Category: Beritajatim.com Regional

  • Pemkab Kediri Gelar Musrenbang Tematik Kelompok Rentan, Wujudkan Pembangunan Inklusif dan Berkeadilan

    Pemkab Kediri Gelar Musrenbang Tematik Kelompok Rentan, Wujudkan Pembangunan Inklusif dan Berkeadilan

    Kediri (beritajatimcom) – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) bekerja sama dengan SuaR Indonesia (Suara Perempuan dan Anak Rentan) menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Kelompok Rentan di Aula Balai Desa Doko.

    Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran kelompok rentan seperti perempuan, anak, lansia, penyandang disabilitas, dan masyarakat marginal dalam proses perencanaan serta pembangunan daerah agar lebih inklusif dan berkeadilan.

    Acara yang bertema “Memperkuat Peran Kelompok Rentan dalam Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Kediri” ini menjadi forum strategis untuk memastikan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin, menyampaikan apresiasi dan menegaskan pentingnya pendekatan pembangunan yang berpihak kepada semua warga tanpa terkecuali.

    Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Kelompok Rentan Pemerintah Kabupaten Kediri di Aula Balai Desa Doko.

    “Forum ini menjadi ruang penting untuk memastikan tidak ada satu pun warga yang tertinggal dari proses pembangunan. Pembangunan daerah adalah milik kita bersama, tanpa memandang latar belakang maupun kondisi sosial ekonomi,” ujar Solikin.

    Ia menekankan bahwa hasil Musrenbang Tematik Kelompok Rentan diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta menjadi bahan masukan dalam Musrenbang tingkat provinsi dan nasional. Selain itu, penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTKS) disebut sangat penting agar kebijakan dan program bantuan benar-benar berbasis data, akurat, dan tepat sasaran.

    Sebagai wujud nyata keberpihakan terhadap masyarakat rentan, Solikin menyoroti program Sekolah Rakyat (Boarding School) yang diperuntukkan bagi warga miskin di Kabupaten Kediri. Program ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan antargenerasi.

    “Kita tidak ingin jika orang tuanya miskin, anaknya juga miskin. Pemerintah harus hadir dengan kebijakan yang adil dan berkelanjutan,” tegasnya.

    Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Kelompok Rentan Pemerintah Kabupaten Kediri di Aula Balai Desa Doko.

    Solikin berharap Musrenbang Tematik ini menjadi momentum memperkuat komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat sipil, dan dunia usaha dalam membangun Kabupaten Kediri yang inklusif, berdaya saing, dan berkeadilan sosial.

    “Kita berharap forum ini menjadi wadah sinergi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan dunia usaha agar pembangunan di Kabupaten Kediri benar-benar berpihak kepada semua. Dari Kediri untuk Kediri, dari warga untuk warga,” pungkasnya.

    Sementara itu, Plt. Kepala Bappeda Kabupaten Kediri, Joko Suwono, menegaskan pentingnya pendekatan partisipatif dalam setiap proses perencanaan pembangunan. “Keterlibatan kelompok rentan bukan hanya formalitas, melainkan strategi untuk memastikan kebutuhan masyarakat benar-benar tercermin dalam dokumen perencanaan,” jelasnya.

    Senada dengan itu, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Kediri, Yuli Marwanto, menambahkan bahwa sinergi multipihak menjadi kunci keberhasilan pembangunan inklusif.

    “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga nonpemerintah agar program pembangunan menjangkau semua lapisan masyarakat,” tuturnya.

    Musrenbang Tematik ini juga menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai sektor, termasuk Staf Khusus Bupati Bidang Sosial, Dyah Saktiana, dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Bambang Triyono Putro.

    Diskusi difasilitasi oleh Direktur SuaR Indonesia, Sanusi, yang menekankan pentingnya memperkuat peran kelompok rentan dalam meningkatkan derajat kesehatan, kesejahteraan, dan partisipasi masyarakat di Kabupaten Kediri. [ADV PKP/nm/but]

  • Polresta Sidoarjo Masuk Lima Besar Kompolnas Award 2025

    Polresta Sidoarjo Masuk Lima Besar Kompolnas Award 2025

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Polresta Sidoarjo Polda Jawa Timur menorehkan prestasi nasional setelah berhasil masuk dalam lima besar nominasi Kompolnas Award 2025. Penghargaan bergengsi yang digelar di Hotel Merlyn Park, Jakarta, Kamis (16/10/2025), tersebut juga dihadiri langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Kapolresta Sidoarjo, Komisaris Besar Polisi Christian Tobing, hadir secara langsung untuk menerima penghargaan tersebut. Ia menyebut capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran serta bentuk nyata dukungan masyarakat Kabupaten Sidoarjo terhadap peningkatan pelayanan kepolisian.

    “Masuk lima besar Kompolnas Award 2025 menjadi bukti komitmen Polresta Sidoarjo dalam mewujudkan pelayanan publik yang profesional, inovatif, responsif serta dengan pendekatan humanis ke masyarakat,” ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing melalui rilis resminya, Jumat (17/10/2025).

    Dalam kategori Polres Tipe A, lima satuan terbaik yang masuk nominasi Kompolnas Award 2025 adalah Polres Pekalongan Kota, Polres Malang, Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo, dan Polres Aceh Utara.

    “Prestasi ini kami persembahkan untuk masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang terus diberikan kepada kami,” imbuh Kombes Pol Christian Tobing.

    Ia menegaskan bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi seluruh personel Polresta Sidoarjo untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

    Kompolnas Award sendiri merupakan penghargaan tahunan yang menilai kinerja serta inovasi satuan Polri berdasarkan berbagai aspek, mulai dari pelayanan publik, profesionalisme, integritas, hingga penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

    Penilaian dilakukan melalui tiga tahap: analisis data kuantitatif, observasi langsung di lapangan, serta penyerapan masukan dari masyarakat.

    Ketua Kompolnas, Djamari Chaniago, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Kompolnas Award 2025. Ia menilai penghargaan ini menjadi sarana penting dalam menumbuhkan budaya kompetitif dan profesional di tubuh Polri.

    “Melalui penghargaan ini, diharapkan tumbuh budaya kompetitif yang sehat dalam meningkatkan profesionalisme, integritas, dan kinerja seluruh jajaran kepolisian,” ujar Djamari dalam sambutannya. [isa/beq]

  • Ngantuk, Sopir Mobil Barang Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas di Mojokerto

    Ngantuk, Sopir Mobil Barang Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Dusun Mulyosari, Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jumat (17/10/2025) dini hari. Seorang pengendara sepeda motor tewas setelah kendaraannya bertabrakan dengan mobil barang Isuzu Traga yang diduga dikemudikan dalam kondisi mengantuk.

    Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, mobil Isuzu Traga yang dikemudikan SGM (28), warga Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, melaju dari arah timur menuju barat. Di dalam mobil terdapat seorang penumpang berinisial SAP (20), warga Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

    Sesampainya di lokasi kejadian, sopir barang Isuzu Traga diduga kehilangan konsentrasi akibat mengantuk. Kendaraan tiba-tiba berjalan kanan dan memakan jalur lawan. Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), mobil menabrak sepeda motor Honda Vario yang dikendarai MTF (30), warga Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, yang datang dari arah berlawanan.

    Benturan keras tak terhindarkan. Pengendara motor, MTF mengalami luka parah di bagian kepala, tangan, dan kaki. Nyawanya tak tertolong meski sempat dilarikan ke RSUD RA Basoeni Kecamatan Gedeg. Sementara itu, penumpang mobil SAP juga mengalami luka di kepala dan kini dirawat di rumah sakit yang sama.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Galih Yasir Mubaroq membenarkan kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa kecelakaan lalu-lintas dini hari tersebut sering kali disebabkan oleh faktor kelelahan atau pengemudi yang memaksakan diri berkendara dalam kondisi mengantuk sehingga diimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu menjaga konsentrasi.

    “Selalu menjaga jarak aman, tidak menyalip di ruang sempit, dan selalu beretika dalam berlalu lintas. Bila mengantuk, jangan paksakan berkendara. Segera menepi dan beristirahat di tempat aman. Keselamatan adalah hal utama. Ingat, keluarga selalu menunggu di rumah,” pesannya. [tin/aje]

  • KAI Daop 7 Madiun Gelar Media Journey di Purwokerto untuk Perkuat Sinergi dengan Wartawan

    KAI Daop 7 Madiun Gelar Media Journey di Purwokerto untuk Perkuat Sinergi dengan Wartawan

    Kediri (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun menggelar kegiatan Media Journey bersama wartawan dari Blitar, Kediri, dan Madiun pada Rabu–Kamis, 15–16 Oktober 2025, di Purwokerto, Jawa Tengah. Program dua hari ini menjadi ajang mempererat hubungan antara KAI dan insan media sekaligus memperkuat citra positif perusahaan di mata publik.

    Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menjelaskan bahwa Media Journey bertujuan membangun hubungan harmonis dan berkelanjutan dengan jurnalis di wilayah kerja Daop 7. Menurutnya, hubungan baik dengan media sangat penting untuk mempermudah penyampaian informasi, klarifikasi isu, serta publikasi program dan layanan perusahaan.

    “Melalui kegiatan ini, kami ingin menjaga dan meningkatkan citra positif PT KAI, khususnya Daop 7 Madiun. Selain itu, kami ingin memberi kesempatan kepada rekan media untuk melihat langsung operasional, fasilitas, dan pelayanan KAI agar mereka dapat menyampaikan informasi yang akurat dan membangun kepada masyarakat,” ujar Zainul.

    Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga menjadi sarana edukasi publik melalui pemberitaan positif dari media. Dengan begitu, KAI dapat terus dikenal sebagai penyedia layanan transportasi yang aman, nyaman, dan profesional. “Kami berharap informasi mengenai inovasi layanan, keselamatan perjalanan, hingga kontribusi sosial KAI bisa tersampaikan secara luas melalui media,” katanya.

    Rombongan wartawan berangkat dari Blitar, Kediri, dan Madiun menggunakan Kereta Api Kertanegara menuju Purwokerto. Setibanya di Stasiun Purwokerto, peserta disambut dengan sesi foto bersama di Museum Lokomotif dan dilanjutkan dengan sharing session seputar dunia perkeretaapian di kawasan wisata Baturaden.

    Pada hari kedua, para peserta diajak menikmati wisata alam dan edukasi, mulai dari offroad di kawasan Baturaden, kunjungan ke Balai Perkebunan Baturaden untuk melihat koleksi tanaman anggrek, hingga menjelajahi hutan pinus Limpakuwus di kaki Gunung Slamet. Salah satu momen paling berkesan bagi peserta adalah kunjungan ke Depo Lokomotif dan Kereta Purwokerto — salah satu fasilitas terbaik di Jawa Tengah.

    Di depo tersebut, wartawan mendapat penjelasan langsung mengenai proses penyimpanan, pemeriksaan, serta perawatan ringan lokomotif dan kereta penumpang. Fasilitas ini menjadi bagian penting dari sistem operasional KAI karena memastikan lokomotif selalu siap beroperasi dengan aman dan efisien. Depo Purwokerto sendiri berada di bawah Daop 5 Purwokerto dan berlokasi tidak jauh dari Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

    Kegiatan ditutup dengan city tour ke sentra batik Banyumas dan pusat oleh-oleh khas Purwokerto, termasuk mencicipi getuk goreng yang menjadi ikon kuliner setempat. Melalui rangkaian Media Journey ini, KAI berharap kemitraan dengan media semakin kuat dan terus berkontribusi dalam penyebaran informasi positif, edukatif, serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi kereta api di Indonesia.

    Zainul menegaskan bahwa KAI terbuka terhadap masukan dari media sebagai bagian dari evaluasi dan peningkatan pelayanan. “Kami percaya, suara media adalah cerminan publik. Karena itu, kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan sebagai upaya membangun kepercayaan dan meningkatkan kualitas layanan,” tutupnya. [nm/beq]

  • Dokter Perempuan di Probolinggo Nyaris Jadi Korban Begal, Pelaku Ditangkap Warga

    Dokter Perempuan di Probolinggo Nyaris Jadi Korban Begal, Pelaku Ditangkap Warga

    Probolinggo (beritajatim.com) – Aksi pembegalan menggegerkan warga di Jalan Cokroaminoto, Kota Probolinggo, Rabu (15/10/2025) malam. Seorang dokter perempuan berinisial AF nyaris menjadi korban begal saat hendak pulang dari tempat kerjanya di kawasan pusat kota.

    Peristiwa itu terjadi di depan Apotek Utama Husada ketika korban baru saja masuk ke mobil pribadinya. Tiba-tiba, seorang pria tak dikenal langsung masuk dari arah belakang dan menyerang korban. Suasana malam yang semula tenang mendadak ricuh setelah terdengar teriakan histeris dari korban.

    Warga sekitar segera keluar rumah dan melihat seorang pria tersungkur dikepung massa. Petugas Polsubsektor Kanigaran yang tiba di lokasi langsung mengamankan pelaku agar tidak menjadi sasaran amuk warga.

    Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainal Arifin, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut pelaku diketahui bernama ARH (49), warga Kelurahan Kanigaran, yang mencoba merampas kendaraan korban dengan kekerasan.

    “Pelaku menodongkan palu dan mengancam korban sambil berkata ‘diam, saya punya pistol dan pisau’. Saat itu korban berusaha tetap tenang meski dalam kondisi panik,” ujar Zainal, Jumat (17/10/2025).

    Dalam situasi genting itu, korban berinisiatif membuka pintu mobil dan berlari sambil berteriak minta tolong. Teriakannya membuat warga sekitar spontan datang membantu dan berhasil mengepung pelaku. ARH sempat mencoba kabur ke arah barat Jalan Cokroaminoto, namun akhirnya ditangkap beramai-ramai oleh warga.

    “Dari tangan pelaku kami amankan beberapa barang bukti, seperti palu, lakban hitam, dan pakaian yang digunakan saat kejadian,” ungkap Zainal. Barang-barang tersebut kini disita sebagai alat bukti percobaan pembegalan.

    Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku untuk mendalami motif dan kemungkinan keterlibatan dalam kasus serupa di wilayah Kota Probolinggo. “Kami dalami apakah ada indikasi pelaku pernah melakukan aksi lain dengan modus yang sama,” tambah Zainal.

    Beruntung, korban tidak mengalami luka serius dan kini sudah mendapat pendampingan dari pihak kepolisian. Warga Kota Probolinggo pun diimbau untuk lebih waspada, terutama saat berada di area sepi pada malam hari. [ada/beq]

  • Pakar UB: Boikot Trans7 Cermin Benturan Budaya di Indonesia

    Pakar UB: Boikot Trans7 Cermin Benturan Budaya di Indonesia

    Malang (beritajatim.com) – Seruan boikot terhadap Trans7 yang dipicu oleh tayangan program Xpose Uncensored tentang isu feodalisme di Pondok Pesantren Lirboyo memunculkan diskursus luas di ruang publik. Fenomena ini dinilai sebagai puncak dari persoalan komunikasi dan kebudayaan yang lebih dalam.

    Maulina Pia Wulandari, S.Sos., M.Kom., Ph.D., Pengamat Manajemen Isu dan Krisis Komunikasi sekaligus Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya (UB), menyebut gejolak tersebut sebagai cermin rapuhnya kemampuan berpikir kritis masyarakat sekaligus bukti adanya benturan budaya antara nilai tradisional dan perspektif modern media.

    “Fenomena kemarahan publik, khususnya kalangan ulama dan santri, menunjukkan adanya fragmentasi dalam kemampuan berpikir kritis masyarakat kita, terutama dalam menyikapi isu sensitif yang beririsan dengan institusi agama dan budaya,” ujar Pia kepada beritajatim.com, Jumat (17/10/2025).

    Menurutnya, reaksi kolektif untuk memboikot Trans7 menunjukkan dominasi emosi dan loyalitas komunal dibanding proses verifikasi informasi. “Sebagian besar reaksi menunjukkan respons kolektif berdasarkan interpretasi tunggal dari potongan video viral,” jelasnya.

    Pia menjelaskan bahwa polarisasi ini membuat ruang dialog semakin sempit. Sebagian pihak mengecam tayangan Trans7 karena dianggap melecehkan ulama, sementara pihak lain (meski minoritas) menilai program itu sebagai kritik sosial terhadap potensi feodalisme dalam lembaga keagamaan. “Situasi ini berisiko menutup peluang diskursus kritis yang sehat,” ujarnya.

    Ia juga menyoroti kegagalan komunikasi media dalam peristiwa ini. “Trans7, melalui Xpose Uncensored, gagal menyajikan kritik sosial dengan cara yang proporsional, berimbang, dan beretika,” tegasnya. Pia menilai narasi yang mengaitkan ritual takzim seperti ngesot dan mencium tangan kiai dengan eksploitasi finansial telah melanggar etika jurnalistik.

    “Menurut saya, Trans7 gagal memahami konteks budaya pesantren. Tradisi takzim bukanlah feodalisme, melainkan penghormatan terhadap ilmu dan spiritualitas,” tambahnya.

    Kegagalan manajemen krisis juga menjadi catatan penting. Pia menilai permintaan maaf yang baru disampaikan Trans7 setelah tekanan publik meluas menunjukkan respons defensif. “Permintaan maaf seharusnya dilakukan secara proaktif dengan mengedepankan empati terhadap pihak yang tersinggung,” ujarnya.

    Lebih jauh, Pia menilai akar persoalan ini adalah benturan budaya antara nilai tradisional pesantren dan lensa sosiologi Barat yang digunakan media. “Konflik terjadi karena Trans7 menggunakan lensa feodalisme Barat untuk menganalisis praktik keagamaan yang berakar kuat di Indonesia,” paparnya.

    Dalam budaya pesantren, lanjutnya, perilaku seperti mencium tangan atau menunduk di hadapan kiai bukan bentuk ketundukan feodal, melainkan simbol penghormatan terhadap guru dan penjaga moral masyarakat. “Serangan terhadap kiai dianggap sebagai serangan terhadap identitas komunal (santri/NU). Inilah mengapa respons boikot menjadi sangat masif,” jelas Pia.

    Ia mengingatkan agar media lebih berhati-hati dalam menayangkan konten yang menyentuh isu budaya dan agama. “Framing media memiliki kekuatan dahsyat karena framing selalu menunjukkan siapa yang salah, bukan siapa yang sebenarnya bersalah,” ujarnya.

    Pia juga mengajak masyarakat untuk tetap berpikir jernih. “Bertabayun (klarifikasi) dan berdialog jauh lebih bijak daripada reaksi emosional. Hanya dengan itu kita bisa menjaga ruang publik yang sehat dan beradab,” pungkasnya. [dan/beq]

  • DMI Jakpus Silaturahmi Ponpes Wali Barokah Kediri, Bahas Pengelolaan Masjid

    DMI Jakpus Silaturahmi Ponpes Wali Barokah Kediri, Bahas Pengelolaan Masjid

    Kediri (beritajatim.com) – Rombongan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jakarta Pusat melakukan kunjungan silaturahim ke Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (17/10/2025). Pertemuan yang berlangsung di Perpustakaan Ponpes Wali Barokah itu disambut langsung oleh Ketua Ponpes KH Sunarto bersama pengurus DPD LDII Kota Kediri.

    Ketua DMI Jakarta Pusat, KH Syawaludin Hidayat, mengatakan bahwa kunjungan ke Kediri merupakan bagian dari rangkaian silaturahim dan berbagi pengalaman antar-daerah.

    “Alhamdulillah, kami bertemu dengan tokoh-tokoh di sini, termasuk Ketua DMI Kota Kediri Kanjeng Gus Abu Bakar dan KH Sunarto dari Pondok Wali Barokah. Kami datang untuk saling berbagi pengalaman. Apa yang baik dari Kediri akan kami bawa ke Jakarta, dan sebaliknya,” ujarnya.

    Menurut KH Syawaludin, setelah berkunjung ke Kediri, rombongan DMI Jakarta Pusat berencana melanjutkan perjalanan ke Jombang untuk berziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kunjungan formal, melainkan bagian dari upaya memperkuat persatuan umat dan mewujudkan visi DMI untuk “memakmurkan dan dimakmurkan masjid”.

    Sementara itu, KH Sunarto menjelaskan bahwa pihaknya menyambut baik silaturahim tersebut sebagai ajang pertukaran wawasan dalam pengelolaan masjid.

    “Masjid menjadi syarat utama proses belajar-mengajar di pesantren ini. Karena itu, kami ingin berbagi praktik pengelolaan masjid dari aspek kebersihan, pendidikan, dan dakwah,” jelasnya.

    KH Sunarto juga mengakui adanya perbedaan sumber daya antara Kota Kediri dan Jakarta Pusat, terutama dalam hal kesejahteraan pengurus masjid. “Kami mendapat banyak inspirasi dari DMI Jakarta Pusat, terutama dalam kesejahteraan imam, muadzin, dan marbot. Kediri mungkin kecil, tapi semangat memakmurkan masjid tetap besar,” katanya.

    Ketua DMI Kota Kediri, KH Abu Bakar Abdul Jalil (Gus Abu), turut menyampaikan sambutan hangat. “Selamat datang di Kota Kediri, kota tahu takwa. Tahunya saja takwa, apalagi orangnya,” ujarnya berseloroh.

    Ia menegaskan bahwa silaturahim ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antar-pengurus masjid dan lembaga keagamaan.

    Kunjungan DMI Jakarta Pusat ke Ponpes Wali Barokah Kediri ini menjadi simbol nyata kerja sama antardaerah dalam memperkuat peran masjid sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan umat. Melalui kolaborasi ini, diharapkan semangat ukhuwah islamiyah semakin kokoh, baik di Kediri maupun di Jakarta. [nm/aje]

  • PGN Pastikan Semburan Gas di Gunung Anyar Surabaya Berasal dari Gas Metana, Bukan Kebocoran Pipa

    PGN Pastikan Semburan Gas di Gunung Anyar Surabaya Berasal dari Gas Metana, Bukan Kebocoran Pipa

    Surabaya (beritajatim.com) – Munculnya semburan gelembung gas di aliran sungai Rungkut Madya Utara, kawasan Gunung Anyar, Surabaya, pada Kamis (16/10/2025) sore, mendapat perhatian serius dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

    Menanggapi laporan tersebut, PGN langsung menerjunkan tim ahli untuk melakukan investigasi lapangan.

    Muhammad Rais Effendi, Division Head Regional Support and Service PGN SOR III, membenarkan pihaknya menerima laporan mengenai fenomena tersebut dan langsung melakukan pengecekan di lokasi.

    “Benar adanya ada gelembung di sungai Rungkut Madya Utara. Kami sudah menerjunkan tim sejak jam dua siang untuk melakukan pemeriksaan lapangan,” ujar Rais, Jumat (17/10/2025).

    Dari hasil pengukuran awal, tim menemukan bahwa gelembung gas tersebut mengandung gas metana (CH₄) — komponen utama yang juga terdapat dalam gas bumi.

    “Berdasarkan alat ukur yang kami bawa di lokasi, menunjukkan bahwa itu mengandung metana, gas bumi. Tapi kami belum bisa memastikan apakah itu dari pipa atau ada sumber lain yang mengeluarkan gas metana,” jelas Rais.

    Namun, ia menegaskan bahwa tidak ditemukan indikasi kebocoran pipa gas PGN di sekitar lokasi kejadian.

    “Kami periksa, tidak ada kendala, tidak ada gangguan, tidak ada penurunan tekanan dari instalasi pipa kami di sekitar lokasi. Kami pastikan pelanggan tidak terganggu penyalurannya,” tegasnya.

    PGN memastikan penyaluran gas kepada pelanggan di wilayah sekitar tetap berjalan aman dan lancar. Meski begitu, tim teknis PGN tetap akan melakukan pemeriksaan lanjutan secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada potensi bahaya.

    Fenomena semburan gas seperti ini, menurut Rais, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kemungkinan adanya sumber alami dari dalam tanah atau aktivitas gas bawah permukaan yang tidak berkaitan dengan jaringan pipa.

    PGN mengimbau masyarakat tetap tenang dan melaporkan jika menemukan kejadian serupa agar bisa segera ditindaklanjuti oleh tim terkait. (rea/ted)

  • Aglomerasi Tapal Kuda: 3 Kepala Daerah Jember, Bondowoso dan Situbondo Diuji

    Aglomerasi Tapal Kuda: 3 Kepala Daerah Jember, Bondowoso dan Situbondo Diuji

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kerja sama tiga kepala daerah di kawasan Tapal Kuda — Situbondo, Bondowoso, dan Jember — yang resmi ditandatangani Kamis (16/10/2025) di Pendopo Raden Bagus Assra, Bondowoso, menjadi peristiwa politik pembangunan yang menarik dicermati.

    Dokumen berjudul Kesepakatan Bersama tentang Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan, Kemasyarakatan, dan Pelayanan Publik Terintegrasi Berbasis Aglomerasi itu menandai niat besar membangun konektivitas ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan timur Jawa Timur.

    Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, menegaskan bahwa aglomerasi ini bukan sekadar simbol kolaborasi, tetapi langkah nyata menuju industrialisasi lokal.

    “Kesepakatan ini bertujuan menjadikan Situbondo, Bondowoso, dan Jember sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis potensi lokal dan konektivitas kawasan. Melalui integrasi rantai pasok, pengolahan, dan pemasaran antarwilayah, kerja sama ini mendorong industrialisasi lokal yang berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya dalam sambutan.

    Ia juga menyebutkan kerja sama ini diarahkan untuk meningkatkan kunjungan wisata, memperkuat ketahanan pangan, dan memaksimalkan konektivitas darat, laut, dan udara.

    Bagi Hamid, kerja sama ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap visi pemerataan pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Dari arah selatan, Bupati Jember Muhammad Fawait membawa optimisme. Ia menilai kolaborasi ini bisa menjadi model kerja sama antar daerah yang inspiratif.

    “Kolaborasi ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di Jawa Timur. Kawasan ini tidak hanya harus kuat secara ekonomi, tetapi juga tangguh dalam pelayanan publik dan ketahanan pangan,” ujarnya.

    Sementara dari pesisir utara, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo melihat peluang besar di sektor industri berbasis komoditas lokal dan pariwisata lintas wilayah.

    “Aglomerasi ini membuka peluang untuk mendorong industri lokal dan memperkuat sektor pariwisata. Harapannya, dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat di kawasan Tapal Kuda,” katanya.

    Namun di balik semangat sinergi itu, realitas implementasi lintas daerah seringkali tidak sesederhana teks MoU.

    Tiga kabupaten ini memiliki struktur APBD, prioritas pembangunan, dan tantangan sosial ekonomi yang berbeda.

    Meski Hamid Wahid menegaskan bahwa kolaborasi akan diperkuat dengan tim koordinasi bersama, pertanyaan publik tetap terbuka: sejauh mana “semangat aglomerasi” bisa melampaui sekat birokrasi dan ego sektoral?

    Kerja sama serupa di berbagai wilayah lain di Indonesia kerap berhenti di meja rapat karena lemahnya mekanisme tindak lanjut, terutama ketika kepentingan politik dan alokasi anggaran daerah tidak berjalan seiring.

    Tantangan itu pula yang akan dihadapi Tapal Kuda — kawasan yang selama ini menjadi lumbung pangan dan wisata, namun masih bergulat dengan disparitas pembangunan antara pesisir dan pegunungan.

    Kesepakatan ini berlaku lima tahun dan dapat diperpanjang. Pendanaannya bersumber dari APBD masing-masing daerah, disesuaikan dengan kewenangan dan fungsi.

    Secara administratif, langkah ini sah. Secara politik, ia berani. Tetapi secara substantif, hasilnya baru akan terlihat ketika program aglomerasi ini benar-benar menyentuh masyarakat — bukan berhenti sebagai dokumen kolaborasi yang rapi di map seremonial. (awi/ted)

  • PGN Pastikan Semburan Gas di Gunung Anyar Surabaya Berasal dari Gas Metana, Bukan Kebocoran Pipa

    Semburan Misterius di Sungai Kebon Agung Gegerkan Warga Rungkut, Warga Cium Bau Gas

    Surabaya (beritajatim.com) — Warga di kawasan Jalan Rungkut, Surabaya, digemparkan oleh munculnya semburan misterius di Sungai Kebon Agung. Kejadian ini dilaporkan oleh warga kepada Tim Call Center 112 Kota Surabaya, pada Kamis (16/10/2025), yang kemudian segera menerjunkan petugas ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal.

    Semburan yang muncul dari dasar sungai itu terjadi di sisi timur Jembatan Yakaya, dengan tinggi air yang mencapai sekitar 70 sentimeter. Menindaklanjuti laporan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya bersama pihak Pertamina Gas Negara (PGN) segera melakukan penanganan dan pemeriksaan untuk memastikan sumber semburan tersebut.

    Tim BPBD melakukan pengamanan di lokasi dan petugas PGN melakukan pemindaian menggunakan alat pendeteksi gas dan arus listrik guna memastikan apakah terdapat kebocoran pada jaringan pipa bawah tanah.

    Semburan air diperkirakan kurang lebih 70 cm. Petugas PGN melakukan pengecekan dengan alat pendeteksi arus listrik. Perkembangan terbaru saat ini dilakukan penggalian pipa di sisi utara dan selatan untuk mencari tank sumber kebocoran,” tulis akun resmi Call 112 Surabaya.

    Untuk mengantisipasi risiko kebakaran atau ledakan, area sekitar lokasi semburan telah diamankan dan ditutup sementara untuk umum. Petugas juga mengimbau masyarakat agar tidak mendekat ke area sungai demi menjaga keselamatan serta kelancaran proses penanganan.

    Sementara itu, sejumlah warga yang sempat berada di sekitar lokasi mengaku mencium bau gas yang cukup menyengat sejak awal kejadian.

    “Bau gas nya kerasa bangett tadi,” ujar (et) devy***, yang sempat melintas di dekat lokasi semburan.

    Tim gabungan dari PGN dan BPBD Surabaya masih terus melakukan pemantauan intensif untuk memastikan penyebab pasti semburan tersebut. (fyi/aje)