Category: Antaranews.com

  • Pramono: Pemprov DKI tanggung seluruh biaya korban kebakaran Ruko Terra Drone

    Pramono: Pemprov DKI tanggung seluruh biaya korban kebakaran Ruko Terra Drone

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan, Pemprov DKI menanggung semua biaya yang dikeluarkan baik bagi korban luka maupun meninggal dunia akibat kebakaran Ruko Terra Drone di Jakarta Pusat pada Selasa.

    “Pemerintah DKI Jakarta akan bertanggung jawab untuk seluruh korban berapapun jumlahnya,” kata Pramono di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan bahwa bagi korban meninggal dunia, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung semua biaya pemakaman, hal ini untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

    Begitu juga kata Pramono, korban yang mengalami luka akibat insiden kebakaran juga akan ditanggung dan dibawa ke rumah sakit yang dapat menangani.

    “Yang luka dan sebagian nanti akan dirujuk dan kami Pemerintah DKI Jakarta yang akan menyelesaikan biayanya bagi yang luka dan sebagainya,” ujarnya.

    Pramono menegaskan bahwa kejadian kebakaran yang merenggut sebanyak 22 jiwa ini harus menjadi pelajaran dan diharapkan di kemudian hari tidak terjadi insiden serupa.

    Untuk itu, Pramono meminta bagi siapapun yang mempunyai usaha dan memiliki tempat usaha agar dapat memprioritaskan jalur keselamatan.

    “Kami mengharapkan bagi siapapun yang mempunyai usaha yang seperti ini, hal yang berkaitan dengan keselamatan menjadi penting. Ruko ini lantai 6 tetapi tidak dipersiapkan untuk evakuasi dan sebagainya,” kata Pramono.

    Sebelumnya, kebakaran yang terjadi di Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan satu lantai dan tidak merambat ke lantai atas.

    “Kebakaran di lantai dasar dan tidak merambat ke lantai 2, 3, dan seterusnya,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Meghantara di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi pada sekitar pukul 12.30 WIB bisa dikendalikan petugas sekitar satu jam, tepatnya pukul 13.41 WIB.

    Bayu menjelaskan, petugas setelah menerima laporan kebakaran hanya butuh waktu tujuh menit untuk memadamkan api yang membakar Ruko Terra Drone. Namun dampak dari kebakaran itu menewaskan 22 orang.

    Adapun kondisi 22 korban tewas akibat kebakaran Ruko Terra Drone di Jakarta Pusat, dalam keadaan utuh dan dapat dikenali.

    “Seyogyanya kami melakukan pemeriksaan terhadap korban dan juga pemeriksaan DNA. Tapi tidak perlu dilakukan karena kondisi korban dalam keadaan utuh dan masih bisa dikenali,” kata Kabid Fisika dan Komputer Forensik (Fiskomfor) Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Polisi Rochmad.

    Sementara itu, untuk hasil dari olah tempat kejadian perkara (TKP) Tim Labfor Polri terkait awal mula titik api dan dugaan penyebabnya kata dia, belum bisa disampaikan karena masih dalam pendalaman.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Data terbaru: Korban meninggal bencana Sumatera mencapai 964 orang

    Data terbaru: Korban meninggal bencana Sumatera mencapai 964 orang

    ANTARA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat per Selasa (9/12) yang mencapai 946 orang. Upaya pencarian dan evakuasi korban yang masih hilang terus dilakukan dengan pengerahan personel tambahan. (Irfan Hardiansyah/Yovita Amalia/Hilary Pasulu)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko Jakpus, wanita hamil jadi salah satu korban

    Kebakaran ruko Jakpus, wanita hamil jadi salah satu korban

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita hamil, menjadi salah satu korban tewas akibat kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Salah satu korban adalah wanita hamil,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, korban kebakaran itu, semuanya berjumlah 22 orang dengan perincian tujuh laki-laki dan 15 orang lainnya perempuan yang salah satunya sedang mengandung.

    Ia memastikan bahwa proses evakuasi dan pemadaman telah selesai dilakukan oleh petugas.

    Sementara untuk seluruh jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati.

    Susatyo mengatakan bahwa Polri akan membuat posko di RS Polri dan juga di lokasi kejadian, untuk mempercepat identifikasi para korban.

    “Polres metro Jakpus dan Polda Metro Jaya juga akan membuat posko di sini. Bagi keluarga karyawan yang mungkin belum kembali atau belum memberikan kabar kepada keluarganya, nanti kami akan coba telusuri,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepolisian Resor Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran itu akibat baterai drone mainan yang terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Dia mengatakan bahwa pada saat kejadian, karyawan rerata sedang beristirahat di lantai dua, tiga, empat, lima dan enam sehingga mereka terjebak api yang membakar dari lantai dasar.

    “Karyawan pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada di luar, sebagian lagi itu istirahat di lantai dua, tiga sampai lantai enam. Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, sehingga asap sampai naik ke lantai enam,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko Jakpus, RS Polri terima 21 jenazah korban

    Kebakaran ruko Jakpus, RS Polri terima 21 jenazah korban

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Jakarta Timur telah menerima 21 kantong jenazah korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Saat ini, Rumah Sakit Bayangkara tingkat satu Pusdokkes Polri telah menerima 21 kantong jenazah,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Hingga kini, tim forensik belum membuka kantong jenazah maupun memastikan kondisi korban, apakah utuh atau berupa bagian tubuh.

    “Belum kita periksa. Standar operasional prosedur (SOP) kami harus menunggu surat dari penyidik. Setelah ada permintaan resmi, baru kami lakukan pemeriksaan dan identifikasi,” jelas Prima.

    Oleh karena itu, jenis kelamin maupun data personal korban belum dapat dipastikan.

    Selain itu, Prima menyebut, jumlah 21 kantong jenazah masih bersifat sementara.

    “Kami akan koordinasi dengan Bidokkes Polda Metro. Informasi sementara memang ada 21 kantong jenazah,” ucap Prima.

    Lebih lanjut, RS Polri masih menunggu surat resmi dari penyidik untuk memulai autopsi dan pemeriksaan forensik.

    “Artinya tinggal menunggu surat saja. Kami akan koordinasi dengan penyidik untuk permohonan pemeriksaan dan autopsi,” ucap Prima.

    Waktu identifikasi diperkirakan bergantung pada kondisi jenazah.

    “Semua tergantung tingkat kesukaran dan kondisi korban,” ujar Prima.

    Sebelumnya, korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang bertambah menjadi 22 orang.

    “Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.

    Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya orang lainnya merupakan perempuan.

    Susatyo mengatakan bahwa untuk ke-22 korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri, Kramatjati, untuk dilakukan identifikasi.

    Sebelumnya, Kepolisian Resor Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan, terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini daftar isi tas siaga bencana yang perlu disiapkan masyarakat

    Ini daftar isi tas siaga bencana yang perlu disiapkan masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Sebagai negara yang berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), Indonesia harus bersiap dengan tingginya aktivitas vulkanik dan seismik.

    Selain faktor tersebut, sejumlah bencana yang belakangan terjadi, mendorong kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan atas situasi darurat.

    Hal itu termasuk kesadaran akan pentingnya memiliki tas siaga bencana semakin menguat di tengah meningkatnya informasi mengenai potensi bencana di berbagai daerah.

    Tas yang berisi kebutuhan dasar ini dinilai menjadi perlengkapan penting yang perlu disiapkan setiap keluarga untuk menghadapi situasi darurat.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa tas siaga bencana dipersiapkan untuk membantu keluarga bertahan selama 1×24 jam pertama pascabencana, yaitu masa ketika bantuan belum sepenuhnya dapat diakses.

    Tas siaga bencana membantu mengurangi kepanikan, menghemat waktu evakuasi dan memastikan kebutuhan dasar tetap tersedia.

    Dengan seluruh perlengkapan sudah terkumpul dalam satu tas, penghuni rumah tidak perlu mencari barang penting secara terburu-buru di tengah kondisi darurat.

    Secara umum, isi tas siaga bencana meliputi kebutuhan dasar yang mendukung keselamatan dan ketahanan di masa darurat, antara lain dokumen penting, obat-obatan, makanan dan minuman hingga alat untuk mendukung komunikasi.

    Berikut daftar isi tas siaga bencana yang bisa disiapkan masyarakat:

    BNPB mengimbau masyarakat untuk menempatkan tas siaga bencana di lokasi yang mudah dijangkau dan melakukan pengecekan berkala terhadap isi tas, khususnya makanan dan obat-obatan.

    Jangan lupa juga untuk selalu memeriksa tanggal kedaluwarsa isi tas siaga, khususnya untuk makanan atau minuman.

    Sebagai negara dengan risiko bencana yang tinggi, menyiapkan tas siaga bencana menjadi langkah sederhana yang penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

    Upaya ini diharapkan mampu membantu masyarakat bergerak lebih cepat, terarah, dan aman saat menghadapi situasi darurat.

    Pewarta: Ade irma Junida/Juliyanti
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko Jakpus, korban tewas jadi 22 orang

    Kebakaran ruko Jakpus, korban tewas jadi 22 orang

    Jakarta (ANTARA) – Korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang bertambah menjadi 22 orang.

    “Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya orang lainnya merupakan perempuan.

    Susatyo mengatakan bahwa untuk ke-22 korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri, Kramatjati, untuk dilakukan identifikasi.

    Susatyo mengatakan, pihaknya belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) karena petugas pemadam kebakaran masih merapikan barang-barang mereka.

    “Saat ini dari damkar sedang merapikan alat-alat dan nanti setelah semua rapi baru kepolisian akan melakukan olah TKP awal bersama labfor juga, sudah hadir untuk mencari sebab dari kejadian kebakaran ini,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepolisian Resor Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan, terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Dia mengatakan bahwa pada saat kejadian, karyawan rerata sedang beristirahat di lantai dua, tiga, empat, lima dan enam sehingga mereka terjebak api yang membakar dari lantai dasar.

    “Karyawan pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada di luar, sebagian lagi itu istirahat di lantai dua, tiga sampai lantai enam. Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, sehingga asap sampai naik ke lantai enam,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko Jakpus, keluarga korban pingsan saat di RS Polri

    Kebakaran ruko Jakpus, keluarga korban pingsan saat di RS Polri

    Jakarta (ANTARA) – Keluarga korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat tak sadarkan diri atau pingsan saat tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa sore.

    Seorang wanita mengenakan kaos belang putih merah dan kerudung hitam awalnya datang ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri sekitar pukul 16.42 WIB bersama pria berpeci coklat muda.

    Tak lama, dua petugas keamanan (sekuriti) mendatangi wanita tersebut untuk menanyakan maksud kedatangannya.

    “Gimana ada yang bisa dibantu Bu? Mau cari siapa?,” kata petugas keamanan.

    Tak lama kemudian, wanita tersebut lemas dan tak sadarkan diri, diduga tak kuat menahan syok saat hendak memastikan kabar sang suami.

    “Belum tau mau cari siapa, ini seorang istri,” kata petugas yang mendampingi wanita tersebut.

    Petugas segera memberikan pertolongan medis dan mengevakuasi perempuan tersebut ke ruang perawatan sementara menggunakan ambulans yang bersiaga.

    Sebelumnya, sebanyak 21 kantong jenazah korban kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Tampak kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans dan tiba di RS Polri Kramat Jati sejak pukul 15.15 WIB hingga berita ini dibuat pada 16.30 WIB.

    Kantong jenazah itu langsung dibawa ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi guna pengungkapan identitas korban.

    Belasan mobil ambulans tampak berjajar di depan ruang instalasi kedokteran forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Ambulans tersebut baru saja mengantar jenazah korban kebakaran itu.

    Sudah 21 korban

    Hingga saat ini, sudah ada 21 orang korban yang sudah ditemukan dengan kondisi terbakar dan dimasukkan ke dalam kantong jenazah.

    Pemicu kebakaran diduga berawal dari terbakarnya baterai drone mainan di lantai satu ruko itu.

    “Ada baterai di lantai satu, itu yang terbakar,” kata Kapolres Metro Jakpus Kombes Susatyo Purnomo Condro.

    Kebakaran itu awalnya sempat dipadamkan oleh karyawan. Namun api makin besar hingga asapnya menyebar ke lantai 6.

    Susatyo mengatakan, saat itu para karyawan sedang jam istirahat. Ada yang istirahat di dalam gedung, ada yang di luar.

    “Kemudian karyawan yang pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada di luar, sebagian lagi sedang istirahat di lantai dua, tiga, sampai lantai enam. Pada saat terbakar, api membesar, kemudian asap naik ke lantai enam,” jelas Susatyo.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko Jakpus, korban tewas jadi 22 orang

    Kebakaran ruko Jakpus, pemicunya diduga baterai drone terbakar

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Resor Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan, terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Dia mengatakan bahwa pada saat kejadian, karyawan rerata sedang beristirahat di lantai dua, tiga, empat, lima dan enam sehingga mereka terjebak api yang membakar dari lantai dasar.

    “Karyawan pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada di luar, sebagian lagi itu istirahat di lantai dua, tiga sampai lantai enam. Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, sehingga asap sampai naik ke lantai enam,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan bahwa saat ini sudah ada 21 korban yang dinyatakan meninggal dunia.

    Dari jumlah tersebut 15 merupakan perempuan dan enam orang lainnya yang meninggal dunia merupakan laki-laki.

    “Korban meninggal dunia 21 orang enam laki-laki 15 perempuan. Saat ini, tim masih melakukan penyisiran dan pencarian,” katanya.

    Kebakaran itu terjadi di Ruko Terra Drone Jl. Letjend Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, mulai pukul 12.43 WIB.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko Jakpus, petugas telah evakuasi 20 jenazah korban

    Kebakaran ruko Jakpus, petugas telah evakuasi 20 jenazah korban

    Jakarta (ANTARA) – Petugas hingga saat ini telah mengevakuasi sedikitnya 20 jenazah korban kebakaran pada sebuah rumah toko (ruko) di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Sudah ada 20 jenazah korban kebakaran yang dievakuasi setelah petugas melakukan penyisiran kembali,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo di Jakarta, Selasa.

    Ia menjelaskan, semua korban itu, saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati untuk dilakukan identifikasi.

    Ia mengatakan bahwa saat ini total jenazah yang telah ditemukan berjumlah 20 dan petugas masih terus menyisir lokasi kejadian.

    Susatyo mengatakan bahwa petugas menemui kendala untuk mengevakuasi korban, karena ruko yang terbakar memiliki tujuh lantai dan saat ini baru bisa ditembus hingga lima lantai.

    “Petugas saat ini sudah mulai masuk ke lantai lima dan lantai enam untuk evakuasi korban,” ujarnya.

    Dari jumlah 20 korban yang meninggal dunia, 15 berjenis kelamin perempuan dan lima di antaranya laki-laki, korban rerata merupakan karyawan yang bekerja di ruko tersebut.

    Kebakaran terjadi di Ruko Terra Drone Jl. Letjend Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, mulai pukul 12.43 WIB.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 20 kantong jenazah korban kebakaran ruko di Jakpus tiba di RS Polri

    20 kantong jenazah korban kebakaran ruko di Jakpus tiba di RS Polri

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 20 kantong jenazah korban kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa sore.

    Tampak kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans dan tiba di RS Polri Kramat Jati sejak pukul 15.15 WIB hingga berita ini dibuat pada 16.30 WIB.

    Kantong jenazah itu langsung dibawa ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi guna pengungkapan identitas korban.

    “Iya, kantong jenazah korban kebakaran gedung di Kemayoran dibawa ke RS Polri,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono saat dihubungi ANTARA secara terpisah.

    Gedung di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus), terbakar hingga menewaskan belasan orang. Kebakaran diduga berawal dari gudang baterai di lantai satu.

    “Ada baterai di lantai satu, itu yang terbakar,” kata Kapolres Metro Jakpus Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.

    Kebakaran itu awalnya sempat dipadamkan oleh karyawan. Namun api makin besar hingga asapnya menyebar ke lantai enam.

    Susatyo mengatakan, saat itu para karyawan sedang jam istirahat. Ada yang istirahat di dalam gedung dan ada yang di luar.

    “Kemudian karyawan yang pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada ke luar, sebagian lagi itu semua sedang istirahat di lantai dua, tiga sampai lantai enam. Pada saat terbakar, api membesar, kemudian asap naik ke lantai enam,” jelas Susatyo.

    Proses evakuasi kini masih berlangsung dan Susatyo sebelumnya menyebut ada 17 korban yang meninggal dunia.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.