Category: Antaranews.com

  • Lahan bekas RS Sumber Waras mulai dibersihkan

    Lahan bekas RS Sumber Waras mulai dibersihkan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai membersihkan area lahan seluas 3,6 hektare bekas Rumah Sakit Sumber Waras di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, pada Selasa.

    Dalam perencanaannya, lahan itu akan diperuntukkan bagi pembangunan layanan kesehatan yang lebih terpadu dan terintegrasi. Seperti layanan rumah sakit tipe A atau yang lebih luas lagi.

    “Seiriing dengan rencana kerja jangka pendek dan menengah Gubernur DKI Jakarta, kami akan mendalami pemanfaatannya untuk pengembangan rencana layanan yang lebih terpadu dan terintegrasi,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Purwadi di Jakarta.

    Namun demikian, peruntukan lahan itu masih dalam proses pembahasan. Pihaknya tengah fokus melakukan pembersihan.

    “Tapi, melihat perubahan demografi angka penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, mungkin akan lebih fokus ke sana. Tapi, saat ini masih dalam pembahasan dengan tim kerja di Dinas Kesehatan DKI Jakarta,” kata dia.

    Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Setko Jakarta Barat, Amien Haji mengatakan bahwa pembersihan akan dilakukan lintas sektor.

    “Nanti dalam pelaksanaannya, Sudin Kesehatan serta Sudin Pertamanan dan Hutan Kota berkoordinasi untuk pembersihan. Karena banyak pohon yang sudah tumbuh rindang,” katanya.

    Berdasarkan hasil koordinasi, pembersihan lahan itu ditargetkan rampung pada Agustus mendatang. “Mudah-mudahan, target bulan Agustus bisa kelar,” kata dia.

    Ketua Yayasan Sumber Waras, Safzen Noerdin mengatakan, pihaknya telah menawarkan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta terkait pemanfaatan lahan tersebut. Bila tidak diperuntukkan untuk rumah sakit, lahan itu bisa dimanfaatkan untuk pembangunan sarana pendidikan.

    “Bila nanti dianggap tidak mungkin buat rumah sakit, karena sudah kebanyakan rumah sakit, bisa dimanfaatkan untuk sarana pendidikan. Karena di sini, kami ada sekolah tinggi ilmu kesehatan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelajar dan mahasiswi bisa jadi agen perubahan lewat cara ini

    Pelajar dan mahasiswi bisa jadi agen perubahan lewat cara ini

    Jakarta (ANTARA) – Pelajar dan mahasiswa diyakini memiliki kepekaan tinggi terhadap tantangan yang terjadi di lingkungannya sehingga bisa menjadi agen perubahan yang menginspirasi.

    Karena itulah, yayasan yang didirikan perusahaan teknologi Amartha, Amartha.org mengadakan program beasiswa untuk siswa-siswi jenjang Sekolah Menengah Atas/Kejuruan, mahasiswi bidang STEAM (sains, teknologi dan matematika).dan untuk mahasiswi di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).

    Head of Impact & Sustainability Amartha, Katrina Inandia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, menyampaikan program ini dirancang untuk menumbuhkan pemimpin akar rumput yang memahami kebutuhan komunitasnya.

    Dengan adanya dukungan, para penerima beasiswa dapat menjadi agen perubahan yang menginspirasi banyak anak muda lainnya.

    “Melalui program ini juga, kami harap dapat mencetak pemimpin muda akar rumput yang inovatif dan berkomitmen pada keberlanjutan masa depan,” kata dia.

    Hingga saat ini, tercatat sebanyak 485 siswa dan mahasiswa telah menerima beasiswa dari program tersebut. Selanjutnya, para penerima merancang program atau aksi yang menginspirasi masyarakat.

    LBM memberikan pelajaran dasar dan keterampilan hidup seperti daur ulang sampah plastik agar dapat dijual dan mereka bisa mendapatkan uang.

    LBM kini menjadi ruang belajar alternatif bagi anak-anak yang putus sekolah. Inisiatif ini juga mendapat sambutan hangat dan dukungan dari para orang tua serta perangkat RT/RW dan tokoh masyarakat setempat.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakbar upayakan pengentasan BABS di dua kelurahan

    Jakbar upayakan pengentasan BABS di dua kelurahan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui kerja lintas sektor berupaya mengentaskan masalah buang air besar sembarangan (BABS) di Kelurahan Tomang dan Jembatan Lima.

    Dua kelurahan itu termasuk dalam sembilan kelurahan di Jakarta yang sebagian kecil warganya masih buang air besar sembarangan, seperti saluran air atau kali.

    “Wilayah Tomang dan Jembatan Lima itu yang BABS terbuka. Masih ada warga yang BABS di Banjir Kanal Barat dan saluran air,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Untuk pencegahannya, kata Erizon, perlu dilakukan kerja sama antarsektor, mulai dari pemerintah, swasta dan masyarakat.

    “Upaya yang dilakukan, yaitu pembangunan sanitasi yang sehat seperti pembuatan jamban sehat atau tangki septik komunal serta sosialisasi,” ujarnya.

    Menurut dia, warga yang masih buang air besar sembarangan imbas tidak memiliki sanitasi yang layak.

    Kepala Sub Kelompok Kesehatan dan PPAPP Bagian Kesra Setko Jakarta Barat, Endang Tri Rahayu membenarkan adanya warga di Kelurahan Tomang dan Jembatan Lima yang masih buang air besar sembarangan.

    “Kalau di Tomang, masih ada kondisi buang air besar (WC) terbuka. Pembuangannya langsung ke Banjir Kanal Barat (BKB),” katanya.

    Terlebih tempat itu tidak dilengkapi sarana pendukung seperti air bersih dan sabun. “Ada empat lokasi WC terbuka di sepanjang anak kali Tomang Banjir Kanal yang pembuangannya langsung ke kali,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kepulauan Seribu perkuat UPZ himpun zakat dan sedekah

    Kepulauan Seribu perkuat UPZ himpun zakat dan sedekah

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu memperkuat Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) di agar mampu mengumpulkan lebih banyak zakat, infak dan sedekah yang tujuannya untuk pemberdayaan masyarakat dan membantu warga yang membutuhkan.

    “Kita harus semangat kita meningkatkan UPZ yang ada di Kepulauan Seribu,” kata Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Aceng Zaini saat membuka “Festival Muharram Kepulauan Seribu” di Jakarta, Selasa.

    Ia mengingatkan pentingnya semangat kolaborasi dalam memperkuat UPZ di wilayah kepulauan.

    Aceng juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus hadir di tengah masyarakat melalui kegiatan keagamaan dan sosial seperti ini.

    “Kami hadir bersama seluruh perangkat daerah untuk memastikan kesejahteraan warga, terutama anak-anak yatim dan guru-guru pengajian, bisa lebih terjamin,” kata dia.

    Wakil Ketua Bidang I Baznas-Bazis Provinsi DKI Jakarta, KH Nur Alam Bachtir berharap seluruh masjid di Kepulauan Seribu memiliki UPZ resmi.

    “Kami berharap semua masjid di Kepulauan Seribu punya UPZ. Dengan adanya SK resmi, pengelolaan zakat bisa lebih optimal dan bahkan bisa mendapat tambahan dana program,” kata dia.

    Ia mencontohkan di Pulau Pari, ada dana bantuan rehab masjid senilai Rp25 juta. Ia juga menekankan pentingnya kreativitas dan kolaborasi masyarakat dalam menggali potensi lokal.

    “Kerja itu bukan hanya fisik, tapi juga akal. Kita harus berpikir bagaimana potensi-potensi di Kepulauan Seribu bisa digerakkan untuk kesejahteraan bersama,” kata dia.

    Koordinator Baznas-Bazis Kabupaten Kepulauan Seribu, Lukman Nurhakim menjelaskan, pihaknya hari ini menyerahkan SK Unit Pengumpul Zakat kepada 9 dari 12 masjid di wilayah ini.

    “Ini penting agar masjid bisa menghimpun dan menyalurkan ZIS secara resmi dan tepat sasaran,” kata dia.

    Ia menjelaskan, dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang dikumpulkan tidak hanya berasal dari masyarakat umum, tetapi juga dari para pejabat, ASN dan jajaran UKPD di lingkungan Pemkab Kepulauan Seribu.

    Menurut dia, zakat yang ditunaikan para pemimpin dan pejabat kita menjadi salah satu sumber kebaikan yang kembali untuk masyarakat.

    Selain itu, pihaknya menyalurkan bantuan kepada 71 anak yatim dan 10 guru ngaji yang berasal dari wilayah Pulau Tidung dan sekitarnya. Masing-masing penerima mendapat bantuan sebesar Rp500.000.

    “Semoga semua amal ini mendapat keberkahan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Senpi pelaku curanmor di Jelambar serupa dengan kasus sebelumnya

    Senpi pelaku curanmor di Jelambar serupa dengan kasus sebelumnya

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menemukan kesamaan antara senjata api (senpi) yang digunakan pelaku pencurian sepeda motor di Jalan Hadiah, Jelambar, Jakarta Barat, pada Selasa siang dengan senjata yang digunakan pada kasus serupa beberapa waktu lalu.

    Kasus pencurian bersenjata juga terjadi di wilayah Jelambar, Jakarta Barat, pada Rabu (9/7) siang, tepatnya di parkiran sebuah kantor di Jalan Widara.

    “Kalau dari senpi-nya sama,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Aksi para pelaku dalam dua kasus berbeda itu terbilang identik, yakni dilakukan oleh empat orang menggunakan dua sepeda motor, dua berperan sebagai eksekutor dan dua yang lain sebagai “joki” (pengendara).

    Kemudian dua aksi itu dilakukan pada siang hari dengan target sepeda motor yang tengah terparkir. Seorang pelaku dari masing-masing kasus juga meletuskan tembakan usai dipergoki korban atau warga.

    Kepolisian memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) aksi pencurian sepeda motor menggunakan senjata api yang terjadi di Jalan Hadiah, RT 012 RW 03 Jelambar, Jakarta Barat pada Selasa (29/7/2025) siang. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

    Namun demikian, pihak Kepolisian belum dapat memastikan bahwa pelaku pencurian di
    Jalan Hadiah Jelambar adalah pelaku yang sama dalam aksi pencurian di Jalan Widara, Jelambar.

    “Belum bisa dipastikan. Karena benar-benar tertutup pakaiannya sampai ke wajahnya,” kata Aprino saat ditanyakan mengenai potensi kesamaan pelaku.

    Kepolisian pun telah mengantongi selongsong peluru yang ditembakan pelaku.

    “(Selongsong peluru) Sudah kita amankan. Tadi pelaku tembak ke arah jalan untuk melarikan diri, jadi enggak sempat kena korban atau warga,” kata Aprino.

    Hingga kini, Kepolisian telah meminta keterangan korban, para saksi di lokasi dan sejumlah CCTV yang merekam aksi para pelaku. “Ini lagi kita cek,” katanya.

    Dalam rekaman video yang viral di media sosial (medsos), keempat pelaku menggunakan pakaian serba tertutup dengan wajah yang tertutup helm. Mereka pun beraksi menggunakan dua unit sepeda motor.

    Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara. (ANTARA/Risky Syukur)

    Dua orang berperan sebagai eksekutor dan dua orang lagi menunggu di sepeda motor untuk bersiap-siap kabur jika ketahuan.

    Setelah sejenak memantau situasi sekitar, kedua eksekutor mulai beraksi dan dalam waktu singkat berhasil membobol dan menyalakan satu unit sepeda motor berwarna hijau metalik.

    Saat hendak kabur, aksi para pelaku dipergoki korban. Korban pun sontak meneriaki para pelaku. Mendengar teriakan itu, para pelaku kocar-kacir.

    Namun lantaran motor curian sudah berhasil dinyalakan, korban pun berhasil kabur.

    Tembakan senjata api diletuskan pelaku dari atas motor agar korban berhenti mengejar. Untungnya, peluru senjata itu tidak mengenai korban atau pun orang lain di lokasi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengelola TPU Kebon Nanas mulai tertibkan warga tinggal di makam

    Pengelola TPU Kebon Nanas mulai tertibkan warga tinggal di makam

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Tempat Pemakaman Umum Kebon Nanas, Jakarta Timur, mulai menertibkan keberadaan ratusan warga yang tinggal di area pemakaman tersebut.

    “Dari sekitar awal Juli kita sudah lakukan tindakan bersama unsur pemerintahan, lurah, camat, dan pihak terkait lainnya,” kata Ketua Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Muhaimin di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa.

    Tercatat, sekitar 220 kepala keluarga atau 730 jiwa menghuni lahan makam yang seharusnya menjadi ruang publik untuk peristirahatan terakhir.

    “Ada yang ber-KTP sini, ada juga yang dari luar, seperti Bekasi, bahkan dari Jakarta Utara. Kemungkinan mereka mengontrak di sini,” ujar Muhaimin.

    Kondisi ini menjadi sorotan publik karena lahan TPU Kebon Nanas seharusnya diperuntukkan bagi pemakaman, bukan tempat tinggal permanen.

    Selain itu, keberadaan permukiman liar juga mempersulit proses perawatan dan pengawasan TPU. “Upaya ini dilakukan secara bertahap mengingat kompleksitas sosial di lapangan,” ujar Muhaimin.

    Pendataan warga pun telah dilakukan dan hasilnya telah disampaikan kepada pimpinan serta dibahas dalam rapat bersama Wali Kota Jakarta Timur (Jaktim).

    Namun, proses penertiban tidak bisa dilakukan secara serta-merta karena melibatkan banyak aspek dan instansi.

    “Ini menyangkut manusia, bukan sekadar bangunan liar. Ada prosedur, mekanisme dan pihak terkait yang terlibat. Termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan lainnya,” katanya.

    Secara hukum, penanganan TPU merujuk pada Perda Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pelayanan Pemakaman. Sementara untuk penertiban, mengacu pada Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum yang menjadi ranah Satpol PP sebagai penegak.

    Pihak pengelola juga menegaskan bahwa keputusan akhir terkait penertiban berada di tangan Wali Kota Jakarta Timur Munjirin.

    “Apakah mereka akan dipulangkan ke kampung halamannya atau mungkin akan dirusunkan, itu semua akan dibahas lebih lanjut dengan melibatkan Dinas Perumahan, Dinas Sosial, biro hukum dan tentunya Satpol PP,” ujar Muhaimin.

    Hingga kini, warga masih menempati lahan TPU dan pemerintah diminta segera memberikan solusi jangka panjang agar fungsi pemakaman bisa dikembalikan sebagaimana mestinya.

    Adapun permukiman itu berdiri di atas area pemakaman Buddha atau pemakaman China yang sebagian makamnya sudah dikremasi atau dipindahkan.

    Makam-makam di lokasi tersebut sudah ada sejak tahun 1890 sehingga besar kemungkinan ahli waris atau keturunannya sudah berpindah tempat tinggal dan tak lagi rutin berziarah.

    Sebagian lahan yang sudah tidak digunakan oleh pemilik lama itu kini dipakai ulang untuk unit pemakaman baru, baik untuk umat Muslim maupun Kristen.

    Namun, area tersebut kini justru dikuasai oleh ratusan warga yang membangun permukiman liar atau ilegal.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Apsifor ungkap temuan bermakna terkait kematian Arya Daru

    Apsifor ungkap temuan bermakna terkait kematian Arya Daru

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) mengungkapkan adanya sejumlah temuan yang bermakna terkait kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan.

    “Kami mewawancarai secara mendalam keluarga, rekan kerja, atasan dan individu-individu yang mengenal almarhum dan juga menelaah dokumen informasi yang relevan tentang kehidupan pribadi dan profesional almarhum,” kata perwakilan Apsifor Himpsi, Nathanael EJ Sumampouw saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa.

    Pertama, kata Nathanael, almarhum merupakan individu yang dikenal lingkungannya sebagai pribadi dengan karakter positif.

    “Beliau bertanggung jawab, suportif terhadap rekan kerja, pekerja keras, sangat diandalkan dan merupakan individu yang peduli terhadap lingkungannya,” kata dia.

    Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang selalu berusaha menampilkan karakter diri dan kualitas diri di lingkungan dan mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi negatif yang kuat, terutama dalam situasi tekanan yang tinggi.

    “Tekanan tersebut dihayati secara mendalam sehingga mempengaruhi bagaimana almarhum memandang dirinya, memandang lingkungan, memandang masa depan,” kata Nathanael.

    Almarhum juga berusaha menginteralisasi berbagai emosi negatif yang dirasakan dan berupaya tidak menunjukkannya di depan orang lain.

    “Meskipun demikian kami menemukan, pada almarhum ada riwayat dimana berupaya untuk mengakses layanan kesehatan mental secara daring. Terakhir kali dari data-data yang dihimpun, kami melihat kurang lebih pada tahun 2013 dan 2021,” katanya.

    Ia juga menyebutkan bahwa di situasi akhir kehidupannya yang bersangkutan mengalami satu tekanan psikologis. “Lalu berkaitan dengan perilaku “self harm”, memang itu sesuatu yang umumnya pada beberapa kasus dilakukan individu,” katanya.

    Namun pada orang yang berinteraksi dengan yang bersangkutan di periode terakhir kehidupannya, tidak teramati hal tersebut.

    Kedua, juga mengenai ‘bullying’, kami mendapatkan data malah sebaliknya. Di lingkungan kerja yang bersangkutan dipersepsikan oleh atasan sebagai staf yang sangat bisa diandalkan,” katanya.

    Almarhum Arya Daru Pangayunan (ADP), menurut dia, dipersepsikan oleh rekan kerja menjadi kolega yang sangat positif, bertanggungjawab dan juga tempat bertanya serta memberikan motivasi kepada rekan kerja kepada junior.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BNSP respons penyesuaian okupasi sektor konstruksi

    BNSP respons penyesuaian okupasi sektor konstruksi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) merespons penyesuaian okupasi jabatan kerja sektor konstruksi dari semula 522 menjadi 471 okupasi dengan mengadakan asesmen lapangan penyesuaian ruang lingkup (PRL) terhadap sejumlah lembaga sertifikasi profesi (LSP).

    Adapun penyesuaian okupasi tersebut diatur dalam Keputusan Dirjen Bina Konstruksi Nomor 114/KPTS/Dk/2024, dan Surat Edaran Ketua LPJK Nomor 03/SE/LPJK/2025.

    Ketua BNSP Syamsi Hari dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, memandang asesmen lapangan PRL terhadap sejumlah LSP itu menjadi bukti nyata respons cepat dunia sertifikasi terhadap dinamika sektor konstruksi nasional.

    Oleh sebab itu, dia mengatakan BNSP mengapresiasi sejumlah LSP yang cepat menindaklanjuti penyesuaian okupasi tersebut dengan mengikuti asesmen lapangan PRL.

    “Kami harap LSP lain yang memiliki skema sektor konstruksi segera mengikuti langkah serupa,” katanya.

    Sementara itu, dia menekankan BNSP tidak akan ragu dalam mengambil langkah tegas untuk menjamin kredibilitas sertifikasi tenaga kerja.

    “Kami harus menjaga kualitas sertifikasi agar manfaatnya benar-benar dapat bermanfaat tidak hanya bagi pemegangnya (tenaga kerja, red), tetapi juga bagi perusahaan tempat bekerjanya agar lebih produktif dan berdaya saing,” ujarnya.

    Per 28 Juni 2025, jumlah tenaga kerja konstruksi tersertifikasi mencapai 439.987 orang dengan 650.416 sertifikat kompetensi kerja (SKK).

    “Mari terus berkonstribusi untuk memastikan SDM produktif dan berdaya siang, yaitu SDM yang tersertifikasi,” katanya.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mensos: 50 ribu guru siap gantikan guru sekolah rakyat yang mundur

    Mensos: 50 ribu guru siap gantikan guru sekolah rakyat yang mundur

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa lebih dari 50 ribu guru siap menggantikan guru sekolah rakyat yang mengundurkan diri setelah proses seleksi dan penempatan.

    “Sudah banyak yang siap untuk menggantikannya karena ada 50.000 lebih guru yang telah mengikuti proses pendidikan profesi guru yang belum mendapatkan penempatan,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

    Gus Ipul menyampaikan bahwa berdasarkan data terakhir yang diterimanya, sebanyak 140 guru sekolah rakyat tercatat mengundurkan diri setelah melalui proses seleksi dan penempatan di berbagai titik.

    “Memang dalam perjalanannya, ini saya mohon ditulis lebih utuh, ada sekitar 140 data terakhir yang mengundurkan diri setelah mereka seleksi itu, dari berbagai titik sekolah,” ujar dia.

    Gus Ipul menjelaskan dari total lebih dari 1.500 guru yang telah ditempatkan di sekolah rakyat, sebanyak 140 di antaranya memilih mengundurkan diri dengan alasan utama jarak lokasi tugas yang terlalu jauh dari domisili.

    Gus Ipul mengatakan pihaknya telah menyiapkan pengganti dari kalangan guru yang belum mendapatkan penempatan.

    “Sehingga insyaallah nanti yang mengundurkan diri itu kita hormati karena sebagian besar alasannya terlalu jauh dari domisili,” ucap dia.

    Sebelumnya, Gus Ipul menyampaikan Kementerian Sosial tengah menyiapkan pengganti 160 guru yang mundur dari Sekolah Rakyat dengan mengambil dari tenaga pendidikan profesi guru.

    “Kita sudah proses dan insyaallah penggantinya sudah ada, jadi itu karena sistem yang menempatkan mereka itu, sehingga kadang-kadang membuat mereka mundur karena penempatannya terlalu jauh,” kata Mensos Saifullah Yusuf di Jakarta, Senin (28/7).

    Mensos menegaskan Kemensos tetap menghargai keputusan para guru yang mengundurkan diri dan membuka kesempatan bagi para tenaga pendidik yang lain untuk berkontribusi memberikan masa depan lebih layak bagi anak-anak miskin dan miskin ekstrem.

    Mensos menekankan pemerintah terus memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di Sekolah Rakyat yang baru berjalan selama dua minggu. Saat ini pemerintah terus bersinergi untuk membangun penambahan titik baru untuk Sekolah Rakyat rintisan pada akhir Juli 2025.

    Pewarta: Fathur Rochman/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kodam Jaya gelar Serbuan Teritorial bantu warga dapatkan layanan dasar

    Kodam Jaya gelar Serbuan Teritorial bantu warga dapatkan layanan dasar

    Jakarta (ANTARA) – Kodam Jaya menggelar kegiatan “Serbuan Teritorial 2025” untuk membantu warga mendapatkan sejumlah pelayanan dasar, mulai dari pengobatan gratis, sunatan masal, rehabilitasi rumah ibadah hingga penanaman bibit mangrove di Pulau Pari pada Selasa.

    “Kami apresiasi setinggi-tingginya kepada Kodam Jaya yang telah memilih Pulau Pari sebagai lokasi kegiatan bakti sosial ini dan sangat berarti bagi masyarakat kami,” kata Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Aceng Zaini di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, kegiatan seperti ini sangat membantu masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah kepulauan yang masih menghadapi tantangan akses terhadap layanan dasar seperti kesehatan, air bersih dan sarana transportasi.

    Ia berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin karena dampaknya langsung dirasakan oleh warga. “Kolaborasi seperti ini penting untuk terus diperkuat,” kata dia.

    Komandan Korem 052/Wijayakrama Brigjen TNI Zulhadrie S. Mara menegaskan komitmen TNI dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat kepulauan.

    Menurut dia, wilayah Kepulauan Seribu punya potensi wisata dan sumber daya yang luar biasa, tapi masih banyak kendala yang harus diselesaikan bersama, termasuk soal air bersih, transportasi dan akses energi.

    “Kodam Jaya hadir bukan hanya untuk keamanan, tapi juga untuk kemanusiaan,” kata dia.

    Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam membangun daerah, serta menyatakan dukungan penuh terhadap program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

    “Kegiatan ini bukan hanya simbolis, tapi konkret. Kami hadir untuk mendengar, melihat, dan membantu langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.