Category: Beritajatim.com Regional

  • Gangguan Air PDAM Surabaya 19 Oktober 2025, Berikut Daerah yang Terdampak

    Gangguan Air PDAM Surabaya 19 Oktober 2025, Berikut Daerah yang Terdampak

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga di sejumlah kawasan barat Surabaya diminta bersiap menghadapi gangguan pasokan air bersih yang terjadi malam ini, Minggu (19/10/2025). Melalui akun resmi Instagramnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya mengumumkan bahwa akan ada penghentian sementara distribusi air akibat pekerjaan perbaikan pipa bocor berdiameter 300 mm di Jalan Pakal seberang Jalan Cacat Veteran.

    Dalam keterangan resmi tersebut, PDAM Surya Sembada menjelaskan bahwa gangguan aliran air akan berlangsung mulai pukul 12.00 WIB hingga sekitar delapan jam ke depan. Selama masa perbaikan, pelanggan di beberapa wilayah akan mengalami penurunan tekanan air bahkan hingga tidak mengalir sama sekali.

    “Sehubungan dengan adanya pekerjaan perbaikan pipa bocor diameter 300 mm di Jl. Pakal seberang Jl. Cacat Veteran, pelayanan distribusi air ke pelanggan akan mengalami kendala selama proses pekerjaan berlangsung,” tulis pihak PDAM dalam pengumumannya.

    Adapun sembilan wilayah yang diperkirakan akan terdampak gangguan air bersih malam ini meliputi:

    1. Babat Jerawat
    2. Pondok Benowo Indah
    3. Dreaming Land
    4. Raya Pakal
    5. Raci
    6. Benowo
    7. Kauman Asri
    8. Sumberejo
    9. Sumberjaya
    10. Dan sekitarnya

    Warga di kawasan tersebut diimbau untuk menampung air lebih awal sebelum pekerjaan perbaikan dimulai. Pihak PDAM menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk antisipasi agar kebutuhan air rumah tangga tetap terpenuhi selama proses perbaikan berlangsung.

    Namun, PDAM Surya Sembada juga menyediakan layanan air tangki gratis bagi masyarakat yang terdampak. Setiap satu tangki air akan diperuntukkan bagi 5 hingga 7 kepala keluarga (KK).

    “Warga terdampak yang membutuhkan air tangki gratis dapat menghubungi Call Center PDAM Surya Sembada di nomor 0-800-192-6666 (bebas pulsa, 24 jam) atau melalui WhatsApp Center di nomor 08123316666 (chat only). Permintaan ini akan dikoordinir oleh Ketua RT/RW setempat,” jelas PDAM dalam keterangannya.

    Pihak PDAM juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, serta berharap pelanggan dapat memaklumi situasi ini demi menjaga keberlangsungan layanan air bersih di Kota Surabaya. Setelah pekerjaan selesai, aliran air akan kembali normal secara bertahap. [fyi/suf]

  • Petani di Arjosari Pacitan Ditemukan Meninggal di Kebun Rumput Gajah, Diduga Karena Hipertensi

    Petani di Arjosari Pacitan Ditemukan Meninggal di Kebun Rumput Gajah, Diduga Karena Hipertensi

    Pacitan (beritajatim.com) – Seorang petani asal Dusun Krajan, Desa Arjosari, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan. Ditemukan meninggal dunia di ladang rumput desa setempat. Dia adalah Bonari alias Sibun (59), warga setempat, Sabtu (18/10/2025)

    Saat ditemukan, korban dalam posisi telungkup di tepi Sungai Grindulu, tepatnya di lahan rumput gajah yang biasa ia garap, “ kata Kapolsek Arjosari Ipda Ferry Ardyanto Minggu (19/10/2025).

    Anggota Polsek dan tim medis Puskesmas Kedungbendo langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan dari perangkat desa sekitar pukul 21.15 WIB. “Di dekat tubuh korban ditemukan sabit, tongkat kayu, dan karung berisi rumput. Diduga korban meninggal dunia saat sedang merumput,” terangnya.

    Menurut keterangan saksi, sepanjang hari rumah dalam keadan terkunci, bahkan hingga malam hari. Warga kemudian mencari keberadaan Bonari di lahan yang biasa ia garap.

    Korban ditemukan sudah tidak bernyawa, Dari hasil pemeriksaan medis luar, ditemukan luka gores di telapak kaki kiri dan luka melepuh di bagian paha, tangan, dan punggung. Namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang mengarah pada tindak pidana.

    Polisi memastikan tidak ada unsur kesengajaan dari pihak lain dalam peristiwa tersebut. Hasil penyelidikan awal mengindikasikan korban meninggal akibat serangan hipertensi yang dideritanya sejak lama.

    “Korban memiliki riwayat hipertensi dan diabetes, bahkan sebelumnya pernah menjalani operasi. Kemungkinan besar serangan itu kambuh saat korban sedang bekerja,” tambah Kapolsek.

    Jenazah kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. [tri/suf]

  • Gudang Rongsokan di Trowulan Mojokerto Terbakar, Mobil Hyundai Ikut Hangus

    Gudang Rongsokan di Trowulan Mojokerto Terbakar, Mobil Hyundai Ikut Hangus

    Mojokerto (beritajatim.com) — Sebuah gudang rongsokan di Dusun Wateslor, Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, ludes terbakar pada Sabtu sore (18/10/2025). Api yang berkobar hebat menghanguskan seluruh isi gudang milik Sai’in (47) dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp200 juta.

    Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 16.45 WIB. Warga sekitar yang panik segera berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Namun, karena material di dalam gudang mudah terbakar, kobaran api dengan cepat membesar dan sulit dikendalikan.

    Sekitar pukul 17.10 WIB, tiga unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Mojokerto tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman. Proses penanganan berlangsung hingga pukul 18.20 WIB.

    Berdasarkan pendataan petugas, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, satu unit mobil Hyundai, serta bangunan gudang seluas 75 meter persegi beserta seluruh isinya hangus terbakar. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh ledakan korek api bensol akibat suhu panas di dalam gudang.

    Peristiwa kebakaran yang berlangsung sekitar dua jam itu sempat menarik perhatian warga sekitar, mengingat lokasi gudang berada tidak jauh dari permukiman penduduk. Beruntung, api tidak sempat merembet ke rumah-rumah warga.

    Pemilik gudang, Sai’in, mengaku pertama kali melihat asap tebal keluar dari dalam gudang miliknya. “Saya lihat ada asap dari dalam, begitu dicek ternyata api sudah membesar. Kemungkinan karena korek bensol yang meledak,” ungkapnya, Sabtu (18/10/2025).

    Karena banyak barang bekas dan bahan mudah terbakar di dalam gudang, api dengan cepat membesar. Sekitar pukul 19.00 WIB, api berhasil dipadamkan sepenuhnya dan situasi dinyatakan aman. Kasus kebakaran gudang rongsokan ini kini dalam penyelidikan Polsek Trowulan untuk memastikan penyebab pasti insiden tersebut. [tin/kun]

  • Kebocoran Pipa Gas PGN di Sungai Surabaya Ganggu Pasokan 475 Pelanggan

    Kebocoran Pipa Gas PGN di Sungai Surabaya Ganggu Pasokan 475 Pelanggan

    Surabaya (beritajatim.com) – Insiden kebocoran instalasi pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di bawah aliran Sungai Kali Gununganyar, Kecamatan Rungkut, Surabaya, menyebabkan terganggunya pasokan gas bagi ratusan pelanggan. Tercatat, sebanyak 475 konsumen PGN terdampak langsung akibat kebocoran ini, Sabtu (18/10/2025).

    General Manager Sales and Operation Region III PT PGN Tbk, Hedi Hedianto, mengungkapkan data tersebut saat memberikan keterangan di lokasi kejadian. Ia menjelaskan, jumlah pelanggan yang terdampak memang cukup besar, meski masih sebagian kecil dari total pelanggan di wilayah tersebut.

    “Total pelanggan di sini kurang lebih 10 ribu. Nah, yang terdampak langsung sekitar 475 pelanggan di area sebelah sana,” ujar Hedi Hedianto di lokasi, Sabtu (18/10/2025).

    Meski demikian, Hedi menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keluhan resmi yang diterima dari pelanggan terkait gangguan pasokan gas. “Kami pastikan penyaluran gas kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik dan aman. Itu yang utama,” jelasnya.

    “Untuk menjaga keandalan jaringan, kami juga akan terus melakukan investigasi,” tambah Hedi.

    Sebagai langkah awal penanganan, PGN menutup sementara saluran pipa gas yang mengalami kebocoran. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah proses identifikasi dan memastikan penyebab pasti kebocoran tanpa menimbulkan dampak yang lebih luas. “Kami perlu memastikan bahwa pemotongan pipa tidak menimbulkan gangguan lebih besar, terutama bagi pelanggan lain,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, kejadian semburan gas di aliran Sungai Kali Gununganyar ini terjadi sejak Kamis (16/10/2025) dan sempat menggegerkan warga sekitar. Sehari kemudian, Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 16.15 WIB, semburan tersebut berhasil dipadamkan setelah PGN mematikan total aliran gas dari seluruh instalasi pipa di sekitar lokasi.

    Berdasarkan hasil penelusuran BPBD Kota Surabaya, kuat dugaan bahwa peristiwa tersebut memang berasal dari kebocoran instalasi pipa PGN. Menyikapi hal itu, Pemkot Surabaya telah memanggil pihak PGN untuk memberikan penjelasan menyeluruh terkait insiden ini. (rma/kun)

  • Ribuan Warga Antusias Ikuti Napak Tilas Ngupatan 2025, Bupati Nanik: Ini Bukan Sekadar Jalan Kaki

    Ribuan Warga Antusias Ikuti Napak Tilas Ngupatan 2025, Bupati Nanik: Ini Bukan Sekadar Jalan Kaki

    Magetan (beritajatim.com) – Suasana Sabtu pagi (18/10/2025) tampak semarak di Desa Ngunut, Kecamatan Parang, saat Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti bersama unsur pimpinan DPRD dan Forkopimda melepas secara resmi ribuan peserta Napak Tilas Ngupatan (Ngunut–Parang–Magetan) Tahun 2025.

    Kegiatan ini menjadi tradisi tahunan Pemerintah Kabupaten Magetan sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi Magetan ke-350.

    Sebanyak 1.680 peserta dari berbagai unsur — mulai dari Forkopimda, pimpinan OPD, pelajar, masyarakat umum, hingga pegawai pemerintah — tampak bersemangat menempuh rute sejauh 15 kilometer, meski panas matahari cukup terik.

    Bupati Nanik menegaskan, Napak Tilas Ngupatan bukan sekadar kegiatan jalan kaki bersama, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang Magetan.

    “Napak Tilas ini mengingatkan kita pada perjuangan Magetan dalam mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948 hingga 1951. Saat itu, pusat pemerintahan sempat dipindahkan dari kota ke Desa Ngunut, Kecamatan Parang,” ujar Bunda Nanik.

    Selain melepas peserta Napak Tilas, Bupati bersama pimpinan DPRD dan Forkopimda juga menyalurkan bantuan sembako kepada warga penerima manfaat di beberapa titik, antara lain Koramil Parang, Desa Joketro Kecamatan Ngariboyo, dan Kelurahan Bulukerto.

    Tak hanya itu, di lokasi yang sama juga dilepas Napak Tilas Running Festival 15K, yang diikuti sekitar 400 pelari dari berbagai daerah.

    Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Magetan berharap dapat menghidupkan kembali semangat perjuangan dan kebersamaan yang diwariskan para pendiri daerah.

    “Napak Tilas Ngupatan diharapkan menjadi pengingat bahwa sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, melainkan sumber inspirasi untuk membangun Magetan yang lebih tangguh dan berdaya saing,” tutup Bunda Nanik. [fiq/kun]

  • Pipa Gas Bocor 3 Meter di Bawah Sungai Kali Gununganyar Surabaya, PGN Investigasi

    Pipa Gas Bocor 3 Meter di Bawah Sungai Kali Gununganyar Surabaya, PGN Investigasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Kebocoran instalasi pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk yang terjadi di bawah aliran Sungai Kali Gununganyar, Rungkut, Surabaya, dipastikan berada pada kedalaman tiga meter dari dasar sungai, Sabtu (18/10/2025).

    Terkait insiden tersebut, General Manager Sales and Operation Region III PGN, Hedi Hedianto, menyatakan pihaknya akan melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti kebocoran.

    “Kami akan investigasi lebih lanjut terkait hal ini. Sebenarnya kami juga terus melakukan pemeliharaan atas pipa-pipa gas yang ada di wilayah ini,” ujar Hedi di lokasi kejadian, Kali Gununganyar, Surabaya.

    Untuk memeriksa kondisi pipa yang terletak di kedalaman tiga meter, PGN berencana melakukan pengeboran vertikal (boring) dari permukaan tanah. Setelah bagian pipa yang bermasalah dipotong, perusahaan juga akan mengevaluasi keandalan seluruh jaringan gas yang ada. “Kami ingin memastikan kepada masyarakat bahwa layanan PGN tetap terjaga,” jelasnya.

    Hedi memastikan, meski masih dalam proses investigasi, jaringan gas di bawah dasar sungai kini dalam kondisi aman, karena tidak ada lagi indikasi semburan gas susulan. “Sebenarnya ini sudah selesai. Kami tinggal melakukan rekondisi bekas galian. Sejak kemarin sore sekitar pukul 17.00, sudah tidak ada lagi semburan atau deteksi gas,” tegasnya.

    Diketahui, semburan gas di aliran Sungai Gununganyar, Rungkut, pertama kali muncul pada Kamis (16/10/2025) dan sempat menggegerkan warga sekitar.

    Sehari kemudian, pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 16.15 WIB, semburan berhasil dipadamkan setelah seluruh instalasi pipa gas milik PGN dimatikan total di sekitar lokasi.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan, BPBD Surabaya memperkuat dugaan bahwa insiden ini memang bersumber dari kebocoran instalasi pipa PGN. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kemudian menindaklanjuti dengan memanggil pihak PGN untuk memberikan pemaparan lengkap terkait penyebab dan langkah penanganan kejadian tersebut. (rma/kun)

  • Semburan Gas di Kali Gununganyar Surabaya Terkendali, Eri Cahyadi Minta PGN Serahkan Peta Pipa Gas

    Semburan Gas di Kali Gununganyar Surabaya Terkendali, Eri Cahyadi Minta PGN Serahkan Peta Pipa Gas

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memastikan semburan gas yang muncul di aliran Kali Gununganyar, Kecamatan Rungkut, Surabaya, sudah dalam kondisi terkendali. Penanganan di lokasi juga telah dilakukan oleh Perusahaan Gas Negara (PGN), Sabtu (18/10/2025).

    Hal itu disampaikan Eri Cahyadi saat meninjau langsung lokasi kejadian. Ia memberikan rekomendasi penting agar PGN menyerahkan seluruh peta instalasi pipa gas yang terpasang di wilayah Kota Surabaya.

    “Saya sudah meminta kepada PGN agar seluruh saluran atau aliran pipa gas diberikan petanya,” ujar Eri di Kali Gununganyar, Rungkut, Surabaya, Sabtu (18/10/2025).

    Eri bersyukur kejadian ini masih berada jauh dari akses aktivitas warga, yakni di tengah aliran sungai. Ia tak bisa membayangkan jika kebocoran gas terjadi di jalan raya yang ramai. “Alhamdulillah kejadiannya di sungai. Lha kalau di tengah jalan, ada motor lewat, kan bisa bubar (tidak bisa dibayangkan),” ungkapnya.

    Selain itu, Eri juga meminta PGN untuk mempelajari dan menyelidiki penyebab kebocoran instalasi pipa gas di bawah sungai tersebut — apakah akibat aus, tekanan gas berlebih, atau faktor lainnya.
    “Nanti akan dipelajari oleh teman-teman, kenapa terjadi kebocoran, apakah pipanya lama, aus, atau seperti apa,” imbuhnya.

    Diketahui, kejadian semburan gas di aliran Kali Gununganyar itu pertama kali terjadi pada Kamis (16/10/2025) dan sempat menggegerkan warga sekitar.

    Namun sehari kemudian, semburan berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.15 WIB, Jumat (17/10/2025), setelah seluruh instalasi saluran pipa gas milik PGN di sekitar lokasi dimatikan total.

    Berdasarkan hasil penelusuran BPBD Surabaya, peristiwa ini diduga kuat berasal dari pipa gas PGN yang bocor. Pemerintah Kota Surabaya pun segera menindaklanjuti dengan memanggil pihak PGN untuk memberikan penjelasan menyeluruh terkait insiden tersebut. (rma/kun)

  • Dua Warga Pacitan Tewas Diduga Keracunan Gas, Polisi Ungkap Kronologi

    Dua Warga Pacitan Tewas Diduga Keracunan Gas, Polisi Ungkap Kronologi

    Pacitan (beritajatim.com) – Warga Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, kembali digemparkan oleh peristiwa tragis. Setelah sebelumnya viral karena pernikahan Kakek Tarman dan Sheila yang terpaut usia 50 tahun dengan mahar cek Rp3 miliar, kini dua warganya ditemukan tewas di dalam terowongan batu asahan, Sabtu (18/10/2025) siang.

    Kedua korban diketahui bernama Misradi (59) dan Sugeng Triono (25), warga Dusun Jambu, Desa Jeruk, Kecamatan Bandar. Kasi Humas Polres Pacitan, Aiptu Thomas Alim Suheny, membenarkan insiden tersebut.

    “Benar, dua warga meninggal dunia diduga karena keracunan gas di dalam terowongan tempat pengambilan batu asahan,” ujarnya, Sabtu sore.

    Menurut keterangan polisi, peristiwa bermula sekitar pukul 07.00 WIB saat Misradi bersama rekan-rekannya, yakni Agus dan Sikas, melakukan aktivitas pengambilan batu asahan di dalam terowongan tanah sedalam sekitar 70 meter. Misradi lebih dulu masuk ke bagian terdalam terowongan, sementara rekan-rekannya berada sekitar 40 meter dari mulut lubang.

    Beberapa jam kemudian, Misradi tak kunjung keluar. Kedua rekannya mencoba memeriksa ke dalam, namun mendapati korban sudah tergeletak tak bergerak. Saat berupaya menolong, mereka mulai kesulitan bernapas dan segera keluar untuk meminta bantuan warga.

    Warga lain, Sugeng Triono, kemudian berinisiatif masuk ke terowongan untuk menolong Misradi. Namun nahas, sekitar 20 menit kemudian Sugeng juga tak kembali. Saat warga lain menyusul, keduanya ditemukan sudah tak bernyawa.

    Proses evakuasi berlangsung dramatis. Dua warga, Doni dan Slamet, bergantian masuk ke dalam terowongan hingga akhirnya berhasil mengeluarkan kedua korban. Jenazah langsung dievakuasi ke Puskesmas Jeruk untuk pemeriksaan medis.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi menduga kuat keduanya meninggal akibat keracunan gas beracun yang terperangkap di dalam terowongan tanpa ventilasi udara.

    Petugas kepolisian yang tiba di lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya empat linggis, tiga petel, serta tiga batu asahan hasil galian. Polisi juga memintai keterangan saksi dan berkoordinasi dengan pihak medis serta perangkat desa.

    “Kami masih mendalami penyebab pasti kematian korban. Namun dugaan sementara mengarah pada paparan gas beracun di dalam terowongan,” tambah Thomas.

    Kedua korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman desa setempat.
    Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi warga agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas penambangan tradisional, terutama di lokasi tertutup tanpa sirkulasi udara yang memadai. (tri/kun)

  • Kecelakaan di Diwek Jombang, Pemotor Luka Parah

    Kecelakaan di Diwek Jombang, Pemotor Luka Parah

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Dusun Watutangi, Desa Pundong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, yang melibatkan sepeda motor dan mobil Agya, Sabtu (18/10/2025).

    Korban dalam kecelakaan ini, Mochammad Ivan (25), seorang pengendara motor asal Dusun Ketanon, Desa Diwek, mengalami luka parah setelah terlibat tabrakan dengan mobil Agya yang dikemudikan oleh Muhamad Zaelani (28), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Peterongan, Jombang.

    Berdasarkan keterangan dari Imam Maliki, seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian, kecelakaan terjadi dengan suara benturan keras. “Korban kondisinya parah, tak sadarkan diri, dan masih memakai headset di telinganya,” ujar Imam, yang kebetulan mendengar suara benturan keras sebelum keluar rumah dan mendapati Ivan terkapar di jalan.

    Imam menyatakan bahwa ia tidak mengetahui apakah korban sedang menelepon atau mendengarkan musik saat kejadian. Sementara itu, Zaelani, pengemudi mobil Agya yang terlibat dalam tabrakan tersebut, menjelaskan bahwa kecelakaan itu terjadi dengan sangat cepat.

    “Saya sudah berada di lajur kiri, tiba-tiba motor ada di depan mata. Tak sempat menghindar, tabrakan pun terjadi,” kata Zaelani.

    Kecelakaan ini mengakibatkan Ivan terluka parah dan kedua kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan berat. Setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke RSNU Jombang untuk mendapatkan penanganan medis.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, memebenarkan adanya kecelakaan ini. Pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. “Korban mengalami luka parah dan saat ini sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan,” terang Siswanto.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat penting bagi pengguna jalan untuk lebih berhati-hati, terutama dalam menjaga fokus dan keselamatan saat berkendara. Kecelakaan serupa bisa terjadi kapan saja, dan penting untuk selalu memprioritaskan keselamatan. [suf]

  • Pemkab Sampang Edarkan Surat HSN 2025 Digelar Secara Serentak

    Pemkab Sampang Edarkan Surat HSN 2025 Digelar Secara Serentak

    Sampang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, akan menggelar peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 secara serentak pada Rabu, 22 Oktober mendatang.

    Peringatan ini akan dilaksanakan di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai dengan isi Surat Edaran Nomor: 100.3.4/181/434.012/2025 yang dikeluarkan sebagai bentuk imbauan resmi dalam rangka memperingati HSN tahun ini.

    Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setdakab Sampang, Zaiful Muqoddas, menyampaikan bahwa Hari Santri bukan hanya peringatan seremonial semata, melainkan momen penting untuk memperkuat nilai keislaman dan semangat kebangsaan di tengah aparatur negara maupun masyarakat luas.

    “HSN adalah kesempatan untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai Islam yang telah diwariskan para ulama dan santri,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).

    Dalam surat edaran tersebut, seluruh OPD diminta memulai kegiatan peringatan dengan apel pagi pada pukul 07.00 WIB di lingkungan kerja masing-masing.

    Seluruh peserta apel diwajibkan mengenakan pakaian muslim. Laki-laki diminta memakai baju koko, sarung, dan songkok hitam, sementara perempuan mengenakan busana muslimah yang sopan.

    Setelah apel, kegiatan akan dilanjutkan dengan pembacaan dzikir dan sholawat bersama. Para peserta juga dianjurkan membawa tasbih sebagai bagian dari refleksi spiritual dan penghormatan terhadap perjuangan santri.

    Tak hanya itu, para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga dihimbau untuk melaksanakan salat berjamaah di musala atau masjid terdekat usai kegiatan utama.

    Zaiful menambahkan bahwa peringatan Hari Santri ini juga diharapkan mampu menjadi media mempererat ukhuwah dan memperkuat karakter religius di lingkungan pemerintahan. [sar/ian]