Category: Beritajatim.com Regional

  • Pengendara Motor Tertabrak Truk Trailer di Ngawi, Meninggal Seketika

    Pengendara Motor Tertabrak Truk Trailer di Ngawi, Meninggal Seketika

    Ngawi (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis kembali terjadi di jalur utama Ngawi–Solo. Seorang pengendara sepeda motor bernama Samijan (59), warga Desa Pacinan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, tewas seketika setelah tertabrak truk trailer bermuatan puluhan motor baru, Jumat (3/10/2025) sore.

    Insiden maut itu berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB di Jalan Raya Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi. Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan, yakni sepeda motor korban, sebuah mobil yang terparkir di bahu jalan, serta truk trailer yang dikemudikan Sukarno (68), warga Pati, Jawa Tengah.

    Menurut keterangan polisi, peristiwa bermula saat korban diduga berusaha mendahului truk dari sisi kiri. Namun nahas, sepeda motor yang dikendarainya lebih dulu menabrak mobil parkir milik Sukirno (44), warga Bojonegoro. Benturan itu membuat korban terjatuh ke lajur kanan dan masuk ke kolong truk trailer hingga terlindas.

    Kepala Desa Puhti, Agus Purwanto, yang berada di lokasi mengatakan korban ditemukan sudah berada di bawah truk. “Saat saya datang, korban sudah di kolong truk. Lalu truk dimundurkan. Diduga sebelumnya korban menabrak mobil parkir di bahu jalan,” ujarnya.

    Sementara itu, sopir truk trailer, Sukarno, mengaku baru menyadari insiden setelah kendaraannya terasa berat. “Saya lihat ada truk lain belok ke kanan. Tiba-tiba kendaraan saya terasa berat, ternyata sudah melindas orang. Mungkin korban menabrak mobil parkir lebih dulu,” katanya.

    Kanit Gakkum, Ipda Agus Harianto, membenarkan kejadian tersebut. “Korban berusaha mendahului dari sebelah kiri, menabrak mobil parkir, lalu jatuh ke lajur kanan dan terlindas truk trailer,” jelasnya.

    Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD dr. Soeroto Ngawi untuk divisum. Sementara itu, tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan di kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. Polisi juga meminta keterangan dari sopir truk trailer serta pemilik mobil yang terparkir.

    Peristiwa ini sempat membuat arus lalu lintas di jalur utama Ngawi–Solo menuju Surabaya tersendat cukup lama sebelum akhirnya kembali lancar setelah evakuasi selesai. [fiq/but]

  • Gernas Ayo Mondok Peringati Hari Santri di Ponorogo, Bupati Sugiri Dukung Penuh

    Gernas Ayo Mondok Peringati Hari Santri di Ponorogo, Bupati Sugiri Dukung Penuh

    Surabaya (beritajatim.com) – Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok akan menggelar peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober yang dipusatkan di Kabupaten Ponorogo. Sejumlah pengurus bahkan sudah bertamu ke Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko dan Wabup Lisdyarita.

    Mereka di antaranya Ketua Umum KH Luqman Harist Dimyathi alias Gus Luqman (Ponpes Tremas Pacitan), Sekjen KH Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans, dan Ketua Ning Eva Munifah Djazilah (Ponpes Al Falah Ploso Kediri).

    Gus Luqman menuturkan, soal pemilihan lokasi peringatan HSN 2025 di Ponorogo, karena kabupaten berjuluk Kota Reog tersebut punya peradaban tua terkait pesantren.

    “Kita tahu Ponpes Gebang Tinatar, Si Mbah Kiai Muhammad Besari, kemudian diteruskan termasuk yang masyhur waktu itu Kiai Hasan Besari. Tentu ini, pesantren di Ponorogo, yang di buku Milal Bizawie disebutkan jejaring pesantren ketiga di Nusantara,” katanya, Jumat (3/10/2025).

    Karena itu, tandas Gus Luqman, Gernas Ayo Mondok memilih memperingati HSN 2025 di Ponorogo sembari mengadakan acara halaqoh di Ponpes Darul Huda Mayak.

    “Dan satu lagi, ada ikonik Reog Ponorogo yang sudah diakui UNESCO. Mimpi kami pesantren juga bisa diakui UNESCO,” ucapnya.

    Gus Hans menambahkan, untuk mewujudkan pesantren diakui UNESCO pihaknya akan perkuat dasarnya untuk meyakinkan pada publik, bahwa hubungan antara pesantren dan budaya sangat kuat di Ponorogo.

    “Culture-nya ada bahkan 300 tahun sebelum ini sudah kuat. Maka kita tunjukan pada publik bahwa pesantren bukanlah lembaga yang baru, tetapi sudah ada sebelum Indonesia merdeka,” terang Gus Hans.

    “Kita tunjukan pada publik semuanya, dreaming kita bagaimana meyakinkan pada publik, bahwa pesantren ini sudah teruji di dalam membangun karakter bangsa ini,” sambungnya.

    Mengenai rangkaian peringatan HSN 2025 di Ponorogo, Gus Hans menjelaskan di antaranya launching GAM Media Network, yakni jaringan media pesantren di Indonesia yang akan menjadi satu dalam membuat kekuatan mengenai pesantren.

    Lalu penayangan peserta lomba Pesantrenku Keren dalam membuat konten di Instagram, ditayangkan perdana di Ponorogo.

    “Mudah-mudahan bisa disambut baik masyarakat Ponorogo. Ini bisa menjadi jariyah bagi masyarakat Ponorogo untuk perkembangan dan sejarah pesantren di Indonesia,” ujarnya.

    Sementara itu Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mendukung penuh rencana Gernas Ayo Mondok. Kang Giri — sapaan akrabnya — sepakat bahwa keberadaan pesantren memiliki keistimewaan. Tidak hanya mengajarkan ilmu agama, juga membentuk karakter melalui keteladanan para kiai.

    “Gerakan Ayo Mondok ini sangat bagus. Pesantren tidak hanya mengajarkan ngaji, tetapi juga mentransfer karakter melalui keteladanan para kiai. Hal ini jarang ditemukan di dunia mana pun,” pungkasnya. (tok/but)

  • Gudang Rokok di Pamekasan Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar

    Gudang Rokok di Pamekasan Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebuah bangunan gudang rokok milik Hamili di Dusun Daleman Tengah, Desa Sokalelah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, ludes dilalap si jago merah, Jum’at (3/10/2025).

    Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 4:30 WIB, kebakaran melalap gudang khususnya pada bagian penyimpanan rokok. Bahkan akibat peristiwa tersebut, kerugian ditaksir sekitar Rp 1 miliar lebih.

    “Kebakaran pertama kali diketahui ketika ada asap muncul dari atap bagian sebelah gudang, ketika itu kami bersama warga sekitar mengecek ke dalam gudang, dan ternyata api sudah membakar ruang penyimpanan rokok,” kata Satpam Gudang, Dani.

    Bahkan dirinya mengaku tidak mengetahui asal muasal api yang membakar gudang penyimpanan rokok, sebab saat kejadian dirinya berada di pos yang berada di sisi utara dari lokasi kejadian. “Kami tidak sadar jika ada kebakaran, tiba-tiba muncul asap dari atap bagian selatan gudang,” ungkapnya.

    Mengetahui peristiwa tersebut, pemilik gudang Hamili segera menghubungi tim pemadam kebakaran (damkar), serta terus bahu membahu bersama warga dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

    Setibanya di lokasi, tim damkar langsung beraksi memadamkan api sekaligus melakukan pendinginan hingga akhirnya api berhasil dipadamkan secara menyeluruh. Sekalipun kondisi bangunan hangus tidak tersisa.

    Sementara Kapolsek Kadur, AKP Wahyu Dwi Purnomo menyampaikan kebakaran tersebut terjadi diduga akibat arus pendek listrik. “Dugaan sementara penyebab kebakaran akibat arus pendek listrik,” jelasnya, singkat.

    “Atas kejadian ini, korban (pemilik gudang) mengalami kerugian materil sekitar Rp 1 miliar. Dan untuk korban jiwa nihil,” pungkasnya. [pin/but]

  • Jenazah Mulai Rusak, Tim DVI Pusdokkes Polri Bantu Identifikasi Korban Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo

    Jenazah Mulai Rusak, Tim DVI Pusdokkes Polri Bantu Identifikasi Korban Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo

    Surabaya (beritajatim.con) – Kondisi korban jenasah yang mulai rusak menyulitkan tim untuk melakukan identifikasi. Untuk itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Pusdokkes Polri diterjunkan ke Jawa Timur untuk membantu proses identifikasi jenazah korban yang saat ini berada di RS Bhayangkara Polda Jatim.

    Kedatangan tim ini bertujuan untuk mempercepat identifikasi korban, terutama karena kondisi jenazah yang semakin memburuk.

    Kombes Pol Wahyu Hidajati, Kabid DVI Pusdokkes Polri, menyatakan bahwa timnya hadir untuk memberikan asistensi dan dukungan kepada Polda Jatim. “Kami yakin Polda Jatim mampu melaksanakan tugas ini dengan baik, mengingat fasilitas dan sumber daya manusia yang dikerahkan sangat memadai. Namun, kami dari Mabes tetap memberikan dukungan moral, peralatan, serta berbagi ilmu,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).

    Saat ini, terdapat delapan jenazah di RS Bhayangkara Polda Jatim yang belum berhasil diidentifikasi. Hidajati menjelaskan bahwa proses pengumpulan DNA dan data pembanding masih terus dilakukan. “Kami sedang mengumpulkan DNA dan data-data pembanding. Kami juga berharap ada foto-foto khas dari anak-anak yang dilaporkan hilang. Kami mohon keluarga untuk bersabar,” tambahnya.

    Langkah terakhir yang akan diambil adalah pengambilan sampel DNA dari keluarga dan jenazah untuk diperiksa. “Jika hasil DNA cocok, maka identifikasi tidak terbantahkan lagi. Kami terus berkejaran dengan waktu karena kondisi jenazah yang semakin membusuk,” tegasnya.

    Menurut data dari posko, terdapat 62 laporan orang hilang yang telah dikumpulkan oleh tim, sementara informasi dari pondok pesantren menyebutkan ada 66 santri yang dilaporkan hilang. Namun, pihak kepolisian masih menunggu kepastian laporan tersebut.

    Kedelapan jenazah yang berada di RS Bhayangkara Polda Jatim diperkirakan berusia antara 12 hingga 15 tahun. Hidajati menjelaskan bahwa identifikasi melalui sidik jari sulit dilakukan karena kondisi jari yang sudah rusak akibat pembusukan. Selain itu, pertumbuhan gigi yang relatif sama pada usia tersebut juga menyulitkan identifikasi melalui gigi.

    “Dari segi pakaian, karena ini anak pondok, seragamnya putih semua saat salat asar. Mereka juga memakai sarung. Tidak ada identitas khusus seperti nama di baju,” jelas Hidajati.

    Ciri-ciri khusus seperti tahi lalat, tato, tanda lahir, atau cacat juga belum dilaporkan oleh pihak keluarga, atau belum ditemukan pada jenazah. Tim DVI terus berupaya mengumpulkan informasi dan data pembanding untuk mempercepat proses identifikasi. Seperti diketahui, hingga Jumat (3/10/2025) petang ini, sudah delapan jenazah yang tiba di RS Bhayangkara Surabaya.

    Meski begitu, pihak kepolisian mengimbau keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor dan memberikan informasi detail mengenai ciri-ciri khusus yang mungkin dapat membantu proses identifikasi. [uci/ian]

  • Freeport Turunkan Tim Penyelamat Lengkap Peralatan Canggih ke Ponpes Al-Khoziny

    Freeport Turunkan Tim Penyelamat Lengkap Peralatan Canggih ke Ponpes Al-Khoziny

    Gresik (beritajatim.com)- Perusahaan smelter single line terbesar PT Freeport Indonesia (PTFI) mengirim 10 personel terlatih dalam penanganan penyelamatan korban akibat runtuhnya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo.

    Tim yang diterjunkan dilengkapi dengan berbagai peralatan teknis seperti combi tools, lifting bag, circular saw, respirator, alat bantu pernapasan mandiri SCBA, dan alat ekstrikasi untuk mendukung operasi di medan yang berisiko.

    Semua personel itu telah bergabung dengan 1.300 personel dari 65 instansi, termasuk Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan berbagai organisasi.

    Wakil Kepala Teknik Tambang PTFI Sony Suryanto mengatakan pihaknya mengerahkan tim tanggap darurat untuk mendukung operasi penyelamatan korban.

    “Kehadiran kami untuk mendukung pemerintah dan masyarakat dalam keadaan darurat, serta kepedulian dan kebersamaan dalam misi kemanusiaan,” katanya, Jumat (4/10/2025).

    Lebih lanjut Sony menuturkan, dalam operasi penyelamatan korban ini, tim yang dikerahkan bekerja secara bergantian setiap empat jam untuk menjaga stamina para personel.

    “Kami akan terus memantau perkembangan situasi, berkoordinasi dengan Basarnas dan instansi terkait, serta siap memberikan dukungan lanjutan sesuai kebutuhan,” tuturnya.

    Sebagai informasi, sampai hari kelima tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 23 santri yang terjebak di dalam reruntuhan dari 113 orang. Dari jumlah ini 10 di antaranya meninggal dunia, sementara 103 orang lainnya selamat. [dny/ian]

  • Korban Meninggal Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jadi 13 Orang, Pencarian Terus Berlanjut

    Korban Meninggal Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jadi 13 Orang, Pencarian Terus Berlanjut

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Korban ditemukan meninggal dunia akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo bertambah menjadi tiga belas orang sampai Jumat malam, (3/10/2025).

    Korban ke-13 ini ditemukan Tim SAR pada pencarian hari kelima secara berurutan hingga. Sehingga total pencarian hari ini petugas berhasil mengevakuasi delapan korban meninggal, dengan rincian lima ditemukan waktu siang dan tiga saat petang.

    Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, sekaligus On Scene Commander (OSC) atau Komandan Lapangan mengatakan bahwa, tambahan korban siang tadi ditemukan pada pukul 17.15 WIB hingga 17.30 WIB sebanyak tiga korban.

    “Sore hari ini tadi secara beruntun pada pukul 17.15 WIB ditemukan satu korban lagi. Kemudian pada 17.20 WIB ditemukan satu korban lagi dan pada pukul 17.30 WIB tadi ditemukan satu korban lagi. Jadi update untuk sore hari ini ditemukan tambahan tiga lagi. Jadi total pada hari ini ditemukan delapan korban,” kata Nanang di Posko Pencarian, Jumat (3/10/2025).

    Nanang menjelaskan bertambahnya tiga korban meninggal hari ini menambah catatan penemuan korban akibat reruntuhan. Dari semula 113 menjadi 116, dengan ketegori 13 korban meninggal dunia.

    “Sehingga total yang yang sudah terevakuasi adalah 116 ya. 13 yang kondisi meninggal dunia,” urainya.

    Dia menambahkan, para korban meninggal dunia kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi. Sedangkan untuk proses pencarian korban lain masih terus dilakukan.

    “Korban tadi langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara,” ucapnya.

    Seperti diketahui, runtuhnya bangunan tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo yang menimbulkan korban jiwa, itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore.

    Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri yang sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

    Berdasarkan data sementara Tim SAR Gabungan hingga Jumat (3/10/2025), tercatat total 116 orang menjadi korban dalam insiden memilukan tersebut. Rinciannya, 26 korban dievakuasi petugas dengan 13 di antaranya meninggal dunia, sedangkan sisanya berhasil menyelamatkan diri secara mandiri.

    Meskipun demikian, diperkirakan hingga hari ini, masih ada puluhan korban yang dilaporkan hilang yang kemungkinan berada di bawah reruntuhan sebanyak 50 orang. (rma/ian)

  • Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny Runtuh Ditarget Selesai Minggu

    Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny Runtuh Ditarget Selesai Minggu

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Proses pemindahan struktur runtuhan bangunan dan pencarian korban di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ditargetkan selesai paling lambat pada hari Minggu (5/10/2025).

    Hingga saat ini, pemindahan dan pembersihan puing sudah mencapai sekitar 50 persen. Untuk mempercepat penyelesaian, Tim SAR Gabungan akan mengandalkan strategi pencarian 24 jam tanpa henti selama dua hari ke depan.

    “Untuk pengangkatan material ini kalau dilihat dari kemarin sudah dua hari ini baru 50 persen. Kalau kami lihat dari perhitungan secara matematis, tentunya mungkin (selesai) sampai hari sore besok, atau hari Minggu,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, sekaligus On Scene Commander (OSC) atau Komandan Lapangan, Jumat (3/10/2025).

    Nanang menjelaskan bahwa, ada dua teknis pencarian sekaligus pemindahan struktur bangunan runtuh di lokasi tersebut. Di antaranya adalah dengan menggunakan alat berat, seperti Crane dan Eskavator, satu teknis lain adalah dengan penyisiran korban.

    “Yang alat berat itu di antara sektor A1 sama A4. Itu yang menggunakan alat berat. Kemudian yang ada korbannya dievakuasi itu, ada di A2 mendekati A3,” urai Nanang.

    Ia juga menambahkan, meskipun teknis penyisiran dilakukan bersamaan dengan beroperasinya alat berat, petugaa tetap dalam kondisi safety. Dia bilang, apabila terpantau tidak aman maka penyisiran berhenti.

    “Kami (penyisiran) di sisi sebaliknya, menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.Dan kami harus memastikan sekali bahwa di situ posisinya safety. Dan apa bila itu kemudian tidak memungkinkan kami akan berhenti,” ucap dia.

    Seperti diketahui, runtuhnya bangunan tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo yang menimbulkan korban jiwa, itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore.

    Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri yang sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

    Berdasarkan data sementara Tim SAR Gabungan hingga Jumat (3/10/2025), tercatat total 113 orang menjadi korban dalam insiden memilukan tersebut. Rinciannya, 23 korban dievakuasi petugas dengan 10 di antaranya meninggal dunia, sedangkan sisanya berhasil menyelamatkan diri secara mandiri.

    Meskipun demikian, diperkirakan hingga hari ini, masih ada puluhan korban yang dilaporkan hilang yang kemungkinan berada di bawah reruntuhan sebanyak 53 orang. (rma/but)

  • Lihat Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Kapolda Jatim: yang Utama Masalah Kemanusiaannya Dulu

    Lihat Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Kapolda Jatim: yang Utama Masalah Kemanusiaannya Dulu

    Surabaya (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, menyatakan bahwa kepolisian akan memprioritaskan upaya kemanusiaan dan penyelamatan korban runtuhnya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo sebelum melakukan peninjauan masalah hukum.

    Hal itu dikatakan Irjen Pol Nanang di sela-sela kunjungannya meninjau kondisi bangunan persantren yang runtuh dan pencarian korban, hari Jumat sore (3/10/2025).

    “Ini lah yang harus kita lihat nanti. Tapi yang jelas tetap nanti akan melakukan kegiatan proses, tapi yang utama sekarang ini adalah masalah kemanusiaannya dulu,” kata Irjen Pol Nanang di kompleks Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jumat (3/10/2025).

    Irjen Pol Nanang juga menjelaskan, dalam proses pemeriksaan hukum nantinya akan melibatkan ahli dari bidang kontruksi. Agar informasi penggalian data tersebut valid dan saintifik.

    “Indikasi awal (penyebab runtuh) ya nanti dari teman-teman ahli yang bisa menjelaskan. Jadi nanti kalau sudah ada penjelasan itu kan lebih valid karena dengan saintis ya,” ucapnya.

    Seperti diketahui, runtuhnya bangunan tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo yang menimbulkan korban jiwa, itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore.

    Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri yang sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

    Berdasarkan data sementara Tim SAR Gabungan hingga Jumat (3/10/2025), tercatat total 114 orang menjadi korban dalam insiden memilukan tersebut. Rinciannya, 23 korban dievakuasi petugas dengan 10 di antaranya meninggal dunia, sedangkan sisanya berhasil menyelamatkan diri secara mandiri.

    Meskipun demikian, diperkirakan hingga hari ini, masih ada puluhan korban yang dilaporkan hilang yang kemungkinan berada di bawah reruntuhan sebanyak 53 orang. (rma/ted)

  • Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny Jadi 10 Orang, Tim SAR Masih Cari 53 Hilang

    Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny Jadi 10 Orang, Tim SAR Masih Cari 53 Hilang

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jumlah korban meninggal akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kembali bertambah. Hingga Jumat sore (3/10/2025), Tim SAR menemukan korban ke-10 dari reruntuhan bangunan tiga lantai tersebut.

    Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, yang juga bertugas sebagai On Scene Commander (OSC), menyampaikan bahwa korban ditemukan pukul 14.00 WIB di area A2 dekat tempat wudhu. “Terakhir tadi pada pukul 14.00 WIB juga ditemukan korban kelima. Sehingga total semua pada hari ini adalah korban ditemukan lima orang dan semua dalam kondisi meninggal dunia,” kata Nanang di Posko Pencarian.

    Ia menjelaskan, hingga hari kelima pencarian, total korban yang tercatat dalam insiden ini mencapai 113 orang. Dari jumlah tersebut, 23 berhasil dievakuasi petugas, 10 di antaranya meninggal dunia, sementara 103 orang lainnya selamat.

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan proses pencarian masih dilakukan 24 jam penuh. “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ujarnya.

    Sebagaimana diketahui, bangunan Ponpes Al Khoziny yang terdiri dari tiga lantai dan musala runtuh pada Senin (29/9/2025) sore. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan itu.

    Berdasarkan data sementara Tim SAR Gabungan hingga Jumat (3/10/2025), total korban mencapai 114 orang, terdiri dari 23 yang berhasil dievakuasi dengan 10 meninggal dunia, serta puluhan lainnya selamat. Namun diperkirakan masih ada 53 orang yang hilang dan diduga tertimbun reruntuhan. [rma/beq]

  • Petani Kare Madiun Kecewa, Panen Tomat Baru Terserap 2,2 Ton

    Petani Kare Madiun Kecewa, Panen Tomat Baru Terserap 2,2 Ton

    Madiun (beritajatim.com) – Petani tomat di Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, menyampaikan kekecewaannya lantaran hasil panen mereka belum sepenuhnya terserap pasar. Hingga Jumat (3/10/2025), Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdakum) Kabupaten Madiun mencatat baru 2,2 ton tomat yang berhasil dibeli dengan harga Rp4.000 per kilogram.

    Kepala Disperdakum Madiun, Indra Setyawan, menegaskan pemerintah daerah berupaya mencari solusi meski petani tomat bukan binaan langsung dinasnya.

    “Memang petani bukan binaan langsung kami, sehingga perlu koordinasi dengan Dinas Pertanian selaku pembinanya. Akhirnya kita coba fasilitasi siapa yang bisa menyerap hasil panen ini,” ujarnya.

    Indra mengatakan tomat yang sudah terbeli langsung didistribusikan ke pedagang dan rumah tangga. Namun, stok di lahan masih cukup banyak sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut agar tidak terbuang percuma.

    “Ke depan akan kita koordinasikan lagi karena ini lintas sektor. Tidak hanya pertanian, mungkin juga ketahanan pangan. Prinsipnya kita bantu agar bisa dipasarkan,” imbuhnya.

    Petani mengaku tetap berharap pemerintah bergerak cepat agar harga tidak semakin jatuh dan panen mereka bisa terserap lebih maksimal. Saat ini, harga Rp4.000 per kilogram dianggap masih lebih baik dibanding risiko tomat menumpuk di lahan tanpa pembeli. [rbr/beq]