerian Lingkungan Hidup.

    Sebelumnya, pencemaran di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro dilaporkan terjadi sejak 16 hingga 23 September 2025 dengan tingkat pencemaran kategori sedang. Kondisi serupa kembali terulang dari 27 September hingga 1 Oktober, berdasarkan data sistem monitoring kementerian. [lus/beq]

  • Gempa Sumenep 6,5 SR Picu Kepanikan di Posko Pengungsian Korban Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny

    Gempa Sumenep 6,5 SR Picu Kepanikan di Posko Pengungsian Korban Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Suasana panik sempat mewarnai posko pengungsian korban sekaligus dapur umum ambruknya gedung baru bertingkat di Lembaga Pesantren Al Khoziny, Buduran, Selasa (30/9/2025) malam. Ratusan orang di dalam dan luar gedung berlarian keluar setelah merasakan guncangan gempa yang berpusat di wilayah Sumenep sekitar pukul 23.49 WIB.

    Sejumlah pengungsi, mulai anak-anak hingga orang dewasa, berteriak histeris lantaran khawatir bangunan darurat maupun fasilitas sekitar posko roboh akibat getaran gempa.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa bumi yang dirasakan di Sidoarjo berpusat di laut 50 km Tenggara Sumenep, Jawa Timur. Gempa terjadi pada pukul 23.49 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,5 Skala Richter (SR), berkategori sedang, dan tidak berpotensi tsunami.

    Kendati demikian, guncangan cukup kuat dirasakan hingga ke lokasi posko pengungsian. Jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Sekda Provinsi Jatim Adhi Karyono, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Kepala Basarnas Surabaya Nanang Sigit, serta Bupati Sidoarjo dan sejumlah pejabat kabupaten lainnya yang sedang menggelar pertemuan di lantai dua gedung juga ikut keluar untuk mencari tempat aman.

    Gubernur, Kapolda, Basarnas, BPBD, dan relawan segera menenangkan massa agar situasi tidak semakin kacau. “Keluar semua, keluar semua,” ujar salah satu petugas BPBD.

    Kapolda Jatim Nanang Avianto bersama Gubernur Khofifah juga mencoba menenangkan para wali santri yang panik berlarian. “Sudah keluar semua saja, nggak usah panik,” ucap Kapolda Nanang sambil berjalan.

    Petugas SAR di lokasi pun sempat panik dan terpaksa berpindah tempat. Sejumlah orang terjatuh akibat desakan saat berusaha keluar gedung. “Jangan lari, jangan lari,” kata seorang petugas SAR mengingatkan massa. [isa/beq]