Category: Beritajatim.com Regional

  • Hujan Tangis Wali Santri Pecah Jelang Pembongkaran di Al Khoziny Sidoarjo

    Hujan Tangis Wali Santri Pecah Jelang Pembongkaran di Al Khoziny Sidoarjo

    Surabaya (beritajatim.com) – Suasana haru menyelimuti halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Suasana terik di siang panas halaman Pondok Pesantren (Ponpes) berubah menjadi hujan tangis. Puluhan orang tua dan wali santri duduk berdesakan, sebagian berdiri dengan tatapan kosong.

    Suara sesenggukan terdengar bersahut-sahutan, menandai betapa berat beban duka yang mereka tanggung.

    Air mata itu pecah setelah digelarnya rapat asesmen terakhir pencarian korban runtuhan bangunan tiga lantai dan musala ponpes.

    Rapat yang digelar menjelang berakhirnya golden time 72 jam, tepat pukul 16.00 WIB, membawa keputusan pahit: pencarian akan dilanjutkan dengan menggunakan alat berat.

    Bagi para orang tua, keputusan ini seolah menjadi sinyal redupnya harapan menemukan anak mereka dalam kondisi selamat.

    “Saya sudah pasrah, hanya bisa berdoa. Semoga kalaupun ditemukan, anak saya bisa dipulangkan dengan baik,” ucap seorang wali santri dengan suara lirih, sambil menggenggam erat sajadah kecil di tangannya.

    Rapat Krusial di Tengah Duka

    Rapat tersebut dihadiri tokoh-tokoh penting, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta jajaran Forkopimda. Kehadiran mereka menjadi bukti betapa seriusnya penanganan tragedi ini, namun di sisi lain menambah ketegangan emosional keluarga korban yang menunggu kepastian.

    Salah satu poin utama pembahasan adalah penggunaan lima unit alat berat yang sudah terparkir di sekitar ponpes. Tim SAR gabungan menilai langkah ini harus ditempuh karena indikasi korban selamat semakin tipis.

    “Dengan pertimbangan waktu dan kondisi bangunan yang rawan, asesmen terakhir ini memutuskan penggunaan alat berat untuk percepatan evakuasi,” ungkap seorang pejabat SAR di lokasi.

    Hujan tangis Wali santri di Pondok Al Khoziny Sidoarjo

    Data Korban yang Menggetarkan

    Hingga Kamis sore, Tim SAR Gabungan mencatat total 108 orang menjadi korban dalam tragedi ini. Sebanyak 18 orang berhasil dievakuasi, 5 di antaranya meninggal dunia. Sisanya, lebih dari 80 orang, berhasil menyelamatkan diri sendiri.

    Namun, laporan terbaru masih memperkirakan ada puluhan korban yang belum ditemukan di bawah reruntuhan. Data absensi dari Pondok yang diterima mencapai 59 santri.

    Harapan yang Tak Pernah Padam

    Meski duka mendalam menyelimuti, secercah harapan masih terpatri di hati para orang tua. Beberapa dari mereka masih percaya mukjizat bisa terjadi. Di antara suara tangis, doa-doa lirih terus dipanjatkan, mengiringi setiap langkah petugas di lapangan.

    “Kalau memang anak saya sudah dipanggil Allah, saya ikhlas. Tapi kalau masih ada kesempatan hidup, saya mohon diberi keajaiban,” kata seorang ibu sambil menatap reruntuhan dengan mata sembab.

    Golden time boleh berakhir, namun doa dan harapan para wali santri tetap hidup. Di tengah suara mesin alat berat yang bersiap, tangisan pilu dan doa tulus menjadi saksi betapa tragedi ini meninggalkan luka yang mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang menyaksikan. (rma/ted)

     

  • Unik! Isi BBM di SPBU Caruban Bisa Pulang Bawa Batik Gratis

    Unik! Isi BBM di SPBU Caruban Bisa Pulang Bawa Batik Gratis

    Madiun (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, manajemen dan karyawan SPBU Caruban di Kabupaten Madiun tampil berbeda dengan mengenakan busana batik saat bertugas. Tak hanya itu, pihak pengelola juga membagikan 10 baju batik kepada pelanggan setia serta saldo MyPertamina senilai Rp25.000 sebagai bentuk apresiasi. Kamis (2/10/2025)

    Mandor Pengawas SPBU Caruban, Miko Daniswara, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan batik lebih luas ke masyarakat sekaligus memberikan penghargaan kepada para pelanggan.

    “Kami tidak ada pembatasan pengisian, namun yang lebih diutamakan untuk meraka paran pelanggan yang membeli BBM jenis Non Subsidi,” terangnya.

    Salah satu pelanggan, Paprilia, mengaku kaget sekaligus senang menerima hadiah batik dari SPBU.“Perasaan saya kaget mendapat batik dan tidak menyangka. Yang saya tahu memang hari ini Hari Batik Nasional,” ujarnya.

    Hal serupa dirasakan oleh Sunarto, pelanggan lain yang juga mendapat hadiah.
    “Saya tidak mengetahui kalau di SPBU sini ada pembagian batik. Saya baru tahu ketika selesai mengisi, tiba-tiba didatangi pihak manajemen SPBU dan diberi hadiah,” ungkapnya.

    Melalui kegiatan ini, SPBU Caruban berharap batik semakin dikenal sebagai warisan budaya bangsa dan pelanggan merasa lebih dekat dengan pelayanan SPBU. [rbr/aje]

  • Polisi Selidiki Penemuan Jasad di Sukorejo Malang

    Polisi Selidiki Penemuan Jasad di Sukorejo Malang

    Malang (beritajatim.com)– Seorang pria berinisial S (59), warga Desa Sukorejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya, Rabu (1/10/2025). Korban pertama kali diketahui oleh perangkat desa setempat bersama warga sekitar.

    Penemuan jasad ini sempat menggegerkan warga sekitar karena tubuh korban sudah dalam kondisi telungkup dan mulai mengalami pembusukan. Polisi yang menerima laporan segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, Kamis (2/10/2025) mengatakan, pihak kepolisian langsung bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga.

    “Begitu laporan masuk, tim Polsek Gondanglegi langsung mendatangi lokasi, melakukan olah TKP, dan memastikan tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban,” ujar Bambang.

    Ia menegaskan, dari keterangan saksi, korban sudah tidak terlihat sejak beberapa hari sebelumnya. Lampu rumah yang terus menyala serta suara radio yang masih terdengar membuat warga curiga.

    “Warga akhirnya memutuskan masuk lewat lantai dua dan menemukan korban sudah meninggal dunia,” jelasnya.

    Polisi kemudian meminta keterangan sejumlah saksi dan berkoordinasi dengan pihak keluarga. Dalam prosesnya, keluarga korban menyatakan menolak autopsi karena meyakini almarhum meninggal akibat sakit.

    “Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan penolakan autopsi, diketahui oleh Kepala Desa setempat,” kata Bambang.

    Ia menambahkan, meski tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, kasus ini tetap dalam penyelidikan.

    “Langkah ini untuk memastikan penyebab pasti kematian korban,” imbuh Bambang. [yog/aje]

  • Golden Time Hampir Usai, Puluhan Wali Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dikumpulkan

    Golden Time Hampir Usai, Puluhan Wali Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dikumpulkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang berakhirnya masa golden time 72 jam, Tim SAR gabungan menggelar asesmen terakhir untuk menentukan langkah pencarian korban tertimbun reruntuhan bangunan tiga lantai dan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Asesmen ini dihadiri Forkopimda Provinsi Jawa Timur, perwakilan wali santri, serta sejumlah pihak terkait. Salah satu agenda utama pembahasan adalah keputusan penggunaan alat berat yang hingga kini masih menjadi pertimbangan.

    Kepala Kantor SAR Surabaya sekaligus On Scene Commander (OSC), Nanang Sigit, menegaskan bahwa golden time berakhir pada pukul 16.00 WIB, Kamis (2/10/2025). “Pukul 4 sore, tepat 72 jam sejak hari Senin. Itu batas golden time,” ujar Nanang.

    Ia menambahkan, hingga memasuki hari keempat pencarian belum ada penambahan korban yang berhasil ditemukan. Karena itu, asesmen terakhir ini akan menentukan langkah teknis berikutnya, termasuk penggunaan alat berat.

    “Hasil assessment terakhir baru akan diputuskan, apakah menggunakan alat berat atau tidak,” jelasnya.

    Pantauan beritajatim.com di lokasi menunjukkan lima unit alat berat sudah terparkir di sekitar area Ponpes Al Khoziny, menunggu keputusan resmi tim.

    Alat Berat siaga di PP Al Khoziny Buduran Sidoarjo

    Data sementara dari Tim SAR Gabungan mencatat hingga Kamis (2/10/2025) terdapat 108 korban dalam tragedi ini. Dari jumlah tersebut, 18 orang berhasil dievakuasi, lima di antaranya meninggal dunia. Sementara sisanya mampu menyelamatkan diri sendiri.

    Namun, hingga kini diperkirakan masih ada puluhan korban yang terjebak di bawah reruntuhan, sehingga keputusan penggunaan alat berat menjadi krusial dalam upaya evakuasi lanjutan. (rma/ted)

     

  • Basarnas Pertimbangkan Pakai Alat Berat Ambruknya PP Al Khoziny Sidoarjo

    Basarnas Pertimbangkan Pakai Alat Berat Ambruknya PP Al Khoziny Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Memasuki hari keempat pasca runtuhnya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, tim SAR gabungan mulai mempertimbangkan penggunaan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi korban.

    Rapat koordinasi digelar Kamis (2/10/2025) pagi guna menentukan langkah teknis yang akan ditempuh.

    Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa upaya pencarian sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari belum menunjukkan hasil signifikan.

    Berbagai metode pencarian, mulai dari komunikasi verbal hingga penggunaan sound detector, tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.

    “Sampai dini hari, tim tidak mendapatkan respon tanda kehidupan dari korban. Untuk itu, kami siapkan opsi penggunaan alat berat, meski saat ini pencarian masih dilakukan manual sampai golden time berakhir,” ujar Nanang, Kamis (2/10/2025).

    Nanang menegaskan, keputusan penggunaan alat berat tidak bisa diambil sepihak. Pihaknya tetap melibatkan berbagai stakeholder, termasuk keluarga korban, sebelum langkah tersebut diputuskan. Menurutnya, rapat lanjutan akan digelar untuk menyelaraskan teknis evakuasi agar tetap mengedepankan keselamatan.

    “Sikap kehati-hatian dalam proses evakuasi juga diutamakan. Kami tetap prioritaskan keselamatan tim di lapangan, sekaligus menghormati keberadaan korban yang masih ada di dalam reruntuhan,” tambahnya.

    Hingga Kamis pagi, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta para relawan masih berfokus pada pencarian manual dengan mengandalkan pengamatan visual dan pendeteksian di titik-titik rawan.

    Sementara itu, suasana di posko gabungan tampak dipenuhi keluarga korban yang dengan penuh harap menunggu kabar terbaru dari tim penyelamat.

    Tragedi runtuhnya bangunan Ponpes Al-Khoziny masih menyisakan duka mendalam. Meski upaya evakuasi sudah memasuki hari keempat, tim gabungan menegaskan tidak akan mengendurkan semangat pencarian hingga seluruh korban berhasil dievakuasi. (ted)

  • Petugas Damkarla Gresik Evakuasi Penjual Buah Keliling yang Meningggal di Selokan Air

    Petugas Damkarla Gresik Evakuasi Penjual Buah Keliling yang Meningggal di Selokan Air

    Gresik (beritajatim.com)- Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik, mengevakuasi penjual buah keliling yang meninggal dunia saat buang air kecil di dalam selokan air yang cukup besar di Jalan RA.Kartini.

    Korban yang belum diketaui identitasnya mengendarai motor Honda Supra L 5884 BE. Ciri-ciri lainnya korban memakai baju hitam lengan panjang,
    celana kain panjang berwarna biru. Kemudian kulit sawo matang, rambut cepak, usia diperkirakan lebih 50 tahun.

    Kejadian korban tanpa identitas itu bermula pengguna jalan sedang melintas. Tiba-tiba ada orang di dalam selokan air sudah tak bernyawa. Selanjutnya, dilaporkan ke Polsek Kebomas. Mendapat laporan mengevakuasi jenazah di dalam selokan.

    Sembilan personil Damkarla Gresik bergegas ke lokasi. Setelah dievakusi jenazah korban langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Ibnu Sina.

    Kepala Damkarla Gresik Suyono membenarkan anggotanya diminta mengevakuasi korban di dalam selokan air yang cukup besar dan dalam.

    “Kejadiannya pukul 07.00 wib dan sudah selesai dievakuasi lalu dibawa ke RSUD Ibnu Sina guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut dari petugas kepolisian karena tanpa identitas,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

    Evakuasi korban tanpa identitas ini sempat menjadi tontonan warga karena lokasinya di jalan utama dan bersamaan dengan aktivitas masyarakat menjalankan rutinitas.

    Terkait dengan ini, Kapolsek Kebomas Kompol Gatot sudah memerintahkan anggotanya mencari asal usul korban berasal darimana. Pasalnya, saat ditemukan tak bernyawa tidak mengantongi identitas hanya milik korban yang dipakai berjualan buah.

    “Motor milik korban sudah kami amankan di Mapolsek Kebomas,” pungkasnya.[dny/aje]

  • Sterilisasi Area Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Mulai Dilakukan, 66 Santri Masih Dalam Pencarian

    Sterilisasi Area Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Mulai Dilakukan, 66 Santri Masih Dalam Pencarian

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sterilisasi area di halaman Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran, mulai dilakukan oleh petugas Kamis (2/10/2025). Area yang biasanya dibuat wali santri dan masyarakat yang memantau jalannya evakuasi dari sisi timur pesantren, kini sudah sepi.

    Tidak ada konsentrasi massa maupun kelompok wali santri yang seperti tiga hari sebelumnya bergerombol, kini sudah tidak diperbolehkan. Area sisi timur pesantren sejarak 50 meter sudah dipasang garis pembatas atau larangan masuk. “Tidak boleh masuk mas,” cegah petugas.

    Pantauan di lapangan mobil truk crane berwarna biru terlihat memasuki area pesantren masuk melalui pintu masuk sebelah timur. Sejumlah petugas gabungan mulai dari Tim Basarnas, TNI, Polri dan relawan bersiaga di depan kantor pesantren.

    Konon hari keempat ini akan dilakukan evakuasi reruntuhan bangunan tiga lantai yang terdiri dari lantai dasar tempat ibadah, lantai dua tempat pertemuan diskusi santri dan lantai tiga atap penutup lantai dua yang roboh Senin (29/9/2025) lalu.

    Seperti diketahui, dalam musibah robohnya bangunan tiga lantai di Lembaga Pesantren Al Khoziny, ada sejumlah nama yang belum diketemukan oleh para wali santri. Sejumlah santri yang belum ditemukan sebanyak 66 santri.

    Berikut daftar nama korban dalam pencarian.

    1. Abdul Halim b. Subaidi

    2. Abdullah As-syadid b. Sulahak Syafi’i

    3. Ach Fathonil Abil Falaf b. H. Mustofa

    4. Ach. Haikal Alfath b. Moh. Soleh

    5. Ach. Ramzi Fariki b. Moh. Sahri

    6. Achmad Alby Fahri b. Moch Nawari

    7. Achmad Ghiffary Haekal Nur b. Abdul Aziz

    8. Achmad Suwaifi b. Moh. Solehuddin Ab

    9. Afifuddin Zarkasi b. Abd. Rahman Qurnadi

    10. Ahmad Rijalu Haq b. Sulaiman Makki

    11. Ainun Yaqin b. Ma’mun

    12. Alfath Cakra Buana b. Abdul Hannan S.pd

    13. Arga Witrison b. Agus

    14. Arif Afandi b. Ahmad Iksan

    15. Daul Milal b. Achmad Rofik

    16. Fairuz Shirojuddin b. Sukirman

    17. Farhan b. Moh. Sam’an

    18. Firman Noor b. Rofiq Akbar

    19. Ibnu Fairuz b. Sayyidi Rifai

    20. Imam Junaidi b. Hoirussoleh

    21. Irham Ghifari b. Moh. Faisol

    22. Khafa Ahmad Maulana b. Ali Arifin

    23. Khoirul Muttaqin b. Syafrim Toja

    24. M Maulidy Hasany Kamil b. H. Ab. Wahed Hasyim

    25. M. Ali Rahbini b. Mahrus

    26. M. Azam Alby Alfa Himam b. Abd. Kholiq

    27. M. Ghifari Chasbi b. A. Muhdlori

    28. M. Muhfi Alfian b. Andri Wilis

    29. Moch Adam Fidiansyah b. Widi Hidayat

    30. Moch. Ali Sirojuddin b. Moch Ma’uf

    31. Moch. Defa Sharifuddin b. Hudlori

    32. Mochammad Haikal Ridwan b. Imron

    33. Moh. Alfin Mutawakkil Allahillah b. Abdul Wachid, M.ag.

    34. Moh. Dafin b. Hoiri

    35. Moh. Rizki Maulana Saputra b. Moh. Arifudin Wibowo

    36. Moh. Royhan Mustafa b. Moh Syukur

    37. Moh. Toni Afandi b. Moh. Halil

    38. Moh. Ubaidillah b. Moh. Bahri

    39. Mohamad Azis Pratama Yudistira b. Walyudi

    40. Mohammad Abdul Rohman Nafis b. Juwari

    41. Mohammad Fajri Ali b. Moh. Ali

    42. Muhammad Anas Fahmi b. Saputro

    43. Muhammad Azam Habibi b. Lutfi Andik

    44. Muhammad Ikill Ibrohim Al Aqil b. Ainun Naim Ibysa

    45. Muhammad Nasi Hudin b. Safa’i

    46. Muhammad Raihan Jamil b. Abdullah

    47. Muhammad Reza Syfai Akbar b. Muhammad Sai

    48. Muhammad Ridwan Sahari b. Abd. Sakkar

    49. Muhammad Ubaydillah b. M. Moslehuddin

    50. Muhammad Wahyudi b. Samsul Hadi

    51. Nuruddin b. Moh Sobir

    52. Rah Catur Okta Mulya Pamungkas b. Muhyono

    53. Raihan Rafa Aldiyansyah b. Moh. Tollip

    54. Safiuddin b. Sapa’i

    55. Sholihan b. Moh. Syamsul Arifin

    56. Sulaiman Hadi b. Achmad Rosyid

    57. Syaifur Rosi Abdillah b. Idrus

    58. Syamsul Arifin b. Adnan Sholeh

    59. Syehlendra Haical Raka Aditya b. Abdul Hawi

    60. Taufan Saputra Dewa b. Mastuki

    61. Ubay Dinhai Azkal Askia b. Muhyidin

    62. Virgawan Narendra Sugiarto b. Sugiarto

    63. Wasiur Rohip b. Moh. Sarip

    64. Zaky b. Yusuf

    65. Abdul Fattah b. Suhaimi, S.Ag

    66. Moch. Agus Ubaidillah b. Achmad Faiq

    Berikut nama korban yang meninggal dunia akibat bangunan roboh di Lembaga Pesantren Al Khoziny

    1. Maulana Alfian Ibrahim (13) Pabean Cantian, Surabaya

    2. Mochammad Mashudulhag asal Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya

    3. Muhammad Soleh Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung

    4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), warga Putat Jaya Surabaya

    5. M. Agus Ubaidillah Morokrembangan Surabaya. [isa/aje]

  • Terapi Kanker dengan Limbah Tembakau Berbuah Penghargaan Internasional untuk Universitas Jember

    Terapi Kanker dengan Limbah Tembakau Berbuah Penghargaan Internasional untuk Universitas Jember

    Jember (beritajatim.com) – Tiga orang mahasiswa Universitas Jember di Kabupaten Jember, Jawa Timur, diganjar dua penghargaan internasional, berkat inovasi pemggunaan limbah tembakau untuk terapi kanker tiroid.

    Darryl Akeyla Rachman (Jurusan Teknik Kimia), Emeralda Fatima Zahra (Pendidikan Dokter), dan Annisa Nurul Hamidah (Pendidikan Dokter), diganjar Bronze Medal dan Favorite Paper, dalam ajang bergengsi International Student Competition (ISC) 2025 di Auditorium Universitas Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 5-8 September 2025.

    Inovasi itu dituangkan dalam makalah berjudul “Tobacco Wood Pulp as Lignocellulosic Waste-Derived Polydopamine Nanoparticles for Biomass-Based Genistein Delivery via PEP-1 Specific IL-13alpha2 in Multiplatform Therapy of Radioiodine-Refractory Anaplastic Thyroid Carcinoma”.

    “Ide kami adalah pembuatan pabrik dopamine dari limbah batang tembakau yang digunakan sebagai agen nanopartikel untuk membantu transportasi gen pada terapi penderita kanker tiroid,” kata Darryl, sebagaimana dlansir Humas Universitas Jember, Rabu (1/10/2025).

    Kompetisi ini diikuti sejumlah negara negara, antara lain Malaysia, Thailand, Sierra Leone, dan Gambia. Trio mahasiswa Unej ini hanya kalah dengan Universitas Pertahanan RI yang meraih juara pertama dan Chiang Mai University, Thailand, di posisi kedua.

    Kemenangan ini diharapkan dapat memperkuat citra bahwa solusi untuk masalah kesehatan global bisa datang dari sumber yang tak terduga, seperti limbah pertanian. Semakin banyak penelitian yang menjembatani disiplin ilmu yang berbeda untuk menciptakan inovasi berkelanjutan yang tidak hanya canggih, tetapi juga efisien dan ramah lingkungan. [wir]

  • Santri Lumajang Diberi Minum Cairan HCL Oleh Temannya, Kasus Belum Dilaporkan Polisi

    Santri Lumajang Diberi Minum Cairan HCL Oleh Temannya, Kasus Belum Dilaporkan Polisi

    Lumajang (beritajatim.com) – Kasus santri di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang diduga sengaja diberi temannya minum larutan Hydrochloric Acid (HCL) belum dilaporkan ke polisi oleh keluarga korban.

    Sebelumnya, seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Asy-Syarifiy 01 Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh bernama Dewangga Naufal Al Yusan menderita penyumbang saluran pencernaan setelah meminum larutan HCL yang diberi temannya pada 10 Juli 2025.

    Terhitung sejak awal kejadian, sudah tiga bulan lamanya Dewangga harus menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit hingga akhirnya sekarang dirawat mandiri oleh keluarga.

    Saat ini, untuk makan sehari-hari Dewangga harus disuntikkan susu khusus melalui selang di bagian perut sebagai pengganti nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

    Ibu Dewangga, Ratna Purwati mengatakan, laporan ke polisi belum dilakukan sejak peristiwa nahas yang hampir merenggut nyawa putranya terjadi.

    Hal ini lantaran karena masih direpotkan dengan proses merawat putranya seorang diri. Sedangkan, suaminya juga disibukkan dengan harus bekerja untuk membiayai proses pengobatan.

    “Mboten (nggak membuat laporan, Red), ini kondisi saya di sana (rumah sakit) jaga anak sendirian,” terang Ratna, Rabu (1/10/2025).

    Menurutnya, alasan lain belum membuat laporan ke polisi atas kasus yang menimpa Dewangga lantaran sang suami juga sibuk bekerja sebagai buruh pabrik kayu.

    Ratna mengaku, penghasilan keluarga hanya berasal dari sang suami lantaran dirinya hanya seorang ibu rumah tangga.

    “Penghasilan cuma dari itu saja (pekerjaan suami), terus kalau mau laporan-laporan itu kan harus sering libur takut ada pemecatan, terus BPJS-nya nanti gimana, kan enggak jalan kalau ayahnya dipecat,” tambah Ratna.

    Di sisi lain, Ratna juga menyebut pihak Ponpes Asy-Syarifiy 01 tempat Dewangga bersekolah masih ikut bertanggungjawab atas musibah yang dialami putranya. Sehingga, keluarga merasa terus didampingi.

    “Terus pihak pondok ikut bertanggungjawab untuk masalah biaya,” ucap Ratna singkat.

    Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro menjelaskan, pihaknya belum menerima laporan dari pihak manapun terkait musibah yang menimpa Dewangga.

    Diakui, Kepolisian Resort (Polres) Lumajang belum bisa melakukan proses penyelidikan terkait kasus tersebut selama belum ada laporan resmi yang masuk.

    “Jadi, sampai hari ini belum ada laporan baik dari keluarga maupun pondok, jadi kami juga belum bisa bergerak terkait kasus ini,” ungkap Untoro. (has/but)

  • Puting Beliung Sambar Dinding Rumah Warga di Tulungagung Hingga Roboh

    Puting Beliung Sambar Dinding Rumah Warga di Tulungagung Hingga Roboh

    Tulungagung (beritajatim.com) – Dinding rumah milik Sunarti (65) warga Desa Doroampel, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung roboh terkena terjangan angin puting beliung. Dinding ruang keluarga tersebut roboh ke dalam rumah dan menimpa korban yang sedang berada di dalam.

    Beruntung korban selamat dan hanya mengalami luka ringan saja. Untuk sementara korban akan mengungsi ke rumah salah seorang anaknya, hingga proses perbaikan selesai dilakukan.

    Sunarti mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu korban sedang berada di rumah bersama cucunya. Tiba-tiba angin kencang terjadi bersamaan dengan hujan dan menyebabkan bangunan dinding bagian ruang keluarga roboh. Korban tertimpa dinding tersebut dan mengalami luka ringan pada bagian kaki.

    “Pintu terbuka terkena angin dan dinding langsung roboh, saat itu sedang berada di dalam bersama cucu,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).

    Tak hanya merusak dinding, bagian atap berupa genteng dan asbes juga hilang terkena angin. Akses listrik di rumah tersebut mati akibat bencana ini. Pihak BPBD yang datang ke lokasi kejadian memberi bantuan berupa sembako dan terpal untuk menutup bagian dinding yang roboh tersebut.

    Untuk sementara Sunarti berencana mengungsi ke rumah salah seorang anaknya. “Nanti ya mengungsi dulu karena tidak ada listrik juga,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolsek Sumbergempol, Iptu M Anshori mengatakan bencana angin puting beliung ini terjadi di 3 desa. Yakni Desa Doroampel, Tambakrejo dan Junjung. Hingga saat ini proses pendataan masih berlangsung.

    Diperkirakan jumlah bangunan yang terdampak bencana ini mencapai 50 an. “Rata-rata kerusakannya bagian atap genting dan asbes, kalau dinding rumah yang roboh ada satu di Desa Doroampel,” pungkasnya. [nm]