Category: Beritajatim.com Regional

  • Pemuda Bikin Onar di Karnaval Sound Oro-Ombokulon, Diamankan Panitia dan Polisi

    Pemuda Bikin Onar di Karnaval Sound Oro-Ombokulon, Diamankan Panitia dan Polisi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Suasana meriah karnaval sound di Kelurahan Oro-Ombokulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, mendadak ricuh pada Sabtu (12/10/2025). Seorang pemuda berambut kuning membuat kegaduhan hingga akhirnya diamankan oleh panitia acara.

    Dalam video yang beredar, pemuda tersebut terlihat mengenakan jaket hitam dan sempat senggol-senggolan dengan temannya sebelum masuk ke area karnaval. Aksi tak terkendali itu memicu reaksi panitia dan peserta lain yang khawatir situasi semakin memanas.

    Kericuhan terjadi di tengah acara hiburan yang digelar selama dua hari berturut-turut, mulai 11 hingga 12 Oktober 2025. Panitia sempat berupaya menenangkan massa agar tidak terpancing emosi atas tindakan pemuda tersebut.

    Lurah Oro-Ombokulon, Hariono, membenarkan adanya insiden tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi. “Kami sudah melakukan kesiapan banyak dan antisipasi, tapi di luar dugaan ada orang luar yang bikin ricuh,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).

    Hariono menjelaskan bahwa izin kegiatan sudah dikantongi dari Polres setempat dan koordinasi dilakukan bersama pihak keamanan. “Kami sudah bicarakan dengan panitia dan aparat, tapi kami juga punya keterbatasan wewenang di lapangan,” tambahnya.

    Panitia menyebutkan, pemuda yang membuat onar sempat diamankan oleh tim pengaman acara. Namun, situasi sempat memanas karena beberapa warga terpancing emosi hingga melakukan pemukulan terhadap pelaku.

    Kapolsek Rembang, AKP Mulyono, mengatakan pihaknya langsung turun tangan untuk mengendalikan situasi dan mengamankan pelaku. “Kami hanya melakukan pengamanan, dan pemuda tersebut sudah kami amankan untuk dimintai keterangan,” jelasnya.

    Menurut hasil interogasi awal, pemuda itu mengaku sempat mengonsumsi minuman beralkohol sebelum datang ke lokasi acara. “Dari pengakuannya, dia sudah minum sebelum ke lokasi sehingga tindakannya sulit dikendalikan,” kata AKP Mulyono.

    Usai diamankan, pelaku dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut dan menghindari amukan massa. Polisi juga memanggil beberapa saksi dari pihak panitia untuk memberikan keterangan tambahan.

    Lurah Hariono berharap kejadian serupa tidak terulang pada kegiatan masyarakat berikutnya. “Kami sudah memberikan larangan keras kepada peserta agar tidak mudah terpancing dan tetap menjaga keamanan bersama,” pungkasnya. [ada/aje]

  • Production Director Trans7 Minta Maaf Usai Tayangan Xpose Uncensored Tuai Kecaman dari Lirboyo

    Production Director Trans7 Minta Maaf Usai Tayangan Xpose Uncensored Tuai Kecaman dari Lirboyo

    Surabaya (beritajatim.com) – Production Director Trans7, Andi Chairil, akhirnya angkat bicara dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui video yang diunggah di akun Instagram resmi @trans7 pada Selasa (14/10/2025). Permintaan maaf itu disampaikan menyusul kontroversi tayangan program “Xpose Uncensored” edisi 13 Oktober 2025 yang dinilai menyinggung dan merugikan Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

    Dalam video berdurasi sekitar dua menit tersebut, Andi Chairil dengan nada menyesal mengakui adanya kelalaian tim produksi dalam proses penyuntingan dan penayangan konten.

    “Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai H. Anwar Manshur beserta keluarga besar, para pengasuh, santri, dan alumni. Kami sadar, keteledoran kami telah menimbulkan kegaduhan dan ketersinggungan,” ujar Andi dalam pernyataannya.

    Ia menjelaskan, kesalahan itu terjadi akibat kurangnya ketelitian dalam proses review dan sensor konten sebelum ditayangkan. Meski demikian, Andi menegaskan pihaknya tidak berlepas tangan dan sudah menempuh langkah-langkah permintaan maaf langsung kepada pihak pesantren.

    “Kami telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada salah satu putra Kiai H. Anwar Manshur, yakni Gus Adib, pada Senin malam. Pagi ini kami juga telah mengirimkan surat permohonan maaf resmi melalui WhatsApp untuk diteruskan kepada pimpinan Ponpes Lirboyo, dan hard copy-nya akan segera kami kirimkan,” jelasnya.

    Andi menegaskan bahwa insiden ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh tim produksi Trans7 agar lebih berhati-hati dalam menyiarkan program yang berkaitan dengan lembaga keagamaan dan tokoh ulama. Ia berkomitmen memperkuat sistem penyuntingan dan meningkatkan sensitivitas redaksi terhadap nilai-nilai budaya serta keagamaan.

    “Kami akan lebih teliti dan berupaya memahami hubungan emosional antara santri, kiai, pengasuh, serta alumni pesantren. Sekali lagi kami mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya atas kelalaian kami ini,” tutup Andi dengan nada tulus.

    Unggahan permohonan maaf tersebut menuai beragam reaksi dari warganet. Sebagian mengapresiasi langkah cepat Trans7, namun ada pula yang menilai permintaan maaf lewat video belum cukup dan menyarankan agar pihak stasiun televisi sowan langsung ke Ponpes Lirboyo sebagai bentuk penghormatan kepada para kiai. [fyi/beq]

  • Dari Rekaman CCTV, Satlantas Polres Bojonegoro Ungkap Sopir Bus Kabur Usai Kecelakaan Maut

    Dari Rekaman CCTV, Satlantas Polres Bojonegoro Ungkap Sopir Bus Kabur Usai Kecelakaan Maut

  • Rencana Rakornas di Jambi, LHA SH Terate Ambil Sikap Tegas Tapi Santun

    Rencana Rakornas di Jambi, LHA SH Terate Ambil Sikap Tegas Tapi Santun

    Madiun (beritajatim.com) – Rencana pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang akan digelar di Jambi mendapat perhatian dari SH Terate. Melalui Lembaga Hukum dan Advokasi (LHA), SH Terate menyampaikan klarifikasi sekaligus imbauan terkait kegiatan tersebut.

    Hal ini disampaikan menyusul adanya surat keberatan dari perwakilan SH Terate Pusat di wilayah Jambi. LHA SH Terate mengingatkan bahwa penggunaan atribut resmi organisasi seperti lambang, logo, panji, hingga Mars dan Hymne SH Terate harus berdasarkan izin resmi.

    “Kami tidak melarang kegiatan apapun selama itu membawa kebaikan dan sesuai aturan. Tapi kalau sudah menyangkut atribut organisasi, harus jelas izinnya,” ujar Khoirun Nasihin, perwakilan LHA SH Terate.

    Ia menegaskan bahwa identitas SH Terate telah terdaftar secara hukum dalam merek kelas 41, yang mencakup bidang pendidikan, pelatihan olahraga, serta kegiatan seni dan budaya. Pendaftaran tersebut tercatat dengan nomor IDM: 142231 atas nama Kang Mas Issoebiantoro, selaku Ketua Dewan Pusat SH Terate.

    Khoirun juga berharap pihak berwenang bisa lebih selektif dalam memberikan izin atas kegiatan yang membawa nama SH Terate, guna menghindari penyalahgunaan atau potensi konflik di lapangan.

    “Kami ingin semuanya berjalan tertib. Untuk warga SH Terate, khususnya di Jambi dan sekitarnya, mari kita jaga situasi tetap kondusif. Perbedaan pendapat itu biasa, tapi harus diselesaikan dengan cara yang bijak,” tambahnya.

    Sebagai penutup, Khoirun Nasihin menyatakan bahwa LHA SH Terate akan terus mengikuti perkembangan yang ada dan siap mengambil langkah hukum bila diperlukan, namun tetap mengutamakan pendekatan yang santun dan sesuai prosedur. (rbr/ian)

  • Kapal Nelayan Sinar Bahari Wulungan Terbalik di Perairan Nguling, Seluruh ABK Berhasil Diselamatkan

    Kapal Nelayan Sinar Bahari Wulungan Terbalik di Perairan Nguling, Seluruh ABK Berhasil Diselamatkan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Peristiwa kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Kabupaten Pasuruan. Sebuah kapal nelayan bernama Sinar Bahari Wulungan terbalik akibat gelombang tinggi dan angin kencang pada Minggu malam, 12 Oktober 2025, sekitar pukul 19.00 WIB.

    Insiden tersebut berlangsung di perairan Desa Mlaten, Kecamatan Nguling, saat kapal tengah beraktivitas mencari ikan. Kapal berbobot 15 GT ini membawa 17 Anak Buah Kapal (ABK) yang seluruhnya merupakan nelayan asal wilayah pesisir Pasuruan.

    Menurut laporan, kapal berangkat dari Pelabuhan Kota Pasuruan sekitar pukul 16.00 WIB dengan nakhoda bernama Solikin, warga Kelurahan Mandaranrejo. Mereka berlayar menuju perairan Nguling untuk melakukan penangkapan ikan menggunakan jaring bolga.

    Sekitar pukul 17.30 WIB, kapal mulai lego jangkar dan menyalakan lampu tembak untuk menarik perhatian ikan. Cuaca awalnya terlihat normal, namun menjelang malam, angin mulai berhembus kencang disertai gelombang tinggi.

    Nakhoda kapal, Solikin, menyadari tanda-tanda bahaya ketika air laut mulai masuk ke ruang palka. Ia segera memerintahkan ABK memotong tali jangkar agar kapal bisa bermanuver dan menghindari hempasan ombak.

    Namun, hanya satu mesin kapal yang berfungsi sehingga manuver berjalan lambat. Tak lama kemudian, gelombang besar menghantam sisi lambung kapal hingga akhirnya perahu terbalik dan membuat para ABK terjun ke laut.

    Sejumlah ABK berpegangan pada bagian kapal yang masih terapung dan benda-benda lain di sekitar lokasi. Beruntung, beberapa nelayan lain yang tengah berada di sekitar perairan tersebut segera datang memberikan pertolongan.

    Salah satu saksi mata, Zaimi (60), mengaku langsung mendekati lokasi begitu melihat kapal terbalik. “Kami bersama nelayan lain bergegas menolong dan berhasil menarik 15 orang ke perahu kami,” ujarnya.

    Dua ABK yang sebelumnya dinyatakan hilang ditemukan keesokan paginya dalam keadaan selamat. Mereka adalah Ahok (50) dan Ajib (20), keduanya warga Desa Tambaklekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.

    Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pasuruan, Anang Sururin, membenarkan bahwa seluruh ABK kini telah kembali ke rumah masing-masing. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Semua berhasil diselamatkan oleh nelayan sekitar,” ujarnya. (ada/ian)

  • Amankan Kambing, Bapak dan Anak di Jember Tewas Tertimpa Rumpun Bambu

    Amankan Kambing, Bapak dan Anak di Jember Tewas Tertimpa Rumpun Bambu

    Jember (beritajatim.com) – Bapak dan anak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meninggal dunia karena tertimpa rumpun bambu, pada saat hujan deraa, Senin (13/10/2025) sore.

    Korban yang meninggal dunia adalah Siaman (64) dan Saiful Rohman (29). Mereka warga Jalan Jawa VII, Lingkungan Tegalbpto Lor, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari.

    Informasi yang diperoleh dari sejumlah tetangga, Siaman dan Saiful sedang mengamankan 13 ekor kambing yang di kandang yang berjarak kurang lebih 50 meter dari rumah mereka.

    Saat itu hujan deras dan berangin. “Pak Umar (sapaan akrab Siaman) sudah diminta tidak keluar rumah,” kata salah satu tetangga.

    Tiba-tiba rumpun bambu dekat kandang itu ambruk menimpa Siaman dan Saiful. Keduanya meninggal di tempat bersama tiga ekor kambing yang hendak mereka amankan.

    Para tetangga memanggil petugas pemadam kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember. Butuh wakru lama untuk mengevakuai dua jenazah karena petugas harus memotong rumpun bambu agar bisa diangkat.

    Jenazah Saiful bisa dievakuasi pukul 16.00 WIB. Sementara jenazah Siaman baru bisa dievakuasi pukul 17.30 WIB.

    Siaman selama ini dikenal sebagai petugas kebersihan. “Pagi harinya sebelum meninggal, beliau sempat membersihkan rumput di sini” kata Muhammad Iqbal, warga Perumahan Jawa Asri.

    Selain kejadian di Jalan Jawa VII yang tak jauh dari kampus Universitas Jember, dua pohon tumbang pada saat yang sama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Satu pohon merusak pagar dan sebatang lagi menimpa mobil pegawai FISIP. [wir/ian]

  • Warga Apartemen Bale Hinggil Datangi DPRKPP Surabaya, Ada Apa?

    Warga Apartemen Bale Hinggil Datangi DPRKPP Surabaya, Ada Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Puluhan perwakilan warga Apartemen Bale Hinggil mendatangi kantor Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Senin (13/10/2025).

    Mereka menuntut agar Pemerintah Kota Surabaya turun tangan menyelesaikan persoalan terhentinya fasilitas dasar berupa listrik dan air sejak April 2025.

    Warga meminta agar Pemkot melalui DPRKPP memerintahkan pihak pengelola untuk segera memenuhi kewajiban dasar bagi penghuni.

    “Kami sudah berbulan-bulan tanpa air dan listrik karena belum ada titik temu antara warga dan pengelola,” ujar Hariyangsih, salah satu perwakilan warga Apartemen Bale Hinggil.

    Menurut dia, kondisi ini telah membuat warga kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari. Hariyangsih menegaskan, pemenuhan kebutuhan dasar seperti air dan listrik adalah hak warga yang tidak boleh diabaikan.

    “Kami hanya ingin hak kami dipenuhi. Listrik dan air itu kebutuhan pokok, bukan fasilitas tambahan,” kata dia.

    Warga juga mengeluhkan adanya perlakuan yang dinilai diskriminatif dalam pelayanan listrik dan air. Mereka menemukan beberapa unit yang tidak membayar iuran pemeliharaan lingkungan (IPL), tetapi masih mendapat akses terhadap fasilitas tersebut.

    “Ini jelas tidak adil. Ada yang belum bayar tapi listrik dan airnya tetap menyala, sementara kami yang taat justru diputus,” ucap dia.

    Dalam pertemuan di DPRKPP, warga juga menyerahkan surat resmi berisi aspirasi dan tuntutan mereka. Salah satu poin utama dalam surat tersebut adalah belum adanya kepastian penandatanganan Akta Jual Beli (AJB), padahal sejumlah penghuni telah melunasi pembayaran unit yang mereka tempati.

    “Kami sudah bayar lunas, tapi sampai sekarang AJB belum juga ditandatangani. Kami butuh kepastian hukum atas kepemilikan tempat tinggal kami,” ujar Hariyangsih.

    Hariyangsih berharap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dapat turun langsung untuk mendengarkan aspirasi warga. Dia meyakini, penyelesaian persoalan ini hanya bisa dilakukan dengan keberpihakan pemerintah terhadap rakyatnya.

    “Kami berharap bisa menyampaikan aspirasi kami secara langsung dan didengarkan oleh Pak Wali Kota Eri Cahyadi. Kami percaya beliau bisa memberikan keadilan bagi warga yang selama ini terabaikan,” pungkas Hariyangsih. [asg/ian]

  • Penjaga Ponten di Kediri Meninggal Mendadak, Ditemukan Obat Herbal

    Penjaga Ponten di Kediri Meninggal Mendadak, Ditemukan Obat Herbal

    Kediri (beritajatim.com) – Warga Pasar Bandar, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, digemparkan oleh peristiwa meninggalnya seorang pria secara mendadak di area ponten umum, Senin (13/10/2025) sekitar pukul 09.45 WIB. Korban diketahui bernama Antok Sumiran (51), warga Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

    Kapolsek Mojoroto Kompol Rudi Purwanto menjelaskan bahwa korban sehari-hari bekerja sebagai petugas jaga ponten pasar. “Korban ditemukan sudah tidak bernyawa di atas tempat tidur di depan ponten,” ujar Kompol Rudi.

    Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh Wiji Purnomo, petugas pasar, yang kemudian melaporkannya kepada petugas keamanan pasar Moch Fatek Qurois. Laporan itu diteruskan kepada Ketua RT setempat dan Kepolisian Sektor Mojoroto.

    Setelah menerima laporan, petugas dari SPK dan Unit Reskrim Polsek Mojoroto segera datang ke lokasi kejadian, disusul oleh Unit Identifikasi Polres Kediri Kota. Petugas kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan terhadap kondisi jenazah.

    “Berdasarkan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban. Petugas juga menemukan beberapa obat herbal serta munculnya lebam mayat yang mengindikasikan korban meninggal dunia sekitar lima jam sebelum ditemukan,” terang Kompol Rudi.

    Ia menambahkan, berdasarkan keterangan keluarga, korban memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, dan komplikasi. “Keluarga menerima dengan ikhlas dan menolak dilakukan autopsi, yang dituangkan dalam surat pernyataan resmi diketahui oleh Ketua RT dan Lurah,” tambahnya.

    Pihak kepolisian telah melakukan sejumlah langkah, termasuk memeriksa saksi-saksi, melakukan olah TKP secara menyeluruh, dan berkoordinasi dengan pihak keluarga. Jenazah korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman. [nm/but]

  • Usai Kasus Keracunan MBG di SMPN 1 Boyolangu, Nasib SPPG Ditentukan oleh BGN

    Usai Kasus Keracunan MBG di SMPN 1 Boyolangu, Nasib SPPG Ditentukan oleh BGN

    Tulungagung (beritajatim.com) – Pemkab Tulungagung fokus untuk melakukan penanganan terhadap korban keracunan menu MBG di SMPN 1 Boyolangu. Mereka menyiagakan sejumlah Puskesmas dan dua rumah sakit untuk memantau perkembangan kondisi korban.

    Berdasarkan data terakhir terdapat 62 siswa di sekolah tersebut yang mengalami gejala keracunan. Sebanyak 4 siswa dirujuk ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi ringan. Kondisi mereka kini dikabarkan berangsur membaik.

    Ketua Satgas Percepatan MBG Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro menegaskan pihaknya kini fokus untuk melakukan penanganan terhadap korban keracunan. Puskesmas di sekitar wilayah Boyolangu diminta untuk ikut memantau jika terdapat korban keracunan lain di wilayahnya.

    Mereka juga masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang sudah dikirim. “Nanti kita lihat dulu bagaimana, yang jelas fokus kami saat ini penanganan terhadap korban,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

    Saat disinggung mengenai status SPPG Yayasan Gusti Maringi Mukti yang menjadi pemasok MBG tersebut, Johanes enggan menjelaskan lebih rinci. Menurutnya yang berhak menjawab adalah pihak Badan Gizi Nasional (BGN).

    Selama ini SPPG bertangungjawab ke BGN. Nantinya BGN yang akan memutuskan kelanjutan SPPG tersebut. “Kami selaku Satgas hanya membantu percepatan proses MBG di Tulungagung, sedangkan SPPG itu menjadi wewenangnya BGN,” jelasnya.

    Saat ini terdapat 39 SPPG yang sudah beroperasi. Untuk memenuhi kebutuhan MBG, diperlukan sekitar 90 SPPG. Saat ini pihak Satgas mendorong setiap SPPG untuk segera mengurus Serifikat Laik Higiene Sanitasi (SHLS). Mereka sudah menggelar sejumlah pelatihan guna keperluan mengurus SHLS tersebut.

    Ditargetkan pengurusan SLHS bisa rampung bulan ini. “Sudah ada sekitar 39 SPPG yang sudah beroperasi melayani masyarakat,” pungkasnya. [nm/but]

  • Nakes di Sampang Diduga Dapat Intimidasi, Aktivis Geruduk Kantor Dinkes Tuntut Klarifikasi

    Nakes di Sampang Diduga Dapat Intimidasi, Aktivis Geruduk Kantor Dinkes Tuntut Klarifikasi

    Sampang (beritajatim.com) – Dugaan intervensi dan intimidasi terhadap tenaga kesehatan (nakes) di sejumlah Puskesmas di wilayah Kabupaten Sampang memicu kemarahan sejumlah aktivis dan asosiasi kesehatan.

    Mereka turun ke jalan menyuarakan protes dan desakan agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang segera memberikan klarifikasi dan solusi atas dugaan pelanggaran tersebut.

    Aksi demonstrasi berlangsung di depan kantor Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Sampang, Senin (13/10/2025). Massa membawa sejumlah tuntutan yang ditujukan langsung kepada Plt Kepala Dinkes Sampang, dr. Dwi Herlinda Lusi.

    Salah satu peserta aksi, Mahrus, menilai bahwa bentuk intervensi dan tekanan terhadap nakes merupakan pelanggaran terhadap prinsip profesionalisme kerja di sektor kesehatan. “Wilayah kerja kesehatan tidak seharusnya disusupi kepentingan politik. Tenaga kesehatan harus bekerja secara profesional tanpa tekanan dari pihak mana pun,” ujarnya tegas.

    Dalam aksinya, massa menyampaikan tiga tuntutan utama kepada Dinkes Sampang, yaitu: Menghentikan segala bentuk intervensi dan intimidasi dari atasan terhadap nakes di seluruh Puskesmas di 14 kecamatan.

    Memastikan nakes yang belum terakomodasi dalam pengangkatan PPPK paruh waktu mendapatkan kejelasan status. Memberikan transparansi terkait Surat Keputusan (SK) pemecatan nakes yang dinilai tidak berdasar.

    Menanggapi aksi tersebut, Plt Kadinkes Sampang dr. Dwi Herlinda Lusi menyampaikan bahwa pihaknya akan memanggil seluruh kepala Puskesmas untuk melakukan klarifikasi terhadap laporan dan dugaan pelanggaran yang disampaikan para demonstran. “Kami akan memberikan jawaban resmi setelah melakukan pemanggilan terhadap semua kepala Puskesmas,” ujarnya singkat. (sar/kun)