Category: Beritajatim.com Regional

  • Waspada Hujan! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 20 Oktober 2025

    Waspada Hujan! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 20 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Senin 20 Oktober 2025.

    “Cuaca di Surabaya, Gresik, maupun Sidoarjo cenderung cerah terik pada siang hari ini. Adapun Sabtu malam cenderung cerah berawan dan tidak ada tanda akan turun hujan. Untuk suhu antara 24°C hingga 33°C. Sedangkan kelembabannya antara 62%-97%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Minggu (19/10/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya cenderung berawan sepanjang hari ini. Adapun tanda turun hujan sekitar pukul 18.00 WIB, seperti di Kecamatan Bulak, Krembangan, Semampir, Sukolilo, Tambaksari, Rungkut, Pakal, Mulyorejo, dan kenjeran.

    Suhu udara: 25°C – 32°C
    Kelembapan: 66% – 95%
    Kecepatan angin: 10 Km/jam dari arah Tenggara.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, Sidoarjo juga cenderung berawan pagi hingga sorenya. Adapun malamnya tampak turun hujan, termasuk di Kecamatan Krian, Gedangan, Candi, Buduran, Sedati, Sidoarjo, Sukodono, Tanggulangin, Tulangan, dan Waru.

    Suhu udara: 24°C – 33°C
    Kelembapan: 62%-97%
    Kecepatan angin: 11,6 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung berawan sepanjang hari ini. Bahkan, beberapa daerah diprediksi diguyur hujan dengan intensitas ringan, seperti di Cerme, Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti, Panceng, Bungah, dan Benjeng.

    Suhu udara: 26°C – 30°C
    Kelembapan: 75%-89%
    Kecepatan angin: 11,2 km/jam dari arah Timur.

    Mengingat cuaca diprediksi akan hujan di sejumlah daerah, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ian)

  • Angin Puting Beliung Terjang Empat Desa di Jombang, Rusak Rumah dan Tempat Usaha

    Angin Puting Beliung Terjang Empat Desa di Jombang, Rusak Rumah dan Tempat Usaha

    Jombang (beritajatim.com) – Empat desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diterjang angin puting beliung, Minggu petang (19/10/2025), . Desa-desa yang terdampak berada di Kecamatan Mojoagung dan Mojowarno. Di Kecamatan Mojoagung, angin kencang melanda Desa Dukuhdimoro, Mojotrisno, dan Tanggalrejo, sementara di Kecamatan Mojowarno, Desa Selorejo juga mengalami kerusakan.

    Menurut informasi yang diperoleh dari anggota Pusdalops BPBD Jombang, Agus Irmawan, “Di Dukuhdimoro ada enam rumah terdampak. Hingga Minggu malam listrik masih padam.”

    Selain rumah, sejumlah tenda hajatan warga juga terbang terbawa angin kencang di Desa Dukuhdimoro. Selain itu, pepohonan di berbagai desa juga tumbang akibat terjangan angin.

    Agus merinci, angin puting beliung merusak atap rumah di tiga desa Kecamatan Mojoagung. Di Desa Tanggalrejo, sebanyak enam rumah mengalami kerusakan, sementara di Desa Mojotrisno, tiga rumah rusak. Kerusakan yang terjadi mayoritas pada bagian atap yang beterbangan.

    Sementara itu, di Desa Selorejo Kecamatan Mojowarno, sembilan tempat usaha juga rusak. “Ada sembilan tempat usaha yang rusak, yang berpenghuni hanya dua. Sekali lagi, rata-rata yang rusak pada bagian atap,” tambah Agus.

    Emi Wahyuni (42), salah satu pemilik tempat usaha di Desa Selorejo, menceritakan pengalamannya saat kejadian. “Ada dua kali hempasan angin kencang hampir bersamaan. Angin dari arah timur ke barat, lalu dari selatan ke utara,” kata Emi.

    Ia mengungkapkan bahwa angin tersebut mengangkat atap asbes tempat usahanya hingga terbang sejauh 3 meter. “Saya ajak anak lari ke depan, kemudian kembali ke belakang. Takut. Anginnya sangat kencang,” lanjut Emi.

    Bencana ini menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan, tetapi untungnya tidak ada korban jiwa. BPBD Jombang terus melakukan upaya pemulihan pasca-bencana, termasuk memperbaiki jaringan listrik yang terdampak. [suf]

  • Kebakaran Landa 4 Rumah di Proppo Pamekasan

    Kebakaran Landa 4 Rumah di Proppo Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 4 bangunan rumah dan dapur milik warga di Desa Gro’om, Kecamatan Proppo, Pamekasan, hangus dan ludes dilalap si jago merah, Sabtu (18/10/2025).

    Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13:00 WIB, di mana api pertama kali diketahui membakar bagian dapur di sisi barat rumah Mat Sa’id (68), dan selanjutnya menjalar ke bagian rumah lainnya yang berdempetan.

    “Saat pemilik rumah mengetahui api semakin membesar di bagian dapur, ia berteriak minta tolong. Selanjutnya warga sekitar berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, sebagian lainnya melapor ke pihak desa dan Polsek Proppo,” kata Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Jupriadi, Minggu (19/10/2025).

    Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. “Kebakaran menghanguskan sejumlah barang berharga, di antaranya genset, mesin pompa air, mesin perontok padi, 5 BPKB motor, uang tunai Rp 19 juta, 3 sertifikat tanah, 2 unit motor hingga perhiasan emas senilai Rp 13 juta. Total sekitar Rp 250 juta,” ungkapnya.

    “Berdasar hasil olah TKP, kebakaran diduga akibat korsleting listrik, namun penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Sebab saat kejadian, korban tidak sedang memasak atau menyalakan api, tapi kami masih selidiki lebih lanjut,” jelasnya.

    Sementara Kasi Operasional dan Pengendali Kebakaran Satpol-PP dan Damkar Pamekasan, Zainuddin menyampaikan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 13:24 WiB, dan selanjutnya dilakukan proses pendinginan. [pin]

  • Atasi Jenuh, Terpuruk dan Kesepian, KTLH Katolik Malang Berlatih Menulis

    Atasi Jenuh, Terpuruk dan Kesepian, KTLH Katolik Malang Berlatih Menulis

    Malang (beritajatim.com)- Komunitas Lansia Tangguh dan Hepi (KLTH) melakukan pelatihan menulis sebagai upaya untuk menghindari keterpurukan dan menikmati kebebasan dalam menjalani kehidupan, Sabtu (18/10/2025) di Jalan Plongkowati, Kota Malang.

    Dr. Agustinus Indradi, M.Pd KaHumas UKWK Malang mengatakan, tujuan Komunitas Lansia Tangguh dan Hepi (KLTH) adalah kumpulan bapak bapak dan ibu -ibu yang bertujuan sosial dan solidaritas di usia senja setelah banyak mengabdi dalam segi kehidupan atau bekerja.

    “Masa tua sering kali dipandang sebagai fase kemunduran. Tubuh melemah, tenaga berkurang, kesehatan menurun, bahkan ruang sosial semakin menyempit,” ujar Agustinus, Minggu (19/10/2025).

    Apabila manusia menerima usia tua dengan pasrah tanpa usaha untuk mengisi hidup secara bermakna. Sebaliknya, banyak komunitas membuktikan bahwa usia lanjut justru dapat menjadi masa keemasan—bukan sekadar menunggu, tetapi menjemput hari dengan semangat.

    Komunitas Lansia Tangguh dan Hepi, sebuah wadah lansia Katolik yang memilih untuk hidup tangguh, semangat, berkarya, berguna, dan bahagia di masa senja.

    Usia tua bukan akhir, melainkan babak baru untuk tangguh tidak menyerah pada keterbatasan fisik, sementara menjadi hepi berarti tetap mampu menemukan sukacita dalam kesederhanaan hidup.

    Kebahagiaan bukanlah hasil dari keadaan luar semata, melainkan cara seseorang memaknai hidupnya dengan memberikan ruang bagi anggotanya untuk terus memberi makna, bukan sekadar mengisi waktu luang.

    KLTH mengisi hari-hari anggotanya dengan aktivitas positif seperti berdoa sebagai umat Katolik, doa menjadi sumber kekuatan spiritual dan pentingnya dimensi transendensi sebagai sumber makna hidup.

    “doa bersama memperkuat iman sekaligus meneguhkan bahwa mereka tetap dikasihi Allah meski usia menua,” tegasnya.

    Kegiatan KLTH seperti Line dance adalah Aktivitas fisik ringan seperti line dance tidak hanya menjaga kesehatan jasmani, tetapi juga merangsang koordinasi otak dan melatih memori. Menurut WHO (2020), aktivitas fisik teratur dapat mencegah penyakit degeneratif dan menjaga kesehatan mental lansia.

    Ziarah rohani Perjalanan ke tempat-tempat suci bukan sekadar wisata, tetapi juga bentuk kontemplasi. Ziarah menjadi ruang batin untuk merefleksikan perjalanan hidup dan memperkuat solidaritas iman.

    Bakti sosial menjadi berkat bagi sesama karena dengan Kebahagiaan sejati adalah melayani orang lain dengan bakti sosial para lansia membuktikan bahwa mereka masih mampu berbagi tenaga, waktu, dan kasih.

    Anggotanya berasal dari latar belakang beragam profesi yang berbeda, watak yang tidak sama, pengalaman hidup yang penuh warna. Perbedaan bisa memicu gesekan, tetapi di sisi lain bisa menjadi kekayaan.

    Solidaritas sosial—rasa memiliki dan kesediaan untuk saling menopang dalam KLTH, rasa guyub dan semangat kekeluargaan menjadi perekat yang melampaui perbedaan.

    Di sinilah nilai iman Katolik menemukan relevansinya. Yesus sendiri berkata, “Kamu adalah sahabat-Ku, jika kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu” (Yoh 15:14).

    “Persahabatan yang dilandasi kasih Kristiani itulah yang menjadi dasar persaudaraan dalam KLTH, ” ungkapnya.

    Konsep successful agung, yakni penuaan yang sehat, aktif, dan produktif. Tiga unsur utamanya: bebas dari penyakit, tetap terlibat secara sosial, dan menjaga fungsi kognitif. KLTH menjalankan ketiga unsur ini dalam aktivitasnya.

    Erik Erikson (1963) dalam teori perkembangan psikososialnya menyebut bahwa tahap terakhir kehidupan manusia adalah integritas melawan keputusasaan. Lansia yang mampu menerima hidupnya dengan penuh syukur akan mencapai integritas, bukan keputusasaan. KLTH menjadi ruang untuk mencapai integritas itu.

    WHO (2015) mendorong konsep healthy agung yang menekankan kemampuan lansia untuk tetap mandiri, berkontribusi, dan menikmati kualitas hidup. KLTH menjadi praktik nyata dari visi WHO ini di tingkat komunitas basis gereja.

    KLTH tidak hanya berdampak pada anggotanya, tetapi juga pada lingkungan sosial yang lebih luas. Mereka menjadi teladan bahwa usia tua tetap bisa penuh makna. Bagi generasi muda, komunitas ini adalah inspirasi: bahwa masa depan tidak harus menakutkan, karena ada cara untuk tetap tangguh dan bahagia.

    Komunitas sebagai ruang dialogis di mana manusia menemukan identitas dan kebebasan ada ruang dialog antarlansia, sekaligus dialog dengan generasi lebih muda, dengan Gereja, bahkan dengan masyarakat luas.

    Komunitas Lansia Tangguh dan Hepi bukan sekadar perkumpulan lansia Katolik. Ia adalah simbol bahwa usia senja bukan akhir perjalanan, melainkan awal dari babak baru babak syukur, persaudaraan, dan kesaksian. Dengan doa, gerak tubuh, karya sosial, dan ziarah, para lansia menemukan kembali makna hidup yang utuh. Mereka membuktikan bahwa kebahagiaan tidak ditentukan usia, tetapi oleh hati yang mau terus mencinta, berbagi, dan bergembira.

    KLTH bisa mendokumentasikan perjalanan hidupnya menggunakan ketrampilan berbahasa ada empat hal antara lain membaca menulis berbicara dan menyimak.

    “Ini sebagai sarana membantu orang lain bertemu dengan Tuhan,” ucapnya

    Berbahasa yang aktif itu membaca dan menulis maksudnya membaca dan menyimak ini semua itu bisa menjadi sarana untuk membantu orang lain berjumpa dengan Tuhan .

    Sementara itu, Dr. Tengsoe Thahjono, M.Pd , Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia mengaku, para Lansia mempunyai pengalaman hidup yang luar biasa, apabila pengalaman bisa dibaca orang lain terutama dibaca anak -anak muda.

    Menulis sebagai kegiatan positif untuk membebaskan diri dari tekanan, kesepian dari kehidupan rasa berat karena anak anak sudah tidk ada sekitarnya.

    “Menulis itu melepaskan diri suasana tidak nyaman di usia tua, menulis tidak ada batasnya,” pungkasnya. [yog/aje]

  • Isi Tabung Elpiji 12 Kg dengan Gas Melon 3 Kg, Empat Warga Sumenep Diringkus Polisi

    Isi Tabung Elpiji 12 Kg dengan Gas Melon 3 Kg, Empat Warga Sumenep Diringkus Polisi

    Sumenep (beritajatim.com) – Empat warga Sumenep berinisial AD, MT, MH, dan FS diringkus Satreskrim Polres Sumenep karena kedapatan menyalahgunakan elpiji bersubsidi.

    “Modus pelaku ini mengisi tabung non subsidi 12 kg dengan elpiji subsidi 3 kg untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Minggu (19/10/2025).

    Kasus ini terungkap setelah Unit Resmob Satreskrim Polres Sumenep menerima laporan masyarakat terkait dugaan kelangkaan elpiji 3 kg di pasaran. Berdasarkan hasil penyelidikan, petugas menemukan kegiatan pengisian tabung non subsidi menggunakan isi gas dari tabung subsidi.

    “Aksi ilegal itu dilakukan di sebuah gudang di Jalan Raya Manding, Desa Kebunan, Kecamatan Kota Sumenep. Keempat tersangka ditangkap saat mereka berada di gudang,” ungkap Widiarti.

    Dari lokasi kejadian, petugas mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya 33 tabung elpiji 3 kg yang masih ada isinya, 11 tabung kosong elpiji 3 kg, 12 tabung kosong elpiji12 kg, 10 tabung elpijic12 kg yang masih ada isinya.

    “Selain itu, di gudang tersebut jugs ditemukan berbagai peralatan pemindah gas seperti gas torch pipa, segel tabung, dan satu unit kendaraan roda tiga yang digunakan untuk distribusi,” terang Widiarti.

    Keempat tersangka pelaku saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Satreskrim Polres Sumenep. Mereka dijerat pasal 55 UU nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi juncto UU nomor 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja, serta pasal 62 ayat (1) juncto pasal 8 ayat (1) huruf a UU nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dengan ancaman hukuman pidana penjara dan denda sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Kami dari Polres Sumenep berkomitmen untuk menindak tegas siapa pun yang menyalahgunakan elpiji bersubsidi, karena sangat merugikan masyarakat. Kami juga mengimbau masyarakat agar segera melaporkan pada kami apabila mengetahui praktik serupa,” tandasnya. [tem/aje]

  • Polisi Gerebek Dugaan Pesta Asusila Sesama Jenis di Hotel Surabaya, 34 Pria Diamankan

    Polisi Gerebek Dugaan Pesta Asusila Sesama Jenis di Hotel Surabaya, 34 Pria Diamankan

    Surabaya (beritajatim.com) – Aparat kepolisian dari Polrestabes Surabaya melakukan penggerebekan terhadap sebuah kamar hotel di kawasan Jalan Ngagel, Surabaya, yang diduga menjadi lokasi pesta asusila sesama jenis. Sebanyak 34 pria diamankan dalam operasi tersebut.

    Penggerebekan dilakukan di salah satu kamar Hotel pada akhir pekan lalu, setelah Satuan Samapta Polrestabes Surabaya menerima laporan dari masyarakat mengenai adanya aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut.

    Bersama Unit Reskrim Polsek Wonokromo, petugas bergerak cepat dan langsung melakukan penggerebekan. Dalam proses tersebut, petugas menemukan puluhan pria yang diduga sedang terlibat dalam aktivitas seksual sesama jenis.

    Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Erika Putra, membenarkan adanya penggerebekan tersebut dan menyatakan bahwa seluruh peserta yang diamankan kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolrestabes Surabaya.

    “Kami masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh. Pemeriksaan dilakukan secara marathon mengingat jumlah orang yang diamankan cukup banyak, yaitu 34 orang,” ujar AKBP Erika Putra.

    Pihak kepolisian kini tengah mendalami motif serta peran masing-masing individu dalam kegiatan tersebut. Pemeriksaan juga mencakup potensi adanya pelanggaran hukum lainnya, termasuk kemungkinan tindak pidana yang berkaitan dengan penyalahgunaan tempat umum atau pelanggaran norma kesusilaan.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai status hukum para peserta pesta tersebut.

    Polisi memastikan bahwa proses penyelidikan akan dilakukan secara profesional sesuai dengan prosedur yang berlaku. (ted)

  • Ponorogo Rayakan HSN 2025 dengan Santri Vaganza, Panggung Kreativitas Kaum Sarung

    Ponorogo Rayakan HSN 2025 dengan Santri Vaganza, Panggung Kreativitas Kaum Sarung

    Ponorogo (beritajatim.com) – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kabupaten Ponorogo tahun ini dikemas berbeda dan lebih meriah. Mengusung tajuk “Santri Vaganza”, kegiatan ini menjadi ajang besar yang menampilkan kreativitas dan semangat kaum santri di bumi reogg. Dengan tema nasional “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia,” peringatan ini tidak sekadar seremonial, tetapi juga menjadi refleksi peran santri dalam menjaga nilai-nilai kemerdekaan sekaligus menatap tantangan global.

    Tema besar Hari Santri 2025 menjadi penegasan bahwa peran santri tidak berhenti pada perjuangan fisik melawan penjajah. Mengawal Indonesia merdeka hari ini berarti menjaga persatuan, keadilan, dan kedaulatan dari ancaman kontemporer seperti radikalisme, disinformasi, hingga ketertinggalan ilmu pengetahuan.

    Sementara frasa “Menuju Peradaban Dunia” mencerminkan visi jauh ke depan kaum santri. Yakni tidak hanya menjadi penjaga tradisi dan moral bangsa, tetapi juga berperan aktif di kancah global melalui diplomasi budaya dan perdamaian. Nilai-nilai Islam Rahmatan Lil ‘Alamin menjadi modal utama Indonesia untuk turut menjaga harmoni antarumat di dunia internasional.

    Kabupaten Ponorogo yang dikenal sebagai salah satu daerah dengan jumlah pesantren terbesar di Indonesia meneguhkan komitmennya dalam peringatan Hari Santri tahun ini. Melalui “Santri Vaganza”, pemerintah daerah bersama seluruh pesantren dan organisasi Islam menampilkan semangat kebersamaan dalam bingkai budaya dan kreativitas.

    Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukan sekadar rutinitas tahunan. Sejak awal menjabat, dirinya melibatkan seluruh organisasi Islam agar gema Hari Santri terasa hingga ke akar rumput.

    “Peringatan Hari Santri di Ponorogo melibatkan organisasi Islam yang ada sejak awal saya menjabat. Salah satunya ditandai dengan bersarung selama 9 hari jelang 22 Oktober. Kita ingin hegemoni HSN ini gemuruhnya sampai tingkat bawah. Dengan bersarung, kita ciptakan halo effect,” kata Bupati Sugiri Sancoko, Minggu (19/10/2025).

    Ketua Panitia Santri Vaganza, Baharudin Harahap, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan HSN di Ponorogo akan menjadi wadah ekspresi santri. Mulai dari kegiatan orkestra, gambus, nasyid, hingga penampilan Kiai Kanjeng akan digelar di Alun-Alun Ponorogo.

    “Santri Vaganza ini agar syiar ‘Ayo Mondok’ semakin masif. Kita ingin menyampaikan pesan bahwa pesantren itu up to date, baik salaf maupun modern. Santri penuh kreativitas dan tidak kalah dengan dunia luar,” ungkap Baharudin.

    Dia menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan menjadi ruang untuk menampilkan potensi seni dan bakat santri yang selama ini belum banyak terekspos ke publik. Tak hanya berhenti pada pentas budaya, rangkaian Hari Santri juga diisi kegiatan sosial dan edukatif. Pada 21 Oktober, akan digelar program Sosialisasi Pesantren Sehat dan Edukasi Kesehatan Santri. Lewat program ini, diharapkan menjadi cikal bakal lahirnya Santri Husada, yakni kader santri yang peduli terhadap kesehatan di lingkungan pesantren.

    “Dengan ini diharapkan nanti lahir Santri Husada, kader santri yang peduli terhadap kesehata di lingkungan pesantren,” katanya.

    Peringatan Hari Santri di Ponorogo bukan sekadar perayaan identitas keagamaan, tetapi momentum memperbaharui komitmen kebangsaan. Bupati Sugiri bersama jajaran pemerintah daerah mengajak seluruh santri, alumni, dan masyarakat untuk mengawal kemerdekaan melalui karya nyata, pemikiran mencerahkan, dan semangat juang yang tak pernah padam. [end/aje]

  • Kakek 80 Tahun di Magetan Jatuh ke Sumur, Evakuasi Dramatis

    Kakek 80 Tahun di Magetan Jatuh ke Sumur, Evakuasi Dramatis

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang warga Desa Jungke, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, bernama Wagimin (80), jatuh ke dalam sumur di belakang rumahnya pada Minggu (19/10/2025) dini hari. Beruntung, korban berhasil dievakuasi dalam keadaan masih sadar oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan bersama unsur terkait.

    Kejadian terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Berdasarkan laporan BPBD Magetan, korban diduga terjatuh saat hendak ke kamar mandi. Sumur di belakang rumahnya memiliki kedalaman sekitar 15 meter, sehingga proses evakuasi membutuhkan penanganan khusus.

    Kepala Pelaksana BPBD Magetan melalui Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) menerima laporan dari Polsek Karas pada pukul 01.10 WIB. Tim Reaksi Cepat (TRC-PB) BPBD Magetan kemudian segera menuju lokasi untuk melakukan asesmen dan evakuasi menggunakan metode vertical rescue.

    Sekitar 20 menit kemudian, tepatnya pukul 01.50 WIB, korban berhasil diangkat dari sumur dalam kondisi sadar. Selanjutnya, Wagimin langsung dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Efran Harsana untuk mendapatkan penanganan medis.

    Dalam proses evakuasi tersebut, beberapa unsur terlibat antara lain BPBD Magetan, Polri, TNI, Puskesmas Taji, Pemerintah Desa Jungke, serta masyarakat sekitar. Kerja sama lintas instansi ini membuat proses penyelamatan berlangsung cepat dan terkendali.

    Melalui keterangan tertulis, BPBD Magetan mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di sekitar sumur, terutama pada malam hari atau dalam kondisi penerangan minim. Masyarakat juga diminta memastikan sumur memiliki penutup yang aman untuk mencegah kejadian serupa.

    “Apabila terjadi insiden atau keadaan darurat lainnya, warga dapat segera menghubungi BPBD Kabupaten Magetan melalui layanan darurat yang tersedia,” demikian imbauan lembaga tersebut. [fiq/aje]

  • Viral Sungai Berwarna Merah di Surabaya, Diduga dari Limbah RPH

    Viral Sungai Berwarna Merah di Surabaya, Diduga dari Limbah RPH

    Surabaya (beritajatim.com) – Media sosial dihebohkan dengan kemunculan video viral yang memperlihatkan air sungai berwarna merah pekat di kawasan Pegirian, Surabaya. Video yang pertama kali diunggah oleh akun TikTok @azmiazzahra53 pada dua hari yang lalu itu memperlihatkan pemandangan tak biasa: air sungai yang membentang di antara permukiman warga tampak seperti dialiri cairan menyerupai darah.

    Dalam video berdurasi singkat tersebut, terlihat jelas bahwa warna merah memenuhi hampir seluruh permukaan air sungai, dari hulu hingga hilir. Unggahan itu pun dengan cepat menyita perhatian publik dan menimbulkan beragam dugaan dari warganet.

    Banyak yang menduga bahwa perubahan warna air tersebut disebabkan oleh limbah dari rumah pemotongan hewan (RPH) yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Beberapa warga juga mengaku bahwa fenomena serupa bukan kali ini saja terjadi.

    “Itu sudah biasa, Mas. Dari dulu memang sering merah, itu air darah dari kandang tempat pemotongan sapi di depan Pasar Pegirian,” tulis akun TikTok @rodiyah di kolom komentar.

    Namun, ada pula yang mengaitkan perubahan warna itu dengan dugaan pembuangan limbah tekstil atau bahan kimia industri. Beberapa pengguna media sosial memiliki dugaan lain, salah satunya menduga bahwa warna merah pekat tersebut berasal dari zat pewarna atau limbah logam berat seperti nikel yang mencemari aliran sungai.

    “Kemungkinan pembuangan limbah pewarna tekstil atau nikel,” ungkap akun @bosku dalam kolom komentar lainnya.

    Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang mengenai penyebab pasti berubahnya warna air sungai tersebut. Meski demikian, sejumlah warga menyerukan agar pemerintah kota segera melakukan penyelidikan dan uji laboratorium untuk memastikan sumber warna tersebut.

    “Harus dicari penyebabnya, karena itu sudah termasuk pencemaran lingkungan,” tegas akun @masyanto. [fyi/aje]

  • Musda ke-7 LDII Kabupaten Pasuruan: Momentum Sinergi Pemerintah dan Ormas Islam

    Musda ke-7 LDII Kabupaten Pasuruan: Momentum Sinergi Pemerintah dan Ormas Islam

    Pasuruan (beritajatim.com) – Musyawarah Daerah (Musda) ke-7 Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Pasuruan menjadi momen penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat (ormas) Islam.

    Acara yang berlangsung khidmat pada Minggu (19/10/2025) ini dihadiri langsung oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, beserta jajaran Forkopimda dan tokoh agama setempat.

    Dalam sambutannya, Bupati Rusdi menyampaikan pentingnya menjaga harmoni antarumat Islam di tengah perkembangan zaman yang terus berubah. Ia menilai, kolaborasi yang terjalin antara Pemkab Pasuruan dan LDII merupakan contoh nyata dalam menciptakan stabilitas sosial serta keamanan di daerah.

    “Sinergi antara Pemda dan LDII sangat luar biasa. Sebagai sesama ormas Islam, kita harus terus menjaga kerukunan agar tidak mudah terpecah oleh perbedaan pandangan,” ujar Mas Rusdi, sapaan akrabnya.

    Rusdi juga menyoroti tantangan terbesar yang saat ini dihadapi umat Islam, yakni munculnya berbagai persoalan yang disebabkan oleh ruang digital, terutama media sosial. Menurutnya, media sosial sering kali menjadi tempat penyebaran kesalahpahaman dan provokasi yang dapat merusak persatuan umat Islam.

    “Sekarang banyak orang belajar agama hanya dari Google tanpa bimbingan guru. Akibatnya, muncul banyak salah tafsir yang berpotensi memecah belah umat,” lanjutnya.

    Bupati Pasuruan ini mengingatkan pentingnya dakwah yang menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, namun tetap menjaga nilai-nilai kesejukan dan kebersamaan dalam setiap penyampaian ajaran Islam.

    “Kita harus menyikapi tantangan media sosial dengan kepala dingin. Setiap perbedaan pandangan harus diselesaikan dengan musyawarah dan dialog, bukan dengan saling menuduh,” tegasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW LDII Jawa Timur, Muhammad Amrozi Konawi, mengapresiasi dukungan Pemkab Pasuruan terhadap kegiatan Musda kali ini. Menurutnya, kepemimpinan Bupati Rusdi patut menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun komunikasi lintas organisasi keagamaan yang harmonis.

    “Sinergi ini sangat membanggakan karena menumbuhkan harmoni dan toleransi di masyarakat. LDII di Pasuruan juga sudah berintegrasi dengan MUI, NU, dan Muhammadiyah melalui hubungan yang saling menghormati,” ujar Amrozi.

    Di akhir acara, Amrozi berpesan kepada pengurus baru LDII Kabupaten Pasuruan agar tetap menjaga semangat kolaborasi. “Kami berharap kepengurusan yang baru dapat melanjutkan semangat guyub dan komunikasi baik dengan seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya. [adi/suf]