Category: Beritajatim.com Regional

  • Empat Anggota Polres Blitar Dipecat: Desersi, Narkoba, hingga Penggelapan Jabatan

    Empat Anggota Polres Blitar Dipecat: Desersi, Narkoba, hingga Penggelapan Jabatan

    Blitar (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Blitar, Polda Jawa Timur (Jatim), secara tegas memberhentikan empat anggotanya melalui upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) pada Jumat (10/10/2025). Keempat anggota ini dipecat karena terbukti melakukan pelanggaran berat yang mencoreng citra institusi.

    Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman menyampaikan bahwa keputusan PTDH ini adalah konsekuensi tegas atas tindakan yang melanggar disiplin dan kode etik Polri. Ini merupakan bentuk ketegasan di internal Polri.

    “Pada hari ini kami dari Polri baru saja selesai melaksanakan upacara PTDH terhadap empat anggota Polri. Mantan anggota Polri ini sudah diberhentikan, karena tindakannya melanggar disiplin dan kode etik Polri,” terang AKBP Arif.

    Keempat anggota yang di-PTDH tersebut adalah Bripka ES, Bripda AS, Bripka BES, dan Aipda SDR. Mereka terjerat kasus pelanggaran yang bervariasi dan semuanya masuk kategori berat:

    Disersi dan Narkoba: Bripka ES dan Bripda AS diberhentikan lantaran melakukan disersi (meninggalkan dinas tanpa izin dalam jangka waktu lama). Setelah pemeriksaan, keduanya juga terbukti melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika.

    Penyalahgunaan Narkoba Berulang: Bripka BES dipecat karena terlibat dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba untuk kesekian kalinya.

    Penggelapan dalam Jabatan: Aipda SDR dikenakan PTDH karena terbukti melakukan penyelewengan dan penggelapan dalam jabatan, serta melanggar sumpah jabatan sebagai anggota Polri.

    AKBP Arif Fazlurrahman menekankan bahwa PTDH ini merupakan hasil evaluasi menyeluruh dan menjadi konsekuensi yang tidak dapat ditawar bagi anggota yang merusak martabat institusi.

    “Kami pemberhentian tidak dengan hormat, yang pertama sebagai bahan introspeksi personel Polri lainnya untuk bisa tetap memperdomani sumpah jabatan. Dan juga menunjukkan kepada masyarakat bahwa Polri benar-benar akuntabel,” tutupnya.

    Kapolres berharap tindakan tegas ini menjadi pembelajaran bagi anggota lain agar selalu menjunjung tinggi aturan dan norma dalam setiap pelaksanaan tugas. [owi/beq]

  • Drainase TMMD 126 di Lebakharjo Jadi Harapan Petani Hadapi Musim Kemarau

    Drainase TMMD 126 di Lebakharjo Jadi Harapan Petani Hadapi Musim Kemarau

    Malang (beritajatim.com) – Pembuatan saluran drainase sepanjang 200 meter di kawasan pertanian Dusun Krajan 1 B, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi sorotan masyarakat setempat.

    Pekerjaan drainase dengan panjang 200 meter, lebar 0,5 meter, dan tinggi 0,5 meter itu kini mampu mengaliri sawah seluas 15 hektare. Keberadaan saluran air tersebut diharapkan membuat lahan pertanian warga tidak lagi mengalami kekeringan meski musim kemarau tiba.

    Pembangunan drainase dilakukan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 126 Lebakharjo yang digelar Kodim 0818/Malang-Batu, Kabupaten Malang. Infrastruktur ini menjadi tumpuan sejumlah kelompok tani (poktan) untuk memperlancar sistem pengairan sawah mereka.

    Muhammad Fatur, salah satu warga Desa Lebakharjo, menyampaikan rasa terima kasih kepada TNI yang telah membantu mewujudkan impian warga akan saluran air menuju sawah.

    “Alhamdulillah, kami membantu untuk memperlancar kerjaan drainase ini. Matursuwun sangat (terima kasih banyak) Semangat Bapak TNI,” kata Fatur, Jumat (10/10/2025).

    Sementara itu, Diman, salah satu pekerja drainase, menegaskan bahwa progres pembangunan di Dusun Krajan saat ini telah mencapai 25 persen.

    “Proses kerja alhamdulillah, sampai saat ini lancar dan sudah mencapai 25 persen,” ucap Diman.

    Selama bertahun-tahun, pengairan di areal sawah warga Desa Lebakharjo hanya mengandalkan curah hujan atau aliran air kecil yang tidak stabil. Dengan adanya drainase baru ini, lahan seluas 15 hektare kini dapat diairi secara merata, terutama di musim kemarau. [yog/beq]

  • Mensos Jenguk Haikal Pasca Amputasi, Pemerintah Bakal Rehabilitasi Medis dan Sosial Korban Al Khoziny

    Mensos Jenguk Haikal Pasca Amputasi, Pemerintah Bakal Rehabilitasi Medis dan Sosial Korban Al Khoziny

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia H. Saifullah Yusuf mengunjungi kondisi Haikal korban runtuhnya bangunan tiga lantai di Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran, yang kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo Jumat (10/10/2025).

    Haikal yang mengalami luka berat setelah dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari bawah reruntuhan beton, mengalami luka berat dan kakinya harus diamputasi.

    “Haikal saat ini masih memerlukan terus perawatan. Dan saya kira layanan di RSUD R.T. Notopuro cukup bagus ditangani oleh dokter-dokter yang profesional,” ucap Mensos RI H. Saifullah Yusuf usai menjenguk korban.

    Pihak pemerintah, lanjut Mensos RI akan terus mengikuti perkembangan dari kesehatan Haikal. Tentu semuanya akan mendoakan dan sekaligus secara bersama-sama memberikan perhatian. Dari pemerintah pusat maupun daerah mulai gubernur, dan bupati bersama-sama berkolaborasi saling menguatkan untuk para korban.

    “Sampai sekarang kita juga terus mendampingi secara bersama-sama seluruh keluarga yang masih menunggu identifikasi yang dilakukan oleh Polda Jatim, dan lain sebagainya,” papar Sekjen PBNU itu.

    Masih menurut pria yang akrap disapa Gus Ipul itu, banyak tahapan yang akan terus dilakukan oleh pemerintah dalam menangani korban tragedi Al Khoziny. Mulai evakuasi korban, perawatan terhadap korban secara sembuh dan juga rehabilitasi.

    “Rehabilitasi itu mencakup rehabilitasi medis maupun rehabilitasi sosial, akan terus dilakukan oleh pemerintah. Perlindungan dan jaminan untuk korban serta keluarganya, termasuk pendampingan psikologi tentunya juga akan diberikan,” tegas Gus Ipul.

    Direktur Utama RSUD RT Notopuro Sidoarjo Dokter Atok Irawan menambahkan, Haikal saat ini ditempatkan di ruang high care unit (HCU). Haikal dirawat di ruang HCU atas permintaan keluarga supaya nggak terganggu tamu yang datang,” ungkap Atok.

    Dari hasil pemeriksaan, kondisi Haikal mulai stabil dan berangsur pulih. Meski demikian, pihak rumah sakit belum dapat memastikan kapan Haikal akan diperkenankan menjalani rawat jalan. Sebab, saat ini ia masih harus menjalani perawatan luka. “Alhamdulillah kondisi Haikal stabil,” jelasnya.

    Haikal sebelumnya selamat dari tragedi ambruknya tiga lantai Lembaga Pesantren Al Khoziny pada Senin (29/9/2025). Haikal dievakuasi petugas pada Rabu (1/10/2025) usai terjebak di balik reruntuhan bangunan. [isa/aje]

  • Damkar Bondowoso Evakuasi Ulat Bulu di SDN Dabasah 4, Antisipasi Gangguan Kegiatan Belajar

    Damkar Bondowoso Evakuasi Ulat Bulu di SDN Dabasah 4, Antisipasi Gangguan Kegiatan Belajar

    Bondowoso (beritajatim.com) – Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar Kabupaten Bondowoso melakukan evakuasi hewan berupa ulat bulu di SDN Dabasah 4, Kecamatan Bondowoso, Kamis (9/10/2025).

    Evakuasi dilakukan setelah pihak sekolah, melalui salah satu guru bernama Nike, melapor adanya banyak ulat bulu yang menempel di pohon sekitar lingkungan sekolah dan mulai meresahkan. Upaya penanganan sebelumnya telah dilakukan oleh pihak sekolah, namun populasi ulat tetap muncul kembali.

    Menindaklanjuti laporan yang masuk pukul 08.00 WIB, tim Damkar langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada area yang menjadi sarang ulat.

    Plt. Damkar pada Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Martanto, menjelaskan bahwa pihaknya bergerak cepat karena laporan tersebut berpotensi mengganggu kenyamanan kegiatan belajar di sekolah.

    “Begitu laporan kami terima, tim langsung menuju lokasi. Petugas melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sekitar pepohonan tempat ulat bersarang. Setelah dilakukan penanganan, ulat berhasil dibasmi,” ujar Martanto.

    Ia menambahkan, kejadian semacam ini sering muncul saat perubahan musim, terutama dari kemarau menuju penghujan, karena kondisi lembab memicu perkembangbiakan serangga dan ulat bulu.

    “Kami mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemukan kasus serupa. Penanganan cepat dapat mencegah penyebaran lebih luas dan menjaga lingkungan tetap bersih dan aman,” tambahnya. [awi/beq]

  • Gus Ipul Jenguk Haical, Tegaskan Penanganan Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Jadi Atensi Presiden

    Gus Ipul Jenguk Haical, Tegaskan Penanganan Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Jadi Atensi Presiden

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa penanganan para korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, menjadi perhatian serius Presiden Republik Indonesia.

    Hal ini disampaikan saat Gus Ipul menjenguk salah satu korban selamat, Syehlendra Haical Aditya, di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Jumat (10/10/2025).

    Gus Ipul tiba di rumah sakit sekitar pukul 08.15 WIB dan langsung menuju ruang perawatan HCI, tempat Haical dirawat. Dalam kunjungannya, ia berbincang hangat dan memberikan semangat kepada Haical yang harus menjalani amputasi kaki akibat infeksi pasca tertimbun reruntuhan bangunan.

    “Kamu dapat salam dari Presiden. Presiden memberikan perhatian, memberikan atensi, makanya yang kerja keroyokan dari berbagai kementerian, untuk mendukung Haical supaya cepat sehat,” ujar Gus Ipul kepada Haical.

    Sebelumnya, Gus Ipul turut menyaksikan langsung proses evakuasi Haical oleh tim SAR pada Rabu (1/10). Haical diketahui tertimbun selama dua hari di bawah reruntuhan sebelum akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

    “Saya bisa menjenguk kembali Haical, di mana waktu itu hari ke-3, hari Rabu, saya bersama Ibu Kadinsos Provinsi, Pak Wagub, dan Kepala Basarnas menyaksikan secara langsung proses evakuasinya,” ungkap Gus Ipul usai menjenguk Haical.

    Menurut Gus Ipul, Haical termasuk korban dengan luka berat yang membutuhkan penanganan medis intensif dan perawatan jangka panjang.

    “Saya melihat layanan di rumah sakit ini cukup bagus, ditangani oleh dokter-dokter profesional, dan terus memantau perkembangan kesehatan anak kita, Haical,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Gus Ipul menyampaikan bahwa Kementerian Sosial terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan dan penguatan kepada seluruh korban serta keluarga yang masih menunggu hasil identifikasi dari Polda Jawa Timur.

    “Sampai sekarang kita juga terus mendampingi, secara bersama-sama kepada seluruh keluarga yang masih menunggu proses identifikasi korban,” jelasnya.

    Tiga Tahap Penanganan Korban

    Gus Ipul menjelaskan bahwa penanganan korban tragedi Ponpes Al-Khoziny dilakukan dalam tiga tahap, yakni evakuasi, kedaruratan, dan rehabilitasi.

    “Pertama adalah tahap evakuasi dan kedaruratan. Saya berterima kasih kepada tim evakuasi — Basarnas, BNPB, Kepolisian, dan TNI — yang telah bekerja dengan baik pada masa-masa darurat,” tutur Gus Ipul.

    Ia menambahkan, tahap selanjutnya adalah rehabilitasi dan rekonstruksi, yang kini tengah difokuskan pada pemulihan para korban luka berat, sedang, maupun ringan.

    “Rehabilitasi difokuskan kepada korban-korban yang masih memerlukan perhatian bersama, baik korban luka berat, sedang, maupun ringan,” jelasnya.

    Berdasarkan data terbaru, jumlah korban luka ringan mencapai 74 orang, luka berat 24 orang, dan korban meninggal dunia sebanyak 63 orang.

    “Semua korban akan terus kita dampingi dalam proses rehabilitasi, baik secara medis maupun sosial,” tambahnya.

    Selain memberikan layanan kesehatan dan jaminan sosial, Kemensos juga berencana memberikan program pemberdayaan bagi keluarga korban yang terdampak berat.

    “Kita akan mendampingi keluarga, terutama yang anaknya mengalami luka berat atau amputasi. Sesuai arahan Presiden, segala kebutuhan mereka akan didukung sepenuhnya,” tegas Gus Ipul.

    Kronologi Runtuhnya Bangunan

    Sebagaimana diketahui, bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran ambruk pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB, saat ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar. Dugaan sementara, proses pengecoran lantai atas yang dilakukan sebelumnya menyebabkan pondasi tidak mampu menahan beban, hingga akhirnya seluruh bangunan runtuh menimpa para santri di lantai dasar. (ted)

  • Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Angin Ribut

    Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Angin Ribut

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menunjukkan komitmennya dalam memberikan perhatian kepada masyarakat terdampak bencana alam. Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra menyerahkan secara simbolis bantuan material bangunan dan paket bantuan lainnya kepada warga korban angin ribut di beberapa wilayah Kabupaten Mojokerto.

    Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Gus Barra (panggilan akrab, red), didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Camat Jetis dan Sooko, serta kepala desa setempat. Dalam kesempatan tersebut, Gus Barra juga meninjau kondisi rumah warga yang rusak akibat terjangan angin ribut pada, Rabu (8/10/2025).

    Selain bantuan material bangunan, setiap warga terdampak juga mendapatkan paket sembako dari Baznas Kabupaten Mojokerto, satu unit kompor gas dua tungku, serta perlengkapan keluarga seperti sabun mandi, sikat dan pasta gigi, sampo, handuk, pembalut, tisu, senter, jas hujan, perlengkapan P3K, hingga sarung.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengatakan, penyerahan bantuan tersebut merupakan bentuk respons cepat pemerintah daerah terhadap bencana yang menimpa warganya. “Saya bersama Kepala Pelaksana BPBD, Camat Jetis, dan Kepala Desa Jetis meninjau langsung kondisi rumah warga terdampak puting beliung,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).

    Berdasarkan asesmen dan pendataan, terdapat sekitar 45 rumah yang terdampak di Kecamatan Jetis, Sooko, dan Gedeg. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto ini menambahkan, bantuan yang disalurkan merupakan hasil dari proses asesmen lapangan oleh tim BPBD Kabupaten Mojokerto.

    “Untuk wilayah yang sudah diasesmen, hari ini kami serahkan bantuannya. Kekurangannya akan segera kami selesaikan besok. Ini bentuk respon cepat Pemkab Mojokerto dalam penanganan bencana. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu siap siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem,” pungkasnya.

    Beberapa warga penerima bantuan material antara lain :

    1. Sulika warga Desa Jetis, Kecamatan Jetis menerima enam lembar asbes dan dua batang kayu ukuran 6×12.

    2. Suntamah warga Dusun Pelabuhan, Desa Jetis, Kecamatan Jetis menerima empat lembar asbes ukuran 105×300.

    3. Riyo warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima empat batang kayu ukuran 6×12, empat lembar asbes, 650 bata merah, dan tiga sak semen.

    4. Wijanarko warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima 12 lembar asbes ukuran 105×300.

    5. Rushidayati warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima delapan lonjor canal C dan sembilan lembar spandek ukuran lima meter.

    6. Hendun Ardiansyah warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima lima lembar asbes ukuran 105×300. [tin/aje]

  • Industri Perhiasan Masih Kuat, SIJF 2025 Surabaya Optimis Omset Pameran Naik di Tengah Rekor Kenaikan Harga Emas

    Industri Perhiasan Masih Kuat, SIJF 2025 Surabaya Optimis Omset Pameran Naik di Tengah Rekor Kenaikan Harga Emas

    Surabaya (Beritajatim.com) – Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2025 kembali hadir di Surabaya. Ditengah tantangan melemahnya daya beli masyarakat, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, Reni Yanita M,Si, yakin industri perhiasan akan tetap optimis meskipun terjadi lonjakan harga emas global.

    “Ini memang kegiatan rutin, jadi di tengah suasana ataupun peningkatan harga emas, APEPI tetap memberanikan diri untuk melanggarkan pameran ini,” ujar Reni Yanita.

    Menurutnya, menjaga momentum pertumbuhan industri perhiasan sangat penting. Ia mencatat bahwa kinerja ekspor untuk industri perhiasan menunjukkan angka yang sangat signifikan.

    “Kinerja ekspor untuk industri perhiasan menunjukkan angka yang signifikan tumbuhnya 37% dibandingkan periode yang sama tahun depan. Jadi ini harus di jaga agar tetap tumbuh.” ucapnya seusai berkeliling ke tenant yang ada di Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2025. di Grand Ballroom Hotel Shangri-La Surabaya.

    Kegiatan yang dihelat selama empat hari, yakni 9-12 Oktober 2025 ini menjadi satu-satunya pameran perhiasan skala besar di wilayah Jawa Timur, SIJF tetap menjadi magnet bagi berbagai kalangan.

    Pameran ini diikuti oleh berbagai bidang usaha perhiasan dari dalam dan luar negeri, mencakup pabrik, distributor, toko perhiasan, mekanika permesinan dan kemasan perhiasan, serta desainer dan pengrajin.

    Pemerintah juga menargetkan peningkatan peringkat Indonesia sebagai negara pengekspor emas, di mana tahun lalu berada di peringkat 12. Reni Yanita juga menekankan pentingnya hilirisasi komoditas emas, yang tidak terbatas hanya pada emas, namun juga perak, batu-batu alam, dan mutiara.

    “Kalau hilir kan kaitannya dengan desain, dengan keunikan, dengan karakteristik, nah ini juga yang tantangan kita sebenarnya,” tambahnya.

    Strategi Industri dan Prediksi Kenaikan Emas Global

    Iskandar Husin, Sekertaris Jenderal APEPI sekaligus Ketua Penyelenggara SIJF, menjelaskan bahwa kenaikan harga emas global disebabkan oleh perubahan perilaku negara-negara dunia yang kembali menjadikan emas sebagai safe haven, menggantikan Dolar AS, sehingga terjadi permintaan emas yang tinggi. Ia memprediksi bahwa harga emas akan terus melonjak.

    “Dulu diprediksi sampai akhir tahun emas diperkirakan akan menjadi USD4.000 per troyan, tapi ternyata dua hari kemarin sudah meledak. Malah diprediksi sampai di akhir tahun, emas bisa di USD4.900 per troyan.” Paparnya.

    Untuk mensiasati kenaikan harga dan tetap menjaga daya beli masyarakat, industri perhiasan menerapkan strategi penyesuaian kadar emas.

    Penyesuaian kadar emas tidak lagi kaku di 18 atau 17 karat, tetapi mulai merambah ke 14 atau 12 karat, tanpa mengurangi kualitas dan desain perhiasan. Meskipun demikian, masyarakat Indonesia sebagai pecinta emas dan menjadikannya sebagai instrumen investasi, masih cenderung mencari emas dengan kadar tinggi, namun dengan mengurangi berat pembelian, misalnya dari 10 gram menjadi 5 atau 3 gram.

    Iskandar Husin juga menegaskan bahwa harga perhiasan di Indonesia relatif kompetitif dan tidak jauh berbeda dari harga internasional.

    Jenis perhiasan yang paling banyak dicari tetap pada perhiasan-perhiasan utama, yaitu cincin dan giwang, diikuti oleh liontin dan gelang. Tren saat ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai beralih dari perhiasan berukuran besar ke yang lebih kecil (di bawah 5 gram atau 3 gram), namun dengan bentuk yang lebih unik dan kreatif.

    Dengan adanya pameran ini dan upaya-upaya strategis dari APEPI, industri perhiasan Indonesia optimistis untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan penjualannya.[rea]

  • Kecelakaan Maut di JLS Lumajang, Anggota Polres Jember Meninggal Dunia

    Kecelakaan Maut di JLS Lumajang, Anggota Polres Jember Meninggal Dunia

    Lumajang (beritajatim.com) – Seorang anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jember dilaporkan tewas setelah mengalami kecelakaan di Jalan Lintas Selatan (JLS), Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/10/2025).

    Korban diketahui bernama Bripda Ryan Pramadya Octaviandra (24), warga Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember.

    Peristiwa nahas itu terjadi saat korban yang mengendarai sepeda motor Honda CRF bernomor polisi P 3175 LZ bertabrakan dengan sebuah dump truk.

    Sopir dump truk bernomor polisi N 8836 UO diketahui bernama Alfian (25), warga Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

    Saksi kejadian, Ismam, mengatakan bahwa kecelakaan tersebut terjadi ketika korban yang melaju dari arah Jember kehilangan kendali di tikungan.

    Menurutnya, dump truk yang datang dari arah berlawanan sebenarnya sudah berada di jalur yang benar. “Waktu kejadian itu motornya kencang, truknya sudah di jalurnya. Sepertinya motor belok terlalu kanan dan menabrak bak samping truk. Korban langsung meninggal di tempat,” ujar saksi mata yang akrab disapa Kacong, di lokasi kejadian.

    Petugas Satlantas Polres Lumajang, Aiptu Suprastyanto, menjelaskan bahwa proses olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan.

    Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan. Jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk proses lebih lanjut. “Dari hasil olah TKP, kami belum bisa memastikan penyebab kecelakaan. Namun benar, korban merupakan anggota Polres Jember,” ungkap Aiptu Suprastyanto. (has/kun)

  • Pasca Even Hari Jadi Kota Probolinggo, Stadion Bayuangga Rusak Parah DPRD Minta Penyelenggara Tanggung Jawab

    Pasca Even Hari Jadi Kota Probolinggo, Stadion Bayuangga Rusak Parah DPRD Minta Penyelenggara Tanggung Jawab

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kondisi Stadion Bayuangga Kota Probolinggo pasca gelaran event Hari Jadi Kota Probolinggo ke-666 menuai sorotan tajam. Lapangan utama stadion yang menjadi kebanggaan warga kini mengalami kerusakan serius dan tidak bisa digunakan untuk aktivitas olahraga.

    Wakil Ketua I DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib, menegaskan bahwa persoalan ini bukan untuk dibesar-besarkan, melainkan karena adanya ketidakterlibatan pihak-pihak terkait dalam pengelolaan dan pemulihan pasca kegiatan besar tersebut.

    “Masalah stadion ini bukan hal yang kami besar-besarkan, tetapi ini tidak bisa dibiarkan. Terlihat kurang baik karena tidak melibatkan para stakeholder terkait,” ujar Abdul Mujib.

    Menurutnya, kondisi lapangan usai acara membutuhkan perawatan intensif. Sejumlah temuan di lapangan menunjukkan masih adanya sisa-sisa sampah dan benda berbahaya.

    “Mulai dari sisa makanan, potongan kawat bekas ikatan, peniti, jarum, bahkan serpihan tajam seperti kulit kerang yang bisa melukai tubuh. Area lapangan juga rembes akibat dilalui kendaraan bermuatan berat,” jelasnya.

    Mujib menilai, pemulihan lapangan tersebut akan membutuhkan waktu, tenaga, serta anggaran besar. Karena itu, ia menegaskan perlu ada tanggung jawab dari pihak penyelenggara.

    “Pemulihan butuh biaya dan tenaga. Maka harus ada konsekuensi bagi penyelenggara agar bersama-sama bertanggung jawab sesuai kesepakatan,” tambahnya.

    Sementara itu, Ketua Askot PSSI Kota Probolinggo, Eko Purwanto, menyebut kekhawatiran pihaknya sebelum pelaksanaan acara ternyata terbukti benar. Ia mengaku kondisi stadion saat ini belum layak digunakan untuk kegiatan olahraga apa pun.

    “Sebelum acara dimulai, kami sudah mengingatkan potensi kerusakan. Dan benar, sekarang banyak ditemukan bekas tusuk sate, kawat, pecahan kerang, serta sisa bakaran di tengah lapangan,” ungkapnya.

    Eko juga menyayangkan masuknya kendaraan besar seperti truk pengangkut panggung ke area lapangan utama yang menyebabkan tanah bergelombang dan rumput rusak parah.

    “Ada truk besar masuk ke tengah lapangan. Itu membuat permukaan lapangan jadi bergelombang. Belum lagi rumput yang menguning karena tidak disiram dan tidak mendapat pupuk khusus,” tambahnya.

    Menurutnya, tanpa adanya dana pemeliharaan dari pihak penyelenggara maupun Dispopar, perbaikan stadion tidak bisa segera dilakukan. Akibatnya, sejumlah atlet dari berbagai cabang olahraga terpaksa menunda latihan yang biasanya dilakukan di stadion tersebut.

    “Saat ini bukan hanya atlet sepak bola, tapi juga atlet cabang lain harus berhenti berlatih karena kondisi stadion belum bisa digunakan,” tutup Eko. [ada/aje]

  • Komisi III DPRD Kota Probolinggo Sidak Proyek Rehabilitasi Rumdin Wakil Wali Kota

    Komisi III DPRD Kota Probolinggo Sidak Proyek Rehabilitasi Rumdin Wakil Wali Kota

    Probolinggo (beritajatim.com) – Komisi III DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap proyek rehabilitasi rumah dinas (rumdin) Wakil Wali Kota Probolinggo di Jalan Suroyo, Kamis (9/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, dewan meminta agar pengerjaan proyek dipercepat dengan memprioritaskan pemasangan atap.

    Proyek yang dikerjakan melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Probolinggo itu memiliki pagu anggaran sebesar Rp915 juta. Namun, nilai yang disetujui untuk pelaksanaan mencapai Rp777.750.000 dengan pelaksana proyek dari CV Sexy Road Indo.

    Sekretaris Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Heri Poniman, mengatakan bahwa proyek ini ditargetkan selesai pada 25 Desember 2025. Mengingat waktu yang semakin sempit, pihaknya meminta agar pelaksana menambah tenaga kerja agar target waktu bisa tercapai.

    “Saya lihat perlu penambahan tenaga kerja karena waktunya mepet. Harus dikebut supaya selesai sesuai jadwal,” ujarnya.

    Menurut Poniman, bagian yang harus segera diselesaikan adalah pemasangan atap. Ia menilai atap menjadi elemen penting dari struktur bangunan yang harus diprioritaskan lebih dulu.

    “Atap ini paling krusial. Jadi saya minta agar dikerjakan terlebih dahulu. Waktunya sudah sangat mepet,” tegasnya.

    Hingga saat sidak dilakukan, progres pengerjaan proyek baru mencapai 26 persen. Dengan sisa waktu kurang dari dua bulan, Komisi III merekomendasikan agar pihak penyedia dan dinas terkait mempercepat proses pekerjaan agar tidak molor dari target.

    “Kami sudah sampaikan ke OPD terkait, sebaiknya proses tender dimulai sejak Maret supaya proyek tidak terlambat dan tidak mangkrak di akhir tahun,” tambah Heri.

    Sementara itu, pihak Bidang Cipta Karya Dinas PUPR-PKP Kota Probolinggo serta penyedia proyek enggan memberikan komentar terkait hasil sidak tersebut. [ada/aje]