Category: Beritajatim.com Regional

  • Polres dan Pemkab Pacitan Larang Pelajar Kendarai Motor

    Polres dan Pemkab Pacitan Larang Pelajar Kendarai Motor

    Pacitan (Beritajatim.com) – Kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi semua pihak di Kabupaten Pacitan. Data Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pacitan mencatat, dalam satu bulan terakhir tercatat 30 kasus kecelakaan, dan 14 di antaranya melibatkan pelajar. Ironisnya, tiga pelajar dilaporkan meninggal dunia akibat insiden tersebut.

    Fakta ini terungkap dalam Forum Lalu Lintas yang digelar di Gedung Bhayangkara Mapolres Pacitan, beberapa waktu lalu. Forum tersebut melibatkan berbagai instansi, mulai dari pemerintah daerah, dinas pendidikan, hingga perwakilan sekolah.

    Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar menegaskan, sebagian besar kecelakaan yang melibatkan pelajar disebabkan oleh siswa di bawah umur yang mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah.

    “Anak-anak ini belum memiliki kompetensi dan kelengkapan berkendara yang sesuai aturan. Ini yang harus menjadi perhatian bersama,” tegasnya ditulis Selasa (7/10/2025).

    Dalam forum tersebut, disepakati sejumlah langkah konkret untuk menekan angka kecelakaan pelajar. Di antaranya, penerbitan Surat Edaran (SE) oleh Pemkab Pacitan kepada seluruh sekolah terkait larangan siswa menggunakan sepeda motor ke sekolah.

    Selain itu, sekolah-sekolah didorong untuk membuat inovasi transportasi siswa, misalnya angkutan sekolah bersama seperti yang telah diterapkan di SMPN 3 Pringkuku.

    “Yang terpenting, ke depan perlu penyediaan angkutan umum bersubsidi bagi pelajar, bekerja sama dengan instansi terkait, agar siswa tidak perlu membawa motor,” jelasnya.

    Langkah lain yang akan diterapkan adalah gerakan “Sehari Bersepeda ke Sekolah”, yang dijadwalkan satu hari setiap minggu sebagai bentuk kampanye Keselamatan dan Ketertiban Berlalu Lintas (Kamseltibcarlantas).

    Kapolres berharap, berbagai upaya tersebut dapat meningkatkan kesadaran berlalu lintas di kalangan pelajar. “Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, terutama dalam membentuk karakter disiplin sejak dini,” tandasnya. (tri/but)

  • Tim DVI Polda Jatim Identifikasi 17 Korban Ponpes Al-Khoziny

    Tim DVI Polda Jatim Identifikasi 17 Korban Ponpes Al-Khoziny

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 17 korban Ponpes Al-Khoziny berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol Wahyu Hidajati, menyampaikan, dari total 17 korban yang berhasil diidentifikasi tersebut, delapan di antaranya berhasil diidentifikasi pada Senin (6/10/2025).

    Delapan kantong jenazah tersebut terdiri dari tujuh jenazah utuh dan satu bagian tubuh (body part). Setelah dilakukan pencocokan data antemortem (AM) dan postmortem (PM), delapan kantong jenazah tersebut cocok dengan tujuh nomor AM yang berbeda.

    Berikut identitas korban yang berhasil diidentifikasi:

    PM RSB B-001: Moh. Royhan Mustofa, laki-laki, 17 tahun, alamat Jl. KH Syadhali Makhdi, Bangkalan. Teridentifikasi melalui sidik jari dan medis.
    PM RSB B-020: Abdul Fattah, laki-laki, 18 tahun, alamat Asem Manunggal. Teridentifikasi melalui gigi, medis, dan properti.
    PM RSB B-026: Wasiur Rohib, laki-laki, 17 tahun, alamat Jl. Gayungan, Surabaya. Teridentifikasi melalui sidik jari dan medis.
    PM RSB B-027: Mohammad Aziz Pratama Yudistira, laki-laki, 16 tahun, alamat Bekasi, Jawa Barat. Teridentifikasi melalui gigi, medis, dan properti.
    PM RSB B-034 dan BP-033: Moh. Dafin, laki-laki, 13 tahun, alamat Semarang, Jawa Tengah. Teridentifikasi melalui medis dan properti.
    PM RSB B-037: M. Ali Rahbini, laki-laki, 19 tahun, alamat Sampang, Jawa Timur. Teridentifikasi melalui sidik jari, gigi, dan medis.
    PM RSB B-040: Sulaiman Hadi, laki-laki, 15 tahun, alamat Bangkalan, Jawa Timur. Teridentifikasi melalui sidik jari, medis, dan properti.

    Dengan tambahan ini, total korban yang berhasil diidentifikasi hingga saat ini mencapai 17 orang dari 59 kantong jenazah yang telah diterima tim DVI.

    “Proses operasi DVI masih terus berjalan. Kami akan terus melakukan pendalaman data antemortem dan postmortem untuk mengidentifikasi korban lainnya,” ujar Kombes Pol Wahyu Hidajati.

    Tim DVI Polda Jatim terus berupaya maksimal mempercepat proses identifikasi agar jenazah korban dapat segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. [uci/beq]

  • Tim DVI Identifikasi 17 Jenazah Baru Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Tim DVI Identifikasi 17 Jenazah Baru Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Mabes Polri berhasil mengidentifikasi 17 jenazah korban tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Khusnan Marzuki, menyampaikan bahwa dari total 61 kantong jenazah yang telah diterima hingga pukul 21.00 WIB, tim berhasil mengidentifikasi 17 di antaranya.

    “Jenazah yang berhasil diidentifikasi langsung kita serahkan ke keluarga,” kata Khusnan, Senin (6/10/2025).

    Dari total tersebut, lima jenazah teridentifikasi di Rumah Sakit Sidoarjo, sementara sisanya di RS Bhayangkara. Mereka yang berhasil teridentifikasi antara lain Maulana Alfan Ibrahimavic asal Pabean Cantikan, Muhammad Soleh asal Bangka Belitung, Muhammad Mashudulhaq asal Dukuh Pakis, Rafi Catur Okta Mulya asal Putat Jaya, dan M Agus Ubaidillah asal Gresik Gudukan.

    Selain itu, Firman Noor asal Tembok Lor, M Azka Ibadurrahman asal Jalan Randu, Daud Milal asal Jalan Sidokapasan, Nurudin asal Bangkalan, Ahmad Rijalul asal Jalan Dapuan Baru, M Royhan Mustofa asal Bangkalan, Abdul Fattah asal Sampang, Wasiur Rohib asal Gayungan, M Aziz Pratama asal Bekasi, M Daffin asal Semarang, MnAlinRahbunj asal Tambelang, dan Sulaiman Hadi asal Bangkalan juga telah berhasil diidentifikasi.

    “Semua yang sudah teridentifikasi cocok dengan data pembanding yang telah dikumpulkan oleh tim DVI dari keluarga,” jelas Khusnan.

    Hingga kini, tim DVI terus bekerja untuk mengidentifikasi sisa jenazah yang telah dievakuasi dari lokasi reruntuhan bangunan. Proses identifikasi dilakukan secara teliti melalui pencocokan data antemortem dan postmortem agar seluruh korban dapat segera diketahui identitasnya. (ang/ian)

  • Dari 42 Ribu Pesantren di Indonesia, Menteri PU Sebut Baru 50 yang Kantongi Izin PBG

    Dari 42 Ribu Pesantren di Indonesia, Menteri PU Sebut Baru 50 yang Kantongi Izin PBG

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyampaikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh bangunan pondok pesantren (ponpes) di Indonesia. Langkah ini dilakukan pasca runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo yang menyebabkan puluhan korban jiwa, Senin (6/10/2025).

    Dody menyebut, dari total 42.433 bangunan pondok pesantren di seluruh Indonesia, baru 50 pesantren yang sudah mengantongi izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

    “Kita evaluasi semua pondok pesantren sesuai arahan presiden. Semua pondok pesantren kita evaluasi pelan-pelan,” kata Dody Hanggodo di Sidoarjo, Senin (6/10/2025).

    Ia menegaskan, evaluasi tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan seluruh pemerintah daerah terkait agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

    “Pelan-pelan kita bereskan soal kualitas bangunan masing-masing (ponpes) bersama-sama dengan pemda setempat kita benahi semuanya, Kemenag, Kemendagri dan pemda setempat terlibat bersama-sama untuk membenahi semua bangunan di ponpes,” ungkapnya.

    Namun demikian, Dody enggan membeberkan analisa Kementerian PU terkait kondisi bangunan Ponpes Al Khoziny yang runtuh. Ia juga tidak menjelaskan hasil pembicaraannya dengan pengurus pesantren yang sempat ditemuinya.

    “Hari ini saya tidak berani buka-bukaan. Lebih karena semua fokuskan ke search and rescue,” katanya.

    Menurut Dody, setelah proses pencarian dan evakuasi korban selesai, barulah Kementerian PU akan membicarakan langkah lanjutan, termasuk kemungkinan rehabilitasi bangunan pesantren yang runtuh.

    “Setelah Kepala Basarnas mengerjakan tugasnya, baru kami urusan berikutnya. Saya yang membangun dan sebagainya. Tapi sekarang posisinya search and rescue,” pungkasnya.

    Diketahui, insiden runtuhnya bangunan tiga lantai yang juga mencakup musala di Asrama Putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terjadi pada Senin (29/9/2025) sore saat ratusan santri tengah menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan.

    Berdasarkan data terbaru Basarnas per Senin (6/10) pukul 18.34 WIB, total korban yang berhasil ditemukan mencapai 169 orang. Sebanyak 104 orang dilaporkan selamat, sementara 65 orang meninggal dunia, termasuk tujuh korban yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

    Basarnas menegaskan proses pencarian korban masih terus dilakukan hingga seluruh bagian bangunan yang runtuh selesai dibersihkan. Tidak menutup kemungkinan jumlah korban meninggal akan bertambah. [ram/ian]

  • Tragedi Ponpes Al Khoziny Masuk Bagian Operasi Khusus, Tim SAR Lanjutkan Pencarian

    Tragedi Ponpes Al Khoziny Masuk Bagian Operasi Khusus, Tim SAR Lanjutkan Pencarian

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kepala Basarnas RI Marsekal Madya TNI, Mohammad Syafi’i memastikan bahwa pencarian korban di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo akan terus dilanjut hingga proses evakuasi puing reruntuhan bangunan selesai 100 persen.

    Safi’i menyampaikan, peristiwa runtuhnya bangunan ponpes merupakan kejadian yang luar biasa. Serta telah menjadi bagian operasi khusus dari banyak pihak, seperti BNPB, kementerian dan pemerintah pusat.

    “Operasi yang kita laksanakan ini sudah menjadi operasi khusus. Apalagi kementerian terlibat, bahwa operasi ini akan dinyatakan selesai setelah tuntas,” kata Kepala Basarnas RI, Safi’i di Posko Pencarian, Senin (6/10/2025) malam.

    Safi’i juga menyampaikan, diperpanjangnya pencarian korban sampai batas waktu selesai ini, karena juga terbentur kendala material reruntuhan yang masih terkoneksi (existing) terhadap bangunan berdiri di sebelahnya. Sehingga, agar tidak menimbulkan runtuhan susulan petugas harus ekstra berhati-hati.

    “Sebenarnya permasalahannya di situ sehingga faktor kehati-hatian yang dilakukan inilah yang menjadi kendala. Dalam cutting terhadap struktur reruntuhan ini,” jelas Safi’i.

    Safi’i menegaskan, petugas di lapangan sama sekali tidak memiliki keraguan untuk mempercepat penyelamatan korban. Mereka memiliki kompetensi mumpuni, serta dilengkapi dengan peralatan standar internasional, dan dapat dipertanggungjawabkan.

    “Jadi ilmu yang kita gunakan akan dipertanggungjawabkan. Baik secara moral maupun secara legal atau secara hukum. Bagi Basarnas, penyelamatan satu nyawa itu merupakan aset negara yang tidak bisa dihitung,” ucap dia.

    Untuk diketahui, berdasarkan data terbaru Basarnas per Senin (6/10) pukul 21.03 WIB, total korban yang berhasil ditemukan berjumlah 170 orang. Rinciannya, 104 orang dalam kondisi selamat dan 66 orang meninggal dunia, di mana tujuh di antaranya masih berupa potongan tubuh.

    ​Sementara itu, Basarnas juga menyampaikan bahwa proses pencarian korban ini akan terus dilanjut hingga keseluruhan bangunan yang runtuh selesai dibersihkan. Sehingga tidak menutup kemungkinan, korban meninggal akan bertambah maupun tetap.

    ​Sebagai informasi, runtuhnya bangunan tiga lantai termasuk musala di Asrama Putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, yang menimbulkan puluhan korban meninggal itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore, saat ratusan santri sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang dilaporkan masih dalam tahap pembangunan. (rma/ian)

  • Puting Beliung Terjang 32 Rumah di Lumajang, Bupati Indah Dirikan Posko Darurat untuk Warga

    Puting Beliung Terjang 32 Rumah di Lumajang, Bupati Indah Dirikan Posko Darurat untuk Warga

    Lumajang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur mencatat sebanyak 32 rumah mengalami kerusakan setelah diterjang bencana angin puting beliung pada Minggu (5/10/2025) sore.

    Bupati Lumajang Indah Amperawati turun langsung meninjau lokasi terdampak di Dusun Timur Jurang, Desa Kalipenggung, Kecamatan Randuagung, Senin (6/10/2025). Ia memastikan seluruh warga terdampak telah mendapatkan tempat tinggal sementara di posko darurat yang didirikan oleh pemerintah daerah.

    Menurutnya, meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, Pemkab Lumajang tetap menyiapkan posko darurat lengkap dengan logistik dan perlengkapan kebutuhan warga.

    “Kami pastikan tidak ada warga yang kekurangan makanan atau tempat tinggal sementara. Semua sudah kami siapkan di posko darurat. Tenaga medis juga disiapkan untuk memantau kesehatan warga,” terang Indah, Senin (6/10/2025).

    Proses evakuasi material akibat bencana dilakukan dengan melibatkan petugas gabungan lintas sektor. Setelah tahap tanggap darurat, pemerintah akan memfokuskan penanganan pasca bencana pada pemulihan infrastruktur, pendataan kerusakan rumah, dan penyaluran bantuan material bagi korban.

    Indah menegaskan pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi di wilayah Lumajang.

    “Jadi, kami akan terus memperkuat edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat desa. Mitigasi harus menjadi budaya di Lumajang agar setiap keluarga tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” tambahnya.

    Sebagai langkah antisipasi, warga juga diimbau agar tetap waspada namun tidak panik menghadapi kemungkinan bencana susulan.

    “Yang paling penting tentu saat ini adalah tetap tenang, saling bantu, dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG maupun pemerintah daerah,” ungkap Indah. [has/ian]

  • Tabrak Lari di Pantura Gresik! Pengendara Asal Lamongan Tewas di Tempat

    Tabrak Lari di Pantura Gresik! Pengendara Asal Lamongan Tewas di Tempat

    Gresik (beritajatim.com) – Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik kembali menelan korban. Kali ini dialami Rohmat Syaiful Gufron pengendara motor asal Desa Tejoasri, Kecamatan Leran, Lamongan, menjadi korban tabrak lari usai ditabrak truk yang tidak dikenal.

    Kecelakaan yang menelan korban jiwa ini bermula korban (Syaiful) mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol L 4728 QD melaju dari arah timur menuju ke barat.

    Sewaktu melintas di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik. Korban mendahului dari sisi kanan kendaraan truk yang saat itu melaju dengan arah yang sama.

    “Saat mendahului pengendara sepeda motor Honda Vario kurang memperhatikan arah depan dengan jelas dan mengambil haluan terlalu dekat. Sehingga, menabrak pembatas tengah jalan (sparaton) selanjutnya pengendara terjatuh ke kiri membentur kendaraan truk tidak dikenal,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Andri Aswoko, Senin (6/10/2025).

    Perwira pertama Polri ini menambahkan, akibat kecelakaan ini pengendara motor Honda Vario meninggal dunia usai mengalami luka serius di kepala dan selanjutnya dibawa ke RSUD Ibnu Sina. “Untuk kendaraan truk tidak dikenal tersebut melanjutkan perjalanan ke arah barat sedang kami selidiki,” imbuhnya.

    Anggotanya di lapangan lanjut Aswoko, juga telah memeriksa sejumlah saksi serta melakukan olah TKP untuk dijadikan bahan penyelidikan. “Sementara sepeda motor milik korban yang terlibat kecelaan diamankan oleh petugas untuk dijadikan barang bukti,” pungkas Aswoko. [dny/kun]

  • Kang Dedi Mulyadi – Armuji Kunjungi Yai Mim dan Sahara di Malang

    Kang Dedi Mulyadi – Armuji Kunjungi Yai Mim dan Sahara di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi Muhammad Imam Muslimin alias Yai Mim di rumahnya di Perumahan Joyogrand Kavling Depag, RT 09/RW 09, Kota Malang. Dia didampingi wakil wali Kota Surabaya Armuji, Senin (6/10/2025).

    Kang Dedi alias KDM datang sekira pukul 16.00 WIB. Dia datang langsung menuju rumah Yai Mim. Di sana dia berbincang dengan Yai Mim dan istrinya. Bahkan Yai Mim bersama KDM sempat bermain wayang di dalam rumah.

    Usai beramah tamah di rumah Yai Mim. KDM bersama Armuji kemudian menuju musalah Al-Ikhlas di perumahan setempat. Disana KDM dan Armuji bertemu dengan Nurul Sahara beserta suaminya M Shofwan. Selain itu juga RT, RW dan warga setempat.

    “Pak Yai kemarin datang ke rumah dinas saya di Bandung. Terus Mbak Sahara datang ke rumah pribadi saya di Subang. Jadi dua-duanya ke saya. Terus saya pulang kerja mampir kesini dan sekarang saya pulang lagi,” ujar KDM.

    KDM tidak menjelaskan secara rinci maksut kedatangannya. Dia hanya menyebut bahwa kedatanganya untuk bersilaturahmi. Dia datang untuk memenuhi permintaan Yai Mim dan Sahara berkunjung ke rumah masing-masing.

    “Kunjungan balasan aja. Mereka dua keluarga datang ke rumah saya. Ya saya nemuin mereka. Dua-duanya minta datang dan saya sudah menemui,” ujar KDM.

    Awalnya kehadiran KDM dan Armuji dikabarkan akan membantu proses jalannya mediasi antara kedua belah pihak yang berkonflik. Namun, KDM dan Armuji hanya berbincang santai menyambung silaturahmi. “Tidak ada penekanan. Tidak ada mediasi udah pada akur,” ujar KDM. [luc/suf]

  • Silaturahmi Hangat DPP IPI ke Ponpes Wali Barokah Kediri, Bahas Kontribusi Pesantren

    Silaturahmi Hangat DPP IPI ke Ponpes Wali Barokah Kediri, Bahas Kontribusi Pesantren

    Kediri (beritajatim.com) – Suasana penuh keakraban tampak di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, pada Senin (6/10/2025). Rombongan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) melakukan kunjungan silaturahmi ke pesantren yang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan dan dakwah terbesar di Kediri itu.

    Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP IPI KH KMT Abdul Muhaimin dan Sekretaris Jenderal DPP IPI Dr. Muhammad Hermansyah, M.T. Kedatangan mereka disambut oleh KH Sunarto, selaku Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, bersama para pengurus pesantren, Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi, dan Ketua DPD LDII Kota Kediri Agung Riyanto beserta jajaran pengurus LDII Kota Kediri.

    Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPI 2026 yang dijadwalkan berlangsung pada Maret 2026 di Surabaya, Jawa Timur. Sebelum pelaksanaan, jajaran IPI melakukan kunjungan ke berbagai pesantren untuk memperkuat hubungan dan menyerap aspirasi guna menyukseskan agenda nasional tersebut.

    Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, pada Senin (6/10/2025).

    Setelah prosesi penyambutan di Wisma Tentram Pondok Pesantren Wali Barokah, rombongan diajak berkeliling pesantren. Mereka meninjau aktivitas santri sekaligus melihat proses produksi Al Qomar Bakery, salah satu unit usaha produktif yang dikelola pesantren.

    Dalam kesempatan itu, KH KMT Abdul Muhaimin menegaskan pentingnya memperkuat peran pesantren dalam pembangunan bangsa.

    “Kita perlu menyapa atau bersilaturahmi ke Ponpes Wali Barokah. Kita bisa mengenal dan mengkonsolidasikan sesuai jargon LDII untuk bangsa. Mestinya bukan hanya untuk kalangan sendiri, tetapi untuk semua bangsa yang ada. Baik yang muslim, atau yang non sekalian,” ujarnya.

    Ia menilai bahwa pesantren memiliki kontribusi panjang bagi bangsa, bahkan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.

    “Sebetulnya pesantren sudah mendarma bhaktikan untuk bangsa ini cukup panjang, sejak sebelum kemerdekaan dan konsep pendidikan pesantren itu konsep pendidikan paling lengkap, karena ada tiga aspek yang berjalan simultan, ada transfer of knowledge, transfer of value, transfer of spirituality, hanya saja penghargaan atau apresiasi negara terhadap pesantren itu sangat minim dan terlambat,” tutur KH Muhaimin.

    Ia juga menyinggung pentingnya negara memberikan penghargaan nyata kepada pesantren, bukan sekadar simbolik atau politis.

    “Jadi kita minta negara tidak hanya omon-omong, terkait dengan RUU pesantren yang sudah disahkan, mestinya bukan hanya penghargaan politis, tetapi juga mengharapkan di bidang pendidikan, bidang kemasyarakatan lebih baik, karena saya sedih ketika pesantren hanya dimobilisasi pada elektoral momen saja,” tegasnya.

    Lebih lanjut, KH Muhaimin berharap lembaga seperti IPI dapat diajak berdialog oleh pemerintah untuk merancang kontribusi pesantren yang lebih konkret.

    “Mestinya ini menyangkut dua pihak, bagaimana negara mengajak lembaga-lembaga semacam IPI diajak ngomong. Artinya pesantren jangan hanya dijadikan obyek, apalagi obyek-obyek temporal, tapi mari kita diajak ngomong konsep besar bagaimana kontribusi pesantren, lalu sejauh mana pesantren bisa memberikan poin-poin untuk perbaikan bangsa ini yang sekarang tidak baik-baik saja,” ujarnya menambahkan.

    Sementara itu, KH Moch Amrodji Konawi, selaku Ketua DPW LDII Jawa Timur, mengaku bersyukur atas kunjungan tersebut. “Kami sangat bersyukur sekali bisa menemui tamu istimewa dari DPP IPI langsung Pak Ketum dan Sekjen hadir di sini. Pak Hermansyah dan Kiai Muhaimin,” ucapnya.

    Ia menegaskan bahwa LDII selalu membuka diri untuk bersinergi dengan berbagai pihak, baik antarormas Islam maupun lintas agama.

    “LDII Jatim, sebagaimana Pak Kiai sampaikan Tagline LDII untuk Bangsa, artinya kami sangat terbuka sekali dengan siapapun dengan ormas apapun. Jangankan dengan sesama ormas Islam, kami juga sering komunikasi dan silaturahmi baik dengan agama lain. Karena bagaimanapun juga Indonesia sebagai negara yang besar dan majemuk, perlu dijaga satu sama lainnya untuk penguatan NKRI kita,” ungkapnya.

    KH Amrodji juga menambahkan bahwa LDII berkomitmen menjalankan prinsip Profesional dan Religius dalam setiap kegiatan.

    “Profesional itu kita melaksanakan kegiatan sesuai dengan alur yang ditentukan, dan religius itu kita berharap nilai-nilai keagamaan sesuatu yang kita utamakan,” ujarnya.

    Ia pun menyambut baik peluang kerja sama dengan IPI, terutama di bidang pelatihan dan pemberdayaan ekonomi umat.

    “Saya kira dari IPI komunikasi kerja sama terutama terkait dengan urusan keekonomian. Bahwa ada berbagai macam pelatihan, dan pendidikan yang akan kita tindak lanjuti. Utamanya dari IPI itu masalah ekonomi yang dibicarakan. Kalau urusan ibadah itu sudah selesai,” kata KH Amrodji. [nm/but]

     

  • Konvoi Knalpot Bising dan Aksi Geber Resahkan Warga Bojonegoro

    Konvoi Knalpot Bising dan Aksi Geber Resahkan Warga Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah konvoi sepeda motor yang melibatkan puluhan pemuda dengan menggunakan knalpot brong dan aksi menggeber gas kencang, menjadi sorotan dan perbincangan hangat di media sosial lokal dalam dua hari terakhir. Aksi ini terekam terjadi di ruas jalan utama Kota Bojonegoro, pada Sabtu dini hari (4/10/2025), memicu keresahan dan protes dari masyarakat.

    Rekaman video lebih dari satu menit yang beredar luas menunjukkan puluhan motor melakukan arak-arakan. Mayoritas pengendara teridentifikasi tidak mengenakan helm standar dan menggunakan knalpot yang memproduksi suara sangat bising, melanggar aturan lalu lintas.

    Menurut rekaman tersebut, iring-iringan motor terlihat memulai dari Jalan Diponegoro, bergerak ke Jalan AKBP M Soeroko, dan kemudian kembali berputar arah ke Jalan Diponegoro. Puncak dari aksi ini terjadi saat kelompok tersebut berhenti di Perempatan Bombok (lampu merah), di mana mereka secara serempak memacu dan menggeber gas motor mereka, menghasilkan kebisingan yang sangat mengganggu.

    Warga setempat mengungkapkan bahwa aksi konvoi dan geber motor dengan knalpot bising ini bukan kejadian yang pertama. Aktivitas serupa dilaporkan sering terjadi, khususnya pada periode antara malam Jumat hingga Sabtu dini hari.

    “Kami dengar informasi, kelompok motor ini hampir rutin beraksi setiap malam Sabtu. Ini sudah sangat mengganggu,” ujar Joko, seorang warga Kota Bojonegoro, pada Senin (6/10/2025).

    Kekhawatiran masyarakat tidak hanya pada tingkat kebisingan, tetapi juga potensi bahaya lalu lintas. “Mereka berkendara beramai-ramai dengan kecepatan tinggi. Ini jelas sangat membahayakan pengguna jalan lain. Suara knalpotnya apalagi, benar-benar merusak kenyamanan,” tambah Ayu, warga lainnya.

    Hingga berita ini diturunkan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bojonegoro belum memberikan pernyataan resmi mengenai konvoi tersebut maupun langkah-langkah penindakan terkait sejumlah pelanggaran lalu lintas yang terekam. Masyarakat mendesak agar aparat kepolisian segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan dan mencegah terulangnya aksi konvoi motor yang meresahkan ini. [lus/but]