Category: Beritajatim.com Regional

  • Jaga Ketahanan Air di Sungai Brantas PJT I Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Jaga Ketahanan Air di Sungai Brantas PJT I Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Malang (beritajatim.com) – Operasi modifikasi cuaca (OMC) dilakukan oleh Perum Jasa Tirta (PJT) I di daerah tangkapan air Wilayah Sungai Brantas. OMC dilaksanakan selama 15 hari sejak 14 Oktober lalu dan akan diakhir pada 28 Oktober 2025 mendatang.

    Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat mengatakan, OMC dilakukan sebagai upaya menjaga ketahanan air di saat curah hujan masih sangat rendah dan ketersediaan sumber daya air di bendungan semakin berkurang.

    Secara teknis, pelaksanaan OMC dilakukan dengan cara menyemai awan menggunakan bahan semai bubuk NaCl. Tujuannya untuk mempercepat proses kejenuhan awan sehingga terjadi hujan di wilayah target daerah tangkapan air.

    “Melalui kegiatan ini, kami berupaya meningkatkan curah hujan di wilayah tangkapan air waduk agar dapat menambah pasokan air secara alami dan menjaga keberlanjutan fungsi waduk. Untuk OMC kali ini kami menargetkan hujan di atas Bendungan Sutami (Karangkates Kabupaten Malang),” ujar Fahmi Hidayat Jumat (17/10/2025).

    Waduk Sutami merupakan salah satu prasarana sumber daya air utama di Wilayah Sungai Brantas. Waduk tersebut memiliki peran strategis dalam penyediaan air baku untuk kebutuhan rumah tangga, irigasi pertanian, air minum serta sebagai sumber energi listrik melalui PLTA.

    Data PJT I, sejak 2024 hingga awal 2025 Waduk Sutami mengalami kondisi tahun kering yang berdampak pada penurunan debit air yang masuk ke waduk. Untuk itu OMC menjadi langkah solutif dan adaptif terhadap kondisi tersebut.

    “Kami berupaya menjaga keandalan pasokan air untuk kebutuhan masyarakat, sektor pertanian, air minum dan energi. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan kami terhadap Asta Cita Presiden poin kedua, yaitu memperkuat ketahanan air, energi, dan pangan menuju Indonesia Emas 2045,” kata Fahmi.

    PJT I bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), PT PLN Nusantara Power UP Brantas, dan PT Alkonost Aviasi Indonesia melaksanakan kegiatan operasi udara ini. Pembukaan kegiatan OMC dilaksanakan di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang.

    “Langkah OMC ini merupakan upaya nyata dan konkret dalam menjaga keberlanjutan pengelolaan sumber daya air, khususnya di Wilayah Sungai Brantas yang menjadi tulang punggung kehidupan dan ekonomi masyarakat Jawa Timur,” ujar Fahmi. [luc/aje]

     

  • Masih Gerah! Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Jumat 17  Oktober 2025, Cerah dan Berawan

    Masih Gerah! Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Jumat 17 Oktober 2025, Cerah dan Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Jumat 17 Oktober 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah dan cerah berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca cerah,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan juga terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca kabut dan berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan dan kabut.

    Hari Sabtu (18/10/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca cerah berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentang 21 sampai 31 derajat celcius. Pagi hari cuaca cerah.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Jumat (17/10/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca cerah berawan dan sebagian lainnya hujan ringan. Cuaca berawan terjadi di Lawang, Ngajum, Pakis, Singosari, Pujon, Tumpang diperkirakan cuaca cerah.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cerah, cerah berawan dan berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Jabung, Poncokusumo, Pakis, Wajak, Turen, dan Pujon.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca udara berawan dan kabut. Sementara itu cuaca udara kabut terjadi di Kalipare, Pujon, Singosari, Tumpang, Wajak, Turen,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca kabut dan cerah. Cuaca berkabut terjadi di Karangploso, Kasembon, Ngantang, Pujon, Lawang.

    Dini hari Sabtu (18/10/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah dan cerah berawan. Cerah berawan terjadi di Pakis, Singosari, dan Karangploso. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 20 sampai 31 derajat celcius.

    Kota Batu pada Jumat 17 Oktober 2025 pagi hari perkirakan cuaca cerah berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca udara kabut. Cuaca berawan terjadi pada siang hari. Sore hari udara kabut.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca cerah terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berkabut. Dini hari Sabtu, 18 Oktober 2025 cuaca cerah. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca hujan ringan. Suhu berada pada rentan 16 – 24 derajat celcius. [dan/aje]

  • Dua Menu MBG SMKN 1 Sine Ngawi Positif Mengandung Bakteri

    Dua Menu MBG SMKN 1 Sine Ngawi Positif Mengandung Bakteri

    Ngawi (beritajatim.com) – Hasil uji laboratorium mengonfirmasi dua jenis makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa SMK Negeri 1 Sine, Ngawi, positif mengandung bakteri. Kedua menu tersebut adalah ayam lada hitam dan sayur brokoli, yang diduga menjadi penyebab puluhan siswa mengalami keracunan massal pada Rabu, (1/10/ 2025) lalu.

    Pantauan di lapangan pada Kamis (16/10/2025) siang menunjukkan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Jagir, Kecamatan Sine, masih berhenti beroperasi. Tidak terlihat satu pun petugas maupun relawan di lokasi sejak penutupan dapur pada 2 Oktober lalu.

    Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLK) Surabaya menunjukkan adanya kontaminasi bakteri pada dua menu tersebut. Selain makanan, sumber air yang digunakan untuk memasak juga belum pernah diuji di laboratorium daerah.

    “Ada dua makanan yang positif mengandung bakteri, yaitu ayam lada hitam dan sayur brokoli. Air yang digunakan juga belum pernah diuji ke labkesda,” ungkap Dhina Handayani, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Farmasi Dinas Kesehatan Ngawi.

    Menanggapi temuan ini, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menegaskan bahwa hasil tersebut akan dijadikan bahan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG di wilayahnya.

    “Ditemukan ada bakteri, nanti lebih jelasnya akan kami koordinasikan dengan Dinkes. Kami akan upayakan evaluasi terhadap segala kekurangannya,” ujar Ony.

    Sementara itu, aktivitas di SMK Negeri 1 Sine telah kembali normal sejak Senin, 6 Oktober 2025. Pihak sekolah menyebut, para siswa kini tidak lagi mendapat kiriman makan siang dari program MBG. Sebagian siswa memilih makan di kantin sekolah, sementara lainnya membawa bekal dari rumah.

    “Sejak tanggal 6 Oktober lalu kegiatan sudah normal. Anak-anak kembali makan di kantin, sebagian lainnya bawa bekal,” kata Agustin Anang Prabowo, Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sine.

    Sebagai catatan, sebelumnya sebanyak 61 siswa SMK Negeri 1 Sine sempat dilarikan ke tiga fasilitas kesehatan — Puskesmas Sine, Puskesmas Ngrambe, dan Klinik Pratama Aisyah — usai mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program MBG.

    Temuan ini akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan higienitas dapur penyedia MBG, sekaligus memastikan kasus serupa tidak kembali terjadi. [fiq/ian]

  • Pernikahan Dini di Gresik Masih Tinggi

    Pernikahan Dini di Gresik Masih Tinggi

    Gresik (beritajatim.com) – Pernikahan dini di Kabupaten Gresik masih menjadi fenomena yang perlu perhatian serius. Berdasarkan data dari Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA), jumlah kasus perkawinan anak di wilayah ini masih cukup tinggi.

    Meskipun ada penurunan angka, namun jumlah tersebut tetap mengindikasikan bahwa masalah perkawinan anak belum sepenuhnya ditangani dengan sistematis.

    Kepala Dinas KBPPPA Gresik, dr. Titik Ernawati, menjelaskan bahwa pernikahan dini memiliki dampak negatif yang sangat luas, tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, namun juga pada pendidikan, perlindungan sosial, dan bahkan potensi kekerasan dalam rumah tangga.

    “Berdasarkan data dari Pengadilan Agama Gresik, jumlah perkara dispensasi kawin di wilayah Kabupaten Gresik mencapai 201 perkara pada tahun 2023 dan 135 perkara pada tahun 2024. Di bulan September 2025 ada sebanyak 111 pengajuan dispensasi nikah,” ungkapnya, Kamis (16/10/2025).

    Tahun ini, sebanyak 86 perkara dari 111 pengajuan dispensasi nikah tersebut dikabulkan, 13 ditolak, 1 dicabut, dan 11 masih dalam proses putusan. Meskipun ada penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dr. Titik menekankan bahwa angka ini masih cukup tinggi dan menunjukkan bahwa fenomena perkawinan anak belum sepenuhnya ditangani dengan tuntas.

    Sebagai langkah konkret untuk menanggulangi pernikahan dini, Pemda Gresik membentuk Satuan Tugas (Satgas) Sigap, yang merupakan singkatan dari Sinergi Gerak Cegah Perkawinan Anak. Satgas Sigap akan menjadi garda terdepan dalam mempercepat pencegahan dan penanganan perkawinan dini di wilayah tersebut.

    “Satgas ini dibentuk berdasarkan pendekatan pentahelix yang melibatkan unsur pemerintah daerah, lembaga hukum, akademisi, hingga masyarakat,” jelas dr. Titik Ernawati.

    Lebih lanjut, Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Gresik, M. Rum Pramudya, menambahkan bahwa Satgas Sigap akan bekerja dengan dasar hukum yang jelas. “Pembentukan tersebut akan dituangkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Gresik, serta diperkuat oleh regulasi berupa Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) tentang Pencegahan Perkawinan Anak yang masih tinggi,” ujarnya.

    Dinas KBPPPA Gresik terus berupaya agar pencegahan perkawinan anak di wilayah ini dapat lebih efektif. Dengan adanya Satgas Sigap dan regulasi yang kuat, diharapkan fenomena ini bisa terus menurun dan pada akhirnya hilang. Namun, penanganan masalah perkawinan anak membutuhkan kerja sama semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga terkait lainnya. [dny/suf]

  • Dua Sapi Mati Mendadak di Pacitan, DKPP Periksa Dugaan PMK dan Anthrax

    Dua Sapi Mati Mendadak di Pacitan, DKPP Periksa Dugaan PMK dan Anthrax

    Pacitan (beritajatim.com) – Kasus kematian mendadak hewan ternak kembali membuat resah para peternak di Kabupaten Pacitan. Dua ekor sapi dilaporkan mati tanpa menunjukkan gejala sebelumnya. Masing-masing sapi tersebut milik warga Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, dan Kecamatan Donorojo.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pacitan, Sugeng Santoso, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia mengatakan, tim medis dan paramedis veteriner telah diterjunkan ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan dan langkah pencegahan.

    “Memang ada dua kasus kematian sapi. Tapi hasil laboratorium belum keluar, jadi belum bisa dipastikan apakah karena anthrax atau **PMK (Penyakit Mulut dan Kuku),” jelas Sugeng, Kamis (16/10/2025).

    Dari hasil penelusuran sementara, sapi yang mati diketahui merupakan hewan baru yang dibeli dari luar daerah. Karena itu, DKPP segera berkoordinasi dengan Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap sampel jaringan dan tanah di sekitar lokasi kejadian.

    “Petugas kesehatan hewan sudah melakukan langkah antisipasi di wilayah yang ditemukan kematian ternak, untuk mencegah penularan ke ternak lain,” tambahnya.

    Hingga saat ini, belum ada laporan tambahan terkait kematian ternak di Pacitan. Meski begitu, DKPP tetap meningkatkan kewaspadaan dan mempercepat program vaksinasi PMK dan anthrax dengan memanfaatkan alokasi vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Sugeng mengingatkan, penyakit pada hewan ternak sering kali sulit terdeteksi sejak dini. “Kadang secara fisik tampak sehat, tapi belum tentu betul-betul sehat,” ujarnya.

    Ia berharap para peternak lebih waspada dan segera melapor ke petugas kesehatan hewan jika menemukan tanda-tanda penyakit pada ternaknya. (tri/kun)

  • TPPI Pastikan Kebakaran Unit di Tuban Tidak Timbulkan Dampak Beracun

    TPPI Pastikan Kebakaran Unit di Tuban Tidak Timbulkan Dampak Beracun

    Tuban (beritajatim.com) – PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) memastikan kebakaran yang terjadi di salah satu unitnya pada Kamis (16/10/2025) tidak menimbulkan dampak beracun bagi masyarakat sekitar.
    Asap hitam yang sempat terlihat dari area pabrik disebut berasal dari unit non-toksik dan telah terbawa angin.

    Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) Manager PT TPPI Tuban, Darmanto, menjelaskan bahwa kebakaran terjadi pada pompa di salah satu unit produksi dan berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 40 menit.

    “Suara keras yang terdengar masyarakat bukan ledakan, melainkan suara steam yang harus dikeluarkan dalam proses pemadaman. Jadi mohon dikoreksi, tidak ada ledakan, hanya kebakaran,” jelas Darmanto.

    Kepulan asap hitam yang berasal dari PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

    Asap Tidak Beracun, Kualitas Udara Aman

    Darmanto menegaskan bahwa hasil pengecekan kualitas udara di sekitar area pabrik menunjukkan angka tidak melebihi indeks 50, sehingga dinyatakan aman dan tidak berdampak bagi masyarakat.

    “Asap hitam yang sempat terlihat sudah terbawa angin dan tidak beracun. Hasil pengecekan kualitas udara di area perusahaan semuanya di bawah angka 50,” ujarnya.

    Ia menambahkan, meski satu unit masih dalam tahap identifikasi penyebab kebakaran, operasional utama perusahaan tetap berjalan normal, dan pasokan BBM serta petrokimia nasional tidak terganggu.

    Tidak Ada Pemeriksaan Kesehatan Massal

    Terkait permintaan masyarakat mengenai pemeriksaan kesehatan, Darmanto menegaskan tidak dilakukan tes kesehatan massal karena tidak ada efek atau dampak dari kejadian tersebut.

    “Karena tidak ada efek dari insiden ini, jadi tidak dilakukan tes kesehatan,” pungkasnya.

    Dengan langkah cepat penanganan dan hasil pemantauan udara yang aman, TPPI memastikan insiden tersebut tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan maupun masyarakat sekitar. [dya/but]

     

     

  • Terang di Tengah Kesulitan, Wanita Asal Jombang Terima Listrik Gratis dari PLN

    Terang di Tengah Kesulitan, Wanita Asal Jombang Terima Listrik Gratis dari PLN

    Jombang (beritajatim.com) – Hari Listrik Nasional (HLN) yang ke-80 menjadi momen yang tak terlupakan bagi Ida Rahmawati (43), seorang janda dari Dusun Bangle, Desa Dapurkejambon, Jombang.

    Dengan senyum lebar yang tak bisa disembunyikan, ia menyaksikan pemasangan sambungan listrik di rumahnya pada Kamis, 16 Agustus 2025. Ini adalah hadiah luar biasa yang datang tiba-tiba, jauh melampaui harapannya.

    Bagi Ida, yang sehari-hari bekerja keras di toko pasar Citra Niaga dengan penghasilan pas-pasan, membayar listrik secara mandiri adalah impian yang sulit dicapai. Lima tahun setelah suaminya meninggal, Ida harus mengurus dua anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah—anak pertamanya kini di kelas 3 SMA dan anak keduanya di kelas 2 SD.

    Selama ini, ia mengandalkan sambungan listrik dari tetangga. Setiap bulan, ia harus membayar untuk listrik yang digunakan, namun kini segalanya berubah.

    “Saya tidak menyangka dapat listrik gratis. Gak bisa diucapkan dengan kata-kata, yang penting saya sangat senang, bahagia sekali hari ini,” ujar Ida dengan suara penuh rasa syukur, saat menyaksikan pekerja dari PLN ULP Jombang dan UP3 Mojokerto memasang sambungan listrik di rumahnya.

    Ida mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui tentang program ini pekan lalu, berkat informasi yang diterimanya dari ketua RW setempat. Setelah didata dan mengikuti beberapa prosedur, satu minggu kemudian petugas PLN melakukan survei dan akhirnya, pada momen bersejarah ini, rumah Ida resmi teraliri listrik secara gratis.

    “Saya tidak punya uang untuk pasang listrik, dan ini adalah berkah besar buat saya. Terima kasih PLN, semoga semakin sukses,” ucapnya, sambil menatap penuh harapan ke arah rumahnya yang kini dipenuhi cahaya.

    Program yang mengubah hidup Ida ini merupakan bagian dari inisiatif Light Up The Dream (LUTD) yang digagas oleh PLN. Program ini memberikan bantuan sambungan listrik gratis kepada keluarga-keluarga kurang mampu.

    Menurut Muhammad Syafdinnur, Manager PLN UP3 Mojokerto, ada tiga keluarga penerima manfaat di Jombang yang merasakan manfaat program tersebut pada momen Hari Listrik Nasional ke-80, yakni Ida Rahmawati, Dewi Larassati, dan Hendro Purnomo.

    “Kami hadir dengan semangat untuk memberi terang bagi mereka yang kurang mampu, agar mereka dapat lebih produktif dan merasakan manfaat dari energi yang selama ini mungkin terasa jauh dari jangkauan mereka,” kata Syafdinnur.

    Di balik sambungan listrik gratis ini, ada semangat PLN untuk memberikan akses yang lebih merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Ini adalah bentuk nyata dari komitmen PLN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan memastikan bahwa tidak ada satu pun keluarga yang tertinggal dalam menikmati manfaat listrik.

    Ida Rahmawati adalah salah satu wajah dari program Light Up The Dream, namun di balik kisahnya, ada banyak kisah lain yang juga menunggu kesempatan untuk diterangi.

    PLN melalui inisiatif ini berusaha menumbuhkan harapan dan semangat baru bagi mereka yang selama ini bergantung pada penerangan seadanya, menandai hari yang tak hanya sekadar peringatan, tetapi juga momen yang membawa perubahan nyata. [suf]

  • Gudang Jagung di Perak Jombang Terbakar, Ini Penyebabnya

    Gudang Jagung di Perak Jombang Terbakar, Ini Penyebabnya

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah gudang jagung di Dusun Pedes, Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, terbakar hebat, Kamis (16/10/2025) siang. Gudang yang berukuran 4 x 6 meter persegi ini menjadi lokasi terjadinya kebakaran yang cukup besar.

    Komandan Damkar Jombang, Syamsul Bahri, menjelaskan bahwa kebakaran diduga bermula dari pembakaran sisa bonggol jagung yang tidak terkendali. “Kobaran api berasal dari gudang jagung, diduga munculnya api saat pembakaran sisa bonggol jagung hingga tidak terkendali,” ujar Syamsul Bahri.

    Sekitar pukul 11.50 WIB, warga pertama kali melihat api yang menyala dari dalam gudang jagung tersebut. Meskipun beberapa warga berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya pada pukul 12.00 WIB, usaha mereka gagal dan api semakin membesar.

    “Warga berusaha mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, tapi api tidak kunjung padam dan api semakin menjalar dan membesar,” tambahnya.

    Selanjutnya, salah seorang karyawan pabrik yang berada di sekitar lokasi kejadian melaporkan kebakaran tersebut kepada Pos Damkar Kabupaten Jombang. Segera setelah menerima laporan, Pos Damkar Jombang mengirimkan bantuan.

    Pukul 12.15 WIB, satu unit fire pumper truck Truk pemadam) dan satu unit supply truck (truk penyullai air) dikerahkan untuk menuju lokasi kejadian. Tim Damkar tiba di lokasi pada pukul 12.35 WIB dan langsung melakukan pemadaman dan pembasahan di area kebakaran.

    Setelah hampir dua jam berusaha, tim Damkar akhirnya berhasil memadamkan api pada pukul 13.50 WIB. Semua proses penanganan kebakaran selesai dengan baik, dan tim kembali ke markas.

    Saat ini, kebakaran di gudang jagung di Dusun Pedes, Desa Sukorejo, sudah berhasil dipadamkan dengan bantuan penuh dari berbagai pihak terkait. Selain tim Damkar, ada juga keterlibatan pihak kepolisian, Koramil, perangkat desa, serta warga yang turut serta dalam upaya penanggulangan kebakaran ini.

    Kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran di lingkungan sekitar, terutama yang melibatkan bahan mudah terbakar seperti jagung dan sisa-sisa pertanian. [suf]

  • Skandal Video Mesum, Kepala Dindikbud Lumajang Mutasi Staf Kecamatan Kunir

    Skandal Video Mesum, Kepala Dindikbud Lumajang Mutasi Staf Kecamatan Kunir

    Lumajang (beritajatim.com)– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang resmi menjatuhkan hukuman disiplin kepada mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), Nugraha Yudha Mudiarto, setelah terseret dalam dugaan kasus video asusila yang melibatkan dirinya dengan seorang tenaga honorer.

    Keputusan tegas tersebut diambil setelah melalui proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat Lumajang dan mendapatkan rekomendasi resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

    “Pencopotan sudah melalui proses pemeriksaan di inspektorat dan sudah mendapatkan rekomendasi BKN,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Lumajang, Agus Triyono, saat dikonfirmasi pada Kamis (16/10/2025).

    Setelah dicopot dari jabatannya, Yudha tidak lagi menjabat sebagai kepala OPD dan kini dialihkan sebagai staf di Kantor Kecamatan Kunir.

    “Jadi yang bersangkutan telah dicopot sebagai kepala dinas dan ditugaskan menjadi staf di kantor Kecamatan Kunir. Sekarang untuk posisi kepala dinas kami sudah menunjuk Kepala BKD Lumajang sebagai Plt,” tambah Agus.

    Posisi Kepala Dindikbud Lumajang kini dijabat oleh Ari Murcono, yang sebelumnya merupakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), sebagai Pelaksana Tugas (Plt).

    Pelanggaran Etika Berat Jadi Alasan Utama Pencopotan

    Kasus yang menimpa Yudha berawal dari beredarnya video tak senonoh yang diduga kuat menampilkan dirinya bersama seorang pegawai honorer. Dugaan hubungan terlarang ini menjadi pertimbangan utama Pemkab Lumajang dalam memberikan sanksi tegas.

    “Memang ada bukti berupa file elektronik sehingga tindakan tegas kita berikan kepada yang bersangkutan,” ungkap Agus.

    Pemkab Lumajang menegaskan bahwa sanksi ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menegakkan disiplin dan etika aparatur sipil negara, terutama di tengah kepercayaan publik yang harus dijaga oleh para pejabat publik. (ted)

  • Direktur PT SHC Bantah Tak Kooperatif Dalam Persidangan

    Direktur PT SHC Bantah Tak Kooperatif Dalam Persidangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua terdakwa kasus impor sianida yakni Sugiarto Sinugroho dan Steven Sinugroho membantah tak kooperatif dalam persidangan. Hal itu diungkapkan kuasa hukumnya Rohmad Amrulloh,S.H.,M.H

    Rohmad Amrullah mengatakan, kliennya yang juga Direktur Utama dan Direktur PT Sumber Hidup Chemindo (SHC) ini menjalani proses hukum secara tertib dan koorperatif dalam sidang kasus sianida di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

    “Klien kami sejak awal pemeriksaan di Kepolisian hingga persidangan selalu menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” ujar Amrulloh, Kamis (16/10/2025).

    Lebih lanjut Amrulloh mengatakan, sampai saat ini tidak ada upaya dari kedua pemilik perusahaan pendistribusian Bahan Berbahaya (B2) tersebut untuk menghalangi atau membuat agar persidangan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

    “Tetapi dalam hal pemberian informasi pada masyarakat ada saja yang melakukan pemberitaan tidak sesuai fakta proses yang terjadi di lapangan, masih ada informasi tidak benar atau hoax,” ujarnya.

    ” Faktanya informasi tersebut tidak sesuai fakta kondisi sebenarnya di lapangan, klien kami diinformasikan tidak taat menjalani proses persidangan, padahal selama ini klien kami selalu tertib dan taat menjalani proses hukum yang sedang berjalan,” tulis penasihat hukum pada keterangan persnya.

    Untuk itu, pihaknya akan melakukan upaya hukum atas pemberitaan yang dianggap memberitakan yang tidak sesuai fakta.

    Perlu diketahui, Sugiarto Sinugroho dan Steven Sinugroho menjalani sidang atas perkara impor sianida. Adapun sidang sampai saat ini masih pada tahap keterangan ahli yang didatangkan pihak terdakwa. [uci/ted]