Category: Beritajatim.com Regional

  • Warga Kare Madiun Serbu Pasar Murah, Telur Dijual Rp25 Ribu per Kilogram

    Warga Kare Madiun Serbu Pasar Murah, Telur Dijual Rp25 Ribu per Kilogram

    Madiun (beritajatim.com) – Naiknya harga kebutuhan pokok, khususnya telur ayam, mendorong Pemerintah Kabupaten Madiun untuk kembali menggelar pasar murah sebagai langkah membantu masyarakat sekaligus menekan inflasi daerah.

    Rabu (22/10/2025), ratusan warga Kecamatan Kare tampak memadati halaman Kantor Kecamatan untuk berburu paket sembako bersubsidi.

    Sejak pagi buta, warga sudah mulai berdatangan meski hujan mengguyur wilayah tersebut. Mereka mengantre dengan tertib demi mendapatkan nomor urut untuk pembelian. Pasar murah ini diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperdagkop UM) Kabupaten Madiun.

    Marinem, salah satu warga yang hadir, mengaku bersyukur dengan adanya pasar murah ini. “Sangat membantu, terutama untuk masyarakat kecil. Harga di sini jauh lebih murah dibanding di pasar,” tuturnya.

    Menurutnya, selisih harga bisa mencapai tiga hingga empat ribu rupiah per item. Pasar murah ini hanya memperbolehkan satu paket sembako per Kartu Keluarga (KK), yang terdiri dari beras 5 kilogram, telur ayam 1 kilogram, minyak goreng 2 liter, gula pasir 2 kilogram, dan bawang putih ½ kilogram.

    Harga setiap item juga dipangkas cukup signifikan. Contohnya, telur yang di pasaran bisa mencapai Rp29 ribu per kilogram, di pasar murah hanya dibanderol Rp25 ribu.

    Purwanti, warga lainnya, mengungkapkan bahwa selisih harga tersebut sangat berarti bagi masyarakat pedesaan. “Kita di desa merasakan betul dampak kenaikan harga. Pasar murah ini seperti angin segar buat kami,” katanya.

    Kabid Perdagangan Disperdagkop UM, Budi Santoso, menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu upaya konkret pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan ekonomi masyarakat di tengah lonjakan harga.

    “Pasar murah ini bagian dari strategi pengendalian inflasi sekaligus perlindungan daya beli masyarakat,” ujar Budi.

    Sepanjang 2025, Disperdagkop UM menargetkan penyelenggaraan pasar murah di 60 titik wilayah. Hingga bulan Oktober ini, sudah terealisasi di 30 titik.

    Untuk distribusi di Kecamatan Kare, pemerintah menyediakan stok cukup besar, yaitu: 1.400 kilogram beras, 600 liter minyak goreng, 750 kilogram gula pasir, 250 kilogram telur ayam, dan 100 kilogram bawang putih.

    Setiap warga diwajibkan menunjukkan Kartu Keluarga guna mencegah aksi pembelian berlebih atau panic buying.

    Pemerintah Kabupaten Madiun berharap kegiatan ini mampu menjaga kestabilan harga bahan pokok, terutama di tengah fluktuasi harga yang cukup tajam beberapa waktu terakhir. Selain membantu masyarakat secara langsung, pasar murah ini juga menjadi bagian dari upaya menyeimbangkan ekonomi lokal, khususnya di wilayah pedesaan Kabupaten Madiun dan sekitarnya. [rbr/suf]

  • Angin Kencang Terjang Sejumlah Desa di Bondowoso, Puluhan Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Angin Kencang Terjang Sejumlah Desa di Bondowoso, Puluhan Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Bondowoso (beritajatim.com) — Cuaca ekstrem disertai angin kencang kembali melanda wilayah Kabupaten Bondowoso, Rabu (22/10/2025) sore. Sejumlah desa di Kecamatan Binakal dan Curahdami terdampak cukup parah, dengan puluhan rumah rusak serta beberapa pohon tumbang yang menutup akses jalan.

    Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, menyampaikan bahwa laporan sementara mencatat sedikitnya lima desa terdampak di Kecamatan Binakal dan Curahdami.

    “Dari hasil pendataan awal, tercatat ada rumah rusak ringan hingga berat, serta sejumlah pohon tumbang yang menutup jalan dan menimpa bangunan warga,” jelasnya.

    Di Desa Binakal, lima pohon dilaporkan tumbang, dua di antaranya menimpa rumah warga. Sementara di Desa Sumbersuko, satu pohon tumbang menutup akses jalan, dan tiga rumah mengalami kerusakan berat akibat tertimpa pohon serta rumpun bambu.

    Kondisi serupa juga terjadi di Desa Gadingsari, Dusun Klampongan RT 09 RW 03. Sebanyak 16 rumah terdampak angin kencang, terdiri dari dua rumah rusak sedang dan 14 rumah rusak ringan.

    Di Desa Silolembu, satu rumpun bambu tumbang hingga menutup akses jalan provinsi, serta satu rumah di Dusun Sladang mengalami rusak ringan.

    Sementara di Desa Poncogati, satu rumah dan dapur pondok pesantren dilaporkan rusak ringan.
    Adapun di Kelurahan Curahdami, tiga rumah warga mengalami kerusakan dengan tingkat sedang hingga ringan, masing-masing milik Mahrudi, Asmawi, dan Kuswari. Selain itu, genangan air juga dilaporkan meluap ke jalan di Desa Curahpoh.

    Kristianto menegaskan, tim BPBD Bondowoso bersama perangkat desa dan relawan masih terus melakukan kaji cepat di lapangan.

    “Situasi masih kami pantau. Petugas bersama relawan dan TNI-Polri sudah kami kerahkan untuk membantu evakuasi dan pembersihan pohon tumbang,” ujarnya.

    Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi di wilayah Bondowoso.

    “Mohon masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di daerah rawan pohon tumbang atau bangunan tidak permanen,” tutupnya. (awi/ian)

  • Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Pasuruan, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada

    Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Pasuruan, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada

    Pasuruan (beritajatim.com) – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pasuruan pada Rabu (22/10/2025) menyebabkan sejumlah wilayah mengalami bencana alam. Dalam waktu lebih dari dua jam, intensitas hujan tinggi memicu terjadinya longsor, banjir, dan angin kencang di beberapa kecamatan.

    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menunjukkan sedikitnya tiga jenis bencana terjadi secara bersamaan. Kondisi ini membuat petugas harus bekerja cepat untuk menangani dampak di berbagai titik terdampak.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan bencana terbesar terjadi di wilayah Kecamatan Purwodadi. Hujan deras menyebabkan tebing di sekitar pemukiman warga tergerus hingga mengakibatkan dua rumah rusak parah.

    “Longsor terjadi di Dusun Urung-Urung, Desa Dawuhansengon, dan Dusun Jajang, Desa Gerbo. Kerusakan meliputi dinding dan atap rumah warga yang ambrol serta pagar rumah yang roboh,” ujar Sugeng.

    Selain longsor, bencana angin kencang juga melanda wilayah Kecamatan Kejayan. Di Dusun Asemjajar, Desa Randugong, satu rumah milik warga bernama Saripa mengalami kerusakan di bagian atap akibat terjangan angin.

    Bencana lain berupa banjir juga dilaporkan melanda Kecamatan Kraton dan Kejayan. Luapan air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Welang menyebabkan genangan air mencapai ketinggian 10 hingga 30 sentimeter.

    Menurut Sugeng, tim BPBD langsung diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan penanganan awal. “Tim Reaksi Cepat (TRC) kami sudah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan perangkat desa,” jelasnya.

    Petugas juga memastikan kebutuhan dasar warga yang terdampak tetap terpenuhi. Mereka menyalurkan bantuan darurat berupa makanan, air bersih, serta perlengkapan tanggap bencana lainnya.

    BPBD Kabupaten Pasuruan mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Pihaknya memantau bahwa kondisi atmosfer di wilayah Jawa Timur masih berpotensi menimbulkan hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.

    “Kami mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap kemungkinan banjir dan longsor susulan, terutama di daerah rawan bencana,” pungkas Sugeng. (ada/ian)

  • Warga Geger, Jenazah Perempuan Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Brantas Mojokerto

    Warga Geger, Jenazah Perempuan Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Brantas Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) — Warga Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, digegerkan dengan penemuan jenazah perempuan tanpa identitas yang mengapung di aliran Sungai Brantas, tepatnya di sekitar Dam Rolak Songo, pada Rabu (22/10/2025).

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 15.30 WIB. Warga melaporkan terlihatnya sesosok tubuh perempuan mengapung di permukaan sungai.

    “Setelah menerima laporan, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Mojokerto, PMI Kota Mojokerto, Polsek setempat, Koramil, dan sejumlah relawan segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi,” ungkap Khakim.

    Petugas berhasil mengevakuasi jenazah sekitar pukul 17.30 WIB. Korban kemudian dibawa ke ruang jenazah RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto untuk proses identifikasi oleh tim Inafis. Hingga saat ini, identitas korban masih belum diketahui.

    “Kami sudah menyampaikan laporan resmi kepada pimpinan dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban. Saat ini jenazah berada di RSUD Kota Mojokerto untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

    Sementara itu, pihak kepolisian masih menyelidiki kemungkinan adanya unsur lain dalam kematian korban. Warga diimbau untuk melapor jika kehilangan anggota keluarga perempuan dan datang ke RSUD Kota Mojokerto untuk mengenali ciri-ciri jenazah. (tin/kun)

  • Pangkalan BBM di Senori Tuban Terbakar Hebat, Penyebab Masih Diselidiki

    Pangkalan BBM di Senori Tuban Terbakar Hebat, Penyebab Masih Diselidiki

    Tuban (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda sebuah pangkalan bahan bakar minyak (BBM) milik warga di Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Rabu (22/10/2025) pagi. Peristiwa ini menyebabkan asap hitam pekat mengepul tinggi di langit Senori dan sempat membuat warga panik.

    Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Banyak warga berbondong-bondong menuju lokasi karena semula mengira yang terbakar adalah sumur migas milik PT Pertamina EP. Namun, setelah dicek, ternyata sumber api berasal dari pangkalan BBM milik perorangan.

    Salah seorang warga setempat, Ali, membenarkan bahwa lokasi yang terbakar bukan fasilitas milik Pertamina. “Bukan dari Pertamina, itu pangkalan BBM yang terbakar,” ujarnya.

    Warga lain, Ulum, menuturkan bahwa sumber awal api diduga berasal dari konsleting listrik pada truk pengangkut BBM yang sedang berada di area pangkalan. “Kabarnya mobil pengangkut konslet,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Desa Sidoharjo, Sri Nur Cahyaningsih, menyampaikan bahwa titik api berada di lahan penyulingan milik warga dan bukan area sumur Pertamina EP. Ia menyebut, akses menuju lokasi cukup sulit dilalui kendaraan pemadam karena jalan sempit.

    “Pukul 10.15 WIB mobil pemadam kebakaran belum bisa masuk lokasi karena akses jalan kecil atau sempit,” jelas Sri Nur.

    Meski sempat terkendala, tim pemadam kebakaran akhirnya berhasil masuk dan memadamkan api sehingga kobaran tidak sampai meluas ke permukiman warga. Dampak kebakaran juga membuat pihak sekolah SMP Negeri 1 Senori memulangkan siswa lebih awal untuk menghindari paparan asap gas yang terbakar.

    Hingga siang hari, Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Masih dalam penyelidikan,” ujarnya singkat. [dya/beq]

  • Dugaan Korupsi Dana Desa Drokilo, Kejari Bojonegoro Tunggu Hasil Audit Inspektorat

    Dugaan Korupsi Dana Desa Drokilo, Kejari Bojonegoro Tunggu Hasil Audit Inspektorat

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Penyidikan dugaan korupsi Dana Desa (DD) di Desa Drokilo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kini memasuki fase krusial. Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro menunggu hasil penghitungan resmi dari Inspektorat Kabupaten Bojonegoro guna memastikan nilai kerugian negara dalam pengelolaan dana desa tahun anggaran 2021, 2022, dan 2024.

    Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Bojonegoro, Aditia Sulaeman, menjelaskan bahwa proses saat ini masih berfokus pada pengumpulan alat bukti untuk memperkuat dasar hukum penyidikan.
    “Intinya, tahap saat ini adalah mengumpulkan semua bukti pendukung,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).

    Menurut Aditia, peningkatan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan akan dilakukan apabila ditemukan indikasi kuat adanya kerugian negara. Pada tahap penyidikan, jaksa akan mendalami apakah benar terjadi penyimpangan dan siapa pihak yang paling bertanggung jawab.

    “Ketika pihak yang harus bertanggung jawab telah jelas dalam penyidikan, barulah tiba waktunya untuk penetapan tersangka,” jelasnya.

    Ia menegaskan, penetapan tersangka baru bisa dilakukan setelah seluruh alat bukti terpenuhi sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), meliputi keterangan saksi, ahli, petunjuk, surat, serta keterangan terdakwa.

    “Nah, salah satu yang kami tunggu saat ini adalah hasil penghitungan ahli untuk kerugian keuangan negara. Ini penting untuk melengkapi alat bukti,” tambahnya.

    Sementara itu, Inspektur Inspektorat Bojonegoro, Teguh Prihandono, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima permintaan resmi dari Kejari Bojonegoro untuk melakukan audit kerugian negara.
    “Berkasnya sudah di meja saya, tapi belum saya review,” kata Teguh singkat.

    Berdasarkan hasil penyidikan awal, Kejari Bojonegoro menemukan indikasi adanya penyimpangan dalam pengelolaan APBDes Drokilo selama tiga tahun anggaran. Meski hasil audit resmi belum keluar, perkiraan sementara menunjukkan potensi kerugian negara lebih dari Rp600 juta.

    “Angkanya belum bisa kami pastikan, namun perkiraan awal kerugian keuangan negara sekira lebih dari Rp600 juta,” ujar Kasi Intelijen Kejari Bojonegoro, Reza Aditya Wardhana.

    Sebagai bagian dari proses hukum, Kejari Bojonegoro juga telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan, termasuk Kepala Desa Drokilo, Sutrisno, dan beberapa perangkat desa yang terkait langsung dengan pengelolaan dana desa tersebut. [lus/beq]

  • Ketum PBNU Berziarah di Makam Sunan Giri Gresik

    Ketum PBNU Berziarah di Makam Sunan Giri Gresik

    Gresik (beritajatim.com)- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, melakukan ziarah ke makam Sunan Giri Gresik, kemarin malam. Kegiatan ziarah ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.

    Ziarah tersebut diikuti oleh jajaran pengurus PBNU, tokoh-tokoh ulama, serta anggota Banser dan Ansor Gresik.

    KH Yahya Cholil Staquf memimpin doa bersama dan tahlil di kompleks Makam Sunan Giri sebagai bentuk penghormatan kepada para Wali Songo yang telah berperan besar dalam penyebaran islam di nusantara. Selain berdoa Ketum PBNU ini juga memegang keris Kalamunyeng serta sajadah peninggalan Sunan Giri.

    “Ziarah ini bukan sekadar tradisi, tapi juga wujud penghargaan atas perjuangan dakwah Sunan Giri dan para wali lainnya. Nilai-nilai Islam yang disebarkan dengan pendekatan budaya dan kearifan lokal harus terus kita lestarikan dan dijaga,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).

    Di kegiatan ziarah tersebut, KH Yahya Cholil Staquf menegaskan pentingnya generasi muda, khususnya para santri, untuk meneladani semangat dakwah yang penuh toleransi dan kebijaksanaan sebagaimana dicontohkan para Wali Songo.

    “Ziarah yang kami lakukan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan dan keagamaan di tengah tantangan zaman,” ungkapnya.

    Sebelum ke makam Sunan Giri, rombongan KH Yahya Cholil Staquf juga berziarah di makam wali songo lainnya Sunan Kudus dan Sunan Bonang.

    Ziarah ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar makam Sunan Giri, yang merasa bangga dan terhormat atas kehadiran pimpinan tertinggi organisasi islam terbesar di Indonesia. [dny/aje]

  • Kurun Waktu Sebulan, Cuaca Ekstrem di Lumajang Sebabkan Tiang PLN Roboh dan 12 Kejadian Konsleting Listrik

    Kurun Waktu Sebulan, Cuaca Ekstrem di Lumajang Sebabkan Tiang PLN Roboh dan 12 Kejadian Konsleting Listrik

    Lumajang (beritajatim.com) – Dampak cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin selama sebulan terakhir menyebabkan 12 kejadian konsleting listrik di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Hal ini berdasarkan laporan dari Pelayanan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kabupaten Lumajang selama bulan Oktober 2025.

    Dari 12 kasus konsleting akibat cuaca ekstrem ini, satu kejadian sampai menyebabkan tiang listrik milik PLN roboh.

    Manager PLN ULP Lumajang Ardyan Fajar mengatakan, jaringan listrik di wilayah Lumajang kurang lebih sudah membentang sejauh 430 kilometer.

    Menurutnya, cuaca ekstrem berupa hujan maupun angin menjadi pemicu utama konsleting listrik selama sebulan terakhir.

    Hal ini bisa terjadi saat ada ranting atau pohon yang disapu angin maupun hujan jatuh menimpa jaringan listrik hingga memicu konsleting.

    “Jadi, selama sebulan terakhir ada 12 kejadian konsleting di sepanjang bentangan 430 kilometer jaringan listrik kita. Penyebab utamanya karena ranting dan pohon jatuh menimpa jaringan. Kalau tiang listrik roboh ada satu kasus di Jogoyudan,” terang Ardyan, Rabu (22/10/2025).

    Ardyan mengaku, pemadaman listrik terpaksa harus dilakukan petugas saat terjadi kondisi darurat atau tidak terencana.

    Sehingga, saat muncul konsleting pihaknya terpaksa harus melakukan pemadaman bagi wilayah terdampak sampai jaringan listrik selesai diperbaiki.

    Meski begitu, Ardyan memastikan dampak pemadaman akan diminimalisir sekecil mungkin bagi kawasan wilayah yang terdampak.

    “Semisal ada satu titik konsleting petugas pasti akan secepat mungkin untuk penanganan. Memang pemadaman tidak bisa dihindari, tapi pasti diminimalisir sekecil mungkin luasannya,” tambahnya.

    Diketahui, wilayah dataran tinggi dengan banyak pepohonan menjadi titik yang paling sering dilaporkan mengalami konsleting listrik.

    Sebagai penanganan dan antisipasi konsleting saat musim penghujan, petugas kini mulai sering melakukan pemangkasan dahan pohon yang sudah menutupi jaringan listrik di wilayah Lumajang.

    “Walaupun mayoritas kejadian konsleting terjadi di daerah pegunungan akibat ranting maupun pohon menimpa jaringan listrik, kita tetap antisipasi di semua titik dengan pengerasan pohon,” ungkap Ardyan. [has/aje]

  • 1.900 Eks Buruh Leces Gugat Menkeu Purbaya Rp1, Simbol Luka dari Probolinggo

    1.900 Eks Buruh Leces Gugat Menkeu Purbaya Rp1, Simbol Luka dari Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Setelah lebih dari satu dekade menunggu kejelasan nasib, ribuan mantan buruh PT Kertas Leces (Persero) akhirnya melangkah ke meja hijau. Mereka resmi menggugat Menteri Keuangan RI dengan tuntutan simbolik senilai Rp1 per orang.

    Gugatan ini bukan soal nominal, melainkan bentuk protes atas janji yang tak kunjung ditepati. Selama 13 tahun, para buruh menanti hak mereka dibayarkan setelah perusahaan milik negara itu dinyatakan pailit.

    Perwakilan buruh, Asmawi, mengungkapkan bahwa langkah hukum ini menjadi satu-satunya cara untuk menuntut keadilan. “Kami sudah terlalu lama menunggu. Banyak rekan kami meninggal sebelum haknya diberikan,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).

    Gugatan tersebut telah resmi terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 716/Pdt.G/2025/PN.JKT.PST. Dalam petitumnya, para penggugat menulis kalimat yang menggugah: “Satu Rupiah untuk Membuka Mata Negara.”

    Sejak PT Kertas Leces diputus pailit pada 2018, aset senilai ratusan miliar seharusnya digunakan untuk membayar hak buruh. Namun hingga kini, proses lelang aset belum berjalan karena tertahan di Kementerian Keuangan.

    “Sertifikat tanah dan bangunan senilai Rp700 miliar sudah lama ditetapkan sebagai aset lelang. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan dari pemerintah,” jelas Eko Novriansyah Putra, kuasa hukum para buruh.

    Eko menegaskan, gugatan ini bukan soal uang, melainkan bentuk kekecewaan terhadap negara yang dianggap abai terhadap warganya sendiri. “Satu rupiah ini adalah simbol air mata, bukan nilai ekonomi. Negara harus bertanggung jawab,” tegasnya.

    Ia juga menyebut bahwa sikap Kementerian Keuangan yang menahan aset tersebut dapat dikategorikan sebagai **perbuatan melawan hukum oleh penguasa**. Semua proses hukum kepailitan dan penetapan hak buruh sebenarnya telah tuntas sejak enam tahun lalu.

    “Kami tidak menuntut belas kasihan, hanya keadilan. Semoga Menteri Purbaya bisa menutup luka panjang para buruh ini,” tambah Eko dengan nada tegas.

    Bagi ribuan eks buruh Leces yang kini hidup tersebar di berbagai daerah, satu rupiah adalah simbol perlawanan bermartabat. “Kalau angka kecil ini bisa menggugah hati pemerintah, maka perjuangan kami tidak akan sia-sia,” tutur Asmawi penuh haru. (Ada/ted)

  • Mas Dhito Temui Alumni Santri Lirboyo Kediri, Dukung Aksi Damai Bela Kiai dan Pondok Pesantren

    Mas Dhito Temui Alumni Santri Lirboyo Kediri, Dukung Aksi Damai Bela Kiai dan Pondok Pesantren

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito bersama Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa menemui para alumni santri Pondok Pesantren Lirboyo yang menggelar aksi damai di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri, Selasa (21/10/2025) pagi.

    Aksi damai tersebut merupakan respons para santri terhadap pemberitaan salah satu stasiun televisi nasional yang dinilai menimbulkan kesan kurang baik terhadap kiai dan kehidupan pesantren.

    Aksi yang berlangsung tertib itu diikuti para santri dari sejumlah pondok pesantren di Kediri. Setelah menyampaikan aspirasi di depan Kantor Pemkab Kediri, perwakilan peserta aksi direncanakan melanjutkan perjalanan ke Surabaya untuk bergabung dengan para alumni santri lainnya.

    Mas Dhito menyatakan bahwa aksi damai yang dilakukan para santri menunjukkan bentuk penghormatan dan kepedulian terhadap para kiai. Ia memahami betul kehidupan pesantren di Kediri yang sarat dengan nilai keikhlasan, disiplin, dan keteladanan.

    “Kita doakan semoga aksi damai para santri yang setelah ini akan ke Surabaya dapat berjalan dengan baik, dan yang terpenting tujuannya bisa tercapai serta masalah ini segera selesai,” ujar Mas Dhito.

    Sebagai warga Kediri yang dekat dengan dunia pesantren, Mas Dhito mengaku memahami perasaan para santri yang ingin membela kiai dan menjaga marwah pondok pesantren. Ia juga berpesan agar seluruh peserta aksi tetap menjaga ketertiban dan tidak mudah terprovokasi.

    Sementara itu, Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Kediri Raya, KH Abu Bakar Abdul Jalil atau Gus Ab, menyampaikan bahwa rombongan santri dari Kediri akan bertemu dengan alumni Himasal se-Jawa Timur di Surabaya. Ia mengapresiasi langkah Bupati Kediri dan Wakil Bupati yang berkenan menemui langsung peserta aksi damai di tengah kesibukan pemerintahan.

    “Di tengah kesibukan, beliau masih sempat menemui kita semua. Ini bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap aspirasi santri,” ujar Gus Ab.

    Dalam aksi damai tersebut, para alumni Lirboyo menyuarakan beberapa tuntutan, di antaranya meminta pihak stasiun televisi yang menayangkan pemberitaan untuk memulihkan nama baik pondok pesantren dan kiai melalui program yang berkelanjutan. Gus Ab juga mengingatkan para santri agar aksi damai tetap menjunjung tinggi moralitas dan nilai-nilai kesantrian.

    “Tunjukkan bahwa santri tidak hanya paham secara spiritual, tetapi juga memiliki intelektualitas dan kedewasaan emosional,” pesannya kepada peserta aksi yang melanjutkan perjalanan ke Surabaya.

    Aksi damai santri Lirboyo di Kediri ini menjadi wujud solidaritas dan kecintaan terhadap lembaga pesantren serta para kiai yang selama ini menjadi panutan moral masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kediri pun berkomitmen menjaga komunikasi baik dengan kalangan pesantren demi terciptanya suasana yang kondusif dan harmonis di wilayahnya. [ADV PKP/nm]