Category: Beritajatim.com Regional

  • Tak Cuma Tanaman, Material Juga Penting Buat Taman Rumah

    Tak Cuma Tanaman, Material Juga Penting Buat Taman Rumah

    Surabaya (beritajatim.com)- Punya taman atau kebun kecil di rumah memang jadi impian banyak orang. Selain bikin suasana rumah lebih segar, area hijau ini juga bisa jadi tempat santai setelah seharian beraktivitas. Tapi sebelum mulai menanam atau menata pot, ada satu hal penting yang sering terlupakan, salah satunya pemilihan material.

    Dari batu pijakan, pot, sampai jenis tanah dan pupuk, semua punya peran besar dalam menentukan hasil akhir taman. Kalau materialnya nggak tepat, bukannya asri, taman malah bisa cepat rusak dan sulit dirawat.

    Garden Barrier
    Garden Barrier jadi salah satu material penting yang sering luput dari perhatian saat menata taman. Fungsinya simpel tapi vital, yaitu sebagai pembatas antara area rumput, tanaman hias, jalan setapak, atau elemen taman lainnya. Dengan adanya garden barrier, rumput nggak bakal “nyelonong” masuk ke area bunga atau semak, jadi semuanya tetap rapi pada tempatnya. Selain itu, material ini juga membantu memberi garis tegas atau border yang bikin taman terlihat lebih teratur dan enak dipandang.

    Geotextile
    Geotextile berfungsi memisahkan lapisan tanah dengan kerikil atau pasir agar nggak tercampur, sekaligus menyaring air yang lewat sambil menahan partikel tanah supaya nggak terbawa arus. Selain itu, material ini juga membantu menambah kekuatan tanah dan mencegah erosi. Jadi, selain bikin taman lebih rapi, geotextile juga menjaga fondasi tanahnya tetap kokoh dan awet.

    Drainage cell
    Berupa panel plastik ringan yang punya banyak rongga di dalamnya. Fungsinya untuk membantu mengalirkan air di bawah permukaan tanah atau rumput, jadi area taman nggak gampang becek. Material ini juga bisa mempercepat proses pengeringan setelah hujan. Cocok banget dipakai di taman rumah yang punya sistem irigasi atau sering disiram setiap hari. Selain bikin taman tetap kering, drainage cell juga membantu menjaga akar tanaman agar nggak membusuk karena kelebihan air.

    Grass Block
    Kalau kamu sering lihat area parkir yang masih hijau tapi tetap bisa dilalui mobil, nah itu biasanya pakai grass block. Material ini terbuat dari beton pracetak berbentuk kotak dengan lubang di tengahnya yang diisi tanah dan rumput. Selain ramah lingkungan, grass block juga bisa menyerap air hujan, jadi nggak bikin genangan. Menariknya lagi, material ini bisa membantu menurunkan suhu panas di sekitar permukaan tanah, pas banget buat rumah di area perkotaan yang cenderung panas.

    Stepping Stone
    Stepping Stone atau batu pijakan jadi elemen yang nggak cuma fungsional, tapi juga estetik di taman rumah. Susunan batu ini biasanya dipakai untuk membuat jalur melintasi area taman atau permukaan yang berair tanpa harus menginjak langsung tanah atau tanaman. Selain memudahkan akses, stepping stone juga memberi sentuhan dekoratif yang bisa disesuaikan dengan gaya taman, mulai dari nuansa alami, modern, sampai minimalis.

    Dengan memilih material yang tepat, taman rumah bukan cuma jadi lebih estetik, tapi juga lebih fungsional dan tahan lama. Setiap elemen punya perannya masing-masing untuk bikin taman tetap rapi, sehat, dan enak dilihat. Jadi, sebelum mulai menata taman impianmu, pastikan kamu tahu dulu material apa saja yang dibutuhkan.

    [Erlina Damayanti]

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo dan Gresik 26 Oktober 2025

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo dan Gresik 26 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Minggu 26 Oktober 2025.

    “Beberapa daerah di Surabaya, Gresik, maupun Sidoarjo diguyur hujan ringan hari ini. Untuk suhu antara 24°C hingga 34°C. Sedangkan kelembabannya antara 47%-94%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Sabtu (25/10/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya cenderung berawan sepanjang hari ini. Namun, tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk di Kecamatan Benowo, Bubutan, Bulak, Jambangan, Karangpilang, Mulyorejo, Rungkut, dan Sawahan.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 57% – 94%
    Kecepatan angin: 5,7 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, Sidoarjo tidak ada tanda akan turun hujan, meski cuaca cenderung berawan sepanjang hari ini. Termasuk di Kecamatan Buduran, Candi, Krian, Sedati, Taman, Tarik, Tulangan, Waru, Sidoarjo, Krembung, dan Wonoayu.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 47%-94%
    Kecepatan angin: 7,2 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung berawan sepanjang hari ini. Adapun malamnya cerah berawan, tetapi tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Bungah, Kebomas, Manyar, Sangkapura, Tambak, Driyorejo, Duduk Sampeyan, dan Benjeng.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 70%-93%
    Kecepatan angin: 12,6 km/jam dari arah Selatan.

    Meski tidak ada tanda akan turun hujan, masyarakat tetap disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/aje)

  • Waspadai Hujan Pagi! Ini Prakiraan Cuaca 26 Oktober 2025 untuk Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Waspadai Hujan Pagi! Ini Prakiraan Cuaca 26 Oktober 2025 untuk Ngawi, Magetan, dan Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan tiga wilayah di Jawa Timur, yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, akan mengalami cuaca yang cukup bervariasi pada Minggu, 26 Oktober 2025.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah diprediksi akan diguyur hujan ringan pada pagi hari, sebelum cuaca kembali cerah berawan menjelang siang dan sore.

    “Warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi hujan pada pagi hari, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan,” ujar Oky dalam keterangan resminya.

    Ia menambahkan bahwa secara umum, kondisi cuaca masih tergolong stabil, namun perubahan mendadak bisa terjadi terutama di wilayah dengan topografi pegunungan seperti Magetan.

    Ngawi: Hujan Pagi dan Cerah Berawan di Malam Hari
    Di wilayah Ngawi, hujan ringan diperkirakan turun sejak pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Cuaca akan berangsur membaik dengan kondisi cerah pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, menjelang sore hingga petang (15.00–18.00 WIB), langit kembali diperkirakan berawan.

    Malam harinya, sekitar pukul 21.00 WIB, Ngawi akan cerah berawan. Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 22–31 derajat Celcius dengan kelembapan 68–98 persen dan kecepatan angin dari arah Barat Laut sekitar 5,5 km/jam.

    Magetan: Hujan Ringan Pagi Hari, Suhu Cenderung Sejuk
    Sementara itu, wilayah Magetan juga diprediksi mengalami hujan ringan pada pagi hari pukul 06.00 WIB. Cuaca akan berubah cerah berawan antara pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, kemudian berawan pada sore hari pukul 15.00–18.00 WIB.

    Saat malam tiba, kondisi cuaca kembali cerah berawan. Suhu udara di Magetan diperkirakan berada di kisaran 22–29 derajat Celcius dengan kelembapan 67–95 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 7,8 km/jam.

    “Udara Magetan relatif lebih sejuk dibandingkan wilayah sekitar karena faktor ketinggian dan vegetasi yang masih cukup banyak,” jelas Oky.

    Ponorogo: Hujan Sedang di Pagi Hari, Berawan Hingga Malam
    Untuk wilayah Ponorogo, hujan dengan intensitas sedang akan mengguyur sejak pagi pukul 06.00 WIB, kemudian menurun menjadi hujan ringan sekitar pukul 09.00 WIB. Mulai tengah hari hingga malam (12.00–21.00 WIB), langit Ponorogo diprediksi berawan.

    Suhu udara berkisar antara 23–31 derajat Celcius, dengan kelembapan mencapai 63–96 persen dan kecepatan angin dari arah Tenggara sekitar 9,7 km/jam.

    Dengan kondisi cuaca yang dinamis ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan prakiraan cuaca harian dan menyiapkan perlengkapan seperti jas hujan atau payung, terutama bagi yang berencana beraktivitas sejak pagi hari. (mnd/kun)

  • Workshop Kepenulisan LTN PCNU Jombang Dorong Penulis Muda Dokumentasikan Kiprah Kiai dalam Buku

    Workshop Kepenulisan LTN PCNU Jombang Dorong Penulis Muda Dokumentasikan Kiprah Kiai dalam Buku

    Jombang (beritajatim.com) – Sebanyak 30 peserta terpilih mengikuti Workshop Kepenulisan yang digelar Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PCNU Jombang di aula kampus Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, Sabtu (25/10/2025). Sejak pagi hingga sore hari, para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi kegiatan yang dihadirkan.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya untuk menggali dan menyalurkan potensi penulisan terkait kiprah para kiai NU yang belum dibukukan. “Ada 116 tulisan yang masuk, lalu 30 peserta terpilih untuk mengikuti workshop ini agar nanti tulisannya diterbitkan jadi buku,” ujar Muhammad Fatih, ketua panitia. “Tulisan itu terkait kiprah para kiai NU yang belum dibukukan,” tambahnya.

    Peserta yang hadir berasal dari berbagai daerah, di antaranya Ponorogo, Bojonegoro, Pondok Krapyak Yogyakarta, serta internal Jombang. Mereka mengikuti sesi materi yang diisi oleh Mukani, pengurus LTN PWNU Jawa Timur, serta Anang Firdaus dan M Fathoni Mahsun, keduanya dari LTN PCNU Jombang. Setelah sesi materi, peserta diberikan kesempatan untuk merevisi naskah yang sudah mereka tulis sebelum akhirnya diterbitkan.

    Ketua PCNU Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik, turut memberikan sambutan yang menyemangati peserta. “Menulis itu sebenarnya mudah, yang sulit itu malas kita,” ujar kiai yang akrab disapa Gus Fahmi.

    Ia juga menekankan pentingnya menulis sebagai bagian dari tradisi intelektual para kiai NU. “Seperti KH Hasyim Asy’ari dalam menulis kitab Tanbihat wal Wajibat juga berasal dari hal ringan, saat melihat peringatan Maulid Nabi yang dipenuhi dengan kemungkaran,” tambahnya.

    Dalam materi yang disampaikan, Mukani menekankan pentingnya konsistensi dalam menulis sebagai bentuk pengabdian dan bukti kader NU yang dapat diteruskan generasi selanjutnya. “Karena kalau ingin menjadi santri KH Hasyim Asy’ari, dengan menjadi anggota NU atau alumni Pesantren Tebuireng itu sudah biasa,” ujarnya.

    Dosen STAI Darussalam Nganjuk ini juga mengingatkan peserta tentang tradisi literasi yang dicontohkan oleh KH Hasyim Asy’ari, yang sayangnya masih jarang diikuti oleh warga NU. “Padahal dalam riset saya, KH Hasyim Asy’ari seumur hidup memiliki 23 judul kitab dan risalah,” ungkap Mukani.

    Mukani, yang juga penerima Anugerah Tokoh Literasi dari Kementerian Agama Jawa Timur tahun 2024, berpesan agar para peserta terus giat menulis untuk meneladani tokoh NU. “Ada nilai yang harus terus diwariskan dari tulisan kita kepada generasi penerus, sehingga mereka tidak mengalami krisis keteladanan,” ujarnya.

    Selain itu, Mukani juga memberikan beberapa tips untuk penulis pemula. “Jangan mudah masuk angin jika ada orang lain mengkritik tulisan kita, biasa saja dalam belajar,” pesannya. Ia menekankan bahwa menulis tentang tokoh NU adalah sebuah kehormatan dan cara untuk mewariskan keteladanan yang diwarisi oleh generasi penerus.

    Dengan semangat yang tinggi dan dukungan dari para tokoh literasi, workshop ini diharapkan dapat menghasilkan karya-karya yang berharga dan menjadi sumber inspirasi bagi penulis masa depan, terutama dalam menulis tentang kiprah tokoh NU yang belum banyak terdokumentasikan. [suf]

  • Duka di Magetan, Pekerja Migran Asal Poncol Meninggal Dunia di Malaysia

    Duka di Magetan, Pekerja Migran Asal Poncol Meninggal Dunia di Malaysia

    Magetan (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti warga Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Seorang pekerja migran asal desa setempat, Fendi Setiawan (31), dilaporkan meninggal dunia di Malaysia. Diketahui, Fendi telah bekerja di negara tersebut selama sekitar sepuluh tahun.

    Kepala Desa Gonggang, Agus Susanto, membenarkan kabar duka tersebut. Menurutnya, Fendi sudah lama bekerja di Malaysia demi membantu perekonomian keluarganya di kampung halaman.

    “Almarhum Fendi sudah sekitar sepuluh tahun bekerja di Malaysia. Kami mendapat kabar bahwa beliau meninggal dunia di sana. Keluarga tentu sangat berduka, dan saat ini masih menunggu kepulangan jenazah,” ujar Agus Susanto, Sabtu (25/10/2025).

    Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Magetan, Arief Ridwan, mengonfirmasi bahwa Fendi Setiawan merupakan pekerja migran asal Magetan. Namun, berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa almarhum berangkat ke Malaysia secara nonprosedural, atau tidak melalui mekanisme resmi penempatan tenaga kerja.

    “Yang bersangkutan tidak terdaftar dalam sistem penempatan pekerja migran resmi. Jadi statusnya adalah PMI nonprosedural,” terang Arief Ridwan.

    Pihaknya kini telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan Kementerian Luar Negeri untuk membantu proses pemulangan jenazah ke Indonesia.

    “Informasi yang kami terima, jenazah almarhum akan tiba di Bandara Juanda Surabaya pada Minggu (26/10/2025), dan kemudian langsung dibawa ke rumah duka di Desa Gonggang, Poncol,” jelasnya.

    Arief juga mengimbau masyarakat Magetan agar tidak tergiur tawaran kerja ke luar negeri tanpa melalui jalur resmi. Menurutnya, prosedur legal penting untuk menjamin perlindungan dan keselamatan pekerja migran di luar negeri.

    “Kami terus mengingatkan agar warga yang hendak bekerja di luar negeri mematuhi ketentuan dan melalui jalur yang sah, supaya hak-hak mereka terlindungi,” tegasnya.

    Keluarga besar Fendi Setiawan kini masih menanti kedatangan jenazah untuk disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan di pemakaman desa setempat. [fat/kun]

  • 3 Bupati Kompak Kebut Reaktivasi Jalur KA Kalisat–Panarukan, Sekda Bondowoso: Dongkrak Ekonomi Masyarakat

    3 Bupati Kompak Kebut Reaktivasi Jalur KA Kalisat–Panarukan, Sekda Bondowoso: Dongkrak Ekonomi Masyarakat

    Bondowoso (beritajatim.com) – Tiga kepala daerah di wilayah Tapal Kuda sepakat mempercepat reaktivasi jalur kereta api Kalisat (Jember) – Panarukan (Situbondo) yang melintasi Kabupaten Bondowoso.

    Ketiganya adalah Bupati Jember Muhammad Fawait, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid dan Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo.

    Program strategis nasional ini telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan diyakini akan membawa dampak besar bagi perekonomian masyarakat.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, mengatakan bahwa ketiga bupati sudah berkomunikasi dan menyatakan komitmennya untuk mempercepat realisasi proyek tersebut.

    “Program reaktivasi kereta ini sudah masuk di RPJMN. Tiga bupati di lintasan jalur ini, sudah berkomunikasi dan semuanya sepakat untuk mempercepat proses reaktivasi,” ujarnya.

    Fathur menilai, transportasi massal berbasis rel kini kembali menjadi pilihan utama masyarakat. Karena itu, kebangkitan jalur lama ini diharapkan mampu membuka konektivitas dan menggerakkan roda ekonomi kawasan Tapal Kuda.

    “Transportasi massa yang saat ini diganderungi memang kereta api. Reaktivasi ini akan mendongkrak ekonomi masyarakat, karena mobilitas barang dan orang akan semakin mudah,” jelasnya.

    Ia menambahkan, jalur Kalisat–Panarukan yang panjangnya sekitar 79 kilometer memiliki kesiapan infrastruktur terbaik di antara 15 jalur nonaktif yang dievaluasi PT KAI.

    “Dilihat dari kesiapan dan infrastrukturnya, termasuk stasiunnya masih utuh. Itu bagus sekali. Dari hasil evaluasi, jalur Kalisat–Panarukan menempati peringkat satu untuk direaktivasi,” ujarnya.

    Namun, Fathur tak menampik adanya tantangan sosial di sejumlah titik padat penduduk yang kini berdiri di atas lahan milik KAI. Meski begitu, ia menegaskan penyelesaiannya akan dilakukan secara persuasif.

    “Tentu ada dampak sosial, gak mungkin gak ada. Tapi banyak bangunan di atas lahan KAI itu statusnya sewa. Kalau sewa selesai, mereka tentu bisa memahami dan tidak memperpanjangnya lagi,” terangnya.

    Ia menegaskan, pemerintah tidak akan mengambil langkah yang bertentangan dengan hukum, melainkan tetap mengedepankan dialog dan pendekatan yang manusiawi.

    “Bagaimanapun, mereka adalah warga kita. Pemerintah tidak akan mendorong tindakan melawan hukum. Semua bisa dilakukan dengan cara yang baik,” kata Fathur.

    Fathur optimistis, dengan kerja sama yang solid antara pemerintah daerah, PT KAI, dan masyarakat, proyek reaktivasi ini akan berjalan lancar serta memberikan manfaat nyata bagi perekonomian daerah.

    “Insya Allah, saya yakin masyarakat sudah dewasa. Ketika dilakukan dengan cara-cara yang baik, insya Allah hasilnya juga akan baik,” tegasnya. (awi/ian)

  • Wartawan RRI Faisal Warid Terpilih Aklamasi Ketua PWI Sumenep

    Wartawan RRI Faisal Warid Terpilih Aklamasi Ketua PWI Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Faisal Warid, wartawan RRI Sumenep, terpilih secara aklamasi dalam konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumenep XVI/2025, Sabtu (25/10/2025).

    Semula ada dua calon Ketua PWI Sumenep yang telah ditetapkan, yakni Syamsul Arifin, wartawan Harian Bhirawa sekaligus petahana, dan Faisal Warid, wartawan RRI. Namun di bagian akhir, setelah kedua calon berbicara empat mata, Syamsul Arifin dengan legowo menyatakan mundur, dan menyerahkan tongkat kepemimpinan PWI Sumenep selama tiga tahun ke depan pada Faisal Warid.

    “Saya titipkan PWI Sumenep pada Warid. Semoga PWI Sumenep ke depan bisa menjadi organisasi yang lebih aktif, hidup dan bermanfaat bagi para anggotanya. Saya minya maaf kalau masih banyak kekurangan dalam masa kepengurusannya saya. Semoga pengurus baru akan lebih baik lagi,” kata Syamsul diiringi tepuk tangan peserta konferensi.

    Usai pernyataan mundur tersebut, pimpinan sidang Konferensi PWI Sumenep, yakni Wakil Ketua PWI Jawa Timur, Mahmud Suhermono menetapkan Faisal Warid terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PWI Kabupaten Sumenep periode 2025–2028.

    Setelah ditetapkan sebagai Ketua terpilih, Warid menyampaikan apresiasi kepad Syamsul Arifin yang dengan lapang dada menerima hasil konferensi dan turut mendorong terciptanya keputusan aklamasi. Ia menilai sikap tersebut mencerminkan kedewasaan dan semangat persaudaraan yang perlu terus dijaga di tubuh organisasi.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada saudara saya, Syamsul, yang besar hati menerima realitas dengan segala dinamika selama konferensi. Dengan semangat kebersamaan teman-teman, tugas membesarkan PWI ke depan akan lebih ringan dijalankan,” ujarnya.

    Warid menjelaskan, masa kepemimpinannya akan difokuskan pada penguatan program kerja yang mampu menjawab tantangan zaman, terutama di ranah digital. Salah satu program unggulan yang akan diperkuat yakni ‘Podcast PWI Sumenep’, yang selama ini menjadi wadah ekspresi dan literasi jurnalistik di kalangan anggota.

    “Sudah masanya, kita juga harus aktif di ruang digital. Podcast menjadi salah satu media yang membedakan PWI dengan organisasi lain, sekaligus sarana memperkuat eksistensi wartawan di era digital,” tandasnya.

    Selain memperkuat inovasi digital, Faisal juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan para anggota melalui program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang jurnalistik, serta memperluas jejaring kerja sama lintas sektor.

    Ia juga mengajak seluruh anggota untuk kembali menyatukan langkah dan memperkuat rumah besar bernama PWI. Ia menegaskan pentingnya menjadikan PWI sebagai organisasi yang solid, bermartabat, dan berperan aktif dalam membangun profesionalisme wartawan di Sumenep.

    “Saya berharap teman-teman kembali ke rumah besar kita, menghidupkan lagi semangat PWI yang lebih dinamis dan berwibawa. PWI ini organisasi besar. Karena itu, kegiatan dan program kita ke depan harus menunjukkan kualitas,” pungkasnya. (tem/ian)

  • Gandeng Anak SMK, TNI dan BPBD Malang ‎Antisipasi Bencana Alam

    Gandeng Anak SMK, TNI dan BPBD Malang ‎Antisipasi Bencana Alam

    Malang (beritajatim.com) – Menggandeng pelajar Pramuka dari SMK 1 PGRI Ampelgading, BPBD Kabupaten Malang bersama warga dan TNI memasang rambu-rambu tanda bencana serta jalur evakuasi di kawasan rawan bencana alam di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Sabtu (25/10/2025).

    ‎Gerakan kecil penuh arti di program non fisik TMMD 126 Lebakharjo ini, menjadi langkah penting untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.

    ‎Diketahui, bahwa Lebakharjo berada di zona rawan longsor dan bencana banjir tahunan. Kondisi tersebut mengajarkan seluruh elemen masyarakat untuk tidak lengah. Mengefapankan semangat gotong royong dan mengutamakan keselamatan sesama.

    ‎Edukasi bencana yang dibalut aksi nyata ini, menjadi bukti bahwa keselamatan harus disiapkan sejak dini, sebelum terjadinya bencana.

    ‎Anak-anak Pramuka dengan penuh antusias membantu pemasangan papan petunjuk, sementara warga turut memastikan posisinya tepat dan mudah terlihat.

    ‎Kolaborasi lintas generasi ini bukan hanya memperkuat kesiapsiagaan, tapi juga menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dan sesama.

    ‎”Alhamdulillah, hari ini kami dari warga berkolaborasi dengan BPBD Kabupaten Malang dan Adik-adik Pramuka SMK 1 PGRI Ampelgading, memasang tanda jalur evakuasi bencana alam,” kata Arif Sugianto selaku Kepala Dusun Krajan 2, Desa Lebakharjo.

    ‎Dari kegiatan pemasangan rambu jalur evakuasi dan tanda bencana banjir longsor, membuktikan wujud nyata kepedulian TNI ke masyarakat di program non fisik TMMD 126 Lebakharjo. (yog/ian)

  • TMMD ke-126 Bangun Jalan di Pelosok Malang, Warga Lebakharjo Akhirnya Nikmati Akses Layak

    TMMD ke-126 Bangun Jalan di Pelosok Malang, Warga Lebakharjo Akhirnya Nikmati Akses Layak

    Malang (beritajatim.com) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi masyarakat Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Melalui sinergi antara Pemerintah Kabupaten Malang dan TNI, pembangunan infrastruktur pedesaan kembali mendapat perhatian serius dengan dimulainya pekerjaan jalan rabat beton di Dusun Krajan 2A.

    Desa Lebakharjo dikenal sebagai salah satu wilayah pelosok di bagian selatan Kabupaten Malang. Letaknya yang dikelilingi perbukitan dan berbatasan langsung dengan kawasan hutan membuat akses transportasi warga cukup menantang, terutama pada musim hujan.

    Sebagian besar warga Dusun Krajan 2A berprofesi sebagai petani dan pekebun dengan hasil utama berupa padi, jagung, serta sayuran. Karena itu, keberadaan jalan yang layak menjadi faktor penting dalam mendukung kegiatan pertanian, mulai dari akses ke lahan hingga distribusi hasil panen.

    Pekerjaan rabat beton dilaksanakan di Gang 5 Dusun Krajan 2A dengan ukuran panjang 55 meter 15 sentimeter, lebar 2 meter, dan tebal 15 sentimeter. Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 WIB, melibatkan dua anggota TNI Angkatan Udara dari Lanud Abdurrahman Saleh, salah satunya Kopda Jefri, yang turut bergotong royong bersama masyarakat setempat.

    Proyek ini merupakan pembangunan rabat beton terakhir dari empat gang yang telah direncanakan di wilayah Krajan. Sebelumnya, tiga gang lainnya telah diselesaikan melalui kerja sama antara Pemkab Malang, Kodim 0818/Malang-Batu, dan masyarakat desa. Dengan selesainya proyek di Gang 5 ini, seluruh jalur utama di lingkungan Dusun Krajan 2A kini telah memiliki akses jalan yang layak dan kokoh.

    Program TMMD ke-126 ini menjadi wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat dalam mempercepat pembangunan di daerah, terutama di kawasan pedesaan yang masih membutuhkan peningkatan infrastruktur. Melalui kegiatan ini, TNI tidak hanya berperan dalam bidang pertahanan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam upaya pemerintah daerah mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

    Komandan Kodim 0818/Malang-Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, menegaskan bahwa TMMD bukan hanya kegiatan pembangunan fisik, melainkan juga sarana memperkuat semangat kebersamaan.

    “TMMD adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Melalui kerja sama dan gotong royong, kita ingin menunjukkan bahwa pembangunan desa dapat terwujud lebih cepat bila semua pihak bersinergi,” ujarnya, Sabtu (25/10/2025).

    Warga Dusun Krajan 2A menyambut antusias penyelesaian pembangunan jalan tersebut. Selama ini, kondisi jalan yang rusak dan licin sering menyulitkan petani mengangkut hasil panen ke pasar atau gudang penyimpanan. Dengan adanya jalan rabat beton yang lebih kuat dan kokoh, warga berharap biaya transportasi menurun, waktu tempuh lebih efisien, dan aktivitas ekonomi desa semakin meningkat.

    Pelaksanaan TMMD ke-126 di Desa Lebakharjo menjadi bukti nyata kolaborasi lintas sektor antara Pemerintah Kabupaten Malang dan TNI dalam membangun desa dari pinggiran. Melalui sinergi ini, diharapkan tercipta pemerataan pembangunan yang berkelanjutan serta peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Malang. [yog/ian]

  • Percobaan Curanmor di Probolinggo Gagal, Pelaku Kabur Kocar-kacir

    Percobaan Curanmor di Probolinggo Gagal, Pelaku Kabur Kocar-kacir

    Probolinggo (beritajatim.com) – Aksi nekat dua pelaku pencurian sepeda motor di sebuah sablon printing di Jalan Sunan Ampel, Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Selasa malam (21/10/2025), berakhir antiklimaks. Upaya mereka menggondol motor Honda Beat milik karyawan gagal total karena dikunci ganda.

    Pemilik sablon printing, Doni Ariadi, mengaku mengetahui peristiwa itu dari rekaman CCTV sekitar pukul 18.45 WIB. Saat itu ia tengah berada di luar, sementara karyawannya sibuk bekerja di dalam ruangan.

    “Saat saya datang, motor milik Milawati sudah berpindah posisi. Setelah saya cek CCTV, ternyata ada dua pelaku datang naik motor matik dari arah utara,” ujarnya.

    Dalam rekaman terlihat, satu pelaku turun dan langsung mencongkel motor yang terparkir di depan usaha sablon. Namun baru beberapa detik beraksi, pelaku kebingungan karena motor tak bisa dinyalakan. Kunci cakram besi yang terpasang membuatnya menyerah.

    “Pelakunya sempat berusaha keras tapi gagal. Akhirnya kabur ke arah selatan,” tambah Doni.

    Ia menyebut, kejadian serupa sudah terjadi tiga kali di tempatnya. Dua peristiwa sebelumnya, pelaku berhasil membawa kabur motor. “Kali ini gagal karena kami sudah antisipasi. Semua motor kini dikunci ganda,” tegasnya.

    Sementara itu, pemilik motor, Milawati, mengaku sama sekali tidak menyadari aksinya. Ia sedang fokus bekerja sambil mendengarkan musik keras di dalam ruangan.

    “Baru tahu pas mau pulang. Motor saya sudah bergeser ke jalan. Setelah lihat CCTV, ternyata ada dua orang yang mencoba curi,” ujar perempuan asal Desa Watuprapat, Kecamatan Nguling, itu.

    Kasus percobaan curanmor tersebut kini tengah ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Warga sekitar diimbau lebih waspada, terutama pada jam-jam rawan saat aktivitas usaha mulai lengang. (ada/ian)