Category: Beritajatim.com Regional

  • Cuaca Ekstrem di Magetan, Satu Rumah Warga Selosari Roboh

    Cuaca Ekstrem di Magetan, Satu Rumah Warga Selosari Roboh

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik warga di Kelurahan Selosari, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, roboh setelah diterjang hujan disertai angin kencang pada Sabtu (25/10/2025) pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    Pemilik rumah diketahui bernama Sumarno (47), warga Kelurahan Selosari. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Magetan, bangunan utama mengalami rusak berat, sementara sebagian dapur mengalami rusak sedang. Nilai kerugian material ditaksir mencapai Rp15 juta.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menjelaskan bahwa robohnya rumah tersebut dipicu cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kecamatan Magetan sejak Jumat (24/10/2025) malam.

    “Hujan intensitas sedang disertai angin kencang mengakibatkan rumah utama dan bagian dapur milik Bapak Sumarno roboh hingga mengalami rusak berat,” ungkapnya dalam laporan resmi.

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama unsur TNI, Polri, perangkat kelurahan, dan masyarakat langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan assessment dan menyerahkan bantuan logistik darurat. Pembersihan material reruntuhan dilakukan secara gotong royong sejak pagi hari.

    Pihak BPBD juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap kondisi bangunan yang mulai lapuk atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan struktural.

    “Jika terdapat tanda-tanda bahaya atau terjadi bencana serupa, masyarakat dapat segera melapor ke nomor pelayanan BPBD Kabupaten Magetan,” imbuh Eka.

    Saat ini, proses pembersihan di lokasi masih berlangsung. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun warga diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem. [fiq/ian]

  • Ribuan Penari Jalani Prosesi Sakral Meras Gandrung Jelang Pementasan Kolosal Gandrung Sewu 2025 di Banyuwangi

    Ribuan Penari Jalani Prosesi Sakral Meras Gandrung Jelang Pementasan Kolosal Gandrung Sewu 2025 di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sehari sebelum pementasan kolosal Gandrung Sewu 2025, sebanyak 1.400 penari mengikuti prosesi sakral Meras Gandrung di Pantai Marina Boom, Banyuwangi, Jumat (24/10/2025). Tradisi ini menjadi tahapan penting sebelum ribuan penari tampil dalam ajang Gandrung Sewu yang akan digelar pada Sabtu (25/10/2025).

    Prosesi dipimpin oleh gandrung senior legendaris Banyuwangi dan diikuti penari dari berbagai daerah. Dari total peserta, sekitar 200 penari datang dari luar Banyuwangi, seperti Malang, Kediri, Gresik, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Bali, dan Situbondo. Tak hanya itu, beberapa diaspora Banyuwangi dari Sorong, Papua, Sumatera Selatan, hingga satu penari asal Amerika Serikat juga turut ambil bagian.

    Penari tradisional Indonesia di Amerika, Dian Novita, mengaku terharu dan merinding saat mengikuti ritual tersebut.

    “Meras Gandrung hari ini sangat magis sekali. Saya sampai merinding karena ini pertama kalinya saya menyaksikannya langsung,” ujarnya.

    Penari kelahiran Tegaldlimo, Banyuwangi itu menambahkan, seluruh peserta telah berlatih keras dan siap memberikan penampilan terbaik.

    “Tinggal istirahat yang cukup, makan teratur. Semoga semuanya dilancarkan dan tidak ada halangan apa pun,” tuturnya.

    Hal serupa disampaikan penari asal Sorong, Papua Barat Daya, Tri Wahyu Puspitasari (20), yang datang bersama dua rekan penarinya, Debby Fidtriani Sukma (22) dan Tri Utami (21). Ia mengaku pengalaman pertamanya mengikuti prosesi Gandrung Sewu sangat berkesan.

    “Setelah mengikuti prosesi Meras Gandrung, jujur saya terharu dan merinding. Kami sengaja jauh-jauh datang ke Banyuwangi hanya untuk merasakan suasana ini. Rasanya luar biasa menari bersama ribuan penari dari Banyuwangi,” ungkapnya.

    Rombongan penari dari Sorong bahkan mendapat dukungan langsung dari Wakil Bupati Sorong, Sutejo, yang turut hadir memberi semangat.

    “Kami didukung penuh oleh Pemkab Sorong. Di sini kami sekaligus belajar dari semangat masyarakat Banyuwangi yang mampu menggelar event budaya sebesar ini hingga dikenal ke luar negeri,” ujarnya.

    Sementara itu, penari asal Pasuruan, Fitriyatul Sakila (19), mengaku tak menyangka bisa ikut prosesi sakral tersebut. Ia datang bersama 24 rekannya khusus untuk tampil di Gandrung Sewu.

    “Rasanya merinding dan tidak menyangka bisa ikut prosesi ini. Harapannya besok acara berlangsung lancar dan meriah,” ujarnya.

    Sakila mengaku telah menekuni tari Gandrung sejak kecil.

    “Saya belajar tari Gandrung lewat les privat. Saya tertarik karena saya lihat tari Gandrung beda dari yang lain. Jadi saya ingin merasakan rasanya jadi penari Gandrung,” tutur Sakila.

    Gandrung Sewu 2025 menjadi salah satu agenda unggulan Banyuwangi Festival yang selalu dinantikan. Event budaya ini tak hanya menampilkan ribuan penari dalam satu panggung kolosal, tetapi juga menjadi simbol pelestarian seni dan semangat kebersamaan masyarakat Banyuwangi. [alr/beq]

  • Polres Blitar Panggil PLN Buntut Bocah 3 Tahun Tersetrum GTT, Ada Kelalaian? 

    Polres Blitar Panggil PLN Buntut Bocah 3 Tahun Tersetrum GTT, Ada Kelalaian? 

    Blitar (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Blitar telah melayangkan surat panggilan untuk UPL PLN Wlingi terkait kasus bocah 3 tahun tewas usai menyentuh box Gardu Tiang Trafo (GTT). Surat pemanggilan yang dilayangkan ini sebagai tindak lanjut penyelidikan terkait adanya dugaan kelalaian dalam kasus tersebut.

    “Kami sudah layangkan surat pemanggilan, kini tinggal nunggu kedatangan pihak PLN,” ucap Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon pada Sabtu (25/10/2025).

    Satreskrim Polres Blitar berjanji akan mengusut tuntas kasus kematian bocah 3 tahun yang tewas usai menyentuh bok GTT. Penyelidikan pun akan dilakukan untuk mengungkap benar tidak nya box GPP tersebut tidak terkunci.

    “Akan kita usut tuntas, perkembangan nanti kita sampaikan,” tandasnya.

    Sebelumnya, nasib tragis menimpa A R R, seorang balita laki-laki berusia 3 tahun di Desa Popoh, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar. Ia ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di depan halaman rumahnya, diduga kuat akibat tersengat listrik dari Gardu Tiang Trafo (GTT) milik PLN pada Kamis (23/10/2025) siang.

    Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 11.11 WIB, tepat di halaman rumah ayah korban, Bangun Rohadi (37). Berdasarkan keterangan yang diterima dari Kasubsi PIDM Sihumas Polres Blitar, IPDA Putut Siswahyudi, kejadian bermula saat korban tinggal di rumah hanya bersama neneknya, Nur Janah (53). Sementara anggota keluarga lain sedang bekerja.

    “Ayah korban (Bangun Rohadi) sedang bekerja di cucian mobil, ibunya (Maria Ulfa) bekerja di toko, dan kakeknya (Sabar) di sawah,” jelas IPDA Putut, Jumat (24/10/2025).

    Sekitar pukul 08.00 WIB, sang nenek melakukan aktivitas mencuci, sementara korban A R R bermain di dalam rumah. Namun, sekitar pukul 11.30 WIB, Nur Janah menyadari cucunya tidak lagi berada di dalam rumah.

    “Saksi (nenek) kemudian panik mencari cucunya. Saat mencari di depan rumah, ia menemukan korban sudah dalam kondisi terlentang meninggal dunia di dekat Kotak Gardu Listrik PLN,” tambah Putut.

    Saat ditemukan, korban yang mengenakan kaos biru dan celana coklat muda itu sudah tidak bernyawa. Petugas yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) mengidentifikasi adanya luka bakar serius di telapak tangan kanan korban, yang menguatkan dugaan kematian akibat sengatan arus listrik.

    Fakta mengejutkan terungkap dari hasil olah TKP. Pihak kepolisian menyebut salah satu penyebab utama kejadian ini adalah dugaan kelalaian.

    “Box Gardu PLN tersebut ditemukan dalam kondisi tidak dikunci oleh pihak PLN, sehingga mudah dibuka oleh siapapun, termasuk oleh korban,” tegas Ipda Putut.

    Selain faktor kurangnya pengawasan keluarga, serta kondisi gardu yang tidak aman ini menjadi fokus utama penyelidikan. Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa rekaman CCTV dari sebuah toko yang tak jauh dari lokasi kejadian.

    “Sebagai Rencana Tindak Lanjut (RTL), kami akan melakukan pemeriksaan terhadap petugas PLN guna mendalami dugaan kesengajaan atau kelalaian yang dilakukan petugas,” ujarnya.

    Sementara itu, pihak keluarga yang berduka menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. “Pelapor selaku ayah korban menolak untuk dilakukan autopsi, dan surat pernyataan akan segera menyusul,” pungkas Ipda Putut. [owi/beq]

  • Dam Payung, Permata Tersembunyi di Pedesaan Mojokerto yang Kian Memikat Wisatawan

    Dam Payung, Permata Tersembunyi di Pedesaan Mojokerto yang Kian Memikat Wisatawan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Di tengah semilir angin pedesaan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, ada sebidang surga kecil yang kian ramai dibicarakan.

    Namanya Dam Payung, sebuah destinasi wisata alam di Dusun Lebak Ledok, Desa Lebak Jabung, yang kini menjelma menjadi tempat pelarian bagi warga yang rindu ketenangan alam.

    Terletak di tepian Sungai Boro, Dam Payung menawarkan panorama yang memanjakan mata—air jernih mengalir lembut di antara bebatuan besar, diteduhi rindangnya pepohonan yang seolah menari mengikuti arah angin.

    Di sinilah, para pengunjung datang bukan sekadar untuk bermain air, tetapi untuk merasakan kedamaian yang mungkin telah lama hilang di tengah hiruk pikuk kota.

    “Airnya jernih sekali, anak-anak senang main di sini. Tempatnya juga masih alami, belum ramai seperti wisata di Pacet atau Trawas,” tutur Denhas Sudibyo (36), pengunjung asal Mojokerto yang datang bersama keluarganya, Sabtu (25/10/2025).

    Keindahan Dam Payung tak lahir dari rencana besar, melainkan dari kebetulan yang membawa berkah. “Dam Payung buka awal Covid-19, tahun 2020 akhir atau 2021 awal.

    Dulu wisata banyak yang tutup, tapi di sini ada penggali pasir. Lama-lama banyak orang datang ke sini, jadi ramai. Orang-orang akhirnya inisiatif bikin parkiran biar tidak mengganggu yang kerja,” ungkap Nilo Akemei, anggota pengelola Padusan Trawas Dam Payung.

    Awalnya, parkir di lokasi ini hanya diperuntukkan bagi sepeda motor karena akses jalan yang masih berupa setapak. Namun seiring bertambahnya pengunjung, fasilitas pun pelan-pelan berkembang.

    Kini, area parkirnya mampu menampung hingga 80 kendaraan roda empat, dengan biaya parkir yang sangat terjangkau—Rp5.000 untuk motor, Rp10.000 untuk mobil, dan Rp15.000 untuk Elf atau bus.

    Tak ada tiket masuk yang dibebankan kepada wisatawan, hanya biaya parkir sederhana. “Kita juga menawarkan sewa ban pelampung. Harga sewanya cuma Rp10.000 dan nggak dibatasi jam sewa. Kalau mobil mau masuk area Dam Payung, kita ada yang ngawal,” tambah Nilo.

    Di sungai yang dangkal dan berarus tenang, anak-anak bebas bermain air atau sekadar berendam. Sementara orang dewasa menikmati waktu bersantai di tepian batu atau berswafoto dengan latar alam yang memesona. Bagi yang ingin menginap, tersedia juga penginapan sederhana milik warga sekitar.

    Pengunjung Dam Payung paling ramai saat akhir pekan dan hari libur nasional. Meski belum memiliki sistem tiket resmi, Nilo memastikan antusiasme warga sangat tinggi.

    “Kalau weekend itu pasti ramai. Pengunjungnya kebanyakan dari Jawa Timur, seperti Surabaya dan Malang. Tapi kemarin juga sempat ada bule yang datang ke sini. Kami buka mulai pukul 07.00 sampai 17.00 WIB, dikelola langsung oleh pemuda Dusun Lebak Ledok,” jelasnya.

    Meski fasilitasnya masih sederhana, pesona utama Dam Payung terletak pada keaslian dan ketenangan alamnya.

    Dulu, bendungan peninggalan masa kolonial Belanda ini hanya berfungsi sebagai pengairan sawah. Kini, ia telah berubah menjadi permata wisata baru Mojokerto—tempat di mana gemericik air menjadi musik, pepohonan menjadi atap, dan tawa pengunjung menjadi harmoni yang melengkapi keindahan alamnya.

    Dengan akses yang mudah dijangkau dan suasana yang menenangkan, Dam Payung menjadi pilihan sempurna bagi siapa pun yang ingin menepi sejenak dari kesibukan, tanpa harus jauh-jauh ke Pacet atau Trawas. Sebuah oase alami yang lahir dari kebersahajaan, namun menyentuh hati siapa pun yang datang.(tin/ted)

  • Ratusan Driver Ojol Blitar Resmi Jadi Mitra Polisi

    Ratusan Driver Ojol Blitar Resmi Jadi Mitra Polisi

    Blitar (beritajatim.com) – Ada pemandangan berbeda di Mapolres Kabupaten Blitar pada Jumat (24/10/2025). Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam komunitas Driver Ojol Kamtibmas berkumpul bersama aparat Kepolisian. Bukan untuk demonstrasi, mereka hadir untuk mengukuhkan sinergi lewat “Deklarasi Ojol Harkamtibmas Jogo Blitar”.

    Kegiatan ini menjadi wujud nyata dukungan para driver ojol untuk membantu tugas Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), demi mewujudkan Kabupaten Blitar yang aman, nyaman, dan kondusif.

    Dalam deklarasi tersebut, para driver ojol membacakan empat poin komitmen utama. Mereka berjanji mendukung penuh sinergi dengan Kepolisian, siap menjadi mitra Polri menjaga Kamtibmas, patuh pada aturan lalu lintas (Kamseltibcarlantas), serta ikut menjaga lingkungan demi Kabupaten Blitar yang aman dan bermartabat.

    Kapolres Kabupaten Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, melalui Kabag Operasi Kompol Siswanto, menyambut hangat inisiatif ini. Ia menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat dan peran aktif para driver ojol yang dinilai sebagai mitra strategis di lapangan.

    “Kami sangat berterima kasih kepada rekan-rekan driver ojol Kamtibmas yang telah berkontribusi dalam menjaga keamanan di Kabupaten Blitar. Keamanan dan ketertiban merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujar Kompol Siswanto.

    Menariknya, acara tidak berhenti di apel dan ikrar saja. Sebagai bentuk perhatian dan apresiasi, Polres Kabupaten Blitar langsung “memanjakan” para ‘pahlawan jalanan’ ini dengan layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar oleh Seksi Dokkes.

    Usai apel, para driver ojol langsung antre untuk memeriksakan kebugaran mereka. Kompol Siswanto menjelaskan, kegiatan ini adalah bentuk dukungan nyata Polri terhadap mitra Kamtibmas yang setiap hari beraktivitas di jalan.

    “Melalui pemeriksaan kesehatan ini, kami ingin memastikan para driver ojol dalam kondisi yang sehat dan prima,” tuturnya.

    Ia menambahkan, dengan tubuh yang bugar, para driver ojol diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sekaligus tetap fokus menjaga keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

    “Melalui sinergi ini, kami berharap pengemudi ojek online tidak hanya menjadi penyedia layanan transportasi, tetapi juga mitra aktif Polri dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keselamatan di masyarakat,” pungkasnya. [owi/beq]

  • Polres Jember Bekuk Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Kader Perempuan PMII

    Polres Jember Bekuk Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Kader Perempuan PMII

    Jember (beritajatim.com) – Aparat Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, berhasil membekuk terduga pelaku kekerasan seksual terhadap kader perempuan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

    Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jember Ajun Komisaris Angga Riatma mengatakan, terduga pelaku ditangkap di Kabupaten Sidoarjo. “Dia bersembunyi di tempat kakak sepupunya,” katanya, Sabtu (25/10/2025).

    Terduga pelaku menganiaya dan mencoba memperkosa kader perempuan PMII di Kecamatan Balung, 14 Oktober 2025. Setelah berbuat, dia melarikan diri pulang ke rumah sang ibu. “Dia mengganti nomor HP, dan baru 19 Oktober 2025 kabur ke Sidoarjo,” kata Angga.

    Sementara itu korban setelah dianiaya dan mengalami percobaan perkosaan melapor ke Kepolisian Sektor Balung. “Dilakukan visum. Kondisi korban belum memungkinkan untuk diambil keterangan saat itu, sehingga keesokan harinya diambil keterangan. Kami lakukan tes psikiatri dengan didampingi Polsek Balung,” kata Angga.

    Polres Jember mengambil alih perkara pada 20 Oktober 2025 dan segera melakukan pengejaran. Terduga pelaku ditangkap pada 23 Oktober 2025. Saat ini polisi masih menyelidiki motif kekerasan seksual tersebut.

    Penangkapan tersebut disambut gembira oleh Sekretaris Umum Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jember Sutrisno. “Kami berterima kasih atas kerja keras kepolisian,” katanya.

    Sutrisno menegaskan komitmen IKAPMII untuk mengawal kasus itu sampai selesai. “Korban harus mendapatkan keadilan sejati,” katanya. [wir]

  • Cuaca Malang Raya Hari Ini Didominasi Berawan dan Kabut

    Cuaca Malang Raya Hari Ini Didominasi Berawan dan Kabut

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca di wilayah Malang Raya pada Sabtu, 25 Oktober 2025, akan didominasi kondisi berawan dan berkabut, dengan potensi hujan ringan di beberapa kecamatan. Prakiraan ini mencakup wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

    Berdasarkan laporan resmi BMKG Juanda, Kota Malang pada pagi hari antara pukul 07.00 hingga 09.00 WIB diperkirakan berawan dengan sebagian wilayah mengalami hujan ringan. Memasuki pukul 10.00 WIB hingga sore hari, cuaca cenderung berawan. Pada malam hari, kondisi berawan hingga cerah berawan masih mendominasi langit Kota Malang. Menjelang dini hari Minggu (26/10/2025), cuaca tetap berawan dengan suhu harian berkisar antara 20 hingga 28 derajat Celcius.

    Di Kabupaten Malang, cuaca pagi hari umumnya berawan dengan beberapa kecamatan mengalami hujan ringan. Pada pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, cuaca cenderung cerah hingga berawan, disertai kabut di sejumlah wilayah seperti Jabung, Dau, Ampelgading, Poncokusumo, Pakis, Wagir, Turen, dan Pujon.

    BMKG Juanda menyebutkan, pukul 16.00 WIB cuaca di sebagian besar wilayah Kabupaten Malang diperkirakan berawan dan berkabut, dengan potensi hujan ringan di Kecamatan Tumpang. Sementara itu, Dau, Lawang, dan Pakis diperkirakan mengalami kabut pada sore hari. Pada malam hari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, cuaca bervariasi antara kabut dan cerah, dengan hujan ringan masih berpotensi terjadi di wilayah Tumpang.

    Menjelang dini hari Minggu (26/10/2025), cuaca Kabupaten Malang diperkirakan berawan, dengan hujan ringan di beberapa kecamatan seperti Pakis, Singosari, dan Karangploso. Suhu udara di wilayah ini berada pada kisaran 20 hingga 30 derajat Celcius sepanjang hari.

    Sementara itu, cuaca di Kota Batu pada Sabtu (25/10/2025) pagi diperkirakan berawan. Mulai pukul 10.00 WIB hingga sore hari, wilayah ini diselimuti udara kabut. Pada malam hari, kondisi berawan dan berkabut masih mendominasi tiga kecamatan, yakni Batu, Bumiaji, dan Junrejo. Dini hari Minggu (26/10/2025), Kota Batu masih diperkirakan berkabut, dan pada pagi hari pukul 07.00 WIB diprediksi terjadi hujan ringan. Suhu udara harian di Kota Batu berkisar antara 16 hingga 24 derajat Celcius. [dan/beq]

  • Suhu Capai 36°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 25 Oktober 2025

    Suhu Capai 36°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 25 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Sabtu 25 Oktober 2025.

    “Beberapa daerah di Surabaya, Gresik, maupun Sidoarjo diguyur hujan ringan hari ini. Untuk suhu antara 24°C hingga 36°C. Sedangkan kelembabannya antara 49%-96%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Jumat (24/10/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya cenderung berawan sejak pagi hingga sore hari ini. Adapun malamnya tampak cerah, termasuk di Kecamatan Bubutan, Bulak, Genteng, Gubeng, Kenjeran, Krembangan, Pakal, Pabean Cantian, dan Semampir.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 58% – 96%
    Kecepatan angin: 27,7 Km/jam dari arah Barat Laut.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, cuaca Sidoarjo cenderung cerah berawan hari ini. Adapun malamnya tampak cerah dan tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Tulangan, Sedati, Porong, Krembung, Candi, Buduran, dan Jabon.

    Suhu udara: 24°C – 36°C
    Kelembapan: 49%-96%
    Kecepatan angin: 27,8 km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung berawan siang hari ini. Adapun malamnya cerah berawan, tetapi tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Benjeng, Bungah, Cerme, Kebomas, Kedamean, Gresik, Menganti, dan Panceng.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 65%-94%
    Kecepatan angin: 24 km/jam dari arah Barat Daya.

    Mengingat cuaca diprediksi akan hujan di sejumlah daerah, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ted)

  • Mas Dhito Berharap Beroperasinya Kembali Bandara Dhoho Kediri Genjot Pertumbuhan Ekonomi

    Mas Dhito Berharap Beroperasinya Kembali Bandara Dhoho Kediri Genjot Pertumbuhan Ekonomi

    Kediri (beritajatim.com) – Bandara Dhoho Kediri dipastikan kembali beroperasi mulai 10 November 2025 setelah beberapa bulan tidak melayani penerbangan.

    Kabar menggembirakan ini disampaikan langsung oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana pada Jumat (24/10/2025), yang menyebut bahwa maskapai Super Air Jet akan menjadi operator pertama yang melayani penerbangan reguler dari dan menuju bandara tersebut.

    “Tadi pagi saya mendapat kabar, mulai tanggal 10 November Bandara Dhoho Kediri yang selama ini dinanti-nanti akan mulai beraktivitas kembali,” ujar Hanindhito atau yang akrab disapa Mas Dhito.

    Penerbangan reguler tersebut akan melayani rute Jakarta (CGK) – Kediri (DHX) dan sebaliknya, dengan jadwal tiga kali seminggu, yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Adapun waktu keberangkatan dari Jakarta ke Kediri dijadwalkan pada pukul 10.20 WIB, sementara penerbangan dari Kediri ke Jakarta dijadwalkan pukul 12.30 WIB.

    Mas Dhito berharap, kembalinya operasional Bandara Dhoho akan membawa dampak positif bagi perekonomian wilayah Kediri dan sekitarnya, termasuk Tulungagung, Blitar, Nganjuk, dan Trenggalek. “Semoga ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi Kabupaten Kediri dan kota/kabupaten sekitar,” ujarnya.

    Kabar mengenai aktifnya kembali Bandara Dhoho tersebut juga dibagikan Mas Dhito melalui akun media sosial pribadinya, dan langsung mendapat respon hangat dari masyarakat. Dalam waktu satu jam sejak diunggah, postingan tersebut telah dibagikan lebih dari 25 kali dan dipenuhi komentar antusias dari warganet.

    “Finally, akhirnya nggak perlu jauh-jauh ke Sby. Mantab,” tulis salah satu pengguna media sosial yang menyambut baik kabar tersebut. Banyak warganet lain juga berharap agar Bandara Dhoho nantinya menambah rute penerbangan ke berbagai kota besar lainnya.

    Dengan beroperasinya kembali Bandara Dhoho Kediri, masyarakat di wilayah Karesidenan Kediri dan selatan Jawa Timur kini memiliki alternatif transportasi udara yang lebih efisien menuju ibu kota. Kehadiran penerbangan Super Air Jet ini diharapkan memperkuat konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan yang dikenal sebagai Bumi Panjalu tersebut. [ADV PKP/nm]

  • 5 Rumah di Nawangan Pacitan Rusak dan Sejumlah Jalan Tertutup Longsor

    5 Rumah di Nawangan Pacitan Rusak dan Sejumlah Jalan Tertutup Longsor

    Pacitan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, pada Jumat (24/10/2025) siang, memicu bencana tanah longsor di sedikitnya lima titik berbeda.

    Sejumlah rumah warga di Desa Jetis Lor dan Desa Gondang terdampak material tanah yang ambrol dari tebing di sekitar permukiman.

    Tanah longsor pertama terjadi sekitar pukul 13.30 WIB di Dusun Krajan dan Dusun Guwo, Desa Jetis Lor. Dua rumah warga, masing-masing milik Atik Arisma (30) dan Sugito (50), mengalami kerusakan cukup parah pada bagian tembok kamar, ruang tamu, dan teras depan akibat tertimbun material longsoran.

    “Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah desa sejak pukul sebelas siang. Tembok rumah korban jebol tertimpa tanah dari tebing belakang,” terang Iptu Yuyun Krisdiantoro, Kapolsek Nawangan Jum’at (24/10/2025).

    Petugas dari Polsek Nawangan, Koramil, dan pemerintah kecamatan bersama warga segera melakukan evakuasi serta membersihkan material tanah yang menimbun rumah.

    Beberapa jam berselang, sekitar pukul 14.00 WIB, longsor serupa terjadi di Dusun Joso, Desa Gondang. Material tanah menimpa rumah milik Euis Sukaesih (40) hingga bagian dapur rusak berat.

    “Selain ditiga titik tersebut, terdapat dua lokasi lain di wilayah Desa Jetis Lor dan Gondang yang juga mengalami longsor dengan skala lebih kecil, namun tetap berpotensi membahayakan warga disekitar lereng,” jelas Kapolsek .

    Selain merusak 5 rumah, beberapa titik ruas jalan juga tertimpa longsor. Penyebab utama longsor adalah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi hampir dua jam tanpa henti. Kondisi tanah di perbukitan Nawangan yang labil membuat wilayah ini rawan pergerakan tanah saat musim penghujan tiba.

    Pihak kepolisian bersama BPBD Pacitan telah melakukan pendataan dan menghimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di sekitar tebing dan lereng curam. Evakuasi sementara dilakukan bagi warga yang rumahnya berada di zona rawan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BPBD untuk pemantauan dan penanganan lanjutan. Warga diminta waspada, karena curah hujan masih tinggi,” pungkasnya. (tri/ted)