Category: Beritajatim.com Regional

  • BMKG Prediksi Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Senin 13 Oktober 2025: Cerah di Pagi, Berawan Jelang Sore

    BMKG Prediksi Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Senin 13 Oktober 2025: Cerah di Pagi, Berawan Jelang Sore

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah barat Jawa Timur tampaknya akan berjalan cukup bersahabat hari ini, Senin (13/10/2025). Berdasarkan informasi dari BMKG Juanda, prakirawan Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa Ngawi, Magetan, dan Ponorogo akan mengalami cuaca cerah di pagi hari dan berubah berawan pada siang hingga sore.

    Untuk wilayah Ngawi, Oky menjelaskan bahwa cuaca cerah akan berlangsung sejak pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Memasuki siang hari, tepatnya pukul 12.00 WIB, kondisi langit akan berubah menjadi cerah berawan, kemudian berawan penuh pada sore hari.

    “Menjelang malam, langit Ngawi kembali tampak cerah,” ujar Oky.

    Adapun suhu udara di wilayah ini berkisar antara 24–35 derajat Celcius, dengan kelembapan 43–96 persen, serta angin berhembus dari arah utara dengan kecepatan sekitar 11,6 km/jam.

    Berpindah ke Magetan, pola cuaca yang terjadi tidak jauh berbeda. Sejak pagi hingga menjelang siang, langit terlihat cukup bersih, namun pada pukul 12.00 WIB, awan mulai menutupi sebagian besar wilayah tersebut.

    Suhu udara di Magetan diperkirakan berada di kisaran 22–32 derajat Celcius, dengan kelembapan antara 48–90 persen, dan angin bertiup dari tenggara sekitar 8,9 km/jam.

    Sementara itu, Ponorogo juga akan mengalami cuaca cerah pada pagi hari hingga pukul 09.00 WIB. Lalu pada siang hingga sore, langit diperkirakan berawan, dan malam harinya akan cerah sebagian sekitar pukul 21.00 WIB.

    “Suhu di wilayah ini diprediksi mencapai 24–33 derajat Celcius ya, kalau untuk kelembapannya sekitar 48–96 persen,” tambah Oky.

    Oky mengingatkan masyarakat agar tetap memperhatikan perkembangan cuaca, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan.

    “Meskipun sebagian besar wilayah diprediksi cerah, perubahan cuaca bisa saja terjadi. Jadi, ada baiknya tetap membawa perlengkapan seperti topi atau payung kecil,” jelasnya.

    Secara umum, cuaca di tiga wilayah tersebut diperkirakan cukup mendukung berbagai kegiatan masyarakat. BMKG mengimbau warga untuk tetap memantau pembaruan prakiraan cuaca agar bisa menyesuaikan aktivitas dengan kondisi terkini.[mnd/aje]

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 13 Oktober 2025

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 13 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Senin 13 Oktober 2025.

    “Cuaca di Surabaya dan Sidoarjo cenderung cerah terik. Adapun Gresik tampak berawan pada pagi dan sore harinya. Namun, tidak ada tanda akan turun hujan. Untuk suhu antara 26°C hingga 36°C. Sedangkan kelembabannya antara 40%-94%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Minggu (12/10/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya hari ini cenderung cerah terik sepanjang hari ini. Sehingga tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Jambangan, Karangpilang, Kenjeran, Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Rungkut, Pakal, dan Sambikerep.

    Suhu udara: 26°C – 35°C
    Kelembapan: 43% – 90%
    Kecepatan angin: 13,8 Km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, Sidoarjo juga tidak ada tanda akan turun hujan, lantaran sepanjang hari ini cenderung cerah terik. Termasuk di Kecamatan Porong, Prambon, Sedati, Sukodono, Taman, Tanggulangin, Waru, Wonoayu, dan Buduran.

    Suhu udara: 26°C – 36°C
    Kelembapan: 40%-94%
    Kecepatan angin: 15 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung berawan pada pagi dan sore hari ini, selebihnya tampak cerah, termasuk di Kecamatan Kebomas, Kedamean, Manyar, Dukun, Cerme, Bungah, Benjeng, Menganti, dan Sidayu.

    Suhu udara: 26°C – 32°C
    Kelembapan: 74%-93%
    Kecepatan angin: 21,2 km/jam dari arah Tenggara.

    Meski beberapa daerah diprakirakan tidak turun hujan, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

  • BMKG Senin 13 Oktober 2025: Madiun Cerah Sepanjang Hari, Pacitan Hujan Ringan Pagi Ini

    BMKG Senin 13 Oktober 2025: Madiun Cerah Sepanjang Hari, Pacitan Hujan Ringan Pagi Ini

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi kondisi cuaca di wilayah Madiun dan Pacitan pada Senin, 13 Oktober 2025, akan didominasi oleh cuaca cerah, meski beberapa daerah berpotensi berawan hingga hujan ringan.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa cuaca di wilayah Jawa Timur bagian barat cenderung stabil dan hangat.

    “Secara umum, wilayah Madiun akan didominasi cuaca cerah sejak pagi hingga malam hari. Namun, Pacitan berpotensi mengalami hujan ringan di pagi hari sebelum berangsur cerah,” ujar Oky Sukma Hakim saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025).

    Untuk Kota Madiun, pagi hari diperkirakan akan cerah mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Menjelang siang, tepatnya pukul 12.00 WIB, kondisi berubah menjadi cerah berawan dan berlanjut berawan total pada pukul 15.00 hingga 18.00 WIB. Saat malam tiba, langit akan kembali cerah.

    Suhu udara di Kota Madiun berkisar antara 24 hingga 36 derajat Celcius, dengan kelembapan udara antara 38 hingga 96 persen. Sementara kecepatan angin tercatat 9,8 km/jam yang bertiup dari arah Timur Laut.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun menunjukkan pola cuaca yang hampir serupa. Hanya saja, pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB, wilayah ini diperkirakan mengalami kondisi berawan.

    Suhu udara di Kabupaten Madiun berkisar antara 24 hingga 35 derajat Celcius, dengan kelembapan mencapai 41 hingga 91 persen. Angin berhembus dari arah Tenggara dengan kecepatan sekitar 14,8 km/jam.

    “Secara karakteristik, wilayah Kabupaten Madiun cenderung memiliki tingkat kelembapan lebih tinggi di pagi dan malam hari,” jelas Oky.

    Berbeda dengan Madiun, wilayah Pacitan justru berpotensi mengalami hujan ringan pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah itu, cuaca diperkirakan membaik menjadi cerah berawan mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Menjelang sore, sekitar pukul 18.00 WIB, langit akan berawan sebelum kembali cerah berawan pada pukul 21.00 WIB.

    Suhu udara di Pacitan berkisar antara 22 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembapan 63 hingga 99 persen, serta kecepatan angin 11,1 km/jam yang bertiup dari arah Utara.

    “Warga Pacitan sebaiknya tetap membawa payung atau jas hujan di pagi hari karena potensi hujan ringan masih ada, terutama di wilayah pesisir,” ujar Oky menambahkan.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, terutama bagi wilayah yang berpotensi mengalami hujan ringan seperti Pacitan. Sementara itu, masyarakat di Madiun diingatkan untuk menjaga kondisi tubuh di tengah suhu panas siang hari yang mencapai 36 derajat Celcius.

    “Kami imbau warga tetap memperhatikan kondisi cuaca terkini melalui aplikasi resmi BMKG atau kanal informasi lainnya agar aktivitas harian bisa lebih terencana,” tutup Oky. [mnd/aje].

     

  • Perusakan Kantor PDIP Magetan, Diana Sasa Sebut Pelaku Pengecut

    Perusakan Kantor PDIP Magetan, Diana Sasa Sebut Pelaku Pengecut

    Magetan (beritajatim.com) – Aksi vandalisme yang menimpa Kantor DPC PDI Perjuangan Magetan di Jalan Magetan–Maospati, tepatnya di Desa Bibis, Kecamatan Sukomoro, menuai kecaman keras dari kader partai.

    Salah satunya datang dari kader muda PDI Perjuangan, Diana Amaliyah Verawatiningsih, yang menilai tindakan tersebut bukan sekadar perusakan fasilitas, tetapi juga serangan terhadap marwah partai dan semangat perjuangan rakyat.

    “Sebagai kader PDI Perjuangan, saya mengecam dengan tegas tindakan vandalisme yang dilakukan oleh pihak tak dikenal terhadap Kantor DPC PDI Perjuangan Magetan. Tindakan tersebut bukan hanya bentuk perusakan fasilitas, tetapi juga serangan terhadap marwah partai yang selama ini berdiri kokoh di atas nilai-nilai ideologi, gotong royong, dan perjuangan untuk rakyat,” tegas wanita yang akrab disapa Diana Sasa itu, Minggu (12/10/2025).

    Menurutnya, tindakan tersebut merupakan perbuatan pengecut dan tidak beradab, karena dilakukan oleh pihak yang tidak memiliki keberanian menyampaikan perbedaan pendapat secara terbuka dan santun. Ia menilai, demokrasi seharusnya menjadi ruang bagi siapa pun untuk beradu gagasan, bukan melampiaskan kebencian dengan cara-cara destruktif.

    “PDI Perjuangan adalah partai yang lahir dari rahim rakyat dan dibesarkan oleh kerja nyata kader di lapangan. Karena itu, serangan terhadap kantor partai adalah serangan terhadap semangat juang rakyat yang kami wakili,” imbuhnya.

    Diana juga menyampaikan keyakinannya bahwa aparat penegak hukum akan bertindak cepat dan tegas mengusut pelaku serta motif di balik aksi tersebut. Meski begitu, ia menyerukan kepada seluruh kader dan simpatisan agar tetap tenang dan tidak terprovokasi.

    “Marwah partai justru akan terjaga ketika kita merespons dengan kepala dingin, disiplin, dan keyakinan bahwa kebenaran ada di pihak kita,” ujarnya.

    Ia menegaskan, PDI Perjuangan tidak akan gentar menghadapi tekanan maupun teror dalam bentuk apa pun. Sejarah panjang perjuangan partai, kata Diana, telah menempa kader untuk tetap berdiri tegak memperjuangkan kebenaran, keadilan, dan kepentingan rakyat.

    “PDI Perjuangan tidak akan surut satu langkah pun dalam menjaga persatuan, kedaulatan, dan kehormatan bangsa,” pungkasnya. [fiq/but]

  • Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan di Banyuwangi, Kondisi Mengenaskan

    Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan di Banyuwangi, Kondisi Mengenaskan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Jasad bayi ditemukan mengambang di sungai Stail, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (12/10/2025. Bayi berjenis kelamin laki-laki kemungkinan baru dilahirkan antara satu hingga dua hari sebelum ditemukan.

    Kapolsek Gambiran AKP Badrodin Hidayat menjelaskan, bayi pertama kali ditemukan oleh seorang yang tengah memancing di sungai tersebut sekitar pukul 13.00 WIB. Pemancing itu, tiba-tiba mendatangi dua warga yang tengah ngopi di warung sekitar sungai dan menyampaikan bahwa ia baru saja melihat jasad bayi.

    Pemancing yang tak diketahui identitasnya itu juga turut memberi tahu titik lokasi ia melihat jenazah bayi.

    “Dari kabar tersebut, saksi atas nama Sutikno dan Mohammad Fatkhurohman langsung mengecek. Dan benar terdapat sesosok bayi dengan jenis kelamin laki-laki di sungai,” kata Hidayat.

    Lokasi jasad bayi berada di sungai yang kondisi airnya tak tinggi. Hanya semata kaki orang dewasa. Kondisi bayi tersangkut pada bebatuan padas.

    Jasad bayi sudah menghitam dan terlihat sedikit membengkak. Tak ada sehelai pakaian pun yang dikenakan. Tali pusar atau ari-ari juga masih tersambung.

    “Saat dicek, kondisinya sudah meninggal dunia,” katanya.

    Informasi penemuan jasad bayi itu langsung diteruskan oleh para saksi ke kepala dusun setempat. Kabar tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Gambiran.

    “Aggota Polsek Gambiran dan petugas tenaga kesehatan Puskesmas Gambiran mendatangi tempat penemuan bayi untuk tindakan pertama tempat kejadian perkara,” katanya.

    Setelahnya, tim Inafis dan Unit Reskrim Polresta Banyuwangi turun ke lokasi untuk olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi.

    Sementara jasad bayi telah dibawa ke RSUD Blambangan untuk diperiksa lebih lanjut atau diautopsi. Hal ini dianggap penting untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

    Hasil pemeriksaan awal petugas kesehatan menunjukkan, tidak diketemukan luka tanda kekerasan pada bayi.

    “Kondisi bayi ditemukan dengan anatomi tubuh yang lengkap atau sempurna. Terdapat ari-ari atau tali pusar yang masih menempel di perut,” katanya.

    Hidayat menambahkan, melihat kondisi jasad, petugas kesehatan memprakirakan bayi tersebut baru saja dilahirkan. Usianya di kandungan diduga sekitar 8 bulan atau 9 bulan.

    “Kondisinya memang sudah siap untuk dilahirkan,” pungkasnya. [ayu/but]

     

  • Gempa Timur Laut Tuban, Warga Lamongan dan Bawean Merasakan Getaran

    Gempa Timur Laut Tuban, Warga Lamongan dan Bawean Merasakan Getaran

    Tuban (beritajatim.com) – BMKG Stasiun Meteorologi Tuban kembali merilis informasi gempa di Timur Laut Tuban Jawa Timur dengan kekuatan 4.3 Magnitudo. Gempa dirasakan oleh warga asal Kabupaten Lamongan.

    Adapun info gempa tersebut pada 12 Oktober 2025 pukul 12.58 Wib dengan lok:5.74 LS:112.54 BT atau 140 Km TimurLaut Tuban-Jatim 10 Km BMKG PGR VII.

    Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tuban, Muchammad Nur mengatakan bahwa gempa 4.3 M di timurlaut Tuban dengan kedalaman 10 Km dirasakan (MMI): II-III Bawean.

    “Untuk laporan merasakan hanya ada 1 warga yang konfirmasi ke kami itu warga Lamongan,” tutur Muchammad Nur, Minggu (12/10/2025).

    Selain itu, pria yang akrab disapa Nur ini menyampaikan dilihat dari group Whatshapp orang Tuban tidak ada laporan yang merasakan getaran gempa tersebut.

    “Untuk laporannya, gempa bumi tektonik guncangannya dirasakan di daerah Bawean II-III MMI atau Pulau Bawean Jatim, getarannya seperti terdapat truk melintas,” imbuhnya.

    Lanjut, jenis dan mekanisme gempa bumi ini dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.

    “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ucap Nur.

    Terkait dengan gempa bumi Susulan, dari monitoring pukul 14.00 WIB, hasilnya menunjukkan terdapat 1 gempa bumi susulan (aftershock) pada pukul 13.57.05 WIB.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” tambahnya.

    Selain itu, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. [dya/but]

  • 2 Wisatawan Asal Surabaya Terseret Ombak di Pantai Modangan Malang

    2 Wisatawan Asal Surabaya Terseret Ombak di Pantai Modangan Malang

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang bersama unsur TNI, petugas wisata, dan nelayan lokal terus melakukan pencarian terhadap dua wisatawan asal Surabaya yang dilaporkan hilang akibat terseret ombak di Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Minggu (12/10/2025).

    Peristiwa tragis itu bermula saat rombongan 26 pemuda Karang Taruna RW 8 Simolawang, Surabaya, datang ke Pantai Modangan untuk berlibur usai menjadi panitia peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Mereka tiba sekitar pukul 04.00 WIB dan mendirikan tenda di tepi pantai.

    Sekitar pukul 08.00 WIB, belasan anggota rombongan memutuskan untuk berenang di laut. Padahal sudah diingatkan oleh petugas pantai agar tidak mandi karena ombak cukup besar.

    Tak lama kemudian, empat orang dilaporkan terseret arus kuat ke tengah laut. Satu korban, Muhammad Zulfikar Maulana (23), berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat dalam keadaan hidup.

    Evakuasi wisatawan asal Surabaya yang terseret ombak di Pantai Modangan, Kabupaten Malang.

    Sementara tiga lainnya, yakni Rinaldy Hidayat (23), Rafi Naoufal (26), dan Muhammad Mahin (18), sempat dinyatakan hilang.

    “Korban atas nama Rinaldy Hidayat ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia, terjepit di antara karang. Sedangkan dua korban lainnya masih dalam pencarian,” kata Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar, saat dikonfitmasi, Minggu (12/10/2025).

    Bambang menjelaskan, petugas gabungan dari Polsek Donomulyo, Koramil Donomulyo, Puskesmas, dan nelayan setempat terus menyisir area laut sekitar lokasi kejadian menggunakan perahu tradisional.

    Tim SAR juga dikerahkan untuk memperluas area pencarian hingga radius beberapa ratus meter dari titik awal korban terseret.

    “Upaya pencarian terus dilakukan sejak pagi hingga sore hari. Tim gabungan fokus pada area sekitar lokasi kejadian dan memperluas pencarian dengan bantuan nelayan setempat,” jelas Bambang.

    Evakuasi jasad wisatawan asal Surabaya yang terseret ombak di Pantai Modangan, Kabupaten Malang.

    Menurutnya, ombak tinggi dan arus kuat menjadi kendala utama dalam proses pencarian, namun petugas tetap berupaya maksimal.

    Pihak Polres Malang juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Malang dan Basarnas untuk dukungan tambahan peralatan serta personel.

    “Kami mengimbau kepada wisatawan agar selalu mematuhi aturan keselamatan di kawasan pantai selatan. Kondisi ombak di wilayah selatan Malang cukup berbahaya dan tidak bisa diprediksi,” tegas Bambang.

    Hingga Minggu siang, satu korban telah dievakuasi ke Puskesmas Donomulyo untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Dua korban lainnya masih dalam pencarian oleh tim gabungan di sekitar perairan Pantai Modangan.

    “Polres Malang bersama seluruh unsur terkait akan terus berupaya menemukan dua korban yang masih hilang. Setiap perkembangan akan segera kami laporkan,” pungkas Bambang. (yog/but)

  • Ditinggal Masak Air, Rumah Warga Asal Gresik Hangus Dilalap Api

    Ditinggal Masak Air, Rumah Warga Asal Gresik Hangus Dilalap Api

    Gresik (beritajatim.com)– Sebuah rumah warga di Jalan Sunan Giri XIII/13 Gresik ludes dilalap api, Minggu (12/10/2025). Kebakaran diduga berasal dari dapur, setelah pemilik rumah meninggalkan air yang sedang dimasak di atas kompor.

    Menurut keterangan saksi mata Suratman menuturkan api mulai terlihat dari bagian belakang rumah dengan cepat membesar. Selanjutnya menyulut ke area sekitarnya yang terdapat dua elpiji ukuran 3 kilogram.

    “Dalam hitungan detik api langsung membesar dengan cepat menghanguskan bagian tengah rumah,” tuturnya.

    Kobaran api yang terus membesar membuat warga sekitar berusaha mencoba memadamkan api dengan alat seadanya sebelum akhirnya satu unit mobil pemadam kebakaran, dibantu dua unit suplai air tiba dilokasi.

    Petugas Damkarla Gresik Faical Irhansyah mengatakan, kebakaran diduga kuat berasal dari kelalaian saat memasak.

    “Ini menjadi pengingat bagi kita semua agar lebih berhati-hati. Jangan pernah meninggalkan dapur saat kompor menyala,” katanya.

    Ia menambahkan, kejadian kebakaran rumah warga ini pukul 15.30 wib. Api berhasil dipadamkan pukul 17.00 wib. Ada tujuh personel yang dikerahkan guh memadamkan api yang melalap rumah warga.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun seluruh isi rumah hangus terbakar. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran,” imbuhnya. [dny/aje]

  • Kadindik Jatim Nge-Jam Bareng Siswa di Orkestra Jatim Bersimfoni

    Kadindik Jatim Nge-Jam Bareng Siswa di Orkestra Jatim Bersimfoni

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur (Kadindik Jatim), Aries Agung Paewai menunjukkan kepiawaiannya saat peringatan HUT ke-80 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Mengenakan pakaian khas Jawa Timuran, Aries membaur dengan 260 pelajar dari berbagai sekolah untuk tampil dalam orkestra kolosal “Jatim Bersimfoni”. Ia tampak asyik nge-jam bersama para pelajar tersebut.

    Dengan lincah, Kadindik kelahiran Makassar ini menabuh alat musik Jimbe, menyatu dalam irama musik yang dibawakan oleh para siswa. Aksinya tersebut menarik perhatian di tengah khidmatnya upacara.

    Aries mengaku sangat menikmati momen tersebut, yang disebutnya sebagai pengalaman luar biasa bisa bermain bersama siswa-siswa bertalenta. “Asik sekali bisa bermain dengan siswa-siswa bertalenta luar biasa dan berprestasi,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan bahwa kecintaannya pada musik sudah ada sejak muda, meski baru kali ini ia tampil bersama pelajar.

    Pertunjukan Jatim Bersimfoni sendiri merupakan kolaborasi musik modern dan tradisional yang melibatkan 230 instrumen musik. Ratusan pelajar yang terlibat berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Banyuwangi, hingga Madiun.

    Medley lagu berdurasi 10 menit yang dibawakan mencakup berbagai genre, seperti Kita Bisa, Semanggi Suroboyo, Indonesia Pusaka, hingga Kopi Dangdut dan Ekspresi.

    Menurut Aries, konsep Jatim Bersimfoni lahir dari semangat kolaborasi, kreativitas, dan kebersamaan generasi muda Jawa Timur. “Pertunjukan ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan seni dapat berjalan beriringan dalam membangun karakter serta identitas daerah,” tegasnya.

    Aksi pimpinan pendidikan yang turun ke panggung bersama pelajar ini mengirimkan pesan kuat tentang harmoni dan kebersamaan. “Musik menyatukan, begitu juga pendidikan. Keduanya mengajarkan harmoni,” tutup Aries. [ipl/aje]

  • Ecoton Rayakan Kemenangan Gugatan Ikan Mati Massal dengan “Ngintir” di Kali Brantas

    Ecoton Rayakan Kemenangan Gugatan Ikan Mati Massal dengan “Ngintir” di Kali Brantas

    Surabaya  (beritajatim.com)— Suasana penuh semangat mewarnai aksi “Ngintir Kali Brantas” yang digelar tim Ecoton sebagai wujud syukur atas kemenangan gugatan kasus ikan mati massal di Sungai Brantas.

    Membawa poster bertuliskan “Ayo Rek Besuk Sungai Brantas” dan “Brantas Seger Waras”, Alaika Rahmatullah dan Prigi Arisandi bersama tim Ecoton memulai perjalanan dari Kali Surabaya. Aksi ini bukan sekadar selebrasi, tetapi juga kampanye penyadaran publik untuk menjaga sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat Jawa Timur.

    Menurut Alaika Rahmatullah, Koordinator Kampanye Ecoton, aksi ini merupakan bentuk rasa syukur atas keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak Peninjauan Kembali (PK) Gubernur Jawa Timur dan Menteri PUPR dalam kasus kematian massal ikan di Kali Brantas.

    “Kami bersyukur atas putusan MA yang bersifat inkracht van gewijsde, artinya keputusan ini sudah berkekuatan hukum tetap dan tidak bisa diganggu gugat,” ujarnya.

    Sebagai bentuk perayaan, tim Ecoton akan melakukan susur sungai dari sumber Brantas di Batu, Malang, hingga hilir di Jagir, Wonokromo.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari program “Besuk Sungai Brantas”, sebuah kampanye yang bertujuan mengajak masyarakat untuk menjaga, memelihara, dan melestarikan ekosistem sungai.

    “Kemenangan ini adalah hadiah ulang tahun Jawa Timur. Kami ingin merayakannya dengan cara yang bermanfaat: menyusuri Brantas dari Batu hingga Surabaya lewat berenang, berjalan kaki, bersepeda, dan berperahu,” kata Prigi Arisandi, Koordinator Program Besuk Sungai Brantas.

    Ia menambahkan, kegiatan dimulai pada Minggu, 12 Oktober 2026, dengan aksi ngintir berenang di Kali Surabaya.

    Rute Susur Sungai Brantas

    Rangkaian kegiatan akan berlangsung hampir sebulan penuh dengan rute sebagai berikut:

    12–15 Oktober: Susur Kali Surabaya (Mlirip–Jagir)

    16–18 Oktober: Sumber Brantas – Kota Malang

    19–22 Oktober: Malang – Karangkates – Wlingi – Tulungagung

    24–27 Oktober: Tulungagung – Kediri

    28–31 Oktober: Kediri – Megaluh, Jombang

    2–5 November: Jombang – Mlirip

    Enam Kegiatan Utama Selama “Besuk Sungai Brantas”

    Dalam perjalanannya, tim Ecoton akan melakukan berbagai kegiatan ilmiah dan edukatif, antara lain:

    Inventarisasi sumber pencemaran limbah industri.

    Pemetaan timbulan sampah dan pohon plastik di sepanjang aliran sungai.

    Identifikasi komunitas peduli Brantas.

    Sosialisasi putusan MA terkait kewajiban Gubernur Jatim dan Menteri PUPR serta KLHK untuk melaksanakan 10 tuntutan Ecoton.

    Pengujian kualitas air dan pemantauan pelanggaran pemanfaatan bantaran.

    Uji mikroplastik di berbagai titik aliran sungai.

    Dengan aksi ini, Ecoton berharap semangat menjaga Sungai Brantas dapat menular ke seluruh lapisan masyarakat, agar sungai terbesar di Jawa Timur itu kembali bersih dan sehat bagi generasi mendatang. [aje]