Category: Antaranews.com

  • Hadiri KTT G20 di Afrika Selatan, Gibran sampaikan pidato perdananya

    Hadiri KTT G20 di Afrika Selatan, Gibran sampaikan pidato perdananya

    Johannesburg, Afrika Selatan (ANTARA) – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Sabtu pagi waktu setempat, dan akan menyampaikan pidato perdananya dalam pertemuan itu.

    Berdasarkan pantauan Antara, Wapres Gibran tiba di Johannesburg Expo Center, Afrika Selatan, tempat penyelenggaraan KTT G20, sekitar pukul 09.38 waktu setempat, atau 14.38 WIB.

    Gibran yang mengenakan setelan jas berwarna biru gelap, dilengkapi dasi biru muda dan peci hitam, berjalan menyusuri lorong menuju ruang konferensi.

    Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile menyambut Wapres Gibran dengan jabatan tangan, serta obrolan singkat sebelum keduanya berfoto bersama. Kemudian, Gibran memasuki auditorium utama untuk berkumpul bersama pemimpin dunia lainnya.

    Dalam pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri sekitar 40 pemimpin dunia itu, Gibran akan menyampaikan pidato perdananya dalam tiga sesi.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Gibran mendapat urutan ke-13 untuk berpidato, atau setelah Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, pada sesi pertama.

    Adapun KTT G20 berfokus pada tiga sesi utama yang membahas berbagai tantangan global. Sesi pertama akan membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang.

    ‎Sesi kedua akan berfokus pada pembangunan dunia yang tangguh (resilient world), yang mencakup isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan (just energy transition), serta sistem pangan.

    ‎Sementara sesi ketiga akan membahas isu pekerjaan layak (decent work) dan tata kelola kecerdasan buatan (artificial intelligence).

    ‎Sesi ketiga juga akan membahas mengenai mineral kritis yang menjadi usulan dan fokus kepentingan Indonesia pada pertemuan kali ini.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • OJK layani 1.680 konsultasi dan pengaduan konsumen di Ciayumajakuning

    OJK layani 1.680 konsultasi dan pengaduan konsumen di Ciayumajakuning

    Sebanyak 77,20 persen atau 1.297 layanan disampaikan langsung melalui walk-in ke Kantor OJK

    Majalengka (ANTARA) – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, melayani 1.680 konsultasi dan pengaduan konsumen jasa keuangan di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka serta Kuningan (Ciayumajakuning) selama periode Januari hingga 14 November 2025.

    Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib di Majalengka, Sabtu, mengatakan layanan tersebut berasal dari berbagai saluran yang disediakan OJK, untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi maupun menyampaikan keluhan terkait sektor jasa keuangan.

    “Sebanyak 77,20 persen atau 1.297 layanan disampaikan langsung melalui walk-in ke Kantor OJK,” katanya.

    Ia menjelaskan layanan yang diterima melalui saluran telepon tercatat 95 konsultasi, sedangkan pengaduan yang disampaikan lewat Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) mencapai 288 laporan.

    Menurut Agus, sektor fintech lending menjadi bidang yang paling banyak dikeluhkan masyarakat Ciayumajakuning, yakni 566 laporan.

    “Pengaduan terkait bank umum juga tetap tinggi dengan 520 laporan,” ujarnya.

    Agus mengatakan pada program ini masyarakat umum menjadi kelompok pelapor terbesar dengan 585 layanan, diikuti pegawai swasta, wirausaha dan ibu rumah tangga.

    Selain menangani keluhan, kata dia, OJK Cirebon telah memproses 10.167 permintaan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), baik secara daring maupun luring hingga pertengahan November 2025.

    Agus menyebutkan dari sisi jenis masalah, layanan terbanyak masih terkait SLIK, sedangkan laporan penipuan sektor jasa keuangan menempati posisi kedua dengan 298 layanan.

    “Setelahnya, kami juga mencatat adanya permintaan informasi sektor keuangan mencapai 200 layanan, penyalahgunaan data 108 layanan, serta permintaan keringanan angsuran sebanyak 89 layanan,” ujarnya.

    Ia menegaskan seluruh permasalahan yang disampaikan masyarakat dapat direspons dengan baik melalui proses klarifikasi, fasilitasi dan penyelesaian secara tuntas sesuai mekanisme perlindungan konsumen OJK.

    Selain itu, pihaknya turut memberikan edukasi kepada masyarakat agar memahami hak dan kewajiban dalam penggunaan produk keuangan.

    “Seluruh permasalahan yang disampaikan dapat ditangani dengan baik melalui proses klarifikasi dan fasilitasi. Kami juga memberikan edukasi agar masyarakat lebih waspada terhadap risiko sektor jasa keuangan,” ucap dia.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lantik 580 pejabat, Khofifah minta berikan pengabdian terbaik

    Lantik 580 pejabat, Khofifah minta berikan pengabdian terbaik

    “Maksimalkan seluruh energi untuk menjalankan tugas dan pengabdiannya terbaik,”

    Surabaya (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta 580 pejabat administrator dan pengawas yang baru dilantik di Gedung Negara Grahadi Surabaya segera memberikan pengabdian terbaik serta memacu kinerja di unit kerja masing-masing.

    “Maksimalkan seluruh energi untuk menjalankan tugas dan pengabdiannya terbaik,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu.

    Pelantikan terdiri dari 246 Pejabat Administrator dan 334 Pejabat Pengawas, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 800.1.3.3/13954/204/2025.

    Prosesi dilaksanakan dalam tiga sesi, yakni 194 pejabat pada sesi pertama, 174 pejabat pada sesi kedua, dan 212 pejabat pada sesi ketiga.

    Khofifah menyebut pelantikan ini penting mengingat terdapat sekitar 2.836 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pensiun pada 2025 sehingga banyak posisi perlu segera diisi.

    Khofifah mengingatkan para pejabat bekerja dinamis, terukur, cepat, dan profesional. Ia juga mengajak mereka mengimplementasikan filosofi kerja “JATIM BISA” yang berarti Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif sebagai arah baru pembangunan Jawa Timur.

    “Semangat JATIM BISA menegaskan bahwa Jawa Timur tidak hanya menjadi bagian dari perubahan, tetapi juga pelaku utama dalam membentuk arah kemajuan bangsa,” katanya.

    Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Jawa Timur disebut harus cepat beradaptasi terhadap dinamika regional, nasional, dan global.

    Salah satu contoh adaptasi adalah upaya penanaman mangrove untuk menjaga lingkungan dan menurunkan emisi karbon.

    Khofifah juga menyinggung peluang kerja sama carbon trading menuju net zero emission yang ia pelajari saat menghadiri program RISING Fellowship di Singapura.

    “Kami juga berharap Jawa Timur ke depan akan mampu mengembangkan carbon trading sebagai upaya mencapai net zero emission,” ujarnya.

    Khofifah menegaskan bahwa seluruh pejabat harus menjaga visi besar Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara yang menghubungkan wilayah barat dan timur Indonesia.

    Ia mencontohkan misi dagang dan penandatanganan nota kesepahaman antarorganisasi perangkat daerah sebagai bentuk sinergi kebutuhan Indonesia Timur.

    “Saya ingin saudara sama membangun prestasi itu ketika kita sedang berbicara Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara maka hati kita sudah terbuka menerima dan mendorong kemajuan bagi Indonesia Bagian Timur,” katanya.

    Pada bagian akhir arahannya, Khofifah mengingatkan pentingnya memaksimalkan produktivitas di tengah kemampuan fiskal Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berkurang sekitar Rp7 triliun.

    Ia meminta agar program prioritas tetap berjalan tanpa penurunan kualitas dan kuantitas. Menurutnya, fasilitasi kepada masyarakat menjadi kunci, salah satunya melalui misi dagang yang mempertemukan pembeli dan penjual.

    “Kita tidak mampu kalau harus memberikan modal, tidak mampu menggelar training manajerial skill bagi semua, tapi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan fasilitasi,” katanya.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gibran umumkan kebijakan bebas visa untuk Afrika Selatan

    Gibran umumkan kebijakan bebas visa untuk Afrika Selatan

    ANTARA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan kebijakan bebas visa untuk warga Afrika Selatan yang masuk ke Indonesia dan sebaliknya, dalam Indonesia-Afrika CEO Forum 2025 di Johannesburg, Afrika Selatan, yang digelar di sela-sela KTT G20, Jumat (21/11) waktu setempat. Menurut Gibran, kebijakan bebas visa tersebut mempermudah kerja sama kedua negara.

     

    (Sekretariat Wakil Presiden/Suci Nurhaliza/Irfansyah Naufal Nasution/Arif Prada/Amita Putri Caesaria)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Saatnya ekonomi daerah bertransaksi dan terhubung

    Saatnya ekonomi daerah bertransaksi dan terhubung

    Jakarta (ANTARA) – Pemotongan transfer ke daerah (TKD) menjadi sinyal keras bahwa ketergantungan pada anggaran pusat tidak bisa lagi menjadi pola pembangunan abadi.

    Pemerintah kabupaten pun dihadapkan pada ujian kemandirian untuk senantiasa mencari cara membangun ekonomi lokal, ketika mesin fiskal mereka tersendat.

    Dalam situasi seperti ini, pertanyaan yang seharusnya menggema, bukan lagi “berapa anggaran tahun ini?”, melainkan “apa yang bisa dihasilkan dan pasarkan untuk rakyat?”

    Peluncuran arah baru Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2026 di ICE BSD, Jumat, 21 November 2025, menjadi penegas bahwa strategi ekonomi daerah sedang bergeser dari seremoni ke transaksi, dari pameran ke pasar, dari slogan ke implementasi.

    Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Sarman Simanjorang menyampaikan pesan yang sudah lama seharusnya menjadi kesadaran bersama, yaitu mandat Pasal 33 UUD 1945 tentang sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang semestinya bukan sekadar kutipan dalam pidato.

    Konsep itu harus diterjemahkan menjadi keberanian daerah dalam memperjuangkan produk unggulan mereka, hingga benar-benar bernilai di pasar. “Meski kondisi fiskal sebagian besar daerah tidak baik-baik saja, peningkatan daya saing daerah tidak boleh terhenti,” katanya.

    Jika tidak bergerak kini, pemotongan anggaran, bukan hanya menyempitkan ruang kebijakan, tetapi juga mempersempit masa depan warga.

    Narasi baru ini sejalan dengan seruan Presiden Prabowo Subianto pada AOE 2025, yang meminta kepala daerah pantang mundur dari upaya memperkuat ekonomi lokal.

    Pertumbuhan yang hanya di atas kertas, tidak akan menyelamatkan petani dari harga tebas murah, nelayan dari mata rantai panjang, atau UMKM dari pasar yang tak memberi akses.

    Membangun ekonomi daerah berarti memastikan rakyat menjadi penerima manfaat pertama, bukan penonton. Di titik inilah forum perdagangan antardaerah menjadi gagasan paling progresif dari AOE 2026.

    Project Manager AOE 2026 Syaifuddin Chaidir memaparkan bahwa forum ini dirancang untuk mempertemukan sisi pasokan dan permintaan antardaerah.

    Bukan konsep megah, justru sederhana, ketika satu wilayah kelebihan hasil pertanian, wilayah lain membutuhkannya, lantas mengapa impor tetap dibiarkan mendominasi? Pertanyaan ini seharusnya menggugah nurani kebijakan.

    Indonesia, sering tampak sebagai negara yang sibuk menjangkau pasar global, namun abai pada potensi pasar domestiknya sendiri. Ironis, ketika komoditas yang melimpah di satu kabupaten, justru masuk ke kabupaten lain lewat jalur impor.

    Ketimpangan informasi, buruknya konektivitas dagang, dan absennya sinergi antardaerah membuat peluang ekonomi terbuang sia-sia.

    Jika forum ini berhasil bekerja sebagai clearing house nasional untuk rantai pasok, maka ini bisa menjadi koreksi struktural paling nyata terhadap wajah ekonomi daerah di tanah air.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemerintah godok aturan soal demutualisasi bursa efek

    Pemerintah godok aturan soal demutualisasi bursa efek

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah tengah menyusun rancangan peraturan pemerintah (RPP) mengenai demutualisasi bursa efek sebagai mandat dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

    Kebijakan tersebut akan mengatur perubahan struktur kelembagaan Bursa Efek Indonesia (BEI), dari bursa yang sepenuhnya dimiliki anggota bursa (struktur mutual), menjadi perseroan yang dapat dimiliki secara lebih luas.

    “Demutualisasi akan membuka kepemilikan BEI bagi pihak selain perusahaan efek dengan memisahkan keanggotaan dan kepemilikan. Ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi potensi benturan kepentingan, memperkuat tata kelola, meningkatkan profesionalisme, dan mendorong daya saing global pasar modal Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan Masyita Crystallin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Ia menjelaskan demutualisasi bukan konsep baru dalam pengembangan pasar modal global.

    Saat ini, BEI termasuk sedikit bursa yang masih berstruktur mutual, sementara negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan India telah lebih dahulu melakukan transformasi itu.

    Model tersebut memungkinkan tata kelola bursa lebih profesional, adaptif, dan responsif terhadap dinamika keuangan global.

    Struktur baru itu juga dinilai dapat mendorong inovasi produk dan layanan, mulai dari pengembangan instrumen derivatif, exchange-traded fund (ETF), hingga instrumen pembiayaan infrastruktur dan transisi energi, sehingga memperdalam serta meningkatkan likuiditas pasar.

    “Melalui demutualisasi, kami ingin memastikan bahwa tata kelola BEI sejalan dengan praktik terbaik internasional, sekaligus tetap menjaga kepentingan publik dan integritas pasar,” jelas Masyita.

    Meski demikian, kebijakan demutualisasi tidak dapat berdiri sendiri dan harus didukung oleh pengembangan pasar modal dari sisi penawaran (supply) maupun permintaan (demand).

    Dari sisi penawaran tantangan yang masih dihadapi adalah rendahnya free float yang menghambat perdagangan aktif dan membuat harga saham kurang mencerminkan kondisi pasar secara optimal.

    Dengan likuiditas yang masih tertinggal dibandingkan negara pembanding, peningkatan free float menjadi agenda penting yang perlu berjalan paralel dengan demutualisasi.

    “Kebijakan demutualisasi bursa efek perlu diiringi penguatan ekosistem, termasuk peningkatan free float, agar dampaknya terhadap kedalaman dan likuiditas pasar modal benar-benar optimal,” kata Masyita.

    Dari sisi permintaan, partisipasi investor domestik, baik institusional maupun ritel, dinilai penting untuk terus ditingkatkan. Pemerintah menyiapkan kebijakan pendukung bagi investor institusional domestik, termasuk lembaga sui generis pengelola dana pensiun, lewat pengaturan mekanisme cut loss.

    “Kebijakan cut loss ini nanti akan diarahkan untuk memberikan kepastian bagi pengelola dana pensiun dalam berinvestasi di pasar modal, sehingga mereka dapat berperan lebih aktif dan bertindak sebagai anchor investors yang mendorong pendalaman pasar modal,” ujar Masyita.

    Ia menambahkan perumusan strategi pengembangan pasar modal juga mempertimbangkan pengalaman negara lain, terutama India.

    Dalam satu dekade terakhir, penguatan tata kelola, peningkatan partisipasi investor domestik melalui skema systematic investment plan (SIP), peningkatan jumlah dan kualitas emiten, serta efisiensi berbasis teknologi telah mengakselerasi pertumbuhan pasar modal India.

    Kapitalisasi pasar negara tersebut meningkat dari 1,56 triliun dolar AS atau 72,86 persen PDB pada 2014 menjadi 5,17 triliun dolar AS atau 133,5 persen PDB pada 2024.

    Pengalaman itu menunjukkan bahwa ekosistem yang kuat, basis investor domestik yang besar, dan teknologi yang inklusif merupakan kunci kesuksesan reformasi pasar modal.

    Adapun RPP demutualisasi bursa efek tetap disusun melalui kajian teknis mendalam dan konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk regulator, self-regulatory organization (SRO) seperti BEI, pelaku industri, serta DPR.

    “Kami memastikan proses penyusunan RPP dilakukan secara cermat, transparan, dan partisipatif. Tujuannya strategis, yaitu memperkuat pasar modal sebagai sumber pembiayaan jangka panjang yang mampu mendorong transformasi ekonomi Indonesia menuju negara maju,” sebut Masyita.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menteri UMKM lantik pengurus IKA Trisakti Periode 2025-2029

    Menteri UMKM lantik pengurus IKA Trisakti Periode 2025-2029

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman melantik Pengurus Ikatan Alumni Universitas Trisakti (IKA Trisakti) periode 2025-2029 di Kampus A Trisakti.

    Maman yang kini menjabat sebagai Ketua IKA Trisakti mengajak seluruh alumni Trisakti di Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan almamater dan berkontribusi bagi kampus

    “Yuk, sama-sama kita berkontribusi membesarkan kampus, almamater kita,” ujar Maman yang juga alumni Teknik Perminyakan di Universitas Trisakti itu dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Sebanyak 400 orang alumni Trisakti dari berbagai angkatan dilantik menjadi pengurus IKA Trisakti periode 2025-2029.

    Maman menuturkan, para alumni yang tergabung dalam IKA Trisakti memiliki semangat untuk memperkuat almamater Trisakti menjadi institusi pendidikan yang berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia.

    Selain itu, ia berharap keberadaan ikatan alumni Trisakti dapat menjadi motivasi bagi para mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di Kampus Pahlawan Reformasi.

    “Alumni Trisakti juga mau memberikan inspirasi buat adik-adik mahasiswa sekaligus memberikan motivasi supaya mereka kuliah yang baik sehingga memberikan kontribusi yang baik buat Trisakti ketika sudah lulus,” kata dia.

    Sebagai kampus yang berperan penting dalam perjuangan era reformasi, Maman juga mengajak para alumni Trisakti turut berpartisipasi dalam kemajuan bangsa dan negara melalui profesi yang mereka jalani saat ini.

    Maman mengatakan, IKA Trisakti menjadi sarana mengkonsolidasikan kekuatan sivitas akademika sehingga Universitas Trisakti bangkit mengisi reformasi dengan semangat melindungi bangsa Indonesia.

    Di sisi lain, Maman menekankan, mahasiswa Trisakti meniru para alumni dengan bekerja keras, percaya diri dan penuh semangat sehingga dapat meraih kesuksesan dan keberhasilan.

    “Perjuangan mahasiswa Trisakti dalam menjaga konsistensi perjuangan itu masih panjang. Mari jadikan perjalanan dan kesuksesan para alumni sebagai alat untuk terus memperbaiki diri mereka,” lanjutnya.

    Menteri Maman berharap kepengurusan baru IKA Trisakti periode 2025-2029 dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara, serta mengharumkan nama almamater Universitas Trisakti melalui karya-karyanya.

    Pelantikan pengurus IKA Trisakti periode 2025-2029 juga dihadiri Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.

    Hadir pula Wakil Ketua MPR Abcandra Muhammad Akbar Supratman, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari yang ikut dilantik dalam kepengurusan IKA Trisakti.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina seleksi 30 UMKM menuju Pertapreneur Aggregator 2025

    Pertamina seleksi 30 UMKM menuju Pertapreneur Aggregator 2025

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina (Persero) menyeleksi sebanyak 30 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang akan bersaing menuju program Pertapreneur Aggregator 2025.

    “Kami telah menyeleksi dan terpilih 30 UMKM terbaik untuk melanjutkan ke tahap bootcamp dan mentoring,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Baron, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Baron mengatakan dari 100 UMKM yang mengikuti program, didapat 30 UMKM, yang lolos proses deep dive interview pada 19 November 2025 secara online.

    Tahap seleksi deep dive interview atau wawancara bertujuan menggali lebih dalam kekuatan bisnis, performa penjualan, strategi pengembangan usaha, serta kesiapan UMKM dalam kolaborasi agregatif.

    Proses penilaian dilakukan berdasarkan tujuh aspek utama, yaitu kesiapan kolaborasi, kepemimpinan, omzet dan keuangan, strategi pengembangan usaha, produk unggulan, target pasar, serta model bisnis.

    “Melalui program ini, kami memastikan UMKM yang terpilih memiliki fondasi bisnis yang kuat dan potensi untuk berkembang lebih besar,” ujar Baron.

    Baron juga menjelaskan program Pertapreneur Aggregator 2025 sejalan dengan Astacita poin ke-3 Pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni memperkuat sektor UMKM, meningkatkan nilai tambah produk, serta memperluas penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Kami berharap UMKM memiliki akses kolaborasi yang lebih luas dalam rantai pasok nasional maupun global,” tambah Baron.

    Pertapreneur Aggregator merupakan tahap pembinaan lanjutan bagi UMKM yang telah aktif berkolaborasi dengan pelaku usaha lain.

    Dalam program ini, setiap agregator akan mendapatkan pendampingan langsung dari mentor berpengalaman untuk pengelolaan usaha agar lebih profesional dan berdampak lebih luas bagi UMKM dan lingkungan.

    “Pertamina terus memperkuat peran strategis dalam pengembangan UMKM, karena UMKM memiliki peran besar dalam menggerakkan ekonomi. UMKM bukan hanya penggerak ekonomi lokal, tetapi juga pilar penting untuk membangun daya saing bangsa secara global,” jelas Baron.

    Selanjutnya, 30 semifinalis UMKM itu akan mengikuti tahap bootcamp dan mentoring intensif selama satu minggu sebagai persiapan menuju sesi final pitching.

    Pada tahap akhir seleksi tersebut, akan dipilih 10 UMKM terbaik sebagai pemenang Pertapreneur Aggregator 2025.

    “Pertamina berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan UMKM Indonesia melalui peningkatan kapasitas produksi, standardisasi kualitas, serta perluasan akses distribusi agar mampu bersaing di pasar nasional hingga global,” sebut Baron.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IMI gandeng BRINS sediakan asuransi kendaraan untuk 82 ribu anggota

    IMI gandeng BRINS sediakan asuransi kendaraan untuk 82 ribu anggota

    Salah satu inovasi terbaru kami adalah produk asuransi khusus untuk mobil klasik dan premium

    Jakarta (ANTARA) – Ikatan Motor Indonesia (IMI) berkolaborasi dengan PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance/BRINS) guna mempermudah akses terhadap proteksi kendaraan untuk lebih dari 82 ribu anggota komunitas otomotif tersebut.

    Direktur Utama BRI Insurance R. Budi Legowo mengungkapkan bahwa kolaborasi tersebut merupakan upaya pihaknya untuk mengisi celah pasar yang selama ini belum tergarap maksimal dengan menghadirkan inovasi produk yang dirancang khusus sesuai kebutuhan para pecinta otomotif.

    “Salah satu inovasi terbaru kami adalah produk asuransi khusus untuk mobil klasik dan premium,” ujar Budi Legowo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Selain proteksi aset kendaraan, lanjut dia, anggota IMI juga menikmati nilai tambah berupa layanan bantuan darurat di jalan (emergency road assistance).

    Ia menuturkan layanan tersebut mencakup fasilitas towing (derek), jump start aki (prosedur menghidupkan mesin secara darurat) bagi kendaraan yang mogok, hingga penanganan kondisi darurat lainnya yang kerap menjadi risiko saat berkendara atau touring (melakukan perjalanan jauh secara berkelompok).

    Kesiapan anak usaha BUMN BRI Group tersebut dalam menyediakan kebutuhan asuransi bagi komunitas otomotif telah didukung oleh infrastruktur layanan yang masif.

    Budi menyampaikan, perusahaan telah menyiapkan lebih dari 116 kantor layanan dan lebih dari 350 bengkel rekanan di seluruh Indonesia.

    Pihaknya juga menyediakan fasilitas Flagship Garage dengan pelayanan one-day light repair (perbaikan singkat bagi kerusakan ringan) serta fitur panic button pada aplikasi BRINS Mobile yang dapat menghubungkan pengguna langsung ke bengkel terdekat.

    Direktur Operation PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) Hakim Putratama menilai momentum kolaborasi tersebut sangat tepat, mengingat banyak anggota IMI yang juga merupakan nasabah BRI dan berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

    Ia juga menyoroti potensi ekonomi yang besar dari kerja sama tersebut, salah satunya melalui sektor modifikasi kendaraan yang khususnya di Provinsi Jawa Barat mencapai Rp1,5 triliun pada 2024.

    “Ini menunjukkan potensi besar yang bisa digarap bersama. BRI sebagai induk usaha siap mendukung IMI, dan BRINS akan menjadi garda terdepan dalam proteksi,” kata Hakim Putratama.

    Ketua Umum IMI Moreno Soeprapto menyambut inisiatif kerja sama tersebut dan mengapresiasi keterlibatan BRINS sebagai bagian dari komunitas otomotif Indonesia.

    Ia menyatakan keselamatan dan proteksi adalah aspek krusial bagi berbagai anggota IMI yang terdiri dari atlet, marshal (petugas yang memastikan keselamatan pembalap di sirkuit saat kompetisi berlangsung), hingga komunitas touring yang aktif.

    “Jadikan Ikatan Motor Indonesia sebagai rumah otomotif dan rumah asuransi BRI bersama. Kami berharap MoU (Memorandum of Understanding/MoU) ini dapat menghasilkan produk yang secara ekonomis bisa dirasakan seluruh anggota,” ucap Moreno Soeprapto.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Badan Pengkajian MPR bahas desentralisasi dan otonomi daerah dalam FGD

    Badan Pengkajian MPR bahas desentralisasi dan otonomi daerah dalam FGD

    “Apakah (pasal-pasal dalam Bab VI UUD NRI Tahun 1945) sudah cukup ideal, apakah masih relevan sampai saat ini, atau apakah memerlukan penajaman baik tafsir maupun penyesuaian,”

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Kelompok III menggelar Diskusi Grup Terarah (FGD) dengan tema Desentralisasi, Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah dan Desa, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/11).

    FGD membahas beberapa isu penting, yaitu terkait dengan pemerintahan daerah, yakni pasal-pasal dalam Bab VI Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia (NRI) Tahun 1945.

    “Apakah (pasal-pasal dalam Bab VI UUD NRI Tahun 1945) sudah cukup ideal, apakah masih relevan sampai saat ini, atau apakah memerlukan penajaman baik tafsir maupun penyesuaian,” kata Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR Hindun Anisah yang memimpin FGD, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Hindun pun mengungkapkan isu lain terkait hubungan pusat dan daerah. Konstitusi RI menegaskan adanya hubungan yang seimbang, baik dari sisi kewenangan, kelembagaan, keuangan, maupun pengawasan.

    Tetapi, kata dia, pada praktiknya masih terjadi tarik-menarik kepentingan antara pemerintah pusat dan daerah.

    Adapun FGD juga membahas mengenai desa, di mana Pasal 18B dalam konstitusi menegaskan pengakuan terhadap masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya.

    Menurutnya, memang belum ada eksplisit dicantumkan istilah desa, sehingga dipertanyakan hal tersebut sudah cukup dan pengaturan mengenai desa belum ditulis eksplisit di Pasal 18B benar-benar sudah mencerminkan komitmen negara dalam memperkuat pemerintahan di tingkat paling bawah.

    Isu lain yang dibahas terkait dengan persoalan dualisme dalam pengaturan desa. Di satu sisi desa dipandang sebagai entitas sosiologis dan kultural yang harus dilestarikan, namun di sisi lain desa juga ditempatkan sebagai bagian dari struktur pemerintahan.

    Dikatakan bahwa dualisme tersebut dapat menimbulkan permasalahan kelembagaan karena desa diurus lebih dari satu kementerian, bahkan tiga hingga empat kementerian yang mengurus desa, sehingga terjadi tumpang tindih kewenangan dan duplikasi program.

    Sistem pemilihan kepala daerah juga menjadi isu dalam FGD. Sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (4) bahwa kepala daerah dipilih secara demokratis.

    “Demokratis ini seperti apa, apakah demokrasi langsung atau kah selain pilkada langsung bisa diterjemahkan sebagai demokratis. Kenapa? Karena pilkada baru-baru ini, persoalan yang timbul mulai dari ongkos politik yang tinggi, polarisasi sosial, maupun efektivitas hubungan hierarki antara pemerintah kabupaten kota dan provinsi masih menjadi problem,” ungkapnya.

    Sementara itu, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Prof. Wicipto Setiadi menyebutkan ada empat aspek dalam pengaturan ideal hubungan pusat dan daerah, yaitu aspek kewenangan, kelembagaan, keuangan, dan pengawasan.

    Dalam aspek kewenangan, misalnya, ia membeberkan permasalahan yang ditemui berupa pembagian urusan antara pusat dan daerah sering tumpang tindih, penarikan kembali urusan tertentu oleh pusat menimbulkan ketidakpastian, dan banyak urusan “konkuren” tidak dilengkapi dengan standar yang jelas.

    Untuk itu, sambung dia, pengaturan ideal yang harus dilakukan, yakni penyempurnaan pembagian urusan pemerintahan dengan kriteria terukur meliputi akuntabilitas, efisiensi, eksternalitas, dan kepentingan strategis nasional.

    Selain itu, Wicipto menilai perlu adanya penguatan otonomi substansi daerah, bukan hanya administrasi.

    “Juga standardisasi layanan publik sebagai acuan nasional tetapi tetap fleksibel bagi daerah untuk menyesuaikan konteks lokal serta evaluasi periodik terhadap efektivitas pembagian kewenangan melalui mekanisme konstitusional,” ujar Wicipto.

    Dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Sri Budi Eko Wardani menambahkan, desentralisasi merupakan fenomena global dan regional, sesuai dengan observasi Bank Dunia.

    “Lebih dari 60 pemerintahan di dunia, utamanya di negara berkembang, telah menerapkan desentralisasi dalam berbagai bentuknya sejak 1980-an,” ujar Sri.

    Dia berpendapat gagasan desentralisasi tidak terlepas dari perkembangan demokrasi sehingga desentralisasi memang sudah seharusnya.

    Berbicara tentang desentralisasi, demokrasi, dan liberalisasi, sambung dia, merupakan satu kelompok keluarga atau rumpun. Dengan desentralisasi, maka terjadi transfer kewenangan atau power, tanggung jawab atau responsibility, dan sumber daya atau resources.

    “Seperti keuangan adalah mentransfer power finansial dari pemerintah nasional ke pemerintah daerah. Namun persoalannya, sejauh mana komitmen pemerintah pusat mentransfer power atau kewenangan kepada daerah,” katanya menambahkan.

    Di sisi lain, anggota Badan Pengkajian MPR I Wayan Sudirta menegaskan persoalan dalam pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah sudah banyak diketahui dan solusi untuk mengatasi persoalan itu pun sudah ada.

    Tetapi persoalannya, lanjut dia, kalau tidak ada kemauan politik atau political will, tetap saja tidak ada perubahan.

    “Jadi, ini persoalan political will atau kemauan politik dari orang-orang yang mengurus negara ini belum mendukung desentralisasi dan otonomi daerah,” ujar I Wayan.

    Menjawab pernyataan itu, Wicipto mengatakan UUD NRI Tahun 1945 telah memberi arahan tentang desentralisasi dan otonomi daerah serta peraturan undang-undangnya pun sudah ada, namun persoalannya desentralisasi dan otonomi daerah belum sepenuhnya dijalankan.

    Dengan begitu, dirinya sependapat persoalannya terdapat di peraturan pelaksanaan dan kemauan politik yang belum sepenuhnya melaksanakan desentralisasi dan otonomi daerah seperti yang diarahkan dalam konstitusi.

    Dia menuturkan masih adanya regulasi sektoral, ego sektoral, dan ego daerah, mengganggu pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.

    “Untuk pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah, political will adalah faktor penentu. Political will itu harus ditunjukkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta DPR dan DPRD,” ucap Wicipto.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.