Category: Antaranews.com

  • Legislator: Jakarta kota perfilman bisa jadi ajang promosikan wisata

    Legislator: Jakarta kota perfilman bisa jadi ajang promosikan wisata

    Laskar Pelangi yang membuat Bangka Belitung menjadi terkenal luas,

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Farah Savira mendukung rencana Wakil Gubernur Rano Karno yang akan membuat Jakarta sebagai kota perfilman sehingga bisa dipakai sebagai ajang untuk mempromosikan pariwisata.

    “Kalau kita ingat James Bond, pasti langsung teringat London. Sama halnya dengan film Joko Anwar di Pangalengan atau Laskar Pelangi yang membuat Bangka Belitung menjadi terkenal luas,” kata Farah di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, selama ini Jakarta telah menjadi pusat produksi berbagai film di Indonesia, bahkan lebih dari 100 persen film Indonesia diproduksi di Jakarta.

    Farah mengatakan Jakarta bisa semakin dikenal masyarakat luas melalui media film dan bisa menjadi sarana promosi yang efektif untuk memperkenalkan dan memajukan kota.

    Kesuksesan sebuah film, ungkap dia, seringkali memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata.

    Karena itu Farah berharap banyak sudut kota Jakarta yang bisa dijadikan ikon baru melalui karya-karya perfilman lewat dukungan Pemprov DKI.

    “Ke depan, harapannya kita bisa menyeleksi film-film yang berpotensi menjadi ikon baru Jakarta,” katanya.

    Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno berkeinginan agar Jakarta memiliki festival film yang bertaraf internasional.

    “Ada keinginan saya, Jakarta harus memiliki festival film bertaraf internasional. Saya tidak menganggap Jakarta Film Week tidak internasional, Itu juga internasional, tapi mungkin dia bukan blockbuster,” ucap Rano saat ditemui usai nonton bareng Film Jumbo di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Sabtu (12/4).

    Rano menjelaskan festival yang dimaksud bukan hanya film pendek tetapi film yang berkualitas dengan standar internasional.

    “Selain ada film yang dikompetisikan juga ada kritik film dan film nya juga masuk di blockbuster (film yang populer dan sukses secara finansial),” ucapnya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Anggota DPR minta pemerintah lindungi mahasiswa RI ditahan di AS

    Anggota DPR minta pemerintah lindungi mahasiswa RI ditahan di AS

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR Junico Siahaan meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan seluruh jajaran perwakilan diplomatik Indonesia di Amerika Serikat untuk secara aktif memberikan perlindungan dan memastikan terpenuhinya hak-hak warga negara Indonesia (WNI) dalam menjalani proses peradilan di negara asing.

    “Kami mendesak Kemlu dan KJRI Chicago untuk terus memberikan pendampingan maksimal terhadap WNI kita yang ditangkap di Amerika Serikat. Ini bukan hanya soal kasus hukum perorangan, tetapi menyangkut muruah negara dalam melindungi warganya di luar negeri,” kata Junico dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, saat menanggapi soal penahanan seorang mahasiswa berkewarganegaraan Indonesia di Amerika Serikat (AS).

    .Seperti diketahui, seorang mahasiswa Indonesia bernama Aditya Harsono Wicaksono yang tinggal di Marshall, Minnesota, ditangkap oleh agen Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS atau Immigration and Customs Enforcement (ICE) di tempat kerjanya pada 27 Maret lalu.

    Penahanan Aditya dilakukan beberapa hari setelah visa mahasiswanya dicabut secara tiba-tiba. Pria berusia 33 tahun itu diduga ditangkap karena mengikuti aksi protes terkait kematian George Floyd yang memicu gerakan Black Lives Matter pada tahun 2021.

    Aditya saat ini masih ditahan di Kandiyohi County Jail, Marshall, Minnesota. Pihak Kemlu dan Kementerian Hukum disebut telah melakukan pendampingan untuk Aditya.

    Nico Siahaan, sapaan akrab Junico Siahaan, menegaskan Aditya harus mendapat perlindungan maksimal berdasarkan prinsip keadilan universal dan asas non-diskriminasi.

    “Indonesia harus menunjukkan bahwa kita serius dalam memperjuangkan hak-hak hukum setiap warga negara, apalagi ketika menghadapi sistem hukum asing yang memiliki dinamika dan tantangan tersendiri. Pendampingan hukum harus dilakukan secara intens dan profesional,” ujar Nico.

    Aditya juga pernah tercatat mendapat gugatan hukum karena melakukan tindak perusakan properti yang masuk dalam fourth degree offense saat melakukan aksi protes. Dia ditangkap dalam demonstrasi setelah diberlakukan jam malam di Minnesota. Aditya juga telah menjalani persidangan dan diputuskan bebas dengan jaminan.

    Aditya diketahui memegang visa pelajar F-1 dan telah menyelesaikan gelar master di Southwest Minnesota State University pada 2023. Saat visanya dicabut, Aditya sebenarnya tengah menanti proses permanen tinggal di AS melalui pengajuan kartu hijau (green card) usai menikah dengan warga setempat.

    Nico pun menilai, kasus ini merupakan pengingat bahwa dinamika sosial-politik di negara seperti AS sangat kompleks. Untuk itu ia mengimbau WNI yang bermigran untuk cermat melihat situasi di negeri orang.

    “Kami mengimbau WNI, khususnya pelajar dan diaspora di AS, untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan menyuarakan opini. Ini bukan soal membatasi kebebasan berekspresi, tetapi lebih kepada memahami konteks politik dan hukum yang berlaku di negara tempat tinggal masing-masing,” ungkap Nico.

    Menurut Nico, kebebasan berekspresi itu merupakan hak setiap orang, apalagi dalam menyangkut hal-hal kemanusiaan.

    “Saya hanya mengimbau untuk lebih berhati-hati. Bukan kita mengesampingkan sisi kemanusiaan dan juga solidaritas, tapi ketika kita menyampaikan isu hari ini di Amerika, saya harap bisa berpikirlah seribu kali untuk itu, apalagi dengan posisi sebagai pendatang,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Nico kembali meminta pemerintah untuk hadir dan aktif melindungi warganya yang berada di luar negeri. Ia mendorong adanya bantuan hukum terbaik dari pemerintah bagi Aditya.

    “Negara harus hadir untuk memberikan perlindungan hukum dan bantuan diplomatik sebesar-besarnya. Itu adalah mandat konstitusi yang tidak boleh diabaikan,” tegas Nico.

    Secara khusus, anggota Komisi di DPR yang membidangi urusan luar negeri itu menyoroti tantangan yang dihadapi WNI di negara seperti AS yang sistem hukumnya sering kali kompleks dan tidak selalu mudah dipahami.

    Menurut Nico, ketika seseorang sudah ditetapkan sebagai pelanggar oleh otoritas di sana, maka proses hukum bisa menjadi sangat sulit apalagi bagi warga negara asing.

    “Maka kehadiran negara sangat diperlukan. Kita tahu Amerika Serikat ini negara yang unik. Kalau mau dibilang aneh juga bisa. Terutama dengan pemimpinnya yang sekarang, peraturannya sering berubah-ubah,” ucap Legislator dari Dapil Jawa Barat I tersebut.

    Untuk itu, Nico mengingatkan betapa pentingnya agar Indonesia segara mengisi posisi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat yang sudah kosong selama 2 tahun. Ia mengatakan kehadiran Dubes RI untuk AS sangat diperlukan, utamanya untuk menangani berbagai kasus terkait WNI yang berada di negeri Paman Sam itu.

    “Tanpa kehadiran duta besar, respons terhadap kasus-kasus seperti ini bisa menjadi lebih lambat dan tidak maksimal. Kita butuh wakil yang mampu membuka dialog langsung dengan pemerintah AS demi melindungi kepentingan warga kita,” ujar Nico.

    Ditambahkannya, kehadiran Duta Besar tak hanya berfungsi sebagai perwakilan Indonesia di negara lain tapi juga untuk penguatan diplomasi perlindungan WNI. Khususnya dalam konteks kasus-kasus hukum yang bersinggungan dengan isu politik, sosial, atau HAM di negara tempat WNI berada.

    Nico mengatakan ini harus menjadi momentum refleksi. Perwakilan Indonesia di luar negeri bukan hanya menjadi penjaga hubungan bilateral, tetapi juga garda depan perlindungan warga negara.

    “Seperti yang disampaikan Ketua DPR, Ibu Puan Maharani, kami berharap Pemerintah segera mengirimkan nama calon Dubes RI untuk AS untuk dipertimbangkan oleh DPR. Dengan begitu, posisi Dubes kita di AS yang kini kosong bisa segera terisi dan memaksimalkan fungsi diplomasi,” tutur Nico.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Keluarga mahasiswa UKI yang tewas mengaku tak tau ada gelar perkara

    Keluarga mahasiswa UKI yang tewas mengaku tak tau ada gelar perkara

    katanya gelar perkara itu dibuat tertutup, alasannya tidak tahu

    Jakarta (ANTARA) – Keluarga mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) yang tewas di area kampus pada Selasa (4/3) mengaku tak mengetahui informasi soal polisi melakukan gelar perkara, kemarin.

    “Untuk gelar perkara kemarin itu kami sama sekali tidak ada informasi dan pemberitahuan dari Polres Jakarta Timur,” kata ayah korban Happy Walewengko saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Happy mendapatkan informasi terkait gelar perkara akan dilakukan secara tertutup. Namun, dirinya tidak tahu alasan tertutupnya gelar perkara.

    “Tapi tidak ada pemberitahuan dari Kepolisian bahwa akan ada gelar perkara. Menurut mereka itu katanya gelar perkara itu dibuat tertutup, alasannya tidak tahu,” ujar Happy.

    Selain itu, Happy menjelaskan belum mengetahui hasil autopsi yang sudah dikeluarkan dari RS Polri Kramat Jati terkait kematian Kenzha.

    “Autopsi ini sudah satu bulan setengah, sudah 40 hari lewat, tidak ada pemberitahuan kepada kami,” ucap Happy.

    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur memperagakan 70 adegan saat prarekonstruksi tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) di area kampus pada Selasa (4/3).

    Adegan yang diperagakan dalam prarekonstruksi melibatkan sejumlah saksi yang ketika itu berada di tempat kejadian perkara (TKP) berdasarkan hasil pemeriksaan polisi.

    “Prarekonstruksi yang dilakukan sebanyak 50 adegan. Kalau penomoran 50, tapi ada A, B, C. Jadi, kalau kami tadi hitung lebih dari 50, sekitar 70-an adegan yang terkait dengan kasus ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly usai melakukan prarekonstruksi di UKI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (26/3).

    Proses prarekonstruksi berlangsung mulai pukul 13.50 WIB hingga 17.15 WIB. Nicolas menyebut prarekonstruksi ini merupakan salah satu tahap penyelidikan untuk mengumpulkan sekaligus memperkuat alat bukti dan mengetahui apakah tindakan ini merupakan tindak pidana atau bukan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gubernur tetapkan 19 April jadi hari libur PSU Kabupaten Serang

    Gubernur tetapkan 19 April jadi hari libur PSU Kabupaten Serang

    Serang (ANTARA) – Gubernur Banten Andra Soni mengeluarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Banten dengan menetapkan hari libur pada 19 April untuk menyukseskan hari pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Serang.

    “Dengan adanya Kepgub ini saya berharap seluruh masyarakat Kabupaten Serang dapat ikut berpartisipasi dalam proses pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serang,” kata Andra, di Serang, Rabu.

    Diketahui, Kepgub tersebut bernomor 187 Tahun 2025 tentang Hari Pemungutan Suara Ulang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serang Tahun 2024 sebagai Hari Libur. Yang telah ditandatangani pada 15 April 2025.

    Andra juga mengimbau warga Kabupaten Serang untuk datang ke lokasi TPS dan menggunakan hak pilihnya. Serta PSU ini diharapkan dapat berjalan lancar dan damai.

    “Saya minta kepada warga Kabupaten Serang untuk menggunakan hak pilihnya dalam PSU pada tanggal 19 April,” ujarnya.

    Serta proses demokrasi di Kabupaten Serang berjalan dengan baik. Untuk menentukan pemimpin bagi masyarakat daerah tersebut ke depannya.

    Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) yang ditujukan untuk perusahaan agar mengizinkan karyawannya memberikan hak pilih saat PSU Pilkada 2024.

    “Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, kami sudah mengeluarkan surat edaran agar perusahaan memberikan waktu kepada masyarakat yang ber-KTP Kabupaten Serang untuk menyalurkan hak pilihnya,” kata.

    Adapun untuk target partisipasi pemilih pada PSU, Pihaknya berharap tidak berkurang dari partisipasi saat Pilkada 2024 yang mencapai 73,6 persen.

    Pewarta: Desi Purnama Sari
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • 105 Personel Zipur 10/KYD gabung Satgas Kizi TNI XX-V/Kongo

    105 Personel Zipur 10/KYD gabung Satgas Kizi TNI XX-V/Kongo

    “Karena itu sebelum diberangkatkan ke Kongo, mereka akan mengikuti pelatihan,”

    Jayapura (ANTARA) – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito mengatakan sebanyak 105 personel Zipur 10/KYD saat ini dipersiapkan untuk bergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-V/Kongo tahun 2025.

    “Karena itu sebelum diberangkatkan ke Kongo, mereka akan mengikuti pelatihan,” kata Rudi Puruwito di Jayapura, Rabu.

    Pelepasan terhadap ke 105 prajurit itu dilaksanakan, Selasa (15/4) di lapangan Yoten Wenda, Denzipur 10/KYD, Waena, Jayapura.

    Dia mengatakan suatu kehormatan bagi prajurit Denzipur 10/KYD yang mengemban tugas negara sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian di bawah bendera PBB.

    Penugasan itu menjadi suatu kebanggaan karena prajurit Kodam XVII/Cenderawasih terpilih untuk menunaikan tugas negara.

    “Untuk itu jaga nama baik satuan dan Kodam XVII/Cenderawasih dengan memegang teguh jati diri Prajurit TNI, berjiwa Sapta Marga, Sumpah Prajurit, disiplin dan profesional,” kata Mayjen TNI Rudi Puruwito.

    Ditambahkan, prajurit yang tergabung dalam misi PBB juga harus berkomitmen untuk selalu disiplin tinggi agar terhindar dari segala macam pelanggaran yang berakibat pada pemulangan personel satgas, seperti akibat pelanggaran perilaku tidak patut, misalnya pelanggaran HAM berupa, eksploitasi seksual (SEA) dan penyelundupan.

    “Manfaatkan masa pelatihan dengan sebaik-baiknya dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan perlindungannya,” harap Rudi Puruwito.

    Satgas Kizi TNI Konga XX-V Manusco dipimpin Mayor CZI Tommy Johandri O. Sunggu dan akan bertugas selama setahun.

    Pewarta: Evarukdijati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamendagri apresiasi Apeksi sebagai ruang komunikasi wali kota

    Wamendagri apresiasi Apeksi sebagai ruang komunikasi wali kota

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengapresiasi keberadaan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).

    Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, dia menilai organisasi tersebut berhasil menjadi ruang yang nyaman untuk berkomunikasi bagi para wali kota di seluruh Indonesia.

    “Apeksi itu jadi sarana healing kita. Escape kita dari beban-beban yang ribet di kota masing-masing,” kata Bima saat menghadiri acara Temu Alumni Dewan Pengurus Apeksi di Pendopo Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/4) malam.

    Ia menilai organisasi Apeksi juga menjadi ajang bagi para wali kota untuk berbagi ide dalam menyelesaikan persoalan di daerah masing-masing.

    Bima menyebut selama menjabat Wali Kota Bogor, ia kerap dibantu oleh para wali kota lain di Indonesia dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.

    Oleh karena itu, ia berharap budaya saling membantu yang telah terbentuk di Apeksi dapat terus terjaga.

    Pada forum ini, dirinya juga mengingatkan salah satu semangat yang mempersatukan para wali kota se-Indonesia dalam organisasi Apeksi adalah kecintaan yang besar kepada bangsa dan negara. Para wali kota, kata dia, berupaya mencari solusi terbaik atas berbagai persoalan masyarakat melalui organisasi tersebut.

    “Yang mempertemukan kita, yang membuat kita bertahan menjaga hubungan ini (dalam Apeksi) kan kalau mau jujur karena cinta kita kepada bangsa dan negara. Kepada rakyat di kota masing-masing,” imbuhnya.

    Ia berharap pada pertemuan Alumni Dewan Pengurus Apeksi di masa mendatang, acara silaturahmi dapat dikemas secara santai dan menjadi ajang guyub rukun bagi para wali kota.

    Forum tersebut tidak hanya menjadi sarana untuk bernostalgia antaralumni, melainkan juga kesempatan berbagi pengalaman dan bertukar pikiran mengenai keadaan terkini.

    “Nah jadi saya berharap (pada forum mendatang) apa pun itu namanya, bukan saja nostalgia, bukan saja membangkitkan memori kenangan lama, CLBK, dan lain-lain gitu, tapi juga ada hal-hal yang bermanfaat gitu,” pungkas dia.

    Turut hadir pada pertemuan tersebut, Ketua Dewan Pengurus Apeksi 2023–2025 Eri Cahyadi. Selain itu, hadir pula Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, para demisioner Dewan Pengurus Apeksi, serta para wali kota lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemberian vaksin kepada anak pada Pekan Imunisasi Dunia 2025 di Semarang

    Pemberian vaksin kepada anak pada Pekan Imunisasi Dunia 2025 di Semarang

    Rabu, 16 April 2025 12:49 WIB

    Petugas Puskesmas Gayamsari mengukur tinggi badan anak dalam kegiatan Pekan Imunisasi Dunia 2025 di Posyandu RW 3 Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025). Pemberian vaksin pada Pekan Imunisasi Dunia 2025 itu bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap penyakit, sekaligus mendukung terciptanya generasi sehat menuju Indonesia Emas. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU

    Petugas Puskesmas Gayamsari (kiri) menyuntikkan vaksin Measleas Rubela (MR) kepada balita pada Pekan Imunisasi Dunia 2025 di Posyandu RW 3 Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025). Pemberian vaksin pada Pekan Imunisasi Dunia 2025 itu bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap penyakit, sekaligus mendukung terciptanya generasi sehat menuju Indonesia Emas. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU

    Petugas Puskesmas Gayamsari (kanan) menyuntikkan vaksin Measleas Rubela (MR) kepada balita dalam kegiatan Pekan Imunisasi Dunia 2025 di Posyandu RW 3 Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025). Pemberian vaksin pada Pekan Imunisasi Dunia 2025 itu bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap penyakit, sekaligus mendukung terciptanya generasi sehat menuju Indonesia Emas. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU

  • KAI Commuter temukan pelaku pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang

    KAI Commuter temukan pelaku pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang

    Dengan langkah ini, pelaku tak bisa lagi menggunakan Commuter Line dan mencegah terulangnya kejadian serupa ke depan

    Jakarta (ANTARA) – KAI Commuter berhasil menemukan pelaku pelecehan seksual di eskalator Stasiun Tanah Abang yang beraksi pada layanan Commuter Line di Stasiun Tanah Abang pada Rabu (2/4).

    “Dalam kasus terkini di Stasiun Tanah Abang, kami menindaklanjuti lewat penanganan dan pengungkapan pelaku, juga menemukan dan menyerahkan pelaku kepada kepolisian,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus dalam keterangannya, Rabu.

    Joni menjelaskan pengungkapan kasus ini tidak lepas dari sistem CCTV Analytic yang sudah terpasang di semua Stasiun Commuter Line dan kesigapan petugas KAI Commuter, sekaligus membuktikan keberpihakan kepada korban.

    “Penangkapan bermula dari rekaman tersangka pelaku yang sudah dimasukkan ke dalam database sistem CCTV Analytic, yang terdeteksi saat masuk ke area stasiun dan hal tersebut langsung ditindaklanjuti oleh petugas terkait,” katanya.

    Kemudian petugas pengamanan mengamankan tersangka di dalam Commuter Line No.1759 relasi Rangkasbitung – Tanah Abang, Senin, (14/4) sekitar pukul 17.05 WIB.

    Joni menambahkan selanjutnya tersangka dibawa ke Pos Keamanan Stasiun Tanah Abang untuk dilakukan pemeriksaan awal dan dimintakan keterangannya.

    “Tersangka mengakui perbuatannya, dan kami serahkan ke pihak Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum,” katanya.

    Di samping itu, Joni menegaskan KAI Commuter akan memasukkan pelaku pelecehan tersebut ke dalam daftar hitam (blacklist).

    “Dengan langkah ini, pelaku tak bisa lagi menggunakan Commuter Line untuk mencegah terulang kejadian serupa ke depannya,” katanya.

    Tak hanya itu, KAI Commuter juga telah melakukan pendampingan kepada pihak korban baik secara psikologis maupun proses hukumnya.

    Sebelumnya video viral di media sosial Instagram yang diunggah oleh akun @indra_papsky pada Rabu (2/4), akun tersebut menjelaskan ada seorang wanita yang menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pakar: Tim media kepala daerah jangan sekadar untuk pencitraan

    Pakar: Tim media kepala daerah jangan sekadar untuk pencitraan

    Kadang tim media kepala daerah justru membuat konten sekadar untuk ramai-ramai atau pencitraan.

    Purwokerto (ANTARA) – Pakar komunikasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Profesor Mite Setiansah mengharapkan tim media yang dibentuk kepala daerah di luar bagian protokol dan komunikasi pimpinan (prokompim) maupun dinas komunikasi dan informatika tidak sekadar untuk membangun pencitraan.

    “Jangan sampai ketika tim media kepala daerah membuat konten di medsos (media sosial) justru malah menimbulkan respons yang negatif, itu harus sudah dimitigasi dari awal,” kata Prof. Mite Setiansah di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.

    Dalam hal ini, kata dia, tim media kepala daerah ketika membuat konten untuk medsos harus memperhitungkan apakah konten tersebut akan membangun dukungan publik atas kebijakan kepala daerah ataukah justru bakal menimbulkan respons negatif.

    Bahkan, lanjut dia, kadang tim media kepala daerah justru membuat konten sekadar untuk ramai-ramai atau pencitraan.

    “Itu justru menjadikan kepala daerahnya tidak berwibawa,” katanya.

    Prof. Mite mengatakan bahwa tim media harus paham bahwa tujuannya bukan hanya ramai-ramai atau untuk popularitas kepala daerah saja, melainkan untuk memberikan dukungan kepada personal kepala daerah, termasuk dukungan pada kebijakannya.

    Oleh karena itu, kata dia, tim media kepala daerah harus berkolaborasi dengan bagian prokompim maupun dinkominfo setempat agar konten yang dibuat selaras dengan kebijakan pemerintah daerah, bukan sekadar untuk pencitraan.

    Pakar komunikasi ini lantas mengemukakan bahwa kepala daerah mau atau tidak mau harus mengetahui karakteristik masyarakat saat sekarang seperti apa sehingga tidak bisa lagi hanya mengandalkan dari sudut pandangnya sendiri dengan menilai gaya komunikasi politiknya sudah bagus.

    “Bagaimanapun kepala daerah harus mempelajari kultur masyarakat sekarang seperti apa, karakteristik masyarakat seperti apa. Apalagi, kehadiran media sosial, media digital, pasti membangun kultur atau pola komunikasi yang berbeda-beda,” katanya.

    Pada zaman dahulu, lanjut dia, masyarakat tidak bisa protes secara langsung. Namun, sekarang begitu ada yang dirasa tidak cocok, banyak sekali saluran yang dapat digunakan untuk sampaikan pendapat atau aspirasinya.

    Menurut dia, hal itu juga harus dipelajari dan dipahami oleh para pembuat kebijakan atau pemerintah sebagai kultur komunikasi yang baru.

    “Kepala daerah tidak boleh kemudian mengatakan ‘wah kenapa sih masyarakat sekarang protesan’,” kata Prof. Mite.

    Ia lantas berkata, “Itu memang kultur yang terbentuk karena adanya media digital, semuanya ingin serbacepat, tidak sabaran. Kalau telat sedikit, langsung mencari sumber informasi yang lain.”

    Terkait dengan hal itu, Prof. Mite mengatakan bahwa kepala daerah harus mengoptimalkan kerja sama dengan media arus utama, media sosial, dan pemangku kepentingan untuk merespons cepat atas kritikan atau protes dari masyarakat, termasuk mengantisipasi penyebaran hoaks.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • PT KAI tertibkan dan pagari aset di Stasiun Tanjung Priok Jakut

    PT KAI tertibkan dan pagari aset di Stasiun Tanjung Priok Jakut

    Lahan ini akan dibangun Kantor Dinas Jalan Rel dan Jembatan Tanjung Priok

    Jakarta (ANTARA) – Kereta Api Indonesia (Persero), Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta melaksanakan kegiatan penertiban dan memagari area emplasemen. Stasiun Tanjung Priok sebagai upaya pengamanan dan optimalisasi aset milik perusahaan.

    “Langkah ini menjadi langkah awal untuk mendukung rencana pembangunan Kantor Resort Jalan Rel dan Jembatan Tanjung Priok di atas lahan milik PT KAI,” Manager Humas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Rabu.

    Ia menyebutkan pemagaran dilakukan pada lahan seluas 1.200 meter persegi atau kurang lebih 20 x 60 meter.

    “Lahan ini akan dibangun Kantor Dinas Jalan Rel dan Jembatan Tanjung Priok,” katanya.

    KAI Daop 1 Jakarta mengimbau seluruh pihak di sekitar lokasi untuk mendukung proses penertiban ini guna kelancaran pembangunan fasilitas perkeretaapian yang akan menunjang operasional dan pelayanan publik ke depan.

    Ia mengatakan upaya ini merupakan bagian dari komitmen PT KAI untuk memastikan seluruh aset negara yang dikelola dapat digunakan secara tepat guna dan terhindar dari potensi penyalahgunaan maupun okupasi ilegal.

    “Sebelum melakukan penertiban dan pemasangan pagar, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga,” kata dia.

    Ia menjelaskan sosialisasi dan musyawarah tersebut dilaksanakan dua kali pada 21 Januari 2025 dan dilanjutkan pada 18 Februari 2025 yang melibatkan Lurah Tanjung Priok, tokoh masyarakat, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas setempat.

    “Kami juga telah berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Utara guna memastikan dukungan keamanan selama proses berlangsung,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025