Category: Antaranews.com

  • KKP luncurkan panduan baru dukung konservasi 30 persen perairan RI

    KKP luncurkan panduan baru dukung konservasi 30 persen perairan RI

    Harapannya, literasi dari panduan ini bisa dikembangkan lebih luas dari sekedar manfaat, yakni manfaat sosial ekonomi dengan menghadirkan hitungan-hitungan yang akuntabel, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama konsorsium Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) meluncurkan Panduan Analisis Biaya Manfaat Kawasan Konservasi untuk mendukung pengelolaan konservasi perairan atau Marine Protected Area (MPA) 30 persen laut Indonesia.

    Dalam acara peluncuran di Jakarta, Kamis, Direktur Konservasi Ekosistem KKP Firdaus Agung menyebut panduan itu untuk memberikan peta jalan yang lebih jelas dan praktis mengenai bagaimana melakukan analisis biaya dan manfaat bagi perencanaan dan pengelolaan MPA untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai target global yaitu melindungi 30 persen perairan Indonesia sebagai kawasan konservasi pada tahun 2045.

    “Kita selalu meng-highlight manfaat konservasi untuk ekologi dan untuk ekosistem. Jadi kita lebih paham manfaatnya untuk karang dan juga manfaatnya untuk masyarakat sekitar, serta manfaat untuk pemerintah daerah,” kata Firdaus

    “Harapannya, literasi dari panduan ini bisa dikembangkan lebih luas dari sekedar manfaat, yakni manfaat sosial ekonomi dengan menghadirkan hitungan-hitungan yang akuntabel, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya.

    Dalam acara-acara besar di tingkat nasional, daerah, maupun internasional, kata dia, pemerintah akan menunjukkan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan, termasuk kerugian akibat pembatasan di kawasan konservasi, akan digantikan dengan manfaat yang jauh lebih besar.

    “Manfaat-manfaat ini yang harus bisa diukur, dibuktikan, dan disosialisasikan, kepada semua pihak yang berkepentingan,” tuturnya.

    Dalam kesempatan yang sama Senior Vice President & Executive Chair Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany mengatakan Pemerintah Indonesia telah menetapkan visi MPA 30×45 sebagai upaya untuk mencapai target tersebut.

    Namun tidak hanya soal pembangunan kawasan konservasi, yang lebih penting adalah pengelolaannya yang harus dilakukan secara efektif.

    “Pengelolaan yang efektif berarti kawasan konservasi tidak hanya dapat menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar. Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan ini adalah pendanaan yang berkelanjutan, yang sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa program-program konservasi dapat berjalan dengan optimal,” kata Meizani.

    Penyusunan panduan itu sendiri dilakukan KKP didukung oleh Konservasi Indonesia (KI) bersama Rekam Nusantara Foundation dan konsorsium LSM untuk menjadi acuan dalam membangun dan mengelola kawasan konservasi di Indonesia, mendukung efektivitas pengelolaan kawasan konservasi untuk memastikan keberlanjutan ekosistem serta kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat.

    Pewarta: Prisca Triferna Violleta
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemerintah soroti pentingnya RI beralih ke dominasi kendaraan listrik

    Pemerintah soroti pentingnya RI beralih ke dominasi kendaraan listrik

    Elektrifikasi transportasi sangat penting untuk program swasembada energi

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah menyatakan pentingnya Indonesia untuk beralih ke kendaraan listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kemandirian energi, dan peningkatan kualitas udara.

    Dalam forum RE Invest Indonesia di Jakarta, Kamis, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Rachmat Kaimuddin mengatakan Indonesia merupakan produsen mobil utama di Asia Tenggara, dengan memproduksi 1,4 juta mobil per tahun, berada di posisi kedua setelah Thailand.

    Selain faktor ekonomi, transisi ke EV dipandangnya sebagai langkah penting menuju kemandirian energi. Indonesia, menurut Rachmat, saat ini mengimpor 60 persen minyak untuk transportasi.

    Dengan demikian, Rachmat meyakini elektrifikasi transportasi, baik menggunakan listrik dari sumber energi fosil maupun terbarukan, menjadi solusi untuk memaksimalkan pemanfaatan energi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak.

    “Elektrifikasi transportasi sangat penting untuk program swasembada energi kami,” ucapnya.

    Rachmat juga menyoroti penggunaan kendaraan listrik dapat menjadi solusi konkret untuk mengatasi masalah polusi udara Jakarta yang terjadi berulang setiap tahun. Penelitian mengungkapkan bahwa kontribusi emisi kendaraan terhadap polusi udara Jakarta mencapai angka 40 hingga 60 persen.

    Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan Indonesia memiliki basis manufaktur otomotif yang kuat dan pasar mobil penumpang terbesar di ASEAN, bahkan melampaui Thailand.

    Untuk memanfaatkan potensi ini, pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan untuk menarik produsen EV dan meningkatkan permintaan pasar. Kebijakan tersebut antara lain pengurangan pajak, pengecualian dari aturan lalu lintas ganjil-genap, dan diskon PPN untuk kendaraan yang diproduksi secara lokal dengan kandungan lokal lebih dari 40 persen.

    Rachmat menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan yang diterapkan telah menunjukkan dampak positif. Terbukti, penjualan kendaraan listrik mengalami lonjakan signifikan sebesar 70 persen pada tahun 2023, mencapai angka 17.000 unit.

    Ia juga menyoroti adanya tren baru di mana penjualan Kendaraan Listrik Baterai (BEV) untuk pertama kalinya melampaui penjualan kendaraan hibrida, dengan angka masing-masing 16.500 unit dan sekitar 15.000 unit.

    Tren ini menandakan penerimaan dan preferensi yang semakin besar terhadap mobilitas listrik di kalangan konsumen Indonesia.

    Rachmat menyebut ke depan fokus manufaktur EV adalah pada pemenuhan preferensi pasar, terutama permintaan terhadap kendaraan tujuh penumpang. Ia mendorong produsen untuk memperkenalkan model EV yang memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dengan harga yang wajar.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sri Mulyani kaji skema kombinasi pendanaan Kopdes Merah Putih

    Sri Mulyani kaji skema kombinasi pendanaan Kopdes Merah Putih

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan tengah mengkaji berbagai skema kombinasi pendanaan untuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

    “Saat ini, sedang dilakukan koordinasi untuk mengidentifikasi anggaran, apakah langsung dari pendanaan publik atau dari aktivitas kegiatan ekonomi di tingkat desa yang kemudian bisa dikembangkan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar secara daring, dipantau di Jakarta, Kamis.

    Kementerian Keuangan telah mendapat mandat melalui Instruksi Presiden (Inpres) untuk menyediakan anggaran melalui berbagai sumber, yakni APBN, APBD, hingga Himbara.

    Untuk Kopdes Merah Putih, anggaran APBN bisa diberikan kepada daerah melalui Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang mencakup komponen Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non-fisik, Dana otonomi khusus untuk daerah-daerah tertentu, dan Dana Desa.

    Kemudian di APBN, provinsi maupun kabupaten/kota juga mendapatkan transfer dari pusat untuk menjalankan anggaran maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    “Kami akan melihat berbagai kemungkinan eksisting transfer maupun apa yang bisa kami optimalkan. Jadi, semua kemungkinan kombinasi itu akan kami kaji bersama,” tambahnya.

    Skema lain yang dipertimbangkan juga termasuk sistem yang diterapkan dalam BUMDes, di mana modal awal bersumber dari Dana Desa yang kemudian berkembang melalui kegiatan ekonomi produktif sehingga bisa mencicil kembali.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menegaskan program Koperasi Desa Merah Putih, inisiatif unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, merupakan solusi ekonomi pedesaan yang tidak akan membebani APBN.

    Ferry mengatakan program itu dirancang untuk menciptakan ekosistem ekonomi baru di pedesaan yang saling menguntungkan, sekaligus memutus jeratan rentenir dan pinjaman online (pinjol) yang merugikan masyarakat desa.

    Melalui Instruksi Presiden (Inpres) 2025, pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi di desa dan kelurahan seluruh Indonesia hingga Juli 2025, dengan operasional dimulai pada September 2025.

    Anggaran operasional, diperkirakan Rp5 miliar per koperasi, bersumber dari gabungan APBN, APBD, dana desa, dan perbankan.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menkeu: Pergerakan rupiah sesuai dengan ekonomi domestik dan regional

    Menkeu: Pergerakan rupiah sesuai dengan ekonomi domestik dan regional

    Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah sejalan dengan perkembangan ekonomi domestik dan mata uang regional.

    “Pergerakan rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang regional lainnya dan berada dalam kisaran yang sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia di dalam menjaga stabilitas perekonomian,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar secara daring, dipantau di Jakarta, Kamis.

    Dia menjelaskan nilai tukar rupiah pada 27 Maret 2025 tercatat Rp16.560 per dolar AS atau menguat 0,12 persen point-to-point (ptp) dibandingkan dengan level akhir Februari 2025.

    Namun, tekanan kuat terhadap nilai tukar rupiah terjadi di pasar off-shore (Non-Deliverable Forward/NDF) pada saat libur panjang pasar domestik dalam rangka Idul Fitri 1446 H akibat kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

    Merespons itu, Bank Indonesia (BI) pada 7 April 2025 melakukan intervensi di pasar off-shore NDF secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York guna stabilisasi nilai tukar rupiah dari tingginya tekanan global.

    Respons kebijakan ini memberikan hasil positif, kata Sri Mulyani. Hal itu tercermin dari perkembangan rupiah yang terkendali dan menguat menjadi Rp16.855 per dolar AS pada 22 April 2025, dibandingkan dengan level Rp16.865 per dolar AS pada hari pertama pembukaan pasar domestik pascalibur tanggal 8 April 2025.

    “Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik,” tutur Sri Mulyani.

    Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi di Jakarta menguat sebesar 6 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.866 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.872 per dolar AS.

    Bank Indonesia (BI) menyatakan terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar off-shore NDF dan strategi triple intervention pada transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder.

    Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Aprindo sebut penyeragaman kemasan rokok sulitkan pengusaha-konsumen

    Aprindo sebut penyeragaman kemasan rokok sulitkan pengusaha-konsumen

    Pemerintah seharusnya mendorong kemudahan berusaha, bukan menambah beban dengan regulasi yang tidak berpihak pada dunia usaha.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin menyatakan bahwa peraturan untuk menyeragamkan kemasan rokok menambah beban para pelaku usaha dan menyulitkan konsumen untuk membedakan antara rokok legal dan ilegal.

    Ia berharap pemerintah mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini dan tidak memberlakukan kebijakan yang dapat membebani pelaku usaha.

    “Pemerintah seharusnya mendorong kemudahan berusaha, bukan menambah beban dengan regulasi yang tidak berpihak pada dunia usaha,” kata Solihin, di Jakarta, Kamis.

    Ia juga menyoroti potensi semakin maraknya rokok ilegal, karena kemasan produk yang seragam akan menyulitkan konsumen dalam mengidentifikasi merek rokok legal yang biasa mereka beli.

    “Rokok ilegal yang sudah marak saja belum sepenuhnya bisa ditindak, apalagi dengan tambahan kebijakan seragam kemasan,” ujarnya pula.

    Selain itu, ia menyatakan bahwa pengawasan terhadap implementasi aturan tersebut juga menimbulkan tantangan besar, terutama di tingkat pengecer, khususnya warung kecil dan toko kelontong.

    “Kalau di supermarket mungkin masih bisa dikontrol, tapi tidak demikian dengan toko-toko kecil,” ujar Solihin.

    Senada dengan Solihin, Ketua Umum Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) Benny Wachjudi juga mengatakan bahwa usulan penyeragaman kemasan rokok berpotensi meningkatkan peredaran rokok ilegal di pasaran.

    “Ini bisa menimbulkan kebingungan di masyarakat dan membuka celah makin banyaknya rokok ilegal di pasaran,” ujarnya pula.

    Dia juga menyoroti lemahnya penindakan terhadap rokok ilegal, yang selama ini hanya menyasar level distribusi seperti pengecer dan sopir pengangkut, bukan sampai ke produsen atau pabrik.

    “Kami belum pernah mendengar adanya tindakan tegas terhadap mesin produksi rokok ilegal,” kata Benny Wachjudi.

    Gaprindo mencatat bahwa pendapatan cukai rokok mencapai sekitar Rp216,9 triliun pada 2024, mendekati target Rp230 triliun, yang sebagian besar dipengaruhi oleh daya beli masyarakat.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Edward Omar Sharif Hiariej menyoroti peredaran rokok ilegal yang kian marak dalam sesi wawancara di Jakarta, Senin (14/4).

    Ia mengatakan bahwa rokok ilegal bersifat berbahaya dan melanggar berbagai aturan, di antaranya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) hingga aturan perdagangan yang berkaitan dengan pelanggaran merek.

    “(Rokok ilegal) harus ditertibkan. Karena tidak hanya merusak perekonomian, ada soal merek, tapi juga sifat bahayanya barang itu. Kalau rokok (ilegal) itu dijual, satu perbuatan dia terkena beberapa pasal,” ujarnya lagi.

    Melihat wacana kebijakan penyeragaman bungkus rokok dianggap akan memperparah peredaran rokok ilegal dan kian menekan industri rokok legal, ia menyatakan perlunya pendekatan yang berimbang antara aspek kesehatan dan kepentingan ekonomi.

    “Solusinya harus bisa mengakomodasi kepentingan semua pihak, antara manfaat ekonomi dan keadilan hukum,” ujar Edward Omar Sharif Hiariej.

    Pembahasan mengenai aturan baru soal kemasan rokok tengah mencuat seiring dengan penyusunan Peraturan Menteri Kesehatan yang menjadi turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

    Kementerian Kesehatan berencana menyamakan seluruh warna dan kemasan produk tembakau dan rokok elektronik. Gagasan tersebut mendapatkan tentangan dari berbagai pihak, baik lembaga pemerintahan, industri, maupun konsumen.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bank Muamalat dukung digitalisasi pengelolaan masjid

    Bank Muamalat dukung digitalisasi pengelolaan masjid

    Melalui aplikasi tersebut, pengelolaan masjid diharapkan menjadi lebih profesional, transparan, dan terdigitalisasi

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menghadirkan solusi pengelolaan masjid menggunakan aplikasi berbasis website, yakni Hijrah Masjid, bagi para takmir masjid atau Dewan Kemakmuran Masjid.

    “Aplikasi ini menyediakan sarana pencatatan keuangan dan aset sehingga administrasi masjid menjadi lebih tertib,” kata Direktur Bank Muamalat Karno di Jakarta, Kamis.

    Setiap masjid yang menjadi nasabah Bank Muamalat ditawarkan untuk menggunakan Hijrah Masjid.

    Pengurus masjid akan diberikan akses dan dapat memasukkan data-data pada field back-end aplikasi yang akan terlihat pada tampilan front-end secara langsung.

    Melalui aplikasi tersebut, pengelolaan masjid diharapkan menjadi lebih profesional, transparan, dan terdigitalisasi.

    Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia memiliki lebih dari 650 ribu masjid dan musala.

    Selain itu, karena bisa dihubungkan ke layar televisi, aplikasi Hijrah Masjid dapat menampilkan jadwal salat, kutipan hadis, pengumuman, informasi agenda masjid, serta kode QR masjid yang memudahkan jemaah berinfak.

    Data keuangan serta aset masjid juga bisa diperbarui secara berkala dan dimunculkan pada layar.

    “Dengan transparansi seperti itu, Insya Allah pengelolaan masjid mendapat kepercayaan lebih baik dari jemaah maupun masyarakat,” ujar Karno.

    Masjid sebagai pusat pelayanan umat harus dibangun di atas tata kelola dan akuntabilitas yang baik.

    Hal tersebut akan lebih maksimal jika pengelolaan masjid terintegrasi dengan ekosistem perbankan dan terdigitalisasi.

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • BSI catat penjualan sukuk ST014 capai 153,75 persen dari target

    BSI catat penjualan sukuk ST014 capai 153,75 persen dari target

    Artinya, kehadiran Sukuk Ritel ST014 ini memperoleh antusiasme tinggi dari masyarakat, khususnya nasabah BSI

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat bahwa penjualan Sukuk Tabungan Ritel Seri ST014 melalui BSI telah melampaui target awal penjualan atau oversubscribe sebesar 153,75 persen dari target.

    Plt. Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan, capaian ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan negara melalui instrumen investasi yang aman, syariah, dan menguntungkan melalui BSI.

    “Artinya, kehadiran Sukuk Ritel ST014 ini memperoleh antusiasme tinggi dari masyarakat, khususnya nasabah BSI,” kata Bob dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

    Dengan masa penawaran yang dibuka pada 7 Maret dan ditutup pada 16 April 2025 pukul 10.00 WIB, Bob mencatat bahwa peminat Sukuk ST014 ini meningkat dibandingkan seri sukuk tabungan sebelumnya yakni seri ST013.

    Sebagai mitra distribusi sukuk negara untuk penjualan ST014, Bob mengatakan bahwa BSI terus berkomitmen menghadirkan layanan keuangan dan investasi syariah yang inklusif dan mudah bagi seluruh nasabah.

    Sukuk Tabungan Ritel Seri ST014 terdiri atas dua seri antara lain ST014-T2 yang memiliki tenor 2 tahun serta ST014-T4 dengan tenor 4 tahun.

    Di BSI, penjualan sukuk ritel ST014-T2 lebih tinggi baik dari segi investor maupun nominal apabila dibandingkan ST014-T4. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah di BSI lebih menyukai untuk berinvestasi pada instrumen investasi dengan tenor yang lebih pendek.

    Sukuk ritel ST014 merupakan produk investasi syariah yang diterbitkan oleh pemerintah. Produk ini menawarkan imbal hasil yang menarik bagi masyarakat yang ingin melakukan investasi sesuai dengan prinsip syariah.

    Seri ST014-T2 menawarkan kupon imbal hasil 6,5 persen. Sementara seri ST014-T4 memberikan kupon imbal hasil sebesar 6,6 persen.

    Selain menawarkan imbal hasil kompetitif, sukuk ritel juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk turut serta membangun negeri.

    Sukuk Ritel ST014 menjadi salah satu bagian dari strategi pembiayaan APBN yang inklusif dan berkelanjutan, serta memperkuat partisipasi investor domestik dalam mendukung pembangunan nasional.

    “Selain berinvestasi untuk diri sendiri, dengan membeli sukuk ritel ini kita juga turut berpartisipasi dalam pembangunan negeri,” tutup Bob.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hyundai sebut pabrik baterai EV HLI tetap beroperasi meski LG mundur

    Hyundai sebut pabrik baterai EV HLI tetap beroperasi meski LG mundur

    Tidak ada hubungan langsung dari operasional HLI di Indonesia karena HLI bisa sourcing dari lokasi-lokasi lain

    Jakarta (ANTARA) – Head of Corporate Strategy Hyundai Motors Indonesia (HMID) Hendry Pratama memastikan pabrik baterai kendaraan listrik (EV), PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power, yang merupakan perusahaan patungan antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution, tetap beroperasi meski LG mundur dari megaproyek Indonesia Grand Package.

    Dalam diskusi RE Invest Indonesia di Jakarta, Kamis, ia menyatakan bahwa operasional produksi sel baterai yang telah berjalan sejak Juli 2024 tidak terpengaruh dengan LG mundur dari megaproyek tersebut.

    “Atas beritanya LG mundur ini sebenarnya tidak ada hubungan langsung dari operasional HLI di Indonesia karena HLI bisa sourcing dari lokasi-lokasi lain, dari pihak-pihak lain,” ujarnya.

    Lebih lanjut, HMID meyakinkan bahwa entitas HLI di Indonesia tidak mengalami perubahan dan tetap beroperasi seperti biasa.

    HLI saat ini terus memproduksi sel baterai yang digunakan oleh Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) untuk perakitan unit kendaraan listrik, terutama Hyundai Kona Electric.

    Vice President of Commercial and Marketing IBC Bayu Yudhi Hermawan juga menjelaskan pengembangan industri baterai EV terintegrasi merupakan proyek besar yang tidak hanya melibatkan LG.

    “Jadi, memang tidak hanya spesifik dari satu rantai value chain, tapi juga terintegrasi. Dan memang apa yang terjadi kemarin itu memang lebih ke area midstream dan hulunya. Sementara untuk hilirnya HLI ini tetap jalan dengan normal,” katanya.

    IBC juga mengapresiasi komitmen kuat dari HLI, Hyundai, dan manufaktur EV secara keseluruhan.

    LG Energy Solution sebelumnya menjadi bagian dalam beberapa proyek di skema Indonesia Grand Package.

    Proyek tersebut sebelumnya disepakati antara Indonesia dan LG Energy Solution dari Korea Selatan pada 18 Desember 2020.

    Indonesia Grand Package mencakup pengembangan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, mulai dari penambangan hingga produksi baterai.

    Sebagai bagian dari komitmen investasi tersebut, pada 3 Juli 2024, Presiden RI ke-7 Joko Widodo meresmikan pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.

    Pabrik ini adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 gigawatt hour (GWh).

    Akan tetapi, konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG telah memutuskan untuk menarik dari megaproyek senilai sekitar 11 triliun won (Rp130,7 triliun) tersebut di Indonesia, menurut sumber Yonhap pada Jumat (18/4/2025).

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • BI Maluku fasilitasi 36 umkm di SALAM Fest dan Digifest 2025

    BI Maluku fasilitasi 36 umkm di SALAM Fest dan Digifest 2025

    ANTARA – Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku menggelar Syariah Local Economic Festival (SALAM Fest) dan Moluccas Digifest tahun 2025 di Pattimura Park, kota Ambon, Maluku, Kamis (24/4). Dalam festival tersebut BI Maluku memfasilitasi sebanyak 36 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi di kota Ambon.(Alfian Sanusi/Andi Bagasela/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • KSPI: Regulasi Satgas PHK diperkirakan hadir dalam bentuk Inpres

    KSPI: Regulasi Satgas PHK diperkirakan hadir dalam bentuk Inpres

    Kami (para pihak terkait) sudah ada kata sepakat untuk menjalankan perintah tersebut, dan bentuknya (regulasi pembentukan) mungkin berupa Inpres.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan regulasi terkait pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) kemungkinan besar akan hadir dalam bentuk instruksi presiden (Inpres).

    “Satgas PHK ini sudah diperintahkan Presiden Prabowo (Subianto) untuk dibentuk. Kami (para pihak terkait) sudah ada kata sepakat untuk menjalankan perintah tersebut, dan bentuknya (regulasi pembentukan) mungkin berupa Inpres,” kata Said dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis.

    Terkait apakah regulasi dan pembentukan Satgas PHK akan diluncurkan pada momentum Hari Buruh Internasional atau May Day di tanggal 1 Mei 2025, Said tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

    Ia hanya menekankan bahwa pembentukan Satgas PHK diusulkan untuk melibatkan para pemangku kepentingan terkait secara tripartit, yaitu dengan adanya perwakilan pemerintah, pengusaha, dan pekerja, serta perwakilan BPJS Ketenagakerjaan dan akademisi ahli ketenagakerjaan.

    Sebelumnya pada Jumat (18/4), sejumlah serikat buruh bersama dengan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya melakukan diskusi terkait pembentukan Satgas PHK.

    Dalam pertemuan itu, semua pihak sepakat bahwa pembentukan Satgas PHK dilakukan untuk mengantisipasi potensi gelombang PHK akibat ketidakpastian ekonomi global dan sebagai bagian dari upaya perlindungan terhadap pekerja Indonesia.

    Sejumlah poin strategis menjadi bahan pembahasan. Mulai dari langkah-langkah menghindari PHK, kemungkinan pengurangan jam kerja sebagai solusi sementara, hingga wacana pemberian insentif bagi perusahaan agar tidak terburu-buru melakukan PHK.

    Satgas ini juga diharapkan mampu memastikan pencairan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) oleh BPJS Ketenagakerjaan berjalan dengan baik, termasuk memastikan pembayaran pesangon sesuai aturan yang berlaku.

    Selain itu, Satgas PHK juga akan berperan dalam memetakan potensi pasar kerja baru bagi pekerja yang terdampak PHK melalui program reskilling dan pelatihan keterampilan baru.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025