Category: Antaranews.com

  • Lansia alami luka bakar serius akibat ledakan gas 12 kg di Jaktim

    Lansia alami luka bakar serius akibat ledakan gas 12 kg di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Seorang perempuan lanjut usia (lansia) mengalami luka bakar serius akibat ledakan tabung gas 12 kilogram (kg) di sebuah rumah kontrakan di Duren Sawit, Jakarta Timur.

    “Seorang perempuan lansia bernama Ibu Is (80) mengalami luka bakar sekujur tubuh akibat ledakan tabung gas di Duren Sawit,” kata Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

    Sudin Gulkarmat Jakarta Timur menerima informasi adanya ledakan gas elpiji 12 kg sekitar pukul 07.40 WIB.

    Abdul mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dengan tiga personel untuk melakukan pemadaman api.

    Saat personel tiba di tempat kejadian perkara (TKP), korban luka bakar sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur.

    “Saat kami tiba korban sudah dibawa ke rumah sakit. Kami tiba di lokasi pukul 07.44 WIB, unit balik kanan pukul 08.10 WIB. Pemadaman sudah selesai, sudah diatasi oleh warga jadi petugas hanya melakukan pengecekan dan pendataan,” jelas Abdul.

    Sementara itu, warga sekitar bernama Ponima (49) mengaku sempat mendengar suara perempuan minta tolong saat dirinya mencium aroma kebocoran gas sekitar pukul 05.00 WIB.

    “Subuh tadi tercium bau gas, terus tidak lama kemudian ada suara ledakan kencang banget, akhirnya kita keluar, mau lihat ada apa. Ternyata gas meledak. Terus saya dengar dari dalam suara ‘tolong…tolong’,” kata Ponima.

    Lalu, Ponima melihat ada seorang perempuan lansia dengan kondisi luka di jidat dan sekujur tubuhnya banyak luka bakar dan darah.

    “Saya lihat ada ibu-ibu jidatnya luka, tubuhnya banyak darah, akhirnya saya bantu bersihkan dulu. Baru dibawa ke IGD RS Islam Pondok Kopi,” ucap Ponima.

    Akibat ledakan gas tersebut, dua bangunan rumah hancur total sedangkan tiga bangunan rumah lainnya retak-retak akibat tertimpa puing bangunan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemendagri dukung rencana eliminasi kanker leher rahim di Indonesia

    Kemendagri dukung rencana eliminasi kanker leher rahim di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan Kemendagri berkomitmen mendukung Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim di Indonesia periode 2023–2030.

    “Kami siap mendukung upaya eliminasi kanker leher rahim ini lewat melahirkan strategi kebijakan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tentunya dengan input dari organisasi profesi untuk menjadi muatan kebijakan strategis bagi pemerintah daerah,” kata Yusharto dalam keterangannya di Jakarta, Senin

    Ia menegaskan, upaya ini merupakan bagian dari langkah strategis lintas sektor yang melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga serta seluruh pemerintah daerah (Pemda).

    Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara mewakili Menteri Dalam Negeri pada acara Focus Group Discussion (FGD) Lokakarya Nasional Penanggulangan Kanker Leher Rahim di Indonesia yang berlangsung secara virtual pada Sabtu (19/7). Diskusi tersebut digelar oleh Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).

    Yusharto mengatakan, target eliminasi kanker leher rahim di Indonesia mengacu pada standar global. Standar itu yakni 90 persen anak perempuan dan laki-laki mendapatkan imunisasi di usia 15 tahun, 75 persen perempuan usia 30-69 tahun menjalani skrining kanker leher rahim melalui metode HPV DNA, dan 90 persen perempuan yang terdiagnosis lesi prakanker dan kanker invasif mendapatkan tatalaksana yang tepat.

    Dia menjelaskan, Kemendagri berperan dalam memastikan seluruh agenda tersebut diintegrasikan dalam kelembagaan dan tata kelola pemerintahan daerah.

    Yusharto juga menekankan pentingnya pilar-pilar utama dalam RAN, mulai dari imunisasi, skrining, penatalaksanaan, edukasi, penguatan tenaga kesehatan, hingga kesadaran masyarakat. Dalam hal ini, organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) menjadi mitra penting dalam edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat.

    “Lewat organisasi pemerintahan yang dikelola oleh Kemendagri yaitu pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dan berikut organisasi kemasyarakatan di dalamnya, terutama PKK dan posyandu, ini bisa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya menyadarkan masyarakat,” ujarnya.

    Kemendagri juga akan memastikan eliminasi kanker leher rahim menjadi bagian dalam perencanaan dan penganggaran daerah, termasuk dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

    Dia berharap, target-target yang telah ditetapkan atau disepakati bersama lembaga internasional dan diratifikasi oleh pemerintah Indonesia dapat tersampaikan dengan jelas dan dipahami secara menyeluruh oleh seluruh Pemda.

    “Terutama daerah-daerah yang akan menjadi lokus untuk piloting program ini,” katanya.

    Menutup paparannya, Yusharto menyebut bahwa BSKDN mencatat lebih dari 31 ribu inovasi di bidang kesehatan telah dilahirkan Pemda. Dari jumlah itu, 15 inovasi di antaranya berkaitan langsung dengan upaya eliminasi kanker leher rahim.

    “Kami berharap replikasi dari 15 inovasi yang sudah ada ini bisa kita lakukan percepatan,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua rumah hancur akibat ledakan gas 12 kg di Jaktim

    Dua rumah hancur akibat ledakan gas 12 kg di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Dua rumah di Jalan Wijaya Kusuma RT 04/RW 07, Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim) hancur akibat ledakan tabung gas elpiji 12 kilogram (kg) pada Senin pagi sekitar pukul 07.40 WIB.

    “Ada sekitar dua bangunan rumah yang hancur karena terdampak gas yang meledak tadi pagi,” kata warga sekitar bernama Ponima (49) saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Jakarta Timur, Senin.

    Ponima menyebut, sekitar pukul 05.00 WIB sempat tercium aroma kebocoran gas. Tak lama terdengar suara ledakan gas yang membuat bangunan rumah berlantai dua tersebut hancur.

    Rumah sumber ledakan gas tersebut merupakan empat unit kontrakan. Lalu, bangunan lainnya turut hancur.

    “Dari subuh sudah tercium bau gas, terus tidak lama kemudian ada suara ledakan kencang sekali, akhirnya kita keluar mau lihat ada apa. Ternyata gas meledak,” ujar Ponima.

    Ledakan yang terjadi membuat warga sekitar panik dan langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

    Warga lainnya bernama Riski (27) mengaku hak mengetahui pasti kronologi ledakan gas tersebut karena dia tak melihat langsung.

    “Saya tak lihat langsung, tapi warga sekitar memang kebetulan dari Subuh tadi sudah cium bau gas,” kata Riski.

    Menurut Riski, pemilik rumah tak menyadari jika bau gas yang dicium oleh warga bersumber dari tempat tinggal dia sehingga, ketika menyalakan kompor, tiba-tiba meledak.

    Ledakan tersebut juga mengakibatkan tiga bangunan lain ikut terdampak.

    Polisi langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.

    Kini, para warga tengah membersihkan puing-puing bangunan rumah pasca terjadi ledakan tabung gas 12 kg.

    “Cukup keras juga ledakannya, warga panik ketika mendengar itu,” ucap Riski.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga rusun-apartemen gelar aksi di Balai Kota minta tarif air turun

    Warga rusun-apartemen gelar aksi di Balai Kota minta tarif air turun

    Jakarta (ANTARA) – Warga rumah susun (rusun) dan apartemen yang tergabung pada Persatuan Pemilik dan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota, meminta Pemprov DKI untuk menurunkan tarif air bersih, Senin.

    Ratusan warga yang rerata mengenakan pakaian putih dan menggunakan syal berwarna hijau secara bersama-sama meneriakkan keberatan terkait kenaikan tarif air bersih yang membebani mereka.

    Seorang orator yang merupakan Ketua P3RSI Thamrin Residences Bernadeth Kartika di Jakarta, menyatakan bahwa kebijakan Pemprov DKI terkait kenaikan tarif air bersih telah berdampak kepada mereka.

    Karena kata dia, tarif yang diterapkan kepada para penghuni rusun dan apartemen disamakan dengan tarif komersial, untuk itu pihaknya meminta agar Gubernur dan Wakil Gubernur menurunkan tarif air bersih.

    “Airnya mahal. Ubah kebijakan tentang tarif air dan penggolongan rumah susun,” katanya.

    Selain melakukan orasi, para pengunjuk rasa juga membentangkan sejumlah spanduk yang bertuliskan kegundahan mereka terkait kebijakan kenaikan tarif air bersih.

    Seorang pendemo, Andi menyatakan bahwa aksi kali ini merupakan puncak dari seluruh upaya yang telah dilakukan oleh pengurus dan warga.

    Karena mereka sempat melakukan audiensi baik dengan PAM Jaya, DPRD, maupun Pemprov DKI Jakarta, namun upayanya selalu gagal.

    “Kalau sudah ada titik temu, tak mungkin kami turun ke jalan,” ujarnya.

    Hingga pukul 12.00 WIB, aksi unjuk rasa yang digelar di Jalan Medan Merdeka Selatan tepatnya di depan Balai Kota Jakarta masih berlangsung. Meskipun ada aksi unjuk rasa akan tetapi sebagian ruas jalan masih dapat dilalui kendaraan.

    Sebelumnya, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, perjanjian kerja sama program penagihan langsung ke unit hunian pemilik apartemen merupakan bentuk keberpihakan kepada warga dalam mendapatkan tarif yang berkeadilan.

    “Tarif tetap sesuai dengan kelompok pemakaian,” kata Arif di Jakarta, Selasa (15/4) ,setelah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan sejumlah pengelola apartemen terkait sistem penagihan air langsung kepada penghuni unit hunian.

    Menurut dia, kerja sama ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan penagihan langsung ke unit apartemen tanpa perantara pengelola.

    Arif mengatakan bahwa skema baru ini tetap mengacu pada ketentuan tarif yang berlaku sesuai Peraturan Gubernur Tahun 2024 tentang Tarif Air Minum.

    Pada peraturan tersebut, kata Arif, penghuni apartemen masuk kelompok K-III dengan artian jika pemakaian di atas 20 meter kubik (m3) akan dikenakan tarif progresif Rp21.500 per m3. Akan tetapi ketika penggunaan air tidak lebih dari 10 m3, maka tarifnya Rp12.500 per m3.

    Sebelum ada PKS ini, sistem penagihan dilakukan secara kolektif melalui pengelola apartemen dengan menggunakan master meter.

    Hal ini kerap menimbulkan keluhan dari warga karena tarif yang dikenakan dianggap tidak mencerminkan pemakaian riil masing-masing unit.

    “Bagi penghuni apartemen, rata-rata pemakaian air berada di bawah 10 meter kubik. Maka tarifnya tidak berubah, tetap mengacu pada tarif dasar rumah tangga (setelah adanya PKS),” kata dia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Keluarga korban kebakaran Tebet menangis saat terima jenazah

    Keluarga korban kebakaran Tebet menangis saat terima jenazah

    Jakarta (ANTARA) – Keluarga korban kebakaran Tebet, Jakarta Selatan, menangis saat menerima jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I R. Said Sukanto (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Lega saya bisa keluar identitas, saya berterima kasih kepada kepedulian pihak RS Polri, Wakil Gubernur Rano Karno, lurah, dan semuanya. Semoga Tuhan yang membalas kebaikan kalian,” kata keluarga korban bernama Maria (54) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Salah satu keluarga korban tak kuasa menahan air mata ketika melihat peti jenazah atas nama Nurul Askiah (7) dan Azizah (3) keluar dari ruangan. Jenazah langsung dimasukkan ke dalam mobil ambulans.

    Petugas bahkan sampai memeluk sang ibu untuk menenangkannya. Tampak sang ibu berdiam sejenak meratapi peti jenazah sebelum masuk ke dalam mobil.

    Keluarga korban tewas kebakaran Tebet, Jakarta Selatan, Maria (54) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (21/7/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza/aa.

    Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur menyerahkan empat jenazah korban kebakaran tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7) pagi.

    Penyerahan jenazah dilakukan setelah korban dinyatakan teridentifikasi lewat pencocokan gigi dan properti tersisa korban berupa anting.

    Peti jenazah keluar dari Rumah Duka di Rumah Sakit Polri Kramat Jati secara bergantian mulai pukul 08.30 WIB.

    Dalam proses penyerahan jenazah ini, Prima menyerahkan surat kematian korban kepada pihak keluarga yang hadir.

    “Berikut kami serahkan surat kematian kepada keluarga korban, jangan sampai hilang,” ujar Prima.

    Empat korban tewas yang dilaporkan telah teridentifikasi dengan rincian sebagai berikut:

    1. Kantong jenazah dengan Nomor 0044/VII/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 004, teridentifikasi sebagai Putri Lafina, perempuan 11 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    2. Kantong jenazah dengan Nomor 0045/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 001 teridentifikasi sebagai Jannisah Aisah Radit, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi dan properti

    3. Kantong jenazah dengan Nomor 0046/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 003 teridentifikasi sebagai Nurul Askiah, perempuan 7 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    4. Kantong jenazah dengan Nomor 0047/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 002 teridentifikasi sebagai Azizah, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    Gulkarmat Jakarta Selatan mendapatkan laporan kebakaran pada Sabtu (19/7) pagi pukul 06.21 WIB. Sebanyak 20 unit dengan 76 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.

    Kebakaran pada area luas sebesar 200 meter persegi (m2) itu diduga karena korsleting aliran listrik dengan taksiran kerugian sekitar Rp674 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 110 warga dapat pekerjaan dari “job fair” di Jakarta Selatan

    110 warga dapat pekerjaan dari “job fair” di Jakarta Selatan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Sudin Nakertransgi) Jakarta Selatan menyebutkan 110 warga mendapat pekerjaan dari bursa kerja (job fair) di Cilandak dan Pancoran.

    “Jadi, 110 peserta tersebut saat ini sudah masuk ke perusahaan yang mereka tuju,” kata Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Sudin Nakertransgi) Jakarta Selatan, Fidiyah Rohim di Jakarta, Senin.

    Fidiyah mengatakan 110 warga itu terdiri dari 72 tenaga kerja itu berasal dari DKI Jakarta dan 38 lainnya berdomisili di luar DKI Jakarta.

    Bursa kerja tahap satu itu dilaksanakan di Gelanggang Olahraga Cilandak dan Gelanggang Olahraga Pancoran dengan menyediakan sebanyak 5.457 lowongan.

    “Lowongan dengan posisi yang tersedia di antaranya adalah teknisi, pengolah program teknologi informasi (IT), staf keuangan, pemasaran, administrasi, kasir, staf akuntan dan pajak, apoteker, dan lain-lain dari 40 perusahaan,” ucapnya.

    Kemudian, untuk peserta yang hadir pada bursa kerja tersebut mencapai 4.528 pelamar di antaranya yang berkartu tanda penduduk DKI Jakarta sebanyak 2.811 pelamar dan KTP non DKI sebanyak 1.717 pelamar.

    Lalu, dari jumlah tersebut ada 451 pelamar berkartu tanda penduduk DKI dan 341 pelamar ber-KTP non DKI lolos tahap kualifikasi sesuai persyaratan perusahaan.

    Namun, lanjut dia, dari jumlah tersebut hanya 359 pelamar ber-KTP DKI dan 213 pelamar ber-KTP non DKI yang hadir dalam sesi wawancara di tempat kerja masing-masing.

    “Sehingga hasil akhirnya ada 72 pelamar ber-KTP DKI dan 38 pelamar ber-KTP non DKI saat ini sudah diterima dan bekerja di perusahaan yang dituju,” jelasnya.

    Ditambahkan, Sudin Nakertransgi Jakarta Selatan sudah berupaya semaksimal mungkin dalam menjalankan bursa kerja.

    Namun, untuk mereka yang belum memanfaatkan hasilnya dengan baik karena beragam alasan, maka pihaknya tetap menghargai perjuangan para pelamar.

    “Alhamdulillah kami membawa hasil yang baik, walaupun ada pelamar yang sudah lolos tidak hadir pada sesi berikutnya, kami tetap menghargai keputusan mereka. ‘Job fair’ ini memang komitmen kita untuk hadir di tengah-tengah masyarakat memberikan dampak positif,” ucapnya.

    Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Nakertransgi sebelumnya menjadwalkan penyelenggaraan kegiatan bursa tenaga kerja (job fair) setiap bulan sekali di setiap kecamatan untuk menekan angka pengangguran.

    Di DKI Jakarta angka pengangguran mencapai 350.000 orang yang mana sebanyak 150.000 di antaranya berasal dari lulusan SMA dan SMK.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RS Polri serahkan empat jenazah korban kebakaran Tebet ke keluarga

    RS Polri serahkan empat jenazah korban kebakaran Tebet ke keluarga

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur menyerahkan empat jenazah korban kebakaran tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7) pagi, ke keluarga.

    “Puji syukur kepada Tuhan, tim gabungan telah berhasil melakukan identifikasi dan hari ini kami serahkan empat jenazah korban kebakaran Tebet kepada keluarga,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Penyerahan jenazah dilakukan setelah korban dinyatakan teridentifikasi lewat pencocokan gigi dan properti tersisa korban berupa anting.

    Peti jenazah keluar dari Rumah Duka di Rumah Sakit Polri Kramat Jati secara bergantian mulai pukul 08.30 WIB.

    Dalam proses penyerahan jenazah ini, Prima menyerahkan surat kematian korban kepada keluarga yang hadir.

    “Berikut kami serahkan surat kematian kepada keluarga korban, jangan sampai hilang,” ujar Prima.

    Prima mewakili seluruh jajaran RS Polri Kramat Jati mengungkapkan bela sungkawa kepada keluarga korban.

    “Kami sebagai Tim DVI RS Polri menyampaikan turut berduka cita, semoga arwah para jenazah diterima di sisi Tuhan. Demikian, apabila ada kurangnya, mohon maaf,” ucap Prima.

    RS Polri Kramat Jati melakukan proses identifikasi usai bidang Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Biro Kedokteran Kepolisian (Rodokpol) Pusdokkes RS Polri menerima empat kantong jenazah pada Minggu (20/7).

    Lalu, pihak RS Polri juga langsung menggelar sidang rekonsiliasi di hari yang sama.

    Rekonsiliasi jenazah merupakan salah satu fase dalam proses identifikasi korban bencana, dimana pihak yang berwenang melakukan pencocokan data antemortem dan postmortem untuk mendapatkan hasil identifikasi jenazah yang akurat.

    Hasil sidang rekonsiliasi memutuskan empat korban yang dilaporkan telah teridentifikasi dengan rincian sebagai berikut:

    1. Kantong jenazah dengan Nomor 0044/VII/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 004, teridentifikasi sebagai Putri Lafina, perempuan 11 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    2. Kantong jenazah dengan Nomor 0045/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 001 teridentifikasi sebagai Jannisah Aisah Radit, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi dan properti

    3. Kantong jenazah dengan Nomor 0046/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 003 teridentifikasi sebagai Nurul Askiah, perempuan 7 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    4. Kantong jenazah dengan Nomor 0047/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 002 teridentifikasi sebagai Azizah, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    Gulkarmat Jakarta Selatan mendapatkan laporan kebakaran pada Sabtu (19/7) pagi pukul 06.21 WIB. Sebanyak 20 unit dengan 76 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.

    Kebakaran pada area luas sebesar 200 meter persegi (m2) itu diduga karena korsleting aliran listrik dengan taksiran kerugian sekitar Rp674 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolda Metro Jaya pimpin sertijab pejabat utama dan kapolres

    Kapolda Metro Jaya pimpin sertijab pejabat utama dan kapolres

    Jakarta (ANTARA) – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) empat pejabat utama dan lima kepala kepolisian resor (Kapolres) pada wilayah hukum Polda Metro Jaya, di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin.

    Empat jabatan utama yang diserahterimakan yakni Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Metro Jaya dari Brigjen Pol Nurcholis kepada Kombes Pol Sri Satytama.

    Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya dari Brigjen Pol Djuwito Purnomo kepada Kombes Pol Wisnu Putra, kemudian Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya dari Kombes Pol dr. Muhammad Haris kepada Kombes Pol dr. Martinus Ginting.

    Direktur Intelijen Keamanan Polda Metro Jaya dari Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono kepada Kombes Pol Miko Indrayana.

    Kemudian lima Kapolres yang melakukan serah terima jabatan yakni Kapolres Metro Jakarta Timur dari Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly kepada Kombes Pol Alfian Nurrizal, Kapolres Metro Jakarta Selatan dari Brigjen Pol Ade Rahmat Idnal kepada Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.

    Selanjutnya Kapolres Metro Jakarta Utara dari Kombes Pol Ahmad Fuady kepada Kombes Pol Eric Frendriz, Kapolres Metro Tangerang Kota dari Kombes Pol Zain Dwi Nugroho kepada Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari dan Kapolres Kepulauan Seribu dari AKBP Ajie Lukman Hidayat kepada AKBP Argadija Putra.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui usai apel upacara serah terima jabatan (sertijab) di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (21/7/2025). ANTARA/Ilham Kausar

    Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebutkan mutasi jabatan ini agar dapat memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat.

    “Dengan adanya pejabat baru, pejabat lama sudah melakukan tugas dan tanggung jawab dengan sangat baik, kemudian ada pejabat baru tentu ada sebuah penyegaran dan kami berharap berkomitmen untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” katanya.

    Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melakukan mutasi terhadap 702 personel pada jajaran perwira tinggi dan perwira menengah termasuk di lingkungan Polda Metro Jaya.

    Melalui Surat Telegram Nomor ST/1421/IV/KEP/2025, Nomor ST/1422/IV/KEP/2025, Nomor ST/1423/IV/KEP/2025, Nomor ST/1424/IV/KEP/2025, Nomor ST/1425/IV/KEP/2025 yang ditetapkan pada 24 Juni 2025, tercatat terdapat 21 jabatan yang dilakukan rotasi di lingkungan Polda Metro Jaya.

    Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan di Jakarta, Rabu (25/6) , mutasi merupakan bagian dari dinamika organisasi guna meningkatkan kinerja dan regenerasi di tubuh Polri.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hangus terbakar, korban kebakaran Tebet dikenali lewat gigi dan anting

    Hangus terbakar, korban kebakaran Tebet dikenali lewat gigi dan anting

    Jakarta (ANTARA) – Petugas mengenali korban tewas akibat kebakaran tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7) pagi melalui pencocokan gigi dan anting karena kondisinya hangus terbakar.

    “Kondisi korban sudah hangus terbakar, 100 persen. Sehingga identifikasi tidak bisa melalui sidik jari, hanya gigi saja dan properti, seperti anting,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Prima menyebut, tingkat kerusakan yang parah membuat proses identifikasi menjadi sulit karena jaringan tubuh, termasuk sidik jari, hangus terbakar dan tidak dapat digunakan.

    “Karena memang luka bakar sudah 100 persen, sudah hangus. Jadi, kami melakukan identifikasi lewat gigi dan properti korban yang tersisa yaitu anting,” ucap Prima.

    Proses identifikasi dilakukan usai bidang Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Biro Kedokteran Kepolisian (Rodokpol) Pusdokkes RS Polri menerima empat kantong jenazah pada Minggu (20/7).

    Lalu, RS Polri juga langsung menggelar sidang rekonsiliasi di hari yang sama.

    Rekonsiliasi jenazah merupakan salah satu fase dalam proses identifikasi korban bencana, yakni pihak yang berwenang melakukan pencocokan data antemortem dan postmortem untuk mendapatkan hasil identifikasi jenazah yang akurat.

    Hasil sidang rekonsiliasi memutuskan empat korban yang dilaporkan telah teridentifikasi dengan rincian sebagai berikut:

    1. Kantong jenazah dengan Nomor 0044/VII/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 004, teridentifikasi sebagai Putri Lafina, perempuan 11 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    2. Kantong jenazah dengan Nomor 0045/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 001 teridentifikasi sebagai Jannisah Aisah Radit, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi dan properti

    3. Kantong jenazah dengan Nomor 0046/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 003 teridentifikasi sebagai Nurul Askiah, perempuan 7 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    4. Kantong jenazah dengan Nomor 0047/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 002 teridentifikasi sebagai Azizah, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi

    Sebanyak empat orang meninggal dunia akibat kebakaran tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7) pagi.

    Empat korban jiwa tersebut termasuk dalam korban terdampak yakni 10 kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa.

    Gulkarmat Jakarta Selatan mendapatkan laporan kebakaran pada Sabtu (19/7) pagi pukul 06.21 WIB. Sebanyak 20 unit dengan 76 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.

    Kebakaran pada area luas sebesar 200 meter persegi (m2) itu diduga karena korsleting aliran listrik dengan taksiran kerugian sekitar Rp674 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RS Polri berhasil identifikasi empat jenazah korban kebakaran Tebet

    RS Polri berhasil identifikasi empat jenazah korban kebakaran Tebet

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) berhasil mengidentifikasi empat korban tewas akibat kebakaran tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7) pagi.

    “Tim gabungan berhasil mengidentifikasi empat korban meninggal dunia yang telah dilaporkan oleh keluarga akibat kebakaran di Tebet, Jakarta Selatan,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Hasil identifikasi berdasarkan empat kantong jenazah yang diterima oleh bidang Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Biro Kedokteran Kepolisian (Rodokpol) Pusdokkes RS Polri pada Minggu (20/7).

    “Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri sampai dengan Minggu, tanggal 20 Juli 2025 telah menerima empat kantong jenazah. Lalu kami telah melaksanakan sidang rekonsiliasi,” ujar Prima.

    Hasil sidang rekonsiliasi memutuskan empat korban yang dilaporkan telah teridentifikasi dengan rincian sebagai berikut:

    1. Kantong jenazah dengan Nomor 0044/VII/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 004, teridentifikasi sebagai Putri Lafina, perempuan 11 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi.

    2. Kantong jenazah dengan Nomor 0045/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 001 teridentifikasi sebagai Jannisah Aisah Radit, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi dan properti.

    3. Kantong jenazah dengan Nomor 0046/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 003 teridentifikasi sebagai Nurul Askiah, perempuan 7 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi.

    4. Kantong jenazah dengan Nomor 0047/7/2025/ML cocok dengan data antemortem Nomor 002 teridentifikasi sebagai Azizah, perempuan 3 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi.

    Sebanyak empat orang meninggal dunia akibat kebakaran tiga rumah di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7) pagi.

    Empat korban jiwa tersebut termasuk dalam korban terdampak yakni 10 kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa.

    Gulkarmat Jakarta Selatan mendapatkan laporan kebakaran pada Sabtu (19/7) pagi pukul 06.21 WIB. Sebanyak 20 unit dengan 76 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.

    Kebakaran pada area luas sebesar 200 meter persegi (m2) itu diduga karena korsleting aliran listrik dengan taksiran kerugian sekitar Rp674 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.