Category: Beritajatim.com Regional

  • Tim DVI Identifikasi 3 Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo asal Surabaya

    Tim DVI Identifikasi 3 Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo asal Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Mabes Polri mengidentifikasi 3 korban tragedi Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Sabtu (4/10/2025). Ketiga korban yang berhasil diidentifikasi itu merupakan santri asal Kota Surabaya.

    Kabiddokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol M Kusnan Marzuki mengatakan data terbaru pihaknya mengidentifikasi tiga jenazah. Ketiga korban yang berhasil diidentifikasi adalah Firman Nur (16) asal Tembok Lor 3, Muhammad Azka (13) asal Jalan Randu Indah 14, dan Daul Milal (15) asal Jalan Sidokapasan 8.

    “Ketiganya teridentifikasi melalui data antemortem melalui medis dan properti yang diserahkan kepada kami,” kata Kusnan.

    Sampai Sabtu (4/10/2025) pukul 22.40 tim DVI berhasil mengidentifikasi 8 dari 17 jenazah yang sudah diperiksa. Jenazah yang sudah diidentifikasi nantinya akan segera diserahkan kepada keluarga.

    “Ketiga jenazah akan diserahkan malam ini. Kami mohon doanya untuk para korban dan tim yang saat ini sedang bekerja keras menyelesaikan tugasnya,” jelasnya.

    Sampai berita ini ditulis tim DVI masih terus bekerja untuk mengungkap identitas jenazah dalam tragedi runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. [ang/suf]

  • Nenek 87 Tahun yang Hilang di Bondowoso Ditemukan Tewas di Saluran Air

    Nenek 87 Tahun yang Hilang di Bondowoso Ditemukan Tewas di Saluran Air

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Pencarian terhadap Saddiyah (87), warga Dusun Lalangan, Desa Suling Wetan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso yang dilaporkan hilang sejak Kamis (2/10/2025), akhirnya berujung duka.

    Survivor ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu (4/10/2025) oleh tim SAR gabungan. Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, mengungkapkan bahwa korban pertama kali dilaporkan hilang setelah terakhir terlihat sedang ngopi di rumah.

    Saddiyah diketahui memiliki riwayat penyakit linglung sehingga keluarga khawatir saat ia tak kunjung kembali. “Sejak laporan masuk, tim gabungan bersama relawan, TNI-Polri, dan masyarakat terus melakukan pencarian di tujuh titik yang biasa disinggahi korban,” katanya.

    Pada hari ketiga pencarian, sekitar pukul 10.42, tim menemukan kerudung di atas tebing. “Setelah dilakukan penyisiran ke bawah, survivor ditemukan dalam keadaan tertelungkup di pipa saluran air,” jelas Kristianto.

    Jenazah berhasil dievakuasi pada pukul 13.02 WIB dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Proses pemulasaraan hingga pemakaman korban selesai dilakukan pada sore harinya.

    Kristianto menambahkan, kendala utama yang dihadapi tim adalah akses jalan menuju lokasi rumah korban yang ekstrem dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.

    Meski demikian, upaya pencarian tetap maksimal berkat sinergi antarinstansi dan dukungan penuh masyarakat setempat.

    “Atas nama BPBD Bondowoso, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami juga mengapresiasi kerja keras seluruh unsur yang terlibat dalam operasi pencarian ini,” pungkasnya. (awi/kun)

  • Satu Bagian Tubuh Ditemukan, Total 17 Jenazah Korban Bangunan Ponpes Al Khoziny Ditemukan

    Satu Bagian Tubuh Ditemukan, Total 17 Jenazah Korban Bangunan Ponpes Al Khoziny Ditemukan

    Surabaya (beritajatim.com) – Upaya pencarian korban ambruknya bangunan mushola di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kembali membuahkan hasil. Tim SAR menemukan satu jenazah lagi di lokasi kejadian pada hari keenam operasi pencarian, Sabtu (04/10/2025).

    Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menyebut temuan terbaru tersebut menambah jumlah korban yang ditemukan hari ini menjadi tiga orang.

    “Telah ditemukan satu body part (anggota bagian tubuh) lagi. Total, ada 3 jenazah yang sudah ditemukan hari ini,” ujar Nanang Sigit.

    Nanang menjelaskan, meski jenazah ditemukan dalam kondisi tidak utuh, pihaknya tetap mencatatnya sebagai bagian dari laporan resmi penemuan korban.

    “Untuk body part-nya nanti tim DVI yang menjelaskan. Kami tetap masukkan ke dalam data penemuan jenazah,” imbuh Nanang.

    Hingga berita ini ditulis, Tim SAR masih terus melakukan pencarian di lokasi reruntuhan mushola untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal. [kun]

  • FAA PPMI Gelar Temu Alumni Pers Mahasiswa Nasional di Malang

    FAA PPMI Gelar Temu Alumni Pers Mahasiswa Nasional di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) bersama Universitas Brawijaya siap menggelar Seminar Nasional sekaligus Reuni Alumni Pers Mahasiswa Seluruh Indonesia.

    Acara bertema “Oase Gelap Terang Indonesia” ini akan berlangsung pada 25 Oktober 2025 di kampus Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

    FAA PPMI, yang resmi berdiri sejak 24 Januari 2015 di Jakarta, merupakan wadah konsolidasi ribuan alumni pers mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Para anggotanya kini berkiprah di beragam sektor, antara lain akademisi, media, politik, bisnis, seni, dan pendidikan.

    “FAA PPMI menjadi ruang bertemunya gagasan dan jejaring lintas sektor, sekaligus menjaga idealisme aktivis pers mahasiswa agar tetap relevan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar panitia penyelenggara dalam keterangannya.

    Selama satu dekade terakhir, FAA PPMI konsisten menggelar diskusi publik terkait isu-isu strategis nasional. Forum ini telah melahirkan banyak gagasan yang turut memengaruhi pemberitaan media, membentuk opini publik, serta memberi masukan konstruktif bagi pengambil kebijakan.

    Memperingati 10 tahun perjalanan, simposium dan reuni nasional ini akan menjadi ajang silaturahmi lintas generasi sekaligus refleksi atas dinamika sosial-politik bangsa. Tema “Oase Gelap Terang Indonesia” diangkat sebagai bentuk pembacaan ulang arah perjalanan republik, sekaligus upaya merumuskan kontribusi alumni pers mahasiswa terhadap tantangan kebangsaan hari ini.

    Sejumlah tokoh nasional akan hadir sebagai narasumber, di antaranya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI Nezar Patria, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ahmad Erani Yustika, aktivis sosial Inayah Wahid, serta pakar hukum tata negara Bivitri Susanti.

    “Melalui forum ini, kami berharap lahir pemikiran segar untuk memperbaiki tatanan kehidupan berbangsa dan menata masa depan Indonesia yang lebih baik,” jelas perwakilan FAA PPMI. (ted)

  • Detik-Detik KA Penataran Tabrak Motor di Mojokerto, Pengendara Selamat dari Maut

    Detik-Detik KA Penataran Tabrak Motor di Mojokerto, Pengendara Selamat dari Maut

    Mojokerto (beritajatim.com) –Kereta Api (KA) Commuter Line Penataran relasi Blitar–Surabaya Kota mengalami insiden tertemper sepeda motor di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, tepatnya di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) No. 39 KM 53+0/1, petak jalan antara Stasiun Mojokerto – Stasiun Tarik, Sabtu (4/10/2025).

    Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya, Luqman Arif, menyampaikan bahwa berdasarkan laporan Awak Sarana Perkeretaapian (ASP), rangkaian dan lokomotif KA dalam kondisi aman sehingga perjalanan dapat dilanjutkan kembali.

    “Kejadiannya sekitar pukul 14.25 WIB di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) No. 39 KM 53+0/1, petak jalan antara Stasiun Mojokerto – Stasiun Tarik. Untuk pengendara sepeda motor yang tertemper juga dinyatakan selamat, sementara KA dalam kondisi aman sehingga bisa melanjutkan perjalanan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/10/2025).

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas jalan rel, jalur kereta api Mojokerto–Tarik dinyatakan aman kembali dilalui pada pukul 14.54 WIB. Akibat kejadian ini, perjalanan KA Commuter Line Penataran sempat terlambat sekitar tiga menit, namun perjalanan kereta api lainnya dipastikan tidak mengalami gangguan berarti.

    Luqman menyampaikan keprihatinan atas insiden tersebut dan mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati ketika melintasi perlintasan kereta api. Luqman menegaskan, KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen menjaga keselamatan perjalanan kereta api sekaligus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

    “Kami berharap para pengguna jalan selalu waspada. Berhentilah sejenak sebelum melintas, lihat ke kiri dan kanan, serta pastikan kondisi aman agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Keselamatan adalah prioritas utama dan membutuhkan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat,” tutupnya.

    Sementara itu, Kapolsek Mojoanyar, Iptu Rizal Arisman membenarkan adanya insiden sepeda motor tertemper kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Dusun Wonoayu, Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Pengendara sepeda motor Honda Vario S 5726 NK warna hitam selamat.

    “Benar, kejadian terjadi sekitar pukul 14.30 WIB di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Sepeda motor Honda Vario yang dikendarai dua perempuan nyaris tertemper KA Penataran relasi Blitar–Surabaya. Dari hasil pemeriksaan di lapangan, pengendara sebelumnya sudah berhenti menunggu KA Jayakarta yang melintas,” jelasnya.

    KA Jayakarta tersebut melintas dari arah timur ke barat. Namun saat melintas di jalur selatan setelah KA Jayakarta lewat, mesin sepeda motor tiba-tiba mati tepat di tengah rel. Pada saat bersamaan datang KA Penataran dari arah barat menuju timur. Karena panik, korban tidak sempat mengevakuasi motor dan langsung menyelamatkan diri.

    “Sepeda motor akhirnya tertabrak dan terseret sekitar 50 meter, sementara pengendara motor dan yang dibonceng berhasil menyelamatkan diri. Akibat peristiwa ini, akibat sepeda motor rusak dengan estimasi sekitar Rp6 juta. Kami imbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat melintasi perlintasan tanpa palang pintu dan memastikan kondisi benar-benar aman sebelum menyeberang,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Masak Dekat Jerigen Pertalite, Toko Sembako di Banyuwangi Ludes Terbakar

    Masak Dekat Jerigen Pertalite, Toko Sembako di Banyuwangi Ludes Terbakar

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebuah toko sembako di Dusun Sumberwadung, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, hangus dilalap api, pada Sabtu (4/10/2025). Tidak hanya menghabiskan bangunan toko, namun insiden tersebut juga menyebabkan istri pemilik toko mengalami luka bakar.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan menyampaikan, kebakaran terjadi pukul 06.30 WIB menimpa sebuah toko sembako milik Suwandi (56) dan membuat istri pemilik mengalami luka bakar.

    “Atas kejadian ini istri dari pemilik toko sembako Waginah (49) tahun mengalami luka bakar pada telapak tangan dan kaki, dan pemiliknya mengalami syok,” kata Yopi.

    Sebelum kebakaran terjadi, lanjut Yoppy, Waginah sedang memasak di toko. Bersamaan dengan itu, suaminya Suwandi, tengah memindahkan bahan bakar jenis Pertalite dari jerigen ke botol di ruangan yang sama. Aktivitas inilah yang diduga membuat api tersulut, sehingga menyebabkan kebakaran dengan cepat melahap seisi warung.

    “Hasil asesmen sementara diduga karena aktivitas memasak yang berdekatan dengan pemindahan BBM. Dimana uap bensin yang menguap kemudian tersulut api kompor hingga menyebabkan kebakaran,” tuturnya.

    Kebakaran itu menyebabkan seluruh bangunan toko beserta isi didalamnya hangus dilalap api. Termasuk peralatan elektronik seperti, Kulkas, TV, sembako, barang dagangan toko dan uang dalam laci hangus terbakar.

    “Seluruhnya habis dilahap api. Pemilik tak sempat menyelamatkan barang karena berupaya menyelamatkan diri, dan kerugian yang diterima ditaksir mencapai Rp 100 Juta,” jelas Yoppy.

    Warga sekitar sempat mencoba memadamkan api dengan alat seadanya sebelum satu unit mobil pemadam kebakaran datang sekitar 25 menit setelah laporan pertama diterima dari menantu pemilik warung, Irawan Nur Efendi. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.24 WIB. “Setibanya di lokasi kami lakukan upaya pemadaman dan pendinginan. Mematikan titik api agar tak muncul kembali,” pungkas Yopi. [kun]

  • Satu Bagian Tubuh Ditemukan, Total 17 Jenazah Korban Bangunan Ponpes Al Khoziny Ditemukan

    Update Hari Keenam Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Total 16 Jenazah Ditemukan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Tim gabungan evakuasi korban tragedi pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny Sidoarjo kembali menemukan 1 jenazah tambahan. Kini, total korban tragedi memilukan itu terkonfirmasi menjadi 16 orang.

    Pada hari keenam sampai pada pukul 17.28, Tim SAR yang bertugas menemukan dua jenazah di sektor A2 atau di sekitar area tempat wudhu mushola Ponpes AL Khoziny Sidoarjo.

    “Sebelumnya kami temukan pada pukul 14.35 dan yang terbaru pada pukul 17.28 sementara ada dua jenazah yang kami temukan di sektor A2,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit.

    Nanang menyebut sampai hari keenam dari data terbaru, masih terdapat 47 santri yang tidak diketahui keberadaannya. Ia memastikan tim evakuasi terus bekerja maksimal.

    “Proses (evakuasi) masih terus berlangsung. Petugas di lapangan bekerja dengan maksimal dan efektif. Kami mohon dukungan dan doa dari masyarakat,” jelasnya.

    Diketahui sebelumnya, Tragedi Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo telah memasuki hari keenam, Sabtu (4/10/2025). Data terbaru, ambruknya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo itu menewaskan 14 orang. 103 nyawa santri selamat. Sementara 48 santri masih belum ditemukan.

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pada hari keenam pencarian, pihaknya sudah mulai memasukkan alat berat ke titik reruntuhan. Selain itu, petugas evakuasi juga memetakan titik-titik yang diduga terdapat korban.

    “(hari ini) alat berat sudah masuk ke titik yang runtuh. Sehingga mudah-mudahan per hari ini ini akan lebih banyak lagi yang ditemukan,” kata Suharyanto. (ang/ian)

  • Usai Robohnya Gedung Ponpes Al Khoziny, Muhammadiyah Jatim Bakal Audit Kelayakan Bangunan Pendidikan

    Usai Robohnya Gedung Ponpes Al Khoziny, Muhammadiyah Jatim Bakal Audit Kelayakan Bangunan Pendidikan

    Surabaya (beritajatim.com) – Peristiwa ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, menjadi perhatian serius bagi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim).

    Menyikapi musibah yang menelan korban jiwa tersebut, PWM Jatim akan segera menginventarisasi dan mengaudit kelayakan seluruh bangunan pendidikan dan pesantren di bawah naungannya di Jatim.

    Ketua PWM Jatim, Sukadiono menyatakan keprihatinan mendalam atas musibah di Sidoarjo. Sebagai langkah antisipatif agar kejadian serupa tak terulang, PWM Jatim mengambil inisiatif untuk melakukan pendataan menyeluruh.

    “Pertama, kita ingin inventarisasi berapa jumlah pondok dan sekolah Muhammadiyah. Selanjutnya, akan ada investigasi terkait kelayakan bangunan, apakah sudah sesuai standar dan layak untuk dihuni,” jelas Suko di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (4/10/2025).

    Untuk memastikan kajian kelayakan berjalan profesional, PWM Jatim akan melibatkan tim ahli dari perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang memiliki program studi Arsitektur dan Teknik Sipil. Tim ahli ini akan berkolaborasi dengan Majelis Dikdasmen dan Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah.

    Menurut Suko, perencanaan bangunan pendidikan harus memperhitungkan banyak aspek, terutama karena Jatim termasuk daerah rawan gempa. “Karena itu, perlu perhitungan matang dari para ahli, mulai dari kekuatan fondasi hingga struktur bangunannya,” imbuhnya.

    PWM Jatim mencatat terdapat delapan PTM di wilayahnya yang memiliki prodi terkait. Dosen-dosen dari kampus tersebut akan dikerahkan untuk memverifikasi dan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan.

    Langkah tegas ini diambil sebagai upaya penting untuk mencegah terulangnya musibah seperti yang dialami Pondok Pesantren Al-Khoziny. [ipl/ian]

  • Update Terbaru Proses Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Total 15 Jenazah Ditemukan

    Update Terbaru Proses Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Total 15 Jenazah Ditemukan

    Surabaya (beritajatim.com) – Satu jenazah korban tragedi pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo kembali ditemukan Sabtu (04/10/2025) sore. Data terbaru, total ada 15 jenazah yang sudah ditemukan oleh petugas evakuasi.

    Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit mengatakan tambahan satu korban itu ditemukan petugas di area dekat tempat wudhu mushola ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

    “Korban di sektor A2, dievakuasi pukul 14.35 WIB ke RS Bhayangkara Surabaya,” ujar Nanang.

    Hingga hari keenam, petugas di lapangan terus bekerja maksimal dengan menggunakan alat berat untuk segera menemukan 48 korban lain yang belum ditemukan. Pantauan Beritajatim.com dari layar monitor posko di lokasi ponpes, petugas saat ini berfokus membersihkan puing-puing bangunan di area Utara bangunan.

    “Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” jelas Nanang.

    Diketahui sebelumnya, Tragedi Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo telah memasuki hari keenam, Sabtu (4/10/2025). Data terbaru, ambruknya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo itu menewaskan 14 orang. 103 nyawa santri selamat. Sementara 49 santri masih belum ditemukan.

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pada hari keenam pencarian, pihaknya sudah mulai memasukkan alat berat ke titik reruntuhan. Selain itu, petugas evakuasi juga memetakan titik-titik yang diduga terdapat korban.

    “(hari ini) alat berat sudah masuk ke titik yang runtuh. Sehingga mudah-mudahan per hari ini ini akan lebih banyak lagi yang ditemukan,” kata Suharyanto. (ang/ian)

  • Komnas HAM Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Jember

    Komnas HAM Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia menyelidiki dugaan keracunan yang dialami sejumlah anak dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Ketua Komnas HAM Anis Hidayah datang dan bertemu dengan Pejabat Sekretaris Daerah Juprioni, Inspektur Kabupaten Ratno Cahyadi Sembodo, Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Akhmad Helmi Luqman, jajaran pejabat Dinas Kesehatan, dan direktur tiga rumah sakit daerah, di kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Sabtu (4/10/2025).

    Ada dua kasus terkait MBG di Kabupaten Jember, yakni dugaan keracunan di Sekolah Dasar Negeri 05, Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, dan dugaan makanan basi di Sekolah Dasar Negeri Bintoro 5, Kecamatan Patrang.

    “Hari ini kami datang ke Pemda Jember untuk mendapatkan sejumlah informasi terkait dengan program MBG, yang merupakan program prioritas pemerintah. Kami ingin mengetahui, karena perkembangan kasus-kasus di berbagai daerah, termasuk kasus Bintoro dan Semboro,” kata Anis.

    Menurut Anis, Komnas HAM ingin mendapatkan informasi lebih utuh tentang sejumlah hal terkait tata kelola MBG di Jember, mulai dari regulasi daerah, penunjukan pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), proses bisnis, persyaratan kelembagaan SPPG, hingga penyusunan menu.

    “Kalau mengacu pada hak asasi manusia, hak pangan dan gizi sebenarnya merupakan bagian dari hak atas hidup yang layak, berdasarkan pasal 11 Konvensi Internasional tentang Hak Ekonomi Sosial dan Budaya yang sudah diratifikasi oleh pemerintah ke dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2012,” kata Anis.

    Sejumlah elemen penting yang perlu diperhatikan, menurut Anis, antara lain ketersediaan pangan, kelayakan dan kesehatan pangan, distribusi pangan, produksi pangan sebelum didistribusikan, cara distribusi, pengawasan, penanganan aduan, biaya, dan sebagainya.

    “Karena ini merupakan hak asasi manusia, tentu Komnas HAM memiliki urgensi untuk melakukan pemantauan dan Jember adalah salah satu wilayah yang kami pantau. Tentu ada wilayah-wilayah lain yang juga kami pantau seperti Bandung Barat,” kata Anis.

    Pejabat Sekretaris Daerah Jember Jupriono mengatakan, ada sejumlah langkah yang langsung dilakukan pemerintah daerah untuk memediasi dan mencari jalan keluar persoalan di Bintoro dan Semboro.

    “Terakhir kami sangat menyambut baik adanya persyaratan, yaitu dapurnya harus bersyarat higienis dan dan pemakaian airnya juga dicek. Kita patut apresiasi, karena kita bisa langsung turun ke lapangan, mengecek dan memberikan standar bahwa (makanan) benar-benar dipastikan tidak bermasalah ketika disajikan kepada anak didik kita,” kata Jupriono.

    Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Akhmad Helmi Luqman mengatakan, pihaknya baru dilibatkan dalam proses MBG setelah ada kehebohan. Dinkes diajak untuk memantau higienitas proses penyiapan makanan dan mengecek melalui petugas puskesmas.

    “Namun untuk menu, adalah kewenangan dapur sendiri. Jadi kami tidak punya kewenangan untuk masuk ke dalam. Yang penting kami masuk ke masalah higienitas, penggunaan air layak pakai, dan penjamah makanan. Kami lakukan sosialisasi dan pelatihan, apabila yang bersangkutan dari masing-masing dapur menghendaki untuk bisa didampingi Dinas Kesehatan,” kata Helmi.

    Pemkab Jember juga sudah membuat satuan tugas yang memantau pelaksanaan MBG. “Apabila terjadi sesuatu hal, kami bekerja sama dengan aparat setempat, untuk melakukan tindakan dengan membawa korban yang diduga keracunan ke Puskesmas setempat dengan ditanggung Pemerintah Kabupaten Jember,” kata Helmi.

    Helmi mengatakan, hingga saat ini belum menerima hasil uji laboratorium dari Pemerintah Provinsi Jatim terhadap sampel MBG yang diduga beracun di Semboro. :Namun sampai dengan sekarang tidak ada keluhan lagi, alhamdulillah,” katanya.

    Dinkes Jember menyarankan kepada pengelola SPPG untuk menyajikan menu makanan yang familiar dengan siswa penerima manfaat. “Di Bintoro, siswa dikasih spaghetti yang belum familiar dengan adik-adik kami, karena di situ ada mayones dan sebagainya,” kata Helmi.

    “Mereka nggak pernah tahu rasanya spaghetti. Dikasih burger saja kapan hari, dimakan rotinya saja. Nah, maka kami memberikan masukan kepada dapur-dapur untuk menyurvei dulu keinginannya apa, menu hari ini apa, menu besok apa, ya seperti itu,” kata Helmi.

    “Kami juga sarankan untuk selalu berkoordinasi dengan jajaran Dinas Kesehatan, rumah sakit, puskesmas, yang cepat dan tepat untuk menangani, apabila terjadi masalah di lapangan. Kemudian secara berkala puskesmas atas perintah Dinas Kesehatan melakukan pemantauan di lokasi MBG,” kata Helmi.

    Jupriono meminta arahan dari Komnas HAM. “Mudah-mudahan ke depan Jember menjadi semacam pilot project, sudah dikawal Komnas HAM sehingga harus lebih baik,” katanya.[wir]