Category: Beritajatim.com Regional

  • Rumah Pengusaha Sound di Surabaya Terbakar Hebat, 2 Orang Terluka

    Rumah Pengusaha Sound di Surabaya Terbakar Hebat, 2 Orang Terluka

    Surabaya (beritajatim.com) – ​Sebuah rumah dua lantai milik pengusaha sound system di Jalan Dukuh Jelidro, Gang Nuri, Kelurahan Sambikerep, Surabaya, ludes terbakar pada hari Minggu (26/10/2025).

    Kebakaran hebat ini diduga dipicu oleh kelalaian pemilik rumah saat memperbaiki perangkat sound, sekitar pukul 13.45 WIB.

    Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) DPKP Kota Surabaya, Wasis Sutikno, menjelaskan bahwa bangunan yang terbakar adalah seluruh area lantai satu.

    “Luas yang terbakar kurang lebih 6 meter x 12 meter (keseluruhan) lantai satu,” kata Wasis Sutikno, Minggu (26/10/2026).

    Menurut Wasis, berdasarkan pengakuan pemilik rumah berinisial DOS, percikan api menyambar bahan bakar pertalite yang ia letakkan di sampingnya saat sedang memperbaiki sound.

    “Pemilik rumah memperbaiki sound dan di samping ada bensin pertalite kemudian menyambar dan membakar rumah,” terang Wasis.

    Akibat kejadian nahas ini, satu unit kendaraan roda dua di dalam rumah turut hangus terbakar.

    Selain kerugian materi, kebakaran juga menyebabkan satu warga berinisial AS (49) mengalami luka bakar di kepala dan luka baret di lengan kiri, serta satu petugas Damkar mengalami luka baret.

    Wasis memastikan bahwa setelah api berhasil dipadamkan dan lokasi kondusif, para korban luka hanya mendapatkan penanganan di lokasi kejadian.

    “Korban hanya dilakukan penanganan di lokasi,” tutupnya. (rma/but)

  • Jombang Influencer Camp 2025: Promosi Wisata dan UMKM dengan Sentuhan Digital Kreatif

    Jombang Influencer Camp 2025: Promosi Wisata dan UMKM dengan Sentuhan Digital Kreatif

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana berbeda terasa di Kota Santri pada akhir pekan ini. Puluhan influencer dan pegiat media sosial dari berbagai kota di Jawa Timur berkumpul di Kabupaten Jombang untuk mengikuti Jombang Influencer Camp 2025, sebuah agenda kolaboratif yang digagas untuk memperkenalkan potensi wisata, budaya, dan kekayaan lokal Jombang kepada publik yang lebih luas. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai 25 hingga 26 Oktober 2025.

    Bukan sekadar ajang temu kreator konten, Jombang Influencer Camp dikemas dalam bentuk travel experience yang menyuguhkan perjalanan menyeluruh tentang Jombang dari sudut religi, budaya, kreativitas UMKM, hingga wisata alamnya. Para peserta diajak menyusuri jejak sejarah dan kearifan lokal yang menjadikan Jombang dikenal sebagai kota santri dengan keberagaman budaya yang harmonis.

    Perjalanan dimulai dari simbol wisata religi di Makam KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Tebuireng. Para influencer tampak antusias mengambil gambar suasana peziarah, sudut-sudut kompleks yang sarat nilai sejarah, hingga momentum refleksi singkat tentang toleransi dan perjuangan Gus Dur sebagai tokoh bangsa. Dari sana, rombongan melanjutkan eksplorasi ke Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy’ari, menyerap cerita perjalanan peradaban Islam Nusantara.

    Tak berhenti di wisata religi, para peserta kemudian menyambangi tempat yang menjadi ikon keberagaman Jombang: Klenteng Hong San Kiong dan Museum Wayang Potehi di Gudo. Mereka diajak menyaksikan langsung warisan budaya Tionghoa yang sejak lama hidup berdampingan harmonis dengan tradisi pesantren. Konten-konten bertema toleransi budaya, heritage, dan storytelling pun mulai bermunculan di berbagai platform media sosial peserta.

    Pada hari yang sama, rombongan berlanjut mengunjungi Rumah Kerajinan Manik-Manik di Kecamatan Gudo, sentra UMKM kebanggaan Jombang yang karyanya sudah merambah pasar nasional dan mancanegara.

    Para influencer berbincang langsung dengan pengrajin, melihat proses pembuatan manik-manik, sekaligus mendokumentasikan sisi humanis pengrajin lokal untuk mendukung UMKM Jombang naik kelas melalui digital exposure.

    Malam harinya, peserta turut hadir meriahkan Jombang Fest di Alun-alun Jombang, menikmati hiburan, seni budaya, kuliner khas, hingga interaksi dengan warga, menghadirkan suasana hangat dan akrab antara kreator konten dengan masyarakat.

    Pada hari kedua, perjalanan ditutup dengan pengalaman penuh petualangan di Lereng Gunung Anjasmoro, Kecamatan Wonosalam. Udara sejuk pegunungan, aktivitas camping, sharing session, serta content hunting berlatar lanskap alam Wonosalam menambah lengkap narasi bahwa Jombang bukan hanya kota religi, tetapi juga menyimpan pesona wisata alam yang memukau.

    Pegiat medsos Jatim sedang berkumpul di Jombang

    Ketua Panitia Jombang Influencer Camp Rony Suhartomo mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk membawa Jombang semakin dikenal di jagat digital. “Kami ingin memperkenalkan Jombang lewat perspektif anak muda dan storytelling digital. Influencer punya kekuatan menggerakkan tren dan memengaruhi publik. Melalui kegiatan ini, kami ingin Jombang tampil bukan hanya sebagai kota transit, tetapi destinasi yang harus dikunjungi,” ujar Rony, Sabtu (25/10/2025).

    Rony yang juga sebagai owner akun Instagram @wargajombang, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku wisata, komunitas kreatif, dan influencer dalam mempromosikan potensi daerah.

    “Semakin banyak konten positif tentang Jombang yang beredar, semakin besar peluang wisata dan UMKM kita berkembang. Harapan kami, kegiatan ini membawa dampak nyata, mulai dari naiknya angka kunjungan wisata hingga meningkatnya penjualan produk lokal,” tambahnya.

    Jombang Influencer Camp menjadi salah satu contoh bagaimana promosi wisata daerah dapat dilakukan dengan cara kreatif, relevan, dan dekat dengan gaya hidup generasi digital. “Menurut kami, dengan kekuatan media sosial, narasi keindahan dan keberagaman Jombang kini memiliki jembatan lebih luas untuk menjangkau publik, hingga nasional bahkan internasional,” pungkasnya. [suf]

  • Proses Relokasi Lancar, Warga Sungai Kalianak Surabaya Pindah ke Rusun Romokalisari

    Proses Relokasi Lancar, Warga Sungai Kalianak Surabaya Pindah ke Rusun Romokalisari

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga di tepi Sungai Kalianak, tepatnya di Kecamatan Asemrowo dan Krembangan, Surabaya, memulai pindahan usai rumah mereka terdampak oleh proyek normalisasi sungai pada Minggu (26/10/2025). Relokasi ini berlangsung dengan lancar, di mana mayoritas warga menerima unit di Rumah Susun (Rusun) Romokalisari sebagai tempat tinggal sementara.

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Achmad Zaini, turut memantau jalannya relokasi tersebut. Zaini menjelaskan bahwa anggota Satpol PP membantu pemindahan barang-barang milik warga dan menyediakan kendaraan angkut untuk memudahkan perpindahan.

    “Kami bantu baik dari personel Satpol PP maupun DSDABM gotong royong membantu mulai dari memindahkan barang sampai dengan warga tersebut tiba di Rusun Romokalisari,” ujarnya.

    Normalisasi Sungai Kalianak merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Proyek ini mencakup pelebaran sungai, penambahan rumah pompa, serta pembangunan bozem.

    Diharapkan dengan adanya proyek ini, aliran air menjadi lebih lancar sehingga risiko banjir dapat diminimalisir. “Harapan kami warga mendukung program Pemerintah Kota ini yang tujuannya untuk kenyamanan warga agar terbebas dari banjir,” harap Zaini.

    Salah satu warga Kalianak Barat, Edi Suliyono, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkot Surabaya atas fasilitas yang diberikan. “Terima kasih Pemerintah Kota Surabaya, sudah memberikan fasilitas pindah rumah di Rusun Romokalisari ini, terima kasih,” kata Edi.

    Proyek normalisasi Sungai Kalianak ini juga melibatkan beberapa instansi terkait seperti Dinas Sumber Daya Air Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Satpol PP Surabaya, serta Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS).

    Sebelumnya, Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Surabaya, Irna Pawanti, menjelaskan bahwa normalisasi dilakukan untuk mengatasi penyempitan badan sungai yang disebabkan oleh bangunan rumah warga. Proyek ini diharapkan dapat memperlancar aliran air sehingga tidak menimbulkan banjir, terutama saat musim hujan.

    “Karena penyempitan inilah perlu dilakukan pelebaran untuk dapat memperlancar aliran air dengan melakukan normalisasi ruang sungai. Sehingga air dapat mengalir saat hujan turun dan tidak menyebabkan banjir,” ujar Irna Selasa (4/1/2025). [rma/suf]

  • Cium Kaki Ibu Sebelum Berangkat, Pemuda Ini Pulang Bawa Hadiah Umrah Gratis dari Jaka Sopan

    Cium Kaki Ibu Sebelum Berangkat, Pemuda Ini Pulang Bawa Hadiah Umrah Gratis dari Jaka Sopan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Tubuh seorang pemuda berpakaian serba hitam tampak sedikit lunglai ketika namanya dipanggil panitia. Matanya setengah kosong, seperti tak percaya dengan apa yang baru didengarnya. Di hadapan puluhan ribu orang yang memenuhi halaman Pondok Pesantren Al Islah, ia perlahan melangkah naik ke panggung.

    Namanya Muhammad Ali Imron, warga Desa Sumber Pinang, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember. Ia bukan santri Pondok Pesantren Al Islah. Ia hanya peserta umum yang datang dari luar daerah, mengikuti kegiatan Jalan Kaki Bondowoso-Dadapan (Jaka Sopan) pada Minggu (26/10/2025), tanpa menyangka langkah kakinya akan membawanya ke Tanah Suci.

    Ketika nomor undiannya disebut panitia, Imron menyerahkan kupon kecil itu bersama KTP aslinya. “Coba sini KTP-nya,” pinta salah satu panitia dari atas panggung.

    Setelah data cocok, panitia pun mengumumkan bahwa Muhammad Ali Imron sah menjadi salah satu pemenang hadiah Umrah gratis tahun ini. Mendengar itu, Imron menunduk, menahan haru. Matanya berkaca-kaca. Membendung air mata yang hendak menetes. “Saya tidak menyangka sama sekali,” ujarnya terbata.

    Ia pun mengaku tidak mendapatkan firasat apapun bakal mendapatkan rezeki besar itu. “Sebelum berangkat ke sini, saya cuma membasuh dan mencium kaki ibu saya,” terangnya usai acara. Imron mengetahui acara Jaka Sopan dari seorang teman. “Saya ikut saja. Ternyata memang rezeki saya,” ucapnya.

    Event Jaka Sopan tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-8. Start dari Hotel Grand Padis di Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso, dan finis di Ponpes Al Islah di Desa Dadapan, Kecamatan Grujugan. Rutenya sepanjang 7,2 kilometer, dan diikuti sekitar 40 ribu peserta dari berbagai daerah.

    Tak ada biaya pendaftaran. Peserta cukup menyerahkan KTP untuk mendapatkan kupon undian. Hadiahnya beragam—mulai dari cat tembok, sepeda gunung, televisi, kulkas, hingga 11 paket Umrah gratis.

    Menurut pengasuh Pondok Pesantren Al Islah, H. Thoha Yusuf Zakaria, hadiah Umrah yang diberikan panitia bukan sekadar simbol, melainkan bentuk nyata penghargaan terhadap semangat masyarakat yang mau menjaga kebersamaan dan kesehatan.

    “Hadiah Umrah ini bukan voucher, tapi paket asli. Kami ingin menanamkan semangat kebaikan dan olahraga. Makna Jaka Sopan sendiri bukan hanya akronim Jalan Kaki Bondowoso-Dadapan, tapi juga mengandung nilai: Jaka artinya pemuda, dan Sopan artinya berkelakuan baik,” jelasnya.

    Ia menambahkan, kegiatan tahunan ini juga digelar dalam rangka memperingati sejumlah hari besar nasional seperti Hari Santri Nasional, Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, HUT TNI, dan Peringatan Tragedi Gerbong Maut.

    “Olahraga jalan kaki ini juga bentuk edukasi kepada masyarakat bahwa menjaga tubuh sehat itu bagian dari ibadah,” tambahnya.

    Selain Jaka Sopan, Ponpes Al Islah juga memiliki kegiatan mingguan bertajuk Perjaka (Persatuan Jalan Kaki) dan Gadis (Gerakan Anti Disease). Dua kegiatan ini rutin digelar di sekitar wilayah pondok sebagai gerakan hidup sehat dan gotong royong. [awi/suf]

  • Jejak Lestari Rengel Tuban Tanam Pohon di Puncak Baswara Bersama Pemdes dan EMCL

    Jejak Lestari Rengel Tuban Tanam Pohon di Puncak Baswara Bersama Pemdes dan EMCL

    Tuban (beritajatim.com) – Jejak Lestari Rengel kembali menggelar kegiatan penanaman pohon bersama di Puncak Baswara, sebuah kawasan dengan ketinggian 390 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL).

    Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya reboisasi yang digelar pada Minggu, 26 Oktober 2025, bekerja sama dengan Pemerintah Desa Rengel dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Acara ini bertujuan untuk mengembalikan hijau kawasan yang gundul dan menanggulangi ancaman tambang liar di kawasan tersebut.

    Ketua Jejak Lestari Rengel, Naufal Ilham, menjelaskan bahwa gerakan hijau ini memiliki tema Satu Sejuta Manfaat, yang sejalan dengan upaya reboisasi gunung yang gundul. Menurut Naufal, kegiatan seperti ini menjadi sarana penting untuk menanggulangi masalah lingkungan sekaligus mendorong penolakan terhadap tambang liar.

    “Insyaallah selalu rutin dilakukan, kami juga berharap tim kami berguna dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” ungkap Naufal.

    Kegiatan ini juga melibatkan lebih dari 100 peserta yang terdiri dari gabungan lembaga pendidikan seperti SMP dan SMA sederajat dari Kecamatan Rengel, Pemdes Rengel, Perhutani, Babinsa, EMCL, dan masyarakat umum. Melalui gerakan ini, Naufal berharap bisa meminimalisir ancaman tambang liar yang seringkali merusak keseimbangan ekosistem.

    Sementara itu, Kepala Desa Rengel Mundir menambahkan bahwa program penghijauan merupakan bagian dari komitmen Pemdes Rengel yang dilakukan setiap tahun. Program penghijauan ini biasanya dilaksanakan pada bulan Oktober atau Desember, dan tahun ini mereka berkolaborasi dengan Jejak Lestari Rengel untuk menanam pohon di kawasan Puncak Baswara.

    “Kebetulan tahun ini kegiatan penghijauan kita kolaborasikan dengan teman-teman Pegiat lingkungan Jejak Lestari Rengel,” ujar Mundir.

    Lebih lanjut, Mundir menjelaskan bahwa penanaman pohon di lahan kosong, gersang, atau lahan yang berfungsi sebagai penutup lahan menjadi bagian penting dari kegiatan reklamasi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan mengembalikan kehijauan di wilayah tersebut. “Harapannya reboisasi seperti ini dapat melestarikan alam, khususnya di Desa Rengel,” harap Mundir.

    Tak ketinggalan, Feni K. Indiharti, Communications & Media Relations Coordinator dari ExxonMobil Cepu Limited, juga menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Menurut Feni, program penghijauan ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi antara EMCL dan masyarakat desa Rengel.

    “Ini sebagai bagian dari program pengembangan masyarakat ExxonMobil dan kita mendukung programnya pemerintah untuk kampanye penghijauan melalui penanaman pohon,” jelas Feni.

    Feni menambahkan bahwa melalui kampanye dan program penghijauan ini, diharapkan alam dapat dilestarikan dengan baik. “Pada prinsipnya ExxonMobil selalu mendukung kegiatan masyarakat yang sama-sama peduli terhadap lingkungan alam sekitar,” pungkasnya. [dya/suf]

  • Diduga Hirup Gas Beracun, Petani Ngawi Tewas di Dalam Sumur Sawah

    Diduga Hirup Gas Beracun, Petani Ngawi Tewas di Dalam Sumur Sawah

    Ngawi (beritajatim.com)– Seorang petani di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ditemukan tewas di dalam sumur sawah miliknya sedalam enam meter pada Minggu (26/10/2025). Korban diketahui bernama Suwardi (67), warga Desa Mangunharjo, Kecamatan Ngawi.

    Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh istrinya, Suparti (50), yang saat itu menyusul suaminya ke sawah. Saat tiba di lokasi, Suparti mendengar suara benda jatuh dari arah sumur. Ketika dilihat, ternyata suaminya sudah berada di dasar sumur dalam posisi tengkurap dan tidak bergerak.

    Menurut keterangan warga sekitar, korban sebelumnya tengah memperbaiki pompa air Sanyo yang digunakan untuk mengairi sawahnya. Diduga, Suwardi terjatuh setelah menghirup gas beracun yang keluar dari dalam sumur.

    “Baru datang terdengar suara bluk gitu, terus istrinya teriak minta tolong. Tidak ada satu pun warga yang berani masuk karena sumurnya mengandung gas beracun,” ujar Eko Abim Riyanto, warga setempat.

    Tim SAR gabungan Ngawi yang tiba di lokasi langsung melakukan upaya penyelamatan. Petugas terlebih dahulu mengeluarkan gas dari dalam sumur sebelum satu anggota turun menggunakan perlengkapan keselamatan lengkap, termasuk tabung oksigen.

    “Sumurnya sangat sempit, diameternya sekitar 60 sentimeter. Kita kesulitan karena harus membawa oksigen ke dalam. Proses evakuasi butuh waktu sekitar 40 menit,” kata Joko Setyono, anggota Tim SAR Sikat Ngawi.

    Sementara itu, Kapolsek Ngawi AKP Jais Bintoro membenarkan dugaan bahwa korban meninggal akibat menghirup gas beracun saat memperbaiki pompa air. Polisi bersama tim medis telah melakukan visum di lokasi kejadian.

    Setelah dievakuasi, jenazah Suwardi yang diketahui memiliki tiga anak itu dibawa ke rumah duka yang berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian. Pihak kepolisian kemudian menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan. [fiq/suf]

  • Kebakaran Rumah di Dusun Dumas Bondowoso, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Kebakaran Rumah di Dusun Dumas Bondowoso, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Bondowoso (beritajatim.com) – Rumah milik warga di Dusun Dumas, Desa Sumber Salam, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, mengalami kebakaran ringan, Minggu pagi (26/10/2025). Peristiwa tersebut diduga akibat konsleting listrik yang terjadi di bagian kamar rumah milik Samsul.

    Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, membenarkan adanya kejadian tersebut. Laporan pertama mengenai kebakaran ini diterima oleh Pusdalops BPBD sekitar pukul 09.17 WIB melalui pesan WhatsApp dari warga setempat. Setelah itu, tim TRC BPBD segera dikerahkan untuk melakukan asesmen di lokasi kejadian.

    “Begitu laporan masuk, tim TRC langsung kami kirim untuk melakukan asesmen ke lokasi kejadian. Berdasarkan hasil pemeriksaan, api berasal dari bagian kamar rumah milik Bapak Samsul, diduga karena korsleting listrik,” kata Kristianto.

    Beruntung, meski kebakaran tersebut cukup mengkhawatirkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Api dapat dipadamkan oleh warga sekitar menggunakan peralatan seadanya sebelum merembet ke bagian rumah lainnya. “Sekitar pukul 07.00 WIB, api sudah padam total berkat kesigapan warga,” tambahnya.

    Hasil asesmen BPBD Bondowoso menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi tergolong ringan, hanya terbatas pada bagian kamar rumah. Selama proses penanganan di lapangan, tidak ditemukan kendala berarti.

    “BPBD Bondowoso mengapresiasi gerak cepat warga yang bahu-membahu memadamkan api. Kami juga sudah melaporkan hasil asesmen ini kepada pimpinan untuk tindak lanjut sesuai prosedur penanganan bencana non alam,” ujar Kristianto.

    Sebagai bentuk kewaspadaan, BPBD Bondowoso mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran rumah, khususnya yang disebabkan oleh instalasi listrik yang tidak standar atau peralatan listrik yang sudah tua.

    “Pastikan instalasi listrik di rumah selalu dalam kondisi baik dan gunakan peralatan sesuai ketentuan. Pencegahan adalah langkah paling penting untuk menghindari musibah seperti ini,” tutup Kristianto. [awi/suf]

  • Teror Gengster Guncang Kota Probolinggo, Puluhan Pemuda Serang Kafe Asyiq

    Teror Gengster Guncang Kota Probolinggo, Puluhan Pemuda Serang Kafe Asyiq

    Probolinggo (beritajatim.com) – Teror gengster kembali mengguncang Kota Probolinggo pada Sabtu malam (25/10/2025) sekitar pukul 22.45 WIB. Puluhan pemuda berpakaian serba hitam mengamuk di Kafe Asyiq yang terletak di Jalan Mastrip, Kelurahan Kedopok, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo. Insiden yang berlangsung singkat ini menyebabkan kepanikan di kalangan pengunjung kafe.

    Pemilik Kafe Asyiq, KH. Muhammad Asnawi Sofyan, mengungkapkan bahwa peristiwa itu terjadi begitu cepat. Saat dirinya sedang melakukan kontrol rutin, tiba-tiba rombongan yang diperkirakan berjumlah sekitar seratus orang melintas di depan kafe.

    Tanpa sebab yang jelas, mereka memasuki kafe dan langsung mengacaukan suasana. “Awalnya mereka cuma lewat. Kami perhatikan dengan tenang. Tapi tiba-tiba mereka masuk tanpa motif apa pun, langsung bikin ricuh,” ujar Asnawi, Minggu (26/10/2025).

    Dari pantauan di lokasi, sebagian pelaku teridentifikasi mengenakan atribut perguruan silat, sementara yang lain berpakaian serba hitam dan mengenakan masker. Beberapa di antara mereka juga tampak membawa senjata tajam. Aksi kekerasan ini semakin memicu ketakutan di kalangan pengunjung yang berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.

    “Rata-rata anak muda. Ada yang bawa sajam. Kami tidak tahu apa motifnya. Mereka bahkan sempat melempar batu ke arah pengunjung,” tambah Asnawi, mengungkapkan betapa mengerikannya situasi tersebut.

    Meskipun serangan ini mengancam keselamatan, pihak kafe langsung melakukan upaya untuk menenangkan keadaan. Asnawi dan karyawan lainnya segera membuat barikade untuk menghalau serangan dan menghindari korban jiwa.

    “Kami langsung pasang barikade. Untungnya tidak ada yang terluka. Begitu kami dekati, mereka bubar sendiri,” lanjutnya.

    Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian setempat, yang kini sedang melakukan penyelidikan terkait identitas dan motif dari kelompok yang diduga terlibat dalam serangan tersebut. Asnawi berharap aparat keamanan segera bertindak tegas untuk mengatasi aksi gengster yang belakangan semakin meresahkan warga Kota Probolinggo. [adi/suf]

  • Puncak Peringatan 2 Abad PPBU Tambakberas Jombang Bertabur Tokoh Nasional

    Puncak Peringatan 2 Abad PPBU Tambakberas Jombang Bertabur Tokoh Nasional

    Jombang (beritajatim.com) – Sederet tokoh nasional menghadiri puncak perayaan 2 abad perjalanan Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas, Kabupaten Jombang, Sabtu malam (25/10/2025).

    Mereka adalah Wakil Presiden RI 2019–2024, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Dr. H. Zulkifli Hasan, Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, serta Pengasuh PP Amanatul Ummah Mojokerto, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim. Para tokoh ini duduk di panggung kehormatan.

    Ribuan santri, alumni, dan masyarakat dari berbagai daerah memenuhi halaman Gedung Serbaguna Hasbullah Said Tambakberas, menjadikan suasana malam itu begitu meriah. Acara puncak peringatan 2 Abad PPBU ini bukan hanya sekadar selebrasi, melainkan juga menjadi napak tilas peradaban pesantren yang sudah berlangsung selama dua abad.

    Dengan tema ‘Mewariskan Daya Juang, Berkhidmah Membangun Peradaban’, acara tersebut terasa penuh haru dan syahdu. Lampu-lampu panggung berpadu dengan lantunan salawat, menciptakan atmosfer yang khidmat namun penuh wibawa.

    PPBU Tambakberas, yang berdiri sejak 1825, telah melewati dua abad perubahan zaman. Dari pesantren sederhana di kampung Tambakberas, kini menjelma menjadi salah satu pusat pendidikan Islam terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. Dua abad bukan hanya angka, melainkan bukti dari perjuangan para kiai terdahulu yang dengan keyakinan, akhlak, dan ilmu membangun peradaban.

    Ketua Yayasan Bahrul Ulum Tambakberas, Wafiyul Ahdi, dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan dua abad ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah momentum untuk menunjukkan kontribusi santri dalam pembangunan bangsa.

    “Dua abad Bahrul Ulum menjadi bukti bahwa lulusan pesantren bukan hanya mampu mengaji atau menjadi guru ngaji. Santri bisa tampil di berbagai lini untuk menjawab tantangan zaman modern,” ujarnya.

    Gus Wafi, sapaan akrabnya, juga menyampaikan bahwa memasuki abad ketiga, PPBU akan terus melakukan transformasi untuk tetap relevan dengan tantangan zaman, termasuk dengan penguatan kualitas pendidikan berbasis teknologi.

    Pengunjung yang memadati peringatan 2 Abad PPBU Tambakberas Jombang

    Malam itu, nostalgia terasa begitu kuat. Setiap sudut pesantren seakan berbicara, menyimpan kenangan. Para santri muda duduk berdesakan, memeluk buku catatan, berharap bisa meresapi hikmah dari para tokoh bangsa. Alumni yang telah puluhan tahun meninggalkan pesantren pun kembali, seakan dipanggil oleh kenangan masa lalu.

    Namun, puncak peringatan 2 Abad PPBU bukanlah akhir dari perjalanan. Justru, babak baru dimulai. Abad ketiga PPBU menyongsong tantangan besar seperti digitalisasi, AI, globalisasi, dan tuntutan lahirnya generasi muslim yang cerdas, moderat, dan berdaya saing di tingkat global. Tema “Mewariskan Daya Juang” menancap kuat di dada setiap santri, seolah menjadi pesan untuk meneruskan perjuangan para kiai.

    Wakil Presiden RI, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, yang turut hadir, mengatakan bahwa malam ini merupakan malam yang istimewa. “Dua Abad Bahrul Ulum menjadi pabrik kiai, terus memproduksi kiai. Sudah berapa kiai yang dihadirkan selama dua abad. Itu investasi yang luar biasa,” ujarnya, menyampaikan apresiasi terhadap perjuangan pesantren yang telah melahirkan banyak tokoh bangsa.

    Kiai Ma’ruf juga mengungkapkan bahwa KH. Wahab Hasbullah adalah sosok kiai visioner yang tak hanya berperan dalam gerakan Nahdlatul Ulama, tetapi juga dalam membangun pesantren besar yang melahirkan banyak tokoh, termasuk Presiden Gus Dur.

    PPBU Tambakberas dengan perjalanan panjang ini, terus berkomitmen untuk menjadi mercusuar ilmu, akhlak, dan peradaban Islam yang memberikan dampak besar bagi bangsa. [suf]

  • Pecah Kaca Rp.150 Juta di Blitar, Pelaku Diduga Kuntit Korban Sejak dari Bank

    Pecah Kaca Rp.150 Juta di Blitar, Pelaku Diduga Kuntit Korban Sejak dari Bank

    Blitar (beritajatim.com) – Penyelidikan kasus pencurian spektakuler Rp 150 juta dengan modus pecah kaca di area parkir Pasar Ikan Sukhoi, Kota Blitar, memasuki babak baru. Dugaan terkuat polisi saat ini, korban (Muhammad Anandhius Pratama, 24) sudah menjadi target dan dibuntuti oleh pelaku sejak ia keluar dari Bank BCA.

    Kasus yang menimpa warga Kecamatan Kepanjenkidul pada Kamis (23/10/2025) pagi itu sontak mencuri perhatian publik lantaran nilai kerugian yang sangat besar. Korban diketahui baru saja menarik uang tunai Rp 150 juta dari Bank BCA Kota Blitar sebelum mampir ke pasar ikan.

    Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, membenarkan bahwa Satreskrim Polres Blitar Kota kini tengah fokus menelusuri jejak pelaku dari dua lokasi yakni Bank BCA dan TKP.”Tim sedang melakukan penelusuran intensif. Dugaan awal kami, pelaku sudah mengikuti korban sejak meninggalkan bank,” jelas Iptu Samsul, Minggu (26/10/2025).

    Hasil olah TKP di Jalan Dr. Wahidin tersebut menguatkan dugaan bahwa pelau bukanlah amatiran. Petugas menemukan pecahan busi di sekitar lokasi, modus klasik yang sering digunakan komplotan spesialis pecah kaca karena dapat menghancurkan kaca mobil nyaris tanpa suara.

    Kaca mobil korban bagian depan sebelah kanan ditemukan pecah. “Dugaan sementara, pencuri lebih dari satu orang, dan mereka adalah spesialis pecah kaca mobil yang beraksi cepat dan terorganisasi,” terang Iptu Samsul.

    Sebelumnya, Kapolsek Kepanjenkidul, AKP Gendut Wisoko, menjelaskan bahwa korban baru menyadari peristiwa itu saat kembali ke mobilnya. “Korban mendapati kaca mobil pecah dan uang tunai Rp 150 juta yang disimpan di dalam kendaraan telah hilang,” jelas AKP Gendut.

    Kasus ini kini ditangani penuh oleh Satreskrim Polres Blitar Kota. Iptu Samsul menegaskan bahwa penyidik telah mengantongi sejumlah petunjuk penting untuk memburu komplotan ini.

    “Kami sudah mengamankan rekaman CCTV dari toko di dekat lokasi kejadian dan juga berkoordinasi (CCTV) di area bank. Kami sedang mempelajari pergerakan pelaku,” pungkasnya. [owi/aje]