Category: Beritajatim.com Regional

  • Tragedi Pembacokan di SPBU Camplong Sampang Diduga Barcode Tak Terpindai

    Tragedi Pembacokan di SPBU Camplong Sampang Diduga Barcode Tak Terpindai

    Sampang (beritajatim.com) – Terungkap penyebab tragedi berdarah yang menimpa Hairuddin (29), petugas SPBU di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Ia menjadi korban penganiayaan dengan senjata tajam oleh sekelompok orang akibat masalah sepele.

    Insiden yang membuat korban mengalami luka bacok serius dan kini dirawat kritis di RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang itu ternyata dipicu oleh masalah barcode kendaraan yang tidak dapat dipindai saat pembelian bahan bakar, Selasa (21/10/2025).

    Salah satu saksi mata yang juga rekan kerja korban, Pardi (20), menceritakan bahwa peristiwa bermula saat seorang pria datang mengisi bahan bakar. Namun, barcode kendaraannya tidak bisa dipindai oleh sistem SPBU. “Orangnya langsung marah-marah. Katanya, ‘kok barcode saya gak bisa, padahal sering dipakai’. Dari situ dia mulai emosi,” ujarnya.

    Amarah pria yang diduga sebagai salah satu pelaku berinisial M semakin menjadi-jadi. Ia langsung mengeluarkan pisau dan menantang korban berkelahi. “M ini teriak ngajak carok. Korban sempat menegur karena melihat pelaku seperti orang mabuk, tapi malah makin marah,” terang Pardi.

    Tak lama kemudian, pelaku M menelepon rekannya. Hanya dalam waktu lima menit, dua orang datang dari arah utara membawa celurit. “Saya langsung lari kasih tahu ke Abah Saudi (pemilik SPBU),” katanya.

    Saat situasi memanas, Abah Saudi datang dan berusaha melerai. Namun, salah satu pelaku justru langsung menyerang korban dengan celurit hingga mengalami luka-luka parah. “Abah sempat pasang badan di depan korban. Kalau gak ada Abah, mungkin korban bisa meninggal di tempat,” tuturnya.

    Beberapa saat kemudian, korban yang masih sempat meminta air langsung dilarikan ke Puskesmas Camplong, lalu dirujuk ke RSUD Sampang. “Korban dirawat intensif di ruang ICU setelah menjalani operasi,” pungkasnya. [kun]

  • Disnaker Sidoarjo Buka 108 Lowongan Kerja untuk Penyandang Disabilitas di Job Fair Inklusif 2025

    Disnaker Sidoarjo Buka 108 Lowongan Kerja untuk Penyandang Disabilitas di Job Fair Inklusif 2025

    Sidoarjo (beritajatim.com) -Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menggelar Job Fair Inklusif 2025, ajang bursa kerja yang terbuka bagi penyandang disabilitas.

    Kegiatan ini menjadi yang pertama kalinya digelar di Kota Delta, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan kesempatan kerja yang setara bagi seluruh warganya.

    Job fair inklusif tersebut dibuka di GOR Sidoarjo dan berlangsung selama dua hari, mulai 21 hingga 22 Oktober 2025. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, Kepala Disnaker Sidoarjo Ainun Amalia, serta sejumlah perwakilan komunitas disabilitas di Sidoarjo.

    Kepala Disnaker Sidoarjo, Ainun Amalia, mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 10 perusahaan yang membuka 108 lowongan kerja dari berbagai sektor industri. Pada hari pertama, tercatat sekitar 150 pencari kerja penyandang disabilitas dengan berbagai latar belakang kemampuan.

    “Job fair inklusif ini kami selenggarakan agar penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan. Mereka juga memiliki potensi dan talenta spesial yang patut diapresiasi,” ujar Ainun, Selasa (21/10/2025).

    Ainun menegaskan, Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap siapa pun, termasuk kepada masyarakat dengan kebutuhan khusus.

    “Kami ingin semua perusahaan merespons positif dan memaksimalkan rekrutmen tenaga kerja disabilitas. Mereka juga warga Sidoarjo yang punya hak sama untuk bekerja dan berkontribusi,” tegasnya.

    Berdasarkan data Disnaker Sidoarjo, saat ini terdapat 326 penyandang disabilitas yang telah bekerja di 38 perusahaan di wilayah setempat. Pemerintah terus mendorong perusahaan agar memenuhi kuota tenaga kerja disabilitas sesuai amanat Undang-Undang Ketenagakerjaan, yakni minimal 2 persen bagi instansi pemerintah dan 1 persen bagi perusahaan swasta.

    “BPR Delta Artha juga sudah ikut dalam job fair inklusif kali ini. Ke depan kami akan terus mendorong agar semakin banyak perusahaan yang membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas,” tambah Ainun.

    Sementara itu, Ketua DPRD Sidoarjo H. Abdillah Nasih memberikan apresiasi atas langkah progresif Disnaker dalam menggelar kegiatan tersebut. Menurutnya, job fair inklusif merupakan bentuk nyata keberpihakan Pemkab terhadap kelompok disabilitas.

    “Langkah strategis seperti ini harus terus ditingkatkan. Terlebih, Pemkab Sidoarjo sudah memiliki Perda Nomor 11 Tahun 2024 tentang Penghormatan dan Perlindungan Disabilitas,” jelas politisi PKB yang akrab disapa Cak Nasih itu.

    Cak Nasih juga mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang telah berpartisipasi membuka lowongan kerja bagi penyandang disabilitas. Dia berharap kedepan semakin banyak lagi menerima pencari kerja disabilitas.

    “Semoga langkah ini bisa ditiru perusahaan lainnya. Sebab, menerima pekerja disabilitas bukan hanya soal keterampilan, tapi juga membawa keberkahan,” ungkapnya.

    Salah satu peserta job fair, Ananda (24), seorang tuna wicara asal Sidoarjo, mengaku senang dapat mengikuti kegiatan tersebut. Alumni Al Chusnaini itu melamar di DNY Skincare untuk posisi bagian packing.

    “Sebelumnya saya pernah bekerja di PT Yuvi di Pilang,” ujar Nanda melalui pendamping Disnaker yang mendampinginya selama proses pendaftaran. (isa/ted)

  • Hujan Deras Sebabkan Pohon Tumbang di Bungkal Ponorogo

    Hujan Deras Sebabkan Pohon Tumbang di Bungkal Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, menyebabkan sebuah pohon widoro berukuran besar tumbang. Insiden ini terjadi sekitar pukul 12.45 WIB di selatan Puskesmas Bungkal, tepatnya di depan warung makan Pak Sardi, Dukuh Goran, Desa Bungkal.

    Kapolsek Bungkal, AKP M. Anwar Fatoni, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menyebut, pohon dengan tinggi sekitar tujuh meter itu tumbang akibat curah hujan yang lebat dan berlangsung cukup lama.

    “Sekitar pukul 11.30 WIB hujan turun deras di wilayah Bungkal. Karena intensitasnya tinggi dan disertai angin, pohon yang berada di selatan Puskesmas Bungkal tumbang,” terang AKP Anwar Fatoni, Selasa (21/10/2025).

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, tumbangnya pohon sempat menimpa kabel jaringan wifi di sekitar lokasi. Meskipun kabel tidak sampai putus, beberapa di antaranya terlihat menjuntai di tepi jalan dan sempat mengganggu pengguna jalan.

    Begitu menerima laporan dari petugas jaga Puskesmas Bungkal, anggota piket Polsek Bungkal segera menuju lokasi kejadian. Proses evakuasi dilakukan bersama Kepala Desa Bungkal dan tiga warga setempat. Mereka bahu-membahu menyingkirkan batang serta ranting pohon agar arus lalu lintas kembali lancar.

    “Kami langsung berkoordinasi dengan pihak desa dan warga sekitar untuk mengevakuasi pohon. Sekitar satu jam kemudian, jalur sudah kembali aman dan bisa dilalui kendaraan,” tambah Kapolsek.

    Polsek Bungkal mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana pohon tumbang, terutama pada musim hujan yang mulai meningkat intensitasnya. Warga yang memiliki pepohonan besar di dekat jalan diminta secara berkala memangkas ranting atau dahan yang rawan patah. [end/kun]

  • Tingkatkan Infrastruktur Pesantren, Arsitek dan Ahli Konstruksi Deklarasikan Gerakan Wakaf Profesi

    Tingkatkan Infrastruktur Pesantren, Arsitek dan Ahli Konstruksi Deklarasikan Gerakan Wakaf Profesi

    ​Surabaya (beritajatim.com) – Kalangan arsitek dan ahli konstruksi dari berbagai daerah di Indonesia resmi mendeklarasikan gerakan Wakaf Profesi untuk Pesantren yang tergabung dalam Masyarakat Pesantren Nasional (Mastren).

    Deklarasi di Surabaya ini menandai tonggak awal kolaborasi strategis untuk meningkatkan kualitas infrastruktur lembaga pendidikan Islam.

    ​Kegiatan ini diinisiasi oleh Kiai Muchlis Muhsin (perwakilan pengasuh pesantren) dan Gayuh Budi Utomo (Koordinator Region III Ikatan Arsitek Indonesia/IAI).

    ​Muchlis Muhsin menyampaikan bahwa bantuan dari para profesional ini sangat dinanti pesantren yang kerap menghadapi keterbatasan tenaga ahli dalam pembangunan fisik dan perencanaan.

    ​”Alhamdulillah, hari ini kita deklarasikan teman-teman arsitek dan ahli konstruksi, bahkan dari penghubungan rektor, untuk gerakan wakaf profesi membantu pesantren Indonesia,” ujarnya.

    ​Gayuh Budi Utomo menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan bentuk nyata pengabdian masyarakat dari kalangan profesional. Ia menyoroti bahwa praktik wakaf profesi sudah lama dilakukan secara individu, namun kini saatnya bertransformasi ke level organisasi dan nasional.

    ​”Sebenarnya ini sudah dilakukan oleh teman-teman, tapi bersifat personal. Saat ini saatnya kita bawa ke level regional dan nasional,” jelas Gayuh.

    ​Ia juga menekankan pentingnya pendampingan agar desain pesantren tidak hanya estetis tetapi juga aman dan sesuai standar keandalan bangunan. ​Gayuh memastikan bahwa IAI secara institusional memberikan total support, yang berarti seluruh jaringan IAI di Indonesia siap mendukung Mastren.

    Gerakan ini pun bersifat inklusif dan terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak. ​Diharapkan, Mastren tidak hanya mendorong inovasi pembangunan, tetapi juga membuka ruang bagi para santri untuk belajar keterampilan konstruksi secara langsung dari para ahli. [tok/beq]

  • Ngaku Petugas Bea Cukai, 2 Pria Surabaya Peras Pengirim Rokok Hingga Rp55 Juta

    Ngaku Petugas Bea Cukai, 2 Pria Surabaya Peras Pengirim Rokok Hingga Rp55 Juta

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua pria di Surabaya yakni Septio Wahyudi dan Mujiarto melakukan pemerasan terhadap pengirim rokok. Modus keduanya dengan mengaku sebagai petugas Bea Cukai.

    Sidang dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Hajita Cahyo Nugroho dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak.

    Dalam dakwaannya, jaksa memaparkan bahwa kedua terdakwa bersama seorang rekan bernama Edi Handoyo yang hingga kini berstatus buron (DPO) merencanakan aksi pemerasan terhadap mobil pengangkut rokok dari Madura menuju Surabaya.

    “Para terdakwa berpura-pura sebagai petugas Bea Cukai untuk menakut-nakuti korban agar menyerahkan uang dan sebagian barang,” ujar JPU Hajita dalam pembacaan dakwaan di ruang sidang, PN Surabaya.

    Aksi itu terjadi pada 24 Mei 2025. Ketiganya membuntuti sebuah mobil Avanza silver yang dikemudikan Ferdaus Bunawan di kawasan Jembatan Suramadu. Mobil tersebut memuat rokok kretek merek Taxis dan Visioner.

    Saat berhenti di lampu merah kawasan Tol Juanda, Edi Handoyo turun dari kendaraan dan memperkenalkan diri sebagai petugas Bea Cukai dengan menunjukkan tanda pengenal palsu. Korban yang ketakutan menuruti perintah dan berpindah ke mobil para terdakwa, sementara mobil berisi rokok dibawa oleh Edi.

    Para terdakwa lalu membawa korban ke Rest Area KM 726 Tol Surabaya–Mojokerto. Dari lokasi itu, mereka memaksa korban menghubungi Moh. Nazak, pemilik barang, sambil mengancam akan menahan muatan dan menyerahkannya ke kantor Bea Cukai.

    Nazak yang panik sempat menawarkan uang Rp10 juta, namun para terdakwa menolak dan meminta Rp70 juta. Setelah negosiasi disertai ancaman, mereka sepakat di angka Rp55 juta. Untuk meyakinkan korban, para terdakwa bahkan mengirim foto kantor Bea Cukai Kediri agar seolah-olah barang akan disita.

    Pembayaran dilakukan secara bertahap melalui transfer ke rekening yang dikendalikan terdakwa. Selain uang, korban juga kehilangan 20 ball rokok yang turut diambil. Setelah memperoleh seluruh hasil kejahatan, para terdakwa melepas korban dan membagi uang serta hasil penjualan rokok di sebuah hotel di Surabaya.

    Menurut jaksa, perbuatan kedua terdakwa telah menyebabkan kerugian senilai Rp55 juta. Polisi dari Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak kemudian menangkap Septio Wahyudi bin Muanam di Hotel Aston Rembang pada 2 Juni 2025, dan Mujiarto bin Kasturi (alm) dua hari kemudian di Surabaya.

    Atas perbuatannya, keduanya didakwa melanggar Pasal 368 ayat (1) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang pemerasan, atau Pasal 378 KUHP tentang penipuan. [uci/ted]

  • Harga Anjlok Capai Rp1.000 Per Kg, Bupati Lumajang: ASN Hendaknya Rajin Konsumsi Jus Tomat

    Harga Anjlok Capai Rp1.000 Per Kg, Bupati Lumajang: ASN Hendaknya Rajin Konsumsi Jus Tomat

    Lumajang (beritajatim.com) – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur mendapat intruksi agar lebih menggalakan untuk mengkonsumsi jus tomat.

    Hal ini ditegaskan langsung oleh Bupati Lumajang Indah Amperawati menyikapi harga tomat yang sedang anjlok.

    Menurutnya, harga tomat di kalangan pedagang pasar saat ini mencapai Rp 5.158 perkilogram. Sementara, di tingkat petani untuk setiap satu kilogram tomat hanya dihargai Rp 1.000 – 1.500.

    Sehingga, gerakan makan jus tomat bagi ASN dirasa dapat menjadi salah satu solusi nyata bagi petani lokal yang selama ini menghadapi disparitas harga antara pasar dan hasil panen.

    “Jadi, harga tomat di pasar saat ini mencapai Rp5.158 per kilogram, sementara petani hanya menerima Rp1.000 – Rp1.500 per kilogram. Ini jelas membutuhkan solusi,” terang Indah, Senin (20/10/2025).

    Untuk itu, ASN Pemkab Lumajang didorong agar ikut membeli hasil panen tomat milik petani lokal yang kemudian bisa dikonsumsi lewat olahan jus.

    Langkah ini dirasa dapat menjadi dukungan besar bagi petani, termasuk juga menjadi upaya untuk menstabilkan harga tomat.

    Selain itu, gerakan ini juga mendorong agar masyarakat dapat memanfaatkan bahan lokal untuk sebagai peluang inovasi dan usaha kreatif.

    “Nah, dengan membeli dan mengonsumsi hasil bumi Lumajang, kita tidak hanya menjaga ketersediaan pangan, tetapi juga memberdayakan petani dan ekonomi desa,” tambah Indah.

    Indah mengaku, gerakan rajin minum jus tomat memiliki manfaat besar bagi kesehatan publik. Sebab, mengkonsumsi jus tomat secara rutin dapat meningkatkan asupan gizi dan daya tahan tubuh ASN.

    “Solusi ini sederhana namun berdampak luas, petani terbantu, ASN sehat, dan masyarakat semakin peduli pada produk lokal. Lewat hal kecil seperti jus tomat, kita bisa memperkuat ekonomi dan kesejahteraan bersama,” ucapnya.

    Semua kalangan baik pegawai pemerintahan maupun masyarakat diajak untuk menggalakkan gerakan mengkonsumsi jus tomat sebagai bentuk kepedulian terhadap produk lokal.

    Di sisi lain, langkah ini juga menjadi bentuk apresiasi yang diberikan bagi petani atas kerja keras karena telah menghasilkan panen berkualitas.

    “Mulai dari kantor ASN hingga rumah tangga, mari jadikan konsumsi produk pertanian lokal sebagai bagian dari solusi untuk petani, ekonomi lokal, dan kesehatan kita,” ungkap Indah. [has/aje]

  • ABG Tewas Tenggelam di Dermaga Bringsang Sumenep, Begini Kronologisnya!

    ABG Tewas Tenggelam di Dermaga Bringsang Sumenep, Begini Kronologisnya!

    Sumenep (beritajatim.com) – Seorang remaja laki-laki berinisial MAA (17), warga Dusun Aengkarang, Desa Dedugan, Kecamatan/ Pulau Giligenting, Kabupaten Sumenep meninggal akibat tenggelam di sekitar Dermaga Bringsang.

    “Korban meninggal saat berenang bersama temannya dari pelabuhan menuju rumah apung berjarak sekitar 50 meter,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Senin (20/10/2025).

    Saat berenang itu, korban diduga kelelahan dan tidak mampu melawan arus laut hingga akhirnya tenggelam. Teman korban sempat berusaha menolong, namun karena takut dan kehabisan napas, ia pun berteriak meminta pertolongan.

    Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong itu langsung mendatangi lokasi menggunakan perahu bernama Pesawat.

    “Salah satu saksi yang ikut mencari korban ini sempat menyelam hingga dua kali. Sampai akhirnya tubuh korban ditemukan di dasar laut dengan kedalaman sekitar lima meter,” ungkap Widiarti.

    Korban kemudian dievakuasi ke Pelabuhan Bringsang dan dibawa ke Puskesmas Giligenting menggunakan mobil pick up milik warga. Namun sayang, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

    “Pihak keluarga korban menolak dilakukan visum terhadap jenazah korban dan mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah,” ujar Widiarti.

    Ia menambahkan, Kapolres Sumenep AKBP Rivanda beserta jajaran menyampaikan rasa bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.

    “Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, tidak ditemukan unsur kesengajaan dalam peristiwa itu. Kami mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya saat beraktivitas di perairan,” ucapnya. [tem/aje]

  • Sekelompok Orang Keroyok dan Bacok Pegawai SPBU di Sampang 

    Sekelompok Orang Keroyok dan Bacok Pegawai SPBU di Sampang 

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang pria bernama Hairuddin (29), warga Dusun Gung Dalem, Desa Banjar Talelah, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, mengalami luka berat setelah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok orang, Senin (20/10/2025).

    Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 WIB di area SPBU 5469206 Camplong yang berlokasi di Jalan Raya Camplong, Desa Tambaan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang.

    Plh Kasi Humas Polres Sampang Iptu Eko Puji Waluyo mengatakan, korban mengalami luka robek cukup serius pada bagian kepala belakang, kedua lengan, dan punggung tangan sebelah kanan.

    Dugaan sementara, luka-luka tersebut disebabkan oleh sabetan senjata tajam jenis celurit yang digunakan oleh pelaku.

    Terlapor dalam kasus ini adalah seseorang berinisial M bersama beberapa rekannya (M dkk), yang seluruhnya merupakan warga Camplong. Kasus ini kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian.

    Sementara untuk barang bukti yang berhasil diamankan di lokasi kejadian antara lain, satu buah kaos berwarna biru kombinasi merah yang terdapat bercak darah, Satu buah celana jeans berwarna biru yang juga terdapat bercak darah.

    “Korban saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Sampang akibat luka-luka,” ujarnya

    Sementara Humas Rumah Sakit RSUD Sampang membenarkan, bahwa telah menerima pasien pembacokan dengan luka yang serius.

    “Masuk tadi pagi, sekarang masih ada di ruang ICU, dengan kondisi luka yang amat serius. korban mengalami luka-luka di bahu kiri, kepala kiri, tangan kiri dan leher bagian belakang,” tandasnya.[sar/aje]

  • Polsek Gurah Tangkap Pencuri HP di Eks Lokalisasi Kediri

    Polsek Gurah Tangkap Pencuri HP di Eks Lokalisasi Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Unit Reskrim Polsek Gurah bersama Tim Resmob Satreskrim Polres Kediri berhasil mengungkap kasus pencurian handphone yang terjadi di kawasan eks lokalisasi Desa Wonojoyo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Pelaku berinisial W alias AWI (49), warga Desa Doko, Kecamatan Ngasem, ditangkap di rumahnya beserta barang bukti hasil kejahatan.

    Kapolsek Gurah, Iptu Ardian Wahyudi, menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, pelaku datang ke kawasan eks lokalisasi dan berinteraksi dengan seorang pemandu lagu berinisial FK (35), warga Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, di salah satu ruang karaoke. Ketika korban keluar ruangan menuju kamar mandi, ia menitipkan ponsel Oppo Reno 6 warna hitam berbintang di rak lemari plastik ruang operator.

    “Korban menaruh ponselnya di ruang operator karaoke. Saat itulah pelaku memanfaatkan kelengahan korban dan langsung mengambil HP tersebut,” jelas Ardian, Senin (20/10/2025).

    Usai melakukan pencurian, pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor Yamaha Mio J warna merah-putih ke arah barat kawasan eks lokalisasi. Korban yang kembali ke ruang operator mendapati ponselnya telah raib dan sempat berusaha mencari pelaku bersama warga sekitar, namun hasilnya nihil. Ia kemudian melapor ke Polsek Gurah atas kejadian tersebut.

    “Korban mengalami kerugian sekitar Rp4,5 juta. Kami langsung menindaklanjuti laporan dengan melakukan penyelidikan intensif,” lanjut Ardian.

    Berkat kerja sama cepat antara Unit Reskrim Polsek Gurah dan Tim Resmob Satreskrim Polres Kediri, pelaku akhirnya berhasil dilacak dan diamankan di kediamannya di Desa Doko. “Saat diamankan, pelaku tidak melakukan perlawanan dan mengakui semua perbuatannya,” ujarnya.

    Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa ponsel milik korban dan sepeda motor yang digunakan pelaku untuk melarikan diri. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku merupakan kenalan korban dan pernah bertemu sebelumnya di tempat karaoke yang sama.

    “Pelaku dan barang bukti sudah kami limpahkan ke Satreskrim Polres Kediri untuk proses hukum lebih lanjut,” kata Ardian.

    Kapolsek Gurah juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menyimpan barang berharga, terutama saat berada di tempat umum atau hiburan malam. Ia menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen meningkatkan patroli di wilayah rawan guna mencegah tindak kejahatan serupa.

    “Segera laporkan ke pihak berwajib jika melihat hal-hal mencurigakan di lingkungan sekitar,” tutup Ardian. [nm/aje]

     

  • DLH Surabaya Jelaskan Penyebab Sungai Pegirian ‘Merah Darah’

    DLH Surabaya Jelaskan Penyebab Sungai Pegirian ‘Merah Darah’

    Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya telah menelusuri penyebab perubahan warna air sungai di kawasan Pegirian, Kecamatan Semampir, yang sempat menjadi merah darah beberapa hari lalu.

    Peristiwa ini menarik perhatian publik setelah unggahan video di akun TikTok @azmiazzahra53 menjadi viral. Tepatnya pada saat hari kejadian, Jumat (17/10/2025).

    ​Dalam unggahan viral tersebut, air sungai tampak berwarna merah pekat, yang sontak membuat banyak pihak menduga perubahan warna itu disebabkan oleh limbah darah dari Rumah Potong Hewan (RPH).

    Namun, dugaan tersebut dibantah setelah DLH melakukan penelusuran lebih lanjut terkait sumber warna merah tersebut.

    “Info dari teman-teman petugas adalah berasal dari cat, kejadiannya hari Jumat,” kata Kepala DLH Surabaya Dedik Irianto, Senin (20/10/2025).

    ​Dedik Irianto, menegaskan bahwa hasil penelusuran petugas DLH menunjukkan penyebabnya adalah tumpahan cat. Bukan terkait dugaan limbah darah RPH yang viral di media sosial.

    “Siang ini kondisi sungai sudah kembali normal,” jelasnya.

    DLH Surabaya dan Camat Semampir hingga saat ini masih menelusuri siapa pelaku pembuang cat di aliran sungai tersebut. Apabila didapati pelanggaran, maka akan dikenakan sanksi sepadan atas perbuatannya.

    “Kemarin sore belum ketemu siapa yang membuang cat. Sekarang (kami DLH) koordinasi dengan pak Camat,” tutupnya. (rma/ted)